PENERAPAN MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION BERBASIS ANTI KORUPSI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFANDAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARANPPKn KELAS X MAN WONOKROMO
DOI:
https://doi.org/10.47200/aoej.v4i2.105Keywords:
Model STAD, Berbasis Anti Korupsi, Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar PPKn, Peserta DidikAbstract
Kurang berhasilnya tujuan pembelajaran PPKn salah satunya adalah penerapan model pembelajaran oleh guru yang kurang inovatif. Selain itu penerapan nilai anti korupsi juga belum maksimal. Terkait hal tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti tentang penerapan model student teams achievement division berbasis anti korupsi dalam pembelajaran PPKn. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana guru PPKn di MAN Wonokromo dalam menerapkan pembelajaran PPKn yang diintegrasikan dengan nilai anti korupsi, untuk mengetahui penerapan model student teams achievement division berbasis anti korupsi untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar dalam pembelajaran PPKn kelas X MIA 2 tahun pelajaran 2014/2015, dan untuk mengetahui persentase keberhasilan penerapan model student teams achievement division berbasis anti korupsi untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar dalam pembelajaran PPKn kelas X MIA 2. Jenis penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dengan bekerja sama dengan guru mata pelajaran PPKn. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X MIA 2. MAN Wonokromo yang berjumlah 32 peserta didik. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari satu pertemuan. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah RPP, bahan ajar meliputi materi dan soal analisis kasus, lembar observasi keaktifan dan tes tertulis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru PPKn hanya menerapkan nilai anti korupsi berupa nilai jujur dan percaya diri saat pembelajaran, persentase keaktifan kelas pada siklus 1 sebesar 86.25% dan siklus 2 sebesar 91.75%. Untuk hasil belajar mengalami peningkatan, dari tes awal sebesar 69 menjadi 83.3 pada siklus 1 dan 87.24 pada siklus 2. Persentase ketuntasan juga meningkat. Pada pra penelitian persentase ketuntasan sebesar 45%, siklus 1 sebesar 91.6% dan siklus 2 sebesar 100%. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa penerapan model student teams achievement division berbasis anti korupsi dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar dalam pembelajaran PPKn. Penerapan nilai pendidikan anti korupsi yang diterapkan oleh peneliti dikelas X MIA 2 dalam pembelajaran PPKn yaitu nilai jujur, disiplin, tanggung jawab dan peduli.
Downloads
References
Arikunto, S. (2010). “Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi)”. Jakarta: Bumi Aksara.
Dess, Robert L. (1991). “The Role of Cooperative Learning in Increasing Problem Solving
Ability in a Collage Remedial Course”. Journal for Research in Mathematics Education.
Dimyati dan Mudjiono. (2006). “Belajar dan Pembelajaran”. Jakarta : Rineka Cipta.
Harjono. (2010). “Meningkatkan Kompetensi Siswa dalam Pembelajaran Kimia Melalui
Pembelajaran Kooperatif STAD”. Jurnal Penelitian Pendidikan: Volume 27 nomor 1
tahun 2010.
Harmoko. (2013). “Penerapan pembelajaran kooperatif model student teams-achievement
divisions (STAD) ditinjau dari Kekatifan Siswa dan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran
Menggunakan Alat Ukur Kelas X Jurusan Teknik Pemesinan di SMK Muhammadiyah
Prambanan”. Yogyakarta : UNY.
Isjoni. (2009). “Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok”. Bandung : Alfabeta.
Kementerian Agama RI Direktorat Jendral Pendidikan Islam. (2013). “ Panduan
Penyelenggaraan Pendidikan Anti Korupsi di Madrasah”. Jakarta : Kementerian Agama
RI Direktorat Jendral Pendidikan Islam.
Mehrens, W.A, dan I.J. Lehman. (1978). “Measurment and Evaluation in Education and
Psychology second edition”. New York : Holt Rinehart and Winston.
Miles, Matthew B. dan Michael Huberman. (1992). “Analisis Data Kualitatif (Buku Sumber
Tentang Metode-Metode Baru)”. Jakarta :UIP
Moloeng, lexy J. (2004). “Metode Penelitian Kualitatif”. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.
Muhibbin, Syah. (1999). “ Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru”. Bandung : PT.
Remaja Rosda Karya.
Purwodarminto. (2005). “Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga”. Jakarta : Depdiknas.
Rochman Natawidjaya dan H.A. Moein Moesa. (1992). “Psikologi Pendidikan”. Jakarta :
Depdikbud Dirjen Dikti.
Pohan, Rusdin. (2007). “Metodologi Penelitian Pendidikan”. Yogyakarta : Ar Rijal Institute.
Sharan, S. (2009). “Handbook of Cooperative Learning Inovasi Pengajaran dan Pembelajaran
untuk Memacu Keberhasilan Siswa di Kelas”. Diterjemahkan oleh Sigit Prawoto.
Yogyakarta : Imperium.
Slavin, Robert. E. (2008). “Cooperative Learning, Teori, Riset dan Praktek”. Diterjemahkan oleh Narulita
Yusron. Bandung : Nusa Media.
Sudrajat, Akhmad. (2008). “Cooperative Learning Teknik Jingsaw”. Jakarta : Persada.
Sulistiyah. Endang, dkk. (2011). “ Meningkatkan Keaktifan dan Keterampilan Siswa Pemecahan
Masalah dalam Pembelajaran Matematika dengan Penerapan Model Student Teams
Achievement Division (STAD)”. Jurnal Penelitian Tindakan Kelas :volume khusus nomor
tahun 2011.