Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Desember 2024, Page: 1809-1816
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1809
Alda Elfiyana Dwiyanti et.al (Pengaruh Media Corong Berhitung terhadap….)
Pengaruh Media Corong Berhitung terhadap
Kemampuan Berhitung Siswa di Kelas III Sanggar
Bimbingan Muhammadiyah Kepong Malaysia
Alda Elfiyana Dwiyanti
a,1
, Ismail Saleh Nasution
b,2
, Suci Perwita Sari
c,3
,
M. Afiv Toni Suhendra Saragih
d4
a
Fakultas keguruan dan ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Indonesia
b
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Indonesia
c
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Indonesia
d
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Indonesia
1
2
ismailsaleh@umsu.ac.id,
3
4
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Sejarah Artikel:
Diterima: 28 September 2024
Direvisi: 27 Oktober 2024
Disetujui: 16 November 2024
Tersedia Daring: 31 Desember 2024
Berdasarkan observasi yang dilakukan di Sanggar Bimbingan
Muhammadiyah Kepong, Malaysia. Salah satu penyebab permasalahan
yang dihadapi adalah media pembelajaran yang kurang menarik dan
interaktif. Banyak guru masih menggunakan pendekatan tradisional yang
membuat siswa merasa bosan dan kurang termotivasi, serta memiliki
pandangan negatif terhadap mata pelajaran matematika yang diklaim sulit
serta membingungkan. Adapun Tujuan dari penelitian ini merupakan 1)
untuk menganalisis pengaruh media corong berhitung yang digunakan
dalam kemampuan berhitung siswa. 2) untuk mengevaluasi peningkatan
kemampuan berhitung matematika pada materi perkalian siswa kelas III
di Sanggar Bimbingan Muhammadiyah Kepong, Malaysia. Dalam
penelitian memakai metode kuantitatif dengan desain pretest-
posttest pada satu kelas. Metode pemilihan Sampel dalam dipilih
dengan menerapkan teknik purposive sampling. Untuk
menganalisis data, penelitian ini menggunakan analisis statistik
yang mencakup uji normalitas, homogenitas, serta pengujian
hipotesis. Hasil analisis menunjukan bahwa nilai sig (2-tailed) yaitu
0,000, yang berarti lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian H0 ditolak dan
Ha diterima. Hasil ini menunjukkan bahwa media corng berhitung
memberikan dampak positif yang signifikan terhadap peningkatan
kemampuan berhitung siswa, terutama dalam materi perkalian. Temuan
penelitian ini mengkonfirmasi bahwa penggunaan media corong
berhitung berpengaruh terhadap kemampuan berhitung siswa di kelas III
Sanggar Bimbingan Muhammadiyah Kepong Malaysia, sehingga
menunjukkan bahwa penggunaan media ini sangat efektif dalam
mempertinggi kemampuan berhitung siswa.
Kata Kunci:
Media corong berhitung
Kemampuan berhitung
Perkalian
ABSTRACT
Keywords:
Funnel Media
Numeracy Skills
Multiplication
Based on observations conducted at the Muhammadiyah Kepong
Guidance Center, Malaysia. One of the causes of the problems faced is
learning media that is less interesting and interactive. Many teachers still
use traditional approaches that make students feel bored and less
motivated, and have a negative view of mathematics subjects that are
claimed to be difficult and confusing. The objectives of this study are 1)
to analyze the effect of the counting funnel media used in students'
numeracy skills. 2) to evaluate the improvement of mathematical
numeracy skills in the multiplication material of grade III students at the
Muhammadiyah Kepong Guidance Center, Malaysia. The results of the
analysis show that the sig value (2-tailed) is 0.000, which means it is less
than 0.05. Thus, H0 is rejected and Ha is accepted. These results indicate
that the counting funnel media has a significant positive impact on
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Desember 2024, Page: 1809-1816
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1810
Alda Elfiyana Dwiyanti et.al (Pengaruh Media Corong Berhitung terhadap….)
improving students' numeracy skills, especially in multiplication
material. The findings of this study confirm that the use of the counting
funnel media has an effect on students' numeracy skills in grade III of the
Muhammadiyah Kepong Guidance Center, Malaysia, thus indicating that
the use of this media is very effective in improving students' numeracy
skills.
