Academy of Education Journal
Vol. 16, No. 1, January 2025, Page: 26-36
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
26
Rohmah Yuliana et.al (Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah di.)
)
Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah di
SMP Muhammadiyah Semin
Rohmah Yuliana
a,1
, Dwi Sulisworo
b,2
, Enung Hasanah
c,3
1,2,3
Universitas Ahmad Dahlan, 55161, Yogyakarta
1
yulianaraharjo@gmail.com;
2
dwi.sulisworo[at]uad.ac.id;
3
*
Corresponding Author: [email protected].ac.id
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Sejarah Artikel:
Diterima: 19 Agustus 2024
Direvisi: 17 Oktober 2024
Disetujui: 15 Desember 2024
Tersedia Daring: 1 Januari 2025
Kepemimpinan transformasional kepala sekolah pada era teknologi dan
ketatnya persaingan antar sekolah memberikan tantangan dan peluang baru
dalam mengembangkan kualitas sekolah. Penelitian ini bertujuan
mengetahui implementasi kepemimpinan transformasional di SMP
Muhammadiyah Semin yang memiliki 30 orang guru, dan seorang kepala
sekolah yang selalu berinovasi dan kreatif dalam mengembangkan dan
meningkatkan kualitas sekolah. Kepala sekolah SMP Muhammadiyah Semin
mampu mengantarkan dan merubah image masyarakat terhadap sekolah
yang awalnya mulai menyusut kualitas dan kepercayaan masyarakatnya
menjadi sekolah yang menjadi tujuan utama calon peserta didik dari
berbagai kapanewon. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
deskriptif dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara
mendalam kepada kepala sekolah. Saat ini implementasi kepemimpinan
transformasional di SMP Muhammadiyah Semin dapat berjalan sesuai visi
dan rencana yang disusun oleh team management. Dalam implementasinya
kepala sekolah mengalami kendala dan tantangan dari dalam dan dari luar
sekolah. Kendala tersebut berasal dari guru, fasilitas sekolah, dan kebijakan
pemerintah berkaitan dengan PPPTK dan penarikan guru DPK. Namun
kepala sekolah dapat menemukan strategi dari kendala yang dihadapi
sehingga kepemimpinan di SMP Muhammadiyah Semin dapat berkembang
lebih baik lagi.
Kata Kunci:
Kepemimpinan
Transformasional
Strategi
ABSTRACT
Keywords:
Leadership
Transformational
Strategy
Principal transformational leadership in the era of technology and tight
competition between schools provides new challenges and opportunities in
developing school quality. This study aims to determine the implementation
of transformational leadership at SMP Muhammadiyah Semin which has 30
teachers, and a principal who is always innovative and creative in
developing and improving school quality. The principal of SMP
Muhammadiyah Semin is able to deliver and change the public image of the
school which initially began to decline in quality and public trust into a
school that is the main destination for prospective students from various
sub-districts. This study uses a descriptive qualitative approach with data
collection techniques using in-depth interviews with the principal. Currently,
the implementation of transformational leadership at SMP Muhammadiyah
Semin can improve according to the vision and plan prepared by the
management team. In its implementation, the principal gets problems and
challenges from within and outside the school. These problems come from
teachers, school facilities, and government policies related to PPPTK and
DPK teachers. However, the principal can find a strategy from the challenges
faced so that the leadership at SMP Muhammadiyah Semin can develop even
better.
Academy of Education Journal
Vol. 16, No. 1, January 2025, Page: 26-36
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
27
Rohmah Yuliana et.al (Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah di.)
)
©2025, Rohmah Yuliana, Dwi Sulisworo, Enung Hasanah
This is an open access article under CC BY-SA license
1. Pendahuluan
Kemajuan dan perkembangan dunia pendidikan semakin beragam dan dinamis. Kebijakan
pemerintah berkaitan dengan dunia pendidikan semakin bervariatif untuk meningkatkan
kualitas pendidikan di Indonesia. Kemajuan pendidikan tidak terlepas dari kepemimpinan
kepala sekolah sebagai kunci perkembangan dan kemajuan lembaga pendidikan (Mukhlasin,
2021). Seiring dengan makin beragam dan dinamis permasalahan pendidikan, tantangan yang
harus dihadapi oleh kepala sekolah juga semakin kompleks. Perkembangan teknologi,
dinamika demografi, dan perkembangan di era globalisasi menuntut kepala sekolah mampu
beradaptasi secara cepat(Paramansyah & SE, 2020). Dalam menghadapi persaingan yang
ketat, kepala sekolah juga dituntut untuk menciptakan nilai tambah yang membedakan dengan
sekolah lain. Kepala sekolah yang ideal adalah manajer yang visioner dan mampu memimpin
sekolah menuju keunggulan. Peran kepala sekolah dalam menciptakan lingkungan
pembelajaran berkualitas yang memenuhi harapan seluruh pemangku kepentingan menjadi
semakin penting (Maris et al., 2017). Saat ini kepala sekolah harus berbekal pengetahuan, dan
kemampuan kepemimpinan yang mendalam agar mampu membawa sekolah ke arah yang
semakin baik mengikuti perkembangan zaman.
