STUDI EKSPLORASI LIMBAH GENTENG ASAL GODEAN SEBAGAI BAHAN TAMBAH PADA CAMPURAN BETON
DOI:
https://doi.org/10.47200/civetech.v15i2.789Keywords:
berat volume, kuat lentur, kuat tekan, pecahan gentengAbstract
Daerah Godean merupakan daerah pengrajin genteng yang cukup produktif setiap harinya pabrik-pabrik genteng di daerah Godean memproduksi genteng dengan jumlah yang cukup besar, dan tidak semua genteng yang dihasilkan bermutu baik, banyak genteng yang tidak dapat dimanfaatkan dikarenakan beberapa factor diantaranya genteng pecah pada saat pembakaran, pecah pada saat pembongkaran dan juga genteng melengkung karena pemanasan yang berlebihan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memanfaatkan limbah pecahan genteng yang tidak dapat didaur ulang di lingkungan pabrik genteng di daerah Godean yang semakin menumpuk sehingga mengganggu lingkungan sekitar. Diharapkan juga dari penelitian ini dapat diketahui apakah pecahan genteng dapat dijadikan alternatif bahan tambah yang baik atau sebaliknya dengan penambahan pecahan genteng dapat merusak mutu beton. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Bahan Konstruksi Teknik Universitas Cokroaminoto Yogyakarta dan Laboratorium Bahan Konstruksi Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Agregat yang digunakan adalah pasir dari Kali Gendol dan batu pecah dari Clereng dengan ukuran maksimal 40 mm, faktor air semen 0,48, bahan tambah yang digunakan adalah pecahan genteng dengan prosentase penambahan 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100% terhadap agregat kasar. Pengujian yang dilakukan adalah kuat tekan dengan menggunakan cetakan silinder dengan ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm, dan kuat lentur dengan cetakan balok dengan ukuran 15 x 15 x 60 cm. Pengujian dilakukan pada beton umur 28 hari. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa kuat tekan beton maksimal terjadi pada penambahan pecahan genteng 25% dengan nilai 67,31% dari kuat tekan beton normal sedangkan kuat lentur maksimal terjadi pada penambahan pecahan genteng 75% dengan nilai 93,12% dari kuat lentur beton normal. Berat jenis beton pada penambahan pecahan genteng 75% adalah 1.977 kg/m3 sehingga dapat dikatagorikan sebagai beton ringan.
Downloads
References
Anonim,1982,Peraturan Umum Bangunan Indonesia (PUBI), Penerbit Direktorat Penyelidikan Masalah Bahan Bangunan, DPU, Bandung.
Anonim,1990, Standar SK SNI M-62-1990-03, Metode dan Perawatan Benda Uji Beton di Laboratorium, Yayasan LPMB, Bandung.
Anonim,1990, Standar SK SNI M-60-1990-03, Metode Pengujian Kuat Tarik Belah Beton, Yayasan LPMB, Bandung.
Dipohusodo,1991, Struktur Beton Bertulang, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Heri Fitriono,2001, Tinjauan Penggunaan Batu Putih Sebagai Agregat Kasar Terhadap Kuat Desak Beton. TA, JTS FT, Universitas Cokroaminoto Yogyakarta.
Syafiq zainudin. M, 2003, Kajian Kuat Tekan Beton Dengan Bahan Susun Agregat Kasar Batu Putih (calsidon) Desa Mulo Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunung Kidul. TA, JTS FT, Universitas Cokroaminoto Yogyakarta.
Tjokrodimulyo, K., 1996, Teknologi Beton, Buku Ajar, Penerbit Nafiri, Yogyakarta.
Mulyono Tri,, 2004, Teknologi Beton, Buku Ajar, Penerbit Andi, Yogyakarta.