1. Pendahuluan
Salah satu mata kuliah yang mempersiapkan calon pendidik adalah mata kuliah
Microteaching, di mana mahasiswa diajarkan tentang cara mengajar dan mengelola kelas.
Namun, dalam pelaksanaannya, masih banyak mahasiswa yang kurang mampu mengajar
dengan baik dan efektif (Widarwati & Utaminingsih, 2021). Micro teaching is a compulsory
course that must be taken by students majoring in teaching and education, usually given in
semester 6 before students carry out field practice activities to schools and become teachers in
the future. Micro teaching is one of the courses that can be used as a training platform for
prospective teachers to apply the knowledge gained (Turmuzi & Kurniawan, 2021). Dalam
proses pembelajaran guru seharusnya menggunakan model pembelajaran yang dapat
berkolaborasi dan berdiskusi dengan teman sejawatnya. Hal tersebut dikarenakan kondisi
pembelajaran di setiap sekolah berbeda kemampuan kognitif peserta didiknya. Kondisi
tersebut dapat diatasi dengan melakukan kolaborasi dan diskusi dengan teman sejawat yakni
dengan menggunakan model Lesson study. Lesson study adalah pendekatan pengembangan
profesional, yang berasal dari Jepang dan telah populer di seluruh dunia sebagai cara yang
efektif untuk meningkatkan pengajaran dan pembelajaran (Nurwidodo et al., 2018). Ini
melibatkan sekelompok dosen yang bekerja sama merencanakan, mengamati, dan
merenungkan satu pelajaran, dengan tujuan untuk terus meningkatkan instruksi dan hasil
pembelajaran mahasiswa (Widodo, 2008). Prosesnya biasanya melibatkan empat tahap:
perencanaan, implementasi, observasi, dan refleksi. Pada tahap perencanaan, dosen-dosen
mengidentifikasi pelajaran yang akan difokuskan dan bekerja sama untuk mengembangkan
rencana detail untuk mengajar pelajaran tersebut (Kim et al., 2021). Pada tahap implementasi,
satu dosen mengajar pelajaran sementara dosen-dosen lain mengamati dan mencatat catatan
(Alamri, 2020). Pada tahap observasi, kelompok dosen menganalisis pelajaran dan
pembelajaran mahasiswa, membahas apa yang berjalan dengan baik dan apa yang dapat
ditingkatkan (Falloon, 2020). Akhirnya, pada tahap refleksi, para dosen menggunakan
pengamatan dan analisis mereka untuk merevisi dan meningkatkan rencana pelajaran untuk
penggunaan di masa depan. Manfaat utama dari lesson study termasuk mempromosikan kerja
sama antara dosen, mendorong budaya peningkatan yang berkelanjutan, dan meningkatkan
efektivitas instruksi. Dengan bekerja sama untuk meningkatkan instruksi dan hasil
pembelajaran mahasiswa, dosen dapat menciptakan dampak positif pada mahasiswa mereka
dan membantu mereka mencapai kesuksesan yang lebih besar. Oleh karena itu, perlu
dilakukan upaya untuk meningkatkan kemampuan pedagogi mahasiswa pada mata kuliah
Microteaching. Pedagogical competence is one of the most important competencies and must
be mastered by teachers. In this competition, teachers are expected or required to have a good
knowledge base in managing the learning process as a whole to obtain maximum results and
achievements (Dudley, 2015). Model lesson study ini melibatkan kolaborasi antara para dosen
dalam mengem bangkan dan memperbaiki rencana pembelajaran, mengamati pelaksanaan
pembelajaran (buka kelas), dan melakukan refleksi dan evaluasi terhadap hasil pembelajaran.
Dalam konteks ini, harapannya model Lesson Study diadopsi untuk meningkatkan kemampuan
pedagogi mahasiswa pada mata kuliah Microteaching. Melalui model ini, diharapkan
mahasiswa dapat mengembangkan kemampuan pedagoginya yang lebih baik dan mampu
mengajar dengan lebih efektif di kelas, lebih-lebih saat mereka menjadi pendidik setelah
keluar dari kampus.
2. Metode
Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan maksud untuk
mengetahui kemampuan pedagogi calon guru dalam melaksanan praktek pembelajaran
sebelum dan sesudah menggunakan model lesson study dan untuk mengetahui efektivitas