Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Desember 2024, Page: 1817-1827
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1817
Della Putri Tania et.al (Penerapan Media Papan Paku untuk….)
Penerapan Media Papan Paku untuk Meningkatkan
Keaktifan Belajar Siswa Kelas III di Sanggar Belajar
Muhammadiyah Kepong Malaysia
Della Putri Tania
a,1
, Ismail Saleh Nasution
b,2
, Chairunnisa Amelia
c,3
M Afiv Toni Suhendra Saragih
d,4
a
Fakultas keguruan dan ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Indonesia
b
Fakultas keguruan dan ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Indonesia
c
Fakultas keguruan dan ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Indonesia
d
Fakultas keguruan dan ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Indonesia
1
2
3
chairunnisaame[email protected]:
4
m.avivtonisuhendr[email protected]
*
della putri tania
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Sejarah Artikel:
Diterima: 28 September 2024
Direvisi: 27 Oktober 2024
Disetujui: 16 November 2024
Tersedia Daring: 31 Desember 2024
Hasil wawancara mengungkap bahwa rendahnya partisipasi belajar
siswa kelas III disebabkan oleh kurangnya media pembelajaran yang
kurang menarik menyebabkan siswa cepat merasa bosan dan kurang
terlibat dalam proses pembelajaran terutama materi bangun datar.
Minimnya variasi media pembelajaran membuat siswa kesulitan
memahami konsep secara mendalam, yang berdampak pada
rendahnya keaktifan mereka dalam belajar. Tujuan dari penelitian ini
ialah untuk mengevaluasi seberapa efektif penggunaan media papan
paku dalam meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran
dikelas III pada materi bangun datar. Sampel penelitian terdiri dari 10
siswa, dengan metode yang digunakan berupa Penelitian tindakan
kelas (PTK) ini dilaksanakan pada 2 siklus, yang masing-masing terdiri
dari tahapan perencanaan, aplikasi, observasi, dan refleksi. Data
dikumpulkan melalui wawancara serta tes untuk mengukur tingkat
keaktifan siswa sebelum dan setelah penggunaan media papan paku.
Hasil penelitian mengindikasikan bahwa penggunaan media papan
paku dalam pembelajaran materi bangun datar secara signifikan
menaikkan keterlibatan belajar peserta didik. Persentase keaktifan
siswa meningkat dari 65% pada siklus pertama menjadi 87,5% pada
siklus ke 2. menggunakan demikian, media papan paku terbukti efektif
dalam meningkatkan partisipasi aktif siswa serta membantu mereka
memahami konsep bangun datar dengan lebih baik.
Kata Kunci:
Media papan paku
Keaktifan belajar siswa
Bangun datar
ABSTRACT
Keywords:
Nail board media
Student learning activity
Flat shapes
Interview results revealed that the learning participation of grade III
students was low caused by a lack of learning media that was less
interesting, causing students to quickly feel bored and less involved in
learning, especially flat material. The limited variety of learning media
made it difficult for students to understand the concepts in depth,
resulting in their low activity levels in learning. The aim of this research
is to evaluate how effective the use of bulletin board media is in
enhancing active participation among third-grade students in learning
about flat shapes. The research sample consisted of 10 students, and
the method used was Classroom Action Research (CAR), which was
conducted in 2 cycles, each consisting of the stages of planning,
application, observation, and reflection. Data were collected through
interviews and tests to measure the level of student activity before and
after the use of bulletin board media. The results indicated that the use
of bulletin board media in teaching flat shapes significantly increased
student engagement. The percentage of student activity rose from 65%
in the first cycle to 87.5% in the second cycle. Thus, bulletin board
media proved to be effective in enhancing active student participation
and helping them better understand the concepts of flat shapes.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Desember 2024, Page: 1817-1827
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1818
Della Putri Tania et.al (Penerapan Media Papan Paku untuk….)
©2024, Della Putri Tania, Ismail Saleh Nasution, Chairunnisa Amelia,
M Afiv Toni Suhendra Saragih
This is an open access article under CC BY-SA license
1. Pendahuluan
Pendidikan ialah sebuah proses yang disusun dengan tujuan untuk menciptakan suasana dan
mekanisme pembelajaran yang mendukung siswa dalam membuatkan potensi mereka secara
aktif. Tujuan dari pendidikan ini artinya untuk membentuk siswa yang mempunyai kekuatan
spiritual, kemampuan untuk mengendalikan diri, kepribadian yang baik, kecerdasan, akhlak yang
mulia, serta keterampilan yang dapat membantu mereka dalam pengembangan diri baik buat diri
sendiri maupun buat rakyat (Rahman dkk, 2022). Berdasarkan Maunah dalam (Hidayat etal,
2019) Tujuan pendidikan merupakan untuk mencapai perubahan yang diperlukan pada siswa
setelah mereka menjalani proses pendidikan. Perubahan ini meliputi aspek sikap individu,
kehidupan eksklusif. serta peran mereka dalam masyarakat. Pendidikan juga bertujuan untuk
mempersiapkan individu agar dapat beradaptasi dengan kehidupan di alam sekitar serta
berkontribusi positif dalam kehidupan sosial dan budaya.
