Academy of Education Journal
Vol. 16, No. 1, January 2025, Page: 1-7
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1
Muhamad Hijran et.al (Peran Becak Babel sebagai Komunitas.)
Peran Becak Babel sebagai Komunitas Peduli
Lingkungan dalam Pengembangan Nilai-nilai Civic
Virtue Generasi Muda
Muhamad Hijran
a,1
, Reza Adriantika Suntara
b,2
a
Universitas Bangka Belitung, BalunIjuk, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
b
Universitas Bangka Belitung, BalunIjuk, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
1
muhamad-hijra[email protected];
2
rezaadrianti[email protected]
*
muhamad hijran
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Sejarah Artikel:
Diterima: 19 Agustus 2024
Direvisi: 17 Oktober 2024
Disetujui: 15 Desember 2024
Tersedia Daring: 1 Januari 2025
Dalam menghadapi tantangan lingkungan global, pentingnya
mengembangkan nilai-nilai civic virtue pada generasi muda semakin krusial.
Krisis lingkungan global seperti polusi, perubahan iklim, dan degdradasi
sumber daya alam menuntut tindakan proaktif dari berbagai pihak. Namun,
kurangnya kesadaran dan tanggung jawab lingkungan di kalangan generasi
muda menjadi tantangan tersendiri. Penelitian ini membahas bagaimana
peran komunitas Becak Babel dalam mengembangkan kesadaran lingkungan
dan civic virtue di kalangan generasi muda. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus untuk mengungkap
bagaimana peran Komunitas Becak Babel melibatkan generasi muda dalam
kegiatan peduli lingkungannya. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
komunitas Becak Babel merupakan agen perubahan yang proaktif dalam
menjaga kelestarian lingkungan melalui berbagi inisiatif dan program
edukatif seperti penanaman pohon, kampanye kebersihan dan edukasi
lingkungan, komunitas ini berhasil menanamkan nilai-nilai kebajikan seperti
tanggung jawab sosial, partisipasi aktif sehingga memiliki potensi besar
dalam membentuk karakter generasi muda yang lebih peduli terhadap
lingkungannya.
Kata Kunci:
Becak Babel
Civic Virtue
Generasi Muda
ABSTRACT
Keywords:
Becak Babel
Civic Virtue
Younger Generation
In facing global environmental challenges, the importance of developing civic
virtues in the younger generation is increasingly crucial. Global environmental
crises such as pollution, climate change and natural resource degradation
require proactive action from various parties. However, the lack of
environmental awareness and responsibility among the younger generation is
a challenge in itself. This research discusses the role of the Becak Babel
community in developing environmental awareness and civic virtue among the
younger generation. This research uses a qualitative approach with a case
study method to reveal how the role of the Babel Becak Community involves
the younger generation in environmental care activities. The results of this
research show that the Becak Babel community is a proactive agent of change
in preserving the environment through sharing initiatives and educational
programs such as tree planting, cleanliness campaigns and environmental
education. This community has succeeded in instilling virtuous values such as
social responsibility, active participation so that it has great potential in
forming the character of the younger generation who care more about their
environment.
©2025, Muhamad Hijran, Reza Adriantika Suntara
This is an open access article under CC BY-SA license
Academy of Education Journal
Vol. 16, No. 1, January 2025, Page: 1-7
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
2
Muhamad Hijran et.al (Peran Becak Babel sebagai Komunitas.)
