AoEJ: Academy of Education Journal
Volume 12 Nomor 1, Januari 2021
82
PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SISWA
SMA NEGERI 5 YOGYAKARTA
Heri Kurnia
1
dan Joko Wahono
2
1, 2
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Universitas Cokroaminoto Yogyakarta
Jl. Perintis Kemerdekaan, Gambiran, Pandeyan, Umbulharjo, Kota Yogyakarta 55161
1
Email: herikurnia@ucy.ac.id
2
Email: jokowahono@ucy.ac.id
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan siswa SMA Negeri 5 Yogyakarta tahun ajaran 2019/
2020. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, data yang dikumpulkan berupa data
kuantitatif (prestasi belajar PPKn atau nilai rapor) dan data kalitatif yang dikuantifikasi (kecerdasan
emosional), penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 5 Yogykarta pada bulan Maret 2020.
Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 720 responden, dengan rincian kelas X ada 8 kelas,
kelas XI ada 8 kelas dan kelas XII ada 8 kelas, jadi jumlah total ada 24 kelas. Dari 24 kelas tersebut
(dari masing-masing kelas) diambil sampel sebanyak 30 siswa dengan teknik simple random
sampling. Data diperoleh dari kuesioner kemudian diolah dengan teknik analisis regresi sederhana
dan analisis koefisien determinasi (R
2
).
Untuk data kecerdasan emonional (X) peneliti mengambil data dengan menyebarkan kuesioner,
sedangkan nilai prestasi belajar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) siswa (Y)
merupakan nilai akhir (rapor) pada semester genap tahun ajaran 2019/ 2020.
Hasil penelitian menunjukkan: analisis statistik menghasilkan persamaan regresi Y= 74,298 +
0,165 X, artinya jika nilai kecerdasan emosional (X) meningkat 1 satuan maka nilai prestasi belajar
PPKn (Y) akan meningkat sebesar 0,165 satuan dengan nilai konstanta 74.298. Pengujian hipotesis
menunjukkan bahwa variabel independen kecerdasan emosional terbukti secara signifikan
mempengaruhi dependen prestasi belajar PPKn. Koefisien determinasi (R
2
) yang diperoleh adalah
0,59 (5,9 %), artinya variabel kecerdasan emosional memiliki pengaruh kontribusi sebesar 5,9 %
terhadap variabel prestasi belajar PPKn dan 94,1% lainnya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di
luar variabel kecerdasan emosional.
Kata Kunci: Kecerdasan Emosional, Prestasi belajar PPKn, SMA Negeri 5 Yogyakarta
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of emotional intelligence on the learning achievement of
Pancasila education and citizenship of students at SMA Negeri 5 Yogyakarta in the 2019/2020
academic year. This research is a quantitative descriptive study, the data collected is in the form of
quantitative data (PPKn learning achievement or report cards) and data qualitative quantified
(emotional intelligence), this research was conducted at SMA Negeri 5 Yogykarta in March 2020.
Number of samples in this study were 720 respondents, with details of class X having 8 classes,
class XI there are 8 classes and class XII there are 8 classes, so there are a total of 24 classes. Of
the 24 classes (from each class) a sample of 30 students was taken using simple random sampling
technique. Data obtained from questionnaires are then processed by a simple regression analysis
and coefficient of determination (R
2
).
For the data on emotional intelligence (X), the researchers took the data by distributing
questionnaires, while the students' learning achievement scores for Pancasila and Citizenship
Education (Y) were the final grades (report cards) in the even semester of the 2019/2020 school
year.
The results showed: statistical analysis. produces a regression equation Y = 74.298 + 0.165 X,
AoEJ: Academy of Education Journal
Volume 12 Nomor 1, Januari 2021
83
meaning that if the value of emotional intelligence (X) increases by 1 unit, the learning
achievement value of PPKn (Y) will increase by 0.165 units with a constant value of 74,298.
Hypothesis testing shows that the independent variable emotional intelligence is proven to
significantly affect the dependent learning achievement of PPKn. The coefficient of determination
(R
2)
obtained was 0.59 (5.9%), meaning that the variable has an influence emotional intelligence
contributes 5.9% to the achievement variable learn PPKn and 94.1% are influenced by other
factors outside emotional intelligence variable.
Keywords: Emotional Intelligence, PPKn learning achievement, SMA Negeri 5 Yogyakarta
PENDAHULUAN
Dengan berkembangnya teknologi seperti komputer dan internet sangat memudahkan
siswa untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Walaupun demikian, teknologi yang
semakin berkembang dan pesat tersebut belum dapat dijadikan jaminan bagi dunia
pendidikan untuk mencapai hasil yang maksimal. Seperti yang sudah kita ketahui bersama,
bahwa undang-undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(SISDIKNAS) Pasal 3 menjelaskan bahwa “Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri
dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
Salah satu faktor yang dapat mendukung keberhasilan proses pembelajaran disetiap
sekolah adalah sikap dan mental dari siswa itu sendiri yang disebut dengan kecerdasan
emosional (EQ), dengan adanya kecerdasan emosional siswa dituntut untuk bisa
mengendalikan emosinya dalam segala hal, terutama dalam menghargai diri sendiri,
mengetahui kekuatan diri sendiri, berpikir sebelum bertindak, merasakan suasana hati dan
lain sebagainya.