©2024, Alda Elfiyana Dwiyanti, Ismail Saleh Nasution, Suci Perwita Sari,
M. Afiv Toni Suhendra Saragih
This is an open access article under CC BY-SA license
1. Pendahuluan
Menurut teori Piaget dalam (Kusumawati et al., 2023) peserta didik di taraf SD yang berusia
antara berusia antara 7 hingga 11 tahun, berada pada tahap operasional nyata. Pada tahap
perkembangan kognitif ini anak-anak sering kali mengalami kesulitan dalam memahami konsep-
konsep matematika yang bersifat abstrak. Keberadaan unsur abstrak dalam matematika dapat
menjadi hambatan bagi mereka, sehingga konsep-konsep tersebut relatif sulit dimengerti oleh
siswa. Maka dari itu saat memberi materi pembelajaran, guru diharapkan menitikberatkan
dengan alat peraga ataupun media yang mempunyai sifat konkret. Dengan pendekatan ini, siswa
akan lebih mudah memahami materi yang disampaikan. Berdasarkan teori ini, siswa di kelas III
Sekolah Dasar (SD) biasanya masih berada di tahap operasional konkret, yang menunjukkan
bahwa mereka lebih praktis memahami materi matematika yang disajikan secara nyata seperti
menggunakan alat peraga atau media pembelajaran yang bersifat visual dan nyata.
Sejalan dengan hal tersebut, pembelajaran matematika bukan sekadar penyampaian materi,
tetapi juga merupakan proses di mana siswa membangun pemahaman mereka mengenai konsep,
prinsip, dan keterampilan yang sesuai dengan kemampuan individu masing-masing. Pada proses
ini guru menyampaikan materi, sementara siswa dengan potensi mereka masing-masing
menyusun pemahaman tentang fakta, konsep, prinsip, keterampilan, dan pemecahan masalah
(Rahma & Rahaju, 2020). Interaksi yang harmonis antara peserta didik, pengajar, dan lingkungan
belajar sangat berperan dalam keberhasilan pembelajaran matematika. Berdasarkan (Hamdi &
Fahrurrozi, 2021) matematika merupakan suatu disiplin ilmu yang terstruktur yang mempelajari
pola hubungan, pola pikir, dan seni serta bahasa, semuanya dijelaskan dengan akal serta bersifat
deduktif. Matematika berfungsi untuk membantu manusia tahu serta mengatasi persoalan sosial,
ekonomi, dan alam. Perkalian merupakan operasi yang berperan dalam menentukan berbagai
jenis bilangan lainnya, seperti bilangan kompleks, serta digunakan dalam struktur matematika
abstrak yang menyerupai matriks. berperan dalam membentuk berbagai jenis bilangan, seperti
bilangan kompleks, serta digunakan dalam struktur abstrak yang mirip dengan matriks.
(Unaenah, 2023).
Kemampuan memahami konsep perkalian dan operasi matematika lainnya berkaitan erat
dengan keterampilan berhitung, yang merupakan dasar utama dalam pembelajaran matematika
di tingkat dasar. Menurut Fachrudin dalam (Kadek & Devi, 2024) kemampuan berhitung
merupakan elemen penting dalam matematika yang berkontribusi pada pengembangan
keterampilan berhitung yang diperlukan dapat diterapkan pada aktivitas sehari-hari, khususnya
dalam memahami konsep angka, yang juga menjadi landasan untuk mengembangkan
keterampilan matematika dan persiapan dalam mengikuti pendidikan dasar. Berdasarkan pratiwi
dalam (Yurda, 2020) menjelaskan bahwa berhitung adalah proses melakukan perhitungan,
seperti penjumlahan, pengurangan, serta mengendalikan sejumlah serta simbol matematika.
Melalui kegiatan menghitung, anak-anak dapat menyebarkan aspek akal berpikir mereka,
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Desember 2024, Page: 1809-1816
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1810
Alda Elfiyana Dwiyanti et.al (Pengaruh Media Corong Berhitung terhadap….)
terutama menggunakan memaksimalkan fungsi bagian otak kiri yang berhubungan dengan
logika dan pemecahan masalah.
