Academy of Education Journal
Vol. 16, No. 2, Juli 2025, Page: 242-251
ISSN: 1907-2341(Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
242
43
Nurul Hidayah et.al (Analisis Kebutuhan E-Modul Minyak Esensial.)
Analisis Kebutuhan E-Modul Minyak Esensial Serai
(Cymbopogon citratus) sebagai Bahan Sediaan
Aromaterapik Kosmetik pada Mata Kuliah Workshop
Aromatherapy: Systematic Literature Review
Nurul Hidayah
a,1
, Mari Okatini Armandari
b,2
, Neneng Siti Silfi Ambarwati
c,3
a
Universitas Negeri Jakarta, Jl. Rawamangun Muka Raya No. 11 RT. 11/RW. 14, Rawamangun, Kecamatan Pulo
Gadung, Kota Jakarta Timur, Kode Pos 13220, Indonesia
b
Universitas Negeri Jakarta, Jl. Rawamangun Muka Raya No. 11 RT. 11/RW. 14, Rawamangun, Kecamatan Pulo
Gadung, Kota Jakarta Timur, Kode Pos 13220, Indonesia
c
Universitas Negeri Jakarta, Jl. Rawamangun Muka Raya No. 11 RT. 11/RW. 14, Rawamangun, Kecamatan Pulo
Gadung, Kota Jakarta Timur, Kode Pos 13220, Indonesia
1
Nurul_Hidayah@unj.ac.id;
2
3
*
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Sejarah Artikel:
Diterima: 28 Februari 2025
Direvisi: 17 Mei 2025
Disetujui: 24 Juni 2025
Tersedia Daring: 31 Juli 2025
Mata kuliah Workshop Aromatherapy membutuhkan media pembelajaran
interaktif untuk meningkatkan keterampilan praktis mahasiswa. E-modul
dapat menjadi solusi untuk mengajarkan penggunaan minyak esensial serai
(Cymbopogon citratus) dalam pembuatan kosmetik aromaterapi. Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan pengembangan e-modul
berbasis minyak esensial serai yang efektif dalam pendidikan vokasi
kecantikan. Metode yang digunakan adalah Systematic Literature Review
(SLR) dengan mengumpulkan dan menganalisis literatur yang relevan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa penggunaan e-modul dapat meningkatkan
pemahaman dan keterampilan mahasiswa dalam mempraktikkan
penggunaan minyak esensial serai, serta memberikan wawasan tentang
indikator mutu e-modul dalam pembelajaran. Pengembangan e-modul
minyak esensial serai dapat menjadi solusi untuk mendukung pembelajaran
yang lebih efektif dan kontekstual.
Kata Kunci:
Aromaterapi
E-modul
Kosmetik
Minyak Esensial Serai
Sistematik literatur riview
ABSTRACT
Keywords:
Aromatherapy
E-module
Cosmetics
Lemongrass Essential Oil
Systematic literature review
The Aromatherapy Workshop course requires interactive learning media to
improve students' practical skills. E-modules can be a solution to teach the use
of lemongrass essential oil (Cymbopogon citratus) in making aromatherapy
cosmetics. This study aims to analyze the need for the development of an
effective lemongrass essential oil-based e-module in vocational beauty
education. The method used is Systematic Literature Review (SLR) by
collecting and analyzing relevant literature. The results of the study indicate
that the use of e-modules can improve students' understanding and skills in
practicing the use of lemongrass essential oil, as well as provide insight into
the quality indicators of e-modules in learning. The development of lemongrass
essential oil e-modules can be a solution to support more effective and
contextual learning.
©2025, Nurul Hidayah, Mari Okatini Armandari, Neneng Siti Silfi Ambarwati
This is an open access article under CC BY-SA license
Academy of Education Journal
Vol. 16, No. 2, Juli 2025, Page: 242-251
ISSN: 1907-2341(Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
243
43
Nurul Hidayah et.al (Analisis Kebutuhan E-Modul Minyak Esensial.)
1. Pendahuluan
Perkembangan industri kosmetik berbasis bahan alami semakin pesat dalam beberapa
dekade terakhir (Liu, 2022). Salah satu bahan alami yang banyak digunakan dalam sediaan
aromaterapik adalah minyak esensial dari tanaman serai (Cymbopogon citratus) (Ghayempour
& Montazer, 2016). Serai (Cymbopogon citratus) merupakan tanaman dari famili Poaceae
yang telah lama dimanfaatkan dalam berbagai bidang, termasuk pengobatan tradisional,
kosmetik, dan pangan (Ekpenyong et al., 2015). Tanaman ini mengandung beragam senyawa
bioaktif, seperti flavonoid, yang memiliki aktivitas farmakologis penting, antara lain sebagai
antioksidan, antiinflamasi, dan antimikroba (Tazi et al., 2024). Minyak esensial yang diekstrak
dari serai juga diketahui memiliki sifat antibakteri, antijamur, dan memberikan efek relaksasi,
sehingga berpotensi mendukung kesehatan fisik maupun mental dalam aplikasi aromaterapik.