Pentingnya kecerdasan emosional, dibuktikan dengan hasil penelitian jangka panjang
terhadap 95 siswa Hardvard lulusan tahun 1940-an. Puluhan tahun kemudian, mereka yang
saat kuliah dulu mempunyai kecerdasan intelektual tinggi, namun egois dan pergaulannya
kurang luas, ternyata hidupnya tidak terlalu sukses (berdasar gaji, produktivitas, serta
status bidang pekerjaan), dibandingkan dengan orang yang kecerdasan intelektualnya biasa
saja tetapi mempunyai banyak teman, pandai berkomunikasi, mempunyai empati, tidak
temperamental sebagai manifestasi dari tingginya kecerdasan emosi, sosial dan spiritual
(dalam Tesis Heri Kurnia, 2017) yang sudah dipublikasikan di Academy of Education
Journal volume 10 nomor 01 (2019).
AoEJ: Academy of Education Journal
Volume 12 Nomor 1, Januari 2021
84
Ironisnya masih banyak program pendidikan di Indonesia yang hanya berpusat pada
kecerdasan akal (IQ) saja yaitu berorientasi untuk menghasilkan nilai akademik, padahal
yang diperlukan sebenarnya adalah bagaimana mengembangkan kecerdasan hati seperti
pengenalan diri, pengendalian diri dan motivasi. Banyak contoh di sekitar kita
membuktikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan intelektual saja tetapi tidak memiliki
kecerdasan emosional, belum tentu sukses di dunia pekerjaan tetapi terpuruk di tengah
persaingan. Sebaliknya banyak orang yang hanya berpendidikan formal lebih rendah
ternyata banyak yang lebih berhasil karena diimbangi dengan kecerdasan emosional yang
baik dan tinggi.
Melalui kecerdasan emosional, seorang siswa mampu untuk mengelola perasaannya,
kemampuan untuk memotivasi dirinya, kesanggupan untuk tegar dalam menghadapi
frustasi, kesanggupan mengendalikan dorongan dan menunda kepuasan sesaat, mengatur
suasana hati yang reaktif, serta mampu berempati dan bekerja sama dengan orang lain.
Kecerdasan ini yang mendukung seorang siswa dalam mencapai tujuan dan cita-citanya.
Pembelajaran yang hanya berpusat pada kecerdasan intelektual tanpa menyeimbangkan sisi
emosional akan menghasilkan generasi yang mudah putus asa, depresi, suka tawuran
bahkan menggunakan obat-obat terlarang, sehingga banyak siswa yang kurang menyadari
tugasnya sebagai seorang siswa akan mengakibatkan kurangnya motivasi untuk belajar dan
sulit untuk berkonsentrasi, sehingga siswa akan sulit untuk memahami suatu mata
pelajaran.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, data yang dikumpulkan berupa data
kuantitatif (dalam hal ini prestasi belajar PPKn) dan data kualitatif yang dikuantifikasi
(dalam hal ini adalah kecerdasan emosional). Data nilai prestasi belajar PPKn diambil dari
nilai rapor semester genap tahun ajaran 2019/2020, dan data kecerdasan emosional diambil
dari hasil penyebaran angket.
Penelitian ini bertujuan untuk mencari pengaruh antara dua variabel yaitu variabel X
(kecerdasan emosional) dan variabel Y (prestasi belajar PPKn). Pendekatan ini termasuk
penelitian kuantitatif mengacu kepada pendapat Sukardi (2010:15) menyatakan,
“Penelitian kuantitatif adalah data penelitian berupa angka-angka yang dianalisis
menggunakan statistik”.
Penelitian ini berlokasi di SMA Negeri 5 Yogyakarta, yang beralamat di Jl. Nyi
Pembayun No.39, Prenggan, Kec. Kotagede, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa
AoEJ: Academy of Education Journal
Volume 12 Nomor 1, Januari 2021
85
Yogyakarta 55172. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2020. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 5 Yogyakarta sebanyak 733 siswa,
dapat dilihat pada tabel 1 di bawan ini:
Tabel 1 Populasi penelitain
No
Uraian
Peserta Didik
1
Laki-laki
300
2
Perempuan
473
Total
773
Sumber: Data ini peneliti akses dari website data pokok pendidikan dasar dan menengah
(DAPODIKDASMEN).
Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang dijadikan contoh dan diharapkan
dapat mewakili populasi. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan oleh peneliti adalah
dengan teknik simple random sampling maka peneliti mengambil sampel dengan cara acak
sederhana, dalam hal ini yang diacak secara sederhana adalah siswa yang dijadikan sampel
penelitian. Dengan ketentuan dari setiap kelas yang dijadikan sampel sebanyak 30 siswa.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner dan
dokumentasi, yakni: Pengambilan data kecerdasan emosinal menggunakan kuesioner (15
butir pernyataan). Dan pengambilan data prestasi belajar PPKn menggunakan dokumentasi
(nilai ujian akhir atau rapor semester genap tahun ajaran 2019/ 2020).
