Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, September 2024, Page: 1590-1596
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1590
Annisaa Nurul Atiqah et.al (Pengaruh Atraksi Wisata Terhadap.)
Pengaruh Atraksi Wisata Terhadap Minat Wisatawan
Berkunjung Ke Museum Sonobudoyo Daerah
Istimewa Yogyakarta
Annisaa Nurul Atiqah
a,1
, Dida Prakasita
b,2
,
a,b
Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta, Jl. Ahmad Yani Jl. Ringroad Timur No.52, Pelem Mulong,
Banguntapan, Kec. Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55198
1
annisaa.atiqah@stipram.ac.id;
2
didaprakasita2@gmail.com;
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Sejarah Artikel:
Diterima: 19 Juli 2024
Direvisi: 1 Agustus 2024
Disetujui: 1 September 2024
Tersedia Daring: 10 September 2024
Museum Sonobudoyo merupakan destinasi wisata tujuan yang sangat
terkenal dan sering dikunjungi wisatawan yang datang ke Kota Yogyakarta.
Tujuan penelitian ini untuk menentukan hubungan antara atraksi wisata (X)
dan minat berkunjung (Y) di Museum Sonobudoyo Daerah Istimewa
Yogyakarta. Objek dalam penelitian ini adalah wisatawan yang berkunjung
ke Museum Sonobudoyo. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan
mengambil sampel sebanyak 100 wisatawan yang pernah berkunjung ke
Museum Sonobudoyo. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner
sebagai data primer. Teknik analisis data menggunakan uji asumsi klasik
yaitu uji normalitas dan uji multikolinieritas, serta uji analisis regresi linier
sederhana, uji koefisien determinasi, dan uji t dibantu dengan aplikasi SPSS
versi 27. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel atraksi wisata
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat berkunjung ke
museum sonobudoyo. Pengujian ini dilakukan secara parsial dengan
memperoleh hasil positif dan signifikan. Pada hasil pengujian determinasi
(R-Square) didapati hasil 49,8% yang menunjukkan bahwa variabel X
berpengaruh terhadap variabel Y sebesar 49,8%. Sedangkan sisanya 50,2%
dipengaruhi oleh variabel lain. Maka dapat disimpulkan bahwa atraksi
wisata memengaruhi minat kunjung wisatawan. Atraksi wisata yang
diselenggarakan di Museum Sonobudoyo diantaranya ada pagelaran wayang
kulit, bioskop Sonobudoyo, membatik secara langsung.
Kata Kunci:
Museum Sonobudoyo
Atraksi Wisata
Minat Berkunjung
ABSTRACT
Keywords:
Sonobudoyo Museum
Tourism Attraction
Visiting Interest
Sonobudoyo Museum is a very famous tourist destination and is often
visited by tourists who come to Yogyakarta City. This study aims to
determine the effect of tourist attractions (X) on visiting interest (Y) at
Sonobudoyo Museum, Yogyakarta Special Region. The object of this research
is tourists visiting the Sonobudoyo Museum. The method used is
quantitative by taking a sample of 100 tourists who have visited the
Sonobudoyo Museum. The data collection method uses a questionnaire as
primary data. The data analysis technique uses the classical assumption test,
namely the normality test and the multicollinearity test, as well as the
multiple linear regression analysis test, the coefficient of determination test,
the t test, and the f test assisted by the SPSS version 27 application. The
results showed that the tourist attraction variable had a positive and
significant influence on the interest in visiting the Sonobudoyo Museum.
This test was carried out partially by obtaining positive and significant
results. In the determination (R-Square) test results obtained 49,8% which
indicates that the variable X has an effect on variable Y of 49,8%. While the
remaining 50,2% is influenced by other variables. So it can be concluded that
tourist attractions influence tourist interest in visiting. Tourist attractions
held at the Sonobudoyo Museum include shadow puppet shows,
Sonobudoyo cinema, live batik making.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, September 2024, Page: 1590-1596
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1591
Annisaa Nurul Atiqah et.al (Pengaruh Atraksi Wisata Terhadap.)
©2024, Annisaa Nurul Atiqah, Dida Prakasita
This is an open access article under CC BY-SA license
1.