(Oladeji et al., 2019). Oleh karena itu, pemanfaatannya dalam bidang kosmetik, terutama dalam
bentuk aromaterapi, menjadi topik yang relevan untuk dikaji dalam ranah pendidikan maupun
praktik.
Pembelajaran praktik seperti pada mata kuliah Workshop Aromatherapy menuntut
mahasiswa untuk tidak hanya memahami konsep teoretis, tetapi juga mampu mengaplikasikan
pengetahuan dalam bentuk keterampilan formulasi produk (Eckerdal, 2015). Namun pada
kenyataannya, pelaksanaan mata kuliah praktik ini masih menghadapi sejumlah tantangan,
salah satunya adalah keterbatasan media pembelajaran yang interaktif dan kontekstual (Astuti
et al., 2019). Proses belajar cenderung bersifat konvensional, bergantung pada demonstrasi
langsung dari pengajar, serta kurangnya akses terhadap materi pembelajaran yang dapat
dipelajari secara mandiri oleh mahasiswa (Hockings et al., 2018). Hal ini berdampak pada
rendahnya keterlibatan aktif mahasiswa dalam proses belajar serta belum optimalnya
pencapaian kompetensi keterampilan yang diharapkan (Alt et al., 2023).
Seiring dengan perkembangan teknologi pendidikan, media digital seperti e-modul
menjadi solusi potensial yang dapat mengatasi kendala tersebut (Delita et al., 2022). E-modul
tidak hanya berfungsi sebagai sumber belajar mandiri, tetapi juga mampu meningkatkan
keterlibatan kognitif, afektif, dan psikomotorik mahasiswa melalui fitur interaktif, visualisasi
materi, dan integrasi multimedia (Sutirman et al., 2018). Selain itu, e-modul memungkinkan
mahasiswa untuk belajar secara fleksibel sesuai kecepatan masing-masing, yang sangat penting
dalam pembelajaran berbasis keterampilan (Sumarmi et al., 2021). Penelitian terdahulu
menunjukkan bahwa penggunaan e-modul dapat meningkatkan pemahaman konsep, motivasi
belajar, serta hasil belajar mahasiswa, terutama pada mata kuliah berbasis praktik dan proyek
(Resmanti et al., 2024).
Hingga saat ini masih terbatas kajian yang secara khusus menganalisis kebutuhan
pengembangan e-modul yang mengintegrasikan topik minyak esensial serai sebagai bahan
sediaan aromaterapik kosmetik. Oleh karena itu, diperlukan telaah sistematis terhadap literatur
yang tersedia guna mengidentifikasi aspek-aspek penting seperti potensi minyak esensial serai,
efektivitas e-modul dalam pembelajaran, serta indikator mutu e-modul yang sesuai dengan
kebutuhan mahasiswa dan capaian pembelajaran. Kajian ini bertujuan untuk melakukan
Systematic Literature Review (SLR) guna mengidentifikasi dan menganalisis kebutuhan e-
modul Minyak Esensial Serai (Cymbopogon citratus) sebagai bahan sediaan aromaterapik
kosmetik pada mata kuliah Workshop Aromatherapy. Laporan ini menganalisis lebih lanjut
pengaruh e-modul terhadap pembelajaran dan indikator mutu e-modul untuk pembelajaran. Hal
ini akan memperjelas e-modul yang dapat digunakan dalam pembelajaran mata kuliah
Workshop Aromatherapy.
Academy of Education Journal
Vol. 16, No. 2, Juli 2025, Page: 242-251
ISSN: 1907-2341(Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
244
43
Nurul Hidayah et.al (Analisis Kebutuhan E-Modul Minyak Esensial.)
2. Metode
Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah Systematic Literature Review (SLR).