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan analisis
inferensial. Analisis deskriptif digunakan untuk mengungkap variabel-variabel yang ada.
Analisis inferensial digunakan untuk menguji hipotesis sebagai dasar pengambilan
kesimpulan. Analisis data menggunakan bantuan aplikasi komputer program SPSS
(Statistical Product and Service Solutions).
- Analisis deskriptif statistik
Untuk mempermudah memperoleh gambaran mengenai karakteristik dan jawaban
responden, tegasnya data penelitian variabel independen yaitu X (kecerdasan
emosional) dan variabel terikat Y (prestasi belajar PPKn). Dalam analisis deskripsi
penelitian ini, dengan sengaja peneliti akan menampilan data antara lain: jumlah
responden, skor terrendah, skor tertinggi, rata-rata (mean) dan standar deviasi.
- Analisis regresi sederhana
Alasan penggunaan analisis regresi sederhana karena dalam penelitian ini hanya 2
variabel, 1 variabel bebas dan 1 variabel terikat. Analisis regresi sederhana dalam
penelitian ini dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh kecerdasan emosional
(X) terhadap prestasi belajar PPKn (Y).
AoEJ: Academy of Education Journal
Volume 12 Nomor 1, Januari 2021
86
Kerangka pemikiran dalam peneliti adalah sebagai berikut:
Gambar 1. Gambar burung garuda
Gambar 1. Kerangka berpikir penelitian
Pengajuan hipotesis dalam peneliti adalah sebagai berikut:
Diduga kecerdasan emosional berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan siswa SMA Negeri 5 Yogyakarta tahun ajaran
2019/ 2020.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sebelum melaksanakan penelitian, dengan sengaja peneliti merancang dan membuat
instrument penelitian terlebih dahulu. Pelaksanaan pra penelitian dilaksanakan pada 3
sampai dengan 20 Februari 2020, tepatnya kelas X dilaksanakan pada tanggal 3, 5 dan 6
Februari 2020, kelas XI dilaksanakan pada 10, 12 dan 13 Februari 2020, dan kelas XII
dilaksanakan pada tanggal 17, 19 dan 20 Februari 2020.
Selanjutnya, instrument penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data. Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah angket atau kuesioner yang berbentuk rating scale (skala bertingkat) dengan
metode pengisian check-list.
Untuk memperoleh data kecerdasan emosional siswa, peneliti menyebarkan angket/
kuesioner, sebanyak 15 pernyataan. Sebelum instrumen penelitian digunakan kedalam
penelitian yang riil atau nyata (penelitian yang sesungguhnya), maka dilakukan uji coba
instrumen terlebih dahulu. Selanjutnya data dari hasil uji coba tersebut dapatlah diketahui
kevalidan (validitas) dan kereliabilitasan (reliabelitas) dari instrumen tersebut.
Dalam penelitian ini indokator kecerdasan emosional terdiri atas 5 (lima) indikator,
yaitu pengenalan diri (self awareness), pengendalian diri (self regulation), motivasi
(motivation), empati (emphaty) dan keterampilan sosial (social skill). Berdasarkan definisi
operasional dan indikator kecerdasan emosional di atas, maka disusun kisi-kisi angket
seperti tertera pada tabel 2 berikut ini.
AoEJ: Academy of Education Journal
Volume 12 Nomor 1, Januari 2021
87
Tabel 2 kisi-kisi angket kecerdasan emosional
Indikator
Jumlah Item
No Item
Kecerdasan Emosional
Pengenalan diri
3
1, 2, 3
Pengendalian diri
3
4, 5, 6
Motivasi
4
7, 8, 9, 10
Empati
2
11, 12
Keterampilan sosial
3
13, 14, 15
Jumlah item
15
Sumber: Rekapitulasi kisi-kisi angket kecerdasan emosional
Item variabel kecerdasan emosional diukur dengan menggunakan skala bertingkat.
Pembobotan dalam angket variabel kecerdasan emosional digunakan skala bertingkat
dengan 5 (lima) poin pernyataan pada skala. Sugoyono (2011: 93) mengatakan skala Likert
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena sosial. Jawaban setiap item instrumen mempunyai gradasi dari sangat
positif sampai dengan sangat negatif yang kemudian diberi skor.
Pernyataan item dapat bersifat positif dan dapat pula bersifat negatif. Urutan
penyataan positif beserta skornya adalah Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju
(KS), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS) = 5, 4, 3, 2, 1. Selanjutnya urutan
pernyataan negatif beserta skornya adalah Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS),
Kurang Setuju (KS), Setuju (S), Sangat Setuju (SS) = 1, 2, 3, 4, 5. Instrumen penelitian
dengan skala likert dapat dibuat dalam bentuk checklist ataupun pilihan ganda. Akan tetapi
instrumen penelitian pada penelitian ini menggunakan skala likert dalam bentuk checklist.