Kepemimpinan transformasional memberi tawaran paradigma baru dalam kepemimpinan
kepala sekolah, dimana kepala sekolah berperan sebagai agen perubahan yang mampu
membawa sekolah menuju masa depan yang lebih baik. Kepala sekolah transformasional tidak
hanya seorang manajer namun kepala sekolah yang inspiratif, visioner, dan mampu
membangun hubungan yang kuat dengan seluruh warga sekolah (Karakose et al., 2021;
Permatasari et al., 2023). Melalui kepemimpinan transformasional, seorang kepala sekolah
mampu menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, inovatif, dan positif bagi proses
pembelajaran. Kepala sekolah tidak hanya memiliki tujuan jangka pendek dalam
meningkatkan kemajuan sekolah tetapi juga memiliki visi jangka panjang dalam
mengembangkan sekolah yang unggul dan berdaya saing. Senada dengan Bakker et al. (2023)
kepemimpinan transformasional mampu mempengaruhi, dan menginspirasi orang lain untuk
berkembang lebih baik lagi. Upaya kepala sekolah dalam mewujudkan perubahan untuk
kemajuan sekolah sering kali menemui berbagai kendala baik eksternal maupun internal.
Persaingan yang cukup ketat dalam pelaksanaan PPDB (Budi et al., 2024), tuntutan
masyarakat yang semakin meningkat (Solehudin, 2023), dan dinamika kekuasaan yang
kompleks di sekolah merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh kepala sekolah. Selain itu,
kepala sekolah juga harus mampu mengambil keputusan strategis untuk meningkatkan daya
tarik sekolah, membangun konsensus dan menjaga keharmonisan lingkungan sekolah.
Berdasarkan permasalahan diatas maka penelitian ini fokus pada implementasi kepemimpinan
transformasional, tantangan, dan strategi penyelesaian pada sekolah muhammadiyah. Dengan
demikian, diharapkan artikel ini dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan
kepemimpinan kepala sekolah di Indonesia.
2. Metode
Penelitan pada artikel ini mengkaji tentang kepemimpinan transformasional dalam
meningkatkan kualitas mutu untuk menarik animo masyarakat, kendala, tantangan yang
dihadapi, dan strategi kepala sekolah dalam menyelesaikan permasalahan di SMP
Muhammadiyah Semin. Pemilihan tempat penelitian ini karena SMP Muhammadiyah Semin
mengalami pasang surut dalam penerimaan PPDB, dan terus berbenah memperbaiki pengelolaan
Academy of Education Journal
Vol. 16, No. 1, January 2025, Page: 26-36
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
28
Rohmah Yuliana et.al (Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah di.)
)
sekolah menuju sekolah berkemajuan. Guru dan karyawan terdiri dari generasi senior dan
generasi gen z yang memiliki karakteristik berbeda. SMP Muhammadiyah Semin merupakan
salah satu sekolah Muhammadiyah yang masuk 5 besar dengan jumlah peserta didik lebih dari
300 peseta didik. Tantangan yang tidak sederhana yang harus dihadapi oleh SMP
Muhammadiyah Semin menjadi hal menarik untuk diteliti supaya dapat menjadi tambahan
referensi bagi sekolah muhammadiyah lainnya dalam mengembangkan sekolah. Selain itu
kepala sekolah dan guru-guru Muhammadiyah merupakan kolaborasi antara guru senior yang
sudah nyaman dengan kondisi sebelumnya, dan guru junior yang tergolong berusia muda dan
memiliki pemikiran terbuka untuk terus mengikuti perkembanagan dunia pendidikan. Metode
penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskritif yang menceritakan kondisi, keadaan, dan
fenomena yang terjadi di lapangan secara mendalam(Arikunto, 2010; Hasanah, 2021). Teknik
pengambilan data menggunakan wawancara terstruktur dan tidak terstruktur dengan kepala
sekolah. Achjar et al. (2023)Wawancara terstruktur dilakukan berdasarkan susunan pertanyaan
yang sudah disiapkan sebelumnya. Sedangkan wawancara tidak terstruktur dilakukan
berdasarkan pertanyaan yang muncul saat wawancara sebagai pengembangan dari wawancara
yang dilakukan untuk mengetahui kedalaman informasi yang diperlukan(Ratnaningtyas et al.,
2023). Subyek penelitian dalam artikel ini adalah Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah Semin
yang berstatus diperbantukan (PNS DPK). Kepala Sekolah tersebut awalnya guru di SMP
Muhammadiyah Semin juga, sehingga dapat memahami permasalahan dan tantangan yang
dihadapi oleh sekolah di masa depan. Peneliti memilih Kepala Sekolah sebagai responden
(Ratnaningtyas et al., 2023) karena pengalaman dan pemahaman beliau tentang kepemimpinan
sudah mengimplentasikan growth mindset dan visioner. Kepala sekolah juga menggunakan teori
transformational leadership dalam menangani kendala dan tantangan pendidikan di sekolah.
Penentuan kriteria responden tersebut ditujukan agar data yang didapat lebih mendalam dan
kompleks.
3. Hasil dan Pembahasan
Hasil dan pembahasan wawancara yang dilakukan bertujuan untuk menyajikan data
penelitian kualitatif mengenai kepemimpinan transformasional kepala sekolah, faktor-faktor
yang mempengaruhi, kendala yang dialami, dan strategi yang digunakan dalam memimpin
sekolah.
Kepemimpinan Kepala Sekolah
Kepala sekolah selaku pemimpin organisasi memiliki peran aktif memberikan arahan, dan
pengaruh positif kepada seluruh warga sekolah. Kepala sekolah menjadi penentu keberhasilan
dan kemajuan sekolah, karena kepala sekolah adalah pengelola sekolah mulai dari input, proses,
sampai bagaimana menghasilkan output yang baik. Kepala sekolah harus memiliki inovasi
dalam memimpin orgnisasi (Ramadhan & Nurlaeli, 2024). Oleh sebab itu perlu dilihat lebih
mendalam tentang kepemimpinan kepala sekolah di sekolah swasta.
