AoEJ: Academy of Education Journal
Volume 12 Nomor 2, Juli 2021
294
KECERDASAN SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF
PERSPEKTIF AL-QUR’AN
Ahmad Zain Sarnoto
1
dan Siti Maria Ulfa
2
1,2
Institut PTIQ Jakarta
1
2
ABSTRAK
Penelitian ini menyimpulkan bahwa, kecerdasan sosial merupakan kemampuan seseorang untuk
mengerti orang lain dan peduli terhadap lingkungan sosial. Hal ini berdasarkan dua dimensi
kecerdasan sosial perspektif al-Quran yang penulis temukan yaitu dimensi perasaan (aspek afektif)
dan dimensi tindakan (aspek psikomotik). Dalam dimensi perasaan (aspek afektif) terdiri atas
empati dan ikhlas, sedangkan dimensi tindakan (ranah psikomotik) terdiri atas tolong- menolong,
silaturahim, kepedulian dan komunikasi. Artinya al-Qur’an mendeskripsikan tentang keseimbangan
antara habl ma’a Khaliqih dan habl ma’a ikhwanih. Dengan demikian, model pembelajaran
kooperatif berbasis al-Quran ini dapat membantu meningkatkan kecerdasan sosial anak.
Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem
pengelompokkan siswa, yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras,
atau suku yang berbeda (heterogen). Pembelajaran kooperatif dapat membentuk keterampilan
interpersonal karena ada unsur bekerjasama, saling membantu, tolong menolong dan diskusi. Hal
ini berdasarkan dua indikator pembelajaran kooperatif perspektif al-Qur’an yang penulis temukan,
yaitu tolong-menolong dan musyawarah. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif. Sedangkan metode yang dipakai adalah metode tafsir tematik. Adapun teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah melalui studi kepustakaan.
Kata kunci: Kecerdasan Sosial, Pembelajaran Koopertif, Al-Qur’an
ABSTRACT
This study concluded that social intelligence is a person's ability to understand other people and
care about the social environment. This is based on the two dimensions of social intelligence from
the perspective of the Koran that the authors found, namely the feeling dimension (affective aspect)
and the action dimension (psychomotic aspect). In the feeling dimension (affective aspect) consists
of empathy and sincerity, while the action dimension (psychomotic realm) consists of helping,
friendship, caring and communication. This means that the Qur'an describes the balance between
habl ma'a Khaliqih and habl ma'a ikhwanih. Thus, this Quran-based cooperative learning model
can help improve children's social intelligence. Cooperative learning is a learning model using a
system of grouping students, who have different academic backgrounds, gender, race, or ethnicity
(heterogeneous). Cooperative learning can form interpersonal skills because there are elements of
working together, helping each other, helping out and discussing. This is based on the two
indicators of cooperative learning in the perspective of the Qur'an that the author found, namely
helping and deliberation. The approach used in this study is a qualitative approach. While the
method used is a thematic interpretation method. The data collection technique used is through
literature study
Keywords: Social Intelligence, Cooperative Learning, Al-Qur'an
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan sarana strategis yang dapat mengembangkan dan membentuk
potensi siswa baik berupa intelektual (kognitif), keterampilan (psikomotor), maupun sikap