Academy of Education Journal
Vol. 16, No. 1, January 2025, Page: 84-93
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
84
Wahyu Cholivah et.al (Peran Komunitas Belajar Untuk.)
Peran Komunitas Belajar Untuk Meningkatkan Mutu
Pembelajaran Di SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta
Wahyu Cholivah
a,1
, Dian Hidayati
b,2
, Sukirman
c,3
a,b,c
Universitas Ahmad Dahlan, Jl. Pramuka No.42, Pandeyan, Kec. Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah
Istimewa Yogyakarta 55161, Indonesia
1
2
3
*
Corresponding Author: dian.hida[email protected]
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Sejarah Artikel:
Diterima: 29 September 2024
Direvisi: 27 November 2024
Disetujui: 15 Desember 2024
Tersedia Daring: 1 Januari 2025
Mutu pembelajaran adalah tingkat keberhasilan dan keefektifan suatu
proses pembelajaran dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan, akan tetapi pada kenyataannya mutu pembelajaran di Indonesia
masih terbilang rendah. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengalisis
peran komunitas belajar untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian kualitatif.
Adapun Teknik pengumpulan dan analisis data yakni observasi, wawancara
dan dokumentasi. Hasil dalam penelitian ini menunjukan jika komunitas
belajar berperan dalam meningkatkan mutu pembelajaran hal ini terlihat
dari peran yang dimilikinya dalam melakukan proses adaptasi, pencapaian
tujuan, integrasi dan pemeliharaan pola sehingga keberlangsungan
pembinaan yang diberikan komunitas belajar berimplementasi besar bagi
mutu pembelajaran. Berikut peran penting komunitas belajar dalam
pendidikan dan pengembangan individu antara lain Pengembangan
Profesionalisme Guru, Kolaborasi antar Guru, dan Inovasi Pembelajaran.
Kata Kunci:
Pendidikan
Komunitas Belajar
Mutu Pembelajaran
ABSTRACT
Keywords:
Education
Learning Community
Learning Quality
Learning quality is the level of success and effectiveness of a learning
process in achieving predetermined educational goals, but in reality the
quality of learning in Indonesia is still relatively low. So this research aims to
analyze the role of learning communities in improving the quality of
learning. The method used in this research is a qualitative research method.
The data collection and analysis techniques are observation, interviews and
documentation. The results of this research show that the learning
community plays a role in improving the quality of learning. This can be seen
from the role it plays in carrying out the adaptation process, achieving goals,
integrating and maintaining patterns so that the continuity of guidance
provided by the learning community has a big impact on the quality of
learning. The following important roles of learning communities in
education and individual development include Teacher Professional
Development, Collaboration Among Teachers, and Learning Innovation.
©2025, Wahyu Cholivah, Dian Hidayati, Sukirman
This is an open access article under CC BY-SA license
1. Pendahuluan
Menurut UU nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional disebutkan bahwa
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian nilai, keperibadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Indonesia, 2003).
Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang mampu menjadikan siswa memiliki pengetahuan
yang luas, memiliki keterampilan, memiliki pribadi yang baik, aktif dalam pembelajaran. Untuk
Academy of Education Journal
Vol. 16, No. 1, January 2025, Page: 84-93
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
85
Wahyu Cholivah et.al (Peran Komunitas Belajar Untuk.)
mencapai tujuan tersebut pendidikan harus berkualitas yang baik. Dengan pendidikan yang
berkualitas akan mampu mencapai tujuan dari pendidikan dan meningkatkan mutu pembelajaran
(Ramadhaningsing et al., 2023).
Dalam dunia pendidikan, mutu dipandang dan diartikan sebagai program atau hasil dari
sebuah manajemen pendidikan yang bertujuan untuk memenuhi harapan pelanggan pendidikan
yang sesuai dengan tingkat kebutuhan dan perkembangan masyarakat atau dunia kerja (Rabiah,
2019). Selain itu mutu pendidikan adalah derajat keunggulan dalam pengelolaan pendidikan
secara efektif dan efisien untuk melahirkan keunggulan akademis dan ekstra kurikuler pada
siswa yang dinyatakan lulus untuk satu jenjang pendidikan atau penyelesaian pembelajaran
tertentu (Zahroh, 2014). Berdasarkan pandangan tersebut dapat disimpulkan bahwa mutu
pendidikan adalah program dari sebuah pendidikan yang unggul dalam pengelolaan pendidikan
secara efektf dan efisien dalam melahirkan lulusan yang unggul dalam akademis.
Peningkatan mutu pendidikan diupayakan dengan memperbaiki proses belajar (Harmita et
al., 2022). Penilaian proses belajar dapat dilihat dari perubahan yang terjadi dari keadaan
sebelumnya. Penilaian hasil belajar merupakan komponen penting dalam kegiatan pembelajaran.