Menurut (Mulyasa, 2022; Sari et al., 2021), peran kepala sekolah sebagai manajer, senada
dengan Alhabsyi (2022) kepala sekolah sedikitnya mempunyai peran dan fungsi seperti
edukator, manajer, administrator, supervisor, leader, inovator dan motivator. Kepala sekolah
sebagai manajer harus memiliki kemampuan untuk mendorong tenaga kependidikan untuk
meningkatkan kompetensi dan kerjasama dalam team untuk mencapai visi misi organisasi.
Kepala sekolah juga dituntut mampu mempengaruhi guru dan karyawan dalam mengembangkan
program sekolah yang sudah menjadi kesepakatan bersama.
Kerr dalam (Mulyasa, 2022) menyatakan bahwa Kepala sekolah merupakan: The president
in the multiversery, is leader, educator, creator, and initiator, wielder of power pump, he is also
office holder, caretaker, inherittor, consensus seeker, persuader, bottleneck, but he is mostly
mediator”. Dengan kemandirian kepala sekolah akan lebih leluasa dalam menyusun program
Academy of Education Journal
Vol. 16, No. 1, January 2025, Page: 26-36
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
29
Rohmah Yuliana et.al (Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah di.)
)
sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang dimiliki sekolah. Program sekolah yang disusun
bersama dan didiskusikan bersama akan menghasilkan keputusan partisipatif sehingga warga
sekolah memiliki kesadaran lebih, rasa memiliki, tanggung jawab, kepedulian terhadap
kesuksesan program tersebut.
Menurut pernyataan Bass & Avolio (1994) yaitu: “Transformational leaders transform the
personal values of followers to support the vision and goals of the organization by fostering an
environment where relationships can be formed and by establishing a climate of trust in which
visions can be shared”.
Bass & Avolio (1994) menyatakan bahwa kepemimpinan transformasional memiliki 4
komponen, yaitu: Idealized influence yaitu, saling berbagi permasalahan dan persoalan yang
dihadapi kelompok organisasi. Idealized influence merupakan perubahan rasa hormat dan
kepercayaan dari orang yang dipimpin, Intellectual simulation adalah metode kepemimpinan
yang menggunakan hasil pencarian kreativitas dan ide inovatif serta mencari solusi pemecahan
yang muncul dari bawahan yang dipimpinnya, Individual consideration adalah refleksi yang
dilakukan pemimpin yang selalu menjunjung tinggi dan memperhatikan prestasi dan kebutuhan
orang yang dipimpin, Inspiration motivation adalah sesuatu yang menantang dan bentuk
tanggung jawab orang-orang yang dipimpin, didalamnya memuat perilaku yang mampu
menunjukkan komitmen dan dukungan terhadap tujuan, dan sikap pemimpin yang menghasilkan
karya dan kerja nyata.
Kepala sekolah SMP Muhammadiyah Semin mencurahkan perhatian untuk perkembangan
sekolah mulai dari permasalahan pembinaan administrasi ke permasalahan pembinaan
profesional. Selain itu kepala sekolah mampu memenuhi kebutuhan guru dalam meningkatkan
dan mengembangkan kompetensi dan kinerjanya melalui workshop, IHT, dan penugasan
pengelolaan program. Dalam pengembangan kepemimpinan ini kepala sekolah meningkatkan
komunikasi dengan para guru dan karyawan demi kelancaran realisasi konsep sekolah.
Komunikasi bukan sekedar alat penyampaian informasi, namun sebagai pondasi kritis
kepemimpinan transformasional yang berhasil. Berikut beberapa peran komunikasi dalam
kepemimpinan transformasional menurut (Mohune & Tola, 2019; Riza et al., 2024), yaitu;
mensosialisasi visi misi, motivasi melalui kata-kata dan tindakan, membangun keterlibatan dan
partisipasi, memberikan umpan balik konstruktif, stimulasi Intelektual, pertimbangan individual,
membangun hubungan yang kuat, mengatasi tantangan dan ketidakpastian.
Tantangan Kepala sekolah
Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan No 1 tahun 2021 tentang PPDB Zonasi
menimbulkan permasalahan tersendiri untuk sekolah swasta. Beberapa sekolah swasta harus
menata strategi untuk dapat mempertahankan jumlah peserta didik setiap tahunnya. Sekolah
swasta yang tidak mampu berinovasi dalam pengelolaan sekolah akan terpinggirkan dari
persaingan PPDB yang semakin dasyat. Fenomena PPDB ini menjadi pemikiran utama bagi
Kepala sekolah SMP Muhammadiyah Semin agar mampu mempertahankan jumlah peserta didik
dan kualitas sekolah karena PPDB sistem zonasi memberi dampak negatif berkurangnya jumlah
peserta didik di sekolah swasta (Salim & Nora, 2022). Kepala sekolah berupaya untuk
menciptakan inovasi pengembangan sekolah melalui program tahfidz, dan kelas digital untuk
meningkatkan jumlah peserta didik. Sependapat dengan (Saputri, 2023) bahwasanya Kepala
sekolah harus berupaya untuk menciptakan sekolah yang diminati oleh masyarakat di era digital
ini.
