MEMBANGUN KARAKTER SISWA MELALUI PENDIDIKAN “UNGGAH UNGGUH” DI SEKOLAH
DOI:
https://doi.org/10.47200/aoej.v5i2.117Keywords:
karakter, pembelajaran unggah ungguhAbstract
Kemerotan moral mendera bangsa kita saat ini, antara lain tingginya tingkat kriminalitas, kasus korupsi, kolusi dan penegakan hukum yang sepertinya masih jauh dari harapan nilai keadilan. Kejadian tersebut memberi kesan seakan-akan bangsa kita sedang mengalami krisis etika dan krisis kepercayaan diri yang berkepanjangan. Berdasarkan kenyataan tersebut, pendidikan nilai/moral memang sangat diperlukan atas dasar argumen adanya kebutuhan nyata dan mendesak. Dalam Permendiknas N0.45/2006 setiap rumusan SKL secara implisit dan eksplisit termuat substansi nilai/karakter. Pendidikan unggah-ungguh di sekolah diberikan merupakan pelaksanaan mata pelajaran Seni Budaya. Pendidikan unggah-ungguh diberikan karena keunikan, kebermaknaan dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan siswa, yang terletak pada pemberian pengalaman etik dan estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi/berkreasi dan berapresiasi. Prinsip dan Pendekatan Pendidikan Karakter terintegrasi kedalam mata pelajaran, pengembangan diri dan budaya sekolah. Oleh karena itu, guru dan sekolah perlu mengintegrasikan nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa ke dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP, silabus dan RPP). Prinsip ini membawa peserta didik belajar melalui proses berpikir, bersikap, dan berbuat. Dengan demikian membangun karakter siswa dengan pembelajaran unggah ungguh dapat dilaksanakan melalui kegiatan sekolah dan proses pembelajaran di kelas, sehingga pembelajaran unggah ungguh di sekolah dapat sebagai sarana membangun karakter siswa untuk membentuk insan yang berkualitas.
Downloads
References
Adisumarto (dalam Suharti, 2001: 69)
BSNP. (2006). Standar nasional pendidikan. Jakarta: BSNP
BSNP. (2006). Standar kompetensi lulusan.. Jakarta: BSNP.
Blogspot.com,2007
Carter V.Good (1977)
Budiutomo, T. (2014). BUNGA BANK DALAM PERSPEKTIF ISLAM. Academy of Education Journal, 5(1). Retrieved from https://jurnal.ucy.ac.id/index.php/fkip/article/view/110
Darmiyati Zuchdi. (2009). Pendidikan karakter grand design dan nilai-nilai target. Yogyakarta:
UNY Press.
Depdiknas. 2001. Pedoman Umum Pendidikan Budi Pekerti Pada Jenjang Pendidikan Dasar dan
Menengah I. Jakarta: Ditjen Dikdasmen Depdiknas.
Doni Koesoema, A. (2010). Pendidikan karakter. Jakarta: Grasindo.
Emile Durkaheim, 1990:72
Jazuli. (2008). Paradigma kontekstual pendidikan seni. Surabaya:Unesa University Press.