STUDI KOMPERATIF KONSEP PENDIDIKAN DALAM PEMIKIRAN TJOKROAMINOTO, KI HADJAR DAN FREIRE DENGAN UNDANG-UNDANG No. 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL (SISDIKNAS)

  • Abdul Rahman
Keywords: Konsep pemikiran, Tjokroaminoto, Ki Hadjar, Freire dan UU 2003 SISDIKNAS

Abstract

Suatu hal yang selalu dibicarakan oleh masyarakat di belahan dunia dan menarik untuk disinggung tidak lain ialah pendidikan. Karena berbicara persoalan ekonomi, politik, sosial, dan budaya semuanya selalu di relasikan dengan pendidikan. Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh setiap individu untuk mengembangkan potensi dalam dirinya. Selain untuk mengembangkan potensi peserta didik, dengan pendidikan pula umat manusia mampu menciptakan peradaban baru lewat penemuan alat-alat teknologi dan berbagai macam alat mutakhir lainnya. Sejarah revolusi industri di Inggris, abad ke-18 ditemukannya gilda-gilda (alat poduksi) merupakan suatu bentuk hasil dari dialegtika ilmu pengetahuan dan perkembangan filsafat Eropa.

Dalam paradigma masyarakat dunia ketiga khususnya Indonesia, sekarang memandang orientasi pendidikan tidak lain hanya untuk bersaing pada dunia kerja dan mendapatkan upah yang besar. Dengan tergabungnya Indonesia dalam Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ditetapkan Januari 2016 lalu, semakin mengaburkan esensi pendidikan. Karena salah satu efek dari disahkannya kebijakan MEA dalam dunia pendidikan yaitu terjadinya liberalisasi pendidikan dan menciptkan generasi-generasi yang siap kerja serta mampu bertarung dalam ranah pasar bebas. Padahal sudah sangat jelas bahwa  pendidikan tidak hanya sebatas untuk bersaing pada dunia kerja, melainkan pendidikan harus mampu menjawab persoalan  sosial dan ekonomi politik Negara.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah relevansi pendidikan Indonesia, jika dibandingkan dengan konsep pendidikan dalam pemikiran Tjokroaminoto, Ki Hadjar, Freire dan Sisdiknas. Selain itu penelitian tersebut juga bertujuan untuk mengetahui apa sebenarnya esensi dari pendidikan. Dengan menggunakan metode pendekatan historis, sosiologis, deskriptif dan koperatif dihasilkan kesimpulan sebagai berikut: Pertama pendidikan adalah wadah untuk mengkwalitaskan peserta didik, karena dengan pendidikan umat manusia akan terselamatkan dari kemiskinan intelektual dan ekonomi. Kedua orientasi pendidikan bukan hanya untuk bersaing pada dunia kerja, melainkan pendidikan harus menciptakan generasi-generasi krtis, serta peka dengan lingkungan sosialnya. Ketiga Pendidikan yang membebaskan merupakan pendidikan yang diberikan kepada peserta didik sesuai dengan perkembangan dan potensi yang dimiliki oleh peserta didik agar tumbuh berkembang menjadi manusia yang merdeka.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ahmad Sanusi, 1936. Perjuangan Melawan Penjajah. Jakarta: Balai Pustaka.

Ahmad Syafi’I Maarif, 1996. Islam dan Masalah Kenegaraan. Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia.

Arminda S. Alisjahbana, 2000. Otonomi Daerah dan Desentaralisasi Pendidikan. Bandung: Universitas Padjajaran.

Darsiti Soeratman, 1989. Kehidupan Dunia Kraton Surakarta. Yogyakarta: Disertasi

Pascasarjana UGM.

Darsiti Soeratman, 1985. Biografi Ki Hadjar Dewantara. Jakarta: Depdikbud.

Gonggong, 1985. HOS. Tjokroaminoto. Jakarta: Depdikbud Proyek Pendidikan

Sejarah Perjuangan Bangsa.

George D. Larson, 1990. Masa Menjelang Revolusi. Yogyakarta: Gamapress.

HOS Tjokroaminoto, 2015. Pelopor Pejuang, Guru Bangsa dan Penggerak Sarikat Islam. Yogyakarta: Ilmu Giri.

H.A.R. Tillar, 2004. Paradigma Baru Pendidikan Nasional. Jakarta: Rineka Cipta.

Mita Yuniati, 2015. Dampak MEA Terhadap Pendidikan Indonesia.Nasional: Islampos

Kehidupan dan Karya Paulo Freire, 2002. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Kerjasama Dengan Komunitas APIRU Yogyakarta.

Ki Hadjar Dewantara, 2015. Sang Guru, Haidar Musyafa. Yogyakarta: Imania.

Ki Hadjar Dewantara, 1951. Pengaruh Keluarga Terhadap Moral. Jakarta: Endang.

Manshuri 1976. Taman Siswa Merombak Sistem Pendidikan Kolonial. Yogyakarta:

MLPTS.

Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa. 1976. Pendidikan dan Pembagunan Yogyakarta: MLPTS.

Muh. Hanif Dhiri, 2002. Islam dan Pembebasan. Jakarta: Djambatan dan Penerbit Pena

Paulo Freire, 2008. Pendidikan Kaum Tertindas. Jakarta: Pustaka LP3ES.

Paulo Freire, 1984. Pendidikan Sebagai Praktek Pemebebasan. Jakarta: Gramedia.

Paulo Freire, 2000. Pendidikan Sebagai Proses. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Santi Dwikartika, 2013. Otonomi Pendidikan Bagi Perguruan Tinggi. Jakarta: Direktorat Pendidikan Tinggi.

Undang-Undang Dasar Tahun 1945, 2009. Yogyakarta: Pustaka Yustisia.

Undang-Undang Sisdiknas No.20 Tahun 2003, 2011. Yogyakart: Pustaka Pelajar.

Undang-Undang Pendidikan Tinggi No.12 Tahun 2012, File Permendikbud.

Published
2017-07-01
How to Cite
RahmanA. (2017). STUDI KOMPERATIF KONSEP PENDIDIKAN DALAM PEMIKIRAN TJOKROAMINOTO, KI HADJAR DAN FREIRE DENGAN UNDANG-UNDANG No. 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL (SISDIKNAS). Academy of Education Journal, 8(2), 122-149. https://doi.org/10.47200/aoej.v8i2.368