Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, November 2024, Page: 1708-1715
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1708
Menik Hardiyanti et.al (Effectiveness of Principal Supervision for….)
Effectiveness of Principal Supervision for Teacher
Professional Competence
Menik Hardiyanti
a,1
, Muh. Naim Madjid
b,2
a
University Islamic Of State Sunan Kalijaga
b
Universuity Muhammadiyyah Yoygyakarta
1
[email protected]in-suka.ac.id
2
*
22204092003@student.uin-suka.ac.id
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Sejarah Artikel:
Diterima: 5 Oktober 2024
Direvisi: 27 Oktober 2024
Disetujui: 3 November 2024
Tersedia Daring: 15 November 2024
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya yang digunakan kepala
sekolah dalam meningkatkan kompetensi profesional guru, serta
hambatan yang dihadapi kepala sekolah. Metode penelitian yang
digunakan adalah kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kepala sekolah melakukan upaya peningkatan kompetensi
profesional guru melalui supervisi akademik, pemberian pelatihan,
workshop, dan MGMP. Namun, masih terdapat hambatan berupa
keterbatasan waktu dan anggaran, serta variasi kemampuan guru.
Kesimpulannya, peran aktif kepala sekolah dalam melaksanakan
supervisi dan pembinaan guru sangat penting untuk meningkatkan
kompetensi profesional guru.
Kata Kunci:
Kompetensi Profesional Guru
Supervisi
Kepala Sekolah
ABSTRACT
Keywords:
Teacher Professional
Competence Supervision
Principal
This study aims to determine the efforts used by school principals to improve
teachers' professional competence, as well as the obstacles faced by school
principals. The research method used is descriptive qualitative. The results
showed that the school principal made efforts to improve the professional
competence of teachers through academic supervision, providing training,
workshops, and MGMP. However, there are still obstacles in the form of
limited time and budget, as well as variations in teacher abilities. In
conclusion, the active role of the school principal in carrying out supervision
and coaching of teachers is very important to improve the professional
competence of teachers.
©2024, Menik Hardiyanti, Muh. Naim Madjid
This is an open access article under CC BY-SA license
1.
Pendahuluan
Kementerian Pendidikan Nasional terus berusaha untuk meningkatkan kualitas
pendidikan di Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan fokus pada faktor guru. Peranan
guru sangat penting dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan formal. Program dan
kebijakan telah diimplementasikan untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi guru, yang
dapat mendorong peningkatan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar siswa (Marmini
et al., 2021). Menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen
(2005)menegaskan bahwa kompetensi profesional adalah Kemampuan penguasaan materi
pelajaran secara luas dan mendalam. Kompetensi profesional mencakup penguasaan guru
terhadap substansi keilmuan yang diajarkannya. Guru harus memiliki pemahaman yang
komprehensif mengenai konsep, prinsip, dan metode dalam bidang studinya, (Mia & Sulastri,
2023).
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, November 2024, Page: 1708-1715
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1709
Menik Hardiyanti et.al (Effectiveness of Principal Supervision for….)
Kompetensi profesional yang memadai, guru dapat menciptakan proses pembelajaran
yang bermakna bagi siswa dengan mengaitkan materi pelajaran dengan konteks kehidupan
nyata, serta mengembangkan potensi siswa untuk memperdalam pengetahuan mereka
(Suryanto, 2015). Pemasalahan yang terjadi saat ini dikutip dari Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemdikbud) mencatat jumlah guru yang tersertifikasi di Indonesia belum
mencapai 50% (Jayani, 2019) yang tergambar pada tabel dibawah ini
Tabel 1 Data Guru Sertifikasi
Berbagai upaya dilakukan dalam menigkatkan kemampuan profesional guru dalam
bentuk; program sertifikasi guru , program pelatihan guru dan workshop, Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan. Selain program kegiatan berupa pelatihandan pengembangan
keprofesian guru peran kepala sekolah turut andil dalam peningakatan profesional guru di
sekolah (Tatang Tatang, 2021). Kepala sekolah sebagai seseorang yang bertanggung jawab
dalam seluruh kegiatan di lembaga pendidikan memiliki peran penting dalam meningkatkan
kualitas pendidikan serta pengelolaan tenaga kependidikan (Murni, 2020). Dimana peran
tersebut penting dalam pengambilan keputusan kebijakan strategi sekolah termasuk dalam
meningkatkan kemampuan profesional guru (Putriana., 2021). Hal ini dilakukan oleh sekolah
SMA Muhammadiyah Kalasan dalam meningkatkan kemamapuan Profesional guru dalam
mengajar dengan melakukan pembinaan, pengarahan melalui supervisi kepala sekolah
(Santoso & Nusyirwan, 2019).
