Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, September 2024, Page: 1552-1561
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1552
Zuha Nur Islamiati et.al (Penerapan Manajemen Layanan Karir di….)
Penerapan Manajemen Layanan Karir di Madrasah
Aliyah Negeri
Zuha Nur Islamiati
a,1
, Siti Partini Suardiman
b,2
, Suyatno
c,3
a, b, c
Universitas Ahmad Dahlan, Jalan Pramuka No. 42, D.I. Yogyakarta 55164, Indonesia
1
2
3
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Sejarah Artikel:
Diterima: 05 Juni 2024
Direvisi: 27 Juli 2024
Disetujui: 28 Agustus 2024
Tersedia Daring: 18 September 2024
Manajemen layanan karir merupakan elemen penting dalam membantu
siswa merencanakan masa depan mereka. Penelitian ini bertujuan untuk
mengeksplorasi dan memahami manajemen layanan karir di Madrasah
Aliyah Negeri Sleman, dengan fokus pada tahapan perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi program karir. Selain itu, penelitian ini juga
mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan tujuan karir siswa,
termasuk peran orang tua, guru, dan dunia industri. Metode penelitian
yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data
dikumpulkan melalui observasi lapangan dan wawancara terstruktur
dengan kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru Bimbingan dan
Konseling (BK), serta beberapa siswa. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa manajemen layanan karir di MAN Sleman dilakukan secara
sistematis dengan kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan mitra
eksternal seperti dunia industri. Dukungan orang tua dan bimbingan dari
guru BK sangat mempengaruhi siswa dalam menetapkan pilihan karir
yang sesuai dengan minat dan kemampuan mereka. Program karir, seperti
workshop, kunjungan industri, dan bimbingan individu, terlaksana dengan
baik, meskipun masih terdapat beberapa kendala dalam evaluasi, terutama
terkait kecemasan siswa dalam menentukan karir. Penelitian ini
memberikan kontribusi dalam pengembangan layanan karir di sekolah,
serta menjadi referensi bagi sekolah lain yang ingin meningkatkan kualitas
layanan karir yang lebih efektif dan relevan dengan kebutuhan siswa.
Kata Kunci:
Manajemen Layanan Karir
Perencanaan Karir
Evaluasi Karir
Dukungan Orang Tua
ABSTRACT
Keywords:
Career Service Management
Career Planning
Career Evaluation
Parental Support
Career service management is a critical element in helping students plan
their futures. This research aims to explore and understand career service
management at Madrasah Aliyah Negeri in Sleman, focusing on the stages
of planning, implementation, and evaluation of career programs.
Additionally, this study examines the factors that influence students’
career goal-setting, including the roles of parents, teachers, and industry
partnerships. A qualitative descriptive approach was employed, with data
collected through field observations and structured interviews with the
school principal, vice-principals, career guidance counselors, and several
students. The results indicate that career service management at MAN
Sleman is conducted systematically through collaboration between the
school, parents, and external partners such as industry professionals.
Parental support and guidance from career counselors significantly affect
students in choosing careers that align with their interests and abilities.
Career programs, including workshops, industrial visits, and individual
counseling, were successfully implemented, although some challenges
remain in the evaluation process, particularly regarding students' anxiety
in career decision-making. This research contributes to the development
of more effective career services in schools and serves as a reference for
other institutions seeking to improve their career services to better meet
students’ needs.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, September 2024, Page: 1552-1561
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1553
Zuha Nur Islamiati et.al (Penerapan Manajemen Layanan Karir di….)
©2024, Zuha Nur Islamiati, Siti Partini Suardiman, Suyatno
This is an open access article under CC BY-SA license
1.