Upaya meningkatkan kualitas pembelajaran dapat ditempuh melalui peningkatan kualitas system
penilaiannya (Pratama et al., 2024). Instrumen pencapaian hasil belajar harus memperhatikan
perkembangan dan kemampuan siswa.
Namun tidak dipungkiri bahwasanya mutu pendidkan di Indonesia sangat rendah.
Bersumber pada forum World Economic Forum yang di terbitkan pada tahun 2017 menurut data
Global Human Capital Report, Indonesia sangat memperhatinkan karena posisi Indonesia pada
masa itu terdapat pada posisi peringkat ke 65 dari 130 negara dalam bidang Pendidikan karena
minat belajar di Indonesia kurang serta kurangnya minat literasi akan buku bacaan sehingga
kualitas Pendidikan di Indonesia tertinggal jauh oleh negara negara tetangga (Sambo, 2022).
Indonesia menurut PISA 2018 secara internasional menempatkan indonesia di peringkat 72
dari 79 negara yang bergabung pada Organisation For Economic Co-Operation And
Development (OECD, 2018) dan Indonesia pada hasil TIMSS 2015, menempati peringkat 44
dari 49 negara untuk matematika dan peringkat 44 dari 47 negara dalam bidang seni
(Srirahmawati et al., 2023). Berdasarkan data tersebut bisa disimpulkan jika rendahnya kualitas
pendidikan di Indonesia, sehingga dalam hal ini diperlukannya suatu dorongan atau dukungan
baik didalam maupun diluar lingkungan pendidikan seperti halnya komunitas belajar.
Komunitas belajar adalah sebuah kelompok atau jaringan individu yang berkumpul secara
teratur untuk saling berbagi pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan dalam suatu bidang
atau topik tertentu(Mandela et al., 2024). Tujuan utama dari komunitas belajar adalah untuk
saling mendukung dan memfasilitasi proses pembelajaran anggotanya melalui kolaborasi,
diskusi, dan pertukaran informasi. Komunitas belajar dapat terbentuk dalam berbagai konteks,
baik di lingkungan formal seperti sekolah, perguruan tinggi, atau tempat kerja, maupun dalam
lingkungan informal seperti klub, forum online, atau kelompok diskusi (Mandela et al., 2024).
Mereka dapat berkumpul secara fisik atau virtual, tergantung pada preferensi dan kebutuhan
anggotanya.
Selain menjadi tempat untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, komunitas
belajar juga seringkali menjadi tempat untuk memperluas jaringan sosial, membangun hubungan,
dan menciptakan peluang kolaborasi yang lebih luas di masa depan. Dalam komunitas belajar,
setiap anggota memiliki kesempatan untuk memberi kontribusi, baik dengan berbagi pengalaman
pribadi, menciptakan materi pembelajaran, atau menyediakan bantuan dan dukungan kepada
anggota lainnya. Dengan demikian, komunitas belajar menciptakan lingkungan yang inklusif dan
kolaboratif di mana setiap anggota dapat tumbuh dan berkembang Bersama (Hasani &
Kurniawati, 2024). Sehingga dengan begitu dapat disimpulkan jika komunitas belajar merupakan
Academy of Education Journal
Vol. 16, No. 1, January 2025, Page: 84-93
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
86
Wahyu Cholivah et.al (Peran Komunitas Belajar Untuk.)
suatu wadah/tempat bagi setiap individu yang membutuhkan dukungan belajar baik pengalaman
pribadi maupun materi pembelajaran tanpa terbatasi akan suatu hal.
Sehingga tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetaui peran komunitas belajar dalam
meningkatkan mutu pendidikan atau pembelajaran. Maka dari itu dalam hal ini peneliti tertarik
untuk mengakaji tentang “Peran Komunitas Belajar Untuk Meningkatkan Mutu Pembelajaran.
2. Metode
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang
mengkaji fenomena tentang apa saja yang dialami penelitian misalnya perilaku, persepsi,
motivasi, tindakan, secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan
Bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan meotde ilmiah
(Sugiyono, 2019). Selain itu meotde kualitatif yang memfokuskan pada sebuah komunitas yang
berperan dalam meningkatkan mutu pembelajaran. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
Observasi langsung (Achjar et al., 2023). Observasi langsung ini dilakukan dengan mengamati
proses pembelajaran yang ada di SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta. Wawancara (Fadli, 2021),
Wawancara ini dilakukan bersama guru dan siswa yang ada di SMP Muhammadiyah 2
Yogyakarta dan dokumentasi (Darmalaksana, 2020), dokomentasi ini dilalukan dengan
mendokumentasikan semua agenda dan interaksi komunitas belajar dengan peserta belajara.