Keaktifan memainkan peran yang sangat penting di kegiatan pembelajaran. Secara dasar,
keaktifan bisa mendorong peserta didik buat berinteraksi menggunakan melalui pengalaman
belajar yang difasilitasi oleh guru, proses pembelajaran menjadi lebih efektif, di mana tingkat
keaktifan yang tinggi diperoleh dari keterlibatan langsung siswa (Puspita sari et al., 2022).
Keaktifan belajar didefinisikan sebagai transformasi perilaku atau respons emosional yang
memotivasi usaha dalam proses pembelajaran (Wahyuningsih, 2020). Sejalan pandangan
tersebut, keaktifan belajar bisa diartikan sebagai suatu hubungan yang terjadi dalam proses
pembelajaran yang muncul menjadi menanggapi dari keterlibatan aktif siswa selama proses
pembelajaran berlangsung ( Putri & Widodo, 2017) Keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar
bertujuan untuk memperdalam pemahaman mereka terhadap masalah atau hal-hal yang dihadapi
dalam kegiatan belajar mengajar (Kanza et al., 2020) pembelajaran aktif menuntut siswa untuk
ikut dan secara langsung dalam aktivitas pembelajaran pendekatan ini menitikberatkan siswa
agar ikut dan secara eksklusif dalam kegiatan pembelajaran, berlangsung aktif ketika peserta
didik terlibat langsung dalam proses belajar serta berpikir apa yang mereka lakukan selama
proses pembelajaran. Selain itu, membantu siswa pada belajar serta mengembankan kemampuan
yang diharapkan untuk mencapai tujuan pembelajaran, hal ini menjadi tanggung jawab utama
guru sebagai pengarah dalam proses pembelajaran yang interaktif dan dinamis (puspita sari et
al., 2022).
Indikator keaktifan siswa dapat diamati melalui beberapa aspek sebagaimana dikemukakan
oleh Wibowo dalam (Napitupulu & Susanti, 2023) yaitu: (1) berpartisipasi dalam menyelesaikan
tugas pembelajaran; (2) terlibat dalam upaya pemecahan masalah; (3) memiliki niat untuk
bertanya kepada guru atau teman saat mengalami kesulitan dalam memahami materi atau
persoalan; (4) berusaha mencari berbagai sumber informasi yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan masalah; (5) aktif dalam diskusi kelompok sesuai petunjuk guru; (6)
mengevaluasi kemampuan diri sendiri dan hasil belajar yang telah dicapai; (7) berlatih
mengerjakan soal atau problem yang sejenis; serta (8) menerapkan pengetahuan yang sudah
diperoleh dalam menyelesaikan tugas atau problem yang dihadapi. Matematika ialah bidang ilmu
yang mengkaji tentang angka, struktur, ruang, dan perubahan. Ilmu ini menggunakan logika dan
rumus untuk menyelesaikan masalah, mengembangkan teori, serta membuat prediksi yang
akurat dalam beragam bidang keilmuan, seperti fisika, ekonomi, teknik, dan informatika.
Matematika mencakup subjek seperti aritmatika, aljabar, geometri, kalkulus, statistik, dan teori
bilangan. Menurut Hutauruk dalam (Morgan, 2019) Matematika ialah pengetahuan yang
merupakan akibat hubungansosial serta budaya, yang berfungsi sebagai indera berpikir untuk
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Desember 2024, Page: 1817-1827
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1819
Della Putri Tania et.al (Penerapan Media Papan Paku untuk….)
memecahkan masalah di dalam ada aneka macam aksioma, resolusi, teori, pembuktian masalah
dan solusi. Menurut Surestiani et al. dalam (Ariyana & Suastika, 2022) pembelajaran matematika
dapat meningkatkan daya peserta pikir didik dengan materi dengan situasi yang tidak pasti. Oleh
karena itu, pengajaran matematika sangat penting dalam semua jenjang pendidikan untuk melatih
kemampuan peserta didik pada tahu situasi matematika yang terdapat dalam aktivitas sehari-hari.
Dalam proses belajar-mengajar matematika, penggunaan media sangat penting karena dapat
memudahkan (Ilmiah et al., 2022). Media artinya segala sesuatu yang dimanfaatkan untuk
mengirimkan informasi dari pendidik (guru) kepada peserta didik (siswa), sehingga terjalin
komunikasi yang mampu merangsang pemahaman, emosi, serta perhatian siswa mendorong
terjadinya proses belajar (Persada, 2019). Manfaat Pembelajaran matematika bertujuan untuk
membantu siswa berpikir secara lebih sistematis, yang sangat penting untuk kehidupan, baik
dalam dunia profesional maupun aktivitas sehari-hari. Dengan kebiasaan menghitung, berlatih
deret, dan kegiatan lainnya, siswa dapat mengembangkan kemampuan tersebut. (Nurfadhillah et
al., 2021).