1. Pendahuluan
Dalam era Globalisasi dan urbanisasi yang semakin pesat, tantangan lingkungan menjadi
salah satu isu utama yang mempengaruhi kualitas hidup manusia. Polusi udara dan air tidak
hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga pada kesejahteraan mental dan kualitas
hidup secara keseluruhan. Salah satu pendekatan yang diharapkan dapat memberikan dampak
positif dalam menghadapi tantangan ini adalah pengembangan nilai-nilai civic virtue di
kalangan generasi muda. Integrasi civic virtue dalam pendidikan karakter melalui program
sekolah dapat memberikan konstribusi signifikan terhadap pengembangan karakter siswa (Ika
Latifah, Dadang Sundawa, 2019). Pendidikan salah satu elemen penting yang sangat
berpengaruh dalam menumbuhkan kesadaran warga negara mengenai tanggung jawab
terhadap lingkungan. Salah satunya terkait pendidikan lingkungan merupakan pendekatan
yang efektif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan
sampah (Hakim, 2019). Melalui pendidikan lingkungan, masyarakat didorong untuk
memahami kompleksitas isu-isu lingkungan, termasuk pengelolaan sampah, serta dilatih untuk
menerapkan praktik-praktik yang mendukung keberlanjutan (Kusdiah, et al., 2024). Seperti
yang tertuang dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 pasal 70 Ayat 1 bahwa
masyarakat memiliki hak dan kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk berperan aktif
dalam perlingdungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
Mengenai lingkungan hidup, khususnya sampah, menurut laporan dari Ecological
Observation and wetland Conservation (Ecoton) pada 29 Desember 2022, Bangka Belitung
menjadikan provinsi keempat tertinggi dalam hal kontaminasi mikroplastik di sungai-
sungainya. Oleh karena itu, peran masyarakat sangat penting dalam pengelolaan lingkungan
hidup. Berbagai penelitian dan kebijakan di berbagai negara telah mengakui betapa pentingnya
pendidikan lingkungan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pengelolaan
sampah (Sari Novita & Mulasari Surahma Asti, 2017). Seiring dengan meningkatnya
kesadaran akan isu lingkungan, berbagai inisiatif pendidikan telah diluncurkan untuk
menangani masalah pengelolaan sampah. Prorgam pendidikan lingkungan yang dilaksanakan
di sekolah, komunitas, dan organisasi non-pemerintah telah terbukti efektif dalam mengubah
perilaku masyarakat terkait pengelolaan sampah (Wahyudin, 2017). Walaupun berbagai upaya
telah dilakukan untuk menerapkan pendidikan lingkungan, tantangan dalam implementasinya
masih tetap ada (Risma Dwi Arisona, 2018). Terbatasnya akses terhadap informasi yang
lengkap dan kurangnya edukasi berkelanjutan menyebabkan masyarakat sering kali tidak
memhami dampak serius dari pengelolaan sampah, baik terhadap kesehatan maupun
lingkungan.
Seperti yang dikemukakan oleh (Syam, 2016) bahwa salah satu tantangan terbesar adalah
minimnya pemahaman yang mendalam di masyarakat mengenai dampak jangka panjang dari
pengelolaan sampah yang tidak efektif. Penelitian (Syahri, 2016) mengungkapkan bahwa
partisipasi masyarakat dalam program pelatihan dapat ditingkatkan dengan memperkuat peran
organinasi relawan lingkungan. Dengan memperkuat organisasi relawan lingkungan,
masyarakat umumnya dan khususnya generasi muda tidak hanya terlibat secara aktif dalam
berbagai program pelatihan, tetapi juga mendapatkan kesempatan untuk berperan langsung
dalam upaya pelestarian lingkungan. Peran penddikan kewarganegaraan sangat penting dalam
membentuk sikap dan perilaku yang bertanggung jawab terhadap lingkungan. Kepedulian
terhadap lingkungan dalam pendidikan kewarganegaraan berfokus pada pembentukan
karakter, yaitu karakter peduli lingkungan yang mencegah kerusakan alam di sekitarnya serta
berusaha mengembangkan langkah-langkah untuk memperbaiki kerusakan lingkungan yang
telah terjadi (Gunawati, 2012). Peneliti (Gusmadi, 2018) mengemukakan bahwa kepedulian
terhadap lingkungan merupakan sikap dan tindakan yang secara konsisten berusaha mencegah
kerusakan pada lingkungan sekitar serta berupaya untuk memperbaiki kerusakan yang sudah
Academy of Education Journal
Vol. 16, No. 1, January 2025, Page: 1-7
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
3
Muhamad Hijran et.al (Peran Becak Babel sebagai Komunitas.)
