Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, November 2024, Page: 1677-1684
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1677
Yusri Rumfot et.al (Meningkatkan Hasil Belajar Menyundul....)
Meningkatkan Hasil Belajar Menyundul dalam
Permainan Sepakbola Melalui Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TTG)
Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 7 Ambon
Yusri Rumfot
a,1
, Emma Rumahlewang
b,2
, Johanna Matitaputty
c,3
, Mesak Hattu
d4
abcd
Universitas Pattimura, Indonesia
1
yusrirumfot6@gmail.com;
2
emmarumahlewang02@gmail.com;
3
jokematitaputty0@gmail.com ;
4
cha.tgsmhs@gmail.com
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Sejarah Artikel:
Diterima: 15 Agustus 2024
Direvisi: 1 September 2024
Disetujui: 5 Oktober 2024
Tersedia Daring: 2 November
2024
Menyundul bola merupakan salah satu materi pembelajaran permainan
sepakbola. Siswa dituntut untuk memiliki kompetensi melalui pemahaman
dan kemampuan mempraktikkan teknik dasar menyundul. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
menyundul sepakbola melalui model pembelajaran TGT pada siswa kelas X
SMA Negeri 7 Ambon. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas.
Pelaksanaan tindakan berlangsung dalam dua siklus. Subyek penelitian
adalah siswa kelas X berjumlah 26 orang. Hasil belajar ditentukan
berdasarkan rubrik penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar menyundul bola pada siklus I,
terdapat 16 orang siswa yang telah tuntas atau 68,56 % dengan jumlah nilai
1391,25. Sedangkan 10 orang siswa tidak tuntas atau 25,80 % dengan
jumlah nilai 662,46. Siklus II 26 orang siswa telah memenuhi KKM atau
(91,01%) dengan jumlah nilai 2295,72. Hasil penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa model pembelajaran TGT dapat meningkatkan hasil
belajar teknik dasar menggiring pada permainan sepakbola pada siswa kelas
X SMA Negeri 7 Ambon.
Kata Kunci:
Hasil Belajar
Menyundul
TGT
Sepakbola
ABSTRACT
Keywords:
Learning Outcomes
Heading
TGT
Football
Heading the ball is one of the learning materials for the game of football.
Students are required to have competence through understanding and the
ability to practice basic head-to-head techniques. The purpose of this study is
to determine the improvement of football heading learning outcomes through
the TGT learning model in grade X students of SMA Negeri 7 Ambon. This type
of research is classroom action research. The implementation of the action
takes place in two cycles. The subjects of the study were 26 students in class X.
Learning outcomes are determined based on the rubric of assessment of
attitudes, knowledge and skills. The results of the study showed that the
learning results of heading the ball in cycle I, there were 16 students who had
completed or 68.56% with a total score of 1391.25. Meanwhile, 10 students did
not complete or 25.80% with a total score of 662.46. In the second cycle, 26
students have met the KKM or (91.01%) with a total score of 2295.72. The
results of this study can be concluded that the TGT learning model can improve
the learning outcomes of basic dribbling techniques in football games in grade
X students of SMA Negeri 7 Ambon.
©2024, Yusri Rumfot, Emma Rumahlewang, Johanna Matitaputty, Mesak Hattu
This is an open access article under CC BY-SA license
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, November 2024, Page: 1677-1684
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1678
Yusri Rumfot et.al (Meningkatkan Hasil Belajar Menyundul....)
1. Pendahuluan
Pembelajaran di sekolah adalah komponen utama dari kegiatan pendidikan dengan tujuan
untuk mengantarkan siswa mengalami perubahan belajar baik secara sikap, pengetahuan dan
psikomotorik. Pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dihasilkan oleh proses belajar secara
umum disebut dengan hasil belajar, yaitu: the knowledge, skills and competences that people
haveacquired as a result of learning and can demonstrate if needed in a recognition process”
(Patrick, 2010:26 dalam (Lambertus J. Lokollo, Emma Rumahlewang, 2019). Hal tersebut
juga dikatakan oleh (Widya Lestari, Nursiam, 2023) bahwa kegiatan pengajaran di sekolah
merupakan bagian utama dari pendidikan yang bertujuan untuk mengantar siswa kepada
keadaan yang jauh lebih baik.
