AoEJ: Academy of Education Journal
Volume 12 Nomor 2, Juli 2021
237
STUDI KORELASI ANTARA PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI IPS
DENGAN KESADARAN NASIONAL PADA SISWA KELAS VII MTs
ALKHAIRAAT MADOPOLO KECAMATAN OBI UTARA
Asnita Ode Samili
1
, Jainudin Hasim
2
1,2
Dosen Pendidikan Geografi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Khairun
Ternate Utara, 97728, Indonesia
1
Email: asnita.ode[email protected]m
2
E-mail: jainudinhas[email protected]m
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui antara prestasi belajar bidang studi IPS dengan kesadaran
nasional pada siswa Kelas VII MTs Alkhairaat Madopolo Kecamatan Obi Utara. Yang bertujuan
untuk mengetahui beberapa hal yaitu, tingkat prestasi belajar bidang studi IPS dan tingkat kesadaran
nasional pada siswa Kelas VII MTs Alkhairaat Madopolo Kecamatan Obi Utara serta hubungan
antara keduanya Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa Kelas VII MTs Alkhairaat
Madopolo Kecamatan Obi Utara pada tahun pelajaran 2019/ 2020. Adapun teknik samplingnya
dengan cara random sampling. Analisa data untuk prestasi belajar bidang studi IPS dan kesadaran
nasional digunakan rumus mean aritmatik. Sedangkan untuk menganalisa korelasi antara prestasi
belajar IPS dengan tingkat kesadaran nasional teknik korelasinya adalah korelasi product moment
angka kasar. Hasil analisa dari data yang ada menunjukkan rata-rata tingkat prestasi belajar IPS
adalah cukup dengan nilai rata-rata 72,66. Analisis terhadap variabel kesadaran nasional yang tinggi
dengan nilai rata-rata 92,44. Analisa korelasi antara prestasi belajar bidang Studi IPS dengan
kesadaran nasional menunjukkan hubungan yang signifikan. Dengan prestasi belajar bidang studi
IPS yang masih termasuk kategori cukup tersebut perlu ditingkatkan dengan cara mernbenahi proses
belajar mengajar terutama dalam memberikan motivasi belajar para siswa. Terhadap tingkat
kesadaran nasional para siswa perlu ditingkatkan lagi atau minimal dipertahankan, lebih-lebih dalam
suasana bangsa dan negara yang penuh dengan adanya tanda-tanda disintegrasi ini. Pelejaran IPS
hanya merupakan sebagian dari sekian banyak pelajaran yang digunakan untuk membentuk sikap
nasionalisme pada siswa untuk dapat menjadi warga negara yang baik.
Kata Kunci: Prestrasi Belajar, Kesadaran Nasional, dan Siswa.
ABSTRACT
This research aims to determine the learning achievement of the Civics field of study with national
awareness in Class VII students of MTs Alkhairaat Madopolo, North Obi District. Which aims to find
out several things, namely, the level of learning achievement in the field of social studies and the
level of national awareness in Class VII students of MTs Alkhairaat Madopolo, North Obi District
and the relationship between the two The population in this study were all Class VII students of MTs
Alkhairaat Madopolo, North Obi District in the school year. 2019/2020. The sampling technique is
random sampling. Analysis of data for learning achievement in the field of social studies and
national awareness used the arithmetic mean formula. Meanwhile, to analyze the correlation
between social studies learning achievement with the level of national awareness, the correlation
technique is the product moment correlation rough numbers. The results of the analysis of the
existing data show that the average social studies achievement level is sufficient with an average
value of 72.66. Analysis of the high national awareness variable with an average value of 92.44.
Analysis of the correlation between learning achievement in the field of social studies with national
awareness shows a significant relationship. With the learning achievement in the social studies field
which is still in the adequate category, it needs to be improved by improving the teaching and
learning process, especially in providing learning motivation for students. The level of national
awareness of the students needs to be increased or at least maintained, especially in an atmosphere
of the nation and state which is full of signs of disintegration. Social studies learning is only a part of
the many lessons used to shape nationalistic attitudes in students to become good citizens.
