AoEJ: Academy of Education Journal
Volume 12 Nomor 2, Juli 2021
254
PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN DARING DI MASA PANDEMI COVID-19
Rudi Haryadi
1
dan Fitria Selviani
2
1,2
Pendidikan Fisika, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Jl. Ciwaru Raya No. 25 Cipare, Kecamatan Serang, Kota Serang, Banten 42117
1
2
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui problematika pembelajaran daring di masa pandemi Covid-
19. Metode penelitian ini menggunakan studi literatur atau penelitian kepustakaan dengan
mengambil sumber bacaan dari data sekunder yang dikumpulkan melalui buku teks, jurnal ilmiah,
e-book dan sumber-sumber lain yang relevan dengan masalah penelitian. Jenis penelitian ini
dianalisis secara kualitatif dengan model interaktif yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi
data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran
daring merupakan salah satu solusi agar proses pembelajaran tetap dilakukan selama masa pandemi
Covid-19. Namun dalam pembelajaran ini memiliki berbagai problematika yang dialami oleh
berbagai pihak yaitu intansi pendidikan, pendidik (guru maupun dosen), peserta didik serta orang
tua peserta didik. Permasalahan yang terdapat dsri instansi pendidikan yaitu kurangnya
ketersediaan infrastruktur teknologi telekomunikasi, multimedia, informasi dan platform yang
mendukung proses kegiatan belajar mengajar secara daring, dari pendidik berupa keterbatasan
penggunaan IT, serta sulitnya membentuk karakter kepribadian peserta didik dan mengaplikasikan
media pembelajaran agar peserta didik dapat memahami materi yang disampaikan, dari peserta
didik yaitu sebagian besar peserta didik belum terbiasa dengan pembelajaran daring dan karena
fasilitas internet yang terbatas, dari orangtua kurangnya ketersediaan waktu untuk mendampingi
anaknya di saat pembelajaran daring karena tidak semua orang tua bisa membagi waktu antara
pekerjaan dan pendampingan anak di rumah.
Kata Kunci : Pembelajaran daring, Problematika, Covid-19
ABSTRACT
The purpose of this research is to find out the problems of online learning during the Covid-19
pandemic. This research method uses literature study or library research by taking reading sources
from secondary data collected through textbooks, scientific journals, e-books and other sources
relevant to the research problem. This type of research was analyzed qualitatively with an
interactive model consisting of data collection, data reduction, drawing conclusions and
verification. The results of this study indicate that online learning is one solution so that the
learning process continues during the Covid-19 pandemic. But in this learning there are various
problems experienced by various parties, namely educational institutions, educators (teachers and
lecturers), students and parents of students. The problems that exist in educational institutions are
the lack of availability of telecommunication technology infrastructure, multimedia, information
and platforms that support the process of teaching and learning activities online, from educators in
the form of limitations in the use of IT, as well as the difficulty of forming student personality
characteristics and applying learning media so that students can understand the material
presented, from students, namely most students are not familiar with online learning and due to
limited internet facilities, from parents the lack of time available to accompany their children
during online learning because not all parents can divide their time between work and mentoring
children in House.
Keywords: Online learning, Problematics, Covid-19
AoEJ: Academy of Education Journal
Volume 12 Nomor 2, Juli 2021
255
PENDAHULUAN
Covid-19 ini tengah menjadi topik perbincangan utama sejak kemunculanya pada
akhir desember tahun 2019. Adanya virus Corona yang mewabah hampir merata di seluruh
dunia, tercatat kurang lebih 215 negara (Sadikin and Hamidah, 2020) termasuk Indonesia,
virus Corona menjadi alasan ditetapkannya sebuah pandemi Global oleh WHO. Virus yang
pertama kali ditemukan di China ini, telah menginfeksi jutaan orang di dunia dan juga
memicu kekacauan ekonomi secara global. Virus ini membawa kekhawatiran hingga
membuat aktivitas ditunda sementara dengan melakukan isolasi mandiri dirumah. Selain
itu juga membawa pengaruh akibat virus dari berbagai bidang, salah satunya adalah dunia
pendidikan dan pembelajaran.
