KARAKTERISTIK ASPHALT CONCRETE (AC) DENGAN AGREGAT SUNGAI SERANG KABUPATEN KULON PROGO BERDASARKAN KINERJA SECARA LABORATORIUM
DOI:
https://doi.org/10.47200/civetech.v15i2.722Keywords:
Asphalt Concrete (AC), agregat sungai Serang, pengujian MarshalAbstract
Pemeriksaan (pengujian) setiap saat dan lokasi terhadap agregat sebagai material perkerasan jalan sangat diperlukan mengingat dapat sebagai kontrol atau pembanding dari design (perencanaan) yang telah dilaksanakan dan sebagai gambaran atau perkiraan untuk perencanaan yang akan datang. Untuk mengetahui karakteristik dari Asphalt Concrete (AC) dengan agregat sungai Serang berdasarkan kinerja secara laboratorium dalam fungsinya sebagai Asphalt Concrete-Wearing Course (AC-WC), Asphalt Concrete-Binder Course (AC-BC), dan Asphalt Concrete-Base (AC-Base) dilakukan pengujian dengan metode Marshall di laboratorium dan digunakan peubah agregat dan kadar aspal, yang terdiri dari uji aspal, agregat, dan tes Marshall. Karakteristik Asphalt Concrete (AC) meliputi penyerapan aspal, VIM, VMA, VFA, stabilitas Marshall, kelelehan (flow), kuotien Marshall, stabilitas Marshall sisa setelah perendaman selama 24 jam, 60 ºC , dan VIM pada kepadatan membal (refusal). Kadar aspal tengah / ideal untuk AC agregat sungai Serang berdasarkan rumus Spesifikasi Depkimpraswil 2002 tidak berbeda secara signifikan dengan kadar aspal optimum dari gambar hubungan kadar aspal dan parameter Marshall. Karakteristik (sifat) dari Asphalt Concrete (AC) dengan agregat sungai Serang dalam bentuk Asphalt Concrete-Wearing Course (AC-WC), Asphalt Concrete-Binder Course (AC-BC), dan Asphalt Concrete-Base (AC-Base) memenuhi persyaratan Spesifikasi Depkimpraswil 2002.
Downloads
References
Alamsyah, A., A., 2008, Pemanfaatan Batu Kapur Dari Malang Selatan Sebagai Agregat Kasar Pada Campuran Perkerasan Laston, Simposium XI FSTPT, 29-30 Oktober 2008, Universitas Diponegoro Semarang.
Arifin, M., Z., Lucky, P.,T., dan Wicaksono, R., 2008, Pengaruh Penggunaan Batu Kapur Asal Tuban dan Batu Pecah Asal Mojokerto sebagai Agregat Kasar terhadap Karakteristik Agregat dan Karakteristik Campuran Lapis Aspal Beton (Laston), Simposium XI FSTPT, 29-30 Oktober 2008, Universitas Diponegoro Semarang.
Asphalt Institute Superpave Series No. 1 (SP-1), 1997, Performance Graded Asphalt Binder Specification and Testing, USA.
Asphalt Institute Superpave Series No. 2 (SP-2), 1996, Superpave Mix Design, USA.
Departemen Pekerjaan Umum, 1987, Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan Metode Analisa Komponen, SKBI-2.3.26. 1987 UDC : 625.73 (02), Yayasan Badan Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta.
Design and Print Partnership Limited East Molesey Surrey, 1990, The Sheel Bitumen Handbook, Shell Bitumen U.K. Riversdell House Guildford Street Chertsey Surey.
Laboratorium Perhubungan dan Bahan Konstruksi Jalan, 2001, Buku Petunjuk Praktikum Bahan Jalan, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.
Sukirman, S., 2003, Beton Aspal Campuran Panas, Edisi 1, Granit, Jakarta.
Sukirman, S., 1999, Perkerasan Lentur Jalan Raya, Cetakan kelima, Penerbit Nova, Bandung.
Wignal, A., Kendrick, P., S., Ancill, R., dan Copson, M., 1999, Proyek Jalan Teori dan Praktek Edisi Keempat, Diterjemahkan oleh Aloysius Tjan dan Wardo Suwardo, Penerbit Erlangga, Jakarta.