Keywords: Learning Achievement, National Awareness, and Students.
AoEJ: Academy of Education Journal
Volume 12 Nomor 2, Juli 2021
238
PENDAHULUAN
Indonesia termasuk Negara yang berkembang sehingga harus giat melaksanakan
pembangunan di segala bidang kehidupan manusia. Untuk dapat melaksanakan
pembangunan untuk mencapai kebesaran dan kemajuan diperlukan dorongan kesadaran
nasional dari warga negaranya, seperti yang dikatakan oleh Sayidiman Suryohadiprojo;
"SeJarah umat manusia membuktikan bahwa kebanyakan bangsa-bangsa mencapai
kebesaran dan kemajuan terutama karena dorongan kesadaran nasional" (Sayidiman
Suryohadiprojo, 2015: 618). Disamping itu keberhasilan pembangunan suatu bangsa juga
tergantung dari pada partisipasi seluruh warga negara serta sikap atau mental, tekad dan
semangat. Ketaatan dan disiplin para penyelenggara negara Sedangkan salah satu wahana
untuk mencapai masyarakat yang berdisiplin dan memiliki kesadaran nasional untuk
melaksankan pembangunan adalah pendidikan, Karena pendidikan mempunyai peranan
yang sangat penting dalam membentuk manusia berkwalitas.
Peranan sekolah dalam membina kesadaran nasional pada anak didik, dapat diketahui
pada bidang studi atau mata pelajaran yang di selenggarakan di sekolah tersebut, terutama
yang berhubungan dengan pembinaan sikap. (Menurut A. Daliman, 2015: 72) bahwa:
"Peranan sekolah dalam membentuk kesadaran nasional pada anak didik adalah dengan
cara memberikan berbagai macam mata pelajaran yang bertujuan membina kesadaran
warga negara (civic education) dan pembangunan bangsa (nation building) seperti:
pendidikan kewarganegaraan, pendidikan sejarah dan lain-lain" (A. Daliman, 2015:
69).
Dengan demikian dapat diketahui bahwa bidang studi IPS memberikan tekanan pada
aspek afektif moral Pancasila untuk menumbuhkan kesadaran nasional.
Pelajaran IPS yang diberikan kepada anak sejak masih duduk di bangku Taman
Kanak-Kanak (TK) sampai pada Sekolah Umum, mempunyai tiga aspek materi. Ketiga
aspek tersebut adalah "(1) aspek sejarah perjuangan bangsa (aspek historis), (2) aspek
hukum tata negara (aspek yuridis) dan (3) aspek moral etis (Bambang Daroesa, 2016: 76).
Untuk aspek sejarah perjuangan bangsa diberikan kepada siswa dengan tujuan:
Aspek sejarah perjuangan bangsa dalam kaitannya dengan Pancasila tidak dituntut
kemampuan yang tinggi yang diperlukan adalah pemahaman atau pengertian tentang
perjuangan bangsa dalam mencapai kemerdekaan. Dari pembahasan itu diharapkan siswa
dapat menghargai perjuangan para pahlawan bangsanya. Dari sikap menghargai ini
diharapkan tumbuh kesadaran berbangsa, bertanah air, rela berkorban demi bangsa dan
tanah airnya" (Bambang Daroesa, 2015: 76).
AoEJ: Academy of Education Journal
Volume 12 Nomor 2, Juli 2021
239
Berdasarkan dua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa bidang studi IPS secara
langsung telah menanamkan pada anak didik sejak dini dengan berbagai cara akan tetapi
dalam kenyataannya masih banyak perilaku bertolak belakang dari yang kita harapkan yaitu
tumbuhnya kesadaran nasional yang tinggi Seperti yang dikatakan oleh Sartono Kartodirdjo:
"Kenyataan yang kita hadapi sekarang ini adalah pada umumnya orang kebanyakan
tidak terlalu menghiraukan soal-soal yang berhubungan dengan negara atau nation,
sedang yang berarti bagi kehidupan mereka adalah terutama hidup di lingkungan
keluarga dan desa" Sartono Kartodirdjo, 2016: 239).