Pendahuluan
Di era kemajuan teknologi yang semakin pesat, dunia kerja terus mengalami perubahan
yang signifikan dengan munculnya pekerjaan baru. Siswa sekolah menengah atas, termasuk
siswa di Madrasah Aliyah Negeri (MAN), menghadapi tantangan besar dalam menentukan
jenjang karir mereka setelah lulus sekolah. Persiapan karir yang tepat merupakan faktor penentu
kesuksesan di masa depan, dan manajemen layanan karir di sekolah menjadi salah satu aspek
penting dalam membantu siswa merancang masa depan mereka. Sebagai bagian dari sistem
pendidikan, layanan karir berperan dalam mendukung siswa memahami minat dan kemampuan
mereka serta mempersiapkan mereka untuk dunia kerja yang kompetitif. (Syafaruddin, 2019)
menegaskan bahwa layanan karir yang terstruktur di sekolah dapat menciptakan lingkungan
pendidikan yang kondusif bagi pengembangan karir siswa.
Kebaruan dari penelitian ini terletak pada eksplorasi mendalam mengenai implementasi
manajemen layanan karir di MAN, khususnya di Sleman. Meskipun beberapa penelitian telah
membahas peran layanan karir di sekolah, seperti penelitian oleh Witko et al. (2005) dan Suryadi
et al. (2018), yang menyoroti pentingnya bimbingan karir di tingkat menengah atas, penelitian
ini memberikan perspektif baru dengan menganalisis kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan
dunia industri dalam penyusunan program layanan karir. Penelitian ini juga mengkaji bagaimana
siswa MAN di Sleman merespon layanan karir yang diterapkan di sekolah, serta tantangan yang
mereka hadapi dalam merencanakan masa depan karir mereka.
Survei literatur menunjukkan bahwa perencanaan karir yang matang sangat penting dalam
membimbing siswa untuk membuat keputusan karir yang tepat. Penelitian seperti yang dilakukan
oleh Bardick et al. (2006) dan Lau et al. (2021) menunjukkan bahwa perencanaan karir perlu
dimulai lebih awal, dan bimbingan karir yang komprehensif dapat meningkatkan kematangan
karir serta konsep diri siswa. Namun, masih ada kesenjangan dalam pemahaman mengenai
bagaimana layanan karir di Madrasah Aliyah Negeri diterapkan dan bagaimana siswa, terutama
di wilayah Sleman, merespon layanan tersebut. Penelitian ini berupaya mengisi kesenjangan
tersebut dengan memberikan wawasan mengenai manajemen layanan karir yang diterapkan di
MAN Sleman dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi manajemen layanan karir siswa di
MAN Sleman, khususnya bagaimana tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program
dilakukan. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk memahami peran orang tua, guru, serta
mitra eksternal dalam membantu siswa menetapkan tujuan karir mereka. Penelitian ini
diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan layanan karir yang lebih efektif
di Madrasah Aliyah, terutama di Sleman. Kontribusi ini akan memperkaya literatur mengenai
manajemen layanan karir dengan memberikan panduan bagi sekolah lain dalam meningkatkan
layanan bimbingan karir mereka, serta memperkuat peran sekolah dalam mempersiapkan siswa
menghadapi tantangan di dunia kerja.
2.
Metode
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif.
Pendekatan ini dipilih untuk memahami secara mendalam tentang fenomena manajemen layanan
karir di sekolah, khususnya dalam konteks Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Sleman. Data
dalam penelitian ini terdiri dari data primer yang diperoleh langsung melalui wawancara
terstruktur dengan kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru Bimbingan dan Konseling (BK),
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, September 2024, Page: 1552-1561
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1554
Zuha Nur Islamiati et.al (Penerapan Manajemen Layanan Karir di….)
serta beberapa siswa, dan data observasi lapangan terkait implementasi program layanan karir di
sekolah.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara terstruktur.
Observasi dilakukan untuk mendapatkan gambaran langsung mengenai kondisi lapangan,
khususnya terkait pelaksanaan program layanan karir. Sementara itu, wawancara terstruktur
digunakan untuk menggali informasi lebih dalam mengenai pengalaman dan pandangan
responden terkait program layanan karir. Setiap wawancara berlangsung antara 40 hingga 60
menit dengan panduan pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya.
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, di mana data yang telah
dikumpulkan diorganisir dan dianalisis secara sistematis. Proses analisis dilakukan melalui
tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Peneliti juga melakukan
triangulasi data untuk memastikan validitas dan reliabilitas temuan.