Tantangan Kepala Sekolah
Kepala sekolah berinovasi mulai dari pendekatan ke warga sekolah agar dapat didorong
untuk memajukan program sekolah yang telah disusun. Beberapa strategi yang disusun oleh
kepala sekolah, yaitu:
Academy of Education Journal
Vol. 16, No. 1, January 2025, Page: 26-36
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
30
Rohmah Yuliana et.al (Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah di.)
)
Pertama, membangun visi misi bersama, Kepala sekolah harus menyusun rencana
pengembangan sekolah dimulai dari menyusun visi misi sekolah agar tujuan dan cita-cita besar
untuk kemajuan sekolah lebih terarah (Riyatuljannah, 2020). Visi misi yang disusun sebaiknya
memuat seluruh rencana dan tujuan sekolah yang akan dicapai 2-5 tahun kedepan dan mengikuti
perkembangan pendidikan. Visi adalah cita-cita sekolah yang sudah direncanakan bersama
dalam forum resmi sekolah. SMP Muhammadiyah semin memilih visi “berkarakter islami”,
sebagai cita-cita sekolah yang didalamnya memuat misi membentuk generasi islami yang melek
teknoligi.
Kedua, pembiasaan dhuha dan tadarus pagi, Pembiasaan sholat dhuha berjamaah, dan
tadarus bersama di sekolah seharusnya mampu membentuk dan membangun peserta didik yang
berakhlak mulia (Prasetiyo et al., 2023; Sapitri, 2020). Dhuha dan tadarus di SMP
Muhammadiyah Semin dilaksanakan sebelum jam pertama dimulai, kemudian Bapak Ibu guru
turut mendampingi dan meyimak bacaan peserta didik. Awalnya tidak semua guru karyawan
mengikuti pembiasaan ini sehingga menimbulkan masalah baru.
Ketiga, pemanfaatan media sosial untuk mempublikasikan informasi tentang sekolah
melalui facebook, instagram, youtube, dan website (Riko et al., 2020). Pemanfaatan aplikasi
tersebut idealnya dikuasai oleh guru dan peserta didik. Terkadang ada guru yang membatasi
dirinya untuk menguasai aplikasi-aplikasi digital karena terkendala waktu dan tenaga meskipun
sebenarnya sangat membantu dalam pembelajaran (Rifai & Yuniar, 2019). Beberapa alasan yang
sering diungkapkan adalah menganggap dirinya sudah tua sehingga tiddak perlu menguasai
program atau aplikasi digital untuk pembelajaran (Ngongo et al., 2019). Alasan lain yang
diungkapan karena sudah tidak memiliki kemampuan untuk menguasai aplikasi-aplikasi yang
dapat membantu program sekolah, mendekati masa pensiun, dan akan ada penarikan guru DPK
dari sekolah swasta ke sekolah negeri. Maka idealnya untuk pemanfaatan media sosial ini semua
guru harus mencoba untuk menguasai sesuai dengan porsi dan kemampuan masing-masing.
Pemanfaatan media sosial untuk peserta didik harus lebih ditekankan. Mengingat media sosial,
aplikasi atau program-program digital akan dihadapinya dan akan menjadi tolok ukur
keberhasilan dari program digital sekolah yang telah ditetapkan. Pemanfaatan media sosial
sebagai sarana memperkenalkan sekolah pada era revolusi 4.0 merupakan pilihan yang tepat
karena memudahkan akses oleh berbagai kalangan (Kristia & Harti, 2021; Nurmalasari &
Masitoh, 2020).
Keempat, membangun jejaring dengan PCM, alumni guru dan peserta didik, dan AUM. Visi
dan Misi adalah salah satu cita-cita yang ingin diraih sekolah maka untuk meraihnya perlu kerja
sama (Susila et al., 2022). Tidak hanya kerja sama internal sekolah saja yang dibangun tetapi
perlu juga membangun kerja sama dengan instansi di luar sekolah, baik dengan lembaga-
lembaga sosial yang masih berkaitan dengan Muhammadiyah, tokoh-tokoh Muhammadiyah
kapanewon Semin, dan lembaga-lembaga yang mampu memberikan bantuan secara finansial.
Membangun jejaring dapat memberikan manfaat bagi sekolah, pendidik, peserta didik, dan
orangtua, misalnya; meningkatkan semangat berkompetisi, memperlancar komunikasi antar
organisasi, meningkatkan prestasi di dalam sekolah dan antar sekolah, dan mendorong
keberlangsungan berjalannya program sekolah yang sudah direncanakan (Ghozali et al., 2022).
Kelima, program khusus kelas tahfidz 2017, Sejak 2017 progam tahfidz di sekolah ini
mulai dilaksanakan. Tentunya persiapan yang matang akan menjadi kunci sukses terlaksananya
program. Persiapan yang dilakukan dibagi menjadi tiga bagian; 1) persiapan tenaga pendidik, 2)
persiapan program, 3) peningkatan mutu tenaga pendidik. Persiapan tenaga pendidik dilakukan
dengan mengambil tenaga pendidik yang memiliki kemampuan hapalan quran 30 juz. Tentunya
juga harus memiliki komitmen mengajar yang tinggi agar hapalan peserta didik dapat tercapa
sesuai dengan target (Umam, 2020). Sekolah juga mengirim guru pengampu untuk mengikuti
diklat dan pelatihan yang sesuai dengan bidang yang akan dikelola. Kemudian untuk persiapan
Academy of Education Journal
Vol. 16, No. 1, January 2025, Page: 26-36
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
31
Rohmah Yuliana et.al (Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah di.)