Berdasarkan wawancara yang saya lakukan di SBM Kepong Malaysia, terungkap bahwa
salah satu faktor yang berkontribusi terhadap permasalahan ini adalah media pembelajaran yang
kurang menarik. Banyak guru yang masih belum memanfaatkan media yang kurang menarik
sehingga menyebabkan siswa merasa jenuh dan kurang aktif dalam keaktifan belajara siswa
khususnya matematika. Salah satu alat bantu pembelajaran yang bisa dipergunakan sebagai
solusi untuk mengatasi permasalahan ini adalah papan paku. Papan paku adalah alat yang
sederhana namun sangat efektif untuk menyampaikan materi pembelajaran secara interaktif.
Dengan memanfaatkan papan paku, siswa dapat lebih aktif terlibat dalam pembelajaran materi
bangun datar. Mereka dapat langsung berpartisipasi dalam kegiatan seperti menyusun beragam
bentuk geometri, seperti segitiga, persegi, dan lingkaran menggunakan paku dan benang.
Solusi alternatif yang diajukan dalam penelitian ini, papan paku digunakan sebagai alat
pembelajaran matematika, terutama di materi bangun datar, yang ditujukan untuk peserta didik
kelas III di Sanggar Bimbingan Kepong, Malaysia. Media pembelajaran ini termasuk dalam
kategori media visual, yang terdiri dari papan dengan paku-paku yang ditancapkan
dipermukaannya. paku-paku tersebut ditancapkan setengah sehingga separuh dari paku tersebut
tetap menonjol kepermukaan papan dengan susunan berbentuk persegi kecil. Menurut Mashuri
dalam (Muspika, 2019) Papan berpaku, atau yang juga dikenal sebagai papan geometri
merupakan alat peraga berbentuk papan dengan pola seperti lembaran berpetak yang dilengkapi
dengan paku di setiap titik pertemuan garis. Media ini digunakan untuk mempermudah
pemahaman konsep geometri. Dengan papan berpaku, peserta didik dapat dengan lebih mudah
memahami dan menggali konsep luas serta keliling bangun datar (Reza & Masniladevi, 2021).
Geoboard, atau papan berpaku adalah alat yang dibuat dari papan yang memiliki bentuk
persegi atau bujur sangkar, dengan paku yang dipasang pada titik-titik tertentu pada
permukaannya, sehingga setengah bagiannya tetap terlihat (Masitoh dan habudin, 2018) menurut
sibiya dalam (Sopian et al., 2020) Geoboard dirancang sebagai alat bantu dalam proses
pembelajaran di berbagai bidang matematika, sebab siswa lebih sederhana memahami konsep
geometri melalui penggunaan alat ini. Media ini juga dapat digunakan untuk menampilkan
gambar, kartu, poster, serta berbagai objek tiga dimensi kecil lainnya, sehingga materi pelajaran
menjadi lebih mudah dimengerti oleh siswa dan membantu mereka dalam memahami konsep
yang disampaikan (Harahap et al., 2023). Penggunaan geoboard memudahkan pengajar dalam
memahami konsep serta melakukan perhitungan keliling dan luas bangun datar bagi peserta
didik. sehingga bahan tadi menjadi lebih sederhana dipahami. Keunggulan lainnya berasal media
ini adalah adanya unsur bermain pada manfaatnya yang dapat menarik perhatian peserta didik
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Desember 2024, Page: 1817-1827
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1820
Della Putri Tania et.al (Penerapan Media Papan Paku untuk….)
dan membangun suasana belajar yang menyenangkan, Oleh sebab itu, pemanfaatan penggunaan
papan berpaku (geoboard) pada proses pembelajaran matematika, terutama pada materi bangun
datar, memiliki peran penting dalam mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan.
Bangun datar ialah istilah yang digunakan untuk menyebut bangun-bangun 2 dimensi.
Bangun datar adalah suatu bentuk permukaan yang dibatasi oleh garis-garis lurus atau
lengkungan (Unaenah et al., 2020). Menurut Suyanto dalam (Krisnawati & Dwi Rahmawati,
2020) Bangun datar mencakup pemahaman tentang bentuk, luas, dan luas. Proses membentuk
konsep bangun data pada anak mulai dengan mengidentifikasi berbagai bentuk, serta mengkaji
serta membedakan gambar-gambar umum seperti persegi panjang, segi empat, lingkaran dan
segitiga. Menurut Pratiwi dalam (Sudarta, 2022) mengungkapkan bahwa ada beberapa kendala
atau kesulitan yang mengalami peserta didik dalam memahami serta memecahkan masalah
matematika, khususnya dibahan keliling bangun datar. Pertama, siswa belum memahami simbol-
simbol matematika yang ada dalam rumus yang digunakan. kedua, meskipun telah mempelajari
rumus untuk menghitung perjalanan, siswa masih belum sepenuhnya memahami resolusi
keliling. Ketiga, desain pembelajaran yang kurang relevan dengan kebutuhan dan perkembangan
berpikir anak juga sebagai factor yang mempengaruhi pemahaman siswa.