Dengan mewabahnya virus korona ini yang menyebakan diberlakukannya kebijakan
Work From Home (WFH). Hingga akhirnya sekolah dan kampus secara nasional
melaksanakan pembelajaran daring. Kenyataan ini yang menjadikan Pandemi Covid-19
berdampak serius terhadap sektor pendidikan secara global (Khasanah, Lestari, Rahman, &
Daniel, 2020). Akibat melandanya Covid-19 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
mengeluarkan surat tentang pembelajaran secara daring dan bekerja dari rumah dalam
rangka pencegahan penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) tertanggal 17 Maret
2020. Himbauan yang diberikan adalah mengikuti protokol pencegahan Covid-19 yang
disampaikan Kantor Staf Presiden dengan memastikan penanganan penyebaran Covid-19
di unit kerjanya telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan Surat Edaran Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 2 Tahun 2020 dan Nomor 3 Tahun 2020 tentang
Pencegahan dan Penanganan Corona Virus Disease (Covid-19) dengan menunda
penyelenggaraan acara yang mengundang banyak peserta atau menggantinya dengan video
conference atau komunikasi daring lainnya. Khusus untuk daerah yang sudah terdampak
Covid-l9 agar memberlakukan pembelajaran secara daring dari rumah, bekerja dari rumah
(Surat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
3696/MPK.A/HK/2020, 2020). Dengan adanya kebijakan pemerintah tersebut terpaksa
proses pembelajaran dikelas ditiadakan demi mengikuti kebijakan social distancing dalam
rangka mencegah penularan Covid-19.
Dari pemaparan diatas, semua jenjang pendidikan mulai dari PTN/ PTS, SMA/
SMK/ MA sederajat, SMP/ MTS sederajat, SD/ MI sederajat, TK/ RA sederajat dan SLB
sederajat melakukan pembelajaran daring. Pembelajaran biasanya dilakukan dengan tatap-
muka. Akan tetapi, karena adanya Covid-19 pembelajaran dilakukan secara online dirumah
atau daring. Pembelajaran daring ini yang dilakukan oleh guru atau dosen dan siswa
AoEJ: Academy of Education Journal
Volume 12 Nomor 2, Juli 2021
256
maupun mahasiswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran yang dilakukan
yaitu melalui aplikasi belajar dan komunikasi seperti zoom, google meet, google
classroom, whatsapp dan lain sebagainya. Pembelajaran ini biasanya dilakukan oleh siswa
maupun mahasiswa dengan dampingan orang tua atau orang-orang sekitar yang
mempengaruhinya.
Pembelajaran daring membawa kendala bagi siswa maupun mahasiswa untuk
melakukan atau melaksanakan pembelajaran. Kendala dalam pembelajaran secara daring
ini biasanya karena adanya keterbatasan sarana dan prasarana, kurangnya penguasaan
dalam menggunakan komunikasi atau teknologi, jaringan internet/ susah signal, biaya
kuota, susah memahami materi yang diberikan guru maupun dosen karena pembelajaran
jarak jauh (PJJ), tidak ada interaksi langsung dengan guru maupun dosen, pembelajaran
dengan teman saat diskusi menjadi kurang efektif, dan guru maupun dosen juga perlu
mempersiapkan bahan materinya dengan matang agar siswa maupun mahasiswa dapat
memahami materi yang akan diajarkan dalam pembelajaran daring. Akan tetapi, hal
tersebut harus tetap dilakukan sebagai salah satu cara dalam proses pembelajaran.
Keadaan ini tentu saja memberikan dampak pada kualitas pembelajaran, siswa atau
mahasiswa dan guru maupun dosen yang sebelumnya berinteraksi secara langsung dalam
ruang kelas sekarang harus berinteraksi dalam ruang virtual yang terbatas. guru maupun
dosen dituntut memberikan pengajaran yang baik, menciptakan suasana yang kondusif
untuk belajar dan secara kreatif dan inovatif menggunakan media belajar yang menarik
agar siswa atau mahasiswa dapat memahami materi pembelajaran dan tujuan pembelajaran
dapat tercapai. Apalagi guru atau dosen dan siswa maupun mahasiswa harus memahami
dalam menggunakan teknologi. Karena, kemampuan untuk menggunakan media
komunikasi dan teknologi menjadi syarat mutlak untuk melaksanakan pembelajaran secara
daring (Simarmata et al., 2019, 2020).