a. Penyuntingan
Penyuntingan bertujuan untuk melakukan penyempurnaan instrumen angket. Kegiatan
dalam penyuntingan ini bertujuan untuk membuat petunjuk pengisian angket,
pernyataan-pernyataan yang sesuai dengan kisi-kisi dan koreksi penulisannya, serta
akhirnya menggunakan instrumen tersebut.
b. Ujicoba Instrumen (Uji Kalibrasi)
Sebelum digunakan untuk penelitiaan yang riil/ nyata atau yang sesungguhnya di
lapangan, maka instrumen angket kecerdasan emosional yang sudah tersusun dilakukan
uji kalibrasi terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan agar dapat diketahui layak tidaknya
angket tersebut digunakan. Kelayakan instrumen penelitian didasarkan pada dua
persyaratan, yaitu validitas dan reliabilitas. Uji coba instrumen diterapkan kepada
seluruh siswa kelas X, kelas XI dan kelas XII SMA Negeri 5 Yogyakarta pada semester
genap tahun ajaran 2019/ 2020 yang berjumlah 720 siswa. Dalam hal ini pengambilan
AoEJ: Academy of Education Journal
Volume 12 Nomor 1, Januari 2021
88
sempel dilakukan dengan ketentuan setiap kelas diambil sempel sebanyak 5 siswa,
adalah sebagai berikut:
Tabel 3 data responden pra penelitian
No
Kelas
Jumlah kelas
1
X MIPA
6
2
X IPS
2
3
XI MIPA
6
4
XI IPS
2
5
XII MIPA
6
6
XII IPS
2
Total kelas
24
Sumber: data responden pra penelitian
Dari table 3 di atas, disimpulan bahwa kelas X sebanyak 8 kelas, kelas XI sebanyak 8
kelas dan kelas XII sebanyak 8 kelas jadi jumlah total ada 24 kelas di SMA Negeri 5
Yogyakarta. Selanjutnya dan dari setiap masing-masing kelas diambil sampel sebanyak 5
siswa, maka jumlah total 24 kelas X 5 siswa adalah sebanyak 120 siswa/ responden. Dari
hasil uji coba tersebut kemudian dianalisis untuk mengetahui tingkat validitas dan
reliabititas instrumen.
- Analisis validitas
Cara melakukan pengujian instrumen dengan menggunakan korelasi skor butir
dengan skor total Product Momement (Karl Pearson)”. Analisis dilakukan dengan
menggunakan bantuan komputer yaitu dengan menggunakan program SPSS Versi 23,
dengan batas angak kritis 0,05. Kriteria pengujian membandingkan antara angka r
hitung dengan r tabel. Jika r hitung > r tabel maka instrumen tersebut berarti valid,
apabila sebaliknya jika r hitung < r tabel berarti instrumen tersebut dikatakan tidak valid
dan tidak layak untuk dipergunakan sebagai alat bantu dalam melakuakn penelitian.
Penentuan banyaknya item didasarkan pada waktu yang telah disediakan oleh
peneliti untuk menyelesaikan pengisian angket tersebut. Dengan asumsi setiap butir
pernyataan dapat diselesaikan oleh responden dalam waktu 1 menit, maka seluruh item
yang akan di checklist dapat terselesaikan dalam waktu 15 menit. Cadangan waktu yang
disediakan oleh peneliti sebanyak 2 menit, maka untuk menyelesaikan seluruh
pernyataan alokasi waktu yang dibutuhkan sebanyak 17 menit. Hasil uji coba dengan
jumlah item kecerdasan emosional sebanyak 15 item, jumlah responden sebanyak 120
siswa, dan seluruh item (ke-15 item) pernyataan memenuhi kevalidan dengan taraf
signifikansi sebesar 0,05 atau sama dengan 5%. Hal ini diketahui dari
mengkonsultasikan hasil analisis ke tabel harga kritik dari r Product-Moment pada N =
AoEJ: Academy of Education Journal
Volume 12 Nomor 1, Januari 2021
89
120 didapat koefisisensi korelasi (r) tabel sebesar 0.176. Item instrumen penelitian
tergolong valid dapat dilihat ada tabel 4 berikut di bawah ini.
Tabel 4 Perbandingan r hitung dengan r tabel
Uji coba angket kecerdasan emosional
Nomor
r hitung
r tabel
Keterangan
Urut
Item
1
1
0,479
0.176
Valid
2
2
0,550
0.176
Valid
3
3
0,703
0.176
Valid
4
4
0,659
0.176
Valid
5
5
0,803
0.176
Valid
6
6
0,720
0.176
Valid
7
7
0,798
0.176
Valid
8
8
0,798
0.176
Valid
9
9
0,845
0.176
Valid
10
10
0,730
0.176
Valid
11
11
0,704
0.176
Valid
12
12
0,758
0.176
Valid
13
13
0,792
0.176
Valid
14
14
0,816
0.176
Valid
15
15
0,807
0.176
Valid
Sumber: Rekapitulasi hasil hitung angket kecerdasan emosional
- Analisis reliabilitas
Taraf reliabilitas (keajegan) suatu instrumen atau suatu tes dinyatakan dalam bentuk
koefisien reliabilitas. Besarnya koefiseien reliabilitas berkisar antara -1,00 sampai
dengan 1,00. Semakin mendekati 0,00 berarti reliabilitasnya semakin rendah, demikian
pula sebaliknya. Koefisien reliabilitas dengan angka negatif (-) sangat rendah. Agar
memiliki gambaran yang jelas tentang hal tersebut maka dapat dilihat dalam tabel 5
berikut ini.