3.
Hasil dan Pembahasan
Project: Penerapan Manajemen Layanan Karir di Madrasah Aliyah Negeri
Report created by Mobile46 on 9/13/2024
Code Report
Selected codes (40)
Arahan Guru
1 Groups:
Penetapan Tujuan Karir Siswa
1 Quotations:
24:5 ¶ 29 in P9 - Siswa 3
Ngarahinnya biasanya tetep disuruh kuliah dulu bu.
1 Codes:
is part of Penetapan Tujuan Karir
0 Groups
0 Quotations
Dukungan Orang Tua
1 Groups:
Penetapan Tujuan Karir Siswa
3 Quotations:
21:9 ¶ 57 in P7 - Siswa 1
Iya bu Alhamdulillah orang tua mendukung bu
21:10 ¶ 61 in P7 - Siswa 1
Alhamdulillah sih orang tus selalu membebaskan saya bu, terserah mau ambil jurusan apa saja
23:6 ¶ 38 in P8 - Siswa 2
Orang tua lebih menyarankan untuk lanjut kuliahnya bu
Evaluasi Program
2 Groups:
Evaluasi Layanan Karir / Tahapan Manajemen Layanan Karir
12 Quotations:
14:10 ¶ 41 in P1 - Kepsek
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, September 2024, Page: 1552-1561
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1555
Zuha Nur Islamiati et.al (Penerapan Manajemen Layanan Karir di….)
Evaluasi dilakukan secara komprehensif setiap akhir tahun ajaran melalui survey siswa, rapat
evaluasi bersama tim BK, dan penilaian terhadap capaian tujuan yang telah ditetapkan.
15:10 ¶ 41 in P2 - Waka Kurikulum
Evaluasi dilakukan secara berkala dengan mengumpulkan data dari hasil kegiatan, umpan balik
dari siswa dan staf, serta pencapaian tujuan program. Kami juga menggunakan hasil survei dan
wawancara untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif
16:10 ¶ 41 in P3 - Waka Kesiswaan
Kami menggunakan kombinasi survei dan wawancara untuk mengevaluasi program. Hasil
evaluasi ini membantu kami mengidentifikasi kekuatan dan area yang perlu diperbaiki, sehingga
kami dapat membuat penyesuaian yang diperlukan
18:13 ¶ 54 in P4 - BK 1
Evaluasi kami dilakukan secara berkala, biasanya setiap akhir semester. Kami kumpulkan
feedback dari siswa, guru, dan pihak terkait lainnya. Kami juga lihat hasil dari program seperti
jumlah siswa yang diterima di universitas atau yang berhasil mendapatkan pekerjaan setelah
lulus. Ini jadi bahan evaluasi untuk program selanjutnya
18:14 ¶ 58 in P4 - BK 1
Sekolah melakukan evaluasi tahunan sebelum tahun ajaran baru dimulai, dimana program karir
dievaluasi dan disesuaikan sesuai kebutuhan. Rapat kerja menjadi momen penting untuk evaluasi
ini.
18:15 ¶ 62 in P4 - BK 1
Metode evaluasi kami melibatkan survei kepuasan siswa, analisis hasil tes minat bakat, dan
tracking alumni. Kami ingin tahu apakah siswa merasa terbantu dengan program yang kami
sediakan dan apakah mereka bisa mencapai tujuan karir mereka setelah lulus
19:13 ¶ 53 in P5 - BK 2
Evaluasi efektivitas program pengembangan karir dilakukan secara sistematis melalui berbagai
metode, termasuk survei kepuasan siswa, analisis data pencapaian akademis, dan pelacakan
alumni. Kami juga mengadakan rapat evaluasi yang melibatkan seluruh staf terkait untuk
meninjau hasil program dan menentukan langkah-langkah perbaikan yang diperlukan.
