Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, July 2024, Page: 1515-1525
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1515
Arina Santi, et.al (Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan di….)
Pengembangan Sistem Informasi Manajemen
Keuangan di Lembaga Pendidikan: Strategi dan
Implementasi
Arina Santi
a,1
, Risna Herjayani
b,2
, Ellen Rotua Basaria S.
c,3
, Ninik Handayani
d,4
, Azainil
e,5
, Sudarman
f,6
a, b, c, d, e, f
Univerversitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia
1
arinasanti@fkip.unmul.ac.id;
2
risnaherjayani@fkip.unmul.ac.id;
3
ellenrotuabasarias@fkip.unmul.ac.id;
4
5
6
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Sejarah Artikel:
Diterima: 14 Mei 2024
Direvisi: 29 Juni 2024
Disetujui: 23 Juli 2024
Tersedia Daring: 5 September 2024
Penelitian ini berfokus pada Pengembangan Sistem Informasi Manajemen
Keuangan di Lembaga Pendidikan: Strategi dan Implementasi. Sistem
informasi manajemen keuangan berperan penting dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pengendalian mutu pendidikan, baik secara finansial
maupun fisik, terutama dalam pemenuhan sarana dan prasarana.
Keberhasilan sebuah lembaga pendidikan sangat bergantung pada
efektivitas dan efisiensi pengelolaan keuangan yang mendukung
pencapaian tujuan pendidikan. Penelitian ini menggunakan metode
*literature review* untuk menganalisis berbagai strategi dan praktik
implementasi sistem informasi manajemen keuangan di lembaga
pendidikan dasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan sistem
informasi manajemen keuangan yang terintegrasi dapat meningkatkan
transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi dalam pengelolaan keuangan di
lembaga pendidikan. Pengembangan dan implementasi yang tepat dari
sistem ini berpotensi besar dalam mendukung peningkatan mutu
pendidikan secara menyeluruh.
Kata Kunci:
Sistem Informasi Manajemen
Keuangan,
Lembaga Pendidikan,
Mutu Pendidikan,
Transparansi,
Akuntabilitas
ABSTRACT
Keywords:
Financial Management
Information System,
Educational Institution,
Educational Quality,
Transparency, Accountability
This study focuses on the Development of Financial Management Information
Systems in Educational Institutions: Strategy and Implementation. Financial
management information systems play a crucial role in the planning,
execution, and control of educational quality, both financially and physically,
especially in fulfilling the infrastructure required to support educational
quality. The success of an educational institution largely depends on the
effectiveness and efficiency of financial management that supports the
achievement of educational goals. This study uses a literature review method
to analyze various strategies and practices for implementing financial
management information systems in elementary educational institutions. The
results show that the use of an integrated financial management information
system can enhance transparency, accountability, and efficiency in financial
management within educational institutions. The proper development and
implementation of this system have great potential in supporting the overall
improvement of educational quality.
©2024, Arina Santi, Risna Herjayani, Ellen Rotua Basaria S., Ninik Handayani, Azainil,
Sudarman
This is an open access article under CC BY-SA license
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, July 2024, Page: 1515-1525
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1516
Arina Santi, et.al (Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan di….)
1. Pendahuluan
Sistem Informasi Keuangan adalah sistem informasi yang dirancang untuk menyediakan
informasi mengenai arus uang bagi pemangku kepentingan di seluruh perusahaan atau
lembaga. Sistem ini merupakan bagian integral dari Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang
digunakan untuk memecahkan berbagai masalah keuangan dalam organisasi. Pada umumnya,
sistem informasi keuangan memiliki subsistem pemasukan yang terdiri dari data processing
yang didukung oleh internal audit serta financial intelligence yang mengumpulkan informasi
dari lingkungan eksternal. Di perusahaan besar, biasanya terdapat auditor internal yang
bertanggung jawab atas pemeliharaan integritas sistem keuangan perusahaan, dikenal sebagai
EDP auditors (Siahaan, 2019).