Selanjutnya (Hamalik, 2017), mengatakan bahwa pembelajaran adalah suatu kombinasi
yang tersusun melalui unsur-unsur manusiawi, fasilitas, perlengkapan, material, dan prosedur
yang saling mempengaruhi agar mencapai tujuan pembelajaran. Huda (2013), menyatakan
bahwa pembelajaran dapat dikatakan sebagai hasil dari memori, metakognisi, dan kognisi
yang berpengaruh terhadap pemahaman. Hal inilah yang terjadi ketika seseorang sedang
belajar, dan kondisi seperti ini juga sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari, karena belajar
merupakan proses alamiah setiap orang.
PJOK adalah salah satu mata pelajaran wajib dan masuk dalam kurikulum sekolah yang
terwujud dari olahraga pendidikan di sekolah. (Asri and Abdul dalam (Muhammad Fajar &
Ismail, 2023)). Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan keseluruhan
yang bertujuan untuk mengembangkan individu secara organis, neuromuskuler, intelektual dan
emosional, melalui aktivitas jasmani”. Artinya, setiap pelaksanaan pendidikan tidak akan
lengkap tanpa dilengkapi oleh PJOK; fokus pelaksanaan PJOK adalah mengembangkan
potensi individu; pelaksanaan PJOK berpusat pada peserta didik; dan perkembangan peserta
didik secara keseluruhan menjadi target penting dalam pelaksanaan PJOK. Seluruh kondisi
terebut dapat dilaksanakan dalam proses belajar peserta didik. Dalam pembelajaran PJOK
SMA/SMK, siswa belajar untuk menerapkan keterampilan gerakan yang lebih terspesialisasi
beserta strategi dan konsep gerakan yang utuh dalam lingkup olahraga di masyarakat. Siswa
diharapkan mampu mengeksplorasi konsep dan strategi untuk menyempurnakan penampilan
gerak mereka sendiri dan orang lain. Siswa mampu menganalisis bagaimana partisipasi dalam
aktivitas fisik dan olahraga memengaruhi identitas individu, dan sekaligus membentuk budaya
(Agus & Bambang, dalam (Petra Thenu et al., 2023).
Dalam cabang olahraga sepakbola teknik dasar utama yang biasanya digunakan oleh para
pemain sepakbola diantaranya mengoper, menggiring, menendang, mengontrol, dan
menyundul. Salah satu teknik dasar yang berpotensi dapat membuahkan gol adalah teknik
menyundul. Teknik heading bola merupakan teknik yang sangat penting dalam permainan
sepakbola karena dapat menunjang terciptanya gol dalam suatu pertandingan (Kurniawan I,
2020). Heading atau menyundul bola adalah teknik dasar pada olahraga sepak bola, dimana
bagian kepala sebagai perkenaan terhadap bola, yang kemudian bola tersebut di berikan
kepada rekan setim atau untuk usaha mencetak gol ke gawang lawan (Sejati AS, 2021).
Menyundul bola adalah salah satu teknik dasar dalam permainan sepakbola dengan
menggunakan kepala. Menyundul dilakukan dengan bagian atas dahi dimana bola akan
memantu dari atas kepala (Wesson, 2022). Menyundul bola adalah menggerakan bola dengan
kepala yang bertujuan untuk memberi umpan, passing atau memasukan bola ke gawang.
(Taylor dalam (Bahtra, 2022) menyundul merupakan teknik yang sangat diperlukan yang
memberikan pelengkap yang efektif untuk bermain dengan kaki. Selanjutnya (Bahtra, 2022)
juga mengatakan bahwa prinsip yang perlu diketahui seorang pemain dalam melakukan
heading atau menyundul bola yakni:
1. Tanggap dan waspada terhadap situasi sekitar
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, November 2024, Page: 1677-1684
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1679
Yusri Rumfot et.al (Meningkatkan Hasil Belajar Menyundul....)