19:14 ¶ 57 in P5 - BK 2
Pengukuran efektivitas program karir dilakukan dengan membandingkan hasil pencapaian siswa
terhadap tujuan yang telah ditetapkan. Kami menggunakan indikator seperti tingkat kelulusan,
keberhasilan siswa dalam masuk ke perguruan tinggi atau dunia kerja, dan feedback dari siswa
dan orang tua. Jika diperlukan, kami melakukan penyesuaian program berdasarkan temuan
evaluasi untuk memastikan program tetap relevan dan efektif.
Kerjasama Eksternal
1 Groups:
Perencanaan Program Layanan Karir
9 Quotations:
14:6 ¶ 25 in P1 - Kepsek
Ya, kami bekerjasama dengan dunia usaha, universitas, dan instansi pemerintah. Perencanaan
dimulai dengan diskusi bersama, penandatanganan MoU, dan pelaksanaan kegiatan seperti
seminar atau magang
15:6 ¶ 25 in P2 - Waka Kurikulum
Ya, kami bekerja sama dengan berbagai pihak eksternal seperti perusahaan, lembaga pendidikan
tinggi, dan lembaga pelatihan. Proses perencanaannya melibatkan negosiasi untuk menyepakati
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, September 2024, Page: 1552-1561
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1556
Zuha Nur Islamiati et.al (Penerapan Manajemen Layanan Karir di….)
program, jadwal, dan kebutuhan dari kedua belah pihak. Kami sering mengadakan pertemuan
untuk memastikan bahwa kerjasama berjalan lancar.
16:6 ¶ 25 in P3 - Waka Kesiswaan
Kami bekerja sama dengan berbagai UMKM, universitas, dan lembaga pelatihan.
Perencanaannya melibatkan diskusi awal untuk memahami kebutuhan kedua belah pihak,
kemudian menyusun kesepakatan yang saling menguntungkan dan sesuai dengan tujuan program
kami
Gambar 1. Pengelolaan Kutipan dan Pengelompokan Kode pada Aplikasi Atlas.ti9
1.
Tahapan Manajemen Layanan Karir
Tahapan manajemen layanan karir di sekolah mencakup perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi program, dan pengumpulan feedback dari stakeholder. Proses perencanaan dimulai
dengan mengidentifikasi kebutuhan siswa melalui survei dan asesmen awal, melibatkan
kolaborasi tim Bimbingan dan Konseling (BK), serta partisipasi dari siswa dan orang tua.
Gysbers dan Henderson (2012) menyatakan bahwa perencanaan karir harus didasarkan pada
kebutuhan siswa, sementara Supriyanto, Suardiman dan Santosa, (2023) menyoroti pentingnya
pembiayaan sarana yang mendukung keberhasilan program.
Pelaksanaan program mencakup kegiatan seperti bimbingan individu, workshop,
kunjungan industri, dan mentoring, yang disesuaikan dengan minat siswa. Menurut Schmidt et
al. (2020), pendekatan komprehensif ini membantu siswa mengembangkan potensi mereka.
Evaluasi dilakukan secara berkala, dengan umpan balik dari siswa dan staf untuk menilai
efektivitas program dan penyesuaiannya (Patton & McMahon, 2016; Gunartha et al. 2014).
Pengumpulan feedback dari stakeholder merupakan bagian penting dalam menciptakan
program yang relevan dan adaptif terhadap kebutuhan siswa, sesuai dengan pandangan (Utami
et al. (2020). Secara keseluruhan, integrasi tahapan ini memastikan program layanan karir
berjalan efektif dan relevan dengan tantangan pendidikan modern (Ndari & Mahmudah, 2023).
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, September 2024, Page: 1552-1561
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1557
Zuha Nur Islamiati et.al (Penerapan Manajemen Layanan Karir di….)
2.