Tabel 5 Koefisien korelasi dan kualifikasinya
Koefisien korelasi
Kualifikasi
0,91 - 1,00
Sangat tinggi
0,71 - 0,90
Tinggi
0,41 - 0,70
Cukup
0,21 - 0,40
Rendah
Negatif - 0,20
Sangat rendah
Sumber: Ing. Masidjo (2006: 141)
Uji coba instrumen variabel kecerdasan emosional terhadap 120 responden setelah
dianalisis dengan menggunakan bantuan komputer melalui program SPSS versi 23,
dengan rumus Alpha Cronbach’s diperoleh hasil koefisien reliabilitas sebesar 0,937.
Angka tersebut jika mengacu kepada tabel 8 berikut di bawah ini, berarti memiliki
AoEJ: Academy of Education Journal
Volume 12 Nomor 1, Januari 2021
90
tingkat reliabilitas tinggi. Oleh karena itu instrumen kecerdasan emosional memenuhi
persyaratan atau reliabel untuk digunakan dalam penelitian, adalah sebagai berikut:
Tabel 6 Hasil olah data melalui SPSS
Variabel
Cronbach’s Alpha
Keterangan
Kecerdasan Emosional (X)
0,937
Reliabel
Sumber: Hasil olah data primer pra penelitian
Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini bertempat di SMA Negeri 5 Yogyakarta, yang beralamat di Jl. Nyi
Pembayun No.39, Prenggan, Kecamatan Kotagede, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa
Yogyakarta Kode Pos 55172. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2020, tepatnya
untuk kelas X dilaksanakan pada tanggal 2, 4 dan 5 Maret 2020, untuk kelas XI
dilaksanakan pada tanggal 9, 11 dan 12 Maret 2020 dan untuk kelas XII dilaksanakan
pada16, 18 dan 19 Maret 2020, serta tahap akhir pelaksanaan penelitian untuk kelas X, XI
dan XII dilaksanakan pada tanggal 23, 25 dan 26 Maret 2020.
Jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 720 responden, dengan rincian kelas
X ada 8 kelas, kelas XI ada 8 kelas dan kelas XII ada 8 kelas, jadi jumlah total ada 24
kelas. Dari 24 kelas tersebut, dari masing-masing kelas diambil sampel sebanyak 30 siswa.
Untuk data kecerdasan emonional (X) peneliti mengambil data dengan menyebarkan
kuesioner, sedangkan nilai prestasi belajar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan/
PPKn siswa (Y) merupakan nilai akhir pada semester genap tahun ajaran 2019/ 2020.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Data merupakan sejumlah rangkaian informasi yang sangat diperlukan dalam sebuah
penelitian. Deskripsi data dimaksudkan oleh peneliti sebagai gambaran data beserta
penjelasannya. Deskripsi data yang akan peneliti sajikan adalah dalam bentuk table dan
diagram lingkaran, data yang disajikan meliputi jumlah responden, skor terrendah, skor
tertinggi, rata-rata, standar deviasi (SD) dari responden untuk masing-masing variabel,
baik variabel bebas (X) maupun variabel terikat (Y).
- Analisis deskriptif statistik
Teknik analisis statistik deskriptif bertujuan untuk menganalisis data dengan
menggambarkan data yang sudah dikumpulkan, tanpa membuat kesimpulan yang
berlaku umum (generalisasi). Dalam teknik ini, akan diketahui nilai variabel independen
dan dependennya, lebih lengkapnya seperti pada table 7 di bawah ini:
AoEJ: Academy of Education Journal
Volume 12 Nomor 1, Januari 2021
91
Tabel 7 Hasil olah data melalui SPSS
Descriptive Statistics
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Pengaruh_X
720
55
75
71.20
3.322
PPKn_Y
720
78
95
86.04
2.250
Valid N (listwise)
720
Sumber: Hasil olah data primer penelitian
Berdasarkan table 7 di atas peneliti bisa menarik kesimpulan bahwa: jumlah total
responden sebanyak 720, skor terrendah X adalah adalah 55, skor terrendah Y adalah
75, skor tertinggi X adalah 75, skor tertinggi Y adalah 95, rata-rata X adalah 71.20, rata-
rata Y adalah 86.04, standar deviasi X adalah 3.322, dan standar deviasi Y adalah 2.250.
