Academy of Education Journal
Vol. 16, No. 2, Juli 2025, Page: 252-263
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
252
Intan Kusumawati et.al (Media Pembelajaran dalam Pendidikan Pancasila.)
Media Pembelajaran dalam Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PPKn)
Intan Kusumawati
a,1*
, Desi Mardianti
b,2
, Paiman
c,3
a, b, c
Universitas Cokroaminoto Yogyakarta, Jl. Perintis Kemerdekaan, Gambiran, Pandeyan, Kecamatan
Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kode Pos 55161, Indonesia
1*
intankusumawati1978@gmail.com;
2
demardianti77@gmail.com;
3
rahmantosal[email protected]
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Sejarah Artikel:
Diterima: 28 Februari 2025
Direvisi: 17 Mei 2025
Disetujui: 24 Juni 2025
Tersedia Daring: 31 Juli 2025
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) memiliki peran strategis
dalam membentuk karakter, wawasan kebangsaan, dan sikap demokratis
peserta didik sebagai generasi penerus bangsa. Di tengah kemajuan teknologi
dan tantangan era digital, media pembelajaran dituntut untuk lebih adaptif dan
inovatif agar mampu menjembatani penyampaian nilai-nilai PPKn secara efektif
dan bermakna. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji berbagai jenis media
pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran PPKn, menelaah
efektivitasnya berdasarkan studi-studi terdahulu, serta mengidentifikasi
tantangan yang dihadapi dalam implementasinya di berbagai jenjang
pendidikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi pustaka (literature
review) dengan menelusuri referensi dari jurnal ilmiah, buku akademik, dan
dokumen relevan yang diterbitkan dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir.
Hasil kajian menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran, baik
konvensional maupun berbasis digital, terbukti mampu meningkatkan
pemahaman konseptual, partisipasi aktif, serta sikap reflektif peserta didik
terhadap materi PPKn. Media interaktif digital seperti aplikasi kuis, video
pembelajaran, dan platform edukatif berbasis web dinilai lebih efektif dalam
menjangkau gaya belajar generasi digital. Namun demikian, implementasinya
masih dihadapkan pada berbagai kendala seperti keterbatasan infrastruktur
teknologi, rendahnya literasi digital guru, serta kurangnya pengembangan media
yang kontekstual dengan materi PPKn. Kesimpulannya perlunya pengembangan
media pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan peserta didik serta
pelatihan berkelanjutan bagi guru untuk mendukung peningkatan kualitas
pembelajaran PPKn.
Kata Kunci:
Media Pembelajaran
PPKn
Pendidikan Karakter
Digitalisasi Pendidikan
Literasi Digital
ABSTRACT
Keywords:
Learning Media
Civic Education
PPKn
Digitalization of Education
Digital Literacy
Pancasila and Citizenship Education (PPKn) plays a strategic role in shaping the
character, national insight, and democratic attitudes of students as the nation's
future generation. Amidst technological advances and the challenges of the digital
era, learning media are required to be more adaptive and innovative in order to
bridge the delivery of PPKn values effectively and meaningfully. This study aims to
examine various types of learning media used in PPKn learning, examine their
effectiveness based on previous studies, and identify challenges faced in their
implementation at various levels of education. This study uses a literature review
approach by tracing references from scientific journals, academic books, and
relevant documents published in the last ten years. The results of the study indicate
that the use of learning media, both conventional and digital-based, has been
proven to improve students' conceptual understanding, active participation, and
reflective attitudes towards PPKn material. Interactive digital media such as quiz
applications, learning videos, and web-based educational platforms are considered
more effective in reaching the learning styles of the digital generation. However, its
implementation still faces various obstacles, such as limited technological
infrastructure, low teacher digital literacy, and a lack of media development that is
contextually relevant to Civics (PPKn) material. In conclusion, this article
recommends the need to develop learning media relevant to student needs and
ongoing training for teachers to support improving the quality of Civics (PPKn)
learning.
Academy of Education Journal
Vol. 16, No. 2, Juli 2025, Page: 252-263
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
253
Intan Kusumawati et.al (Media Pembelajaran dalam Pendidikan Pancasila.)
©2025, Intan Kusumawati, Desi Mardianti, Paiman
This is an open access article under CC BY-SA license
1. Pendahuluan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) menempati posisi yang penting
dalam sistem pendidikan nasional karena berperan dalam membentuk peserta didik menjadi
warga negara yang cerdas, berkarakter, dan memiliki tanggung jawab sosial. Di tengah
derasnya arus informasi di era global saat ini, pendekatan pembelajaran yang bersifat
konvensional sudah tidak lagi mencukupi untuk menjawab tantangan zaman. (Elindasari et al.,
2024). Diperlukan inovasi dalam proses pembelajaran (Aisyah & Ramadhan, 2023) agar nilai-
nilai kebangsaan dapat dipahami secara kontekstual dan aplikatif oleh generasi muda. Salah
satu solusi strategis adalah dengan mengintegrasikan media pembelajaran yang tepat guna.
Media pembelajaran dalam konteks PPKn tidak hanya menjadi alat bantu visual atau audio,
tetapi juga sebagai jembatan antara materi abstrak dan pengalaman nyata. Oleh karena itu,
kajian ini penting dilakukan guna menelaah potensi, kendala, dan arah pengembangan media
pembelajaran dalam pendidikan PPKn. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
(Putri & Saputra, 2022)(Solihatin, 2022) adalah salah satu mata pelajaran yang menempati
peran penting dalam sistem pendidikan nasional Indonesia. Pembelajaran ini bertujuan utama
untuk membentuk peserta didik menjadi warga negara yang berkarakter, memiliki kesadaran
kebangsaan, serta menjunjung tinggi prinsip-prinsip demokrasi. (Kurniyawati & Nugraheni,
2021)(Hingide et al., 2021).
Dalam era globalisasi dan digitalisasi yang terus berkembang, tantangan terhadap
pendidikan nilai menjadi semakin kompleks (Ardani et al., 2023)(Nurhayati et al., 2019).