Pendekatan ini merupakan metode yang terstruktur dan sistematis untuk mengumpulkan,
menilai, serta menganalisis literatur yang relevan sesuai dengan topik penelitian yang telah
ditentukan. SLR juga dimanfaatkan untuk mengungkap celah pengetahuan, keterbatasan studi
sebelumnya, serta menentukan arah penelitian di masa depan berdasarkan literatur yang
dihimpun dari berbagai basis data (Abu-Salih & Alotaibi, 2024). Tujuan utama dari penelitian
ini adalah untuk mengidentifikasi kebutuhan e-modul minyak esensial serai (Cymbopogon
citratus) sebagai bahan sediaan aromaterapik kosmetik pada mata kuliah Workshop
Aromatherapy. Langkah pertama dalam penelitian ini dengan melakukan pencarian literatur
dengan menggunakan database seperti Google Scholar, Sciencedirect, dan Taylor and Francis.
Pencarian dilakukan dengan menggunakan kata kunci yang relevan dengan topik penelitian
untuk mengidentifikasi artikel yang relevan. Kemudian artikel yang ditemukan melalui
penelusuran literature dievaluasi memenuhi kriteria inklusi yang ditetapkan. Artikel yang
relevan dan selaras dengan tujuan penelitian dipilih untuk analisis lebih lanjut.
Gambar 1, Diagram Alir PRISMA
Gambar 1 menjelaskan diagram alir PRISMA, penelitian ini mengikuti pedoman
PRISMA dan memanfaatkan database Google Scholar, Sciencedirect, dan Taylor and Francis,
diperoleh total 375 artikel, termasuk jurnal, prosiding, dan buku. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menganalisis kebutuhan e-modul minyak esensial serai (Cymbopogon citratus)
sebagai bahan sediaan aromaterapik kosmetik pada mata kuliah Workshop Aromatherapy.
Langkah pertama melibatkan pendefinisian masalah dan tujuan penelitian, kemudian
menentukan kata kunci dan menyusun rangkaian kata kunci terkait bahan ajar berdasarkan
Academy of Education Journal
Vol. 16, No. 2, Juli 2025, Page: 242-251
ISSN: 1907-2341(Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
245
43
Nurul Hidayah et.al (Analisis Kebutuhan E-Modul Minyak Esensial.)
analisis latar belakang literatur. Berpedoman pada topik penelitian, kata kunci diklasifikasikan
sebagai berikut:
Tabel 1 menyajikan daftar kata kunci yang digunakan dalam proses pencarian artikel
untuk penelitian SLR. Proses ini mengikuti pedoman PRISMA, yang berfungsi sebagai
kerangka kerja atau metode dalam pelaksanaan SLR, dengan tujuan untuk menghimpun,
mengidentifikasi, serta menyusun data dan informasi secara sistematis dalam kegiatan
penelitian (Cabrera et al., 2023). Penelitian menerapkan langkah pengumpulan data salam
struktur PRISMA. Objek penelitian ditetapkan sebagai publikasi ilmiah diperoleh dari
database. Publikasi ilmiah ini diterbitkan dalam sepuluh tahun terakhir (2015-2025), termasuk
jurnal, prosiding, dan bab buku. Kriteria yang ditetapkan merupakan bidang penelitian yang
membahas tentang e-modul minyak esensial serai (Cymbopogon citratus). Pemilihan literatur
berdasarkan pada kriteria inklusi dan eksklusi yang ditetapkan. Inklusi kriteria terdiri dari (1)
relevansi literatur yang membahas pengembangan e-modul atau digital learning dalam
pendidikan vokasi atau kecantikan, penggunaan minyak esensial serai (Cymbopogon citratus)
dalam kosmetik, perawatan kulit, atau produk perawatan rambut, serta aromaterapi dalam
pendidikan kecantikan atau kosmetik, (2) literatur yang dipublikasikan dalam Bahasa Inggris
dan Bahasa Indonesia, (3) literatur yang diterbitkan dalam rentang waktu 2014 hingga 2024,
(4) literatur yang berbentuk jurnal ilmiah, prosiding konferensi, atau artikel peer-reviewed yang
dapat diakses secara full-text.
Di sisi lain, kriteria eksklusi meliputi: (1) literatur yang tidak relevan dengan topik
penelitian, seperti penggunaan minyak esensial serai dalam industri makanan dan minuman,
atau pembelajaran digital yang tidak terkait dengan pendidikan kecantikan dan kosmetik, (2)
literatur yang tidak memenuhi kriteria inklusi, (3) literatur yang tidak dapat diakses secara
online atau hanya tersedia dalam bentuk abstrak, (4) literatur berupa buku, laporan industri,
atau dokumen resmi pemerintah yang tidak melalui proses peer-review.