Berdasrkan latar belakang ditas , dalam penelitian ini akan membahas mengenai; 1)
Bagaimana Kepala Sekolah dalam upaya meningkatkan kompetensi profesional guru?, 2) Apa
hambatan yang dihadapi Kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi profesional guru ?.
Dengan mengacu pada rumusan masalahtersebut, maka tujuan penelitian ini dimaksudkan
untuk mengetahui; 1) Untuk mengetahui upaya yang digunakan kepala sekolah dalam
meningkatkan kompetensi profesional guru. 2) Untuk mengetahui hambatan yang dihadapi
Kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi profesional guru.
2.
Metode
Dalam penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif
adalah sebuah metode yang digunakan untuk menjelaskan dan memahami fenomena atau
konteks secara luas,dalam dan menyeluruh (Creswell & Creswell, 2007).
Alasan menggunakan
metode ini adalah menggambarkan sifat, pola, atau hubungan dalam konteks alami sehingga
menghasilkan gambaran yang kaya dan menyeluruh(Sutopo, 2006). Sumber data primer dalam
penelitian ini adalah kepala sekolah, wakil kurikulum, dan beberapa guru disekolah. Sumber
data sekunder dalampenelitian ini adalah doumentasi melihat kegiatan/ pelaopran kegaiatn
sekolah maupunbidata sekolah. Penelitian ini diteliti pada bulan agustus - septemper 2024
dilaksanakan di SMA Muhammadiyah Kalasan.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara,dan
dokmentasi (Rijali, 2018). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitan ini
menggunakan model analisisdata kualitatif Miles dan Huberman dengan tiga tahapan yaitu;
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, November 2024, Page: 1708-1715
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1710
Menik Hardiyanti et.al (Effectiveness of Principal Supervision for….)
reduksidata,penyajian data, dan penarikan kesimpulan dan verifikasi data (Miles & Huberman,
2014).
Tabel 2 Teknik Analisis Data
Uji keabsahan data dalam penelitian merupakan proses verifikasi dan validasi data yang
digunakan dalam suatu penelitian atau analisis (Sugiyono, 2015). Tujuannya adalah untuk
memastikan bahwa data yang dikumpulkan dan digunakan dalam penelitian atau analisis
tersebut valid, reliabel, dan dapat dipertanggungjawabkan (Hikmawati, 2019). Teknik yang
digunakan dalam menguji keabsahan data dengan menggunakan Triangulasi (Hadi, 2016).
Trianggulasi data yang digunakan dalam penelitian trianggulasi teknik dan trianggulasi sumber
(Abdussamad, 2021). Triangulasi teknik menguji kreadibilitas data dari berbagai sumber
dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang sama melalui observasi, dokumentasi,
dan wawancara (Kezin, 1978).
Tabel 3 Triangulasi Teknik
Triangulasi Sumber dilakukan dengan menguji kreadibilitas data dari beberapa sumber
data dengan metode yang sama (Burhan, 2006).
Tabel 4 Triangulasi Sumber
3.
Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SMA Muhammadiyah Kalasan
menunjukan bahwa upaya supervisi kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi
profesional guru belum melakukan supervisi secara optimal. Melihat hal ini kepala sekolah
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, November 2024, Page: 1708-1715
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1711
Menik Hardiyanti et.al (Effectiveness of Principal Supervision for….)
dapat mengoptimalisasi peningkatan kompetensi profesional guru disekolah dengan
melakukan supervisi akademik dengan perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan
tindaklanjut, serta melihat faktor penghambat supervisi akademik &Solusi dalam
meningkatkan kemampuan profesional guru.