Pendahuluan
Indonesia telah mengembangkan beragam jenis pariwisata selama bertahun-tahun, mulai
dari wisata alam, sejarah, kuliner, bahari, hingga wisata budaya. Dilihat dari perkembangannya,
wisata budaya kini menjadi tujuan utama wisatawan mancanegara untuk datang. Yogyakarta
atau "kota budaya", adalah salah satu provinsi di Indonesia dengan budaya dan tradisi unik
yang diwariskan dari nenek moyang.
Museum adalah tempat dimana artefak fisik disimpan, dipelihara, diteliti, dan
dimanfaatkan sebagai bukti hasil dari alam, kebudayaan manusia, dan lingkungan, dengan
tujuan untuk melindungi dan mempertahankan. Museum Sonobudoyo memiliki 2 unit yang
dimana keduanya memamerkan 2 hal yang berbeda. Unit 1 Museum Sonobudoyo
menampilkan artefak koleksi budaya Bali, Madura, Lombok serta Jawa. Di sisi lain, Unit 2
Museum Sonobudoyo memamerkan artefak-artefak yang mengungkap masa lalu dan masa
kini. Seiring berkembangnya zaman, museum dianggap sebagai tempat yang kurang menarik
karena tampak seperti bangunan tua yang penuh dengan sejarah dan barang-barang masa lalu
dan terkesan membosankan. Akibatnya, kunjungan wisatawan ke museum mengalami
penurunan, padahal keberadaan museum dianggap sangat penting karena memiliki banyak
warisan budaya yang harus dipertahankan dan dikembangkan. Terdapat data kunjungan
wisatawan dari Museum Sonobudoyo, berikut tabel jumlah kunjungan wisatawan:
Tabel 1. Jumlah Kunjungan Wisatawan
Tahun
Wisatawan Nusantara
Wisatawan Mancanegara
2020
12.517
1.226
2021
13.051
44
2022
150.353
4.980
2023
311.795
10.505
Sumber: Data Museum Sonobudoyo
Terjadi peningkatan serta penurunan jumlah kunjungan wisatawan selama empat tahun
terakhir atau biasa disebut fluktuatif. Dapat dilihat pada tahun 2021 mengalami penurunan,
namun setelah mengalami penurunan terjadi peningkatan yang cukup pesat ditahun 2022 dan
2023. Banyak hal yang memengaruhi banyaknya orang yang mengunjungi Museum
Sonobudoyo yang merupakan destinasi wisata populer. Salah satu hal yang membuat
wisatawan ingin mengunjungi museum Sonobudoyo adalah atraksi wisatanya. Museum
Sonobudoyo memiliki beragam atraksi wisata yang menarik yaitu atraksi wisata yang sering
ditampilkan adalah wayang kulit, bioskop Sonobudoyo, serta membatik secara langsung di
selasar gedung museum Sonobudoyo. Maka, penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah
variabel atraksi wisata sangat berpengaruh terhadap jumlah kunjungan wisatawan di Museum
Sonobudoyo Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penelitian ini dilakukan sebagai bahan kajian dan perbandingan dari penelitian
sebelumnya. Topik penelitian menjadi acuan dalam hasil penelitian ini. Seperti penelitian yang
dilakukan oleh Mauludin (2017), yang berjudul "Pengaruh Atraksi Wisata Terhadap Minat
Berkunjung Wisatawan Ke Daya Tarik Wisata Wisata Waduk Darma Kabupaten Kuningan".
Yang menemukan hasil 68,33% untuk variabel atraksi wisata, kemudian variabel minat
berkunjung dengan persentase 69,18, dan variabel atraksi wisata memperoleh persentase
32,8%. Ketiga variabel tersebut memperoleh hasil signifikan dengan presentase dalam kategori
baik, dan ditunjukan bahwa jika atraksi wisata meningkat, maka semakin besar peningkatan
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, September 2024, Page: 1590-1596
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1592
Annisaa Nurul Atiqah et.al (Pengaruh Atraksi Wisata Terhadap.)
jumlah wisatawan di destinasi Wisata Waduk Darma.
Kemudian dari Jurnal hasil penelitian yang dilakukan Lesmana & Brahmanto (2016),
yang dimana penelitian tersebut mengidentifikasi “Pengaruh Atraksi Wisata terhadap Kepuasan
Pengunjung Primata Schmutzer Taman Margasatwa Ragunan Jakarta”. menunjukkan bahwa
atraksi wisata memengaruhi kepuasan pengunjung sebesar 38,3%, sementara faktor lain yang
tidak diteliti memengaruhi 61,7%. Hal ini menunjukkan bahwa atraksi wisata memiliki faktor
yang berpengaruh terhadap tingkat kepuasan pengunjung.