Begitu pula Broto Semedi dalam harian Wawasan mengatakan Pendidikan yang
diberikan oleh generasi dulu kepada angkatan sekarang tidak atau karang berhasil dalam
menumbuhkan dan memupuk nasionalisme. (BrotoSemedi, 2017: 2). Pendapat lain tentang
rendahnya kesadaran nasional pada angkatan sekarang juga dikemukakan oleh Sayidiman
Suryohadiprojo sebagai berikut:
Pada waktu sekarang ini. tidak jarang kita jumpai orang-orang yang tetap duduk ketika
lagu Kebangsaan Indonesia Raya dikumandangkan atau bendera Merah Putih
dikibarkan dalam suatu upacara umum. Hal itu menunjukkan kurang adanya ikatan
batin atau emosi antara orang-orang itu dengan simbul tanah air dan bangsa"
(Sayidiman Sdryohadiprojo, 2018: 632 - 633).
Berdasarkan pernyataan-pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa ada
gejala-gejala kurangnya perhatian masyarakat terhadap hal-hal yang berhubungan
kepentingan bangsa dan negara, sehingga kesadaran nasional yang ada pada masyarakat
perlu ditingkatkan agar pelanggaran-pelanggaran hukum dan kebrutalan masyarakat dapat
dieleminir. Sehingga pembangunan nasional dapat dijalankan dengan sebaik-baiknya
supaya ketertinggalan dengan bangsa lain segera dapat teratasi.
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam penilitian ini yang menjadi populasinya adalah semua siswa Kelas VII MTs
Alkhairaat Madopolo Kecamatan Obi Utara. tahun pelajaran 2019/ 2020 yang berjumlah
sebanyak 124 orang siswa, yang tersebar di dalam siswa Kelas VII MTs Alkhairaat
Madopolo Kecamatan Obi Utara. terdiri dari kelas VII dua kelas yaitu kelas A dan kelas B,
kelas VIII dua kelas yaitu kelas A dan kelas B dan kelas IX dua kelas yaitu kelas A dan kelas
B, seluruhnya ada enam kelas. Sampel dalam penelitian ini yaitu ditentukan dengan
teknik proporsional random sampling dengan cara undian. Mengingat karena jumlah
sampel dalam penelitian ini dibawah 100 maka penulis mempertimbangkan untuk
mengambil seluruhnya dari jumlah yang ada yaitu sebanyak 47 siswa.
Adapun teknik analisis data digunakan dalam penilitian ini adalah dengan teknik
analisis statistik. Adapun langkahnya adalah sebagai berikut: Untuk mengetahui prestasi
AoEJ: Academy of Education Journal
Volume 12 Nomor 2, Juli 2021
240
belajar bidang studi IPS pada siswa Kelas VII MTs Alkhairaat Madopolo Kecamatan Obi
Utara. Digunakan rumus mean aritmatik, yaitu:
Untuk mengetahui tingkat prestasi belajar bidang studi IPS, hasil perhitungan rumus
di Bias selanjutnya dikonsultasikan dengan kriteria kualitatif berikut:
∑X
M =
N
Keterangan:
M = Mean
X = jumlah nilai
N = Individu
(Sutrisno Hadi, 1083: 37)
Tabel. 1 tentang kriteria kualitatif prestasi belajai bidang studi IPS.
Bentuk Kualitatif
Bentuk
Kualitatif
Rentang
Rentang
0-10
0 - 100
Istimewa
10
95 - 100
Baik sekali
9
85 - 94
B a i k
8
75 - 84,
Bentuk Kualitatif
Bentuk Kualitatif
Rentang
Rentang
0-10
0 - 100
Cukup
7
65 - 74
Sedang
6
55 - 64
Kurang
5
54 ke hawah
(Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia, 1985: 6).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil penelitian yang diperoleh ada beberapa hal yang perlu dibahas.