Peserta didik tidak hanya dituntut untuk memahami secara teoritis prinsip-prinsip kebangsaan,
tetapi juga harus mampu menerapkannya secara reflektif dalam kehidupan nyata. Dibutuhkan
strategi atau cara pembelajaran yang inovatif, salah satunya melalui pemanfaatan media
pembelajaran yang adaptif dan kontekstual. Kebaruan dalam penelitian ini terletak pada fokus
kajiannya terhadap integrasi media digital interaktif dalam pembelajaran PPKn yang
disesuaikan dengan karakteristik peserta didik abad ke-21. Berbeda dari studi terdahulu yang
lebih menekankan pada aspek kognitif pembelajaran konvensional, artikel ini menyoroti
bagaimana media digital dapat membentuk pemahaman konseptual sekaligus sikap reflektif
peserta didik dalam konteks pendidikan kewarganegaraan. Sejumlah penelitian telah
membuktikan bahwa penggunaan media pembelajaran berkontribusi secara positif dalam
meningkatkan pencapaian belajar siswa. Misalnya, (David, 2025) menemukan bahwa video
tematik berbasis nilai kebangsaan mampu meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi
Pancasila. Sementara itu, Yuliani dan (Fauziah et al., 2025) menekankan pentingnya media
interaktif berbasis teknologi untuk membangun keterampilan berpikir kritis dan sikap toleransi
dalam pembelajaran kewarganegaraan. Namun demikian, studi-studi tersebut belum banyak
menggali secara mendalam tentang integrasi media digital secara sistematis dalam konteks
PPKn, khususnya dalam mengatasi tantangan implementasi di lapangan seperti keterbatasan
infrastruktur dan literasi digital tenaga pendidik.
Analisis terhadap kesenjangan penelitian menunjukkan bahwa meskipun media
pembelajaran digital (Hariyanti, 2022) telah banyak dikembangkan dan digunakan dalam
berbagai mata pelajaran, namun dalam konteks PPKn masih diperlukan penelitian yang secara
khusus menelaah efektivitas dan tantangan implementasinya. Khususnya, bagaimana media
digital mampu menginternalisasi nilai-nilai kebangsaan dalam kondisi sosial-kultural yang
beragam serta bagaimana guru mampu memanfaatkan teknologi tersebut secara optimal.
Maksud dari penelitian tersebut yaitu mereview berbagai jenis media pembelajaran dalam
Academy of Education Journal
Vol. 16, No. 2, Juli 2025, Page: 252-263
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
254
Intan Kusumawati et.al (Media Pembelajaran dalam Pendidikan Pancasila.)
PPKn, dengan fokus utama pada efektivitas media digital interaktif dan kendala
implementasinya (Hazmi & Helsa, 2025)(Fauziah et al., 2025). Penelitian ini menggunakan
pendekatan literature review dengan mengkaji sumber-sumber akademik yang relevan dalam
kurun waktu 20152025. Kontribusi utama dari penelitian ini adalah memberikan wawasan
teoretis dan praktis bagi pengembangan media pembelajaran PPKn berbasis digital yang lebih
kontekstual dan aplikatif, serta memberikan rekomendasi bagi pendidik, pengembang
kurikulum, dan pembuat kebijakan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran PPKn di era
digital (Hariyanti, 2022).
2. Metode
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif (Fadli, 2021)(Ridwan et
al., 2021)(Saadah et al., 2022) dengan pendekatan kajian pustaka (library research).
Pendekatan ini dipilih untuk memperoleh pemahaman yang mendalam mengenai penerapan
media pembelajaran, khususnya media digital, dalam konteks Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PPKn). Penelitian ini tidak melibatkan pengumpulan data lapangan
secara langsung, melainkan bersandar pada data sekunder yang bersumber dari publikasi
ilmiah. Data dalam penelitian ini berupa konsep, teori, temuan penelitian, dan praktik
implementasi media pembelajaran dalam PPKn yang relevan. Sumber data berasal dari
jurnal nasional dan internasional terakreditasi, prosiding seminar, buku ilmiah, serta
dokumen resmi kebijakan pendidikan yang dipublikasikan dalam waktu 2015 hingga 2025.
Teknik dalam penelitian ataupun pengumpulan data dilakukan melalui pencarian
literatur secara menyeluruh dengan menggunakan kata kunci tertentu seperti “media
pembelajaran PPKn”, “media digital pendidikan karakter”, dan inovasi pembelajaran
kewarganegaraan” pada basis data seperti Google Scholar, DOAJ, Garuda, dan
ScienceDirect. Seleksi literatur dilakukan berdasarkan relevansi topik, kredibilitas sumber,
serta keterbaruan publikasi. Metode analisis data yang diterapkan adalah analisis isi (content
analysis), yang mencakup tahapan mengidentifikasi, mengkategorikan, dan mensintesis
temuan dari beragam sumber pustaka. Analisis dilakukan untuk menemukan pola
penggunaan media pembelajaran, efektivitasnya, tantangan implementasi, serta peluang
pengembangannya dalam pembelajaran PPKn. Hasil analisis disajikan secara naratif dan
tematik untuk memberikan gambaran utuh mengenai fokus kajian penelitian.
3. Hasil dan Pembahasan
Artikel ini membahas topik berdasarkan telaah dari berbagai literatur yang relevan,
dengan tujuan untuk menjawab pertanyaan penelitian dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Melalui pendekatan kajian pustaka, dianalisis secara sistematis mengenai jenis-
jenis media pembelajaran yang digunakan dalam Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
(PPKn)(Kusumawati & Wahono, n.d.), khususnya media digital, serta efektivitas dan tantangan
implementasinya dalam konteks pembelajaran abad ke-21. Fokus pembahasan yaitu klasifikasi
media pembelajaran, tetapi juga dalam analisis mendalam terhadap hasil-hasil penelitian
sebelumnya yang membahas pengaruh media terhadap pemahaman konsep, sikap
kewarganegaraan, dan partisipasi aktif peserta didik. Selain itu, bagian ini juga memaparkan
berbagai kendala yang dihadapi dalam integrasi media digital, serta memberikan arah dan
rekomendasi pengembangan media pembelajaran yang relevan dan kontekstual.
a. Konsep Media Pembelajaran dalam Konteks PPKn
Media pembelajaran merupakan sarana yang membantu proses penyampaian
informasi, pengetahuan, dan nilai-nilai dalam pembelajaran agar lebih efektif, efisien, dan
menarik. Dalam konteks PPKn, media pembelajaran bukan hanya alat bantu visual, tetapi
juga alat transformasi nilai-nilai kebangsaan, demokrasi, dan tanggung jawab sosial
Academy of Education Journal
Vol. 16, No. 2, Juli 2025, Page: 252-263
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
255
Intan Kusumawati et.al (Media Pembelajaran dalam Pendidikan Pancasila.)