Tabel 1, Kata Kunci SLR
Database
Kata kunci
Hasil
(2015-2025)
(23/03/2025)
Google Scholar
("E-module" OR "digital learning")
AND ("vocational education" OR "beauty
education" OR “cosmetology”)
AND ("Lemongrass essential oil" OR
"Cymbopogon citratus")
AND ("cosmetics" OR "skincare formulation" OR
"hair care products")
AND ("Aromatherapy" OR "essential oils")
NOT ("food industry")
234
Taylor and Francis
180
Science Direct
61
Dalam tahap ekstraksi data dan penilaian kualitas, terkumpul sebanyak 39 artikel (N=39)
yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini. Artikel-artikel tersebut
kemudian dianalisis guna memperoleh temuan terkait identifikasi kebutuhan e-modul minyak
esensial serai (Cymbopogon citratus) sebagai bahan sediaan aromaterapi kosmetik dalam Mata
Kuliah Workshop Aromatherapy. Selanjutnya dilakukan analisis sistematis terhadap artikel
yang dipilih, yang mana memuat informasi yang relevan mengenai kebutuhan kebutuhan e-
modul minyak esensial serai (Cymbopogon citratus) sebagai bahan sediaan aromaterapik
kosmetik pada mata kuliah Workshop Aromatherapy. Hal ini melibatkan pemetaan dan
pengelompokan e-modul yang muncul dalam literatur yang relevan. Analisis tersebut bertujuan
untuk memperoleh pemahaman komprehensif mengenai kebutuhan e-modul minyak esensial
Academy of Education Journal
Vol. 16, No. 2, Juli 2025, Page: 242-251
ISSN: 1907-2341(Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
246
43
Nurul Hidayah et.al (Analisis Kebutuhan E-Modul Minyak Esensial.)
serai (Cymbopogon citratus) sebagai bahan sediaan aromaterapik kosmetik pada mata kuliah
Workshop Aromatherapy.
Temuan penelitian kemudian disajikan secara sistematis dan komprehensif. Hal ini
mencakup data yang digunakan dalam SLR. Melalui metode tinjauan literatur sistematis,
peneliti berhasil mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mensintesis literatur yang relevan dengan
kebutuhan e-modul minyak esensial serai (Cymbopogon citratus) sebagai bahan sediaan
aromaterapik kosmetik pada mata kuliah Workshop Aromatherapy. Dengan menggunakan
metode ini, peneliti dapat menarik kesimpulan yang lebih akurat dan dapat diandalkan
mengenai pengembangan e-modul minyak esensial serai (Cymbopogon citratus) sebagai bahan
sediaan aromaterapik kosmetik pada mata kuliah Workshop Aromatherapy.
3. Hasil dan Pembahasan
Pembahasan SLR dan analisis grid umum disajikan dengan ketentuan mengenai topik
pembahasan mengenai Gambar di bawah l) tahun artikel ilmiah, 2) jenis artikel ilmiah.
Gambar 2, Diagram Perkembangan Publikasi Terkait Artikel E-modul dan Minyak
Esensial Serai (Cymbopogon citratus)
Dalam gambar 2 menjelaskan perkembangan penelitian mengenai e-modul dan minyak
esensial serai (Cymbopogon citratus) terus berkembang. Dari data tersebut terpantau bahwa
pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2023. Sebanyak 39 pubkilasi diperoleh dalam jangka
waktu 10 tahun, berfokus pada e-modul dan e-modul dan minyak esensial serai (Cymbopogon
citratus). Jumlah publikasi terbanyak tercatat pada tahun 2023 sebanyak 15 artikel, disusul
tahun 2024 yaitu 11 artikel, dan jumlah publikasi terendah di tahun 2016 dan 2025 masing-
masing hanya 1 artikel, tetapi tidak ditemukan artikel terkait yang relevan pada tahun 2015,
2017, dan 2018.
Academy of Education Journal
Vol. 16, No. 2, Juli 2025, Page: 242-251
ISSN: 1907-2341(Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
247
43
Nurul Hidayah et.al (Analisis Kebutuhan E-Modul Minyak Esensial.)