Penelitian lain dilakukan oleh Sitepu & Atiqah (2022) mengenai “Pengaruh Penerapan
Konsep Digitalisasi di Museum Sonobudoyo Yogyakarta”. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa dengan menerapkan efektivitas digitalisasi di Museum Sonobudoyo Yogyakarta, tingkat
kepuasan wisatawan meningkat 96% dengan peningkatan data kunjungan lebih dari 50%.
Namun, ada beberapa kekurangan dengan implementasi digitalisasi Museum Sonobudoyo yang
masih tertinggal dari penerapan konsep digitalisasi yang masih sedikit dan eksistensi dengan
objek wisata yang sama.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, penelitian ini melanjutkan
dengan menjelaskan bahwa atraksi wisata adalah segala sesuatu yang dapat menarik perhatian
pengunjung untuk mengunjungi suatu tempat wisata (Armstrong dan Kotler, 2004). Atraksi
wisata dapat berupa acara wisata seperti pertunjukan khas, serta aktivitas wisata yang menarik.
Atraksi wisata menampilkan pertunjukan dengan unsur budaya dari suatu daerah, dan bertujuan
untuk memperkenalkan warisan budaya kepada para wisatawan. Atraksi wisata hingga saat ini
mempunyai makna dan sejarah yang melekat bagi suatu daerah tertentu (Utami & Ekasari,
2022). Menurut Mauludin (2017) Atraksi wisata salah satu faktor utama yang mempengaruhi
keinginan wisatawan mengunjungi suatu tempat, jika keragaman atraksi wisata tersebut
kurang, maka minat wisatawan pun cenderung berkurang, dikarenakan pengaruh atraksi wisata
ini sangat penting bagi destinasi wisata itu sendiri.
Objek wisata yang menarik akan lebih dinikmati oleh wisatawan. Pengertian wisatawan
menurut Undang-undang nomor 10 tahun 2009, Orang yang melakukan kegiatan wisata dan
berkunjung ke suatu tempat atau negara disebut wisatawan atau pengunjung, yang terdiri dari
banyak orang. Selain itu menurut Pomantow et al. (2022) Perjalanan singkat ke suatu tempat
atau negara asing yang menginap selama minimal 24 jam atau paling lama enam bulan juga
disebut pelancong.
Wisatawan dapat pergi ke objek wisata karena beberapa alasan. Suryabrata (2011)
menyatakan bahwa minat adalah kecenderungan seseorang untuk tertarik pada atau menyukai
suatu objek. Harahap & Rahmi (2020)mendefinisikan terdapat beberapa komponen yang
menjadi pengaruh minat wisatawan berkunjung: (1) profil wisatawan, yang terdiri dari dua
kategori: (a) karakteristik sosial ekonomi wisatawan, seperti umur, pendidikan, dan tingkat
pendapatan; (b) karakteristik tingkah laku, seperti motivasi, sikap, dan keinginan wisatawan;
dan (c) pengetahuan pariwisata, seperti informasi tentang kawasan tujuan wisata dan fasilitas
dan layanan yang tersedia di sana, (d) Karakteristik wisata termasuk jarak, lama tinggal, biaya,
dan waktu perjalanan; (e) Sumber daya dan ciri khas daerah, seperti jenis atraksi, akomodasi,
ketersediaan dan kualitas layanan, kondisi lingkungan, dan lainnya.
Fokus studi ini adalah minat wisatawan terhadap atraksi museum. Menurut Asmara
(2019), museum merupakan lembaga permanen yang membantu masyarakat dan kemajuan
mereka tanpa mencari keuntungan. Museum terbuka untuk umum dan dapat dikunjungi,
dirawat, ataupun di rekomendasikan dengan tujuan untuk penelitian, pendidikan, dan rekreasi,
serta untuk barang pembuktian manusia dan lingkungannya. Museum juga berfungsi sebagai
warisan dan pelestari kebudayaan bangsa dan dapat berfungsi sebagai lembaga pendidikan non-
formal dengan menyajikan berbagai informasi, dan ilmu pengetahuan, dan menyimpan tak
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, September 2024, Page: 1590-1596
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1593
Annisaa Nurul Atiqah et.al (Pengaruh Atraksi Wisata Terhadap.)
benda (tangible) seperti nilai, tradisi, dan norma, serta benda (intangible) seperti artefak, fosil,
dan benda etnografi (Sinaga, 2021).