)
program dilakukan juga dengan terperinci, misalnya daftar kehadiran, lembar pencapaian,
lembar keaktifan, dan lain sebagainya. Terakhir mutu pendidik juga perlu ditingkatkan dengan
mengiktseertakan pada program pelatihan di lembaga-lembaga yang dapat menunjang
peningkatan kemampuan tenaga pendidik (Nurlatifah, 2024).
Keenam, program digital 2021 lebih menarik minat peserta didik dan orangtua. Sejak covid-
19 mulai melanda Indonesia, sekolah berpikir keras agar kegiatan mengajar tetap dapat berjalan
dengan lancar. Diawali program belajar di rumah yang diterapkan saat di covid-19, sekolah
berupaya secara bertahap untuk menggunakan perangkat-perangkat teknologi komunikasi
informasi dalam kegiatan mengajar. Program digital menjadi pilihan tepat untuk efektivitas
pembelajaran semenjak covid 19. Aplikasi canva menjadi alternatif yang menyenangkan dan
efektif dalam pembelajaran (Amin et al., 2020). Meskipun aplikasi ini tergolong mudah dan
sangat familiar dengan dunia pendidikan, namun belum semua guru menguasai dan mampu
mengimplementasikan dalam pembelajaran sehari-hari (Saputri, 2023). Sehingga kepala sekolah
berusaha menyediakan guru yang kompeten pada bidang informasi teknologi untuk
memperlancar program tersebut. Selain guru yang kompeten dalam bidang informasi teknologi,
sekolah juga menyusun kurikulum khusus untuk mata pelajaran digital untuk memudahkan arah
pembelajaran sehari-hari, menentukan kemampuan yang harus dimiliki peserta didik, dan karya
apa yang harus dihasilkan dalam setiap pembelajaran (Inayah et al., 2024). Peserta didik tidak
hanya mampu menggunakan aplikasi ini, namun mereka dilatih untuk mengembangkan program
jurnaistik sebagai upaya mengimplementasikan program digital dalam keseharian di sekolah.
Program jurnalisik bertujuan juga melatih peserta didik untuk menggali potensi mereka dalam
penulisan, dan wawancara.
Ketujuh, mengikuti berbagai perlombaan baik tingkat sekolah, kapanewon, yayasan sampai
tingkat nasional. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan animo masyarakat melalui
peningkatan prestasi peserta didik baik yang diselenggarakan secara mandiri sampai yang
diselenggarakan di tingkat nasional (Saputra et al., 2021). Ajang prestasi ini juga diperuntukkan
bagi guru untuk mengasah kemampuan dan membangun komitmen guru sebagai upaya
menambah wawasan dan jiwa berkompetisi. Sebelum dan setelah mengikuti perlombaan perlu
dibuatkan banner untuk mengucapkan selamat dan sukses dalam rangka proses pencitraan
publik.
Kendala kepala sekolah
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah, kendala yang dihadapi dalam
pelaksanaan program sekolah diantaranya; guru berada di zona nyaman, adanya wabah covid-19,
banyak guru yang diterima menjadi PPPK, dan guru pengganti sebagian besar adalah gen Z
yang ternyata sulit membangun komunikasi dalam tim.
Zona nyaman para guru di sekolah memiliki dampak besar terhadap pelaksanaan kegiatan,
dan pembelajaran di sekolah (Qonita et al., 2023). Guru-guru sulit menerima program dan ide
baru karena sudah nyaman dan pesimis. Nyaman dengan program lama karena sudah dirasa
dapat berjalan dengan baik. Kemudian pesimis karena merasa tidak memiliki kemampuan untuk
melaksanakan ide-ide baru yang dirasa terlalu banyak tantangan. Kendala yang paling berat
adalah mengajak guru mengubah pola pikirnya untuk keluar dari zona nyaman, karena jika guru
tidak mau berubah maka perubahan yang dilakukan kepala sekolah akan sia-sia. Selain itu, guru
sekolah harus memiliki kemampuan untuk memobilisasi guru lain untuk saling membantu dalam
mencapai tujuan bersama.
Kendala selanjutnya yaitu Sejak masa pandemi covid 19, pembelajaran di sekolah menjadi
tidak berjalan dengan semestinya. Penyebabnya karena pertemuan tatap muka antara guru dan
murid dibatasi oleh pemerintah. Ketidaksiapan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan
cara yang baru misalnya dengan sistem belajar di rumah, zoom, respon peserta didik kurang
maksimal (dos Santos et al., 2023), tugas-tugas mandiri dan lain sebagainya. Untuk mengatasi
Academy of Education Journal
Vol. 16, No. 1, January 2025, Page: 26-36
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
32
Rohmah Yuliana et.al (Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah di.)
)
permasalahan tersebut, teknologi mempunyai peranan penting demi keberlangsungan
pembelajaran jarak jauh yang bermakna dan menyenangkan (Amin et al., 2020).
Permasalahan lain, seperti yang diungkapkan (Damanik et al., 2022), Pengangkatan PPPK
dari guru swasta yang merupakan guru inti sekolah memberikan dampak negatif bagi
perkembangan sekolah swasta. Dengan adanya pengangkatan PPPK selama 3 tahun, sekolah
merasakan pukulan yang sangat telak karena guru-guru yang diterima PPPK sudah dikader dan
diharapkan menjadi tulang punggung pelaksanaan program di SMP Muhammadiyah Semin.