Kemampuan berhitung merupakan keterampilan dasar yang berkaitan dengan perkalian,
pembagian, penjumlahan dan pengurangan (Nabila et al., 2022). Kemampuan berhitung dari
hidayati pada (Pujiono et al., 2022) merupakan keterampilan yang membutuhkan penalaran dan
keterampilan aljabar, termasuk operasi matematika. Oleh karena itu, kemampuan berhitung
memiliki beberapa indikator yang wajib terpenuhi selama proses mencapai tujuan pembelajaran,
yaitu kemampuan untuk menyelesaikan soal dan kemampuan untuk membentuk soal beserta
solusinya. Temuan ini sejalan dengan pendapat (Nuryati et al., 2023) bahwa terdapat sejumlah
faktor lain yang berkontribusi terhadap kemampuan berhitung, di antaranya motivasi siswa,
kualitas pengajaran, serta dukungan dari lingkungan belajar. Selain itu, peran guru juga sangat
penting, di mana mereka memiliki tanggung jawab untuk dan peran penting dalam membimbing
siswa secara optimal siswa pada proses pembelajaran.
Namun berdasarkan observasi yang dilakukan pada Sanggar Bimbingan Muhammadiyah
Kepong Malaysia, terungkap bahwa sebuah faktor yang berkontribusi terhadap permasalahan ini
merupakan sarana pembelajaran yang kurang menarik dan interaktif. Banyak guru masih
mengandalkan pendekatan konvensional yang tidak mampu menarik perhatian peserta didik
sehingga mereka merasa bosan dan kurang semangat buat belajar matematika. Situasi ini
semakin diperburuk karena pandangan negatif peserta didik terhadap mata pelajaran matematika,
yang seringkali di sebut sulit serta membingungkan. Akibatnya, siswa mengalami kesulitan
dalam memahami konsep dasar berhitung, yang berdampak pada hasil belajar mereka. Untuk
mengatasi permasalahan ini dan meningkatkan kemampuan berhitung siswa, sangat penting
menerapkan pendekatan pembelajaran yang lebih kreatif dan memotivasi. Salah satu strategi
alternatif yang dapat diterapkan adalah penggunaan media corong berhitung, yang dirancang
untuk membuat proses belajar lebih menarik, interaktif, serta membantu siswa memahami
konsep berhitung dengan lebih mudah dan menyenangkan.
Media pembelajaran di sekolah dasar sangat krusial untuk meningkatkan efektivitas dalam
proses pembelajaran, karena hal ini dapat mendukung peserta didik lebih tahu konsep yang
diajarkan dan mengakibatkan pembelajaran lebih menarik. Menurut (Diahratri, 2022) media
pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar yang mengandung unsur instruksional untuk
mendorong peserta didik agar lebih aktif dalam proses pembelajaran, sehingga efektivitas dan
tujuan pembelajaran dapat tercapai. Salah satu media pembelajaran yang dapat meningkatkan
kemampuan berhitung adalah Media Corong Berhitung. Media Corong Berhitung adalah media
pembelajaran yang dalam penggunaannya menggunakan media corong yang terbuat dari botol
bekas minuman untuk melakukan operasi perkalian. Corong berfungsi sebagai tempat
memasukkan biji-bijian atau sejenisnya dan membantu operasi hitung, kemudian ada laci yang
berfungsi sebagai tempat untuk melihat hasil operasi hitung (Novia et al., 2022) . Dengan
memanfaatkan corong hitung, peserta didik akan lebih mudah dalam melakukan operasi
matematika dasar, seperti penjumlahan, pengurangan, pembagian, dan perkalian (Yani, 2020).
Keunggulan dari media corong hitung ini adalah seperti daya tahan, daya tarik visual, dan
kemudahan pengelolaan, serta membantu pemahaman konsep dasar matematika dan number
sense. Adapun kebaharuan penelitian ini ialah menggunakan media yang menarik seperti corong
hitung, yang diyakini dapat menaikkan kemampuan berhitung siswa. Alat ini juga mengajarkan
anak tentang kekayaan alam dan pentingnya kebersihan melalui pemanfaatan barang bekas.
