kompleks, serta melatih keterampilan berpikir kritis dan pengambilan keputusan demokratis
melalui pengalaman belajar yang dinamis dan menarik.
Beberapa bentuk media digital interaktif yang umum digunakan dalam pembelajaran
PPKn antara lain:
a) Aplikasi Kuis Digital (Kahoot, Quizizz, Socrative, Wordwall)
Aplikasi ini menyediakan game-based learning yang dirancang untuk menguji pemahaman
siswa secara real-time melalui kuis interaktif. Dalam pembelajaran PPKn, guru dapat
menyusun soal seputar: (1) Nilai-nilai Pancasila, (2) Sistem pemerintahan, (3) Hak dan
kewajiban warga negara, dan (4) Isu-isu HAM dan demokrasi. Fitur leaderboard, waktu hitung
mundur, dan tampilan warna-warni membuat siswa lebih termotivasi, kompetitif, dan aktif
selama proses belajar. Selain itu, guru juga dapat mengakses data analitik hasil kuis untuk
menilai tingkat penguasaan materi peserta didik.
b) Simulasi E-Learning dan Game Edukasi
Simulasi digital dan permainan edukatif memungkinkan peserta didik mengalami langsung
skenario kewarganegaraan dalam lingkungan virtual. Misalnya: (1) Simulasi pemilu: peserta
didik dapat berperan sebagai pemilih, calon legislatif, atau penyelenggara pemilu. (2) Simulasi
sidang DPR: siswa belajar tentang proses legislasi dan debat publik, dan (3) Game tentang hak
asasi manusia: siswa menghadapi situasi moral dan harus mengambil keputusan berdasarkan
prinsip HAM. Melalui simulasi ini, peserta didik tidak hanya memahami teori, tetapi juga
melatih empati, tanggung jawab, dan keterampilan problem solving dalam konteks sosial.
c) Modul dan Platform Pembelajaran Berbasis Web
Platform seperti Google Classroom, Moodle, Quipper School, Edmodo, atau Learning
Management System (LMS) lainnya memungkinkan guru menyusun materi, memberikan tugas,
melakukan penilaian, serta berdiskusi secara daring. Modul digital PPKn dapat berupa: (1)
Teks interaktif dengan tautan ke sumber aktual (artikel berita, video YouTube, podcast
kebangsaan), (2) Latihan soal dan refleksi nilai, dan (3) Forum diskusi berbasis studi kasus
kebangsaan. Modul ini memberi keleluasaan peserta didik untuk belajar secara mandiri dan
fleksibel, serta membentuk kompetensi digital yang penting di era society 5.0.
Fungsi Strategis Media Digital Interaktif dalam PPKn
(1) Menciptakan Pembelajaran Aktif dan Partisipatif. Media ini merangsang siswa untuk
tidak hanya menjadi penerima pasif, tetapi juga pelaku dalam proses pembelajaran.
(2) Mendorong Keterlibatan Emosional dan Kognitif. Melalui kuis, simulasi, atau diskusi
daring, maka peserta didik akan mengalami keterlibatan intelektual dan afektif terhadap
materi PPKn.
(3) Memfasilitasi Belajar Kontekstual dan Personal. Siswa dapat mengakses materi yang
sesuai kebutuhan dan kecepatan belajarnya, sambil menghubungkan teori dengan
realitas kehidupan sehari-hari.
(4) Memperluas Akses dan Kolaborasi. Platform digital memungkinkan guru dan siswa
saling berbagi sumber, bekerja dalam tim virtual, dan menjangkau isu-isu aktual secara
real-time.
Relevansi dengan Tantangan Pendidikan Abad ke-21
Generasi muda saat ini adalah generasi digital-native yang sangat akrab dengan teknologi
dan perangkat digital. Oleh karena itu, pendekatan pembelajaran PPKn (Irfan et al., 2024)
melalui media digital interaktif lebih mampu menyentuh gaya belajar visual, kinestetik, dan
kolaboratif, menanamkan nilai-nilai kewarganegaraan melalui pengalaman langsung
(experiential learning), dan menjawab tantangan literasi digital, toleransi sosial, dan
pengambilan keputusan demokratis. Media digital interaktif berperan penting dalam
transformasi pembelajaran PPKn menjadi lebih kontekstual, responsif, dan berpusat pada
peserta didik. Ketika dirancang dan diimplementasikan dengan baik, media ini tidak hanya