2. Konsentrasi
3. Mata terbuka dan melihat datangnya bola
4. Pengenaan bola pada dahi/kening
5. Leher dikunci
6. Waktu yang tepat melakukan heading (timing)
7. Posisi tubuh
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa menyundul bola
merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan sepakbola yang dilakukan dengan salah
satu tubuh dibagian kepala yaitu dahi yang bertujuan untuk menggerakan bola dalam
memberikan umpan atau passing, serta mencetak gol ke gawang.
Kualitas proses belajar peserta didik ditentukan oleh cara guru dalam mengemas kegiatan
PJOK sehingga peserta didik dapat mengikuti proses belajar dengan baik. Guru benar-benar
harus secara maksimal dalam mempersiapkan dan melaksanakan pembelajaran untuk
memenuhi harapan dari peserta didik (Muhammad Fajar & Ismail, 2023). Selanjutnya hasil
belajar siswa merupakan prestasi yang dicapai siswa secara akademis melalui ujian dan tugas,
keaktifan bertanya dan menjawab pertanyaan yang mendukung perolehan hasil belajar
tersebut”. Hasil belajar menjadi tanda ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah
dirumuskan dalam kurikulum (Dakhi, 2020).
Berdasarkan hasil pengamatan awal yang dilakukan oleh peneliti, materi pembelajaran
sepakbola merupakan salah satu materi pembelajaran yang sangat disenangi oleh para siswa.
Meskipun hali itu mendapatkan gambaran positif siswa nanum tidak semua siswa memiliki
skill yang baik dalam bermain atau memahami teknik dasar sepakbola secara menyeluruh.
Hasil belajar siswa dalam pembelajaran sepakbola masih dibawah KKM yang ditetapkan di
SMA Negeri 7 Ambon yakni 75. Hal itu menunjukkan bahwa banyak siswa yang belum
memahami dan mampu mempraktikkan salah satu teknik dasar permainan sepakbola yakni
menyundul bola. Oleh sebab itu peneliti ingin memberikan solusi terhadap capaiaan
pembelajaran yang dihadapi oleh para guru dan siswa di kelas X SMA Negeri 7 Ambon
melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dalam materi pembelajaran
menyundul permainan sepakbola. Penentuan model pembelajaran yang diberikan oleh guru
PJOK sebaiknya perlu memperhatikan karakteristik dari materi pembelajaran yang akan
diajarkan kepada siswa. Materi pembelajaran seperti sepakbola yang pembelajarannya
menyerap kelompok belajara sebaiknya menggunakan model pembelajaran kooperatif.
Untuk mewujudkan pembelajaran yang bermakna maka dalam pelaksanaan pembelajaran
diperlukan pemilihan model pembelajaran, metode pembelajaran, penggunaan media, dan
sumber belajar agar dapat dilihat dan mudah digunakan oleh siswa (Amaliyah et al., 2019).
Model pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan,
melibatkan seluruh aktivitas siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa
sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan penguatan. TGT merupakan tipe
pembelajaran kooperati yang menggabungkan kegiatan belajar kelompok dengan kompetensi
kelompok. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif
model Teams Games Tournament (TGT) memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks
disamping menumbuhkan tanggung jawab, kejujuran, kerja sama, persaingan sehat dan
keterlibatan belajar (Winarto Silaban, 2024).
Karakteristik model pembelajaran tipe TGT terdiri dari a) penyajian kelas (Class
Presentations, b) belajar dalam kelompok (teams), c) permainan (games), d) pertandingan atau
lomba (tournament) dan e) Penghargaan Kelompok (Team Recognition). Model TGT tidak
hanya membuat peserta didik yang cerdas (berkemampuan akademis tinggi) lebih menonjol
dalam pembelajaran, tetapi peserta didik yang berkemampuan akademi lebih rendah juga ikut
aktif dan mempunyai peranan yang penting dalam kelompoknya (Winarto Silaban, 2024)
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, November 2024, Page: 1677-1684
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1680
Yusri Rumfot et.al (Meningkatkan Hasil Belajar Menyundul....)
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraika di atas penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul” Meningkatkan Hasil Belajar Menyundul Dalam Permainan
Sepakbola Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT)
Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 7 Ambon.