Berdasarkan permasalahan di atas, penting melakukan penelitian lebih lanjut untuk
mengeksplorasi kemampuan berhitung menggunakan Media Corong Berhitung. Oleh sebab itu,
penelitian ini diberi judul “Pengaruh Media Corong Berhitung terhadap Kemampuan Berhitung
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Desember 2024, Page: 1809-1816
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1811
Alda Elfiyana Dwiyanti et.al (Pengaruh Media Corong Berhitung terhadap….)
Siswa di Kelas III Sanggar Bimbingan Muhammadiyah Kepong, Malaysia.” Adapun tujuan dari
penelitian ini adalah: 1. Menganalisis pengaruh penggunaan Media Corong Berhitung terhadap
kemampuan berhitung siswa di kelas III Sanggar Bimbingan Kepong Malaysia. 2. Mengevaluasi
peningkatan kemampuan berhitung pada mata pelajaran Matematika, khususnya pada materi
perkalian, bagi peserta didik di kelas III Sanggar Bimbingan Kepong Malaysia.
1. Metode
Dalam penelitian memakai metode kuantitatif dengan desain pretest-posttest pada satu kelas.
Penelitian yang diambil di penelitian ini terdiri dari 10 peserta didik. Metode pemilihan Sampel
dalam penelitian ini dipilih dengan menerapkan teknik purposive sampling. Instrumen yang
digunakan meliputi tes dan dokumentasi. Untuk menganalisis data, penelitian ini menggunakan
analisis statistik yang mencakup uji normalitas, homogenitas,serta pengujian hipotesis. Berikut
adalah rumus untuk pretest dan posttest.
Tabel 1.1 One-Group Pretest-Posttest Design
Sumber: (Setiawan, 2022)
Keterangan:
O
1
: Nilai Pretest (Sebelum diberi Treatment)
X : pemberian treatment kepada siswa
O
2 :
Nilai Posttest (setelah diberikan Perlakuan)
Statistik inferensial bertujuan untuk menguji dan memvalidasi hipotesis yang diajukan. Untuk
tujuan pengujian hipotesis serta untuk menilai validitas dan reliabilitas instrumen penelitian,
digunakan analisis analisis dengan bantuan perangkat lunak SPSS 26 secara keseluruhan.
Statistik inferensial yang mencakup uji coba serta uji hipotesis, dimana uji coba terdapat uji
normalitas serta uji homogenitas.
2. Hasil dan Pembahasan
Penelitan ini dilakukan di Sanggar Bimbingan Muhammadiyah Kepong Malaysia, Pelangi
Magna Block A, Jalan prima 3 52100 Kepong, Kuala Lumpur, Malaysia. Dalam prosesnya,
peneliti mengadakan wawancara dengan guru kelas III serta menyusun pedoman observasi. yang
mencakup catatan lapangan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, media corong berhitung
terbukti efektif sebagai sarana pembelajaran yang dapat digunakan untuk mempertinggi
kemampuan berhitung siswa kelas III di Sanggar Bimbingan Muhammadiyah Kepong, Malaysia.
Media ini dibuat dengan tujuan meningkatkan ketertarikan siswa serta membuat proses belajar
berhitung menjadi lebih menyenangkan. Dengan menggunakan Media Corong Berhitung, siswa
dapat berlatih menghitung secara interaktif dan menarik. Selain membantu siswa dalam
memahami konsep dasar berhitung, media ini juga meningkatkan minat mereka terhadap
pelajaran matematika. Saat siswa terlibat dalam aktivitas pembelajaran yang menyenangkan,
mereka cenderung lebih bersemangat untuk belajar dan berlatih, sehingga pemahaman mereka
terhadap konsep matematika semakin kuat.
Data dalam penelitian ini diperoleh dari nilai ujian awal (pretest) dan ujian akhir (posttest)
kemampuan berhitung siswa. Ketuntasan belajar dinyatakan tercapai apabila nilai siswa
memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM). Untuk subjek matematika di Sanggar Bimbingan
Muhammadiyah Kepong, Malaysia, KKM ditetapkan sebesar 65. Setelah perlakuan diberikan,
O
1
x O
2
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Desember 2024, Page: 1809-1816
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1812
Alda Elfiyana Dwiyanti et.al (Pengaruh Media Corong Berhitung terhadap….)