Dalam konteks lembaga pendidikan, Sistem Informasi Manajemen Keuangan (SIM
Keuangan) adalah serangkaian prosedur, baik manual maupun aplikasi, yang
mengintegrasikan seluruh proses pengelolaan keuangan mulai dari perencanaan anggaran,
penyusunan anggaran, penerbitan Surat Perintah Membayar (SPM), hingga penyusunan
laporan keuangan. SIM Keuangan memiliki peran penting dalam mengidentifikasi kebutuhan
dana yang akan datang, membantu perolehan dana tersebut, serta mengontrol penggunaannya
untuk mencapai tujuan lembaga secara efektif dan efisien (Haryono, 2020).
Masalah keuangan merupakan isu yang selalu dihadapi oleh setiap unit kerja, termasuk
lembaga pendidikan. Beberapa permasalahan keuangan yang sering muncul di sekolah antara
lain terkait dengan sumbangan pembinaan pendidikan (SPP), kesejahteraan personel dan gaji,
serta keuangan yang berhubungan dengan penyelenggaraan kegiatan sekolah seperti perbaikan
sarana dan prasarana (Wahyuni, 2021). Untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas,
diperlukan pengelolaan keuangan yang menyeluruh dan profesional. Pengelolaan ini
mencakup sumber daya finansial yang sangat penting dalam menunjang kelangsungan proses
belajar-mengajar, peningkatan kesejahteraan guru, serta pelaksanaan program supervisi
(Santoso, 2022).
Namun, keterbatasan dana sering menjadi kendala utama dalam pengelolaan pendidikan.
Sistem informasi keuangan yang ada sering kali belum optimal dalam mengelola sumber daya
keuangan secara efisien, terutama dalam hal pencatatan dan pelaporan keuangan. Misalnya,
proses pembuatan laporan laba rugi yang memakan waktu lama akibat penggunaan aplikasi
sederhana seperti Microsoft Excel, serta ketidaktepatan waktu dalam pelaporan ke kantor pajak
(Purwanto, 2021). Selain itu, pengelolaan data siswa yang masih manual menyebabkan
kesulitan dalam pengajuan dana bantuan ke pemerintah (Rachman, 2020).
Dengan berkembangnya Sistem Informasi Manajemen Keuangan, lembaga pendidikan
dapat mengoptimalkan pengelolaan keuangan mereka untuk menunjang pencapaian tujuan
pendidikan. Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), yang memberikan otonomi
kepada sekolah dalam mencari dan memanfaatkan berbagai sumber dana, juga dapat
dioptimalkan melalui penggunaan SIM Keuangan yang terintegrasi dan efisien. Pengelolaan
yang baik akan membantu lembaga pendidikan dalam mengatasi keterbatasan dana dan
meningkatkan kualitas pendidikan yang diberikan (Yusuf, 2022).
2. Metode
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode literature review.
Metode ini dipilih untuk menganalisis dan mengkaji berbagai literatur yang relevan dengan
pengembangan dan implementasi Sistem Informasi Manajemen Keuangan (SIM Keuangan) di
lembaga pendidikan. Penelitian literature review ini melibatkan identifikasi, seleksi, evaluasi,
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, July 2024, Page: 1515-1525
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1517
Arina Santi, et.al (Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan di….)
dan sintesis dari berbagai artikel jurnal, buku, dan sumber lainnya yang berkaitan dengan topik
penelitian.
1. Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari sumber data sekunder yang diperoleh
melalui jurnal ilmiah, buku akademik, laporan penelitian, dan dokumen lainnya yang relevan.
Sumber data dipilih berdasarkan relevansi dengan topik pengelolaan keuangan di lembaga
pendidikan dan keberadaan strategi serta implementasi SIM Keuangan (Creswell, 2018).
2. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan artikel jurnal, buku, dan laporan
penelitian dari database akademik seperti Google Scholar, Scopus, dan perpustakaan digital
lainnya. Penelitian ini juga menggunakan kata kunci spesifik seperti "Sistem Informasi
Manajemen Keuangan," "Pengelolaan Keuangan Lembaga Pendidikan," dan "Implementasi
SIM Keuangan" untuk memperoleh literatur yang relevan (Neuman, 2014).
