Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Oktober 2024, Page: 1607-1614
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1607
Abdul Rafiq et.al (Model Pengembangan Profesionalisme….)
Model Pengembangan Profesionalisme Guru
Abdul Rafiq
a,1
, Suyatno
b,2
, Achadi Budi Santosa
c,3
, Dian Hidayati
d,4
a,b,c,d
Manajemen Pendidikan, Universitas Ahmad Dahlan, Jl. Pramuka No. 42, Pandeyan, Umbulharjo, Kota
Yogyakarta, 55161
1
abdulrofiq.aisba@gmail.com;
2
3
budi.santosa@mp.uad.ac.id;
4
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Sejarah Artikel:
Diterima: 23 September 2024
Direvisi: 28 September 2024
Disetujui: 28 September 2024
Tersedia Daring: 29 September 2024
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi model pengembangan
profesionalisme guru yang diterapkan di SD Al-Imam Islamic School
Balikpapan. Di tengah perkembangan kurikulum dan kemajuan teknologi
pendidikan, profesionalisme guru menjadi faktor krusial dalam peningkatan
mutu pendidikan. Melalui metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus,
data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan pencermatan
dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekolah ini
mengimplementasikan berbagai model pengembangan profesional, termasuk
pendekatan berbasis kompetensi, karir, kolaborasi, kebijakan pendidikan,
inovasi, dan evaluasi kinerja. Pendekatan ini tidak hanya berfokus pada
peningkatan keterampilan teknis, tetapi juga mencakup pengembangan
karakter Islami. Kesimpulannya, pengembangan profesionalisme guru di SD
Al-Imam Islamic School Balikpapan memberikan dampak signifikan terhadap
kualitas pengajaran dan menjadi rujukan untuk sekolah lain dalam
menciptakan lingkungan pendidikan yang holistik dan berkelanjutan.
Kata Kunci:
Pengembangan
Profesionalisme Guru;
Pendidikan Islam;
Model Berbasis Kompetensi;
Inovasi Pedagogik
ABSTRACT
Keywords:
Teacher Profesional
Development;
Islamic Education;
Competency-based Model;
Pedagogical Inovation;
The aim of this study is to investigate the professional development model of
teachers implemented at SD Al-Imam Islamic School in Balikpapan. Expertise
of the teacher becomes a crucial factor in raising student achievement in
education as curricula and educational technologies advance. Observation,
interview, and document review are used as qualitative methods together
with case study research to gather data. According to the study's findings, this
school employs a variety of professional development models, including
career-growth models based on skill, knowledge, collaboration, innovation,
and performance evaluation. This approach is not limited to enhancing
technological proficiency; it also promotes the development of Islamic
character. Thus, the development of the teacher's professionalism at SD Al-
Imam Islamic School Balikpapan has a significant impact on student learning
outcomes and serves as a model for other schools seeking to create a
comprehensive and holistic learning environment.
©2024, Abdul Rafiq, Suyatno, Achadi Budi Santosa, Dian Hidayah
This is an open access article under CC BY-SA license
1.
Pendahuluan
Peran guru dalam dunia pendidikan terus menjadi topik yang sangat penting, terutama di
Tengah perkembangan teknologi, kurikulum dan perubahan zaman yang begitu pesat. Sebagai
aktor kunci dalam proses pendidikan, guru memiliki peran yang vital dalam memastikan
tercapainya tujuan pendidikan. menurut Sopian, (2016), salah satu tantangan utama dalam
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Oktober 2024, Page: 1607-1614
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1608
Abdul Rafiq et.al (Model Pengembangan Profesionalisme….)
pencapaian tujuan pendidikan adalah adanya perbedaan Tingkat profesionalisme di kalangan
guru. Di tengah arus informasi yang semakin kompleks, guru harus mampu merespons
perubahan ini dengan meningkatkan kompetensinya, baik secara personal maupun melalui
dukungan kepala sekolah sebagai pemimpin satuan pendidikan. Peningkatan kualitas
pendidikan tidak hanya bergantung pada program pembelajaran atau infrastruktur sekolah,
tetapi juga sangat dipengaruhi oleh keberadaan guru profesional. Hadi, (2020), menekankan
bahwa meskipun faktor-faktor seperti program pembelajaran, sarana, dan kepemimpinan
sekolah berperan penting, namun tanpa kehadiran guru yang kompeten, pengalaman siswa
tidak akan optimal. Guru menjadi salah satu pilar utama dalam dunia pendidikan yang dinamis
dan terus berjuang untuk mencapai tujuan pendidikan.