Guru-guru tersebut sebelumnya sudah dikirim pelatihan, workshop, pelatihan dan kursus untuk
meningkatkan kualitas dan kompetensi mereka dalam bidang keahlian yang mereka ampu.
Selanjutnya, permasalahan terakhir yang diungpakan adalah guru gen Z sulit berkomunikasi
dengan guru senior. Karena generasi gen z mengalami kendala dalam berkomunikasi dengan
guru senior, maka sulit untuk menerima pendapat dan mempertahankan pendapatnya ketika
berkomunikasi dengan wali murid dan guru senior (Suyatno & Martaningsih, 2024).
Strategi kepala sekolah
Begitu banyaknya kendala yang dihadapi kepala sekolah dalam melakukan transformasi
pendidikan di SMP Muhammadiyah Semin, maka memunculkan berbagai strategi untuk
mengatasi kendala yang muncul. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah, berikut
beberapa strategi yang diambil untuk menyelesaikan permasalan di lapangan, yaitu;
Kepala sekolah melakukan komunikasi (Riza et al., 2024)melalui forum rapat, dan
pendekatan pribadi sebagai upaya mengenalkan visi dan program sekolah kepada seluruh guru
(Siahaan & Prasetia, 2023; Zahra et al., 2023) , baik itu guru yayasan maupun DPK yang berada
di SMP Muhammadiyah Semin. Terutama pengenalan visi kepada guru yang sudah senior atau
memiliki masa kerja yang lama sebab mereka umumnya sangat sulit untuk menerima ide baru.
Komunikasi personal ini bertujuan untuk meraih perhatian dan membuka pemikiran guru senior
tentang rencana program dan tantangannya supaya mereka juga siap menghadapi dan turut
membantu menyeselesaikan. Guru-guru senior ini juga diberi tanggung jawab sebagai wujud
menghargai senior dengan menempatan mereka pada posisi yang tidak berpengaruh pada
pengambilan kebijakan namun masih diperlukan pertimbangan dan masukkannya. Sehingga
guru ini tidak merasa dipinggirkan dengan hadirnya pemimpin muda yang membawa misi
transformasi untuk mengangkat kemajuan dan kualitas sekolah. Sebagai bentuk dukungan
terhadap program sekolah para guru-guru DPK dan GTY bersertifikasi membentuk forum guru
yang berfungsi memikirkan dan melakukan dukungan terhadap sekolah. Bentuk dukungan yang
diberikan kepada sekolah yaitu; pengadaan sarana kebutuhan sekolah yang belum memadai,
membuka jejaring dengan instansi yang memiliki peduli pendidikan, dan memberikan tambahan
kesejahteraan kepada guru-guru yang terlibat dalam penyusunan dan pelaksanaan program
sekolah.
Strategi lain yang diterapkan kepala sekolah yaitu menghargai keilmuan dan dedikasi guru-
guru yang masuk dalam tim manajemen sekolah dengan memberikan reward untuk guru
berprestasi dan penambahan kesejahteraan (Sholeh, 2023). Guru yang memiliki inovasi dan
kreativitas tinggi, dan mempunyai kemauan untuk berkembang akan mendapatkan reward dan
penghargaan sesuai dengan inovasi dan usahanya. Reward yang diberikan ini bertujuan memacu,
menggali, dan memotivasi guru untuk berkembang mengikuti kemajuan dan tantangan dunia
pendidikan yang terus bergerak. Pemberian reward ini mengikuti prosedur yang sudah
ditetapkan sebelumnya. Guru diberikan pujian, sertifikat, penghargaan berupa uang, dan promosi
jabatan, bahkan dipromosikan sebagai kepala sekolah (Kurniawan & Hasanah, 2021).
4. Kesimpulan
Kepala sekolah harus mampu membimbing, mengarahkan, dan menginspirasi semua
elemen sekolah untuk mau bergerak menuju ke arah pendidikan lebih baik agar dapat
Academy of Education Journal
Vol. 16, No. 1, January 2025, Page: 26-36
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
33
Rohmah Yuliana et.al (Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah di.)
)
menghasilkan lulusan yang berkualitas. Kepemimpinan kepala sekolah visioner, akan
membawa sekolah kecil maju, dan mandiri (Mahiroh & Abidin, 2023). Bahkan sekolah yang
peneliti kunjungi belum memilik sarana prasarana yang memadai dan tidak mempunyai lahan
yang luas. Ditambah lagi area sekolah dan lapangan olahraga pun tidak memadai untuk
bermain. Akan tetapi sekolah tersebut tetap mampu menjadi agen perubahan yang
tentunya memacu orang tua untuk menyekolahkan anak-anaknya di sekolah tersebut.
Kepala sekolah harus menyiapkan strategi sebagai upaya pencegahan dan penyelesaian
permasalahan yang muncul saat program transformasi pendidikan ini diluncurkan di sekolah.
Kepala sekolah transformasional harus memiliki visi masa depan, berani berinisiatif, dan
menjadi agen perubahan yang mampu memegang amanah serta mampu menjadi partner dalam
bertransformasi menurut Sudarwan dalam (SENTIA, 2023). Selain itu, Kepala sekolah
transformasional harus terus mengasah dan meningkatkan kemampuan untuk menghadapi
situasi yang rumit dan tidak menentu, mampu berpikir logis dan obyektif berdasarkan nilai
yang berlaku demi tercapainya visi dan misi yang telah ditetapkan oleh sekolah.