terjadi. Kesadaran akan dampak negatif yang ditimbulkan oleh perilaku yang merusak
lingkungan harus ditanamkan sejak dini. Penting untuk menanamkan kepedulian terhadap
lingkungan sejak usia dini agar kesadaran dalam menjaga lingkungan sekitar tertanam
sehingga kerusakan lingkungan dapat diminimalisir (Nugroho et al., 2020)
Selaras dengan tujuan dalam menapaki lingkungan hidup, sebuah komunitas di Bangka
Belitung yang bernama Bangka Environment Creative Of “Kawa” atau lebih dikenal dengan
BECAK BABEL mencoba untuk bersinergi dengan pighak-pihak terkait untuk berusaha
mewujudkan lingkungan hidup yang lebih baik khususnya permasalahan sampah. Melalui
berbagai inisiatif seperti kampaye lingkungan, penanaman pohon, dan program edukasi
dengan berupaya menanamkan nilai-nilai civic virtue yang diharapkan dapat membentuk
karakter generasi muda yang lebih peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar.
Masyarakat yang harmonis dan saling menghargai akan pentingnya nilai-nilai
kewarganegaraan. Jadi setiap individu, memiliki peran penting dalam membentuk lingkungan
yang adil, tanpa partisipasi aktif dari seluruh anggota masyarakat, rasa kebersamaan dan
tanggung jawab sosial tidak akan berkembang dengan baik. Lingkungan kewarganegaraan
tidak terbentuk dengan sendirinya, akan tetapi mereka harus dibangun secara bersama-sama
(Gusmadi, 2018). Seperti yang dikemukakan oleh (Nasucha et al., 2020) jika masyarakat
memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan, maka kondisi lingkungan di sekitarnya
juga akan baik.
Namun, peran komunitas ini dalam pengembangan civic virtue dikalangan generasi muda
belum sepenuhnya terealisasi. Terdapat kebutuhan untuk mengeksplorasi bagamana komunitas
seperti Becak Babel berkontribusi terhadap pengembangan nilai-nilai tersebut, serta untuk
mengidentifikasi faktor-faktor yang mendukung dan menghambat efektivitas program-
program yang mereka jalankan. Penelitian ini bertujuan untuk mengisi kekosongan tersebut
dengan menilai bagaimana Becak Babel sebagai komunitas peduli lingkungan berperan dalam
membentuk civic virtue generasi muda, serta untuk memahami dampak dari kegiatan-kegiatan
mereka terhadap kesadaran dan tanggung jawab di kalangan pemuda.
2. Metode
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang dimana pendekatan ini
dilaksanakan secara interakitf dengan peneliti terlibat langsung dilapangan. Seperti yang
dikemukakan oleh (Waruwu, 2023) penelitian kualitatif memberikan kedalaman lebih karena
datanya dikumpulkan dari sumber, dengan partisipan yang memiliki pengalaman langsung
dalam konteks sosial yang menjadi objek penelitian. Metode pada penelitian ini
menggunakan studi kasus, yang mana berfokus pada eksplorasi mendalam terhadap objek
tertentu untuk mengungkapkan realitas yang ada dalam fenomena yang dikaji
(Assyakurrohim et al., 2022). Setelah data terkumpul, dilakukan analisis terhadap hasil
wawancara serta observasi terkait Peran Becak Babel sebagai komunitas peduli lingkungan
dalam membentuk civic virtue generasi muda. Kesimpulan penelitian diperoleh melalui
reduksi data, kemudian disadikan dalam bentuk deskripsi informasi dan temuan penelitian
(Erlande, 2024).
3. Hasil dan Pembahasan
Peran Becak Babel dalam Menumbuhkan Kesadaran Lingkungan
Komunitas Becak (Bangka Environment Creative of “Kawa”) Babel merupakan
komunitas lingkungan yang berfokus pada pelestarian dan pengelolaan lingkungan di Pulang
Bangka. Selain itu, komunitas ini telah menjadi aktor penting dalam upaya menciptakan
kesadaran lingkungan dikalangan masyarakat, khususnya generasi muda. Melalui kegiatan-
kegiatan seperti membersihkan lingkungan, kampanye pengurangan plastik, dan penanaman
Academy of Education Journal
Vol. 16, No. 1, January 2025, Page: 1-7
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
4
Muhamad Hijran et.al (Peran Becak Babel sebagai Komunitas.)
pohon. Komunitas ini menunjukan bahwa peduli lingkungan adalah tanggung jawab bersama.