Analisis penelitian ini dilakukan dengan Kondensasi data (Miles. M. B., Huberman, A, M ., &
Saldana, 2014), display data (A Muri Yusuf, 2019) dan menarik kesimpulan (S. Aminah Roikan,
2019).
3. Hasil dan Pembahasan
Hasil
Hasil dalam penelitian ini menunjukan jika komunitas belajar berperan dalam
meningkatkan mutu pembelajaran hal ini terlihat dari peran yang dimilikinya dalam
melakukan proses adaptasi, pencapaian tujuan, integrasi dan pemeliharaan pola sehingga
keberlangsungan pembinaan yang diberikan komunitas belajar berimplementasi besar bagi
mutu pembelajaran. Berikut peran penting komunitas belajar dalam pendidikan dan
pengembangan individu antara lain Pengembangan Profesionalisme Guru, Kolaborasi antar
Guru, dan Inovasi Pembelajaran.
Pembahasan
Komunitas belajar (learning community) adalah sekelompok individu yang saling
terhubung dalam kegiatan belajar bersama untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Di
lingkungan pendidikan, komunitas belajar memiliki peran yang sangat signifikan dalam
meningkatkan mutu pembelajaran. Di SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta, keberadaan
komunitas belajar dapat memfasilitasi peningkatan kualitas pembelajaran melalui berbagai
cara, seperti pengembangan profesionalisme guru, peningkatan motivasi siswa, serta
kolaborasi antaranggota komunitas dalam mendukung proses belajar-mengajar yang efektif.
Adapun bentuk peran komunitas belajar di SMP 2 Muhammadiyah Yogyakarta meliputi:
1) Pengembangan Profesionalisme Guru
Komunitas belajar di SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta berperan dalam
meningkatkan kualitas profesionalisme guru. Profesionalisme guru dapat berbagi
pengetahuan, pengalaman, serta metode pembelajaran yang efektif. Salah satu manfaat
utama adalah peningkatan keterampilan pedagogis, seperti pengelolaan kelas yang baik,
penggunaan teknologi dalam pembelajaran, serta cara-cara inovatif dalam menyampaikan
materi (Anggraini, 2022). Para guru dapat memanfaatkan forum diskusi dalam komunitas
belajar untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik dan kreatif. Misalnya,
dengan mengadakan sesi pembelajaran kolaboratif sehingga para guru dapat
Academy of Education Journal
Vol. 16, No. 1, January 2025, Page: 84-93
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
87
Wahyu Cholivah et.al (Peran Komunitas Belajar Untuk.)
memperbaharui metode pengajarannya dengan pendekatan yang lebih sesuai dengan
kebutuhan siswa.
Pengembangan profesionalisme guru memiliki peran krusial dalam meningkatkan
mutu pembelajaran di sekolah. Penerapan komunitas belajar berfungsi sebagai salah satu
upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Melalui kolaborasi antar guru dalam
komunitas belajar, guru dapat saling berbagi pengalaman, pengetahuan, serta strategi
pembelajaran yang lebih inovatif dan relevan. Hal ini memberi dampak positif baik dalam
pengembangan kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, maupun kompetensi
sosial guru. Hal ini di pertegas oleh Nurlailahh guru di SMP 2 Muhammadiyah
Yogyakarta bahwa:
“Pengembangan profesionalisme guru memang sangat penting dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran. Salah satu cara yang efektif adalah melalui komunitas belajar.
Dalam komunitas ini, guru-guru dapat saling berbagi pengalaman, pengetahuan, dan
juga inovasi dalam mengajar. Dampaknya sangat positif. Melalui kolaborasi, kami
bisa meningkatkan kompetensi pedagogik, yakni cara mengajar yang lebih baik dan
menarik. Selain itu, kami juga terus mengembangkan kompetensi profesional dengan
menguasai materi pelajaran secara lebih mendalam. Tidak kalah penting, kami
memperkuat kompetensi sosial, karena dalam komunitas belajar, interaksi antar guru
semakin erat, yang pada gilirannya mendukung kerja sama yang lebih baik di
sekolah” (W/12/10/2024. 10:30 WIB).
Komunitas belajar mendorong guru untuk melakukan refleksi terhadap praktik
pembelajaran yang telah dilakukan, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, serta
mencari solusi yang lebih efektif P/10/10/2024. Peran komunitas belajar bukan hanya
untuk meningkatkan kompetensi individual guru, tetapi juga menciptakan budaya kerja
yang kolaboratif dan terbuka di antara para pendidik. Penerapan komunitas belajar
terbukti meningkatkan kualitas pembelajaran yang diberikan kepada siswa. Guru yang
terus menerus mengembangkan diri melalui komunitas belajar mampu menciptakan
suasana kelas yang lebih dinamis dan menarik.