Gambar 3, Jenis Artikel Penelitian
Analisis jenis artikel dalam gambar 3 menunjukkan terdapat 30 artikel jurnal dan 9
artikel proseding. Hal ini menunjukkan bahwa publikasi terbanyak berbentuk artikel jurnal,
sedangkan buku dan dokumen lainnya tidak ada publikasi. Hal ini menunjukkan bahwa
penelitian mengenai e-modul dan minyak esensial serai (Cymbopogon citratus) lebih banyak
dipublikasikan pada artikel jurnal dibandingkan dengan jenis artikel lainnya. Artikel jurnal
umumnya melewati proses peer review yang ketat sebelum dipublikasikan, sehingga
menghasilkan karya ilmiah yang lebih kredibel dan berkualitas tinggi (Roll, 2019). Sebaliknya,
meskipun buku dan prosiding juga memberikan kontribusi terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan, dampaknya terhadap ranah akademik cenderung lebih rendah. Minyak esensial
serai (Cymbopogon citratus) merupakan salah satu bahan alami yang memiliki potensi besar
dalam pengembangan sediaan aromaterapik kosmetik, karena mengandung berbagai senyawa
bioaktif seperti citral (Ekpenyong et al., 2015). Kandungan citral berperan penting dalam
menentukan kualitas minyak atsiri serai, serta menjadi komponen utama yang memberikan
aroma khas dan efek terapeutik (Khasanah et al., 2025).
Penggunaan minyak esensial serai dalam kosmetik telah banyak dikaji karena sifat
antimikroba, antivirus, dan antikankernya, sehingga cocok digunakan pada produk-produk
seperti lipstik, krim, lotion, dan sampo (Ghortale & Somani, 2023; T. H. Tran et al., 2021).
Dalam konsentrasi rendah sekitar 1%, minyak ini juga dapat berfungsi sebagai pengawet alami
pengganti paraben, dengan stabilitas dan aktivitas antimikroba yang memadai (Shkreli et al.,
2023). Penambahan minyak serai dalam formulasi produk, seperti lilin aromaterapi, tidak
merusak sifat utama produk, dan justru memberikan manfaat tambahan seperti aroma yang
menenangkan, efek antibakteri, serta fungsi deodorizing (T. K. N. Tran et al., 2020). Selain itu,
minyak atsiri dan komponen aromatik lainnya dapat diaplikasikan pada substrat tekstil dalam
bentuk mikro/nanokapsul, untuk memperpanjang durasi aroma dengan mengontrol laju
pelepasan zat aktif (Ghayempour & Montazer, 2016). Oleh karena itu, serai sebagai komoditas
bernilai tinggi memiliki peluang besar untuk terus dikembangkan di sektor kosmetik
aromaterapi modern, yang mengedepankan keamanan, efektivitas, serta pendekatan alami dan
berkelanjutan.
Sebanyak 39 artikel yang memenuhi kriteria telah dianalisis. Hasil analisis menunjukkan
bahwa penggunaan e-modul dalam pendidikan vokasi kecantikan mampu meningkatkan
kualitas pembelajaran, motivasi belajar, dan capaian hasil belajar (Ayuningtyas et al., 2024;
Natasya et al., 2024; Rika Widianita, 2023). E-modul mendukung proses belajar yang praktis,
digital, mandiri, kolaboratif, serta relevan dengan kebutuhan dunia kerja. Mahasiswa merasa
lebih antusias karena dapat memilih metode belajar yang sesuai, baik secara kelompok maupun
Academy of Education Journal
Vol. 16, No. 2, Juli 2025, Page: 242-251
ISSN: 1907-2341(Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
248
43
Nurul Hidayah et.al (Analisis Kebutuhan E-Modul Minyak Esensial.)
mandiri, tanpa batasan waktu dan tempat (Kiikeri et al., 2023). Fleksibilitas ini turut
mendorong lahirnya pemikiran yang lebih inovatif (Rahmiati, Putri, Engkizar, et al., 2023).
Selain itu, penggunaan e-modul terbukti efektif dalam mengembangkan kompetensi
mahasiswa, meliputi sikap, keterampilan, pengetahuan, keterampilan kerja, serta keterampilan
abad ke-21 seperti berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi (Nugroho, 2023).
Bahkan pada mahasiswa berkebutuhan khusus, e-modul memberikan pengalaman belajar yang
lebih baik dan mendukung pengembangan potensi secara optimal (Windayani et al., 2024).
Gambar 4, Indikator Mutu E-Modul
Sebagaimana ditampilkan pada Gambar 4, e-modul dianggap layak digunakan sebagai
bahan ajar jika memenuhi sejumlah indikator mutu. Berdasarkan hasil analisis, indikator mutu
e-modul mencakup berbagai aspek yang saling mendukung untuk menciptakan pengalaman
belajar yang efektif. E-modul harus memiliki tampilan yang menarik dan estetis guna
meningkatkan motivasi serta minat belajar mahasiswa. Isi materi yang disajikan juga perlu
disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku agar pembelajaran tetap relevan, terarah, dan
sesuai dengan capaian pembelajaran yang diharapkan (Ambiyar et al., 2023; Silvia et al.,
2023). Selain itu, desain e-modul harus disusun secara sistematis dan jelas sehingga
memudahkan mahasiswa dalam mengikuti alur materi secara runtut (Rika Widianita, 2023).
