Strategi Mencapai Kebermaknaan Pembelajaran Bahasa Arab Pada Anak Usia Dini
DOI:
https://doi.org/10.47200/ulumuddin.v11i1.745Keywords:
meaningful learning, strategies, Arabic language, early childhoodAbstract
Early childhood is called the golden age in the growing period of the child. Early childhood means children aged 0-6 years. At this time children growth rapidly and through the learning process, one of them was language learning as a means of communication. Arabic languange for Indonesian children is a foreign language so there found are various problems. That problems is the meaningless of arabic learning for children. So kindergarten and TPA / TPQ as institutions of early childhood education play an important role in implementing strategies learning. Meaningful Arabic learning for early childhood can be achieved by implementing the right strategy, including the selection materials, media and methods according to the early childhood development stage such as learning while playing. It is based on Carl Rogers and David Ausubel's theory of meaningful learning.
Downloads
References
Ansori, Ansori. “Model Pengembangan Kewirausahaan Santri Melalui Pondok Pesantren Berbasis Budaya Agribisnis Tanaman Palawija.” Didaktik 8, no. 1 (2014).
Bandoko, Bandoko, A Turmudzi, dan M.N.K Al Amin. “Pemberdayaan Usaha Maz Zakki Tahun Pada Badan Amil Zakat Nasional Kota Yogyakarta.” Nuansa Akademik: Jurnal Pembangunan Masyarakat 5, no. 1 (Juni 16, 2020): 53–62.
Baum, Fran, Colin MacDougall, dan Danielle Smith. “Participatory action research.” Journal of Epidemiology and Community Health 60, no. 10 (Oktober 2006): 854–857.
Chotimah, Chusnul. “Pendidikan Kewirausahaan Di Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan.” Inferensi 8, no. 1 (September 2014): 114–136.
Dhofier, Zamakhsyari. Tradisi Pesantren Memadu Modernitas untuk Kemajuan Bangsa. Yogyakarta: Nawesea Press, 2009.
Djohani, Rianingsih, ed. Berbuat Bersama Berperan Setara: Acuan Penerapan Participatory Rural Appraisal. Bandung: Studio Driya Media, 1996.
Fauroni, Lukman, Munawar Ahmad, dan Awan Kostradiharto. PTKI Entrepreneur Gagasan dan Praktik. Diedit oleh Erham Budi Wiranto. Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta, 2016.
Fauroni, R Lukman. Model Bisnis ala Pesantren, Filsafat Ukhuwah Menembus Hypermarket Memberdayakan Ekonomi Umat. Yogyakarta: Kaukaba-Bisyar consulting, 2014.
H., Ahmad Nadjib, Muh. Jamaluddin, Hilman Haroen, Taufik Nugroho, dan Paiman Paiman. “Penanaman Nilai-Nilai Kemasyarakatan Di Pesantren Modern.” Nuansa Akademik: Jurnal Pembangunan Masyarakat 4, no. 1 (Juni 25, 2019): 17–32.
Hayati, Keumala, dan Indra Caniago. “Kewirausahaan Teknologi Digital: Potensi Pemberdayaan Pebisnis Milenial.” In Prosiding Seminar Nasional Fisip Unila (SEFILA)-3 Tahun 2019 Agenda Baru Pembangunan Indonesia Berbasis Local Knowledge, 135–138. Metro: Universitas Lampung, 2019.
Heraningsih, Sarah Fiebrina, R. Rainiyati, dan Ahmad Riduan. “Enhanching Santri’s Capabilities through the Skills to Convert Used Goods into Artistic Products in the Sungai Duren Village.” In Proceeding of Community Development, 2:379, 2019.
Imroatun, Imroatun. “Kontribusi Lembaga Pendidikan Agama Islam Dalam Penguatan Identitas Bangsa.” Jurnal Ilmiah Bidang pendidikan Studia Didaktika 8, no. 1 (2016).
Israfil, Israfil. “Pesantren dan Kewirausahaan (Studi terhadap Pesantren Darul Khair Masing Kabupaten Banggai).” Equilibrium: Jurnal Pendidikan 5, no. 2 (Januari 2017): 160–168.
Juliawati, Nia. “Membangun Kewirausahaan: antara Digital Ekonomy dan Human Economy” (2018): 1–24.
Meria, Aziza. “Penyelamatan Akidah Huffadz Daerah Terluar melalui Bimbingan Agama dan Mental di Sumatera Barat.” In ICON UCE 2016, 829–856. Surabaya: UIN Sunan Ampel, 2016.
Musaropah, Umi, Suharto Suharto, Daluti Delimanugari, Agus Suprianto, Rubini Rubini, Retno Kurnianingsih, dan Citra Ayudiati. “Pengembangan Kewirausahaan Berbasis Industri Kreatif Bagi Jamaah Wanita Majelis Taklim Di Desa Kepek.” Nuansa Akademik: Jurnal Pembangunan Masyarakat 4, no. 2 (Desember 28, 2019): 79–90.
Mustofa, Ali. “Manajemen Kewirausahaan Pondok Pesantren Berbasis Agrobisnis (Studi Kasus di PP Mukmin Mandiri dan PP Nurul Karomah).” Jurnal Kependidikan Islam 6, no. 2 (2015): 25–48.
Nadjih, Difla, dan F Setiawan Santoso. “Sosialisasi Fikih Lingkungan Usulan Pemberdayaan Majelis Taklim Di Desa Nelayan.” Ulumuddin : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman 5, no. 2 (2015): 65–73.
Nugroho, Taufik. “Reorientasi Peranan Pesantren Pada Era Pembangunan Menuju Partisipasi Pemberdayaan Masyarakat Bawah.” Ulumuddin: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman 7, no. 2 (2017): 147–155.
Prastomo, Wiranthi, Muhiyatul Huliyah, Moh. Nasrudin, Intan Kusumawati, Nuryati Nuryati, dan A.N. Ari Bowo. “Hizbul Wathan Bagi Pendidikan Kemandirian Tingkat Sekolah Dasar.” Nuansa Akademik: Jurnal Pembangunan Masyarakat 4, no. 1 (Juni 25, 2019): 47–62.
Santoso, Fattah Setiawan. “Lingkungan Keluarga Sebagai Awal Pengembangan Kewirausahaan Islam.” Nuansa Akademik: Jurnal Pembangunan Masyarakat 5, no. 1 (Juni 16, 2020): 13–22.
Soetomo. Strategi Pembangunan Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.
Widodo, Widodo, Diah Rina Kamardiani, dan Lis Noer Aini. “Kewirausahaan Jamur Tiram Di Pondok Pesantren.” BERDIKARI : Jurnal Inovasi dan Penerapan Ipteks 4, no. 1 (Februari 2016): 23–30.