1)
Perencanaan Supervisi Akademik
Perencanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah SMA Muhammadiyah Kalasan
dirumuskan sebelum melaksanakan supervisi akademik dengaan melakukan; 1) Membuat
tim pembantu supervisi akademik dengan bekerjasama bersama wakil kepala sekolah dan
guru-guru yang terlibat didalamnya, 2) Merancang program pengawasan akademik, seperti
merumuskan tujuan dan sasaran kegiatan, dan membuat jadwal pelaksanaan supervisi dan
mengembangkan prosedur yang akan digunakan kepala sekolah untuk menerapkan
supervisi akademik. Hal ini sesuai dengan penelitian(Nurohiman, 2016), (Ilham Ramadhan
& Saleh, n.d.) (Satiman, 2017)yang menjelaskan bahwa kepala sekolah bekerja sama
dengan guru senior untuk merancang program supervisi akademik dengan tim pembantu
supervisi akademik dan membuat program supervisi akademik dengan menentukan tujuan
dan tujuan, jadwal supervisi, dan alat yang akan digunakan oleh kepala sekolah untuk
melakukan supervisi akademik. Dalam merencanakan supervisi akademik memiliki:
1)
Tujuan-tujuan supervisi harus jelas dan konkret. 2)Masalah-masalah yang menjadi fokus
supervisi harus berasal dari anggota (guru) yang dianggap penting dan sesuai dengan
kebutuhan mereka. 3) Permasalahan pribadi guru yang terkait dengan rapat atau pertemuan
juga perlu mendapat perhatian. 4) Pengalaman-pengalaman baru yang diperoleh guru harus
dapat membawa pertumbuhan pribadi yang lebih baik bagi mereka. 5) Partisipasi aktif
guru, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan supervisi, perlu dipertimbangkan. 6)
Kondisi setempat, waktu, dan tempat menjadi hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam
perencanaan supervisi (Sahertian, 2008).
2)
Pelaksanaan Supervisi Akademik
Pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah SMA Muhammadiyah Kalasan
dengan menggunakan teknik supervisi akadenik dengan teknik kunjungan
kelas,observasi,dan kunjungan pribadi (Shidiq & Dewi, 2023). SebagaimanaBrotosedjati,
(2021). menjelaskan bahwa supervisi kunjungan kelas oleh kepala sekolah berpengaruh
positif dan signifikan mencapai 85,4% terhadap kinerja guru. MenurutSahertian (2008)
kunjungan kelas (classroom visitation) dan observasi pembelajaran yaitu, kepala sekolah
dapat secara langsung mengamati proses pembelajaran yang dilakukan guru di dalam kelas
,untuk observasi pembelajaran merupakan teknik pengamatan yang lebih sistematis
terhadap kegiatan pembelajaran di kelas.Dengan menggunakan teknik kunjungan kelas dan
observasi, kepala sekolah dapat memperoleh data dan informasi yang akurat mengenai
kondisi pembelajaran yang dilaksanakan guru. Data tersebut kemudian dapat digunakan
sebagai dasar untuk memberikan umpan balik, masukan, dan bimbingan dalam rangka
meningkatkan kualitas pembelajaran.
3)
Monitoring dan Tindaklanjut Supervisi Akademik
Untuk memantau supervisi akademik, kepala sekolah SMA Muhammadiyah Kalasan
melakukan wawancara sebelum kunjungan kelas dengan meninjau dokumen pengajaran
(Deng Lam, 2021). Kegiatan monitoring yang dilakukan secara rutin sebelum pelaksanaan
supervisi akademik memberikan dampak positif bagi guru. Para guru menjadi lebih siap
dalam mempersiapkan dokumen pengajaran mereka. Kepala sekolah secara aktif
memantau dan memastikan kesiapan guru dalam proses pembelajaran (Yuningsih et al.,
2021). Setelah melakukan monitoring, kepala sekolah melaksanakan supervisi akademik
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, November 2024, Page: 1708-1715
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1712
Menik Hardiyanti et.al (Effectiveness of Principal Supervision for….)