Penetapan Tujuan Karir
Penetapan tujuan karir adalah proses kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor,
seperti dukungan orang tua, pertimbangan keluarga, pilihan karir, arahan guru, dan kolaborasi
tim. Dukungan orang tua sangat penting dalam memberikan kepercayaan diri kepada siswa
dalam mengambil keputusan karir, sementara pertimbangan keluarga, seperti kondisi keuangan,
turut memengaruhi tujuan karir siswa (Paa & McWhirter, 2000; Supriyanto, Suardiman, &
Santosa, 2023). Pilihan karir siswa dibentuk oleh minat pribadi dan informasi eksternal yang
tersedia, sejalan dengan teori (Holland, 1992) yang menekankan interaksi antara individu dan
lingkungan kerja. Arahan guru juga memainkan peran penting dalam membimbing siswa dan
memperkuat keyakinan mereka dalam memilih jalur karir (Lent et al. 2016). Selain itu,
kolaborasi tim yang melibatkan guru BK, wali kelas, dan orang tua memberikan dukungan
komprehensif bagi siswa dalam merencanakan masa depan karir mereka (Gysbers & Henderson,
2012). Integrasi faktor-faktor ini menciptakan lingkungan yang mendukung, memastikan
keputusan karir siswa didasarkan pada informasi yang tepat dan pertimbangan yang seimbang
antara aspirasi pribadi dan kebutuhan keluarga.
3.
Perencanaan Program Layanan Karir
Perencanaan program layanan karir di sekolah merupakan proses yang kompleks dan
integral yang mencakup penciptaan lingkungan pendukung, penyusunan rencana karir siswa,
kerja sama eksternal, hingga pelaksanaan program secara efektif. Setiap aspek ini saling terkait
dan memainkan peran penting dalam memastikan bahwa layanan karir yang disediakan mampu
memenuhi kebutuhan siswa dan mempersiapkan mereka menghadapi masa depan yang
kompetitif.
Lingkungan pendukung yang disediakan oleh sekolah memainkan peran kunci dalam
perencanaan layanan karir. Dengan menyediakan fasilitas yang memadai dan program-program
yang inspiratif, siswa diberi kesempatan untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka secara
maksimal. Hoyt (2005) menyatakan bahwa lingkungan yang mendukung dapat secara signifikan
meningkatkan keterlibatan siswa dalam program karir dan memungkinkan mereka untuk merasa
lebih percaya diri dalam menetapkan tujuan karir mereka. Penelitian Supriyanto, Suardiman dan
Santosa (2023) juga menegaskan bahwa infrastruktur pendidikan yang tepat berperan dalam
meningkatkan kualitas layanan pendidikan, termasuk layanan karir.
Rencana karir siswa adalah hasil dari interaksi antara minat pribadi, dukungan keluarga,
dan arahan guru. Dalam proses perencanaan program layanan karir, penting bagi sekolah untuk
menyediakan bimbingan yang fleksibel dan adaptif agar siswa dapat mengeksplorasi berbagai
pilihan karir. Super (1980) menyatakan bahwa rencana karir yang efektif harus mencerminkan
kombinasi nilai-nilai pribadi, minat, dan keterampilan yang berkembang selama proses
pendidikan. Penelitian Utami et al. (2020) juga menunjukkan bahwa pendekatan konseling yang
berfokus pada solusi membantu siswa dalam merencanakan jalur karir dengan lebih terarah.
Kerja sama eksternal merupakan elemen penting dalam perencanaan layanan karir.
Kolaborasi antara sekolah dan dunia usaha, universitas, serta lembaga pelatihan memberikan
akses langsung bagi siswa untuk memahami dunia kerja dan pendidikan tinggi. Menurut Barnes
et al. (2007), kerja sama ini efektif dalam menjembatani kesenjangan antara pendidikan dan
dunia kerja, sehingga siswa lebih siap menghadapi tantangan di masa depan. Gunartha et al.
(2014) juga menyoroti pentingnya kerja sama eksternal dalam meningkatkan relevansi program
pendidikan.
Pelaksanaan program layanan karir meliputi berbagai kegiatan seperti workshop,
kunjungan industri, magang, dan konsultasi karir, yang dirancang untuk memberikan siswa
pemahaman mendalam mengenai pilihan karir mereka. Brown & Lent (2013) menekankan
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, September 2024, Page: 1552-1561
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1558
Zuha Nur Islamiati et.al (Penerapan Manajemen Layanan Karir di….)
pentingnya pelaksanaan program yang komprehensif dan berbasis pada kebutuhan siswa untuk
memberikan pengalaman belajar yang relevan dan holistik. Penelitian Ndari dan Mahmudah
(2023) mendukung gagasan ini, dengan menunjukkan bahwa program yang beradaptasi dengan
tantangan terkini dapat meningkatkan efektivitas layanan karir bagi siswa.