Hal ini meningkatkan keterlibatan siswa dan pada akhirnya berdampak pada
peningkatan hasil belajar siswa. Selain itu, pengembangan profesionalisme guru juga
berkontribusi pada penyesuaian materi pembelajaran dengan kebutuhan siswa yang
semakin beragam (Sihombing, 2021). Dengan demikian, komunitas belajar bukan hanya
mendukung pengembangan individu guru, tetapi juga berperan sebagai pendorong dalam
menciptakan perubahan positif di tingkat sekolah. Kesinambungan pengembangan guru
melalui komunitas belajar akan menjadikan SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta sebagai
sekolah yang adaptif, inovatif, dan mampu meningkatkan mutu pembelajaran secara
berkelanjutan.
Kolaborasi Antar Guru
Komunitas belajar mendorong terciptanya kolaborasi yang lebih baik antara guru.
Komunikasi yang terbuka antara guru dan siswa memungkinkan belah pihak untuk
memahami dan mendiskusikan kesulitan dalam pembelajaran (Iskandar, 2019).
Kolaborasi antar guru dengan dukungan komunitas belajar, memiliki peran yang sangat
signifikan dalam meningkatkan mutu pembelajaran (Salamah, 2022). Melalui pendekatan
ini, terbangun hubungan yang lebih erat antara guru yang tidak hanya terbatas pada
kegiatan pengajaran formal, tetapi juga pada interaksi yang mendorong pemahaman,
Academy of Education Journal
Vol. 16, No. 1, January 2025, Page: 84-93
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
88
Wahyu Cholivah et.al (Peran Komunitas Belajar Untuk.)
diskusi, dan penyelesaian masalah secara bersama-sama. Kolaborasi ini menciptakan
lingkungan pembelajaran yang lebih dinamis. Guru tidak hanya sebagai penyampai
materi, tetapi juga sebagai fasilitator yang mengarahkan dan mendampingi siswa dalam
memahami materi serta mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif. Sesuai
dengan pernytaan Ferra Fijantari guru di SMP 2 Muhammadiyah Yogyakarta bahwa:
“Dengan bekerja sama lebih mudah memahami materi karena mereka saling
menjelaskan dan memberi masukan. Proses ini juga mengasah keterampilan berpikir
kritis mereka. Mereka tidak hanya menerima informasi, tetapi juga diajak untuk
berpikir, bertanya, dan mencari jawaban dari berbagai sudut pandang. Jadi, mereka
lebih aktif dan terlibat dalam pembelajaran” (W/12/10/2024. 13:00 WIB).
Pernyataan di atas menunjukkan bahwa Komunitas belajaran menjadikan siswa lebih
mudah memahami materi P/10/10/2024. Komunitas belajar juga berfungsi untuk
menciptakan rasa saling memiliki antara siswa dan guru. Siswa merasa lebih nyaman
untuk mengungkapkan pendapat dan bertanya, sementara guru dapat lebih memahami
kebutuhan dan kesulitan yang dihadapi siswa dalam belajar. Kolaborasi semacam ini
mendorong peningkatan kualitas pembelajaran yang lebih efektif, adaptif, dan
berorientasi pada perkembangan potensi siswa secara maksimal. Kolaborasi yang terjalin
antara guru dan siswa dalam komunitas belajar, mutu pembelajaran di SMP
Muhammadiyah 2 Yogyakarta meningkat secara signifikan. Hal ini terlihat dari
meningkatnya motivasi siswa untuk belajar, keterlibatan aktif dalam setiap aktivitas
pembelajaran, serta hasil evaluasi yang semakin baik. Di sisi lain, guru juga dapat terus
meningkatkan kompetensi profesional mereka melalui saling berbagi pengalaman dengan
sesama rekan pendidik dalam komunitas tersebut. Hal ini sedana dengan pernyataan
Nurlailah guru di SMP 2 Muhammadiyah Yogyakarta bahwa:
“saya sangat merasakan perubahan positif dalam hasil evaluasi mereka. Evaluasi
bukan hanya berbentuk ujian akhir, tetapi juga penilaian harian yang lebih fokus
pada proses. Dengan adanya keterlibatan aktif siswa dalam berbagai aktivitas,
mereka tidak hanya belajar untuk ujian, tetapi juga memahami materi secara
mendalam. Nilai-nilai yang mereka peroleh pun mencerminkan adanya peningkatan
pemahaman dan penguasaan materi yang lebih baik” (W/12/10/2024. 10:30 WIB).