2.
Metode
Untuk analisis data, digunakan regresi linier sederhana. Alat uji penelitian adalah SPSS
versi 27. Objekt penelitian di Museum Sonobudoyo Yogyakarta. Wisatawan yang
mengunjungi Museum Sonobudoyo merupakan populasi dari penelitian ini. Rumus slovin
digunakan untuk menentukan besaran jumlah sampel yang ditetapkan dalam penelitian ini,
dan memperoleh jumlah sampel 100 wisatawan dengan melibatkan proses pengambilan data
primer dari penyebaran kuisioner dan menggunakan Purposive sampling degan kriteria
wisatawan yang sudah berusia 18 tahun keatas dan sudah pernah mengunjungi Museum
Sonobudoyo. Penelitian ini melibatkan dua variable yaitu atraksi wisata sebagai (X) terhadap
minat kunjung sebagai (Y).
3.
Hasil dan Pembahasan
Karakteristik Responden
Pada penelitian ini jenis kelamin responden pengunjung museum Sonobudoyo dengan
sampel responden 100 orang, yaitu pria sebanyak 49 orang dan perempuan 51 orang, dengan
usia 20-30 sebanyak 94 orang, usia 31-40 sebanyak 3 orang, usia 41-50 sebanyak 2 orang dan
pengunjung berusia diatas 50 sebanyak 1 orang. Pengunjung memiliki jenis pekerjaan
pelajar/mahasiswa sebanyak 47 orang, PNS/TNI/POLRI sebanyak 9 orang, Pegawai Swasta
sebanyak 37 orang dan Wiraswasta sebanyak 7 orang.
Sebagian besar pengunjung mengetahui
Museum Sonobudoyo sebanyak 46 orang mengetahui melalui Media Sosial, 46 orang
mengetahui Museum Sonobudoyo melalui pengalaman teman/saudara, dan pengunjung
sebanyak 8 orang mengetahui melalui website/artikel. Kemudian sebanyak 68 orang
berkunjung satu kali ke museum Sonobudoyo, 21 orang berkunjung dua kali, dan 11 orang
berkunjung lebih dari dua kali.
Pengaruh Atraksi Wisata terhadap Minat Wisatawan Berkunjung
Hasil nilai t hitung variabel atraksi wisata sebesar 9,855 > terhadap t tabel yaitu 1,984
dan nilai sig. yaitu 0,001 < 0,05, maka variabel X berpengaruh terhadap minat kunjungan (Y).
Sehingga, Hipotesis diterima, menunjukkan atraksi wisata mempunyai pengaruh positif pada
keinginan pengunjung mengunjungi Museum Sonobudoyo di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Menurut hasil analisis uji regresi linear sederhana dengan model persamaan:
Y = a + bX
Dimana:
Y : Minat Berkunjung
a : Konstanta
b : Koefisien regresi
X : Atraksi Wisata
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS versi 27 maka diperoleh hasil, sebagai berikut:
Tabel 2. Hasil Uji Analisis Regresi Linear Sederhana
Coefficients
a
Model
t
Sig.
B
Std.
Error
Beta
1
(Constant)
5.887
1.680
3.504
.001
Atraksi Wisata
.752
.076
.706
9.855
.000
a. Dependent Variable: Minat Wisatawan Berkunjung
Sumber : Diolah Peneliti (2024)
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, September 2024, Page: 1590-1596
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1594
Annisaa Nurul Atiqah et.al (Pengaruh Atraksi Wisata Terhadap.)
Dari Output software SPSS 27 di atas diperoleh model regresi:
Y =5,887 + 0,752 X
Atraksi wisata memiliki nilai koefisien beta sebesar 0,752 yang dapat diartikan jika
variabel atraksi wisata (x) mengalami kenaikan 1 unit maka minat kunjungan pada Museum
Sonobudoyo meningkat 0,752 satuan. Dari hasil pengujian regresi linear sederhana bisa
digunakan sebagai prediksi bahwa terdapat pengaruh dari variabel atraksi wisata kepada minat
wisatawan berkunjung Museum Sonobudoyo.
