PEMANFAATAN POTENSI BUDAYA LOKAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS KELAS IV DI SEKOLAH DASAR GANDOK TIMBULHARJO SEWON BANTUL
DOI:
https://doi.org/10.47200/aoej.v5i1.111Keywords:
Pemanfaatan, Potensi Budaya Lokal, Kualitas Pembelajaran IPSAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan potensi budaya lokal yang dapat dipakai untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPS di Sekolah Dasar Gandok Timbulharjo Sewon Bantul Tahun Pelajaran 2011/2012.Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas partisipasif. Desain penelitian menggunakan model spiral dari Kemmis & Taggart. Penelitian dilakukan di SD Gandok Timbulharjo Sewon Bantul dengan subjek penelitian seluruh siswa kelas IV yang berjumlah 32 orang siswa. Data dikumpulkan dengan teknik observasi, catatan lapangan, wawancara, dokumentasi, dan tes. Analisis data dengan cara kualitatif melalui langkah-langkah reduksi data, display data dan verifikasi serta disajikan menggunakan tabel dan diagram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan potensi budaya lokal selama dua siklus penelitian mampu meningkatkan kualitas pembelajaran IPS di kelas IV SD Gandok Timbulharjo Sewon Bantul. Peningkatan kualitas pembelajaran tampak dari peningkatan proses pembelajaran guru pada setiap siklus mulai dari pra pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran. Pemanfaatan potensi budaya lokal juga tampak dalam proses pembelajaran baik di dalam kelas ataupun di luar kelas yaitu di Rumah Budaya Tembi Bantul. Peningkatan kualitas pembelajaran siswa terlihat dari hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan sejumlah 75% siswa sudah baik mencapai KKM yaitu 75. Dengan demikian peningkatan kualitas pembelajaran IPS melalui pemanfaatan potensi budaya lokal seperti sego wiwit dan uborampenya, lesung-alu, kenthongan, serta gerobag sapi menjadi sumber belajar yang bermakna bagi siswa dalam pembelajaran telah berhasil dilaksanakan oleh siswa-siswi kelas IV SD Gandok Timbulharjo Sewon Bantul.
Downloads
References
Adhiputra. (2001). Pengembangan model layanan bimbingan berbasis nilai budaya lokal untuk
meningkatkan kreativitas anak: Suatu studi pada siswa di SD di Kota Denpasar Bali.
Badung, University Pendidikan Indonesia.
Agung Iskandar. (2010). Meningkatkan kreativitas pembelajaran bagi guru. Jakarta. Penerbit:
Bestari Buana Murni.
Allyn & Bacon. (1989). Learning and teaching: Research based methods, AS
Baharuddin & Wahyuni Esa Nur. (2010). Teori belajar dan pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media.
DPR RI. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Eko Putro Widoyoko. (2014). Penilaian hasil pembelajaran di sekolah. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Ely Julia. (2005). Peran budaya lokal dalam pembentukan sains: Studi naturalistik pembentukan
sains siswa kelompok budaya Sunda tentang fotosintesis dan respirasi tumbuhan
dalam konteks sekolah dan lingkungan pertanian. Bandung, Universitas Pendidikan
Indonesia.
Gatut Murniatmo, dkk. (2000). Khazanah budaya lokal: Sebuah pengantar untuk menahami
kebudayaan daerah di nusantara. Penerbit: Adicita Karya Nusa. Yogyakarta.
Kemmis, S., & Taggart Mc. (1990). The action research planner. Victoria: Deakin University.
Koentjaraningrat. (1990). Pengantar ilmu antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Mulyana Deddy & Jalaluddin Rahmad (Ed). (2006). Komunikasi antar budaya: Panduan
berkomunikasi dengan orang-orang berbeda budaya. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Munandar Soelaeman, M. (1987). Ilmu budaya dasar suatu pengantar. Bandung: Eresco.
Numan Somantri. (2001). Menggagas pembaharuan pendidikan IPS. Bandung: Remaja
Rosdakarya.