Beberapa penelitian terdahulu mengungkapkan bahwa penerapan media papan paku
digunakan sebagai alat untuk meningkatkan pencapaian pembelajaran matematika pada topik
luas dan keliling bangun datar sederhana (Dewi et al. 2024). Selain itu, penelitian Adolph (2016)
menyarankan agar guru menerapkan strategi pembelajaran yang efektif serta memanfaatkan alat
peraga dan inovasi dalam pengajaran. Begitu juga penelitian Reza & Masniladevi (2021)
menganalisis dampak pemanfaatan media papan berpaku dalam meningkatkan pencapaian
pembelajaran matematika mengenai keliling serta luas bangun datar pada kelas IV Sekolah Dasar
Negeri 08 Nan Limo Mudiak. Penelitian ini menerapkan metode kuantitatif menggunakan desain
pre-experimental. Sampel penelitian berjumlah 28 siswa, dan data diperoleh melalui tes objektif
berbentuk pilihan ganda. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa nilai t-hitung melebihi t-tabel
(12,755 > 2,048) pada tingkat signifikansi 0,05, sehingga hipotesis alternatif (Ha) dinyatakan
diterima. Rata-rata pencapaian belajar siswa meningkat berdasarkan posttest. Data dikumpulkan
melalui wawancara serta analisis nilai sebelum serta setelah penerapan media. Hasilnya
menunjukkan peningkatan rata-rata skor tes matematika sebesar 30%, dari 65 menjadi 85.
Jumlah siswa yang memahami konsep naik dari 12 menjadi 25, sementara keaktifan siswa
meningkat dari 40% menjadi 75%.
Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini berfokus pada analisis pemanfaatan media papan
paku untuk menaikkan partisipasi aktif siswa di kelas III pada proses pembelajaran pada bahan
bangun datar. Efektivitas media papan paku mampu meningkatkan motivasi dan keterlibatan
siswa sebagaimana dibuktikan oleh beberapa penelitian relevan di atas. Media papan paku ini
juga melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran melalui manipulasi langsung dan
membantu visualisasi konsep bangun datar sehingga menjadi lebih mudah dipahami. Oleh sebab
itu, penelitian ini akan mempelajari bagaimana penerapan media papan paku bisa berkontribusi
dalam mempertinggi keaktifan belajar siswa dikelas III.
2. Metode
Jenis penelitian ini ialah PTK. PTK ialah proses analisis terhadap masalah pembelajaran pada
kelas dengan tujuan untuk mengatasi masalah tersebut melalui tindakan yang bersiklus serta
menganalisis dampak dari tindakan yang dilakukan, desain penelitian ini mengacu dimodel
Kemmis dan McTaggart adalah seorang dokter yang bekerja di sebuah klinik di New York City.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Desember 2024, Page: 1817-1827
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1821
Della Putri Tania et.al (Penerapan Media Papan Paku untuk….)
Model penelitian yang proses yang digunakan terdiri dari empat tahap utama, yaitu perencanaan,
pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di Sanggar Belajar
Kepong, Malaysia, tepatnya di SB Kampung Baru Malaysia, Jln Raja Alang, Chow Kit, 50300
Kuala Lumpur, Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur, Malaysia, pada bulan November dan
Desember dengan melibatkan 10 siswa. Dalam siklus penelitian ini, terdapat empat langkah yang
diikuti: (1) Perencanaan, (2) Implementasi Tindakan, (3) Observasi, dan (4) Refleksi. Model ini
merupakan adaptasi dari konsep yang diajukan oleh Kurt Lewin dan dikembangkan lebih lanjut
oleh Kemmis dan McTaggart. Pada model ini, terdapat tambahan langkah perencanaan ulang
(Replanning), yang bertujuan untuk memperbaiki kelemahan yang ditemukan dalam siklus
sebelumnya dan diterapkan pada siklus berikutnya (Asrori, 2020). Berikut adalah ilustrasi
langkah-langkah tersebut
Gambar 1. Alur Penelitian
3. Hasil dan Pembahasan
Temuan penelitian menunjukkan bahwa penerapan media papan paku berdampak positif
terhadap keaktifan belajar siswa kelas III. Data yang diperoleh dari tes dan wawancara
mengindikasikan peningkatan keaktifan siswa dalam berbagai aspek, seperti bertanya,
berdiskusi, dan menyelesaikan tugas. peserta didik lebih bersemangat serta fokus pada mengikuti
pembelajaran dibandingkan dengan metode konvensional.
Siklus 1
1) Perencanaan
a. Menemukan masalah penelitian yang ada dikelas. Dilakukan melalui observasi atau
wawancara dengan guru
b. Menyusun perencanaan Pembelajaran mencakup tujuan yang ingin diraih, materi yang
disampaikan, serta media yang dipakai dalam proses belajar.
c. Mempersiapkan sarana peembelajaran yang mendukung terlaksananya tindakan serta
menyusun instrumen yang digunakan dalam siklus PTK seperti kognitif, afektif dan
psikomotorik.
d. Menyiapkan media papan paku serta alat peraga yang diharapkan untuk kegiatan
pembelajaran.
e. Mendesain alat evaluasi untuk menilai sejauh mana siswa telah menguasai materi bangun
datar.
Siklus I
Refleksi
Siklus
II
Pengamatan
Pelaksanaan
Perencanaan
Pengamat
an
Pelaksanaan
Refleksi
Perencanaa
n
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Desember 2024, Page: 1817-1827
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1822
Della Putri Tania et.al (Penerapan Media Papan Paku untuk….)