hasil perhitungan nilai pretest dan posttest menunjukkan perbedaan. Berikut ini adalah statistik
yang menunjukkan perbandingan nilai pretest dan posttest untuk siswa kelas III di Sanggar
Bimbingan Muhammadiyah Kepong, Malaysia. Hasil penelitian disajikan pada Tabel 1 berikut:
Tabel 1 Analisis Deskriptif
Sumber : data yang diperoleh kelas III
Dari tabel tersebut menyajikan data hasil penelitian terhadap siswa kelas III yang berjumlah
10 siswa. Kolom Min menunjukkan nilai terendah yang diperoleh siswa, yaitu 30, sedangkan
kolom Max mencatat nilai tertinggi yang mencapai 100. Data ini menggambarkan variasi
kemampuan berhitung siswa dalam penelitian serta memberikan gambaran umum mengenai
distribusi nilai dalam kelas tersebut.
Data penelitian menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan antara skor pretest sebelum
diberikan perlakuan serta skor posttest setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan media
corong hitung.
Pengujian Prasyarat Analisis Data
1. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan metode statistik yang bertujuan untuk menilai apakah data dalam
suatu sampel berdistribusi normal. Salah satu pendekatan yang sering digunakan dalam
pengujian normalitas adalah metode Shapiro-Wilk. Hasil uji normalitas dapat disajikan pada
Tabel 2 berikut:
Tabel 2. Hasil Uji Normalitas
Temuan informasi disajikan dalam tabel 2 adalah hasil dari pengujian normalitas
menggunakan metode Shapiro-Wilk menunjukkan hasil bahwa temuan sebagai berikut: untuk
pretest, nilai statistic yang diperoleh adalah 0,878 (df) sebesar 10 serta sig-tailed 0,124. Di sisi
lain, untuk posttest, nilai statistic yang diperoleh adalah 0,917 dengan df 10 dan nilai signifikansi
0,330. Hasil dari kedua media hal ini memberikan bahwa data tidak memberikan perbedaan yang
signifikan dari distribusi normal, sebab nilai signifikansi melebihi 0,05. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa data tersebut memiliki distribusi normal.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas merupakan teknik statistik yang digunakan untuk mengevaluasi kesamaan
varians dalam suatu kelompok data, menentukan apakah dua atau lebih kelompok memiliki
varians berbeda atau serupa (Annisak et al., 2024). Uji coba ini sangat penting dalam analisis
varians (ANOVA) dan banyak sekali metode statistik lainnya yang mengasumsikan bahwa
varian antar kelompok artinya rata. Salah satu metode yang umum digunakan untuk uji
homogenitas ialah uji coba Levene. Hasil uji homogenitas dapat disajikan pada Tabel 2 berikut:
Kelas III
Jumlah siswa
Max
Mean
Standar Deviasi
Pretest
10 siswa
60
47
11.595
Posttest
10 siswa
100
79
14.491
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov
a
Shapiro-Wilk
Statistic
Df
Sig.
Statistic
df
Sig.
Pretest
.202
10
.200
*
.878
10
.124
Posttest
.172
10
.200
*
.917
10
.330
*. This Is A Lower Bound Of The True Significance.
A. Lilliefors Significance Correction
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Desember 2024, Page: 1809-1816
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1813
Alda Elfiyana Dwiyanti et.al (Pengaruh Media Corong Berhitung terhadap….)
Tabel 3. Hasil Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Levene Statistic
df1
df2
Sig.
Kemampuan
berhitung siswa
Based on Mean
.249
1
18
.624
Based on Median
.305
1
18
.588
Based on Median
and with adjusted df
.305
1
17.497
.588
Based on trimmed
mean
.269
1
18
.610
Merujuk di tabel hasil dari uji homogenitas varians karena seluruh nilai signifikansi melebihi
0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa varians data memiliki sifat homogen kemampuan
berhitung siswa bersifat homogen. Dengan demikian, asumsi homogenitas varians telah
terpenuhi, sehingga analisis statistik lanjutan dapat dilakukan tanpa adanya perbedaan varians
yang signifikan antar kelompok.
3. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dengan metode Paired Sample Test bertujuan untuk membandingkan dua
set data yang memiliki keterkaitan, seperti hasil pengukuran sebelum dan setelah perlakuan
dalam kelompok yang sama. Metode ini digunakan untuk mengevaluasi apakah terdapat
perbedaan yang berarti antara kedua situasi tersebut atau antara dua pengukuran berpasangan
dalam satu sampel.