Komunitas belajar menjadi sarana penting dalam menciptakan inovasi dalam
pembelajaran, melalui diskusi dan refleksi bersama, berbagai metode dan teknik
pengajaran dapat diadaptasi dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa, yang pada
gilirannya akan meningkatkan efektivitas pengajaran di kelas P/12/10/2024. Hal ini
mendukung tujuan sekolah untuk menciptakan pembelajaran yang lebih inklusif, berpusat
pada siswa, dan menyesuaikan dengan perkembangan teknologi dan tuntutan zaman.
Kolaborasi antar guru dan siswa, yang difasilitasi oleh peran komunitas belajar, sangat
efektif dalam meningkatkan mutu pembelajaran di SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta.
Kolaborasi ini tidak hanya meningkatkan keterlibatan siswa saja, tetapi juga mendorong
guru untuk terus berinovasi dan mengembangkan metode pembelajaran yang lebih baik.
Dengan terus memperkuat kolaborasi ini, diharapkan kualitas pendidikan di sekolah
tersebut akan semakin meningkat dan menghasilkan lulusan yang lebih kompeten dan
siap menghadapi tantangan masa depan.
Academy of Education Journal
Vol. 16, No. 1, January 2025, Page: 84-93
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
89
Wahyu Cholivah et.al (Peran Komunitas Belajar Untuk.)
2) Inovasi Pembelajaran
Komunitas belajar juga berperan dalam mendorong inovasi dalam pembelajaran.
Melalui kegiatan berbagi ide dan pengalaman, baik di kalangan guru maupun siswa,
komunitas ini dapat menjadi wadah untuk mengembangkan metode dan media
pembelajaran yang lebih inovatif (Afrilyanti et al., 2024). Penggunaan teknologi dalam
pembelajaran dapat diperkenalkan melalui komunitas, baik dalam bentuk pembelajaran
daring, aplikasi pendidikan, maupun penggunaan perangkat digital yang membantu
pemahaman siswa. Inovasi dalam pembelajaran tidak hanya terbatas pada materi ajar,
tetapi juga pada pendekatan pembelajaran yang mengedepankan kreativitas, kemampuan
berpikir kritis, dan penyelesaian masalah (Taufiqurrahman, 2023). Hal ini dipertegas oleh
Ferra Fijantari guru di SMP 2 Muhammadiyah Yogyakarta bahwa:
“Teknologi dapat diperkenalkan dalam pembelajaran melalui beberapa saluran. Salah
satunya adalah melalui pembelajaran daring yang sudah sangat umum digunakan saat
ini. Dengan pembelajaran daring, kita bisa mengakses materi ajar dari mana saja dan
kapan saja, memungkinkan siswa untuk belajar secara fleksibel. Selain itu, aplikasi
pendidikan juga sangat membantu. Aplikasi-aplikasi seperti Google Classroom,
Edmodo, atau bahkan aplikasi khusus mata pelajaran membantu siswa untuk lebih
memahami materi dengan cara yang lebih interaktif. Jadi, teknologi ini tidak hanya
membantu guru dalam menyampaikan materi, tetapi juga membuat siswa lebih aktif
dan terlibat dalam pembelajaran” (W/12/10/2024. 13:00 WIB).
Inovasi pembelajaran salah satu aspek yang sangat penting dalam meningkatkan
mutu pendidikan di SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta, sebab dengan adanya komunitas
ini menjadikan guru dan siswa lebih sering berkomunikasi P/12/10/2024. Komunitas
belajar berfungsi sebagai wadah untuk berbagi ide, pengalaman, dan pengetahuan di
antara guru, siswa, serta pihak terkait lainnya untuk menciptakan lingkungan belajar yang
lebih dinamis, interaktif, dan berpusat pada siswa (Harlita & Ramadan, 2024). Peran
komunitas belajar sangat signifikan dalam memperkenalkan berbagai metode
pembelajaran yang kreatif, seperti pembelajaran berbasis proyek, penggunaan teknologi
dalam pembelajaran, serta penerapan model pembelajaran yang lebih kolaboratif. Dengan
adanya kolaborasi antara guru, siswa, dan orang tua dalam komunitas belajar, proses
pembelajaran di SMP 2 Muhammadiyah Yogyakarta dapat berjalan lebih efektif, serta
mampu menghasilkan pembelajaran yang lebih menyenangkan dan bermakna bagi siswa.
Inovasi-inovasi yang diperkenalkan dalam komunitas belajar juga memfasilitasi
perkembangan keterampilan siswa secara holistik, baik dalam aspek kognitif, afektif,
maupun psikomotorik.