2) Tindakan
a. Pendahuluan
Kegiatan ini meliputi seperti menyapa siswa dan berdoa, melakukan absensi, mengaitkan
materi pelajaran, menyampaikan tujuan pembelajaran, dan dilanjutkan dengan aktivitas ice
breaking di kelas.
b. Kegiatan inti
Guru menjelaskan jenis-jenis bagun datar dan sifat-sifatnya dengan menggunakan media
papan paku
Guru menggunakan papan tulis untuk menggambar dan menjelaskan setiap bangun datar
Guru memperkenalkan papan baku kepada siswa dan menjelaskan cara penggunaannya.
Guru membagi siswa menjadi lima kelompok kecil.
Setiap kelompok diberikan tugas untuk menyusun bangun datar segitiga persegi dan
lingkaran menggunakan papan paku.
Setiap kelompok mendiskusikan karakteristik bangun datar yang mereka buat.
Setiap kelompok mempresentasikan hasil karya mereka dan menjelaskan sifat-sifat
bentuk bangun datar yang telah dirancang
Mendorong siswa lain untuk memberikan pendapat dan pertanyaan mengenai bangun
datar.
Guru mengurangi kembali materi yang telah diajarkan.
Penelitian ini akan menilai tiga aspek keaktifan belajar siswa, yaitu pemecahan
masalah, kerja sama, mengutarakan pendapat. Ketiga aspek ini akan dievaluasi untuk
mengukur hasil belajar siswa secara menyeluruh.
c. Penutup
Guru mengurangi Kembali bahan yang telah diajarkan
Guru menyampaikan kesempatan di siswa buat bertanya.
Guru memberikan dilema yang berkaitan menggunakan materi bangun data dengan
menggambar serta memberi table dipertemuan selanjutnya.
Pengajar mengajak siswa untuk menyanyikan lagu bagun datar“lirik bangun datar
Guru mengajak berdoa sebelum mengakhiri pembelajaran.
2) Pengamatan
Pengamatan dalam (PTK) adalah proses sistematis yang dilakukan untuk mengamati
serta mencatat perilaku hubungan serta kegiatan siswa selama proses pembelajaran.
Pengamatan ini bertujuan buat mengumpulkan data yang relevan mengenai keaktifan,
keterlibatan, dan pemahaman siswa mengenai materi yang diajarkan.
Kegiatan mengamati dilaksanakan bersamaan menggunakan proses belajar aspek-aspek
yang dicatat dalam setan ini meliputi proses tindakan, dilakukan baik secara sengaja maupun
tidak sengaja, kondisi tempat dan tindakan yang berlangsung, serta tantangan yang dihadapi.
Semua data tersebut dicatat dalam kegiatan observasi direncanakan dengan cara yang
fleksibel dan terbuka. Untuk memastikan bahwa proses pembelajaran berjalan sesuai dengan
rencana yang telah disiapkan sebelumnya, evaluasi perlu dilakukan. Selain itu, evaluasi juga
bertujuan untuk menilai tingkat pencapaian tujuan pembelajaran yang dibutuhkan
3) Refleksi
Akibat yang diperoleh dari tahap pengamatan dan penilaian akan di kumpulkan serta
dianalisis. Pada tahap ini, kelemahan dan kekurangan yang muncul di setiap siklus akan
diidentifikasi dan diperbaiki dalam siklus selanjutnya. Proses Ini bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran secara berkelanjutan serta mengoptimalkan keterlibatan
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Desember 2024, Page: 1817-1827
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1823
Della Putri Tania et.al (Penerapan Media Papan Paku untuk….)
siswa dalam proses belajar. memastikan bahwa tindakan yang diambil efektif dalam mencapai
tujuan pembelajaran yang diinginkan.
Rancangan Siklus II
1. Tahap Perencanaan II
berdasarkan informasi yang diperoleh akan terjadi tindakan kelas yang dilakukan pada
siklus II perbaikan dan penambahan pembelajaran akan dilaksanakan untuk menaikkan
keaktifan belajar peserta didik dipembelajaran matematika, khususnya dibahan bangun datar.
Upaya ini bertujuan untuk mengatasi kelemahan yang teridentifikasi pada siklus sebelumnya
dan menciptakan menghadirkan pengalaman belajar yang lebih efisien dan dapat menarik
perhatian peserta didik.
2. Tahap Pelaksanaan II
Pemberian Tindakan II adalah pengembangan dari pelaksanaan rencana yang telah
dirancang sebelumnya pada tahap ini menjadi panduan dalam pelaksanaan kegiatan. kegiatan
diakhiri dengan menyampaikan tes untuk mengukur keaktifan belajar siswa. Tes ini bertujuan
membuat menilai sejauh mana siswa sudah memahami bahan yang diajarkan dan untuk
mencapai efektivitas tindakan yang telah diterapkan dalam meningkatkan keaktifan belajar
mereka.
