AoEJ: Academy of Education Journal
Volume 12 Nomor 2, Juli 2021
275
PENTINGNYA PSIKOLOGI PENDIDIKAN BAGI GURU
Rudi Haryadi
1
dan Cindi Cludia
2
1,2
Pendidikan Fisika, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Jl. Raya Jkt Km 4 Pakupatan, Panancangan, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang 42124
1
2
ABSTRAK
Pembelajaran psikologi pendidikan berarti mempelajari aspek psikologis siswa agar guru memiliki
aturan dasar untuk menerapkan teknik pembelajaran yang efektif yang diterapkan pada
karakteristik siswa tertentu. Keterampilan belajar juga melibatkan strategi-strategi yang
dikomunikasikan dalam pembelajaran, terlepas dari apakah siswa dapat memahaminya dengan
baik atau tidak.Dalam proses mendidik,seorang guru diharapkan dapat menghadapi tantangan
dalam mengevaluasi karakteristik yang berbeda dari setiap siswa. Dalam psikologi pendidikan,
guru akan memahami perbedaan kepribadian siswa dalam pembelajaran dan bagaimana
menghadapi perbedaan kepribadian tersebut, sehingga dengan mempelajari psikologi pendidikan
yang baik,guru dapat mengetahui perbedaan karakter siswa dan tidak bingung dalam
menghadapinya. Dalam psikologi pendidikan, banyak sekali pembahasan tentang masalah-masalah
yang berkaitan dengan perkembangan manusia. Oleh karena itu, guru tidak hanya dapat mengajar
mata kuliah tematik di dalam kelas, tetapi juga memberikan pengarahan atau bimbingan kepada
siswa yang membutuhkan masalah akademik. Selain memberikan solusi bagi siswa yang memiliki
permasalahan akademik, guru juga dapat menjalin ikatan sosial dengan siswa sehingga tercipta
suasana yang positif dalam kegiatan pembelajaran.
Kata Kunci: Psikologi, Pendidikan, Siswa, Guru.
ABSTRACT
Educational psychology learning means studying the psychological aspects of students so that the
teacher has basic rules for applying effective learning techniques that are applied to certain
student characteristics. Learning skills also involve communicated strategies in learning,
regardless of whether students understand them well or not. In the educational process, a teacher
is expected to face challenges in evaluating the different characteristics of each student. In
educational psychology, the teacher will understand the differences in student personalities in
learning and how to deal with these personality differences, so that by studying good educational
psychology, the teacher can know the differences in student character and not be confused in
dealing with them. In educational psychology, there is a lot of discussion about problems related to
human development. Therefore, teachers can not only teach thematic subjects in the classroom, but
also provide direction or guidance to students who need academic problems. In addition to
providing solutions for students who have academic problems, teachers can also build social bonds
with students so as to create a positive atmosphere in learning activities.
Keyword: Psychology, Education, Students, Teachers.
PENDAHULUAN
Psikologi pendidikan merupakan ilmu yang sangat penting yang harus dikuasai oleh
seorang guru sebagai pendidik dan pengajar. Sebagai pendidik, guru harus memahami
semua aspek perilaku atau karakter siswa agar dapat menjalankan tugas dan perannya.
Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari psikologi. Pengetahuan psikologis tentang siswa
AoEJ: Academy of Education Journal
Volume 12 Nomor 2, Juli 2021
276
sangat penting dalam pendidikan. Oleh karena itu penguasaan ilmu psikologi harus
menjadi prasyarat bagi calon guru.
Psikologi pendidikan merupakan mata pelajaran yang sangat penting yang harus
dimiliki oleh seorang guru atau pendidik untuk membantunya memahami perilaku belajar
siswa, untuk menemukan solusi dari masalah yang sedang dihadapi, dan menjelaskan
apakah siswa dalam keadaan belajar yang baik. Namun pada prinsipnya psikologi
pendidikan merupakan alat yang penting untuk memahami perilaku belajar siswa.
Psikologi pendidikan merupakan alat bagi guru untuk mengontrol dirinya sendiri, tetapi
juga memberikan bantuan belajar bagi kegiatan belajar siswa untuk mencapai tujuan
pendidikan itu sendiri.
Guru yang memiliki pemahaman yang baik tentang psikologi pendidikan akan
mampu menciptakan suasana sosial dan emosional yang kondusif di dalam kelas sehingga
siswa dapat belajar dengan nyaman dan bahagia. Pemahaman guru tentang psikologi
pendidikan dapat memungkinkan untuk berinteraksi dengan siswa secara lebih bijak,
penuh empati dan lebih perhatian serta menjadi karakter yang menarik di hadapan siswa.