2. Metode
Jenis penelitian ini adalah penelitian Tindakan Kelas (PTK). Objek penelitian adalah hasil
belajar menyundul bola permainan sepakbola. Subyek penelitian terdiri dari 26 orang siswa
yakni 8 orang siswa putra dan 18 orang siswa putri. Proses pengumpulan data penelitian
mengacu kepada prosedur penelitian tindakan kelas yang terdiri dari perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Instrument yang digunakan dalam Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) ini yakni rubrik penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan yang termuat
dalam RPP.
3. Hasil dan Pembahasan
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas X SMA Negeri 7 Ambon. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar menyundul dalam permainan sepakbola
melalui model pembelajaran TGT pada siswa kelas X SMA Negeri 7 Ambon. Peneliti
mengumpulkan dan menganalisis data setelah melaksanakan dua siklus penelitian tindakan
kelas ini, peneliti bersama-sama dengan teman-teman yang bertindak sebagai pengamat
(observer), diskusi dan refleksi terhadap pembelajaran dapat disajikan dalam hasil dan
pembahasan penelitian di bawah ini:
Siklus I (pertama)
A. Tahap Perencanaan
Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Pada tahap
perencanaan guru melakukan identifikasi masalah, analisis masalah, perumusan masalah,
dan formulasi tindakan dalam bentuk hipotesis tindakan. Pada tahap ini pula peneliti dan
guru mata pelajaran PJOK mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari
lembar pengamatan siswa dan guru, RPP siklus I, rubrik penilaian, media dan fasilitas
pembelajaran, serta menyiapkan kelas.
B. Tahap Tindakan
Pelaksanaan tindakan atau kegiatan pembelajaran di siklus I dilaksanakan dengan jumlah
siswa sebanyak 26 orang. Proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru, peneliti
bertugas sebagai observer atau pengamat sekaligus bertanggung jawab penuh atas
tindakan pembelajaran tersebut. Adapun proses pembelajaran mengacu pada RPP yang
telah disiapkan oleh peneliti.
C. Tahap Pengamatan
Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan proses pelaksanaan
pembelajaran siklus I. Selama proses pengamatan berlangsung, peneliti hendak
melakukan penilaian sesuai dengan rubrik yang telah buat. Penilaian aspek sikap
ditujukan kepada siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Setelah mempelajari
materi menyundul, siswa mengerjakan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab dengan
menjawab berbagai pertanyaan secara tertulis yang berhubungan dengan keterampilan
menyundul. Pada akhir proses pembelajaran siswa diberi tes pengetahuan dengan tujuan
untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa. Selanjutnya dilaksanakan tes keterampilan
menyundul. Adapun data hasil pelaksanaan tes siklus I seperti pada tabel 1 sebagai
berikut:
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, November 2024, Page: 1677-1684
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1681
Yusri Rumfot et.al (Meningkatkan Hasil Belajar Menyundul....)
Tabel 1. Hasil belajar siklus I
Nama Siswa
Hasil Belajar
ADS
79,16
AL
77,08
AT
79,16
DA
58,33
DH
91,66
GF
91,66
GN
66,66
GIR
85,41
GJT
62,5
INS
91,66
JLN
89,58
NAW
68,75
MPT
72,91
SR
93,75
SMS
66,66
SLB
68,75
TAM
66,66
FST
82,91
FFT
91,66
WFS
66,66
WJB
91,66
DS
89,58
PFW
79,16
NH
87,58
HKS
6458
YL
89,58
Jumlah
1391,25
Rata-Rata
53,50
Presentase
Tuntas
68,56%
Berdasarkan tabel hasil pelaksanaan pembelajaran pada siklus I terdapat 16 orang
siswa yang telah tuntas atau 68,56%, dan 10 orang siswa yang tidak tuntas atau 25,80%.