Metode analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini yaitu
Koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa jauh kemampuan model untuk menjelaskan
variasi variabel dependen. Analisis data koefisien determinasi, uji t, dan bantuan digunakan
untuk menguji hipotesis penelitian ini. Analisis data diselesaikan menggunakan software SPSS
27.
Tabel 3. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary
Model
R
R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1
.706
a
.498
.493
1.47679
a. Predictors: (Constant), Atraksi Wisata
Sumber: Diolah Peneliti (2024)
Hasil penelitian menunjukkan nilai koefisien determinasi (R2) yaitu 0,498, atau 49,8%,
yang menunjukkan pengaruh variabel X terhadap variabel Y sebesar 49,8%, dan variabel lain
memengaruhi sebesar 50,2%. Artinya, menurut Sarwono (2006) korelasi yang dihasilkan
masuk dalam kategori baik atau signifikan.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa atraksi wisata adalah faktor pendorong wisatawan
mengunjungi Museum Sonobudoyo di DIY. Menurut Putra & Treman (2022), Atraksi wisata
ialah segala sesuatu yang menarik orang untuk mengunjungi suatu tempat tertentu. Ada tiga
jenis atraksi wisata: atraksi alam, budaya maupun buatan manusia. Tempat sejarah dan budaya,
objek alam seperti hutan dan air terjun, dan sarana rekreasi seperti jalur bersepeda dan hiking
adalah beberapa contoh atraksi wisata. Atraksi wisata budaya merupakan daya tarik yang
menampilkan pertunjukan dengan unsur budaya dari suatu daerah, dan bertujuan untuk
memperkenalkan warisan budaya kepada para wisatawan. atraksi wisata budaya hingga saat ini
mempunyai makna dan sejarah yang melekat bagi suatu daerah tertentu (Utami & Ekasari,
2022). Adanya pagelaran wayang, seni pertunjukan, berbagai macam pentas kesenian, dan
bioskop yang ada di museum Sonobudoyo merupakan point-point pembentuk variabel atraksi
wisata yang berpengaruh positif untuk wisatawan yang berkunjung ke Museum Sonobudoyo.
Maka kesimpulan dari variabel atraksi wisata adalah semakin lengkap dan beragam atraksi
wisata di Museum Sonobudoyo sehingga minat wisatawan berkunjung terjadi peningkatan.
4.
Simpulan
Atraksi wisata yang ada di Museum Sonobudoyo berada pada kategori baik. Banyak
wisatawan menikmati pertunjukan yang menarik, bangunan yang bagus dan bersih, dan
kegiatan berfoto bersama teman dan keluarga. Mereka kemudian membagikannya di media
sosial mereka, secara tidak langsung membantu mempromosikan acara. Selain itu, ada
kumpulan barang bersejarah yang lengkap. Hasil pengujian hipotesis dapat dilihat untuk
mengetahui pengaruh Atraksi Wisata (X) terhadap Minat Berkunjung (Y), yang menunjukkan
bahwa ada pengaruh yang cukup signifikan antara Atraksi Wisata (X) dan Minat Berkunjung
(Y) dengan model persamaan Y =5,887 + 0,752X. Dengan kata lain, ketika variabel atraksi
wisata (X) bernilai nol atau minat berkunjung (Y) tidak dipengaruhi oleh atraksi wisata, maka
atraksi wisata (X) bernilai 5,887. Sedangkan, minat pengunjung (Y) akan meningkat sebesar
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, September 2024, Page: 1590-1596
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1595
Annisaa Nurul Atiqah et.al (Pengaruh Atraksi Wisata Terhadap.)
0,752 jika variabel atraksi wisata (X) meningkat sebesar satu satuan. Nilai positif koefisien
determinasi (R
2
) sebesar 49,8%, menunjukkan bahwa atraksi wisata (X) memberikan pengaruh
positif terhadap minat berkunjung (Y). Dengan kata lain, semakin baik atraksi wisata yang ada,
semakin besar minat berkunjung ke Museum Sonobudoyo.
5.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, berikut adalah saran dari penulis: (1).