Meskipun teknologi pembelajaran berkembang pesat peran guru sebagai pendidik dan
teladan masih sangat krusial. Mutu pendidikan yang baik, sering kali di tunjukkan melalui
keberhasilan kinerja guru. Namun, fakta menunjukkan bahwa kualitas guru di Indonesia masih
tergolong rendah sebagain disebabkan oleh tidak optimalnya pemenuhan kualitas pendidikan
(Markos & Sridevi, 2010). Oleh karena itu, piningkatan kinerja guru perlu mendapatkan
perhatian serius dan dilakukan secara berkelanjutan. Pengembangan profesionalisme guru
sangat penting mengingat subtansi dan konteks pembelajaran selalu berubah mengikuti
perkembangan zaman. (Danim, 2016), mengungkapkan bahwa guru di tuntut untuk terus
mengembangkan kompetensi mereka, termasuk kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial
dan profesional sebagai mana yang diatur dalam undang -undang Nomor 14 tahun 2005.
Kompetensi-kompetensi tersebut akan mempengaruhi unjuk kerja guru, yang pada gilirannya
berhubungan dengan kualitas pendidikan. Pengembangan profesionalisme guru sebaiknya
dilakukan secara berkelanjutan dan disesuikan dengan kebutuhan. Permenpan no.1 tahun 2023
menekankan bahwa pengembangan kompetensi guru harus konsisten dan sesuai dengan minat
serta tugas fungsional guru dalam system pembelajaran terintegrasi. Hal ini dilakukan agar
profesionalisme guru tetap terjaga dan relevan dengan kebutuhan dan tuntutan zaman.
Beberapa model pengembanagn profesional yang disarankan oleh para pakar mencakup
keterlibatan dalam konferensi, mengikuti workshop, seminar, Kombel (komintas Belajar)
Observasi teman sejawat, penulisan jurnal, dan proyek kerja (Richards & Lockhart, 1994).
Model-model ini membantu guru untuk terus berinovasi dan meningkatkan, guru dapat lebih
baik dalam merencanakan, mengelola, dan melaksanakan proses pembelajaran, sehingga
berdampak positif pada mutu pendidikan dan perkembangan siswa. Dalam konteks manajemen
pendidikan, pengembangan profesionalisme guru dapat dijelaskan melalui berbagai
pendekatan Farihin, (2022), menyatakan bahwa pengembangan profesionalisme guru dapat
dilakukan pada dua tingkat pertama, pada tingkat sekolah melalui inisiatif individu guru, dan
kedua, pada tingkat yang lebih tinggi, seperti kepala sekolah yang memainkan peranan penting
dalam menciptakan system yang mendukung pengembangan profesionalisme guru.
Hammond, (2009), menekankan pentingnya pengembangan berbasis kebutuhan individu yang
diarahkan oleh pembinaan yang tepat, sementara Luthans, (2021), focus pada manajemen
pengembangan yang sistematis untuk meningkatkan kinerja guru secara keseluruhan. Dengan
dukungan manajmen sekolah yang kuat, profesionalisme guru dapat lebih terarah dan
berdampak positif pada kemajuan siswa. pada dasarnya, tujuan pendidikan adalah menyiapkan
profesional masa depan yang optimal serta meningkatkan profesionalisme guru secara
berkelanjutan (Farihin, 2022).
Salah satu sekolah yang telah berhasil mengimplementasikan model pengembangan
profesionalisme guru adalah SD AlImam Islamic School Balikpapan. Sekolah ini berdiri
Sejak tahun 2015 dengan hanya 19 siswa, namun kini mengalami perkembangan yang begitu
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Oktober 2024, Page: 1607-1614
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1609
Abdul Rafiq et.al (Model Pengembangan Profesionalisme….)
pesat diantaranya meningkatnya peserta didik yang sekarang berjumlah 228 siswa dan
memiliki 34 guru pada tahun ajaran 2024-2025. Model pengembangan profesional yang
diterapkan di sekolah ini berfokus pada kebutuhan individu guru, yang diintegrasikan dengan
pembinaan dari pihak sekolah. Hasilnya, beberapa guru di SD Al-Imam Islamic School telah
menerima berbagai penghargaan, menjadi Guru Penggerak, tersertifikasi di beberapa disiplin
ilmu seperti Al-Quran, Sertifikasi Guru, dan berhasil memenangkan berbagai perlombaan.
