AoEJ: Academy of Education Journal
Volume 12 Nomor 1, Januari 2021
101
kekerasan melainkan juga terdapat nilai pendidikan karakter di dalam video dakwah yang
beredar saat ini.
Dalam penelitian ini ada dua kata kunci yang konsepnya harus diperjelas, yaitu
representasi, dan pendidikan karakter. Kata representasi (to represent) memiliki tiga
makna, yaitu: Pertama, to stand for. Hal ini dapat dicontohkan dalam kasus bendera negara
yang jika dikibarkan dalam suatu event olahraga, maka bendera tersebut menandakan
keberadaan negara yang diwakili bendera tersebut dalam event olahraga itu. Kedua, to
speak or act on behalf of. Dalam hal ini dapat dicontohkan pada saat seorang ketua RT
berbicara dan bertindak atas nama warga yang diwakilinya. Ketiga, to re-present.
Contohnya pada tulisan sejarah atau biografi yang dapat menghadirkan kembali kejadian-
kejadian di masa lalu (Giles, Judy & Middleton, 1999). ‘Representasi’ sebagai “...an
essential part of the process by which meaning is produced and exchanged between
members of culture”. Representasi merupakan salah satu bagian terpenting dalam proses
produksi makna (Hall, 2003). Suatu makna diproduksi dan dipertukarkan antar anggota
masyarakat, sehingga representasi merupakan suatu cara untuk memproduksi makna.
Ada dua proses representasi. Pertama, representasi mental, yaitu konsep tentang
‘sesuatu’ yang ada di kepala kita masing-masing (peta konseptual), representasi mental
masih merupakan sesuatu yang abstrak. Kedua, ‘bahasa’ yang berperan penting dalam
proses konstruksi makna. Konsep abstrak yang ada dalam kepala kita harus diterjemahkan
dalam ‘bahasa’ yang lazim, supaya kita dapat menghubungkan konsep dan ide-ide kita
tentang sesuatu dengan tanda dari simbol-simbol tertentu. Media sebagai suatu teks banyak
menebarkan bentuk-bentuk representasi pada isinya (Hall, 2003).
Istilah representasi dalam konteks pemberitaan merujuk pada bagaimana seseorang,
suatu kelompok, gagasan atau pendapat tertentu ditampilkan (Eriyanto, 2003). Hal yang
perlu diperhatikan menyangkut hal representasi, yaitu apakah seseorang, kelompok, atau
gagasan tersebut ditampilkan sebagaimana mestinya. Apakah seseorang atau kelompok
tersebut diberitakan apa adaya, ataukah diburukkan. Bagaimana representasi tersebut
ditampilkan. Kata, kalimat, tanda apa saja yang digunakan untuk melakukan representasi
tentang sesuatu. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Van Leeuwen: ‘representations
include or exclude social actors to suit their interests and purposes in relation to the
readers for whom they are intended’. Setiap pernyataan dalam teks berita merupakan
pilihan seorang wartawan berdasarkan tujuan yang diinginkannya (Leeuwen, 2008).
Pendidikan Islam adalah suatu proses pembentukan akhlak atau kepribadian edukatif.
Pengertian pendidikan seperti disebutkan di atas mengacu kepada suatu sistem yaitu