Pada hakikatnya pendidikan adalah proses melatih siswa. Agar formasi ini efektif dan
berhasil, pendidik harus memiliki kualifikasi atau keterampilan dalam psikologi
pendidikan.
Konsep dasar psikologi pendidikan biasanya merupakan sub disiplin ilmu psikologi
yang mempelajari masalah-masalah psikologis dalam pendidikan, kemudian masalah
tersebut diselesaikan dalam bentuk konsep, teori dan metode. Psikologi pendidikan juga
menjelaskan tentang ciri-ciri pembelajaran adaptif atau pola yang disesuaikan berdasarkan
usia (perkembangan kognitif).
Tujuan keseluruhan dari pembelajaran psikologi pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Tujuan mempelajari psikologi dalam pendidikan adalah untuk memahami dan
memperkuat proses pembelajaran.
2. Mengembangkan pengetahuan dan metode pembelajaran proses mengajar dalam situasi
sehari-hari yang sesuai dengan usia dalam lingkungan pendidikan.
3. Dalam proses pembelajaran atau proses belajar mengajar, biasanya siswa memahami
bentuk gejala psikologis yang berupa tingkah laku dan sikap.
4. Memahami kemampuan dan potensi siswa dalam proses pembelajaran.
5. Memahami bagaimana melakukan proses pengajaran untuk mencapai semua tujuan
pembelajaran secara efektif dan terbaik.
AoEJ: Academy of Education Journal
Volume 12 Nomor 2, Juli 2021
277
6. Membantu siswa menyelesaikan rencana pembelajaran materi dengan sempurna,
sehingga pemahaman guru tentang teori psikologi pendidikan dan sains dapat
memberikan bantuan 100% kepada siswa untuk menyelesaikan rencana pembelajaran.
Menurut psikologi dunia, manfaat psikologi pendidikan bagi pendidik adalah sebagai
berikut:
1. Peka terhadap perilaku manusia dan perlu belajar.
2. Mengatasi masalah yang muncul dikalangan siswa.
3. Memahami gejala yang ditimbulkan siswa dalam proses mengajar.
4. Mengembangkan diri, menjadi manusia pembelajar, dan mampu berbagi pengetahuan
dengan orang lain secara profesional.
5. Mengetahui teknik yang tepat untuk memaksimalkan potensi belajar siswa.
6. Mampu menganalisis kelebihan dan kekurangan metode belajar mengajar diri sendiri
dan orang lain, serta berusaha untuk terus melakukan perbaikan.
Manfaat belajar psikologi pendidikan bagi siswa antara lain:
1. Meningkatkan kemauan dan kemauan untuk mencari dan memperoleh pengetahuan.
2. Kenali insting dan potensi belajar.
3. Kembangkan diri Anda sebagai manusia pembelajar.
4. Bertekad untuk meningkatkan harga diri lebih baik dari generasi sebelumnya.
Jika usia siswa kurang dari 5 tahun, maka metode pembelajarannya adalah belajar
sambil bermain, begitu juga jika sudah berusia remaja dapat digunakan metode diskusi
kelompok.Dengan demikian, melalui pembelajaran psikologi pendidikan, pendidik akan
menyadari dan memahami bahwa peran nyata mereka adalah membuat siswa ingin dan
tahu bagaimana cara belajar, bukan dengan memberikan informasi sebanyak mungkin,
tetapi dengan membuat siswa ingin mencari informasi sebanyak mungkin dalam kegiatan.
METODE PENELITIAN
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode observasi. Metode
observasi adalah metode yang dilakukan dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap
tingkah laku peserta didik dalam situasi yang wajar, dilaksanakan dengan berencana,
kontiniu dan sistematik serta diikuti dengan upaya mencatat atau merekam secara lengkap.