2. Tahapan pengamatan II
Tahapan pengamatan II tujuannya adalah untuk memberikan wawasan yang lebih
mendalam mengenai tingkat keaktifan belajar siswa setelah penerapan media papan paku.
Hasil dari pengamatan ini akan menjadi dasar untuk perbaikan dan pengembangan dalam
siklus-siklus berikutnya.
3. Tahap Refleksi II
Tahap Refleksi II dilakukan untuk mengevaluasi apakah kondisi pembelajaran di kelas
telah berjalan sesuai dengan prosedur pengajaran yang telah ditetapkan saat tindakan
dilaksanakan. Selanjutnya peneliti akan menganalisis akibat penelitian yang sudah diperoleh.
dari analisis tersebut bisa dilihat akibat dari perlakuan yang sudah dilakukan oleh peneliti
terhadap keaktifan belajar peserta didik.
Tabel 1. Peningkatan Keaktifan Siswa
Berdasarkan Tabel 2 ditemukan hasil yaitu:
Tabel 2. Aspek yang Diamati dalam Keaktifan Siswa
Berdasarkan data yang disajikan dalam table 1 dan 2 di atas, penerapan media papan paku
dalam pembelajaran matematika menunjukkan hasil yang menggembirakan. Ada peningkatan
yang signifikan dalam pemahaman konsep peserta didik keaktifan, minat, dan kepuasan siswa
Kondisi pembelajaran
Persentase Keaktifan Siswa
Sebelum Penerapan
40%
Setelah Penerapan
85%
Aspek yang diamati
Sebelum (%)
Siklus 1 (%)
Siklus 2 (%)
Bertanya
30%
55%
80%
Berdiskusi
35%
60%
85%
Menyelesaikan Tugas
40%
70%
90%
Antusias dalam Pembelajaran
45%
75%
95%
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Desember 2024, Page: 1817-1827
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1824
Della Putri Tania et.al (Penerapan Media Papan Paku untuk….)
terhadap proses pembelajaran. Media papan paku hanya berkontribusi pada peningkatan hasil
belajar matematika siswa tapi juga menjadikan proses pembelajaran lebih menarik serta
interaktif. Demikian, bisa kesimpulan bahwa penggunaan media papan paku ialah strategis yang
efektif membuat menaikkan hasil belajar dan minat siswa pada bahan yang lebih efisien dan
dapat menarik perhatian peserta didik.
Pembahasan
Berdasarkan temuan penelitian penerapan media papan paku menunjukkan dampak
positif yang signifikan terhadap keaktifan belajar siswa, terutama dalam meningkatkan
keterlibatan mereka dalam aktivitas pembelajaran matematika. Melalui observasi dan
wawancara, menemukan bahwa peserta didik menunjukkan tingkat keaktifan yang lebih tinggi
dalam mengajukan pertanyaan, berpartisipasi dalam diskusi, serta menyelesaikan tugas setelah
penggunaan media papan paku. Hal ini mengindikasikan bahwa media ini mampu merangsang
siswa menjadi lebih kritis dalam berpikir, lebih kreatif, serta lebih tertarik dalam proses
pembelajaran matematika.
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan terjadi peningkatan yang signifikan dalam
keaktifan belajar siswa setelah diterapkannya media pembelajaran media papan paku. Sebelum
penerapan, persentase keaktifan siswa hanya mencapai 40%, yang memberikan bahwa siswa
kurang berpartisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran, Namun, setelah penerapan media
papan paku, persentase keaktifan siswa meningkat menjadi 85%. Peningkatan ini mencerminkan
bahwa media papan paku berhasil menarik perhatianpeserta didik serta mendorong mereka untuk
lebih aktif berpartisipasi pada kegiatan belajar, seperti bertanya, berdiskusi, dan menyelesaikan
tugas. Hal ini membagikan bahwa penerapan media yang interaktif dapat mendorong
peningkatan partisipasi peserta didik pada proses pembelajaran.
Memberikan peningkatan yang signifikan dalam berbagai aspek keaktifan belajar siswa
memberikan peningkatan dari satu siklus ke siklus selanjutnya setelah penerapan media papan
paku. Secara keseluruhan, persentase siswa yang aktif bertanya menunjukkan peningkatan dari
30% sebelum penerapan menjadi 80% pada siklus 2. Peningkatan mencerminkan bahwa siswa
merasa lebih nyaman dan terdorong untuk mengajukan pertanyaan, yang menunjukkan
peningkatan pemahaman mereka terhadap materi yang diajarkan. Selain itu, aspek berdiskusi
juga menunjukkan kemajuan yang positif. Sebelum penerapan, hanya 35% siswa yang terlibat
dalam diskusi, tetapi angka ini meningkat menjadi 85% pada siklus kedua. Hal ini menunjukkan
bahwa media papan paku berhasil menciptakan suasana yang mendukung interaksi antar siswa,
sehingga mereka lebih aktif dalam berbagi pendapat dan ide. Dalam hal menyelesaikan tugas,
persentase siswa yang mampu menyelesaikan tugas meningkat dari 40% sebelum diterapkan
menjadi 90% pada siklus kedua. Ini menunjukkan bahwa pemanfaatan media papan paku
memainkan peran penting dalam membantu siswa dalam memahami konsep melalui lebih efektif
serta meningkatkan partisipasi mereka dalam pembelajaran dan menyelesaikan tugas dengan
lebih baik serta meningkatkan rasa percaya diri mereka dalam menyelesaikan pekerjaan.