Tabel 4. Hasil Uji Hipotesis
Paired Samples Test
Paired Differences
t
df
Sig.
(2-
tailed
)
Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower
Upper
Pair 1
Pretes -
Posttes
-32.000
10.328
3.266
-39.388
-24.612
-9.798
9
.000
Berdasarkan analisis data yang dilakukan menggunakan aplikasi SPSS versi 26 melalui
metode Paired Samples Test, tabel di atas menyajikan informasi yang menunjukkan
perbandingan antara nilai pretest dan post-test. Dari table di atas dapat kita lihat bahwa nilai sig
(2-tailed) yaitu 0,000, yang berarti lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian, H0 ditolak dan Ha
diterima. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan penggunaan media corong berhitung memberikan
pengaruh positif terhadap kemampuan berhitung siswa, terutama dalam materi perkalian.
Temuan ini menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran tersebut secara konsisten
berkontribusi dalam meningkatkan pemahaman siswa.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif, terlihat bahwa sebagian siswa belum mencapai batas
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah, yakni 65. Di kelas III, rata-
rata nilai pretest tercatat sebesar 47, sementara rata-rata skor posttest setelah diberikan perlakuan
meningkat menjadi 79. Hasil tes setelah perlakuan mengindikasikan bahwa skor rata-rata siswa
mengalami peningkatan hingga mencapai 79. Hal ini mengindikasikan bahwa penggunaan media
pembelajaran corong berhitung berdampak positif terhadap peningkatan kemampuan berhitung
siswa, terutama dalam memahami konsep perkalian. Perbedaan rata-rata nilai pada kelas
mencerminkan adanya variasi antara penggunaan media pembelajaran corong berhitung serta
keterbatasan alat yang digunakan selama proses belajar.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Desember 2024, Page: 1809-1816
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1814
Alda Elfiyana Dwiyanti et.al (Pengaruh Media Corong Berhitung terhadap….)
Dari hasil temuan ini, dapat disimpulkan bahwa media corong berhitung memberikan
dampak positif terhadap kemampuan berhitung siswa pada materi perkalian dikelas III Sanggar
Bimbingan Muhammadiyah Kepong, Malaysia. Temuan ini sejalan dengan teori Piaget
menyatakan anak itu yang berusia antara Anak-anak Berusia antara 7 hingga Usia 11 tahun berada
dalam tahap operasional konkret. Pada tahap ini mereka membutuhkan benda nyata untuk
mendukung proses pembelajaran mereka. Media pembelajaran corong berhitung berfungsi untuk
membantu siswa memahami materi perkalian, indera peraga berperan menjadi alat membantu
yang bisa digunakan untuk menguraikan operasi hitung perkalian dan pembagian serta
mempunyai potensi untuk meningkatkan hasil belajar matematika (Hasanah, 2020).
Media corong berhitung artinya permainan edukatif yang dibuat dari kardus dengan bentuk
persegi panjang. Alat ini dibuat untuk membantu siswa memahami operasi hitung, khususnya
dalam mempelajari konsep perkalian serta pembagian. Istilah "corong berhitung diambil dari
bentuknya yang mirip dengan ujung botol, sedangkan "berhitung" merujuk pada fungsinya
sebagai alat untuk menghitung. Media ini terinspirasi oleh permainan congklak tradisional
(Wardani et al., 2022) sejalan dengan (Yuniarti et al., 2023) Media berfungsi sebagai alat untuk
menyampaikan pesan. Sebuah media dapat dikategorikan sebagai media pembelajaran jika
mampu menyampaikan makna yang terkandung dalam pesan secara efektif selama proses
pembelajaran, sehingga mampu menarik perhatian, merangsang pemikiran, serta membangkitkan
keterlibatan emosional siswa dalam proses pembelajaran. Selain itu media dalam pembelajaran
penting bagi guru dan siswa untuk mempermudah dalam mendapatkan konsep, keterampilan, dan
kemampuan baru (Hasan et al., 2021).