Perencanaan program layanan karir di sekolah melibatkan pendekatan holistik dan
kolaboratif. Lingkungan pendukung, rencana karir yang adaptif, kerja sama eksternal, dan
pelaksanaan program yang terstruktur bekerja secara sinergis untuk memastikan siswa
mendapatkan bimbingan yang komprehensif dan relevan dalam mempersiapkan karir masa
depan mereka.
4.
Pelaksanaan Program Layanan Karir
Pelaksanaan program layanan karir di sekolah meliputi berbagai kegiatan seperti
workshop, kunjungan industri, bimbingan individu, dan konsultasi karir, yang dirancang untuk
membekali siswa dengan keterampilan dan motivasi karir. Kegiatan tersebut disesuaikan dengan
minat siswa, sehingga meningkatkan partisipasi mereka (Brown & Lent 2013). Lingkungan
pendukung yang disediakan oleh sekolah, termasuk fasilitas dan kegiatan ekstrakurikuler,
membantu siswa lebih leluasa mengeksplorasi minat mereka (Hoyt, 2005; Supriyanto,
Suardiman, & Santosa, 2023). Motivasi siswa ditingkatkan melalui kegiatan menarik dan
penghargaan, yang terbukti efektif dalam memacu partisipasi aktif siswa (Deci & Ryan, 2000).
Pelatihan karir fokus pada keterampilan praktis yang relevan dengan dunia kerja, seperti
multimedia dan magang di UMKM, membantu siswa mempersiapkan tantangan karir masa
depan(Gysbers & Henderson, 2012). Partisipasi aktif siswa dalam program juga
mengembangkan rasa tanggung jawab terhadap pilihan karir mereka (Barnes et al., 2007).
5.
Evaluasi Layanan Karir
Evaluasi layanan karir di sekolah menilai efektivitas program melalui pengumpulan data,
feedback stakeholder, pemahaman kecemasan siswa, dan identifikasi kendala. Evaluasi program
mencakup pengumpulan data berkala dan penilaian terhadap pencapaian tujuan, memastikan
program terus relevan dan optimal (Patton & McMahon, 1999). Feedback dari siswa, orang tua,
dan pihak eksternal membantu dalam memperbaiki program (Herr & Cramer, 1992;
Wiryosutomo, Hanum, & Partini, 2019). Pemahaman kecemasan siswa, yang sering disebabkan
oleh ketidakpastian karir, diatasi melalui dukungan emosional (Lazarus & Folkman, 1984; Utami
et al., 2020). Kendala dalam konsultasi, seperti ketidaknyamanan siswa, ditangani dengan
pendekatan empatik dari guru BK untuk meningkatkan efektivitas konsultasi (Gysbers &
Henderson, 2000; Gunartha, Kartowagiran & Suardiman, 2014). Evaluasi yang komprehensif ini
mendukung pengembangan layanan karir yang responsif dan efektif.
Setelah lima pembahasan utama mengenai manajemen layanan karir telah disajikan,
gambar peta konsep berikut akan menampilkan hubungan visual antara komponen-komponen
utama dalam manajemen layanan karir di sekolah. Peta konsep ini dirancang untuk memberikan
gambaran yang lebih jelas mengenai alur proses dan keterkaitan antara tahapan manajemen
layanan karir, penetapan tujuan karir, perencanaan program, pelaksanaan program, hingga
evaluasi layanan karir. Dengan adanya visualisasi ini, diharapkan pembaca dapat lebih mudah
memahami struktur dan keterkaitan dari setiap elemen penting dalam sistem layanan karir yang
diimplementasikan.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, September 2024, Page: 1552-1561
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1559
Zuha Nur Islamiati et.al (Penerapan Manajemen Layanan Karir di….)