Penggunaan e-modul sebaiknya juga praktis dan mudah dioperasikan, baik oleh pengajar
maupun mahasiswa, tanpa memerlukan keterampilan teknis yang kompleks (Rahmiati, Putri,
Saputra, et al., 2023). Bahasa yang digunakan harus sederhana, komunikatif, dan mudah
dipahami agar dapat menjangkau mahasiswa dengan latar belakang kemampuan yang beragam.
Lebih jauh, keberadaan fitur interaktif dalam e-modul sangat penting untuk mendorong
keterlibatan aktif mahasiswa dalam proses pembelajaran (Oktarina & Dewi, 2023).
Interaktivitas ini tidak hanya membuat proses belajar menjadi lebih menarik, tetapi juga
berperan dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis serta mendukung pencapaian hasil
belajar yang lebih optimal. Hasil kajian ini menegaskan bahwa minyak esensial serai
(Cymbopogon citratus) memiliki potensi yang besar sebagai bahan sediaan aromaterapik
kosmetik. Penting untuk menyajikan informasi ini melalui bahan ajar yang akurat dan dapat
dipercaya dalam bentuk e-modul. Agar penggunaan e-modul dalam mata kuliah Workshop
Aromatherapy efektif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, motivasi, dan capaian
belajar mahasiswa, e-modul yang digunakan harus memenuhi indikator mutu sebagai bahan
ajar yang layak.
4. Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penelitian mengenai bahan ajar,
khususnya e-modul dan minyak esensial serai (Cymbopogon citratus), terus berkembang,
Academy of Education Journal
Vol. 16, No. 2, Juli 2025, Page: 242-251
ISSN: 1907-2341(Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
249
43
Nurul Hidayah et.al (Analisis Kebutuhan E-Modul Minyak Esensial.)
dengan peningkatan jumlah publikasi dalam beberapa tahun terakhir, terutama pada tahun
2023. Fokus utama publikasi berada pada artikel jurnal, yang menandakan kecenderungan pada
karya ilmiah yang melewati proses peer review, sehingga menjamin kualitas dan keandalan
hasil penelitian. Bahan ajar berbasis e-modul terbukti mampu meningkatkan motivasi belajar,
keterlibatan mahaiswa, serta pemahaman konsep. Penelitian ini mendukung perlunya kajian
lanjutan terkait strategi pengembangan e-modul dan efektivitas penggunaan bahan ajar oleh
pengajar dan mahasiswa. Pengembangan e-modul minyak esensial serai (Cymbopogon
citratus) sebagai bahan sediaan aromaterapik kosmetik pada mata kuliah Workshop
Aromatherapy perlu diarahkan pada desain yang interaktif dan adaptif, agar mampu
meningkatkan pemahaman konseptual sekaligus keterampilan praktis mahasiswa. Selain itu,
penyusunan alat evaluasi yang lebih akurat sangat diperlukan untuk menilai keberhasilan
implementasi bahan ajar ini dalam mendukung pencapaian kompetensi pembelajaran.
5. Ucapan Terima Kasih
Kami mengucapkan terimakasih kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta yang
telah mendukung penelitian ini dengan nomor kontrak:
T/078/5.FT/KontrakPenelitian/PT.01.03/III/2025
6. Daftar Pustaka
Abu-Salih, B., & Alotaibi, S. (2024). A systematic literature review of knowledge graph
construction and application in education. Heliyon, 10(3), e25383.
https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2024.e25383
Alt, D., Naamati-Schneider, L., & Weishut, D. J. N. (2023). Competency-based learning and
formative assessment feedback as precursors of college students’ soft skills acquisition.
Studies in Higher Education, 48(12), 19011917.
https://doi.org/10.1080/03075079.2023.2217203
Ambiyar, Efendi, R., Waskito, Rojiyyah, I., & Wulandari, R. A. (2023). E-Modul Based
Flipped Classroom Learning Models in Vocational Education. KnE Social Sciences,
2023, 96105. https://doi.org/10.18502/kss.v8i4.12886
Astuti, M., Rahmiati, Novita, S. Z., & Oktarina, R. (2019). PENGEMBANGAN MEDIA
PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MATA KULIAH PERAWATAN
KULIT WAJAH. Jurnal Teknologi Informasi Dan Pendidikan, 11(1), iviii.