Keberhasilan ini juga ditunjukkan melalui partisipasi sekolah dalam Program Organisasi
Penggerak (POP), sebuah program peningkatan kualitas pendidikan yang diinisiasi oleh
kemendikbudristek. Berdasarkan keberhasilan yang telah dicapai oleh SD Al-Imam Islamic
School Balikpapan, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi lebih jauh model
pengembangan profesionalisme guru yang diterapkan di sekolah ini. Melalui penelitian ini,
diharapkan dapat ditemukan pendekatan pengembangan profesionalisme guru yang dapat
menjadi inspirasi dan rujukan bagi sekolah lain dalam mengembangkan profesionalitas guru
yang tanggap terhadap perkembangan zaman.
2.
Metode
Dalam penelitian ini, penelitian menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode
penyajian data eksploratif dalam pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan cara melakukan observasi ke SD Al-Imam Islamic School Balikpapan, dan wawancara
untuk melengkapi data yang diperoleh dari kegiatan observasi, data juga diperoh melalui
pencermatan dokumen pengembangan professional guru. Teknik pengolahan data dilakukan
dengan mengakumulasi informasi yang diperoleh melalui observasi, wawancara dan
pencermatan dokumen, dan mengambil kesimpulan terkait model pengembangan
profesionalisme guru.
3.
Hasil dan Pembahasan
Hasil Penelitian
Pengembangan profesionalisme guru merupakan komponen vital dalam memastikan
kualitas pendidikan dasar yang tinggi dan relevan dengan kebutuhan zaman. Guru SD yang
profesional tidak hanya bertugas menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga berperan sebagai
fasilitator yang mampu menginspirasi dan membimbing siswa melalui proses pembelajaran
yang holistik. Profesionalisme guru mencakup lebih dari sekadar pemenuhan kewajiban di
dalam kelas; hal ini juga terkait dengan peningkatan pengetahuan dan wawasan guru secara
berkelanjutan. Untuk mencapai tingkat profesionalisme yang matang, sinergi antara guru dan
siswa harus berjalan seimbang. Selain itu, profesionalisme guru juga dipengaruhi oleh
kemampuan guru dalam mengaplikasikan pengetahuan pedagogis, budaya, bahasa, subjek, dan
pembelajaran untuk mengatasi berbagai tantangan praktis di lapangan (Bujang, 2014).
Pentingnya pengembangan profesionalisme guru ini dipertegas oleh pernyataan Kepala
SD Al-Imam Islamic School Balikpapan yang menyatakan: Pengembangan profesionalisme
guru itu memungkinkan guru-guru kami untuk terus memperbarui pengetahuan dan
keterampilan mereka, terutama dalam menghadapi perubahan kurikulum dan kemajuan
teknologi pendidikan seperti yang kita hadapi sekarang ini ustadz, perubahan kurikulum K13
menjadi kurikulum merdeka menuntut guru untuk terus meningkatkan skil atau kompetensi
mereka. Ini penting bagi mereka untuk menyesuaikan metode pengajaran sesuai dengan
zamannya sehingga sesuai dengan kebutuhan siswa yang beragam dan dinamis. Selain itu,
pengembangan profesionalisme membantu guru memahami dan menerapkan pendekatan
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Oktober 2024, Page: 1607-1614
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1610
Abdul Rafiq et.al (Model Pengembangan Profesionalisme….)
pedagogis yang efektif yang berfokus pada peningkatan hasil belajar siswa. karena itu program
peningkatan profesionalisme guru di SD Al-Imam Islamic School Balikpapan ini sangatlah
penting ustadz. Sehingga kami merancang dengan sedemikian rupa. (P-01. Kepala SD Al-
Imam Islamic School Balikpapan).