(Heinich et al., 2002). Karakteristik materi PPKn yang bersifat abstrak dan normatif
membutuhkan media yang mampu menjembatani antara konsep dan realitas sosial. Oleh
karena itu, media pembelajaran yang digunakan dalam PPKn harus bersifat kontekstual,
aplikatif, dan relevan dengan dinamika kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
b. Klasifikasi Media Pembelajaran PPKn
Untuk mencapai efektivitas dalam proses pembelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PPKn), pemilihan serta pemanfaatan media pembelajaran yang sesuai
memegang peran krusial. Media tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan
informasi, tetapi juga berperan dalam membangun pemahaman konsep, menumbuhkan
sikap reflektif, dan mendorong partisipasi aktif siswa. Dalam pembelajaran PPKn, media
perlu mampu mengkonkretkan nilai-nilai yang bersifat abstrak seperti Pancasila, demokrasi,
hak asasi manusia, dan tanggung jawab sosial agar lebih mudah dipahami oleh peserta didik.
Hasil telaah literatur menunjukkan bahwa media pembelajaran dalam mata pelajaran
PPKn dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kategori utama berdasarkan bentuk dan
fungsinya. Pengelompokan ini berperan penting dalam mengidentifikasi potensi setiap jenis
media untuk mendukung proses pembelajaran yang inovatif, kontekstual, dan selaras dengan
karakteristik peserta didik di era digital saat ini. Penjelasan berikut menguraikan secara
sistematis empat kategori utama media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran
PPKn beserta contoh dan fungsi strategisnya Berdasarkan studi literatur, media
pembelajaran dalam PPKn dapat diklasifikasikan ke dalam empat kategori utama seperti
disajikan dalam tabel 1. sebagai berikut:
Tabel 1. Klasifikasi Media Pembelajaran PPKn
No.
Kategori Media
Contoh Media
1.
Media Visual
Gambar, diagram, mind
mapping, infografis,
komik edukatif
2.
Media Audio-
Visual
Video dokumenter,
animasi, film pendek
bertema kewarganegaraan
3.
Media Digital
Interaktif
Aplikasi kuis (Kahoot,
Quizizz), simulasi e-
learning, modul berbasis
web
4.
Media Sosial dan
Platform Digital
YouTube, Instagram
edukatif, blog tematik
PPKn
1) Media Visual
Media Visual mencakup gambar, diagram, mind mapping, infografis, dan komik
edukatif yang berfungsi menyederhanakan informasi normatif menjadi visualisasi yang
mudah dipahami siswa. Media visual merupakan salah satu jenis media pembelajaran yang
mengutamakan elemen tampilan atau gambar untuk menyampaikan pesan, informasi,
maupun materi pelajaran. Dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
(PPKn), media ini memiliki peran signifikan dalam mengubah konsep-konsep yang bersifat
normatif dan abstrak menjadi bentuk yang lebih konkret, menarik, serta mudah dipahami
oleh siswa. Topik-topik dalam PPKn seperti norma, etika, hak dan kewajiban warga negara,
sistem pemerintahan, dan nilai-nilai Pancasila umumnya bersifat teoritis dan konseptual,
sehingga membutuhkan pendekatan visual agar lebih mudah dipahami. Siswa akan
Academy of Education Journal
Vol. 16, No. 2, Juli 2025, Page: 252-263
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
256
Intan Kusumawati et.al (Media Pembelajaran dalam Pendidikan Pancasila.)
mengalami kesulitan dalam memahami makna dan relevansi materi dengan kehidupan
nyata. Di sinilah peran media visual menjadi sangat signifikan sebagai alat bantu visualisasi
informasi yang mempermudah pemahaman sekaligus menarik perhatian siswa. Berikut ini
adalah beberapa bentuk media visual yang dapat digunakan dalam pembelajaran PPKn
beserta penjelasan fungsinya:
(a) Gambar: Gambar digunakan untuk menggambarkan tokoh-tokoh nasional, simbol-
simbol negara, dan situasi sosial tertentu. Misalnya, gambar situasi musyawarah di
lingkungan masyarakat dapat digunakan untuk menjelaskan prinsip demokrasi.
(b) Diagram: Diagram membantu menyusun alur logika, seperti struktur lembaga negara,
proses pemilu, atau hubungan antara hak dan kewajiban. Diagram memudahkan siswa
memahami sistem dan keterkaitan antarkonsep.
(c) Mind Mapping (Peta Pikiran): Mind Mapping atau peta pikiran berguna untuk
merangkum materi secara sistematis, menggambarkan hubungan antar nilai atau prinsip
dalam Pancasila, serta membangun kerangka berpikir holistik terhadap suatu isu
kewarganegaraan.
(d) Infografis: Infografis menyajikan data, fakta, dan informasi penting secara ringkas
namun menarik. Contohnya, infografis tentang pelanggaran HAM di Indonesia dapat
digunakan untuk memantik diskusi siswa secara kritis dan reflektif.
(e) Komik Edukatif: Media ini sangat efektif untuk menyampaikan pesan-pesan moral dan
sosial melalui narasi cerita yang ringan dan ilustratif. Komik bisa menceritakan
pengalaman sehari-hari yang mencerminkan sikap toleransi, gotong royong, atau
tanggung jawab warga negara.