Temuan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Sopiana et al., 2023) Temuan ini
mengevaluasi rendahnya keterampilan berhitung siswa. hasil penelitian mengungkapkan bahwa
rata-rata skor pada kelas eksperimen mencapai 79,286, sementara pada kelas kontrol sebesar
memiliki rata-rata 61,429. Analisis uji hipotesis mengungkapkan bahwa nilai thitung lebih besar
dibandingkan ttabel (5,546 > 2,021), sehingga Ha diterima. Selain itu, penelitian yang dilakukan
oleh (Ilajanah, 2022) menggunakan metode pretest-posttest dalam pengumpulan data, dengan
analisis data menerapkan uji hipotesis untuk sampel berpasangan. Hasil penelitian
mengindikasikan bahwa penggunaan media papan perkalian berbentuk corong hitung
berkontribusi secara positif dalam meningkatkan pencapaian belajar siswa dalam mata pelajaran
matematika kelas III C. Hal ini dibuktikan dengan nilai (sig 2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05, yang
berarti H0 ditolak dan Ha diterima.. Temuan lain dari penelitian yang dilakukan oleh (Handayani
et al., 2022) menggunakan metode eksperimen, di mana kelas III B berperan sebagai grup kontrol,
sementara kelas III C berperan sebagai grup eksperimen. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa
rata-rata skor pada kelas konvensional adalah 49,55, sedangkan kelas yang menerapkan metode
jarimatika mencapai rata-rata 65,66. Uji normalitas dan homogenitas mengonfirmasi validitas
data, sementara hasil uji T-Test menunjukkan nilai signifikansi sig 2-tailed) sebesar 0,032,
yang menunjukkan bahwa metode jarimatika lebih efektif.
4. Kesimpulan
Berdasarkan temuan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran corong
berhitung mempunyai pengaruh positif terhadap kemampuan berhitung peserta didik di kelas III
Sanggar Bimbingan Muhammadiyah Kepong, Malaysia. Hal ini didukung oleh hasil analisis uji
hipotesis yang menunjukkan bahwa nilai sig (2-tailed) yaitu 0,000, yang berarti lebih kecil dari
0,05. Dengan rata-rata nilai kelas mencapai 79 serta tingkat ketuntasan belajar sebesar 80%.
Penggunaan media yang menarik seperti corong hitung, bisa menaikkan kemampuan berhitung
siswa. Oleh karena itu, disarankan agar pengajar memperluas penggunaan media ini pada materi
lain, termasuk penjumlahan, pengurangan, serta pembagian. Dengan pemilihan media
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Desember 2024, Page: 1809-1816
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1815
Alda Elfiyana Dwiyanti et.al (Pengaruh Media Corong Berhitung terhadap….)
pembelajaran yang tepat, diharapkan suasana belajar menjadi lebih aktif, menyenangkan, serta
efektif, sehingga hasil belajar peserta didik dapat semakin meningkat.
5. Daftar Pustaka
Annisak, F., Zainuri, H. S., & Fadilla, S. (2024). PERAN UJI HIPOTESIS PENELITIAN
PERBANDINGAN MENGGUNAKAN STATISTIKA NON PARAMETRIK DALAM
PENELITIAN. 3(1).
Diahratri, K. (2022). Efektivitas Penggunaan Youtube Sebagai Media Belajar Mahasiswa
Program Studi Pendidikan Informatika STKIP PGRI Pacitan. Skripsi. Pacitan. Khusnul
Diahratri.2022, 5(3), 248253.
Hamdi, S., & Fahrurrozi. (2021). Metode Pembelajaran Matematika.
Handayani, S., Studi, P., Guru, P., Ibtidaiyah, M., Tarbiyah, F. I., Islam, U., Raden, N., & Said,
M. A. S. (2022). Pengaruh media pembelajaran berhitung terhadap kemampuan berhitung
siswa kelas iii di min 3 karanganyar tahun pelajaran 2022/2023. 31.
Hasan, M., Khasanah, B. A., & Patriyani, R. E. H. (2021). Pengembangan Media Pembelajaran.
Hasanah, A. (2020). Penerapan Media Corong Berhitung Dalam Meningkatkan Kemampuan
Number Sanse Anak Usia Dini. Jurnal Golden Age, 4(01), 6979.
https://doi.org/10.29408/jga.v4i01.2073
Ilajanah, N. (2022). Pengaruh Media Corong Berhitung Terhadap Hasil Belajar Pada Muatan
Matematika Pada Siswa Kelas 3 SD Islam Sultan Agung 3 Semarang.