Hal tersebut sejalan dengan yang dikatakan oleh Koordinator bagian Litbang (penelitian
dan pengembangan) di SD Al-Imam Islamic School Balikpapan beliau mengatakan sebagai
berikut: Pengembangan profesionalisme guru di SD Al-Imam Islamic School Balikpapan
ustadz bukan hanya kebutuhan, tetapi juga langkah strategis untuk memastikan pendidikan
yang berkualitas dan berdasarkan nilai-nilai Islam sesuai dengan visi-misi kita sekolah. Kita
kan tau bahwa guru adalah pilar utama dalam pembentukan karakter dan pencapaian akademik
siswa. Oleh karena itu, pengembangan kompetensi dan keahlian guru menjadi wajib di tempat
kami dan dipolakan dan dirancang mulai dari pengidentifikasian apa saja yang harus
dikembangkan oleh guru-guru. Guru harus selalu diperbarui, terutama karena perubahan
kurikulum dan kemajuan teknologi. Selain itu, sebagai institusi pendidikan Islam,
pengembangan profesionalisme juga mencakup meningkatkan pemahaman dan penerapan
nilai-nilai Islami dalam setiap individu. (P-02. Litbang SD Al-Imam Islamic School
Balikpapan).
Berdasarkan observasi dan wawancara, dapat disimpulkan bahwa peningkatan
profesionalisme guru di SD Al-Imam Islamic School Balikpapan merupakan investasi strategis
bagi sekolah dalam menciptakan pendidikan yang berkualitas dan relevan. Program
pengembangan profesionalisme ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan
sikap guru, tetapi juga membekali siswa dengan kompetensi yang dibutuhkan untuk
menghadapi tantangan dan perubahan di masa depan. Melalui pendekatan yang berbasis pada
kompetensi, karir, kolaborasi, kebijakan pendidikan, inovasi pendidikan, dan evaluasi kinerja,
sekolah berupaya memastikan bahwa tujuan pendidikannya dapat tercapai secara efektif dan
berkelanjutan.
Berikut adalah gambar pengembangan profesionalisme guru SD Al-Imam Islamic
School Balikpapan:
Gambar 1 Model Peningkatan Profesional Guru
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Oktober 2024, Page: 1607-1614
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1611
Abdul Rafiq et.al (Model Pengembangan Profesionalisme….)
Selain itu model pengembangan profesionalisme guru di SD Al-Imam Islamic School
Balikpapan berpola sebagai berikut:
Gambar 2 Model Peningkatan Profesional Guru
Pembahasan
Setelah meninjau hasil penelitian yang telah dibahas dan dijelaskan pada bab
sebelumnya, bahwa pengembangan profesionalisme guru di SD Al-Imam Islamic School
Balikpapan mengidentifikasi dan menentukan bahwa pengembangan profesionalisme guru
melalui beberapa langkah terstruktur yaitu:
a. Melakukan identifikasi kebutuhan berbasis kompetensi dan karir dengan mengevaluasi
kinerja guru secara berkala, serta melalui wawancara dan diskusi untuk memahami
tantangan dan kebutuhan aktual.
b. Melakukan Perancangan program pengembangan profesionalisme guru dengan
pendekatan yang sistematis dan berkelanjutan. Serta mempertimbangkan evaluasi kinerja
secara berkala, perencanaan program ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman
kurikulum, mendorong inovasi, dan meningkatkan keterampilan interpersonal guru. Hal
ini mendukung kualitas pengajaran yang lebih baik dan pendidikan yang holistik.
c. Melakukan Implementasi program, Sejalan dengan teori Farihin, pengembangan
profesionalisme guru mencakup dua aspek: peningkatan kemampuan profesional secara
mandiri dan pengelolaan karir oleh kepala sekolah. Dukungan kepemimpinan yang kuat
memastikan program pengembangan berjalan efektif, mendorong keterlibatan guru, dan
memperbaiki kualitas pengajaran.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Oktober 2024, Page: 1607-1614
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1612
Abdul Rafiq et.al (Model Pengembangan Profesionalisme….)
d. Melakukan evaluasi, yang mana hal ini melibatkan penilaian dari berbagai sumber
termasuk kepala sekolah, rekan sejawat, siswa, dan observasi langsunguntuk
memberikan gambaran menyeluruh tentang kompetensi dan efektivitas pengajaran guru.