Pembahasan yang akan dilakukan didasarkan pada hasil penelitian yang diperoleh, hasil
AoEJ: Academy of Education Journal
Volume 12 Nomor 2, Juli 2021
241
wawancara secara informal dengan guru-guru bidang studi IPS dan juga hasil pengamatan
atau observasi terhadap keadaan sekolah sampai penelitian. Hasil wawancara dan
pengamatan dan pengawasan dipergunakan untuk melengkapi hasil penelitian.
Berikut ini akan disajikan pembahasan hasil penelitian sesuai dengan urutan tujuan
penelitian.
1. Pembahasan Terhadap Hasil Analisis Variabel Prosesi Belajar Bidang Studi IPS.
Hasil analisis data tentang prestasi belajar bidang studi IPS menunjukkan rata-rata
prestasi belajar yang cukup, yaitu memperoleh nilai rata-rata 72,11. Tingkat prestasi belajar
yang cukup tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor. Secara garis besar faktor tersebut
adalah faktor internal dan faktor eksternal siswa.
Faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar seperti: keadaan fisik, kecerdasan,
bakat, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan, Faktor tersebut secara bersama-sama atau
terpisah mempengaruhi tingkat prestasi belajar siswa. Hal ini nampak jelas dari hasil
wawancara dengan para guru maupun hasil pengamatan terhadap siswa pada kecenderungan
yang ada. Dimana masih banyak guru yang menekankan aspek kognitif saja, sehingga siswa
sebagian besar hanya menghafal materi pelajaran saja, disamping itu juga adanya
anggapan dari siswa bahwa materi pelajaran IPS juga sudah diajarkan pada bidang studi
yang lain yaitu sejarah dan sosiologi. Sehingga timbul anggapan bahwa kalau sudah belajar
bidang studi sejarah atau sosiologi mereka menganggap juga sudah belajar bidang studi IPS.
Kurang menyadari bahwa setiap bidang studi mempunnyai aspek penekanan yang berbeda.
Sementara itu faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar, seperti:
lingkungan, keadaan keluarga, keadaan masyarakat maupun keadaan sekolah. Pada saat
seperti ini kita tidak dapat menolak kalau dikatakan bahwa keadaan masyarakat Indonesia
sedang tidak baik, Hal ini terbukti hampir seluruh wilayah negeri ini selalu terjadi
pertengkaran, kerusuhan bahkan yang paling mengkhwatirkan adalah adanya tanda-tanda
desintegrasi dari beberapa wilayah. Hal ini tentu berakibat terhadap hasil prestasi belajar
siswa.
Hasil penelitian lain dijumpai adanya perbedaan perolehan nilai antara kelas unggulan
(nilai rata-rara 76) dan kelas bukan unggulan (nilai rata-rata 70,16), hal ini dikarenakan
pengaruh faktor internal siswa diantaranya yaitu faktor intelgensi dan minat, dimana kelas
unggulan mempunyai tingkat intelgensi dan minat yang ada pada siswa. Hal ini terbukti
dengan cara memasukkan mereka pada kelas unggulan dengan cara mengklasifikasikan
Daftar Nilai Ebtanas Murni (DANEM) dari SLTP.
AoEJ: Academy of Education Journal
Volume 12 Nomor 2, Juli 2021
242
2. Pembahasan Terhadap Hasil Analisis Variabel Kesadaran Nasional
Hasil analisis terhadap variabel kesadaran nasional menunjukkan rata-rata tingkat
kesadaran nasional pada siswa Kelas VII MTs Alkhairaat Madopolo Kecamatan Obi Utara
tahun pelajaran 2019 / 2020 adalah tinggi, yaitu memperoleh angka rata-rata 92,444,
Dimilikinya tingkat kesadaran nasional yang tinggi merupakan modal yang cukup besar bagi
hidup bersama sebagai warga negara yang bertanggung jawab terhadap dirinya maupun
bangsanya.
Tingginya tingkat kesadaran nasional yang dimiliki oleh para siswa dimungkinkan
para siswa sejak dini sudah dibiasakan dengan aturan tata tertib di sekolah yang cukup baik,
Sebagai contoh; anak akan mendapat sangsi dikeluarkan apabila mereka melakukan
perkelahian atau pencurian di lingkungan sekolah.