Ayuningtyas, N., Supiani, T., & Wardhani, S. N. A. (2024). Development of commercial hair
coloring learning videos on hair cutting and coloring subjects at SMK Negeri 7 Kota
Tangerang Selatan. AIP Conference Proceedings, 3116(1), 6064.
https://doi.org/10.1063/5.0210259
Cabrera, D., Cabrera, L., & Cabrera, E. (2023). Article title: The Steps to Doing a Systems
Literature Review (SLR). Journal of Systems Thinking, 6(April), 128.
https://doi.org/10.54120/jost.pr000019.v1
Delita, F., Berutu, N., & Nofrion. (2022). Online Learning: the Effects of Using E-Modules on
Self-Efficacy, Motivation and Learning Outcomes. Turkish Online Journal of Distance
Education, 23(4), 03. https://doi.org/10.17718/tojde.1182760
Eckerdal, A. (2015). Relating theory and practice in laboratory work: a variation theoretical
study. Studies in Higher Education, 40(5), 867880.
https://doi.org/10.1080/03075079.2013.857652
Academy of Education Journal
Vol. 16, No. 2, Juli 2025, Page: 242-251
ISSN: 1907-2341(Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
250
43
Nurul Hidayah et.al (Analisis Kebutuhan E-Modul Minyak Esensial.)
Ekpenyong, C. E., Akpan, E., & Nyoh, A. (2015). Ethnopharmacology, phytochemistry, and
biological activities of Cymbopogon citratus (DC.) Stapf extracts. Chinese Journal of
Natural Medicines, 13(5), 321337. https://doi.org/10.1016/S1875-5364(15)30023-6
Ghayempour, S., & Montazer, M. (2016). Micro/nanoencapsulation of essential oils and
fragrances: Focus on perfumed, antimicrobial, mosquito-repellent and medical textiles.
Journal of Microencapsulation, 33(6), 497510.
https://doi.org/10.1080/02652048.2016.1216187
Ghortale, M., & Somani, S. J. (2023). Design And Evaluation of Lemongrass Lotion for Skin
Nourishment. International Journal of Pharmaceutical Sciences, 1(2), 1.
https://doi.org/10.5281/zenodo.10426655
Hockings, C., Thomas, L., Ottaway, J., & Jones, R. (2018). Independent learningwhat we do
when you’re not there. Teaching in Higher Education, 23(2), 145161.
https://doi.org/10.1080/13562517.2017.1332031
Khasanah, L. U., Ariviani, S., Purwanto, E., & Praseptiangga, D. (2025). Chemical
composition and citral content of essential oil of lemongrass (Cymbopogon citratus (DC.)
Stapf) leaf waste prepared with various production methods. Journal of Agriculture and
Food Research, 19(October 2024), 101570. https://doi.org/10.1016/j.jafr.2024.101570
Kiikeri, P., Uusiautti, S., & Purtilo-Nieminen, S. (2023). Finnish vocational education and
training (VET) students perceptions of the joy of studying in an online learning
environment. International Journal of Adolescence and Youth, 28(1).
https://doi.org/10.1080/02673843.2023.2252893
Liu, J. K. (2022). Natural products in cosmetics. Natural Products and Bioprospecting, 12(1).
https://doi.org/10.1007/s13659-022-00363-y
Natasya, A., Supiani, T., & Hidayah, N. (2024). Peningkatan hasil belajar melalui penggunaan
e-modul tata rias geriatri berbasis pendekatan saintifik pada siswa Kelas XI Tata
Kecantikan SMKN 27 Jakarta. Academy of Education Journal, 15(2), 12841299.
https://doi.org/10.47200/aoej.v15i2.2429
Nugroho, W. (2023). Twenty-First Century Instructional Design: Guiding Vocational
Instructors Designing E-Module. Journal of Technical Education and Training, 15(1),
2839. https://doi.org/10.30880/jtet.2023.15.01.004
Oktarina, R., & Dewi, S. M. (2023). Project Based Learning (PjBL) Model In E-Module as an
Improvement of Critical Thinking in the Department of Cosmetology and Beauty.
