EVALUASI MUTU BETON DARI BERBAGAI READY MIX PADA GEDUNG PARKIR YOGYAKARTA INTERNATIONAL AIRPORT
DOI:
https://doi.org/10.47200/civetech.v3i2.1058Keywords:
Pengendalian mutu, beton, kuat tekan, Gedung Parkir Yogyakarta International AirwaysAbstract
Gedung Parkir Bandara Yogyakarta International Airways didesain tinggi 15,2 m dengan modul portal luas 104 m x 264 m bertingkat 3 lantai dengan beton bertulang dengan mutu beton fc’ 35 MPa. Pekerjaan beton dalam proyek konstruksi merupakan pekerjaan pekerjaan yang relatif kompleks mulai dari pencampuran, pembuatan cetakan, pembuatan perancah, pencampuran adukan beton, pencoran, perawatan, hingga pembongkaran bekesting. Karena pekerjaan yang besar dan luas dengan pertimbangan produktivitas batching plan beton, maka dalam perekjaan beton dilakukan dengan beberapa sumber ready mix concrete antara lain mix dari PT. PP URBAN, PT. ADP, PT. SIB, PT. WASKITA, PT, WIKA, PT. DGT, PT. PRESISI, dan PT. SKS Dengan beragam sumber ready mix tersebut tentu ada pengaruh dalam hasil mutu betonnya dan dalam spesifikasi disebutkan pengujian di lapangan kuat tekan beton untuk umur 7 dan 28 hari dengan standar deviasi dengan margin antara 2,5 MPa sampai 8,5 MPa. Berdasarkan hasil kajian pengendalian pekerjaan pengendlian mutu beton pada proyek Gedung Parkir Yogyakarta International Airways dapat disimpulkan secara umum pengujian kuat tekan beton umur 3 hari untuk konstruksi bore pile, pile cap, pelat, ram, tangga telah tercapai 49,76 – 59,86% dan bahkan untuk beton pada konstruksi kolom tercapai 65,42% yang sudah melampau target konversi PBI sebesar 40%. Hasil dari pengujian kuat tekan bor pile pada umur 28 hari tercapai rata-rata SNI besarnya rata-rata 43,31 MPa (123,74%)., kuat tekan beton pile cap rata-rata 40,29 MPa (115,11%), konstruksi kolom rata-rata 38,66 MPa (110,46%), konstruksi pelat rata-rata 39,13 MPa (111.79%) dan konstruksi Dinding Penahan Tanah baik pada level ground maupun upper tanah rata-rata 38,70 MPa (110,57%). Sesuai target pengendalian mutu beton di lapangan harus ditambahkan margin minimal 2,5 MPa sehingga target minimal kuat tekan menjadi 35 + 2,5 (37,5 MPa) sehingga beberapa hasil kuat tekan yang masih diantara 35 – 37,5 MPa belum memadai yang jumlahnya relative kecil dari jumlah pengujian yang ada. Pengujian kuat tekan beton umur 28 hari untuk konstruksi bore pile, pile cap, pelat, ram, tangga telah tercapai 38,66 – 40,29 MPa (110,66 – 115,11 % ) walaupun ada bebrapa sampel yang masih dibawah target pengendalian kuat tekan lapangan setelah ditambah margin 2,5 MPa (37 MPa).
Downloads
References
_______ , 2015, SNI 1729-2015, Spesifikasi Untuk Bangunan Gedung Baja Struktural, Badan Standar Nasional, Jakarta
_______ , 2012, SNI 7656-2012, Tata Cara Pemilihan Campuran Untuk Beton Normal, Beton Berat, dan Beton Massa , Badan Standar Nasional, Jakarta
_______ , 1991, SNI 03-2458-1991, Metode Pengujian dan Pengambilan Contoh untuk Campuran Beton Segar, Badan Standar Nasional, Jakarta
_______ , 1998, SNI 03-4810-1998, Metode Pembuatan dan Perawatan Benda Uji di Lapangan, Badan Standar Nasional, Jakarta
_______ , 1990, SNI 03-1974-1990, Metode Pengujian Kuat Tekan Beton, Badan Standar Nasional, Jakarta
_______ , 2013, Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung SNI 2847 : 2013, Badan Standar Nasional, Jakarta
_______ , 1982, Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PBUI – 1982).