Bagi pihak Museum Sonobudoyo untuk dapat meningkatkan atraksi wisata yang ada di
Museum Sonobudoyo untuk membuat wisatawan lebih tertarik; (2). Selain atraksi wisata, di
Museum Sonobudoyo DIY, terdapat beberapa faktor yang memberi pengaruh pada minat
pengunjung untuk berkunjung ke Museum Sonobudoyo. Dengan demikian, peneliti selanjutnya
perlu meneliti unsur-unsur lain yang mempengaruhi minat pengunjung Museum Sonobudoyo.
6.
Daftar Pustaka
Armstrong, G., & Kotler, P. (2004). Marketing: An Introduction 7th edition. Toronto: Pearson
International.
Asmara, D. (2019). Peran Museum dalam pembelajaran sejarah. Kaganga: Jurnal Pendidikan
Sejarah dan Riset Sosial Humaniora, 2(1), 10-20
Harahap, S. A., & Rahmi, D. H. (2020). Pengaruh kualitas daya tarik wisata budaya terhadap
minat kunjungan wisatawan nusantara ke kotagede. Gemawisata: Jurnal Ilmiah
Pariwisata, 16(2), 118-129.
Indonesia. (2009). Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan. Jakarta.
Lesmana, A. A., & Brahmanto, E. (2016). Pengaruh Atraksi Wisata Terhadap Kepuasan
Pengunjung Primata Schmutzer Taman Margasatwa Ragunan Jakarta. Jurnal
Pariwisata, 2(2), 121-128.
Marpaung, B. (2019). Pengaruh Daya Tarik, Kualitas Pelayanan, Fasilitas Dan Keselamatan
Dengan Kepuasan Wisatawan Sebagai Variabel Interventing Terhadap Minat Kunjungan
Ulang Wisatawan. Mpu Procuratio, 1(2 Oktober), 144-155.
Mauludin, R. (2017). Pengaruh Atraksi Wisata Terhadap Minat Berkunjung Wisatawan Ke
Daya Tarik Wisata Waduk Darma Kabupaten Kuningan. Jurnal Manajemen Resort Dan
Leisure, 14(2), 57-68.
Putra, N. A. S. W., Treman, I. W., & Putra, I. W. K. E. (2022). Pemetaan Sebaran Atraksi
Wisata Pada Jalur Fun Bike Di Desa Panji Kecamatan Sukasada Kabupaten Bulelelng
Provinsi Bali. Jurnal ENMAP, 3(2), 64-68.
Pomantow, C., Langi, F. M., & Waworuntu, C. N. (2022). Analisis Perilaku Wisatawan Dalam
Memilih Objek Wisata di Kota Manado. Journal of Psychology Humanlight, 3(2), 102-
113.
Sarwono, J. (2006). Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sinaga, O. (2021). Pemanfaatan Museum Negeri Sumatera Utara Sebagai Sumber Belajar
Sejarah Tingkat SMA. Education & Learning, 1(1), 35-38.
Sitepu, F. A. B., & Atiqah, A. N. (2022). Pengaruh penerapan konsep digitalisasi di Museum
Sonobudoyo Yogyakarta. Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah, 16(1), 1-10.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, September 2024, Page: 1590-1596
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1596
Annisaa Nurul Atiqah et.al (Pengaruh Atraksi Wisata Terhadap.)
Sulastri, Rapini, T., & Kristiyana, N. (2018). Analisis Pengaruh Daya Tarik, Kualitas
Pelayanan Terhadap Minat Berkunjung Ulang Pengunjung yang Berkunjung di
Mojosemi Forest Park Kabupaten Magetan Dengan Kepuasan Pengunjung Sebagai
Variabel Intervening. Jurnal Ekonomi, Manajemen Dan Akuntansi, 2(1), 37-45.
Suryabrata, S. (2011). Psikologi Kepribadian. Jakarta: Rajawali Press.
Utami, D. E., & Ekasari, A. M. (2022, August). Identifikasi Atraksi Wisata Budaya Keraton
Cirebon Beserta Turunannya. In Bandung Conference Series: Urban & Regional
Planning (Vol. 2, No. 2, pp. 528-534).
Yudiandri, T. E., & Ningrum, L. (2022). Kepuasan Pengunjung Destinasi Wisata Pada 3A
komponen Produk Wisata Yogyakarta. Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah, 16(1), 18-27.