Penggunaan media visual tidak hanya berfungsi sebagai pelengkap materi, tetapi juga
memiliki peran pedagogis dalam meningkatkan pemahaman, retensi informasi, dan
keterlibatan emosional siswa. Media visual membantu membangun jembatan antara teori
dan praktik, serta memfasilitasi pendekatan kontekstual yang sangat diperlukan dalam
pembelajaran PPKn. Selain itu, media visual juga memungkinkan guru untuk menyesuaikan
materi dengan tingkat perkembangan kognitif siswa dan kondisi sosial-budaya lokal,
sehingga materi PPKn terasa lebih dekat, nyata, dan relevan dalam kehidupan sehari-hari
peserta didik.
2) Media Audio-Visual:
Media audio-visual, seperti video dokumenter, animasi, dan film pendek bertema
kewarganegaraan, dimanfaatkan untuk memperkuat pemahaman kontekstual serta
menumbuhkan empati siswa terhadap isu-isu kebangsaan. Jenis media ini mengintegrasikan
elemen suara (audio) dan gambar bergerak (visual) secara bersamaan dalam penyampaian
materi. Dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), media
audio-visual terbukti efektif dalam menciptakan pengalaman belajar yang lebih mendalam,
membangun pemahaman yang relevan dengan konteks nyata, serta mendorong empati
sosial terhadap dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara.
Karakteristik utama media audio-visual adalah kemampuannya untuk menampilkan
peristiwa, tokoh, dialog, dan suasana secara nyata atau menyerupai kenyataan, sehingga
siswa tidak hanya mendapatkan informasi kognitif, tetapi juga mengalami keterlibatan
emosional yang dapat menumbuhkan kesadaran sosial, rasa nasionalisme, dan nilai-nilai
moral. Beberapa bentuk media audio-visual yang relevan untuk pembelajaran PPKn
meliputi:
(a) Video Dokumenter,
Video dokumenter adalah media yang menyajikan fakta atau peristiwa nyata yang direkam
dan dikemas secara informatif. Dalam PPKn, video dokumenter bisa digunakan untuk
menampilkan: (1) Proses pemilihan umum (Pemilu) di Indonesia, (2) Praktik musyawarah di
Academy of Education Journal
Vol. 16, No. 2, Juli 2025, Page: 252-263
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
257
Intan Kusumawati et.al (Media Pembelajaran dalam Pendidikan Pancasila.)
masyarakat lokal, (3) Perjuangan pahlawan nasional, (4) Kasus-kasus pelanggaran HAM,
dan (5) Kisah inspiratif tentang toleransi antarumat beragama. Video ini memungkinkan
peserta didik melihat langsung realitas sosial dan politik yang selama ini hanya mereka
pelajari secara teoritis di buku teks.
(b) Animasi Edukatif,
Animasi Edukatif adalah media berbasis visual bergerak yang biasanya dikombinasikan
dengan suara dan narasi. Dalam pembelajaran PPKn, animasi dapat menyederhanakan
konsep-konsep yang sulit seperti: (1) Prinsip-prinsip demokrasi, (2) Struktur ketatanegaraan
Indonesia, (3) Proses legislasi di DPR, dan (4) Mekanisme check and balances antar
lembaga negara. Animasi menarik bagi siswa karena tampilannya yang visual, ringan, dan
menghibur, sehingga meningkatkan retensi informasi dan fokus belajar, terutama untuk
peserta didik jenjang SD dan SMP.
(c) Film Pendek Bertema Kewarganegaraan
Film pendek bertema kewarganegaraan merupakan karya audio-visual berdurasi singkat
yang menceritakan konflik, nilai, dan tindakan sosial warga negara dalam situasi nyata atau
fiksi. Film ini mampu menyampaikan pesan moral dan sikap kewarganegaraan melalui
cerita naratif yang menyentuh aspek afektif siswa. Contoh tema film pendek yang efektif
untuk pembelajaran PPKn: (1) Konflik antarwarga karena perbedaan SARA dan
penyelesaiannya melalui musyawarah, (2) Kisah pemuda yang peduli terhadap lingkungan
dan keadilan sosial, dan (3) Cerita siswa yang menolak intoleransi dan membela teman yang
berbeda agama. Melalui film pendek, peserta didik diajak merenung, berdiskusi, dan menilai
tindakan berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Media ini sangat kuat dalam menumbuhkan
empati, kepekaan sosial, dan sikap kritis-reflektif.
Fungsi Strategis Media Audio-Visual dalam PPKn
(1) Meningkatkan Pemahaman Kontekstual: Media ini menjembatani konsep abstrak
dengan realitas kehidupan sosial-politik yang lebih mudah dipahami.
(2) Membangun Empati dan Kesadaran Sosial: Suara dan gambar mampu menggugah
perasaan siswa dan menginternalisasi nilai secara lebih mendalam.
(3) Menstimulasi Diskusi dan Refleksi Kritis: Tayangan video dapat menjadi pemantik
tanya jawab, debat, maupun refleksi nilai.
(4) Menyesuaikan Gaya Belajar Abad ke-21: Generasi digital sangat akrab dengan format
audio-visual, sehingga media ini lebih mudah diterima dan diserap oleh peserta didik
masa kini.
Media audio-visual memiliki peran yang lebih dari sekadar sarana hiburan atau
pelengkap pembelajaran; media ini juga merupakan alat edukatif yang memiliki potensi
besar dalam mentransformasi proses pendidikan kewarganegaraan. Guru PPKn dapat
memanfaatkannya untuk membentuk pembelajaran yang bermakna, emosional, dan
kontekstual, sehingga nilai-nilai Pancasila dan kebangsaan dapat hidup dalam diri peserta
didik.