Terakhir, antusiasme partisipasi siswa dalam pembelajaran juga menunjukkan peningkatan yang
signifikan. Sebelum penerapan, hanya 45% siswa yang menunjukkan antusiasme, tetapi angka
ini melonjak menjadi 95% pada siklus kedua.
Peningkatan ini menunjukkan bahwa media papan paku bukan hanya menaikkan
keaktifan, namun juga membangun lingkungan belajar yang menarik dan menyenangkan bagi
siswa, secara keseluruhan, data dalam Tabel 2 menunjukkan bahwa penerapan media papan paku
secara efektif meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam berbagai aspek, termasuk bertanya,
berdiskusi, menyelesaikan tugas, dan menunjukkan antusiasme dalam pembelajaran. Hal ini
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Desember 2024, Page: 1817-1827
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1825
Della Putri Tania et.al (Penerapan Media Papan Paku untuk….)
menegaskan pentingnya pemanfaatan media pembelajaran interaktif guna meningkatkan
partisipasi siswa dalam proses pembelajaran.
4. Kesimpulan
Pemanfaatan media papan paku dalam pembelajaran matematika, terutama pada materi
bangun datar telah terbukti efektif dalam menaikkan keaktifan belajar siswa kelas III. Hasil
penelitian memberikan peningkatan yang signifikan dalam banyak sekali aspek keaktifan peserta
didik termasuk bertanya, berdiskusi, menyelesaikan tugas, dan antusiasme dalam pembelajaran.
Data antara siklus I dan siklus II menunjukkan adanya peningkatan tingkat partisipasi murid-
murid dari 40% sebelum penerapan media menjadi 85% setelah penerapan. Selain itu, aspek-
aspek spesifik seperti kemampuan bertanya meningkat dari 30% menjadi 80%, berdiskusi dari
35% menjadi 85%, menyelesaikan tugas dari 40% menjadi 90%, dan antusiasme dari 45%
menjadi 95%. Peningkatan ini menandakan bahwa penggunaan media papan paku tidak hanya
mempermudah siswa dalam menguasai konsep, matematika yang diajarkan, juga membangun
suasana belajar yang lebih menarik serta interaktif. Dengan demikian, penggunaan media papan
paku merupakan strategi yang efektif untuk memperbaiki hasil belajar serta meningkatkan minat
siswa terhadap materi yang luas serta keliling bangun datar sederhana.
5. Saran
Saran untuk menaikkan keaktifan belajar peserta didik pada belajar matematika meliputi
penggunaan media pembelajaran yang variatif, seperti aplikasi interaktif dan video edukasi.
Pelatihan bagi guru tentang penggunaan media secara optimal juga penting. Evaluasi berkala
terhadap metode pembelajaran dan keterlibatan kontribusi orang tua dalam mendukung proses
pembelajaran di rumah dapat meningkatkan motivasi siswa. Selain itu, penerapan media papan
paku sebaiknya diperluas ke materi lain dan pengembangan keterampilan sosial siswa melalui
diskusi kelompok perlu diperhatikan. Penelitian lebih lanjut tentang efektivitas media ini di
konteks yang berbeda juga disarankan. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan proses
pembelajaran menjadi lebih efektif serta menyenangkan.
6. Ucapan Terima Kasih
Penulis memberikan rasa terima kasih kepada Allah SWT atas segala pemberiannya yang
memungkinkan penelitian ini diselesaikan dengan baik. Terima kasih kepada Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) khususnya dosen pembimbing, serta pihak fakultas,
teman-teman mahasiswa, dan semua yang telah berkontribusi. Penulis juga bersyukur kepada
keluarga tercinta atas doa dan dukungan yang tiada henti. Semoga penelitian ini bermanfaat dan
memberikan kontribusi bagi dunia akademik dan Pendidikan.
7. Daftar Pustaka
Adolph, R. (2016).No Title No Title No Title. 123.
Ariyana, I. K. S., & Suastika, I. N. (2022). Model Pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated
Reading And Composition) sebagai Salah Satu Strategi Pembelajaran Matematika di
Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 22(1), 203.
https://doi.org/10.33087/jiubj.v22i1.2016.
Dewi, R. K., Jannah, F., Abdurachman, U., Situbondo, S., Timur, J., Pembelajaran, P., Media,
B., Berpaku, P., Meningkatkan, U., & Belajar, H. (2024). Ratih Kesuma Dewi 1 , Ach.
Munawi Husein 2 , Nurmila 3 , Fitriyatul Jannah 4. 5(2), 781788
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Desember 2024, Page: 1817-1827
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1826
Della Putri Tania et.al (Penerapan Media Papan Paku untuk….)