Para anggota komunitas yang terdiri dari berbagai usia, termasuk pemuda berpartisipasi dalam
aksi-aksi ini dan menyadari pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
Selain intu, komunitas ini secara rutin mengadakan kegiatan edukasi lingkungan seperti
sosialisasi di kalangan masyarakat, sekolah-sekolah dan kampus. Dalam kegiatan ini,
mengajak generasi muda untuk lebih peduli terhadap kelestarian alam melalui tindakan nyata
seperti membersihkan area tertentu dari sampah selain itu juga memberikan contoh kepada
masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Hal ini menunjukan bahwa
komunitas Becak Babel merupakan agen perubahan dalam membangun kesaran lingkungan di
kalangan generasi muda.
Komunitas ini juga aktif mengadakan pelatihan dan penyuluhan terkait isu lingkungan.
Pelatihan ini mencakup berbagai topik, mulai dari pengelolaan sampah, penanaman pohon,
konservasi sumber daya alam, hingga penggunaan energi terbarukan. Dalam pelatihan ini
ditunjukan untuk berbagai kelompok, mulai dari pelajar, mahasiswa hingga masyarakat
umum. Melalui kegitan tersebut, mereka tidak hanya diajarkan cara menjaga kebersihan
lingkungan, tetapi huga diperkenalkan pada konsep keberlanjutan dan dampak dari sampah,
terutama sampah plastik. Pendekatan ini lebih efektik karena para pemuda dapay melihat
secara nyata dampak sampah terhadap lingkungan dan merasa bertanggung jawab atas
kebersihan lingkungan sekitarnya. Interaksi langsung dengan kondisi lingkungan yang perlu
dilindungi membuat generasi muda lebih memahami pentingnya menjaga kelestarian alam.
Peran komunitas dalam advokasi lingkungan sangat siginifikan dalam mendorong
perubahan kebijakan dan regulasi lokal terkait pelestarian lingkungan. Komunitas ini sering
kali terlibat dalam diskusi dengan pemerintah daerah terkait masalah lingkungan yang
dihadapi oleh mayarakat di bangka. Efek positif bagi masyarakat dari aktivitas Komunitas
Becak Babel ini sangatlah beragam, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pertama,
kesadaran lingkungan masyarakat meningkat karena mereka secara aktif terpapar dengan
contoh-contoh nyata dari komunitas ini mengenai pentingnya menjaga kebersihan dan
menjaga lingkungan. Kegiatan sosialisasi dan kampanye yang rutin diadakan oleh Becak
Babel juga membuat masyarakat lebih memahami dampak dari pengelolaan sampah yang
buruk serta manfaat penghijauan.
Keterlibatan dalam program berbasis komunitan, seperti organisasi kepemudaan
mendorong generasi muda untuk mengembangkan sikap empati dan solidaritas. Partisipasi
dalam aktivitas sosial memungkinkan individu untuk memperkuat hubungan interpersonal
dan memperluas pemahaman mereka tentang keberagaman. Hal ini juga menjadi sarana yang
efektif untuk memupuk rasa saling percaya di antara anggota komunitas. Kegiatan seperti
kampanye lingkungan, gotong royong, atau proyek pemberdayaan masyarakat juga
memberikan platform untuk melatih civic virtue melalui tindakan langsung. Dengan
demikian, keterlibatan aktif generasi muda dalam kegiatan komunitas dapat menciptakan
siklus positif dalam pengembangan civic virtue. Mereka tidak hanya mengembangkan
karakter individu yang unggul tetapi juga berkontribusi secara signifikan terhadap penguatan
masyarakat sipil.