Indonesian Journal of Computer Science, 12(2), 284301.
http://ijcs.stmikindonesia.ac.id/ijcs/index.php/ijcs/article/view/3135
Oladeji, O. S., Adelowo, F. E., Ayodele, D. T., & Odelade, K. A. (2019). Phytochemistry and
pharmacological activities of Cymbopogon citratus: A review. Scientific African, 6,
e00137. https://doi.org/10.1016/j.sciaf.2019.e00137
Rahmiati, Putri, M., Saputra, I., Astuti, M., & Dewi, S. M. (2023). Practicality of E-Module
Utilizing Meta-Creative Strategies. Indonesian Journal of Computer Science, 12(2), 284
301. http://ijcs.stmikindonesia.ac.id/ijcs/index.php/ijcs/article/view/3135
Rahmiati, R., Putri, M., Engkizar, E., & Mokhtar, M. M. (2023). The effectiveness of flipbook-
based e-modules in increasing student creativity in nail art subject in higher education.
Jurnal Pendidikan Vokasi, 13(2), 167177. https://doi.org/10.21831/jpv.v13i2.54330
Academy of Education Journal
Vol. 16, No. 2, Juli 2025, Page: 242-251
ISSN: 1907-2341(Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
251
43
Nurul Hidayah et.al (Analisis Kebutuhan E-Modul Minyak Esensial.)
Resmanti, P., Faridah, A., & Hendriyani, Y. (2024). Development of the E-module with
Project-Based Learning for the Flat Pattern Design Course. Journal of Innovation in
Educational and Cultural Research, 5(3), 408416.
https://doi.org/10.46843/jiecr.v5i3.1505
Rika Widianita, D. (2023). E-Module in TVET: Unveiling Brazing and Riveting Methods
Through VAK Learning. AT-TAWASSUTH: Jurnal Ekonomi Islam, VIII(I), 119.
Roll, S. C. (2019). The Value and Process of High-Quality Peer Review in Scientific
Professional Journals. Journal of Diagnostic Medical Sonography, 35(5), 359362.
https://doi.org/10.1177/8756479319853800
Shkreli, R., Terziu, R., Memushaj, L., Dhamo, K., & Malaj, L. (2023). Selected Essential Oils
as Natural Ingredients in Cosmetic Emulsions: Development, Stability Testing and
Antimicrobial Activity. Indian Journal of Pharmaceutical Education and Research,
57(1), 125133. https://doi.org/10.5530/001954642109
Silvia, F., Astuti, M., & Dewi, S. M. (2023). Development of Professional Ethics and
Aesthetics E-Modules Based on Problem Based Learning to Improve Students’ Critical
Thinking Ability. Jurnal Teknologi Pendidikan: Jurnal Penelitian Dan Pengembangan
Pembelajaran, 8(3), 640. https://doi.org/10.33394/jtp.v8i3.8066
Sumarmi, Bachri, S., Irawan, L. Y., & Aliman, M. (2021). E-module in blended learning: Its
impact on students’ disaster preparedness and innovation in developing learning media.
International Journal of Instruction, 14(4), 187208.
https://doi.org/10.29333/iji.2021.14412a
Sutirman, S., Muhyadi, M., & Surjono, H. D. (2018). Integration of strategy experiential
learning in e-module of electronic records management. Jurnal Pendidikan Vokasi, 7(3),
288. https://doi.org/10.21831/jpv.v7i3.12812
Tazi, A., Zinedine, A., Rocha, J. M., & Errachidi, F. (2024). Review on the pharmacological
properties of lemongrass (Cymbopogon citratus) as a promising source of bioactive
compounds. Pharmacological Research - Natural Products, 3(February), 100046.
https://doi.org/10.1016/j.prenap.2024.100046
Tran, T. H., Tran, T. K. N., Ngo, T. C. Q., Pham, T. N., Bach, L. G., Phan, N. Q. A., & Le, T.
H. N. (2021). Color and composition of beauty products formulated with lemongrass
essential oil: Cosmetics formulation with lemongrass essential oil. Open Chemistry,
19(1), 820829. https://doi.org/10.1515/chem-2021-0066
Tran, T. K. N., Tran, T. H., Le, T. H. N., Xuan, T. L., Phan, N. Q. A., Cam, T. I., & Long, G.
B. (2020). Development of an aromatic wax product containing natural Lemongrass
(Cymbopogon Citratus) essential oil. IOP Conference Series: Materials Science and
Engineering, 736(2). https://doi.org/10.1088/1757-899X/736/2/022066
Windayani, N. R., Maspiyah, M., Widowati, T., Wilujeng, B. Y., Pritasari, O. K., Alit, R., &
Beny, A. O. N. (2024). Development of Flipbook Media for Deaf Students in Hair Care
Course in Cosmetics Education Program, State University of Surabaya (Issue Veic
2023). Atlantis Press SARL. https://doi.org/10.2991/978-2-38476-198-2_75