Dari kebiasaan yang demikian diharapkan dapat tercipta rasa persatuan dan kerjasama
serta saling membantu antara satu siswa dengan siswa yang lain. Hal inilah yang dapat
digunakan untuk menangkal adanya rasa sukuisme, nasionalisme yang berlebihan,
anarkisme dan juga komunisme dan sifat-sifat negatif yang lain.
Dengan adanya situasi ekonomi, politik dan keamanan yang tidak stabil, sehingga
hampir setiap hari di belahan wilayah negara kita Indonesia selalu ada demontrasi yang
menuntut berbagai hal.
Adanya anggapan bahwa siswa MTs kurang memiliki rasa kesadaran nasional dalam
kasus tertentu yang berhubungan kehidupan berbangsa, dimungkinkan karena secara
psikologi siswa MTs oleh sifat kemajuannya.
Dalam penelitian ini juga ditemukan adanya selisih antara angka yang diperoleh oleh
kelas VIII (95,266) dengan kelas IX (92,444) hal ini dikarenakan pengaruh baik yang
bersifat internal maupun eksternal.
3. Pembahasan Terhadap Korelasi Antara Prestasi Belajar Bidang Studi IPS Penanaman
Kesadaran Nasional
Dari hasil analisis yang diperoleh antara prestasi belajar bidang studi IPS dan tingkat
kesadaran nasional siswa MTs Alkhairaat Madopolo Kecamatan Obi Utara tahun pelajaran
2019/ 2020 diperoleh angka koefisien korelasi (r
xy
) sebesar 0,429, Angka tersebut
menunjukkan tingkat korelasi yang sedang. Hal tersebut menunjukkan bahwa bidang studi
IPS yang diajarkan disekolah mu1ai dari tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah
Pertama (SMP), sampai pada tingkat Sekolah Umum (SMU), diharapkan dapat membentuk
watak generasi muda penerus perjuangan bangsa menjadi warga negara yang baik, yaitu
yang salah satunya mempunyai jiwa nasionalime yang tinggi sehingga mampu
AoEJ: Academy of Education Journal
Volume 12 Nomor 2, Juli 2021
243
memikul tanggung jawab mengisi kemerdekaan ini.
Proses belajar mengajar di sekolah yang dlikuti oleh para siswa dengan mengikuti
berbagai macam bidang studi tujuan akhirnya adalah ingin membentuk manusia Indonesia
seutuhnya, yaitu manusia Indonesia yang berjiwa Pancasila sejati. Namun perlu disadari
oleh kita semua bahwa tanggungjawab pendidikan adalah tanggungjawab seluruh
komponen bangsa, jadi tidak hanya merupakan tanggungjawab pemerintah saja.
Disinilah diharapkan peranan semua pihak untuk ikut mensukseskan tujuan pendidikan.
Dalam rangka membentuk watak pelajar melalui pendidikan IPS perlu adanya
pcningkatan kearah yang lebih baik, terutama adalah hal isi materi pelajaran dan metode
pengajaran yang digunakan para guru.
SIMPULAN
Penelitian mengenai studi korelasi. antara prestasi belajar bidang studi IPS dengan
kesadaran nasional pada siswa Kelas VII MTs Alkhairaat Madopolo Kecamatan Obi Utara
tahun pelajaran 2019/ 2020 yang telah dilaksanakan dapat antara prestasi belajar bidang
studi IPS dan kesadaran nasional ternyata ada hubungan yang signifikan, meskipun
tingkat korelasinya termasuk sedang yaitu sebesar 0,429, Tingkat korelasi sebesar
itu di mungkingkan karena bidang Studi IPS hanya merupakan salah satu faktor
dari berbagai faktor yang dapat membentuk tingkat kesadaran nasional. Prestasi belajar
bidang studi IPS pada siswa Kelas VII MTs Alkhairaat Madopolo Kecamatan Obi Utara
tahun pelajaran 2019/ 2020 mempunyai tingkatan yang cukup tersebut tentunya karena
pengaruh dari berbagai faktor internal dan eksternal yang ada pada siswa. Tingkat kesadaran
nasional pada siswa Kelas VII MTs Alkhairaat Madopolo Kecamatan Obi Utara tahun
pelajaran 2019/ 2020 ada1ah tinggi. Tingginnya tingkat kesadaran nasional yang dimiliki
oleh siswa menunjukkan jiwa mereka lebih menyukai persatuan, kesatuan, kedamaian,
ketertiban, untuk menjadikan bangsa dan negara ini menjadi lebih maju.