3) Media Digital Interaktif dalam Pembelajaran PPKn
Media digital interaktif merupakan jenis media pembelajaran yang memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi untuk memungkinkan interaksi langsung antara peserta
didik dengan materi pembelajaran. Media ini menggabungkan berbagai komponen seperti teks,
gambar, audio, video, serta aktivitas interaktif dalam satu wadah terpadu yang dirancang untuk
merangsang partisipasi aktif, mendorong refleksi, dan meningkatkan keterlibatan personal
siswa dalam proses belajar. Dalam konteks Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
(PPKn)(Wahono et al., 2021)(Kusumawati et al., 2021), media digital interaktif sangat relevan
karena dapat membantu siswa membangun pemahaman terhadap isu-isu kebangsaan yang
Academy of Education Journal
Vol. 16, No. 2, Juli 2025, Page: 252-263
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
258
Intan Kusumawati et.al (Media Pembelajaran dalam Pendidikan Pancasila.)
kompleks, serta melatih keterampilan berpikir kritis dan pengambilan keputusan demokratis
melalui pengalaman belajar yang dinamis dan menarik.
Beberapa bentuk media digital interaktif yang umum digunakan dalam pembelajaran
PPKn antara lain:
a) Aplikasi Kuis Digital (Kahoot, Quizizz, Socrative, Wordwall)
Aplikasi ini menyediakan game-based learning yang dirancang untuk menguji pemahaman
siswa secara real-time melalui kuis interaktif. Dalam pembelajaran PPKn, guru dapat
menyusun soal seputar: (1) Nilai-nilai Pancasila, (2) Sistem pemerintahan, (3) Hak dan
kewajiban warga negara, dan (4) Isu-isu HAM dan demokrasi. Fitur leaderboard, waktu hitung
mundur, dan tampilan warna-warni membuat siswa lebih termotivasi, kompetitif, dan aktif
selama proses belajar. Selain itu, guru juga dapat mengakses data analitik hasil kuis untuk
menilai tingkat penguasaan materi peserta didik.
b) Simulasi E-Learning dan Game Edukasi
Simulasi digital dan permainan edukatif memungkinkan peserta didik mengalami langsung
skenario kewarganegaraan dalam lingkungan virtual. Misalnya: (1) Simulasi pemilu: peserta
didik dapat berperan sebagai pemilih, calon legislatif, atau penyelenggara pemilu. (2) Simulasi
sidang DPR: siswa belajar tentang proses legislasi dan debat publik, dan (3) Game tentang hak
asasi manusia: siswa menghadapi situasi moral dan harus mengambil keputusan berdasarkan
prinsip HAM. Melalui simulasi ini, peserta didik tidak hanya memahami teori, tetapi juga
melatih empati, tanggung jawab, dan keterampilan problem solving dalam konteks sosial.
c) Modul dan Platform Pembelajaran Berbasis Web
Platform seperti Google Classroom, Moodle, Quipper School, Edmodo, atau Learning
Management System (LMS) lainnya memungkinkan guru menyusun materi, memberikan tugas,
melakukan penilaian, serta berdiskusi secara daring. Modul digital PPKn dapat berupa: (1)
Teks interaktif dengan tautan ke sumber aktual (artikel berita, video YouTube, podcast
kebangsaan), (2) Latihan soal dan refleksi nilai, dan (3) Forum diskusi berbasis studi kasus
kebangsaan. Modul ini memberi keleluasaan peserta didik untuk belajar secara mandiri dan
fleksibel, serta membentuk kompetensi digital yang penting di era society 5.0.
Fungsi Strategis Media Digital Interaktif dalam PPKn
(1) Menciptakan Pembelajaran Aktif dan Partisipatif. Media ini merangsang siswa untuk
tidak hanya menjadi penerima pasif, tetapi juga pelaku dalam proses pembelajaran.
(2) Mendorong Keterlibatan Emosional dan Kognitif. Melalui kuis, simulasi, atau diskusi
daring, maka peserta didik akan mengalami keterlibatan intelektual dan afektif terhadap
materi PPKn.
(3) Memfasilitasi Belajar Kontekstual dan Personal. Siswa dapat mengakses materi yang
sesuai kebutuhan dan kecepatan belajarnya, sambil menghubungkan teori dengan
realitas kehidupan sehari-hari.
(4) Memperluas Akses dan Kolaborasi. Platform digital memungkinkan guru dan siswa
saling berbagi sumber, bekerja dalam tim virtual, dan menjangkau isu-isu aktual secara
real-time.
Relevansi dengan Tantangan Pendidikan Abad ke-21
Generasi muda saat ini adalah generasi digital-native yang sangat akrab dengan teknologi
dan perangkat digital. Oleh karena itu, pendekatan pembelajaran PPKn (Irfan et al., 2024)
melalui media digital interaktif lebih mampu menyentuh gaya belajar visual, kinestetik, dan
kolaboratif, menanamkan nilai-nilai kewarganegaraan melalui pengalaman langsung
(experiential learning), dan menjawab tantangan literasi digital, toleransi sosial, dan
pengambilan keputusan demokratis. Media digital interaktif berperan penting dalam
transformasi pembelajaran PPKn menjadi lebih kontekstual, responsif, dan berpusat pada
peserta didik. Ketika dirancang dan diimplementasikan dengan baik, media ini tidak hanya
Academy of Education Journal
Vol. 16, No. 2, Juli 2025, Page: 252-263
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
259
Intan Kusumawati et.al (Media Pembelajaran dalam Pendidikan Pancasila.)
meningkatkan capaian kognitif, tetapi juga membentuk sikap dan keterampilan
kewarganegaraan yang adaptif terhadap perubahan zaman.
4) Media Sosial dan Platform Digital dalam Pembelajaran PPKn
Media sosial dan platform digital merujuk pada berbagai aplikasi dan layanan berbasis
internet yang memungkinkan pengguna untuk berbagi informasi, berdiskusi, berinteraksi, dan
berkolaborasi secara terbuka. Dalam konteks pembelajaran PPKn, media sosial memiliki
potensi besar sebagai media edukasi alternatif yang kontekstual, komunikatif, dan partisipatif,
terutama dalam menjangkau generasi muda yang hidup di tengah arus informasi digital. Peserta
didik generasi Z dan Alpha lebih responsif terhadap konten visual dan interaktif yang bersifat
real-time, dibandingkan dengan pendekatan konvensional yang hanya berpusat pada ceramah
dan buku teks. Oleh karena itu, media sosial dapat menjadi jembatan efektif untuk
menyampaikan nilai-nilai Pancasila, demokrasi, HAM, dan keadilan sosial dalam format yang
lebih menarik dan relatable.