Selain dalam bentuk tabel, peneliti juga menyajikan data dalam bentuk diagram
lingkaran untuk variabel bebas/ kecerdasan emosional (X), adalah sebagai berikut:
Gambar 2 Diagram lingkaran untuk variabel X (kecerdasan emosional)
Selanjutnya, peneliti juga menyajikan data dalam bentuk diagram lingkaran untuk
variabel terikat/ Prestasi belajar PPKn (Y), adalah sebagai berikut:
Gambar 3 Diagram lingkaran untuk variabel Y (Prestasi belajar PPKn)
- Analisis regresi sederhana
Regresi linear sederhana adalah metode statistik yang berfungsi untuk menguji sejauh
mana hubungan sebab akibat antara variabel faktor penyebab (X) terhadap variabel
akibatnya (Y). Faktor penyebab pada umumnya dilambangkan dengan X atau disebut
AoEJ: Academy of Education Journal
Volume 12 Nomor 1, Januari 2021
92
juga dengan predictor, sedangkan variabel akibat dilambangkan dengan Y atau disebut
juga dengan response. Regresi linear sederhana atau sering disingkat dengan SLR
(Simple Linear Regression) dalam hal ini digunakan untuk mengukur pengaruh
(signifikansi) dari variabel X (kecerdasan emosional) terhadap variabel Y (Prestasi
belajar PPKn).
Pengambilan keputusan dalam uji regresi sederhana dapat mengacu pada dua hal, yakni:
- Membandingkan nilai signifikansi dengan nilai pobabilitas 0,05
Jika nilai signifikansi < 0,05, artinya varibael X berpengaruh terhadap variabel Y.
Jika nilai signifikansi > 0,05, artinya varibael X tidak berpengaruh terhadap variabel Y.
- Membandingkan nilat T hitung dengan t tabel
Jika t hitung > t tabel, artinya variabel X berpengaruh terhadap variabel Y.
Jika t hitung < t tabel, artinya variabel X tidak berpengaruh terhadap variabel Y.
Pembahasannya, adalah sebagai berikut:
A. Membuat persamaan regresi linier sederhana:
Secara umum rumus persamaan regresi linier sederhana adalah Y = a + bX.
Sementara untuk mengetahui nlai regresi tersebut kita dapat berpedoman pada output SPSS
yang berada pada tabel coefficients berikut ini:
Tabel 8 Hasil olah data melalui SPSS
Coefficients
a
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
74.298
1.748
42.505
.000
Pengaruh_X
.165
.025
.243
6.723
.000
a. Dependent Variable: PPKn_Y
Sumber: Hasil olah data primer penelitian
Penjelasannya:
a = angka konstan dari Unstandardized Coefficients, dalam kasus ini nilainya sebesar
74.298. Angak ini merupakan angka konstan yang mempunyai arti bahwa jika tidak
ada kecerdasan emosional (X), maka nilai Prestasi belajar PPKn (Y) adalah sebesar
74.298.
b = angka koefisien regresi, nilainya sebesar 0,165. Angak ini mempunyai arti bahwa
setiap penambahan 1% kecerdasan emosional (X), maka Prestasi belajar PPKn (Y)
akan meningkat sebesar 0,165.
Karena nilai koefisien regresi bernilai positif, maka dengan demikian dapat dikatakan
bahwa kecerdasan emosional (X) berpengaruh positif terhadap prestasi belajar PPKn (Y).
sehingga persamaan regresinya adalah Y= 74.298 + 0,165 X
AoEJ: Academy of Education Journal
Volume 12 Nomor 1, Januari 2021
93
B. Uji hipotesis
Uji Hipotesis dengan membandingkan nilai Signifikansi 0,05
Adapun yang menjadi dasar pengambilan keputusan dalam analisis regresi dengan
melihat nilai signifikansi (sig.) hasil output SPSS di atas, adalah:
- H0 = Jika nilai signifikansi < 0,05 artinya kecerdasan emosional berpengaruh
terhadap prestasi belajar PPKn. (H0).
- Ha = Jika nilai signifikansi > 0,05, artinya kecerdasan emosional tidak ada
pengaruh terhadap Prestasi belajar PPKn.
Berdasarkan outpun SPSS di atas, diketahui nilai signifikansi sebesar 0,00 < 0,05,
sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, yang mengandung arti
bahwa ada pengaruh kecerdasan emosional (X) terhapad prestasi belajar PPKn (Y).
Uji Hipotesis dengan membandingkan t hitung dengan t tabel
Pengujian hipotesis ini sering disebut juga dengan uji t, dimana dasar pengambilan
keputusan dalam uji t adalah, sebagai berikut:
- H0 =Jika t hitung > t tabel, artinya kecerdasan emosional berpengaruh terhadap
prestasi belajar PPKn.
- Ha = Jika t hitung < t tabel, artinya kecerdasan emosional tidak berpengaruh
terhadap prestasi belajar PPKn.
Berdasarkan output SPSS di atas, diketahui nilai t hitung sebesar 6,723 dan t tabel
sebesar 1,963 atau (t hitung > t table). sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak
dan Ha diterima, yang memiliki arti bahwa ada pengaruh kecerdasan emosional (X)
terhadap prestasi belajar PPKn (Y).