melalui kunjungan kelas. Pada tahap pasca-kunjungan kelas, kepala sekolah melakukan
kegiatan tindak lanjut berupa sharing dan tanya-jawab dengan guru.Tindak lanjut yang
dilakukan kepala sekolah tidak hanya melalui kegiatan tatap muka, tetapi juga dilakukan
secara langsung maupun tidak langsung. Tujuannya adalah untuk memberikan pembinaan
dan bimbingan agar dapat memperbaiki proses pembelajaran di kelas. Melalui monitoring
dan tindak lanjut yang dilakukan secara rutin, kepala sekolah dapat mengevaluasi
pelaksanaan proses pembelajaran di SMA Muhammadiyah Kalasan. Hal ini memberikan
dampak positif bagi peningkatan kesiapan dan kinerja guru dalam melaksanakan tugas
mengajar (Febiani Musyadad et al., 2022).
4)
Faktor Penghambat Supervisi Akademik & Solusi Supervisi Akademik
Selama melakukan supervisi akademik kepala Sekolah SMA Muhammadiyah Kalasan
mendapatkan faktor penghambat dalam pelaksanaannya yaitu: Adanya perbedaan latar
belakang dan kemampuan guru, sehingga memerlukan perlakuan yang berbeda dalam
pembinaan. Berdasarkan beberapa hasil penelitian, terdapat beberapa faktor penghambat
yang biasa dialami oleh kepala sekolah dalam melaksanakan kegiatan supervisi akademik.
Faktor-faktor tersebut cenderung serupa dari satu penelitian ke penelitian lainnya.Hal ini
menunjukkan bahwa faktor-faktor penghambat supervisi akademik merupakan masalah
umum yang sering dihadapi oleh kepala sekolah. Hal ini sesuai dengan (Ballu et al., 2021)
faktor penghambat merupakan hal-hal yang menjadi kendala atau penghalang bagi kepala
sekolah dalam melaksanakan kegiatan supervisi akademik dengan optimal. Faktor-faktor
tersebut dapat berasal dari berbagai sumber, baik dari dalam diri kepala sekolah, guru,
maupun lingkungan organisasi sekolah. Dalam menghadapi permasalahan diatas yang
dapat dilakukan oleh keala sekolah SMA Muhammadiyah Kalasan yaitu dengan pelatihan
dan pengembangan profesional yang memadai agar memiliki kompetensi yang dibutuhkan.
Dalam hal ini kepala sekolah mengadakan workshop dan pelatihan untuk meningkatkan
kemampuan guru dan pembinaan dan pembimbingan guru dalam upaya meningkatkan
kualitas pembelajaran di kelas. Sesuai dengan (Olorode & Adeyemo, 2012)
dalam
meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran suatu kelas harus dilakukan
pengawasan yang efektif. Untuk meningkatkan efektivitas pengawasan pendidikan,
diperlukan upaya-upaya seperti peningkatan jumlah dan kualifikasi pengawas, penyediaan
pelatihan yang memadai, serta komunikasi dan koordinasi yang lebih baik antara
pengawas, kepala sekolah, dan guru (Suharto & Putri, 2023).
4.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SMA Muhammadiyah Kalasan melalui
supervisi kepala sekolah untuk meningkatkan kemamapuan profesional guru kabupaten
Bengkulu utara telah dilakukan dengan perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan tindaklanjut
sesuai denganpedoman supervisi dan pedoman penilaianKinerja Guru (PKG) dari Depdiknas.
Dapat disimpulkan sebagai berikut:
Pertama, Perencanaan program supervisi akademik oleh kepala sekolah dilakukan dengan
koordinasi bersama guru-guru dengan membentuk tim pembantu supervisi akademik dan
merumuskan program supervisi akademik dengan cara: Menentukan tujuan dan target supervisi
akademik,Menyusun jadwal supervisi yang akan dilakukan,dan Merancang bentuk instrumen
atau alat yang akan digunakan oleh kepala sekolah dalam melakukan supervisi
akademik.Tujuannya adalah agar pelaksanaan supervisi akademik dapat berjalan dengan
terencana dan terukur. Kedua, Pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah di SMA
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, November 2024, Page: 1708-1715
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1713
Menik Hardiyanti et.al (Effectiveness of Principal Supervision for….)