Selain itu, keberhasilan inovasi pembelajaran juga ditentukan oleh komitmen semua
pihak dalam mendukung dan memelihara komunitas belajar tersebut. Peran serta aktif
guru dalam menggali potensi siswa dan menciptakan suasana belajar yang inklusif sangat
mempengaruhi efektivitas inovasi pembelajaran. Dalam hal ini, SMP Muhammadiyah 2
Yogyakarta telah menunjukkan contoh yang baik dalam menciptakan iklim belajar yang
mendukung inovasi melalui pembentukan komunitas belajar yang aktif, berbasis
kolaborasi. Melalui penerapan inovasi pembelajaran yang melibatkan komunitas belajar
diharapkan mutu pembelajaran di SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta dapat terus
meningkat. Terlebih lagi, komunitas belajar juga berperan dalam memperkaya
pengalaman belajar siswa, mendorong keterlibatan aktif dalam proses pembelajaran, dan
memotivasi untuk terus belajar di luar lingkungan sekolah P/10/10/2024. Hal ini pada
Academy of Education Journal
Vol. 16, No. 1, January 2025, Page: 84-93
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
90
Wahyu Cholivah et.al (Peran Komunitas Belajar Untuk.)
gilirannya akan berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan di sekolah tersebut
secara keseluruhan.
3) Peningkatan Mutu Pembelajaran di SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta
Paparan di atas merupakan bentuk upaya komunitas berlajar di SMP 2
Muhammadiyah Yogyakarta sebab dengan Keberadaan komunitas belajar secara
langsung dapat meningkatkan mutu pembelajaran. Kualitas interaksi antar individu
seperti guru, siswa, maupun orang tua dapat diperbaiki, sehingga tercipta suasana belajar
yang lebih kondusif dan mendukung perkembangan semua pihak. Peningkatan
profesionalisme guru dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran berkontribusi besar
terhadap pencapaian hasil belajar yang optimal (Arianti, 2018). Sebab Komunitas belajar
juga berfungsi sebagai sarana refleksi dan evaluasi bagi proses pembelajaran yang telah
berlangsung. Hal ini akan membantu pihak sekolah dalam menetapkan langkah-langkah
perbaikan yang tepat, sehingga mutu pembelajaran di SMP Muhammadiyah 2
Yogyakarta dapat meningkat secara berkelanjutan.
Peningkatan mutu pembelajaran merupakan upaya berkelanjutan yang melibatkan
berbagai elemen dalam sekolah, salah satunya adalah peran penting komunitas belajar.
Komunitas belajar, yang terdiri dari guru, siswa, orang tua, dan masyarakat, memainkan
peran sentral dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang mendukung pembelajaran
berkualitas (Abdullah et al., 2023). komunitas belajar di SMP Muhammadiyah 2
Yogyakarta berperan sangat penting dalam menciptakan budaya belajar yang dinamis dan
kolaboratif. Melalui keterlibatan berbagai pihak, baik guru, siswa, orang tua, dan
masyarakat, mutu pembelajaran dapat meningkat secara signifikan. Hal ini menunjukkan
bahwa pembelajaran yang berkualitas tidak hanya ditentukan oleh kemampuan individu,
tetapi juga oleh kekuatan kolaborasi dan komitmen bersama untuk terus belajar dan
berkembang. Hal ini selaras dengan pernyataan bahwa kombel memiliki peran yang
sangat strategis dalam peningkatan mutu pembelajaran di sekolah SMP 2
Muhammadiyah Yogyakarta sebab para guru, komunitas belajar menjadi tempat untuk
berbagi pengalaman, menambah wawasan pedagogis, serta mengasah kemampuan dalam
menghadapi tantangan pengajaran. Sementara itu, bagi siswa, komunitas belajar
memberikan dukungan dalam proses pembelajaran yang lebih menyeluruh sehingga tidak
hanya mendapatkan bimbingan dari guru, tetapi juga terlibat dalam diskusi dan
kolaborasi bersama. Hal ini tidak hanya meningkatkan pemahaman materi ajar, tetapi
juga menumbuhkan keterampilan sosial dan emosional yang sangat dibutuhkan dalam
dunia pendidikan saat ini. Lingkungan yang penuh dukungan ini meningkatkan rasa
percaya diri siswa dan mengurangi hambatan dalam mencapai tujuan belajar. Hal ini
dipertegas oleh Juwanti guru di SMP 2 Muhammadiyah Yogyakarta bahwa:
“Komunitas belajar di sekolah kami memang memiliki peran yang sangat penting.
Bagi kami para guru, komunitas ini menjadi tempat untuk saling berbagi pengalaman,
memperkaya wawasan pedagogis, serta mengasah kemampuan kami dalam
menghadapi tantangan pengajaran. Misalnya, kami sering berdiskusi tentang metode-
metode pembelajaran yang lebih efektif dan bagaimana mengatasi masalah yang kami
temui di kelas. Kami juga berbagi strategi untuk menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan dan meningkatkan motivasi siswa(W/12/10/2024. 08:00 WIB).