Secara sosial keterlibatan masyarakat dalam kegiatan bersih-bersih dan penanaman pohon
membangkitkan rasa tanggung jawab kolektif dan mempererat ikatan warga negara. Mereka
yang sebelumnya kurang peduli dengan isu lingkungan menjadi lebih tergerak untuk terlibat
dalam aksi-aksi positif, sehingga budaya cinta lingkungan mulai tumbuh di kalangan
masyarakat luas. Selain itu, lingkungan yang lebih bersih dan hijau secara langsung
meningkatkan kualitas hidup, menjadikan kota lebih nyaman untuk ditinggali dan sehat bagi
para warganya. Efek positif ini juga meluas pada sektor pariwisata, di mana lingkungan yang
terawat baik menarik wisatawan dan mendukung perekonomian lokal. Dengan demikian,
Academy of Education Journal
Vol. 16, No. 1, January 2025, Page: 1-7
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
5
Muhamad Hijran et.al (Peran Becak Babel sebagai Komunitas.)
upaya Becak Babel tidak hanya menciptakan dampak lingkungan yang baik, tetapi juga
memberikan nilai tambah bagi aspek sosial, ekonomi, dan kesehatan masyarakat.
Keterlibatan Generasi Muda dalam Kegiatan Komunitas dalam Pengembangan Civic
Virtue
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan generasi muda dalam kegiatan Becak
Babel sangat siginifikan. Banyak pemuda yang aktif terlibat dalam kegiatan lapangan seperti
kampanye lingkungan, aksi bersih-bersih pantai dan kegiatan sosial lainnya. Keterlibatan ini
didorong oleh rasa ingin berkontribusi terhadap perubahan positif di lingkungan mereka,
sekaligus mendapat kesempatan untuk belajar dan bekerja sama dengan anggota komunitas
lainnya. Generasi muda memainkan peran yang sangat penting dalam pembangunan
masyarakat dan masa depan suatu bangsa sebagai agen perubahan yang inovatif dan aktif.
Mereka memiliki ide-ide segar dan perspektif baru yang mampu menginspirasi gerakan sosial,
dari isu lingkungan hingga keadilan sosial. Kegiatan komunitas dapat meningkatkan
kemampuan generasi muda untuk memahami peran mereka sebagai warga negara yang
bertanggung jawab. Partisipasi ini membantu mereka menginternalisasi nilai-nilai
kewarganegaraan, seperti keadilan sosial dan tanggung jawab kolektif
Para pemuda yang terlibat merasa bahwa kegiatan-kegiatan ini memberikan mereka
pengalaman langsung tentang bagaiman kontribusi kecil dan memberikan dampak besar bagi
lingkungan. Lebih dari itu, keterlibatan ini juga menumbuhkan rasa kebersamaan dan
solidaritas di antara para peserta yang menjadi landasan bagi pengembangan nilai-nilai civic
virtue, seperti gotong royong, tanggung jawab sosial, dan penghargaan terhadap sesama. Civil
virtue memiliki berbagai manfaat yang signifikan bagi individu dan masyarakat. Bagi
individu, civic virtue menumbuhkan kesadaran akan tanggung jawab sosial dan
kewarganegaraan, yang mendorong mereka untuk berperan aktif dalam menjaga
keharmonisan dan kesejahteraan lingkungan sekitar. Ini mencakup perilaku yang menjunjung
tinggi keadilan, menghormati hak-hak orang lain, serta menunjukkan kepedulian terhadap isu-
isu sosial. Civic virtue mendorong individu untuk terlibat aktif dalam komunitas,
berkontribusi pada kegiatan sosial, dan membantu menciptakan lingkungan yang saling
mendukung. Ketika warga saling peduli dan bekerja sama, kohesi sosial meningkat, yang
membantu membangun hubungan yang lebih baik antarindividu.