Berikut adalah beberapa contoh media sosial dan platform digital yang dapat
dimanfaatkan dalam pembelajaran PPKn:
(a) YouTube Edukasi
YouTube merupakan platform berbagi video yang sangat populer di kalangan remaja.
Dalam pembelajaran PPKn, guru dan siswa dapat memanfaatkan: Video edukatif
tentang sejarah bangsa, profil pahlawan nasional, sistem ketatanegaraan, dan isu HAM,
Konten kreatif seperti vlog bertema toleransi, video kampanye sosial, hingga video
animasi bertema Pancasila, Channel-channel edukatif seperti Rumah Belajar, PPKn
Channel, atau Kemendikbud yang menyajikan materi terstruktur. Melalui YouTube,
siswa dapat belajar secara visual, kontekstual, dan aktual, sekaligus memproduksi
konten sendiri sebagai bentuk ekspresi nilai kewarganegaraan.
(b) Instagram Edukatif
Instagram dikenal sebagai platform berbagi gambar dan video pendek yang digunakan
secara luas oleh siswa. Guru dapat memanfaatkannya untuk: (1) Mengunggah infografis
tentang nilai-nilai Pancasila, demokrasi, peran warga negara, dan praktik HAM. (2)
Membuat kuis singkat dan polling pada fitur Story” untuk melibatkan siswa secara
interaktif. (3) Menyajikan mini-campaign digital seperti tagar #PPKnKreatif,
#PancasilaMilenial, atau #SuaraSiswa. Kelebihan Instagram adalah format visual dan
storytelling yang disukai siswa, serta kemampuannya untuk membangun komunitas
belajar yang aktif dan berjejaring.
(c) Blog dan Website Tematik
Blog atau website pendidikan dapat menjadi sarana eksplorasi dan refleksi nilai
kewarganegaraan. Dalam pembelajaran PPKn, blog dapat digunakan untuk: (1)
Menerbitkan tulisan siswa tentang opini, refleksi, atau esai kebangsaan, (2)
Menyediakan artikel dan materi pembelajaran yang terstruktur dan mendalam, (3)
Menjadi media diskusi daring melalui kolom komentar atau forum diskusi blog. Dengan
menulis di blog, siswa diajak untuk berpikir kritis, menyampaikan gagasan secara
tertulis, dan membangun literasi digital kewarganegaraan.
Manfaat Strategis Media Sosial dalam Pembelajaran PPKn
(1) Menghadirkan Materi yang Aktual dan Kontekstual. Topik seperti intoleransi, hoaks
politik, korupsi, atau hak minoritas dapat dibahas dengan merujuk pada konten yang
sedang viral atau trending, sehingga terasa lebih dekat dengan kehidupan siswa.
(2) Meningkatkan Keterlibatan dan Partisipasi Siswa. Siswa lebih aktif ketika diajak
berdiskusi melalui platform yang mereka gunakan setiap hari. Media sosial
menciptakan suasana pembelajaran yang inovatif, kolaboratif, dan menyenangkan.
Academy of Education Journal
Vol. 16, No. 2, Juli 2025, Page: 252-263
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
260
Intan Kusumawati et.al (Media Pembelajaran dalam Pendidikan Pancasila.)
(3) Membentuk Komunitas Belajar Digital. Melalui media sosial, guru dan siswa dapat
membangun komunitas yang saling berbagi nilai, pengalaman, dan inspirasi seputar
praktik kewarganegaraan di era digital.
(4) Mendorong Literasi Digital Kewarganegaraan. Pembelajaran melalui media sosial
mengajarkan siswa untuk menjadi pengguna digital yang bertanggung jawab, etis, dan
reflektif, sesuai dengan prinsip literasi media dan demokrasi digital.
Tantangan dan Catatan Etis
Meskipun potensial, penggunaan media sosial dalam pembelajaran PPKn harus disertai
dengan pedoman etika dan literasi digital yang kuat. Risiko seperti misinformasi, komentar
negatif, cyberbullying, hingga paparan konten yang tidak sesuai perlu diantisipasi oleh guru
melalui pengawasan dan pembimbingan yang bijak. Guru perlu berperan sebagai fasilitator
dan moderator agar aktivitas di media sosial tetap bermakna dan mendukung tujuan
pembelajaran. Media sosial dan platform digital merupakan inovasi pembelajaran yang
relevan dan efektif untuk menjangkau peserta didik abad ke-21. Jika digunakan secara bijak
dan terarah, media ini dapat menjadi saluran strategis dalam internalisasi nilai-nilai PPKn,
membangun kesadaran kewarganegaraan, serta memperkuat karakter bangsa melalui dunia
digital yang sudah akrab bagi siswa.
c. Efektivitas Penggunaan Media Digital dalam Pembelajaran PPKn
Berdasarkan hasil kajian literatur, penggunaan media digital dalam pembelajaran
PPKn terbukti dapat meningkatkan capaian belajar siswa dalam ranah kognitif, afektif, dan
partisipatif. Pemanfaatan video tematik yang mengusung nilai-nilai kebangsaan efektif
dalam memperkuat pemahaman siswa terhadap prinsip-prinsip Pancasila. Di sisi lain, bahwa
media interaktif berbasis teknologi digital mampu mengembangkan kemampuan berpikir
kritis serta menumbuhkan sikap toleransi pada peserta didik. Model blended learning
menggabungkan diskusi tatap muka dengan tugas daring berbasis studi kasus berperan
dalam membentuk sikap reflektif dan keterampilan menganalisis isu-isu sosial-politik dalam
konteks kebangsaan. Kehadiran media digital memberikan kemudahan bagi siswa untuk
mengakses berbagai sumber belajar secara luas, serta mendukung proses konstruksi
pemahaman melalui interaksi, simulasi, dan kegiatan reflektif.