5. Daftar Pustaka
Achjar, K. A. H., Rusliyadi, M., Zaenurrosyid, A., Rumata, N. A., Nirwana, I., & Abadi, A.
(2023). Metode Penelitian Kualitatif: Panduan Praktis untuk Analisis Data Kualitatif
dan Studi Kasus. PT. Sonpedia Publishing Indonesia.
Amin, I. M., Mansur, R., & Sulistiono, M. (2020). Peran literasi digital dalam meningkatkan
pembelajaran pendidikan agama islam di kelas XI IIS 01 SMAI AL Maarif Singosari
Malang. Vicratina: Jurnal Ilmiah Keagamaan, 5(10), 58-67.
Bakker, A. B., Hetland, J., Olsen, O. K., & Espevik, R. (2023). Daily transformational
leadership: A source of inspiration for follower performance?. European Management
Journal, 41(5), 700-708.
Bass, B. M., & Avolio, B. J. (Eds.). (1994). Improving organizational effectiveness through
transformational leadership. sage.
Burns, J. M. (2012). Leadership. Open Road Media.
Damanik, N. K., Ariyanto, A., & Setiawan, F. (2022). Kebijakan Penerimaan PPPK Guru dan
Dampak terhadap Pendidikan Swasta. MASALIQ, 2(3), 354-360.
Damayanti, I. F. (2024). Strategi Sekolah dalam Membangun Kepercayaan Publik Melalui
School Branding di SMK TI Labbaika Samarinda.
Deng, C. (2019). Transformational principals’ motivation and intellectual inspiration for
teachersA case study of G school. Zhejiang Education Science, 3, 7-12.
dos Santos, J. P. M., Serrão, C., Amorim-Lopes, T. S., Rodrigues, A. R., Marina, S., Teixeira,
A., ... & Duarte, I. (2023). Advantages and Disadvantages, Concerns, and Solutions for
Emergency Remote Teaching During COVID-19: Portuguese Lecturers’ Perspectives.
SAGE Open, 13(4), 21582440231221318.
Ghozali, M., Maesaroh, M., & Devi, A. D. (2022). Membangun Jejaring Kerjasama dan
Implementasinya di Madrasah. LEADERIA: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 3(1),
37-45.
Hidayat, H., & Ibrahim, I. (2023). Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam Mengembangkan
Mutu Sumber Daya Tenaga Pendidik. Jambura Journal of Educational Management, 312-
325.
Academy of Education Journal
Vol. 16, No. 1, January 2025, Page: 26-36
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
34
Rohmah Yuliana et.al (Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah di.)
)
Inayah, A., Miyono, N., & Haryati, T. (2024). Pengembangan Kurikulum Merdeka Berbasis
Digital SD Negeri Karangjati 03. Didaktik: Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang, 10(1),
270-280.
Ivancevich, J. M., Matteson, M. T., & Konopaske, R. (1990). Organizational behavior and
management.
Jaya, S. (2021). Strategi membangun komunikasi yang efektif untuk meningkatkan kinerja
guru di sekolah. Pionir: Jurnal Pendidikan, 10(2).
Jensen, S. M., & Luthans, F. (2006). Entrepreneurs as authentic leaders: Impact on employees'
attitudes. Leadership & Organization Development Journal, 27(8), 646-666.
Karakose, T., Polat, H., & Papadakis, S. (2021). Examining teachers’ perspectives on school
principals’ digital leadership roles and technology capabilities during the COVID-19
pandemic. Sustainability, 13(23), 13448.
Kristia, S. E., & Harti, H. (2021). Pengembangan media promosi berbasis aplikasi TikTok
untuk meningkatkan minat beli produk UKM DM-Seafood. Jurnal Pendidikan Tata
Niaga (JPTN), 9(3), 1428-1438.
Kurniawan, H., & Hasanah, E. (2021). Peran Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Inovasi dan
Kreativitas Guru di Masa Pandemi di SD Muhammadiyah Bantul Kota. Jurnal studi guru
dan pembelajaran, 4(1), 56-66.
Mahiroh, I. M., & Abidin, M. (2023). Kepemimpinan kepala sekolah dalam implementasi
manajemen berbasis sekolah. Pendas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 8(1), 3230-3245.
Mohune, P., & Tola, B. (2019). Proses Pengambilan Keputusan Kepala Sekolah dalam
Pencapaian Visi dan Misi Pendidikan. Al-Minhaj: Jurnal Pendidikan Islam, 1(2), 111-
127.
Mukhlasin, A. (2021). Kepemimpinan kepala sekolah kunci keberhasilan dalam pencapaian
kualitas pendidikan. Journal Of Administration and Educational Management
(ALIGNMENT), 4(2), 193-199.
Ngongo, V. L., Hidayat, T., & Wiyanto, W. (2019, July). Pendidikan di era digital. In Prosiding
Seminar Nasional Program Pascasarjana Universitas PGRI Palembang.
Nurlatifah, S. (2024). Strategi Kepala Sekolah Dalam Pengembangan Kompetensi Profesional
Guru Untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan Di MAN 2 Kota Kediri. PROPHETIK:
Jurnal Kajian Keislaman, 2(1), 15-31.
Nurmalasari, N., & Masitoh, I. (2020). Manajemen Strategik Pemasaran Pendidikan Berbasis
Media Sosial. Journal of Management Review, 4(3), 543-548.
Paramansyah, H. A., & SE, M. (2020). Manajemen pendidikan dalam menghadapi era digital.
Arman Paramansyah.