Melihat besarnya pengaruh variabel X terhadap Y
Untuk mengetahui besaranya pengaruh kecerdasan emonional (X) terhadap prestasi
belajar PPKn (Y) dalam analisis regresi linier sederhana, dapat berpedoman pada nilai R
Square atau R2 yang terdapat pada outpus SPSS bagian Model Summary, adalah
sebagai berikut:
Tabel 9 Hasil olah data melalui SPSS
Model Summary
Model
R
R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1
.243
a
.059
.058
2.184
a. Predictors: (Constant), Pengaruh_X
Sumber: Hasil olah data primer penelitian
Berdasarkan output SPSS di atas diketahui bahwa nilai R Square sebesar 0,59. Nilai ini
mengandung arti bahwa pengaruh kecerdasan emosional (X) terhadap prestasi belajar
AoEJ: Academy of Education Journal
Volume 12 Nomor 1, Januari 2021
94
PPKn (Y) adalah sebesar 5,9% sedangkan 94,1% prestasi belajar PPKn siswa
dipengaruhi onleh variabel yang lain yang tidak diteliti.
C. Kesimpulan dari uji analisis regresi linear sederhana
Merujuk pada pembahasan di atas, maka dapat peneliti simpulkan bahwa kecerdasan
emosional (X) berpengaruh positif terhadap prestasi belakar PPKn (Y) dengan total
pengaruh sebesar 5,9%. Pengaruh positif ini bermakna semakin meningkatnya kecerdasan
emosional sesorang siswa maka akan perpengaruh terhadap prestasi belajar PPKn siswa
tersebut.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas menunjukan bahwa jumlah total
responden sebanyak 720, skor terrendah X adalah adalah 55, skor terrendah Y adalah 75,
skor tertinggi X adalah 75, skor tertinggi Y adalah 95, rata-rata X adalah 71.20, rata-rata Y
adalah 86.04, standar deviasi X adalah 3.322, dan standar deviasi Y adalah 2.250.
Hasil analisis regresi linier sederhana menunjukan bahwa nilai koefisien regresi
bernilai positif, maka dengan demikian dapat dikatakan bahwa kecerdasan emosional (X)
berpengaruh positif terhadap prestasi belajar PPKn (Y). sehingga persamaan regresinya
adalah Y= 74.298 + 0,165 X.
Maka, dapat peneliti simpulkan bahwa kecerdasan emosional (X) berpengaruh positif
terhadap prestasi belakar PPKn (Y) dengan total pengaruh sebesar 5,9%. Pengaruh positif
ini bermakna semakin meningkatnya kecerdasan emosional sesorang siswa maka akan
perpengaruh terhadap prestasi belajar PPKn siswa tersebut.
SARAN
Berdasarkan penelitian, pembahasan dan simpulan yang dihasilkan, agar prestasi
belajar mata pelajaran PPKn siswa di SMA Negeri 5 Yoyakarta dapat optimal maka
kepada guru, siswa dan sekolah dapatlah diajukan saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi Guru
Guru-guru SMA Negeri 5 Yogyakarta dalam melakukan kegiatan belajar mengajar
(KBM) mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) diharapkan
dapat meningkatkan kecerdasan emosional siswa. Supaya para siswa mampu untuk
mengelola perasaan, memotivasi diri sendiri dan tegar ketika menghadapi masalah supaya
nantinya tidak mengalami frustasi.
AoEJ: Academy of Education Journal
Volume 12 Nomor 1, Januari 2021
95
2. Bagi Siawa
Bagi para siswa SMA Negeri 5 Yogyakarta diharapkan dalam mengikuti pembelajaran
mata pelajaran PPKn, senantiasa untuk selalu mengedepankan kecerdasan emosional
supaya nantinya para siswa SMA Negeri 5 Yogyakarta bisa mendapatkan nilai yang baik,
dari hasil yang baik pula.
3. Bagi Sekolah
Dari hasil penelitian ini kepada sekolah di bawah kepemimpinan kepala Sekolah
diharapkan dapat meningkatkan kecerdasan emosional siswa untuk menunjang prestasi
belajar mata pelajaran PPKn siswanya.
UCAPAN TERIMA KASIH
Kami mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Riset dan Pengabdian kepada
Masyarakat, Direktorat Jenderal Pemberdayaan Penelitian dan Pengembangan
Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Direktorat Riset dan Pengabdian
Masyarakat, Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia) atas dukungan dana untuk
penelitian dan publikasi artikel ini dengan nomor Hibah 081 / SP2HMAD / LT / DRPM /
2020.
DAFTAR PUSTAKA
Agustian Ary Ginanjar. 2005. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosional dan
Spiritual. Jakarta: Penerbit Arga.
Anne Abraham. 2006. The Need for the Integration of Emotional Intelligence Skills in
business education”, International Journal University of Wollonggong,
Wollonggong: Faculty of Commerce, University of Wollonggong.
Arikunto Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
Danah Zohar dan Ian Marshall. 2007. Kecerdasan Spiritual. Bandung: Penerbit Mizan.
Djamarah Bahri Saiful. 1994. Prestasi Belajar Dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha
Nasional.
Ellys, J. ed. 2007. Kiat-kiat Meningkatkan Prestasi Belajar Anak. Bandung: Pustaka
Hidayah.
Emzir, 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis data. Jakarta: Rajawali Press.
Ghozali Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Goleman, D. 2005. Kecerdasan Emosi Untuk Mencapai Puncak Prestasi, Jakarta:
Penerbit Gramedia.