d. Tantangan Implementasi Media Digital dalam Pembelajaran PPKn
Meskipun memiliki banyak keunggulan, penerapan media digital dalam pembelajaran
PPKn dihadapkan pada berbagai tantangan. Pertama, keterbatasan infrastruktur teknologi,
terutama di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar), masih menjadi kendala utama
dalam optimalisasi pemanfaatan media digital di sekolah. Kedua, rendahnya literasi digital
guru, baik dari aspek teknis maupun pedagogis, menyebabkan pemanfaatan media digital
masih terbatas pada fungsi penyampaian materi, belum pada penguatan nilai dan sikap
kewarganegaraan. Ketiga, kurangnya media yang dikembangkan secara spesifik untuk
konteks PPKn menjadi persoalan serius. Sebagian besar media digital yang tersedia bersifat
umum, sehingga guru perlu melakukan adaptasi tambahan agar sesuai dengan karakteristik
materi PPKn yang sarat nilai dan norma. Keempat, kurangnya pelatihan berkelanjutan dan
pendampingan implementasi media digital juga memperlambat transformasi pembelajaran
PPKn yang inovatif.
e. Arah Pengembangan Media Pembelajaran PPKn ke Depan
Berdasarkan hasil kajian, arah pengembangan media pembelajaran PPKn perlu
menekankan pada beberapa aspek penting. Pertama, pengembangan media harus berbasis
pada nilai-nilai karakter bangsa dan realitas sosial yang dihadapi siswa. Kedua, integrasi
teknologi digital tidak hanya sebatas alat bantu visualisasi, tetapi juga harus mampu
mendorong partisipasi aktif, refleksi kritis, dan kolaborasi. Ketiga, perlu dikembangkan
media yang inklusif dan dapat diakses secara luas, khususnya bagi daerah dengan
Academy of Education Journal
Vol. 16, No. 2, Juli 2025, Page: 252-263
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
261
Intan Kusumawati et.al (Media Pembelajaran dalam Pendidikan Pancasila.)
keterbatasan akses internet. Keempat, pelatihan guru secara sistematis dan berkelanjutan
menjadi kunci utama keberhasilan implementasi media digital. Arah Pengembangan media
pemeblajaran PPKn ke Depan seperti yang dijsajikan pada gambar 1, sebagai berikut:
Gambar 1. Arah Pengembangan Media Pembelajaran PPKn ke Depan
Berdasarkan hasil kajian, arah pengembangan media pembelajaran PPKn ke depan perlu
menekankan pada beberapa aspek penting, yaitu: Pengembangan Media Berbasis Nilai
Karakter Bangsa dan Realitas Sosial: Media pembelajaran PPKn harus dikembangkan dengan
mempertimbangkan nilai-nilai karakter bangsa dan realitas sosial yang dihadapi siswa.
Integrasi Teknologi Digital yang Mendukung Partisipasi Aktif. Teknologi digital harus
diintegrasikan dalam bentuk visualisasi alat bantu, juga mendorong partisipasi siswa yang aktif,
refleksi kritis, dan kolaborasi siswa. Pengembangan Media yang Inklusif dan Aksesibel: Media
pembelajaran PPKn harus dikembangkan dengan mempertimbangkan keterbatasan akses
internet di beberapa daerah, sehingga dapat diakses secara luas oleh semua siswa. Pelatihan
Guru yang Sistematis dan Berkelanjutan: Pelatihan guru secara sistematis dan berkelanjutan
menjadi kunci utama keberhasilan implementasi media digital dalam pembelajaran PPKn.
Dengan demikian, pengembangan media pembelajaran PPKn ke depan harus
mempertimbangkan aspek-aspek tersebut untuk meningkatkan kualitas pembelajaran PPKn dan
membentuk karakter siswa yang baik.
4. Kesimpulan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) memiliki peran yang strategis dalam
membentuk karakter kebangsaan, memperluas wawasan demokrasi, serta menanamkan nilai-
nilai keindonesiaan pada generasi muda. Di era digital yang sarat tantangan dan perubahan
sosial, penggunaan media pembelajaran menjadi unsur krusial dalam menjembatani
penyampaian materi yang bersifat normatif agar lebih kontekstual dan menarik. Berdasarkan
kajian literatur, dapat disimpulkan bahwa berbagai jenis media, baik visual, audio-visual, digital
interaktif, maupun media sosial, memiliki potensi besar dalam meningkatkan pemahaman
konseptual, keterlibatan aktif, serta sikap reflektif peserta didik terhadap materi PPKn.
Media digital interaktif seperti aplikasi kuis, simulasi e-learning, dan platform pembelajaran
daring terbukti lebih responsif terhadap karakteristik peserta didik abad ke-21 yang terbiasa
dengan teknologi dan pembelajaran visual. Sementara itu, media sosial dan platform berbasis
web juga dapat digunakan secara strategis untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila, demokrasi,
HAM, dan keadilan sosial melalui pendekatan yang aktual, komunikatif, dan partisipatif. Namun
demikian, efektivitas implementasi media pembelajaran PPKn masih terkendala oleh
keterbatasan infrastruktur, rendahnya literasi digital pendidik, serta kurangnya media yang
Academy of Education Journal
Vol. 16, No. 2, Juli 2025, Page: 252-263
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
262
Intan Kusumawati et.al (Media Pembelajaran dalam Pendidikan Pancasila.)
dirancang khusus sesuai konteks materi kewarganegaraan. Dengan demikian, diperlukan upaya
yang terus-menerus untuk mengembangkan media pembelajaran yang adaptif dan sesuai dengan
kebutuhan peserta didik, serta diiringi dengan pelatihan dan penguatan kompetensi guru sebagai
fasilitator dalam pembelajaran yang berorientasi pada nilai-nilai. Dengan demikian, PPKn dapat
terus menjadi pilar penting dalam pembentukan karakter dan kesadaran kewarganegaraan
generasi bangsa di era digital.
5. Ucapan Terima Kasih
Penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan dukungan
dalam penyusunan artikel ini, khususnya kepada institusi pendidikan dan perpustakaan
universitas yang telah menyediakan akses literatur dan referensi ilmiah yang relevan. Apresiasi
juga disampaikan kepada para peneliti terdahulu yang karya-karyanya menjadi dasar penting
dalam kajian literatur ini.