Dari uraian di atas, dapat dipahami bahwa pembelajaran daring menjadi salah satu
solusi dalam pelaksanaan pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Selama pandemi
Covid-19 guru atau dosen dan siswa maupun mahasiswa menyelenggarakan pembelajaran
secara daring sesuai dengan arahan Mendikbud dalam mencegah penularan Covid-19 yaitu
dengan menerapkan Social Distancing. Namun, dengan usulan kebijakan Pembelajaran
Jarak Jauh (PJJ) atau pembelajaran daring jika diberlakukan secara terus menerus, tidak
bisa dipungkiri memiliki problematika bahwa semua pihak merasa siap menerima kondisi
pembelajaran daring ini. Maka dalam kajian kepustakaan ini diajukan sebuah pertanyaan
permasalahan penelitian, yaitu apa sajakah problematika yang muncul akibat pembelajaran
AoEJ: Academy of Education Journal
Volume 12 Nomor 2, Juli 2021
257
daring selama pandemi Covid-19 ?. Hasil penelitian kajian pustaka ini diharapkan dapat
menjadi bahan informasi dan rujukan dalam mengambil kebijakan dalam melaksanakan
pembelajaran daring, baik bagi guru atau dosen, siswa maupun mahasiswa, sekolah,
orangtua maupun pihak pemerintah.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini yaitu studi literatur atau
penelitian kepustakaan. Studi literatur dilakukan dengan membaca sumber-sumber
kepustakaan untuk memperoleh data yang diperlukan (Arikunto, 2013). Sumber data yang
digunakan berasal dari data sekunder, dimana data sekunder tersebut dikumpulkan melalui
buku teks, jurnal ilmiah (Nazir, 2014), e-book dan sumber-sumber lain yang relevan
dengan masalah penelitian. Data yang dikumpulkan, dianalisis secara kualitatif dengan
model Miles and Huberman. Menurut Mile dan Huberman (dalam Sugiyono, 2010),
aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan terus menerus sampai
tuntas yang digambarkan dalam empat langkah. Empat langkah tersebut meliputi data
collecting (pengumpulan data), data reduction (reduksi data), data display (penyajian data),
dan conclusion drawing/ verification (penarikan kesimpulan dan verifikasi).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembelajaran daring merupakan sebuah inovasi pendidikan yang melibatkan unsur
teknologi informasi dalam pembelajaran (Fitriani, Fauzi dan Sari, 2020). Pembelajaran ini
yang menggunakan jaringan internet dengan aksesibilitas, konektivitas, fleksibilitas dan
kemampuan untuk memunculkan berbagai jenis interaksi pembelajaran. Pembelajaran
daring adalah penggunaan internet untuk mengakses materi, untuk berinteraksi dengan
materi, instruktur dan pembelajaran lain, untuk mendapatkan dukungan selama proses
pembelajaran dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan, menciptakan pemahaman
dan untuk berkembang dari pengalaman belajar (Ally, 2004). Pembelajaran daring dapat
diartikan sebagai sebuah interaksi antara pengajar dan pembelajar yang dibangun dalam
jaringan melalui smartphone, laptop, atau alat elektronik lainnya.
Pembelajaran daring ini menjadi salah satu upaya yang tidak dapat terelakkan bagi
institusi pendidikan agar proses pembelajaran tetap dilakukan selama masa pandemi
Covid-19 demi menjaga kesehatan dan mencegah penyebaran virus dengan tetap belajar
dari rumah. Pemanfaatan pembelajaran daring ini dengan menggunakan teknologi
AoEJ: Academy of Education Journal
Volume 12 Nomor 2, Juli 2021
258
informasi dan internet sebagai media pembelajaran. Dengan pemanfaatan tersebut
bergantung pada ketersediaan teknologi informasi.
Problematika Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19
Terdapat beberapa problem dari beberapa pihak yang ditemukan dari buku Belajar
Mandiri: Pembelajaran Daring di Tengah Pandemi Covid-19 (2020) tentang Problematika
Pembelajaran Online Pada Era Pandemi Covid-19, yaitu:
Problematika pembelajaran daring ditinjau dari pihak institusi pendidikan bahwa di
masa pandemi ini mengharuskan adanya ketersediaan infrastruktur dan platform yang
mendukung proses kegiatan belajar mengajar secara online atau daring, termasuk kesiapan
para pendidik dan juga pembelajar (Andriani, 2020). Sebagian besar institusi pendidikan
kurang siap untuk mengajar pelajar dalam basis online dalam skala besar dari perspektif
institusional, budaya, struktur, dan administrasi (Xiau, 2018). Penyebab dalam hal ini yaitu
karena kurangnya sumber daya manusia, proses transformasi teknologi, infrastruktur
telekomunikasi, dan perangkat lainnya. Selain dari pada itu kurangannya dalam pengadaan
infrastruktur teknologi telekomunikasi, multimedia dan informasi yang merupakan
prasyarat terselenggarakannya IT untuk pendidikan, yang menjadi masalah adalah
penetrasi komputer (PC) di Indonesia masih rendah (Puji Lestari, 2020). Sebagian dari
Institusi pendidikan belum mempunyai platform yang tepat, efektif dan dapat memadai
untuk digunakan sebagai sistem pembelajaran jarak jauh atau daring. Hal tersebut
disebabkan karena ketersediaan sumber daya manusia yang belum mampu untuk membuat
program yang sesuai dengan kondisi institusinya. dengan begitu dibutuhkan kemampuan
dan kemahiran dari sumber daya manusia dalam menggunakan IT. Masih banyak institusi
pendidikan yang masih belum memiliki infrastruktur teknologi komunikasi terlebih
institusi pendidikan yang berada di pedesaan yang jauh dari pusat jaringan internet. pihak
institusi pendidikan memerlukan adanya penambahan anggaran sekolah untuk menerapkan
pembelajaran online. Oleh sebab itu, Jika menginginkan proses pembelajaran dapat
berjalan dengan tidak banyak hambatan, maka infrastruktur pada institusi pendidikan
haruslah tersedia.