Dalam lingkup yang lebih khusus, terutama dalam konteks kelas dapat dipakai
seorang guru dengan maksud untuk melihat makna dari suatu tindakan atau apa yang
berada di balik tindakan seseorang. Karena sumber data utama dalam penelitian ini adalah
kata-kata dan tindakan. Dengan demikian, penggunaan suatu metode penelitian dapat
AoEJ: Academy of Education Journal
Volume 12 Nomor 2, Juli 2021
278
mengantarkan peneliti memahami suatu makna di balik tindakan seseorang. Metode ini
sering dipahami sebagai cara atau jalan yang ditempuh seseorang dalam melakukan suatu
kegiatan berkaitan dengan pikologi belajar, dipakai untuk mengumpulkan berbagai data
dan informasi penting yang bersifat psikologis dan berkaitan dengan proses pembelajaran.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Pengertian dan Definisi Psikologi Pendidikan
(A. Sujanto,1985:1) menyatakan bahwa Pengertian dan definisi Psikologi Pendidikan
dapat dilihat dari dua sudut yakni etimologi dan terminologi. Menurut etimologi (asal usul
kata) Psikologi Pendidikan dapat dijabarkan dalam dua kata yakni “Psikologi” dan
“Pendidikan”. Psikologi pertama secara etimologi adalah istilah hasil peng-Indonesia-an
dari bahasa asing, yakni bahasa Inggeris “Psychology”. Istilah psychologi sendiri bersal
dari kata kata Yunani ”Psyche”, yang dapat diartikan sebagai roh, jiwa atau daya hidup,
dan “logis” yang dapat diartikan ilmu. Kedua secara terminologi (istilah) maka psikologi
berarti ilmu jiwa atau ilmu yang memperlajari atau menyelidiki pernyataan-pernyataan.
Pendidikan yang berasal dari kata didik dalam bahasa Indonesia juga hasil dari
transeletasi peng-Indonesia-an dari bahasa Yunani yaitu “Peadagogie”. Etimologi kata
Peadagogie adalah “pais” yang artinya “Anak”, dan “again” yang terjemahannya adalah
“bimbing”. Jadi terjemahan bebas kata peadagogie berarti “bimbingan yang diberikan
kepada anak”. Menurut termonologi yang lebih luas maka pendidikan adalah usaha yang
dijalankan oleh seseorang atau sekelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai
tujuan hidup dan penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental (Sudirman N,1992:4).
Penelusuran makna dua kata psikologi dan pendidikan di atas dapat dijadikan dasar
untuk melihat lebih jauh pengertian dan definisi psikologi pendidikan. Dengan maksud
untuk memahami lebih luas psikologi dan pendidikan dari sudut masing masing, berikut
beberapa definisi Psikologi Pendidikan yang pernah dikemukakan para ahli.
Menurut Crow & Crow; Educational psychology deseribesa and explains the
learning experiencess of an individual from birth though old age. Its subject matter is
concerned with the conditions that efect learning (Crow & Crow, 1958:7). Crow & Crow
menegaskan bahwa Psikologi merupakan suatu ilmu yang menerangkan masalah belajar
pada seorang anak sejak lahir sampai usia lanjut, termasuk didalamnya kondisi yang
mempengaruhi belajar. Kemudian Barlow memberikan batasan Psikologi Pendidikan
sebagai berikut:..... a body of knowladge grounded in psychological research which
AoEJ: Academy of Education Journal
Volume 12 Nomor 2, Juli 2021
279
provides a repertioire of resoucers to aid you in functioning more effectively in teaching
learning process (Barlow:1985).
Makna dari kutipan tersebut adalah bahwa Psikologi Pendidikan sebagai sebuah
pengetahuan berdasarkan riset psikologi dengan rangkaian sumber sumber untuk
membantu anda melaksanakan tugas tugas sebagai guru dalam proses belajar mengajar
secara efektif.
Bagian berikut ini Witherington menegaskan pengertian Psikologi Pendidikan
sebagai berikut: A Systematic study of the process and factor involvidin the education of
human being called educational psychology (Witherington:1952). Terjemahan
Indonesianya adalah bahwa Psikologi Pendidikan merupakan studi sistematis tentang
proses proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan manusia.
2. Pentingnya Psikologi Pendidikan
Bidang pendidikan membutuhkan pengetahuan tentang psikologi, karena bidang
pendidikan dihadapkan pada karakteristik perilaku, kepribadian, sikap, minat, motivasi,
perhatian, persepsi, kemampuan berpikir, kecerdasan, fantasi, dan aspek psikologis lainnya
yang bervariasi dari siswa ke siswa. Agar proses pembelajaran berhasil, setiap guru di
kelas yang berperan sebagai pendidik dan pengajar harus memahami perbedaan
karakteristik psikologis siswa. Dengan memahami karakteristik psikologis setiap siswa,
maka guru sekolah akan dapat melakukan pembelajaran yang dipersonalisasi berdasarkan
karakteristik psikologis peserta didik. Oleh karena itu, sifat heterogenitas (tidak sama)
suatu kelas perlu menjadi perhatian utama bagi guru. Selain pembelajaran yang bersifat
individual, guru perlu juga melakukan pembelajaran secara kelompok jika karakteristik
psikologis peserta didik yang ada di suatu kelas dianggap relatif sama (homogen).