D. Tahap Refleksi
Hasil pengamatan kegiatan pembelajaran pada siklus I, aktivitas siswa belum sesuai yang
diharapkan. Beberapa siswa masih kesulitan dalam memahami keterampilan menyundul
bola permainan sepakbola, hal ini disebabkan karena; a) posisi awal pada saat melakukan
menyundul masih belum sempurna, b) sikap akhir pada saat melakukan menyundul belum
sempurna, c) posisi tubuh, dahi pada saat perkenaan dengan bola belum sempurna
sehingga bola tidak mengarah kepada sasaran atau teman saat melakukan menyundul
dalam kelompok, sehingga perlu perhatian dari guru untuk mengarahkan siswa dalam
proses pembelajaran. Beberapa siswa masih minta penjelasan yang berulang-ulang dari
guru maupun dengan sesama teman. Berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan pada siklus
I maka, perlu dilakukan perbaikan untuk tindakan pada siklus kedua yaitu guru
memotivasi, memberikan penjelasan kepada siswa tentang keterampilan menyundul,
yakni sikap awal sebelum melalukan menyundul, pelaksanaan menyundul, sikap akhir
setelah melakukan menyundul.
Siklus II (kedua)
A. Tahap perencanaan
Pada tahap tindakan siklus II, peneliti dan guru mata pelajaran PJOK mempersiapkan
perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPP pertemuan pertama, rubrik penilaian, media
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, November 2024, Page: 1677-1684
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1682
Yusri Rumfot et.al (Meningkatkan Hasil Belajar Menyundul....)
dan fasilitas pembelajaran, selain itu juga dipersiapkan lembar observasi atau pengamatan
yang akan digunakan selama proses pembelajaran berlangsung.
B. Tahap pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran siklus II dilaksanakan siswa kelas kelas X
SMA Negeri 7 Ambon dengan jumlah siswa sebanyak 26 orang. Peneliti bertindak
sebagai pengamat, Adapun proses pembelajaran mengacu pada rencana pembelajaran
siklus II dengan memperhatikan revisi pada siklus pertama, sehingga kesalahan atau
kekurangan pada siklus pertama tidak terulang lagi pada pembelajaran siklus II.
C. Tahap pengamatan
Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan proses pelaksanaan
pembelajaran. Penilaian aspek sikap dilakukan dengan pengamatan selama proses
pembelajaran. Aspek-aspek yang dinilai meliputi disiplin, sungguh-sungguh, kerjasama
dan sportifitas. Pada akhir proses pembelajaran siswa diberi tes pengetahuan dengan
tujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam tentang keterampilan
menyundul. Tes pengamatan keterampilan dilakukan selama siswa dalam mempraktikkan
keterampilan menyundul. Adapun data hasil belajar siklus II seperti pada tabel 2 berikut:
Tabel 2 Hasil belajar siklus II
Nama Siswa
Hasil Belajar
ADS
79,16
AL
77,08
AT
79,16
DA
87,5
DH
91,66
GF
91,66
GN
91,66
GIR
85,41
GJT
81,25
INS
91,66
JLN
89,58
NAW
87,5
MPT
89,5
SR
93,75
SMS
79,16
SLB
89,58
TAM
89,58
FST
82,91
FFT
91,66
WFS
8541
WJB
91,66
DS
89,58
PFW
79,16
NH
87,58
HKS
83,33
YL
89,58
Jumah
2295,72
Rata-Rata
88,29
Presentase
Tuntas
91,01%
Berdasarkan tabel hasil pelaksanaan pembelajaran pada siklus II terdapat 26 orang
siswa yang telah tuntas atau (91,01%). Dengan demikian maka proses tindakan tidak
dapat dilanjutkan ke siklus berikutnya. Semua siswa telah mencapai KKM yaitu 75.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, November 2024, Page: 1677-1684
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1683
Yusri Rumfot et.al (Meningkatkan Hasil Belajar Menyundul....)
D. Tahap refleksi
Pembelajaran pada siklus kedua dapat berjalan dengan baik dan lancar. Aktivitas siswa
menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran. Berdasarkan dari hasil pembelajaran pada
siklus II. Hasil tindak lanjut dari siklus sebelumnya, kondisi kelas sudah kondusif karena
siswa sudah beradaptasi dengan peraturan selama turnamen berlangsung.