Gambar 2. Peta Konsep Hasil Olah Data Penelitian Manajemen Layanan Karir
Madrasah Aliyah 5 Sleman
4.
Kesimpulan
Manajemen layanan karir siswa di sekolah dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengumpulan feedback dari stakeholder. Setiap tahapan
ini saling terhubung dan berperan penting dalam memastikan layanan karir yang diberikan
berjalan efektif dan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Proses ini menciptakan kerangka kerja
yang terorganisir sehingga setiap tahapan dapat dioptimalkan untuk memberikan manfaat
maksimal bagi siswa. Penetapan tujuan karir siswa melibatkan dukungan aktif dari berbagai
pihak, termasuk orang tua, guru Bimbingan dan Konseling (BK), serta siswa sendiri. Dukungan
keluarga memainkan peran penting dalam membantu siswa merumuskan tujuan karir yang
realistis, sesuai dengan minat dan kemampuan mereka. Arahan guru BK juga membantu siswa
dalam mengarahkan pemilihan jalur karir yang relevan dan memotivasi mereka untuk lebih fokus
dalam mencapai tujuan tersebut.
Dalam perencanaan program layanan karir, sekolah mengidentifikasi kebutuhan siswa
melalui asesmen bakat dan minat. Proses ini juga melibatkan kolaborasi dengan dunia usaha,
universitas, dan lembaga pelatihan untuk memastikan bahwa program yang disusun relevan
dengan kebutuhan siswa dan mempersiapkan mereka untuk dunia kerja. Kerjasama eksternal ini
memberikan siswa akses langsung ke lingkungan kerja nyata dan memperluas wawasan mereka
mengenai peluang karir. Pelaksanaan program layanan karir di sekolah mencakup berbagai
kegiatan, seperti workshop, kunjungan industri, bimbingan individu, dan magang. Program-
program ini dirancang agar sesuai dengan minat siswa, dengan tujuan meningkatkan partisipasi
mereka dan memotivasi mereka untuk lebih aktif dalam perencanaan karir. Kegiatan yang
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, September 2024, Page: 1552-1561
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1560
Zuha Nur Islamiati et.al (Penerapan Manajemen Layanan Karir di….)
bervariasi dan interaktif ini memberikan siswa kesempatan untuk mengembangkan keterampilan
praktis yang diperlukan di dunia kerja.
Evaluasi program dilakukan secara berkala melalui pengumpulan data dari siswa, guru,
dan stakeholder lainnya. Evaluasi ini mencakup penilaian terhadap efektivitas kegiatan, analisis
pencapaian tujuan, serta pemahaman tentang kecemasan dan kendala siswa dalam proses
konsultasi. Hasil evaluasi digunakan untuk melakukan penyesuaian dan perbaikan program di
masa mendatang, sehingga layanan karir dapat terus disesuaikan dengan kebutuhan siswa.
5.
Ucapan Terimakasih
Terimakasih kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam pembuatan artikel ini
khususnya kepada Orang tua dan kepada Ibu Siti Partini Suardiman dan Bapak Suyatno Selaku
dosen pembimbing yang telah memebrikah arahan dan bimbingannya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir ini. Tidak lupa kepada kepala sekolah, waka kurikulum, waka
kesiswaan, Guru BK dan kepada Siswa-siswi MAN 5 Sleman yang telah membantu penulis
selama proses penelitian berlangsung. Tidak lupa ucapan terimakasih saya ucapkan untuk teman-
teman yang telah memberikan dukungan motivasi saya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
akhir ini.
6.
Daftar Pustaka
Bardick, A. D., Bernes, K. B., Magnusson, K. C., & Witko, K. D. (2006). Junior high school
students’ career plans for the future: A Canadian perspective. Journal of Career
Development, 32(3), 250271. https://doi.org/10.1177/0894845305279168
Barnes, S. A., Bassot, B., & Chant, A. (2007). The Role of Career Guidance in Supporting
School-to-Work Transitions. Organisation for Economic Co-Operation and Development
(OECD).
Brown, S. D., & Lent, R. W. (2013). Career Development and Counseling: Putting Theory and
Research to Work (2nd ed.).