SARAN
Setelah melihat hasil penelitian yang disajikan diatas ada beberapa saran yang
disampaikan oleh penulis yaitu: Pendidikan Kewarganegaraan (IPS) masih relevan untuk
membentuk watak generasi muda calon penerus perjuangan bangsa. Hanya saja masih
diperlukan lagi langkah-langkah untuk lebih meningkatan lagi agar sisi kognitif, afektif dan
psikomotor nampak pada anak dalam kehidupan sehari-hari. Perlu diadakan peningkatan
mutu guru pengajar IPS, agar guru disamping dapat melaksanakan tugas mengajar dengan
AoEJ: Academy of Education Journal
Volume 12 Nomor 2, Juli 2021
244
baik juga dapat memberikan contoh tingkah laku yang baik pula kepada para siswanya.
Setiap warga negara perlu ditingkatkan kesadaran nasionalnya agar memiliki rasa
nasionalisme.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2012. Prosedur Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara
————. 2013. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Bambang Daroesa, 2016. Nasionalisme abad 21. Bina Aksara
_____2015. Kesadaran Budaya. Bina Aksara
Broto Semedi, 2017. Kesadaran Nasional. Departemen Pendidikan Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga pendidikan Tenaga pendidikan.
Daliman, A. 2015. Peranan Pendidikan Sejarah dalam Proses Sosialisasi Nasionalisme
Jurna1 Pendidikan. No 2 th. ke 18.
Daliman.2011. BPK Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial IL Surakarta: UNS Depdikbud.
2004.
Garis-garis Besar Haluan Negara. 1993. Tujuan Pendidikan Nasional. Jakarta: Balai Pustaka
Gerungan. 2016. Psikologi Sosial. Jakarta: Eresco
Hadi, Sutrisno. 2010. Metodologi Research. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM
Kurikulum Sekolah Dasar. Jakarta: Balai Pustaka
Koentjaraningrat. 2014. Kebudayaan Mentaliias dan Pembangunan. Jakarta: PT. Gramedia
————. 2012. Pendidikan Moral Pancasila. Jakarta: Pendidikan Dasar dan Menengah
Mar'at. 2013. Sikap Manusia Pembahan serta Pengukurannya. Jakarta: Chalid Indonesia
MD, Dahlan. 2012. Ciri Kepribadian Guru. Bandung: FKIP Bandung
Pustaka, Jakarta, 1985 Rohman Noto Widjaja, Psikologi Pendidikan, Depdikbud, 1985
Purwanto, Ngalim. 2015. Psikologi Pendidikan. Bandung: CV. Remaja Karya
Sayidiman Suryohadiprojo, 2015. Pendidikan Kontemporer. Jakarta: Rajawali Pers.
Sartono Kartodirdjo, 2016. Pendidikan Perilaku. Jakarta: Rajawali Pers.
Sasbani. 2013. Psikologi Sosial. Gatak: Rapi Suardiman,
AoEJ: Academy of Education Journal
Volume 12 Nomor 2, Juli 2021
245
Siti Partini. 2013. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Bina Aksara
Studying Sumanto, Wasty. 2017. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bina Karya Surachmad,
Suharsini Arikunto 2012, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Prakti, PT. Bina Aksara,
Sumadi. 2013. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Rajawali
Winamo. 2017. Dasar dan Teknik Research. Bandung: Tarsito Suryabrata,
Winkel, WS. 1987. Psikologi Purwo Darminto, WJS, Kamus Bahasa Indonesia, Balai