Hasil penelitian (Safniyeti, (2017) dalam (Shinta Nadya Mega Ariesta, Nur Kuswanti,
2024)), menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik. Selain itu hasil penelitian (Sukarmin dan Winarto,
2012 dalam (Shinta Nadya Mega Ariesta, Nur Kuswanti, 2024)) juga menggaris bawahi bahwa
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan hasil belajar, model
pembelajaran kooperatif tipe TGT peserta didik mendapatkan pengalaman belajar yang
menyenangkan dan berharga.
4. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini sebagai
berikut: Aktifitas belajar siswa kelas X SMA Negeri 7 Ambon dalam proses pembelajaran
menyundul bola permainan sepakbola melalui model pembelajaran TGT secara efektif
mengalami peningkatan yang berarti sebesar 22,45 %. Peningkatan hasil belajar tersebut dilihat
dai perolehan ketuntasan belajar secara klasikal maupun individu. Dengan demikian hipotesis
penelitian ini diterima artinya hasil belajar menyundul bola dalam permainan sepakbola pada
siswa kelas X SMA Negeri 7 Ambon diterima.
5. Daftar Pustaka
Amaliyah, S. N., Rusijono, & Subroto, W. T. (2019). Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Pada Subtema
Perubahan Lingkungan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Sekolah Dasar.
Jurnal Review Pendidikan Dasar: Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian, 5
nomor 3.
Bahtra, R. (2022). Permainan Sepakbola (1st ed.). SUKABINA Press.
Dakhi, A. S. (2020). Peningkatan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Education and Development, 8
nomor 2, 468470.
Kurniawan I. (2020). Kontribusi Kekuatan Otot Perut, Keseimbangan, dan Kelentukan Togok
Terhadap Kemampuan Heading Bola Pada Permainan Sepakbola Siswa MTs Negeri
Manado. Jurnal Unimuda Spor, 1 nomor 1, 17.
Lambertus J. Lokollo, Emma Rumahlewang, R. T. (2019). Pengaruh Motivasi Belajar
Terhadap Hasil Belajar Siswa di SMA Kota Ambon. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 5
nomor 2, 6979.
Muhammad Fajar, M. J., & Ismail, A. (2023). Efforts to improve the learning outcomes of
class xi students on football passing through cooperative learning models of the student
teams achievement division type. Journal of Physical Education, 3 nomor 2, 4454.
Petra Thenu, Hasbullah, B., & Mesak Hattu. (2023). Meningkatkan Hasil Belajar Shooting
dalam Permainan Sepak Bola melalui Model Pembelajaran Team Assisted
Individualization (Tai) pada Siswa Kelas X MIA 1 SMA Negeri Ambon. Edukasia:
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 4(1), 277282.
https://doi.org/10.62775/edukasia.v4i1.256
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, November 2024, Page: 1677-1684
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1684
Yusri Rumfot et.al (Meningkatkan Hasil Belajar Menyundul....)
Sejati AS, A. D. (2021). Penerapan Bola Modifikasi Terhadap Hasil Belajar Heading
Sepakbola Pada Siswa Kelas VII SMP N 34 Surabaya. Jurnal Pendidikan Olahraga dan
Kesehatan., 9 nomor 1, 1924.
Shinta Nadya Mega Ariesta, Nur Kuswanti, B. P. (2024). Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Team Gamestournament (Tgt) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta
Didikkelas X-12 SMA Negeri 1 Sidoarjo Pada Materi Bioteknologi. Jurnalinkredibel, 1
nomor 2, 2025.
Wesson, J. (2022). The Science of Soccer. Institute of Physics Publishing, wholly owned by
The Institute of Physics, London.
Widya Lestari, Nursiam, C. (2023). Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa SD
Menggunakan Pendekatan Kontekstual. Jurnal Review Pendidikan Dasar: Vol 9, No 2,
Mei 2023 Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian e-ISSN: 2460-8475, 9, 147152.
Winarto Silaban. (2024). Model Pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournament (TGT)
(1st ed.). Perkumpulan Rumah Cemerlang Indonesia Anggota IKAPI Jawa Barat.