AoEJ: Academy of Education Journal
Volume 12 Nomor 1, Januari 2021
96
Hadi Sutrisno. 1993. Metodoligi Research 2. Yogyakarta: Andi Offset.
Heri Kurnia. 2017. “Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Emosional, dan Spiritual
Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Siswa SMA Negeri se-
Kota Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017, Tesis: Fakultas Pascasarjana,
Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas PGRI
Yogyakarta.
Iqbal Hasan. 2010. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: PT Bumi
Angkasa.
Oemar Hamalik. 2012. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Angkasa.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta.
Sudjiono Anas. 1986. Teknik Evaluasi Pendidikan Suatu Pengantar. Yogyakarta: U. D.
Rama.
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Sugiono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Sugiono. 2011. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiono. 2012. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Syah Muhibbin. 2004. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT
Remaja Rosda Karya.
Syaiful Bahri Djamarah. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003. 2010. Sistem Pendidikan
Nasional. Bandung: Citra Umbara.
Djasuli M. dan Hidayah Nur. 2013. Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Emosional, dan
Spiritual Terhadap Kinerja Variabel Moderasi Kompetensi di Kabupaten
Lamongan”, Studi Kasus di SKPD Kabupaten Lamongan, Universitas Trunojoyo
Madura.
Hakim Andi. 2013. Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, dan
kecerdasan Spiritual Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMA Negeri di Surakarta
Tahun Pelajaran 2012/ 2013, Tesis: Fakultas Pascasarjana, Program Studi
Pendidikan Ekonomi, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Nachiappan, dkk. 2013. Analysis of Cognition Integration in Intelligence Quotient
(IQ), Emotional Quotient (EQ) and Spiritual Quotient (SQ) in Transforming
Cameron Highlands Youths through Hermeneutics Pedagogy”. Disampaikan
dalam Konferensi Internasional tentang Pendidikan & Psikologi Pendidikan 2013
(ICEEPSY 2013), Sultan Idris Education University, Tanjung Malim, 35900,
Malaysia.
Rahmasari Lisda. 2012. Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional dan
Kecerdasan Spiritual Terhadap Kinerja Karyawan”, Jurnal Fakultas Ekonomi
Universitas AKI, Semarang.
AoEJ: Academy of Education Journal
Volume 12 Nomor 1, Januari 2021
97
Saifudin Azwar. 2010. Pengantar Psikologi Inteligensi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Surahmad, Winarto. 1992. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode dan Teknik.
Bandung: Tarsito.
Tikollah, dkk 2006. Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, dan
Kecerdasan Spiritual Terhadap Sikap Etis Mahasiswa Akuntansi (Studi Pada
Perguruan Tinggi Negeri Di Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan)”. Padang:
Simposium Nasional Akuntansi 9 Jurnal multiparadigma lecture, Universitas
Brawijaya.
Trihandini, 2005. Analisis Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosi, dan
Kecerdasan Spiritual Terhadap Kinerja Karyawan, Tesis: Fakultas Pascasarjana,
Program Studi Magister Manajemen, Universitas Diponegoro, Semarang.
Kurniawan Aris. 06 Nopember 2015. 12 Pengertian Belajar menurut Para Ahli
Pendidikan. Guru Pendidikan (online). http://www.gurupendidikan.com/101-
pengertian- belajar-menurut- para-ahli-pendidikan.
Solihin Akhmad. 12 Juli 2015. Kumpulan Definisi Dan Pengertian Belajar Menurut
Para Ahli”. VISIUNIVERSAL Blog Tentang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Terbaru. http://visiuniversal.blogspot.co.id/2015/07/kumpulan-definisi-
danpengertian.html,
Data pokok pendidikan dasar dan menengah:
http://dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id/sekolah/D6F25C380802766BBE8D
Kurnia, H. (2014). PENGARUH KEAKTIFAN BERORGANISASI TERHADAP
INDEKS PRESTASI KUMULATIF MAHASISWA
UNIVERSITASCOKROAMINOTO YOGYAKARTA. Academy of Education
Journal, 5(2). https://doi.org/10.47200/aoej.v5i2.120
Kurnia, H. (2016). SIKAP NASIONALISME MAHASISWA UNIVERSITAS
COKROAMINOTO YOGYAKARTA TAHUN AKADEMIK 2015-2016.
Academy of Education Journal, 7(2), 79-88. https://doi.org/10.47200/aoej.v7i2.405
Kurnia, H. (2019). PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, EMOSIONAL
DAN SPIRITUAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN. Academy of Education Journal, 10(01), 1-21.
https://doi.org/10.47200/aoej.v10i01.267
Kurnia, H., & Septera, G. (2019). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make
A Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar. Academy of Education Journal,
10(02), 109-121. https://doi.org/10.47200/aoej.v10i02.277
Kurnia, H., & Widayanti, F. (2020). PENGARUH PENDIDIKAN KARAKTER
KEPANDUAN HIZBUL WATHON TERHADAP PRESTASI BELAJAR
SISWA DI SMP MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA. Academy of
Education Journal, 11(01), 75-86. https://doi.org/10.47200/aoej.v11i01.318.