Dalam proses pembelajaran di kelas, guru sering menghadapi siswa dengan
disabilitas perhatian, sehingga perhatian siswa tersebut untuk mengikuti proses
pembelajaran di kelas menjadi lemah, dan mengakibatkan rendahnya prestasi akademik
siswa tersebut. Gejala gangguan atensi merupakan faktor psikologis yang dialami siswa di
dalam kelas, hal tersebut harus dikenali dan dipahami oleh guru sebagai pengajar dan
pendidik di kelas untuk mencegah dan mengatasi kesulitan belajar yang dihadapi siswa
dalam proses mengikuti pembelajaran di kelas. Guru di kelas dapat melakukan upaya
pencegahan dan penanggulangan masalah attention deficit yang dihadapi siswa di kelas
Guru hendaknya mengadopsi metode dan strategi pembelajaran yang menarik perhatian
pembelajaran sehingga siswa dapat merasa sangat nyaman dari awal hingga akhir kelas.
AoEJ: Academy of Education Journal
Volume 12 Nomor 2, Juli 2021
280
Dengan memahami psikologi pendidikan, diharapkan para guru dapat melewati
pertimbangan psikologis:
1. Tetapkan tujuan pembelajaran dengan tepat.
Dengan pemahaman psikologi pendidikan yang tepat, diharapkan guru dapat lebih
tepat dalam menentukan bentuk perubahan perilaku yang dibutuhkan sebagai tujuan
pembelajaran. Misalnya dengan mencoba mengaplikasikan pemikiran Bloom pada
klasifikasi perilaku pribadi dan mengaitkannya dengan teori pengembangan diri.
2. Pilih strategi atau metode pembelajaran yang tepat.
Diharapkan dengan memahami psikologi pendidikan yang sesuai, guru dapat
menentukan strategi atau metode pembelajaran yang tepat dan mengaitkannya dengan
karakteristik dan keunikan pribadi, jenis dan metode pembelajaran, serta tingkat
perkembangan yang dialami siswa.
3. Memberi bimbingan bahkan memberikan konseling
Selain pembelajaran, tanggung jawab dan peran guru juga diharapkan dapat
membimbing siswa. Tentunya dengan memahami psikologi pendidikan, diharapkan para
guru dapat memberikan bantuan psikologis yang tepat dan benar melalui proses hubungan
interpersonal yang penuh kehangatan dan keakraban.
4. Mempromosikan dan memotivasi pembelajaran siswa.
Promosi artinya bekerja keras mengembangkan segala potensi yang dimiliki siswa,
seperti bakat, bakat dan minat. Sedangkan motivasi berarti mendorong siswa untuk
melakukan tindakan tertentu, terutama tindakan pembelajaran. Tanpa pemahaman penuh
tentang psikologi pendidikan, guru akan kesulitan untuk menunjukkan bahwa mereka
adalah fasilitator dan promotor pembelajaran siswa.
5. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
Efek pembelajaran membutuhkan suasana belajar yang menyenangkan. Guru yang
sangat memahami psikologi pendidikan dapat menciptakan suasana sosial dan emosional
yang baik di dalam kelas sehingga siswa dapat belajar dengan nyaman dan bahagia.
6. Berinteraksi dengan siswa secara tepat.
Pemahaman guru tentang psikologi pendidikan memungkinkan untuk berinteraksi
dengan siswa secara lebih bijak dan lebih pengertian serta menjadi karakter yang menarik
di hadapan siswa.
AoEJ: Academy of Education Journal
Volume 12 Nomor 2, Juli 2021
281
7. Menilai hasil belajar yang adil.
Pemahaman guru tentang psikologi pendidikan dapat membantu guru melakukan
evaluasi yang lebih adil terhadap pembelajaran siswa dalam hal evaluasi teknis, realisasi
prinsip evaluasi, dan penentuan hasil evaluasi.