Muhammadiyah Kalasan dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik, yaitu: teknik
kunjungan kelas dilakukan 2kali dalam satu semester,observasi dan kunjungan pribadi.
Ketiga, dalam melaksanakan supervisi akademik, kepala sekolah SMA Muhammadiyah
Kalasan melakukan beberapa langkah: 1) Monitoring sebelum supervisi akademik: Melakukan
wawancara dengan guru sebelum kunjungan kelas, Meninjau dokumen pengajaran guru. 2)
Pelaksanaan supervisi akademik: Melakukan kunjungan kelas untuk mengamati proses
pembelajaran. 3) Tindak lanjut setelah supervisi akademik: Melakukan sharing dan tanya-jawab
dengan guru, Memberikan pembinaan dan bimbingan secara langsung maupun tidak langsung,
Mengevaluasi pelaksanaan proses pembelajaran. Kegiatan monitoring yang dilakukan secara
rutin sebelum pelaksanaan supervisi akademik memberikan dampak positif bagi guru. Para guru
menjadi lebih siap dalam mempersiapkan dokumen pengajaran mereka. Kepala sekolah secara
aktif memantau dan memastikan kesiapan guru dalam proses pembelajaran. Selanjutnya, melalui
tindak lanjut yang dilakukan secara rutin, kepala sekolah dapat mengevaluasi pelaksanaan proses
pembelajaran di SMA Muhammadiyah Kalasan. Hal ini memberikan dampak positif bagi
peningkatan kesiapan dan kinerja guru dalam melaksanakan tugas mengajar.
Keempat, Faktor penghambat yang dialami kepala sekolah SMA Muhammadiyah Kalasan
dalam melaksanakan supervisi akademik, yaitu: Adanya perbedaan latar belakang dan
kemampuan guru, sehingga memerlukan perlakuan yang berbeda dalam pembinaan. Untuk
menghadapi permasalahan tersebut, kepala sekolah SMA Muhammadiyah Kalasan telah
melakukan upaya-upaya sebagai berikut: Mengadakan pelatihan dan pengembangan profesional
yang memadai untuk meningkatkan kompetensi kepala sekolah. Mengadakan workshop dan
pelatihan untuk meningkatkan kemampuan guru. Melakukan pembinaan dan pembimbingan
guru dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.
5.
Daftar Pustaka
Abdussamad, Z. (2021). Metode Penelitian Kualitatif. CV. syakir Media Press.
Ballu, S. S., Manu, L., & Meha, A. M. (2021). Analisis Peran Supervisi Akademik Kepala Sekolah
Kepada Guru IPA DI SMP Negeri 20 Kupang. EDUKATIF: JURNAL ILMU
PENDIDIKAN, 3(1), 2026. https://doi.org/10.31004/edukatif.v3i1.161
Brotosedjati, S. (2021). AN EFFECT OF COMPENSATION AND CLASSROOM VISIT
SUPERVISION BY PRINCIPALS TOWARD TEACHER’S PERFORMANCE OF
ELEMENTARY SCHOOLS IN SUKOHARJO SUBDISTRICT. Jurnal Pendidikan Dan
Kebudayaan, 18(3).
Burhan, B. (2006). Metode Penelitian Kualitatif. PT.Remaja Grafindo.
Creswell, J. W., & Creswell, J. D. (2007). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed
Methods Approaches. Sage Publications.
Deng Lam. (2021). The Contribution Of Instructional Supervisionin In Improving Teachers’
Pedagogical Skills In Abobo Anuak Zone Secondary Schools. ASTU.
Febiani Musyadad, V., Tanjung, R., & Arifudin, O. (2022). Supervisi Akademik untuk
Meningkatkan Motivasi Kerja Guru dalam Membuat Perangkat Pembelajaran Kata
kunci. 5(6), 26148854. http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id
Hadi, S. (2016). Pemeriksaan Keabsahan Data Penelitian Kualitatif Pada Skripsi. Jurnal Ilmu
Pendidikan, 22(1), 76.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, November 2024, Page: 1708-1715
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1714
Menik Hardiyanti et.al (Effectiveness of Principal Supervision for….)
Hikmawati, F. (2019). Metodelogi penelitian. PT.Raja Grafindo Persada.