6. Daftar Pustaka
Aisyah, A. S. A., & Ramadhan, M. H. (2023). Peranan media pembelajaran terhadap minat
siswa dalam pembelajaran PPKn. Krakatau .
http://jurnal.desantapublisher.com/index.php/krakatau/article/view/159
Ardani, M. B., Sismulyasih, N., Tyas, L. F., & Wardani, N. A. (2023). Reka Baru Media
Pembelajaran PPKN. books.google.com.
https://books.google.com/books?hl=en%5C&lr=%5C&id=xObPEAAAQBAJ%5C&oi=f
nd%5C&pg=PA1%5C&dq=media+pembelajaran+ppkn%5C&ots=Hg_64mJ4On%5C&s
ig=677Yr7PbaeANbCLquKh4ge0DjzQ
David, D. H. (2025). Internalisasi Nilai Kebangsaan dalam Pembelajaran PPKn di MI Melalui
Media Digital: Studi Kualitatif di Era Merdeka Belajar. Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru
Madrasah …. https://ojs.stitmakrifatulilmi.ac.id/index.php/pgmi/article/view/70
Elindasari, D. A., Hastuti, W. S., & ... (2024). Media Pembelajaran Interaktif Berbasis
Teknologi Bagi Mahasiswa PGSD Dalam Pembelajaran PPKn Sekolah Dasar. Jurnal
Penelitian dan …. https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJL/article/view/62994
Fadli, M. R. (2021). Memahami desain metode penelitian kualitatif. Humanika, Kajian Ilmiah
Mata Kuliah Umum. https://core.ac.uk/download/pdf/440358389.pdf
Fauziah, N., Dewi, M. P., Putri, A., & ... (2025). Media Video Berbasis Wayang Sebagai
Sarana Penanaman Nilai Toleransi Dalam Pembelajaran PPKn. Menulis: Jurnal .
https://padangjurnal.web.id/index.php/menulis/article/view/373
Hariyanti, F. (2022). Pengembangan media audio visual untuk peningkatan nilai-nilai
pancasila pada pembelajaran tematik di Madrasah Ibtidaiyah Padangsidimpuan Selatan.
etd.uinsyahada.ac.id. http://etd.uinsyahada.ac.id/8323/
Hazmi, M., & Helsa, Y. (2025). Pemanfaatan Media Video Animasi Interaktif Berbasis Canva
dalam Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Pembelajaran Pendidikan
Pancasila di …. JIPMAS: Jurnal Pengabdian kepada .
https://malaqbipublisher.com/index.php/JIPMAS/article/view/607
Hingide, M. N., Mewengkang, A., & ... (2021). Pengembangan media pembelajaran berbasis
multimedia interaktif platform android pada mata pelajaran ppkn smk. Edutik: Jurnal .
http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=2445856%5C&val=23362%
5C&title=Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif Platform
Android Pada Mata Pelajaran PPKn SMK.
Academy of Education Journal
Vol. 16, No. 2, Juli 2025, Page: 252-263
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
263
Intan Kusumawati et.al (Media Pembelajaran dalam Pendidikan Pancasila.)
Irfan, T., Kusumawati, I., & Kurnia, H. (2024). Pendidikan Karakter Nasionalisme dalam
Pembelajaran PPKn tema Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika pada
Siswa Kelas X SMA Negeri 6 Yogyakarta. 3(2), 6878.
Kurniyawati, S. U., & Nugraheni, A. S. (2021). Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif
Berbasis Gawai Pada Pembelajaran PPKn Kelas 3 SD/MI Di Masa Pandemi Covid-19.
Dan Pembelajaran …. https://journal.um-surabaya.ac.id/pgsd/article/view/7099
Kusumawati, I., Paiman, P., & Bowo, A. N. A. (2021). Developing Pancasila And Citizenship
Education Lesson Plan Based On 2013 Curriculum In Senior High School. Research
and Review). https://ejournal.upi.edu/index.php/EARR/article/view/43251
Kusumawati, I., & Wahono, J. (n.d.). Model Pembelajaran PPKn Melalui Pendekatan
Komprehensif. Jurnal Pendidikan PKN (Pancasila dan .
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/JPPKn/article/view/43556
Nurhayati, I., Hidayat, S., & Asmawati, L. (2019). Pengembangan Media Media Komik Digital
Pada Pembelajaran PPKN di SMA. dan Pembelajaran) .
https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JTPPm/article/view/7413
Putri, C. F., & Saputra, E. R. (2022). Penggunaan Media Poster dalam Pembelajaran PPKn di
Kelas Tinggi. Jurnal Riset Pendidikan Dasar .
https://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/jrpd/article/view/12807
Ridwan, M., Suhar, A. M., Ulum, B., & Muhammad, F. (2021). Pentingnya penerapan
literature review pada penelitian ilmiah. Jurnal Masohi.
https://www.academia.edu/download/89633233/427-49-1964-1-10-20210809.pdf
Saadah, M., Prasetiyo, Y. C., & ... (2022). Strategi dalam menjaga keabsahan data pada
penelitian kualitatif. Al-’Adad .
http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=3601049%5C&val=31226%
5C&title=Strategi Dalam Menjaga Keabsahan Data Pada Penelitian Kualitatif
Solihatin, E. (2022). Strategi pembelajaran PPKn. books.google.com.
https://books.google.com/books?hl=en%5C&lr=%5C&id=4Et1EAAAQBAJ%5C&oi=fn
d%5C&pg=PP1%5C&dq=media+pembelajaran+ppkn%5C&ots=31RMQa74HR%5C&si
g=tFs9S5Jh2gF4qHQBmkoPcdt_h60
Wahono, J., Kusumawati, I., & ... (2021). Developing Pancasila And Citizenship Education
Learning Model Based On Character Education Through Comprehensive ….
International Journal of .
https://scholar.archive.org/work/efsnqmgaubbyzd5s6f4iifqdlm/access/wayback/http://jou
rnal2.uad.ac.id/index.php/ijemi/article/download/3239/pdf