Komunitas belajar di SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta mampu menciptakan
budaya refleksi yang terus menerus sehingga menjadikan siswa mengembangkan
kratifitasnya dalam dunia pendidikan P/10/10/2024. Sebab dengan adanya diskusi
Academy of Education Journal
Vol. 16, No. 1, January 2025, Page: 84-93
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
91
Wahyu Cholivah et.al (Peran Komunitas Belajar Untuk.)
berkala, evaluasi pembelajaran yang jujur, dan penyesuaian terhadap pendekatan yang
digunakan, komunitas belajar memfasilitasi perbaikan berkelanjutan yang menjadikan
pembelajaran lebih relevan dan efektif. Semua pihak yang terlibat, baik guru, siswa,
maupun orang tua, memiliki kesempatan untuk berkontribusi dalam menciptakan suasana
belajar yang optimal. Peran komunitas belajar di SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta
sangat penting dalam menciptakan atmosfer pendidikan yang inklusif, inovatif, dan
adaptif terhadap perubahan zaman. Komunitas ini tidak hanya meningkatkan kualitas
pembelajaran di kelas, tetapi juga mengembangkan karakter dan kompetensi siswa serta
profesionalisme guru. Oleh karena itu, keberlanjutan dan penguatan komunitas belajar ini
akan menjadi kunci utama dalam menjaga dan meningkatkan mutu pendidikan di masa
depan.
4. Kesimpulan
Komunitas belajar di SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta memiliki peran yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu pembelajaran. Dalam komunitas ini guru-guru dapat saling
berbagi pengetahuan, pengalaman, serta cara-cara baru dalam belajar yang lebih efektif. Dengan
adanya komunitas belajar, para guru bisa terus mengembangkan keterampilan mengajar melalui
diskusi dan pelatihan bersama, sementara siswa juga mendapatkan kesempatan untuk belajar
dari teman-teman mereka dan memperdalam pemahaman materi secara lebih mendalam. Salah
satu manfaat utama dari komunitas belajar adalah terciptanya lingkungan yang mendukung
pertumbuhan akademik dan sosial. Guru yang aktif dalam berbagi metode pembelajaran inovatif
dan saling memberikan feedback, memungkinkan terjadinya perbaikan berkelanjutan dalam cara
guru mengajar. Bagi siswa dapat merasa lebih termotivasi karena adanya suasana yang lebih
interaktif dan menyenangkan dalam proses belajar mengajar. Selain itu, komunitas belajar juga
memberikan ruang bagi setiap anggota untuk berkolaborasi, memecahkan masalah bersama, dan
merancang strategi pembelajaran yang lebih relevan dengan kebutuhan zaman. Semua ini pada
akhirnya berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan di sekolah tersebut, tidak hanya
dalam hal akademik, tetapi juga dalam pengembangan karakter siswa yang lebih baik. Dengan
begitu, komunitas belajar bukan hanya sekadar tempat untuk berbagi ilmu, tetapi juga sebagai
wadah yang memperkuat hubungan antar individu dalam menciptakan ekosistem pembelajaran
yang lebih baik dan menyeluruh.
5. Ucapan Terima Kasih
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah
berkontribusi dan dukungannya yang berharga selama proses penelitian ini berlangsung.
6. Daftar Pustaka
A Muri Yusuf. (2019). Metiode penelitian kualitatif, kuantitatif dan penelitian gabungan, edisi
pertama, Jakarta,. kencana.
Abdullah, A. A., Ahid, N., Fawzi, T., & Muhtadin, M. A. (2023). Peran Guru dalam
Pengembangan Kurikulum Pembelajaran. Tsaqofah, 3(1), 2338.
https://doi.org/10.58578/tsaqofah.v3i1.732
Achjar, K. A. H., Rusliyadi, M., Zaenurrosyid, A., Rumata, N. A., Nirwana, I., & Abadi, A.
(2023). Metode Penelitian Kualitatif: Panduan Praktis untuk Analisis Data Kualitatif
dan Studi Kasus. PT. Sonpedia Publishing Indonesia.
Academy of Education Journal
Vol. 16, No. 1, January 2025, Page: 84-93
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
92
Wahyu Cholivah et.al (Peran Komunitas Belajar Untuk.)
Afrilyanti, Desy Safitri, & Sujarwo. (2024). Pendekatan Konstruktivisme dalam Pembelajaran
IPS. Mutiara: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia, 2(2), 5569.
https://doi.org/10.61404/jimi.v2i2.198
Anggraini. (2022). Peran Komunitas Belajar dalam Pengembangan Profesionalisme Guru di
Sekolah. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran, 19(2), 89-102.