Di tingkat masyarakat, civic virtue berkontribusi pada terciptanya lingkungan yang aman,
inklusif, dan demokratis. Masyarakat yang dipenuhi individu dengan civic virtue kuat akan
lebih solid dan mampu mengatasi perbedaan dengan cara yang damai, serta lebih tanggap
terhadap masalah-masalah kolektif. Civic virtue juga mendorong partisipasi aktif warga
dalam proses demokrasi, seperti pemilihan umum dan pengambilan keputusan publik, yang
membuat pemerintahan menjadi lebih representatif dan bertanggung jawab. Dengan
demikian, civic virtue mendukung terciptanya masyarakat yang harmonis, stabil, dan
berkeadilan, di mana setiap individu merasa terhubung dan bertanggung jawab satu sama lain.
Dampak jangka panjang dari civic virtue sangat berpengaruh pada ketahanan sosial dan
stabilitas suatu masyarakat. Pertama, civic virtue yang tertanam kuat pada individu-individu
membuat mereka lebih peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial dan politik.
Seiring waktu, ini menciptakan budaya warga yang aktif terlibat dalam kegiatan sosial,
mendukung pembangunan berkelanjutan, dan berkontribusi positif terhadap komunitasnya.
Masyarakat yang memiliki civic virtue tinggi cenderung lebih toleran, damai, dan saling
menghargai perbedaan, yang mengurangi potensi konflik sosial dan meningkatkan kohesi
sosial. Selain itu, generasi muda juga berfungsi sebagai jembatan antar generasi,
menyampaikan nilai-nilai dan pengalaman dari generasi sebelumnya sambil memperkenalkan
ide-ide inovatif yang relevan dengan konteks masa kini. Dengan kesadaran yang tinggi
terhadap isu lingkungan dan tanggung jawab sosial, generasi muda tidak hanya membentuk
Academy of Education Journal
Vol. 16, No. 1, January 2025, Page: 1-7
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
6
Muhamad Hijran et.al (Peran Becak Babel sebagai Komunitas.)
identitas dan budaya masa depan, tetapi juga berperan aktif dalam menciptakan dunia yang
lebih baik dan berkelanjutan untuk generasi mendatang.
4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa Becal Babel berperann penting
dalam menumbuhkan kesadaran lingkungan dan mengembangkan civic virtue di kalangan
generasi muda. Meskipun terdapat tantangan, potensi untuk melibatkan lebih banyak pemuda
dan mengembangkan nilai- nilai kewarganegaraan yang positif sangat besar. Dukungan lebih
lanjut dari pemerintah dan berbagai pihak dapat memperkuat peran komunitas ini di dalam
menciptakan generasi muda yang peduli lingkungan dan bertanggung jawab sosial.
Keterlibatan generasi muda dalam aktivitas komunitas ini tidak hanya membangun rasa
kepedulian terhadap lingkungan tetapi juga menguatkan ikatan sosial dan rasa tanggung jawab
terhadap komunitas. Dengan demikian, becak Babel tidak hanya berkontribusi pada isu
lingkungan, tetapi juga berperan penting dalam membentuk generasi muda yang berkarakter
dan peduli, siap menghadapi tantangan masa depan.
5. Ucapan Terima Kasih
Terima kasih Kepada Universitas Bangka Belitung atas Pendanaan Penelitian melalui
skema Peneliti Muda Pada Tahun 2024 dengan No Kontrak Penelitian LPPM No:
600/UN50/L/PP/2024.
6. Daftar Pustaka
Assyakurrohim, D., Ikhram, D., Sirodj, R. A., & Afgani, M. W. (2022). Metode Studi Kasus
dalam Penelitian Kualitatif. Jurnal Pendidikan Sains Dan Komputer, 3(01), 19.
https://doi.org/10.47709/jpsk.v3i01.1951
Erlande, R. (2024). ACCELERATING CHARACTER EDUCATION THROUGH
INTEGRATION OF LOCAL WISDOM IN PANCASILA AND. 2(1), 18.
Gunawati, D. (2012). MERANAP PEMBELAJARAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN
HIDUP DALAM KONFIGURASI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. PKn
Progresif : Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Kewarganegaraan, 7(2), 139151.