Deci, E. L., & Ryan, R. M. (2000). Intrinsic and Extrinsic Motivations: Classic Definitions and
New Directions. Classic Definitions and New Directions.
Gunartha, I. W., Kartowagiran, B., & Suardiman, S. P. (2014). Pengembangan model evaluasi
program layanan pendidikan anak usia dini (PAUD). Jurnal Penelitian Dan Evaluasi
Pendidikan, 18(1), 3043.
Gysbers, N. C., & Henderson, P. (2000). Developing and Managing Your School Guidance
Program. American Counseling Association.
Gysbers, N. C., & Henderson, P. (2012). Comprehensive Guidance and Counseling Programs:
A Rich History and a Bright Future. American Counseling Association.
Herr, E. L., & Cramer, S. H. (1992). Career Guidance and Counseling Through the Life Span:
Systematic Approaches. Scott Foresman & Company.
Holland, J. L. (1992). Making Vocational Choices: A Theory of Vocational Personalities and
Work Environments (3rd ed.). Psychological Assessment Resources.
Hoyt, K. B. (2005). Career Guidance and Counseling Through the Life Span: Systematic
Approaches. Scott Foresman & Company.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, September 2024, Page: 1552-1561
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1561
Zuha Nur Islamiati et.al (Penerapan Manajemen Layanan Karir di….)
Lau, P. L., Chung, Y. B., & Wang, L. (2021). Effects of a Career Exploration Intervention on
Students’ Career Maturity and Self-Concept. Journal of Career Development, 48(4), 311
324. https://doi.org/10.1177/0894845319853385
Lazarus, R. S., & Folkman, S. (1984). Stress, Appraisal, and Coping. Springer Publishing
Company.
Lent, R. W., Brown, S. D., & Hackett, G. (2016). Career Development and Counseling: Putting
Theory and Research to Work (2nd ed.).
Ndari, W., & Mahmudah, F. N. (2023). Implementation of the Merdeka Curriculum and its
challenges. European Journal of Education and Pedagogy, 4(3), 111116.
Paa, H. K., & McWhirter, E. H. (2000). Perceived Influences on High School Students’ Current
Career Expectations. The Career Development Quarterly. 49(1), 2944.
Patton, W., & McMahon, M. (1999). Career Development and Systems Theory: A New
Relationship.
Patton, W., & McMahon, M. (2016). Career Development and Systems Theory: Connecting
Theory and Practice (3rd ed.). Springer.
Schmidt, J. J., Tafe, C. T., & Shuman, M. (2020). Career Counseling and Development in a
Global Context.
Super.D.E. (1980). A life-span,life-space Approach to Career Development. Journal of
Vocational Behavior, 16, 282298.
Supriyanto, B., Suardiman, S. P., & Santosa, A. B. (2023). Strategi Pembiayaan Sarana dan
Prasarana untuk Meningkatkan Layanan Pendidikan di SMA Negeri. JIM: Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Pendidikan Sejarah, 8(4), 52155229.
Suryadi, B., Ratna Sawitri, D., Hamidah, & Hanifa, F. (2018). Career orientation of senior
secondary school students. SHS Web of Conferences, 42, 00005.
https://doi.org/10.1051/shsconf/20184200005
Syafaruddin. (2019). Manajemen Dan Strategi Pembelajaran (M. S. Drs. Asrul (ed.)). Perdana
Publishing.
Utami, S. R., Saputra, W. N. E., Suardiman, S. P., & Kumara, A. R. (2020). Peningkatan self-
regulated learning siswa melalui konseling ringkas berfokus solusi. Counsellia: Jurnal
Bimbingan Dan Konseling, 10(1), 113.
Wiryosutomo, H. W., Hanum, F., & Partini, S. (2019). History of development and concept of
person-centered counseling in cultural diversity. International Journal of Educational
Research Review, 4(1), 5664.
Witko, K., Bernes, K. B., Magnusson, K., & Bardick, A. D. (2005). Senior high school career
planning: What students want. Journal of Educational Enquiry, 6(1), 3449.