Harahap, H. E., Magdalena, M., Suparni, S., Endayana, B., & Nursyaidah, N. (2023). Analisis
Kebutuhan Pengembangan Media Pembelajaran Geoboard (Papan Berpaku) Untuk Mata
Pelajaran Matematika Pokok Bahasan Bangun Datar Di Kelas IV-A MIN 1
Padangsidimpuan. Innovative: Journal Of Social Science Research, 3(4), 239248.
Hidayat, R., Ag, S., & Pd, M. (2019). Buku Ilmu Pendidikan Rahmat Hidayat & Abdillah.
Ilmiah, J., Program, M., Pendidikan, S., Sekolah, G., & Matematika, H. B. (2022). Menggunakan
Media Papan Berpaku Pada Kelas Iii Di Sd Negeri Semana Pendahuluan Maunah ( 2019 :
1 ) menyatakan bahwa tujuan pendidikan adalah perubahan yang diharapkan pada subjek
didik yang sudah mengalami proses pendidikan , baik tingkah laku individu da. 315322.
Kanza, N. R. F., Lesmono, A. D., & Widodo, H. M. (2020). Analisis Keaktifan Belajar Siswa
Menggunakan Model Project Based Learning Dengan Pendekatan Stem Pada
Pembelajaran Fisika Materi Elastisitas Di Kelas Xi Mipa 5 Sma Negeri 2 Jember. Jurnal
Pembelajaran Fisika, 9(2), 71. https://doi.org/10.19184/jpf.v9i1.17955
Krisnawati, I., & Dwi Rahmawati, A. (2020). Bentuk-bentuk Geometri. Jurnal Pendidikan Anak
Usia Dini, 3(1), 2839.
Masitoh dan Habudin, (2019)“Pengembangan Media Pembelajaran Papan Berpaku Untuk
Meningkatkan Pemahaman Konsep Luas Bangun Datar”, Jurnal Ibtida’I, Vol 5, No. 01,
Januari-Juni Bengkulu, 2019.
Morgan. (2019). Pengantar Modul Hakikat Pembelajaran Matematika. Journal of Chemical
Information and Modeling, 53(9), 16891699.
Muspika. (2019). Pengaruh Penggunaan Media Papan Berpaku ( Geoboard ) Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas IV SDN 138 Inpres
Mangulabbe Kecamatan Mappakasunggu Kabupaten Takalar. Universitas Negeri
Makassar, 10. http://eprints.unm.ac.id/19120/
Napitupulu, E. H., & Susanti, A. E. (2023). Mengupayakan Keaktifan Belajar Siswa Dengan
Penerapan Metode Tanya Jawab. KAIROS: Jurnal Ilmiah, Vol. 3(No. 2), 3246.
Nurfadhillah, S., Wahidah, A. R., Rahmah, G., Ramdhan, F., Maharani, S. C., & Tangerang
Ubiversitas Muhammadiyah. (2021). Penggunaan Media Dalam Pembelajaran Matmatika
Dan Manfaatnya Di Sekolah Dasar Swasta Plus Ar-Rahmaniyah. EDISI : Jurnal Edukasi
Dan Sains, 3(2), 289298. https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/edisi
Persada, R. (2019). Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Depok: Rajagrafindo Persada, 2019),
3. 10. 1023.
Puspita sari, A. S., Amalia, A. R., & Sutisnawati, A. (2022). Upaya Meningkatkan Keaktifan
Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika Menggunakan Media Rainbow Board di
Sekolah Dasar. Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika, 6(3), 32513265.
https://doi.org/10.31004/cendekia.v6i3.1687
Putri, I. D. C. K., & Widodo, S. A. (2017). Hubungan Antara Minat Belajar Matematika,
Keaktifan Belajar Siswa, Dan Persepsi Siswa Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa.
Prosiding Seminar Nasional Etnomatnesia, 6(3), 721724. Http;//Ahdadgadgha
Rahman, A., Munandar, S. A., Fitriani, A., Karlina, Y., & Yumriani. (2022). Pengertian
Pendidikan, Ilmu Pendidikan dan Unsur-Unsur Pendidikan. Al Urwatul Wutsqa: Kajian
Pendidikan Islam, 2(1), 18.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Desember 2024, Page: 1817-1827
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1827
Della Putri Tania et.al (Penerapan Media Papan Paku untuk….)
Reza, W. S., & Masniladevi. (2021). Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Papan Berpaku
Terhadap Hasil Belajar Keliling dan Luas Bangun Datar Di Kelas IV SDN 08 Nan Limo
Mudiak. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(2), 45314536.
Sopian, L. A., Yudha, C. B., & Oktaviana, E. (2020). Penerapan Media Papan Geoboard pada
Pembelajaran Matematika. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan STKIP Kusuma
Negara II, 444449.
Sudarta. (2022). No Title No Title No Title. 16(1), 123.
Unaenah, E., Hidyah, A., Aditya, A. M., Yolawati, N. N., Maghfiroh, N., Dewanti, R. R., Safitri,
T., & Tangerang, U. M. (2020). Teori Brunner pada Konsep Bangun Datar Sekolah Dasar.
Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Sosial, 2(2), 327349.
https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/nusantara
Wahyuningsih, E. S. (2020). Model Pembelajaran Mastery Learning Upaya Peningkatan
Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa. Deepublish Publisher