Siswa yang menunjukkan sikap dan perilaku acuh tak acuh atau apatis dalam proses
pembelajaran di kelas juga menunjukkan bahwa siswa tersebut mengalami
ketidakmampuan belajar dan motivasi belajar yang rendah. Untuk mengatasi gejala
rendahnya minat dan motivasi belajar yang ditunjukkan siswa di dalam kelas, faktor
psikologis tersebut akan mempengaruhi proses pembelajaran dan kualitas siswa di kelas,
guru harus mampu memilih dan menerapkan metode, strategi dan metode pembelajaran
yang dapat dikembangkan untuk menuumbuhkan minat belajar dan motivasi belajar
peserta di kelas.
Adapun strategi, metode dan metode pembelajaran yang dapat digunakan guru saat
mengajar siswa dengan minat dan motivasi belajar rendah adalah metode Cara Belajar
Siswa Aktif (CBSA) yang menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses (PKP),
pendekatan konstruktivistik, metode diskusi,metode pembelajaran koperatif, metode
penemuan dan penyelidikan (discovery and inquiry learning), metode Contextual Teaching
Learning (CTL), metode eksperimen,dan berbagai metode, strategi, dan pendekatan
pembelajaran yang menuntut aktivitas belajar peserta didik dalam mengikuti proses
pembelajaran di kelas, di laboratorium dan di tempat belajar lainnya.
Selain itu faktor strategi, pendekatan, dan metode pembelajaran perlu menjadi
perhatian bagi guru, faktor karakteristik psikologis yang mencerminkan kepribadian dan
perilaku peserta didik di kelas harus juga menjadi perhatian para guru untuk menyesuaikan
pembelajarannya dengan karakteristik kepribadian dan perilaku yang dimiliki oleh para
peserta didik agar proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru sesuai dengan minat dan
kebutuhan belajar peserta didik.
Disinilah pentingnya guru menerapkan proses pembelajaran yang di
individualisasikan sesuai dengan minat dan kebutuhan belajar peserta didik secara
individual. Masih banyak gejala-gejala gangguan psikologis yang ditunjukkan oleh peserta
didik dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas, misalnya gangguan
pengamatan,gangguan persepsi, gangguan dalam berpikir, gangguan ingatan, gangguan
fantasi,dan gangguan perasaan. gangguan-gangguan psikologis tersebut merupakan gejala
atau aktivitas umum jiwa manusia (La Sulo,1990). Aktivitas umum jiwa manusia tersebut
perlu diketahui dan dipahami oleh para guru dalam mengetahui dan memahami aspek
AoEJ: Academy of Education Journal
Volume 12 Nomor 2, Juli 2021
282
psikologis para peserta didik di kelas agar proses dan hasil pembelajaran yang dikelola di
kelas dapat mencapai tujuannya secara maksimal danoptimal.
Dari uraian di atas menunjukkan bahwa banyak masalah-masalah yang dihadapi oleh
para guru dalam proses pendidikan di kelas. Masalah-masalah tersebut merupakan masalah
psikologis peserta didik yang sangat mempengaruhi proses pembelajaran dikelas, sehingga
perlu diketahui dan dipahami oleh para calon guru dan para guru yang telah mengajar dan
mendidik di kelas. Oleh karena itu, mata kuliah Psikologi Pendidikan merupakan mata
kuliah wajib dipelajari oleh para calon guru di lembaga pendidikan tenaga kependidikan
atau tenaga keguruan berupa IKIP, FKIP, Fakultas Tarbiyah, IAIN/ UIN, STKIP dan
lembaga keguruan lainnya.
Mata kuliah Psikologi Pendidikan bagi seorang calon guru dan guru merupakan dasar
pengetahuan yang mendasari profesi mengajar. Guru sebagai pendidik dan pengajar yang
memiliki pengetahuan tentang Psikologi Pendidikan akan mampu mengembangkan serta
menerapkan prinsip-prinsip psikologi dalam membelajarkan dan mendidik peserta didik di
kelas. Pengetahuan guru tentang belajar dan syarat-syarat keberhasilan aktivitas
pembelajaran di kelas memungkinkan guru dapat memilih, merencanakan, dan
mengevaluasi proses mengajar atau proses pembelajaran dan mengevaluasi hasil dari
proses pembelajaran sebagai suatu sistem yang terkait satu sama lain.Guru harus selalu
kreatif dalam membelajarkan peserta didik di kelas dengan menerapkan pengetahuan
tentang Psikologi Pendidikan secara optimal dan maksimal.