Model ini menekankan pentingnya kolaborasi dan umpan balik berkelanjutan,
memfasilitasi diskusi profesional, dan berbagi pengalaman. Evaluasi tidak hanya
berfungsi untuk penilaian, tetapi juga untuk memberikan bimbingan dan dukungan
berkelanjutan, memastikan peningkatan kualitas pembelajaran di kelas.
e. Melakukan Pemberdayaan guru yang difokuskan pada pengembangan kompetensi secara
berkelanjutan melalui pelatihan, workshop, dan kegiatan kolaboratif. Guru mendapatkan
akses ke komunitas belajar, mentoring, dan kompetisi untuk memperdalam pemahaman
dan menerapkan metode baru. Dukungan berupa reward, sertifikat, dan evaluasi kinerja
yang terstruktur memastikan bahwa program pengembangan sesuai dengan kebutuhan
individu. Pendekatan ini menunjukkan bahwa guru dianggap sebagai aset berharga yang
terus didorong untuk berkembang dan meningkatkan kualitas pendidikan.
Adapun model pengembangan yang dilakukan oleh SD Al-Imam Islamic School
Balikpapan adalah sebagai berikut:
1. Model Berbasis Kompetensi:
a. Tactic Sharing, berbagi strategi mengajar yang efektif untuk meningkatkan
keterampilan guru.
b. In-depth Knowledge, pelatihan mendalam dalam bidang keilmuan untuk memperbarui
pengetahuan guru.
c. Pengembangan Karakter, meningkatkan karakter Islami dan kompetensi keagamaan
guru melalui program seperti Tahsin Al-Quran dan Kajian Diniah.
2. Model Berbasis Karir:
a. Awarding Guru, penghargaan untuk memotivasi dedikasi dan inovasi guru.
b. Bonus Akhir Tahun, apresiasi finansial dan promosi jabatan sebagai bentuk pengakuan.
c. Kenaikan Jabatan, promosi jabatan berdasarkan evaluasi kinerja.
d. Indikator Guru Ideal, penetapan standar kompetensi untuk meningkatkan kualitas
pengajaran.
3. Model Berbasis Kolaborasi:
a. Meeting Koordinator (Kombel), forum rutin untuk berbagi ide dan strategi pengajaran.
b. General Meeting, forum koordinasi dengan dukungan platform digital untuk
komunikasi efektif.
c. Kolaborasi dalam Proyek Sekolah, kerja sama dalam merancang dan melaksanakan
proyek pendidikan seperti kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
d. Kolaborasi dengan Mitra Pendidikan, kerja sama dengan lembaga eksternal untuk
memperluas pengetahuan dan sumber daya.
4. Model Berbasis Kebijakan Pendidikan:
a. In House Training (IHT), pelatihan internal sesuai kebutuhan kebijakan pendidikan
terbaru.
b. Workshop, keterampilan khusus untuk mengimplementasikan kurikulum baru.
c. Pembinaan Oleh Dinas Pendidikan, menyelaraskan visi sekolah dengan kebijakan
daerah.
d. Kelompok Kerja Guru (KKG), forum untuk berbagi praktik terbaik dan informasi
terbaru dari sekolah lain.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Oktober 2024, Page: 1607-1614
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1613
Abdul Rafiq et.al (Model Pengembangan Profesionalisme….)
5. Model Berbasis Inovasi Pendidikan:
a. Pelatihan Rutin, memperkenalkan metode dan teknologi terbaru.
b. Workshop, eksperimen dengan teknik dan alat baru.
c. Kegiatan Pembelajaran Kolaboratif, proyek kolaboratif untuk berbagi pengetahuan.
d. Program Mentoring, dukungan praktis dalam menerapkan inovasi.
e. Evaluasi dan Penghargaan, penilaian dampak inovasi dan pemberian penghargaan.
6. Model Berbasis Evaluasi Kinerja:
a. Tindak Lanjut Evaluasi dan Pemantauan, pemantauan berkala dan bimbingan untuk
perbaikan praktik pengajaran.
b. Penggunaan Data Evaluasi untuk Pengembangan Profesional, Merancang program
pengembangan berdasarkan hasil evaluasi.
c. Budaya Religius dalam Evaluasi Kinerja, Integrasi nilai-nilai religius dalam proses
evaluasi untuk mendukung pengembangan profesional dan spiritual guru agar sesuai
dengan visi-misi sekolah.