Arianti. (2018). Peranan Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. Didaktika Jurnal
Kependidikan, 12(2), 117134. https://doi.org/10.58344/jmi.v2i6.284
Darmalaksana, W. (2020). Metode penelitian kualitatif studi pustaka dan studi lapangan. Pre-
Print Digital Library UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Fadli, M. R. (2021). Memahami desain metode penelitian kualitatif. Humanika, Kajian Ilmiah
Mata Kuliah Umum, 21(1), 3354.
Harlita, I., & Ramadan, Z. H. (2024). Peran Komunitas Belajar di Sekolah Dasar dalam
Mengembangkan Kompetensi Guru. Didaktika: Jurnal Kependidikan, 13(3), 29072920.
Harmita, D., Sofiana, F., & Amin, A. (2022). Inovasi Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Agama Islam. Jurnal Pendidikan Dan
Konseling (JPDK), 4(5), 21952204.
Hasani, I., & Kurniawati, H. (2024). Membangun Lingkungan yang Mendukung Pertumbuhan
dan Pembelajaran: Studi Kasus Sekolah Ramah Anak di SDIT AR-Rahmaniyah Depok.
Khatulistiwa: Jurnal Pendidikan Dan Sosial Humaniora, 4(3), 257274.
Indonesia, U.-U. R. (2003). Sistem pendidikan nasional. Jakarta: Direktorat Pendidikan
Menengah Umum.
Iskandar, R. (2019). Peran Komunitas Belajar dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di
Sekolah Menengah Pertama. Jurnal Pendidikan Indonesia, 34(2), 117-130.
Mandela, R. Y., Paturahman, S. H., & Irma, A. (2024). Analisis Kompetensi Pedagogik Guru
di SDN 37 Pekanbaru: Dengan Fokus Pada Tantangan Yang Dihadapi dan Solusi.
Innovations in Multidisciplinary Education Journal, 1(2), 112119.
Miles. M. B., Huberman, A, M ., & Saldana, J. (2014). Qualitatif data analysis; Metheds
sourcebook (Third edit). SAGE Publications, Ins.
Pratama, R. H. Y., Hartini, H., & Juwarmini, S. (2024). Upaya peningkatan hasil belajar
dengan penerapan pendekatan CRT pada mata pelajaran IPAS kelas 4 SDN Kelun.
MARAS: Jurnal Penelitian Multidisiplin, 2(3), 16161625.
Rabiah, S. (2019). Manajemen Pendidikan tinggi dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Jurnal Sinar Manajemen, 6(1), 5867.
Ramadhaningsing, D., Ismail, & Hasnaeni. (2023). Upaya Peningkatan Hasil Belajar Biologi
Melalui Aplikasi Quizizz di Kelas XI SMA Negeri 10 Pinrang. Jurnal Pemikiran Dan
Pengembangan Pembelajaran, 5(2), 128133. http://ejournal-
jp3.com/index.php/Pendidikan/article/view/622/354
S. Aminah Roikan. (2019). Pengantar metode penelitian kualitatif ilmu politik, edisi pertama,.
Kencana,.
Salamah, E. R. (2022). Pentingnya Interaksi Guru Dan Siswa. Proceedings, 1, 7383.
Academy of Education Journal
Vol. 16, No. 1, January 2025, Page: 84-93
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
93
Wahyu Cholivah et.al (Peran Komunitas Belajar Untuk.)
Sambo, M. (2022). Membenahi Kualitas Pendidikan Kita. Media Indonesia.[Online].(Diakses
Pada Tanggal 16 Januari 2023). Tersedia: Https://M. Mediaindonesia.
Com/Opini/499935/Membenahi-Kualitas-Pendidikan-Kita.
Sihombing. (2021). Peningkatan Kualitas Pembelajaran melalui Pengembangan
Profesionalisme Guru di Sekolah Menengah Pertama. Jurnal Manajemen Pendidikan
Islam, 12(3), 47-58.
Srirahmawati, A., Deviana, T., & Wardani, S. K. (2023). Peningkatan Keterampilan Abad 21
(6C) Siswa Kelas IV Sekolah Dasar melalui Model Project Based Learning pada
Kurikulum Merdeka. Pendas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 8(1), 52835294.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kualitatif. 13, 85100.
Taufiqurrahman, M. (2023). Pembelajaran Abad 21 Berbasis Kompetensi 4C di Perguruan
Tinggi. PROGRESSA: Journal of Islamic Religious Instruction, 7(1), 7890.
Zahroh, A. (2014). Total Quality Management: Teori dan Praktik Manajemen untuk
Mendongkrak Mutu Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.