KAJIAN PENENTUAN LAJU EROSI TAHUNAN, PENETAPAN STATUS TINGKAT BAHAYA EROSI DAN MUATAN SEDIMEN DI DAS BUNTUNG, DAS DOHO DAN DAS KEDUNGJAMBAL, KABUPATEN SUKOHARJO, JAWA TENGAH
DOI:
https://doi.org/10.47200/civetech.v4i2.1302Keywords:
Banjir, Erosi, SedimentasiAbstract
Banjir yang sering terjadi di wilayah Kabupaten Sukoharjo khususnya di sekitar Sungai Doho, Sungai Buntung, dan Sungai Kedungjambal disebabkan kapasitas sungai yang sudah tidak bisa menampung limpasan air hujan. Salah satu penyebab dari penyempitan kapasitas sungai adalah faktor erosi dan sedimentasi yang terjadi di ketiga DAS tersebut.
Untuk mengetahui seberapa besar laju erosi tahunan, status tingkat bahaya erosi, dan muatan sedimen yang terjadi di ketiga DAS tersebut perlu dilakukan kajian yang tepat dan komprehensif. Dalam kajian ini digunakan metode USLE untuk melakukan analisis terhadap laju erosi dan muatan sedimen yang terjadi.
Hasil dari analisis di ketiga DAS tersebut diperoleh bahwa DAS Buntung laju erosi tahunan sebesar 262,096 Ton/Ha/Th dan tingkat bahaya erosi termasuk dalam kelas sangat ringan, sedangkan muatan sedimen sebesar 13.515,68 m3/Th. DAS Doho diperoleh laju erosi sebesar 94,139 Ton/Ha/Th dengan tingkat bahaya erosi dominan masuk kelas sangat ringan, dan muatan sedimen sebesar 4.073,68 m3/Th. Sedangkan untuk DAS Kedungjambal diperoleh laju erosi sebesar 177,88 Ton/Ha/Th dengan tingkat bahaya erosi dominan masuk kelas sangat ringan dan memiliki muatan sedimen sebesar 7.549,61 m3/Th.
Downloads
References
Asdak, C. (1995). Hidrologi dan pengelolaan DAS. Yogyakarta: Gadjah Mada University.
C.D. Soemarto, 1987 : Hidrologi Teknik, Usaha Nasional, Surabaya.
Kartasapoetra, A. G. (1991). Hama hasil tanaman dalam gudang.
Kementerian Kerutanan RI, Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P.32/MENHUT-II/2009
Notohadiprawiro, T. (1998). Tanah dan lingkungan. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta, 237.
Wischmeier, W. H., & Smith, D. D. (1978). Predicting rainfall erosion losses: a guide to conservation planning (No. 537). Department of Agriculture, Science and Education Administration