Kadek, N., & Devi, L. (2024). Analisis Pelaksanaan Kegiatan Numerasi dengan Metode
Matematika Gasing Yang di Kaitkan dengan Permainan Tradisional pada Siswa Kelas 4
SD N 1 Demulih. 4.
Kusumawati, A., Ayu Pitaningtyas, F., Amelia Putri Indrawan, T., & Rachmani Dewi, N. (2023).
Penerapan Teori Perkembangan Mental Anak Usia 8-9 Tahun oleh Piaget Pada Hukum
Kekekalan Luas. PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika, 6, 156161.
Nabila, A. R., Putri, D. P., Erawati, P., & Marini, A. (2022). PEMANFAATAN GAME EDUKASI
ONLINE MATEMATIKA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG
SISWA. 2(2), 357364.
Novia, P. N., Rahayu, N. P., & Yoga, J. R. (2022). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Teams Games Tournament (Tgt) Berbasis Media Corong Berhitung Terhadap Hasil
Belajar Matematika Materi Perkalian Di Sekolah Dasar. PI-MATH-Jurnal Pendidikan
Matematika Sebelas April, 1(1), 110.
Nuryati, A. E., Tryanasari, D., & Suprapti, S. (2023). Meningkatkan Hasil Belajar Matematika
di Sekolah Dasar melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning. Edusia: Jurnal
Ilmiah Pendidikan Asia, 2(2), 2037. https://doi.org/10.53754/edusia.v2i2.588
Pujiono, A. M., Sary, R. M., & Subekti, E. E. (2022). Analisis Kemampuan Berhitung Materi
Perkalian Untuk Siswa Kelas Iii Sekolah Dasar. MALIH PEDDAS (Majalah Ilmiah
Pendidikan Dasar), 12(24), 3138.
Rahma, N. N., & Rahaju, E. B. (2020). Proses Berpikir Reflektif Siswa Sma Dalam
Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Ditinjau Dari Kemampuan Matematika.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Desember 2024, Page: 1809-1816
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1816
Alda Elfiyana Dwiyanti et.al (Pengaruh Media Corong Berhitung terhadap….)
MATHEdunesa, 9(2), 329338. https://doi.org/10.26740/mathedunesa.v9n2.p329-338
Sopiana, S., Wafiqoh, R., & Arrosyad, M. I. (2023). Pengaruh Penggunaan Media Corong Hitung
Terhadap Keterampilan Berhitung Siswa Kelas Ii Sd Negeri Di Salah Satu Kecamatan
Kelapa. Jurnal Lebesgue : Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, Matematika Dan
Statistika, 4(3), 17771786. https://doi.org/10.46306/lb.v4i3.516
Unaenah, E; Khairunnisa, A Z; Ningrum, N W; Sabilah, S. (2023). Analisis Pemahaman Konsep
Perkalian Pada Bilangan Cacah Siswa Kelas IV Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan:
SEROJA, 2(4).
Wardani, I. K., Khusnah, A., & Laili, A. N. (2022). IMPLEMENTASI MEDIA CORONG
BERHITUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERKALIAN PADA
MATA PELAJARAN MATEMATIKA. In JPDI: Jurnal Pendidikan Dasar Islam (Vol. 4,
Issue 2).
Yani, T. A. (2020). PENGEMBANGAN MEDIA CORONG BERHITUNG PADA MATERI
OPERASI HITUNG PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BILANGAN CACAH DI KELAS II
SEKOLAH DASAR. 118.
Yuniarti, A., Safarini, F., Rahmadia, I., Putri, S., Biologi, P., Tanjungpura, U., & Artikel, I.
(2023). MEDIA KONVENSIONAL DAN MEDIA DIGITAL. 4, 8495.
Yurda, Y. (2020). Peningkatan Kemampuan Berhitung Anak melalui Permainan Kartu Angka
Pada Anak Kelompok B Di Tk Dharmawanita Pasar Usang. Journal on Teacher
Education, 1(1), 7991. https://doi.org/10.31004/jote.v1i1.509