Gusmadi, S. (2018). Keterlibatan Warga Negara (Civic Engagement) dalam Penguatan
Karakter Peduli Lingkungan. Mawa’Izh: Jurnal Dakwah Dan Pengembangan Sosial
Kemanusiaan, 9(1), 105117. https://doi.org/10.32923/maw.v9i1.718
Hakim, M. Z. (2019). Pengelolaan dan Pengendalian Sampah Plastik Berwawasan Lingkungan.
Amanna Gappa, 27(2), 111121.
Ika Latifah, Dadang Sundawa, S. (2019). Jurnal Civicus THE IMPLEMENTATION OF
ADIWIYATA PROGRAM IN DEVELOPING STUDENTS CIVIC DISPOSITION OF
KARAWANG MENGEMBANGKAN CIVIC DISPOSITION SISWA DI SMK
NEGERI. Jurnal Civicus, 19(1), 1826.
Kusdiah, Y.., Sriwati, M.., Kasnawati, K., & Sampe, R.. (2024). PERAN PENDIDIKAN
LINGKUNGAN DALAM MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKAT
TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH. Jurnal Review Pendidikan Dan Pengajaran
(JRPP), 7(3), 74157421. https://doi.org/10.31004/jrpp.v7i3.29635
Academy of Education Journal
Vol. 16, No. 1, January 2025, Page: 1-7
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
7
Muhamad Hijran et.al (Peran Becak Babel sebagai Komunitas.)
Nasucha, Y., Rahmawati, L. E., Silviana, Y., Udin, R., Atitah, S., Astuti, W., Indriyani, N.,
Safitri, I., Ayu, F. D., Aji, S., Nirmala, E., & Arfiah, S. (2020). Penguatan Karakter
Peduli Lingkungan melalui Program Cinta Lingkungan di MIM Kranggan, Sukoharjo.
Buletin KKN Pendidikan, 2(2), 9599. https://doi.org/10.23917/bkkndik.v2i2.11846
Nugroho, A., Fatonah, A., Wijaya, D. P. E., Putri, R. P., Fikri, M. N., Setiawan, O.,
Kurniawan, L. Y., Astuti, J. S., Primandika, F. T., & Budiarti, S. A. C. (2020).
Menumbuhkembangkan Kepedulian Siswa terhadap Lingkungan Melalui Kegiatan
Penghijauan di MIM Pakang Andong, Boyolali. Buletin KKN Pendidikan, 2(2), 6974.
https://doi.org/10.23917/bkkndik.v2i2.11196
Risma Dwi Arisona. (2018). PENGELOLAAN SAMPAH 3R (REDUCE, REUSE,
RECYCLE) PADA PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENUMBUHKAN KARAKTER
PEDULI LINGKUNGAN. Al Ulya: Jurnal Pendidikan Islam, 3, 3951.
Sari Novita, & Mulasari Surahma Asti. (2017). Pengetahuan Sikap dan Pendidikan dengan
perilaku pengelolaan sampah di Kelurahan Bener Kecamatan Tegalrejo Yogyakarta.
Jurnal Medika Respati, 12(2), 7484. https://eprints.uad.ac.id/8012/1/30-55-1-SM.pdf
Syahri, M. (2016). Bentuk Bentuk Partisipasi Warga Negara Dalam Pelestarian Lingkungan
Hidup Berdasarkan Konsep Green Moral Di Kabupaten Blitar. Jurnal Penelitian
Pendidikan, 13(2). https://doi.org/10.17509/jpp.v13i2.3423
Syam, D. M. (2016). Hubungan pengetahuan dan sikap masyarakat dengan pengelolaan
sampah di desa loli tasiburi kecamatan banawa kabupaten donggala. HIGIENE: Jurnal
Kesehatan Lingkungan, 2(1), 2126.
Wahyudin, U. (2017). Strategi Komunikasi Lingkungan Dalam Membangun Kepedulian
Masyarakat Terhadap Lingkungan. Jurnal Common, 1(2), 136144.
https://doi.org/10.34010/common.v1i2.576
Waruwu, M. (2023). Pendekatan Penelitian Pendidikan: Metode Penelitian Kualitatif, Metode
Penelitian Kuantitatif dan Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Method). Jurnal
Pendidikan Tambusai, 7(1), 28962910.