Problematika pembelajaran daring ditinjau dari pihak pendidik dan peserta didik.
Terdapat beberapa faktor yang menjadi ketidaksiapan pendidik maupun peserta didik yaitu
dalam menggunakan platform pembelajaran daring, sinyal internet yang terbatas terutama
di daerah terpencil, honor pendidik yang terbatas untuk menyiapkan kuota internet serta
sulitnya membentuk karakter kepribadian peserta didik dan mengaplikasikan media
pembelajaran agar peserta didik dapat memahami materi yang disampaikan. Selain itu,
AoEJ: Academy of Education Journal
Volume 12 Nomor 2, Juli 2021
259
faktor ketidaksiapan pendidik disebabkan karena mereka belum terbiasa dengan
pembelajaran daring dan belum mampu menggunakan platform atau aplikasi yang ada
yang digunakan dalam pembelajaran daring. Hal ini menjadi permasalahan tersendiri bagi
mereka yang belum paham menggunakan IT. Fasilitas internet yang terbatas dan besarnya
biaya untuk membeli kuota menjadi penyebab di kalangan pendidik. Apalagi jika tempat
tinggalnya di daerah terpencil yang jarang adanya jangkauan internet. Dilihat dari jurnal
Elementary School Education Journal (ELSE) volume 4 Nomor 2 dengan judul
problematika pembelajaran daring dalam perspektif mahasiswa, bahwa kesulitan utama
yang paling banyak dialami pendidik adalah terkait dengan jaringan internet. Menurut
Molida (2005) dan Santoso (2009) bahwa salah satu keterbatasan online learning adalah
membutuhkan alat koneksi untuk dapat mengakses internet dengan baik. Dengan begitu
pembelajaran yang dilakukan dengan pemanfaatan media pembelajaran seperti melalui
aplikasi belajar dan komunikasi seperti zoom, google meet, google classroom, whatsapp,
dan lain sebagainya menjadi kurang efektif dengan adanya masalah jaringan. Dalam hal ini
pemerintah dapat memberikan fasilitas yang memadaiu terhadap peserta didik maupun
pendidik yang memiliki keterbatasan.
Dalam pembelajaran daring ini bukan hanya melibatkan pendidik dan peserta didik
saja tetapi juga orangtua peserta didik ikut serta berperan dalam hal ini, terdapat dari buku
Pembelajaran Daring untuk Pendidikan: Teori dan Penerapan tentang kelemahan
pembelajaran daring, yaitu:
Orang tua memiliki tanggung jawab dan pengawasan dalam pembelajaran daring
yang dilakukan di rumah. Bagi orang tua mungkin berat untuk menerima bahwa
pembelajaran dilakukan secara daring karena yang biasanya tanggung jawab pendidikan
anaknya diserahkan kepada guru atau pendidik, akibat pandemi ini terpaksa pembelajaran
dilakukan di rumah yang melibatkan orang tua untuk mendampingi atau memantau
anaknya agar pembelajaran daring dapat berjalan dengan efektif sesuai yang di harapkan.
Namun banyak pula orang tua yang sibuk bekerja dan tidak bisa memantau anaknya dalam
kegiatan belajar, ini menjadi sebuah ketakutan dan kekhawatiran tersendiri. Banyak
permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh orangtua pada saat pembelajaran daring
diantaranya yaitu tidak semua orang tua bisa membagi waktu antara pekerjaan dan
pendampingan anak di rumah, Orang tua harus mengeluarkan biaya yang cukup banyak
untuk pemasangan jaringan atau membeli kuota internet, membutuhkan waktu yang cukup
lama agar orangtua bisa mulai beradaptasi dengan kebiasaan baru dengan mencari cara
yang efektif dalam membimbing anaknya belajar, orang tua juga dituntut untuk bisa
AoEJ: Academy of Education Journal
Volume 12 Nomor 2, Juli 2021
260
menggunakan teknologi. Dengan begitu orang tua harus siap membimbing dan
memastikan bahwa anaknya mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna dan
menantang dalam kemampuan dan kebutuhan anaknya.