Proses pendidikan dan pembelajaran yang dilakukan oleh para guru tidak hanya
berlangsung di dalam kelas di suatu lembaga pendidikan formal saja, melainkan proses
pendidikan dan pembelajaran dapat berlangsung di lembaga pendidikan informal (di
lingkungan keluarga), dan di lembaga pendidikan non formal (dimasyarakat) atau dimana
saja tanpa dibatasi oleh ruang, waktu, dan tempat. Namun, perlu diketahui, dipahami, dan
disadari bahwa ada syarat-syarat yang harus dipenuhi bagi berlangsungnya proses
pendidikan dan pembelajaran di suatu tempat, yaitu adaguru sebagai pendidik dan pengajar
yang telah dewasa, ada peserta didik sebagai orang yang belum dewasa yang
membutuhkan pendewasaan melalui proses pendidikan dan pembelajaran, adanya
pemberian pengaruh yang disengaja dari gurukepada peserta didik, dan pengaruh yang
diberikan oleh guru tersebut memiliki nilainormative (positif) dan tujuan positif
mengembangkan kognitif, afek dan psikomotorik peserta didik.
Pendidikan memang tidak bisa dilepaskan dari psikologi. Sumbangsih psikologi
terhadap pendidikan sangatlah besar. Kegiatan pendidikan, khususnya pada pendidikan
AoEJ: Academy of Education Journal
Volume 12 Nomor 2, Juli 2021
283
formal, seperti pengembangan kurikulum, Proses Belajar Mengajar, sistem evaluasi, dan
layanan Bimbingan dan Konseling merupakan beberapa kegiatan utama dalam pendidikan
yang di dalamnya tidak bisa dilepaskan dari psikologi.
Pendidikan sebagai suatu kegiatan yang di dalamnya melibatkan banyak orang,
diantaranya peserta didik, pendidik, adminsitrator, masyarakat dan orang tua peserta didik.
Oleh karena itu, agar tujuan pendidikan dapat tercapai secara efektif dan efisien, maka
setiap orang yang terlibat dalam pendidikan tersebut seyogyanya dapat memahami tentang
perilaku individu sekaligus dapat menunjukkan perilakunya secara efektif.
Guru dalam menjalankan perannya sebagai pembimbing, pendidik dan pelatih bagi
para peserta didiknya, tentunya dituntut memahami tentang berbagai aspek perilaku dirinya
maupun perilaku orang-orang yang terkait dengan tugasnya, terutama perilaku peserta
didik dengan segala aspeknya, sehingga dapat menjalankan tugas dan perannya secara
efektif, yang pada gilirannya dapat memberikan kontribusi nyata bagi pencapaian tujuan
pendidikan di sekolah.
SIMPULAN
Oleh karena itu, penguasaan terhadap ilmu psikologi pendidikan merupakan suatu
tuntutan terhadap orang yang bergelut dalam dunia pendidikan sebagai salah satu keahlian
pendidik.Sebab, seorang pendidik yang memiliki keahlian mendidik akan mampu
membuat individu orang lain (siswa-siswi) belajar dan kualitas seorang pendidik memberi
pengaruh terhadap peningkatan kompetensi peserta didik.
Arti penting Psikologi Pendidikan bagi guru. Penguasaan guru tentang psikologi
pendidikan merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai guru, yakni kompetensi
pedagogik. Muhibbin Syah (2003) mengatakan bahwa “diantara pengetahuan-pengetahuan
yang perlu dikuasai guru dan calon guru adalah pengetahuan psikologi terapan yang erat
kaitannya dengan proses belajar mengajar peserta didik”.
DAFTAR PUSTAKA
Bismi. 2017. Pentingnya Mempelajari Psikologi Pendidikan Bagi Calon Guru.
https://steemit.com/indonesia/@bismi/pentingnya-mempelajari-psikologi-
pendidikan-bagi-calon-guru
Education, ePsikologi Digital.2020. Psikologi Pendidikan: 5 Pengertian, Sejarah, Konsep
Dasar, Teori, dan Ruang Lingkup. https://epsikologi.com/psikologi-pendidikan/
Lenox, Berlow Daniel.1985. Educational Psychology. Chicago: The Mody Bible Institute.
AoEJ: Academy of Education Journal
Volume 12 Nomor 2, Juli 2021
284
Rahayu, Puji.2015. Apa Sih Pentingnya Guru Mempelajari Psikologi Pendidikan???.
http://everydreamscometrue.blogs.uny.ac.id/2015/09/10/apa-sih-pentingnya-guru-
mempelajari-ilmu-psikologi-pendidikan/
Sudirman N. Dkk .1992. Ilmu Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sujanto, Agus.1985. Psikologi Perkembanga. Jakarta: Rajawali