Permatasari, F., Lestari, N. A., Christie, C. D. Y., & Suhaimi, I. (2023). Kepemimpinan
transformasional kepala sekolah dalam meningkatkan mutu kinerja guru: studi meta
analisis. Indonesian Journal of Humanities and Social Sciences, 4(3), 923-944.
Pianda, D. (2018). Kinerja guru: kompetensi guru, motivasi kerja dan kepemimpinan kepala
sekolah. CV Jejak (Jejak Publisher).
Academy of Education Journal
Vol. 16, No. 1, January 2025, Page: 26-36
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
35
Rohmah Yuliana et.al (Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah di.)
)
Prasetiyo, Y. C., Sutrisno, S., & Arif, M. (2023). Penanaman akhlak melalui pendekatan
pembiasaan dalam kegiatan Shalat Dhuha dan Tadarus Alquran di SD ITQ As-Syafiiyah
Mendut. Tawazun: Jurnal Pendidikan Islam, 16(1), 1-8.
Putri, A., Momo, A. H., & Afamery, S. (2024). Peranan Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam
Meningkatkan Kinerja Guru di SMK Negeri 3 Kolaka Timur. SELAMI IPS, 17(1), 1-6.
Ratnaningtyas, E. M., Saputra, E., Suliwati, D., Nugroho, B. T. A., Aminy, M. H., Saputra, N.,
& Jahja, A. S. (2023). Metodologi Penelitian Kualitatif. No. Januari. Aceh: Yayasan
Penerbit Muhammad Zaini.
Rifai, A., & Yuniar, Y. P. (2019). Penerapan Metode Waterfall Dalam Perancangan Sistem
Informasi Ujian Pada SMK Indonesia Global Berbasis Web. Jurnal Khatulistiwa
Informatika, 7(1).
Riko, R., Lestari, F. A. P., & Lestari, I. D. (2020). Penggunaan media sosial sebagai media
pembelajaran di sekolah menengah pertama. JCES (Journal of Character Education
Society), 3(2), 258-266.
Riza, M. F., Putra, I. K., Arif, A. B., & Marsha, D. (2024). Kepemimpinan Transformasional
dalam Organisasi Bisnis. Airlangga University Press.
Riyatuljannah, T. (2020). Peran dan fungsi kepala sekolah dalam mewujudkan sekolah efektif
di lingkungan sekolah dasar. Al-Aulad: Journal of Islamic Primary Education, 3(2), 56-
68.
Robbins, S. P., & Coulter, M. K. (2009). Management. Pearson Education India.
Salim, F. P., & Nora, D. (2022). Dampak Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Sistem
Zonasi (Studi Kasus: Penerimaan Peserta Didik Baru Sekolah Dasar di Kecamatan
Matur). Naradidik: Journal of Education and Pedagogy, 1(1), 67-77.
Sapitri, I. S. (2020). Hubungan Pembiasaan Shalat Dhuha dengan Akhlak Peserta didik
Sekolah Menengah Atas. Jurnal Pendidikan Islam Indonesia, 5(1), 31-48.
Saputra, B. R., Shahbana, E. B., & Satria, R. R. (2021). Strategi Peningkatan Animo
Masyarakat Terhadap Sekolah Melalui Optimalisasi Layanan Humas Sekolah. JDMP
(Jurnal Dinamika Manajemen Pendidikan), 6(1).
Saputri, S. A. S. (2023). Strategi Digital Marketing dalam Meningkatkan School Branding di
SMA Yadika 6 Pondok Aren (Bachelor's thesis, Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah
jakarta).
Sari, E., Sihaloho, R., Sutomo, S., & Arum, W. S. A. (2021). Meningkatkan komitmen guru
melalui optimalisasi kepemimpinan kepala sekolah. Jurnal Jendela Pendidikan, 1(04),
250-264.
SENTIA, G. N. (2023). KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH
MENURUT SUDARWAN DANIM (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Sultan
Syarif Kasim Riau).
Siahaan, Y. E., & Prasetia, I. (2023). Efektivitas kepemimpinan kepala sekolah dalam
meningkatkan kinerja guru di SMP Negeri 6 Tebing Tinggi. Jurnal Manajemen
Pendidikan Dasar, Menengah dan Tinggi [JMP-DMT], 4(1), 08-15.
Susila, R., Pardi, D., & Marsidin, S. (2022). Peranan Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam
Pengembangan Budaya Mutu di Masa Pandemi Covid-19. Jira: Jurnal Inovasi Dan Riset
Akademik, 3(1), 41-55.
Academy of Education Journal
Vol. 16, No. 1, January 2025, Page: 26-36
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
36
Rohmah Yuliana et.al (Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah di.)
)
Suyatno, S., & Martaningsih, S. T. (2024). Dinamika Guru Gen Z Dalam Membangun
Keterampilan Interpersonal di Wilayah Bangka Belitung. Jurnal Riset dan Inovasi
Pembelajaran, 4(3), 1782-1793.
Umam, C. (2020). Inovasi Pendidikan Islam: Strategi dan Metode Pembelajaran PAI di
Sekolah Umum. CV. Dotplus Publisher.
Widodo, H., & Nurhayati, E. (2020). Manajemen Pendidikan Sekolah, Madrasah, dan
Pesantren. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Zahra, S., Dalalah, L., Rozak, F. A., & Fauzi, A. (2023). Aktualisasi Keterampilan
Interpersonal Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Aktivitas Kinerja
Guru. Foramadiahi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman, 15(1), 55-67.