SIMPULAN
Dari paparan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran daring merupakan
salah satu solusi agar proses pembelajaran tetap dilakukan selama masa pandemi Covid-19.
Namun dalam pembelajaran ini memiliki berbagai problematika yang dialami oleh
berbagai pihak yaitu intansi pendidikan, pendidik (guru maupun dosen), peserta didik
(siswa maupun mahasiswa) serta orang tua peserta didik. Permasalahan yang terdapat pada
instansi pendidikan yaitu kurangnya ketersediaan infrastruktur dan platform yang
mendukung proses kegiatan belajar mengajar secara online atau daring, serta kurangannya
dalam pengadaan infrastruktur teknologi telekomunikasi, multimedia dan informasi yang
merupakan prasyarat terselenggarakannya IT untuk pendidikan. Permasalahan yang
dialami pendidik (guru maupun dosen) berupa keterbatasan penggunaan IT, serta sulitnya
membentuk karakter kepribadian peserta didik dan mengaplikasikan media pembelajaran
agar peserta didik dapat memahami materi yang disampaikan. Permasalahan yang dialami
oleh peserta didik yaitu sebagian besar peserta didik belum terbiasa dengan pembelajaran
daring dan karena fasilitas internet yang terbatas, apalagi untuk daerah terpencil yang
minim akan jaringan internet. Jaringan internet ini menjadi permasalahan utama bukan
hanya dari kalangan peserta didik saja tetapi juga dari kalangan pendidik. Selain itu, orang
tua juga ikut serta berperan dalam pembelajaran daring karena biasanya tanggung jawab
belajar diserahkan kepada guru namun semenjak adanya wabah covid-19 ini pembelajran
dilakukan di rumah sehingga melibatkan orangtua untuk dapat membimbing dan
memantau agar pembelajaran terlaksana dengan baik. Maka dari itu, permasalahan yang
terjadi pada orang tua yaitu berupa besarnya biaya yg dikeluarkan dalam membeli kuota
internet dan kurangnya ketersediaan waktu untuk mendampingi anaknya di saat
pembelajaran daring karena tidak semua orang tua bisa membagi waktu antara pekerjaan
dan pendampingan anak di rumah. Berbagai permasalahan tersebut dapat diatasi dengan
pengembangan penguasaan IT, ketersediaan fasilitas internet, dan pengawasan orang tua
ataupun metode supaya anak mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna dan
menantang.
AoEJ: Academy of Education Journal
Volume 12 Nomor 2, Juli 2021
261
SARAN
Dari hasil studi kepustakaan dalam penelitian ini, saran yang dapat diberikan yaitu,
(1) Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pembelajaran atau referensi bagi pendidik
juga peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran daring, bagi penelitian selanjutnya
diharapkan untuk lebih spesifik dalam melakukan penelitian terkait hal ini dengan
mengambil tindakan langsung kepada pihak terkait, (2) Bagi pendidik (guru maupun
dosen), disarankan untuk menciptakan pembelajaran daring dengan mengaplikasikan
media pembelajaran yang membuat siswa tertarik dan pembelajaran dapat berjalan dengan
efektif, serta pengawasan orang tua juga diperlukan dalam kegiatan belajar daring agar
peserta didik dapat aktif.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,S. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Asmuni. (2020). Problematika Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19 dan
Solusi Pemecahannya. Jurnal Paedagogi: Jurnal Penelitian dan Pengembangan
Pendidikan. Volume 7 Nomor 4, halaman 281-288.
Gusty, Sri et al., (2020). Belajar Mandiri: Pembelajaran Daring Di Tengah Pandemi
Covid-19. Medan: Yayasan Kita Menulis.
I Ketut, Sudarsana et al,. (2020). Covid-19: Perspektif Pendidikan. Medan: Yayasan Kita
Menulis.
Nazir, Moh. (2014). Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
Widodo .A, Nursaptini. (2020). Problematika Pembelajaran Daring dalam Perspektif
Mahasiswa. Elementary School Education Journal (ELSE). Volume 4 Nomor 2,
halaman 100-115.
Yuliani, Meda et al., (2020). Pembelajaran dari Untuk Pendidikan: Teori dan Penerapan.
Medan: Yayasan Kita Menulis.