Ilham Ramadhan, M., & Saleh, M. (n.d.). The Effect of Teacher Academic Competence and
Principal Supervision on the Professional Duties of Teachers Mediated by Work
Commitment of Public Elementary School Teachers in Kapuas Timur Sub-Districts.
International Journal of Social Science And Human Research.
https://doi.org/10.47191/ijsshr/v5-i12-60
Jayani, D. H. (2019). Jumlah Guru yang Tersertifikasi Belum Sampai 50%.
Https://Databoks.Katadata.Co.Id/Datapublish/2019/12/12/Guru-Sertifikasi-Belum-
Sampai-50.
Kezin, N. K. (1978). The Research Act: A Theoretical Introduction to Sociological Methods.
McGraw-Hill.
Marmini, Fitria, H., & Puspita, Y. (2021). Peningkatan Profesionalisme Guru Melalui Supervisi
Kepala Sekolah. Jurnal Pendidikan Tambusai , 5(2).
Mia, Y. G., & Sulastri. (2023). Analisis Kompetensi Profesional Guru. JPLED.
Miles, M., & Huberman, M. (2014). Qualitative Data Analysis A Methods Sourcebook (3rd ed.).
Sage Publication.
Murni. (2020). Kepemimpinan Kepala Madrasah Di Lembaga Pendidikan Islam. Jurnal
MUDARRISUNA, 10(3).
Nurohiman. (2016). SUPERVISI AKADEMIK OLEH KEPALA SEKOLAH DALAM
MENINGKATKAN KINERJA GURU. Manajemr Pendidikan, 10(6).
Olorode, A. O., & Adeyemo, A. O. (2012). EDUCATIONAL SUPERVISION: CONCEPTS
AND PRACTICE WITH REFERENCE TO OYO STATE, NIGERIA. The Nigerian
Journal of Research and Production, 20(1).
Putriana, S., Oktariyah, S., & Gistituati, N. (2021). Kebijakan Kepala Sekolah dalam
Meningkatkan Mutu Pendidikan. Jurnal Pemdidikan Tumbasai .
Rijali, A. (2018). Analisis Data Kualitatif. Jurnal Alhadharah, 17(33), 8195.
Sahertian, P. A. (2008). Konsep Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan: Dalam Rangka
Pengembangan Sumber Daya Manusia. Rineka Cipta.
Santoso, H., & Nusyirwan. (2019). BAHAN AJAR PENGANTAR SUPERVISI AKADEMIK.
Satiman. (2017). Pengelolaan Supervisi Akademik Di SDN Kawatan No.19 UPTD Dikpora
Kecamatan Serengan Kota Surakarta. UMS.
Shidiq, M., & Dewi, E. C. D. (2023). Optimalisasi Supervisi Akademik dalam Meningkatkan
Mutu Pembelajaran di SMPIT Bengkulu Selatan. Jurnal Ilmiah Edukatif .
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta.
Suharto, D., & Putri, A. (2023). Peningkatan Efektivitas Pengawasan Pendidikan Melalui
Pengembangan Kompetensi Pengawas dan Kolaborasi dengan Kepala Sekolah. Jurnal
Pendidikan Dan Managemen.
Suryanto, A. (2015). Menjadi Guru Profesional. Erlangga.
Sutopo. (2006). Metode Penelitian Kualitatif. UNS.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, November 2024, Page: 1708-1715
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1715
Menik Hardiyanti et.al (Effectiveness of Principal Supervision for….)
Tatang Tatang. (2021). Upaya Meningkatkan Kinerja Guru Dalam Pembelajaran Melalui
Supervisi Edukatif Kolaboratif Secara Periodik Di Smk Negeri 1 Soreang Semester Ganjil
Tahun Pelajaran 2017 2018. Jurnal Multidisiplin Indonesia, 1.
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen, Sekertariat Negara (2005).
Yuningsih, I., Sunhaji, & Khomsiyatun Umi. (2021). Implementation Of Academic Supervision,
Analysis, Evaluation, And Action Continue Supervision Academic At Junior High School
2 Pekuncen Banyumas Indonesia. INTERNATIONAL CONFERENCE OF HUMANITIES
AND SOCIAL SCIENCE (ICHSS.