4.
Kesimpulan
Pengembangan profesionalisme guru di SD Al-Imam Islamic School Balikpapan
dilakukan melalui pendekatan yang terstruktur dan holistik. Dimulai dari identifikasi
kebutuhan guru, program ini dirancang untuk memperkuat kompetensi melalui pelatihan
berkelanjutan, pemberdayaan, dan evaluasi komprehensif. Model yang diterapkan mencakup
pengembangan berbasis kompetensi, karir, kolaborasi, kebijakan pendidikan, inovasi, dan
evaluasi kinerja. Penerapan nilai-nilai religius menjadi landasan utama dalam setiap prosesnya,
sehingga menciptakan guru yang tidak hanya profesional dalam pengajaran, tetapi juga
berkarakter Islami sesuai dengan visi-misi sekolah hal tersebut dapat kita lihat pada tabel
berikut:
Model pengembangan profesionalisme guru SD Al-Imam Islamic School Balikpapan
1
Identifikasi Kebutuhan Guru
2
Perencanaan Program berbasis
a.
Tactic Sharing, In-depth Knowledge, pengembangan karakter
b.
Awarding guru, Bonus akhir tahun, kenaikan jabatan
c.
Meeting Koordinator, general meeting, proyek
d.
IHT, Workshop, Pembinaan dinas, Pendidikan Lineritas, KKG
e.
Pelatihan Rutin, Eksperimen, Program mentoring
f.
Tindak Lanjut Evaluasi, Budaya Religius
3
Implementasi Program
4
Evaluasi Program
5
Pemberdayaan Guru
Program ini bertujuan untuk menghasilkan peningkatan kualitas pengajaran yang
berkesinambungan, serta mendukung perkembangan guru secara personal dan profesional.
5.
Ucapan Terima Kasih
Dengan penuh rasa syukur, saya ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyelesaian penelitian ini.
Ucapan terima kasih khusus saya sampaikan kepada para pembimbing, Prof. Dr. Suyatno,
M.Pd.I. Dr. Achadi Budi Santosa, M,.Pd, yang telah memberikan bimbingan, ilmu, serta
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Oktober 2024, Page: 1607-1614
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1614
Abdul Rafiq et.al (Model Pengembangan Profesionalisme….)
dukungan moral yang sangat berarti sepanjang proses penelitian ini. Saya juga mengucapkan
terima kasih kepada seluruh staf akademik dan administrasi di Universitas Ahmad Dahlan
Yogyakarta, yang telah memberikan fasilitas dan suasana akademik yang kondusif untuk
mendukung jalannya penelitian ini. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada rekan-
rekan sejawat yang telah memberikan saran, masukan, dan diskusi yang mendalam sehingga
memperkaya penelitian ini. Terakhir, saya ingin mengucapkan terima kasih yang tulus kepada
keluarga saya atas cinta, kesabaran, dan dukungan yang tiada henti. Pencapaian ini tidak akan
mungkin tercapai tanpa doa dan keyakinan mereka terhadap saya.
6.
Daftar Pustaka
Danim, S. (2016). Inovasi Pendidikan: Dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme Tenaga
Kependidikan / Sudarwan Danim. Pustaka Setia.
Farihin, H. (2022). Pengembangan Profesionalisme Guru. Aksara Satu.
Hadi, S. (2020). Model Pengembangan Mutu di Lembaga Pendidikan. PENSA: Jurnal Pendidikan Dan
Ilmu Sosial, 2(3), 321347. https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/pensa
Hammond, D. L., W. R. C., A. A., R. N., & O. S. (2009). Professional Learning in the Learning
Profession: A Status Report on Teacher Development in the United States and Abroad. Stanford
University.
Luthans, F., Luthans, B. C., & Luthans, K. W. (2021). Organizational Behavior: An Evidence-Based
Approach Fourteenth Edition. In Hospital Administration.
Markos, S., & Sridevi, M. S. (2010). Employee Engagement: The Key to Improving Performance. In
International Journal of Business and Management (Vol. 5, Issue 12). www.ccsenet.org/ijbm
Richards, J. C., & Lockhart, C. (1994). Reflective teaching in second language classrooms. Cambridge
University Press.
Sopian, A. (2016). Tugas, Peran dan Fungsi Guru dalam Pendidikan.