3. Analisis Data
Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis isi (content analysis).
Analisis ini melibatkan peninjauan dan pengelompokan temuan berdasarkan tema utama yang
muncul dari literatur. Tema-tema ini kemudian disintesis untuk memberikan pemahaman yang
komprehensif tentang strategi dan implementasi SIM Keuangan di lembaga pendidikan
(Bowen, 2009).
4. Validitas dan Reliabilitas
Untuk memastikan validitas dan reliabilitas penelitian, dilakukan pengecekan silang antar
sumber data yang digunakan. Selain itu, peneliti juga menggunakan triangulasi sumber dengan
membandingkan informasi yang diperoleh dari berbagai literatur untuk meningkatkan
kredibilitas hasil penelitian (Merriam, 2009).
5. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian dimulai dengan tahap pencarian dan pengumpulan literatur yang
relevan. Setelah itu, dilakukan seleksi literatur untuk memilih artikel dan sumber yang paling
relevan dan berkualitas. Selanjutnya, dilakukan analisis isi terhadap literatur yang terpilih
untuk mengidentifikasi temuan-temuan kunci. Akhirnya, hasil analisis disintesis untuk
memberikan kesimpulan yang mendalam mengenai pengembangan dan implementasi SIM
Keuangan di lembaga pendidikan (Yin, 2018).
3. Hasil dan Pembahasan
Penelitian ini mengidentifikasi berbagai komponen dan model yang ada dalam Sistem
Informasi Manajemen Keuangan (SIM-K) di lembaga pendidikan. Berdasarkan hasil analisis
literatur, ditemukan bahwa SIM-K yang efektif memerlukan integrasi yang baik antara
berbagai subsistem, baik yang berfokus pada input maupun output. Sub-sistem input terdiri
dari subsistem audit internal, sistem informasi akuntansi, dan subsistem intelejen keuangan,
sedangkan sub-sistem output mencakup subsistem peramalan, subsistem manajemen dana, dan
subsistem pengendalian. Implementasi SIM-K yang baik di lembaga pendidikan juga
memerlukan pemahaman yang mendalam tentang fungsi-fungsi pengelolaan keuangan, seperti
perencanaan keuangan, penganggaran, pengendalian, pemeriksaan, dan pelaporan.
Dalam penerapan SIM-K di lembaga pendidikan, ditemukan bahwa masih banyak
sekolah yang bergantung pada sistem manual, terutama dalam hal pencatatan dan pelaporan
keuangan. Hal ini menyebabkan proses pengelolaan keuangan menjadi kurang efisien dan
rentan terhadap kesalahan. Selain itu, keterbatasan tenaga pengelola yang memiliki latar
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, July 2024, Page: 1515-1525
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1518
Arina Santi, et.al (Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan di….)
belakang pendidikan yang tidak sesuai dengan bidang keuangan juga menjadi kendala utama
dalam pelaksanaan SIM-K yang optimal.
Pentingnya Integrasi dalam SIM-K
Sistem Informasi Manajemen Keuangan yang efektif haruslah mampu mengintegrasikan
semua komponen pengelolaan keuangan, baik yang bersifat internal maupun eksternal.
Integrasi ini mencakup pencatatan transaksi keuangan, pengendalian internal, serta pelaporan
yang akurat dan tepat waktu. Berdasarkan penelitian ini, ditemukan bahwa banyak lembaga
pendidikan yang masih beroperasi dengan sistem terpisah, yang menyebabkan terjadinya
inkonsistensi dalam pelaporan dan analisis data keuangan. Sebuah sistem yang terintegrasi
akan memungkinkan manajer keuangan untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh
tentang kondisi keuangan lembaga, sehingga dapat membuat keputusan yang lebih tepat dan
strategis (Rahman & Saudin, 2022).
Tantangan Implementasi SIM-K Berbasis Teknologi
Meskipun teknologi telah berkembang pesat, implementasi SIM-K berbasis teknologi
masih menghadapi berbagai tantangan di lembaga pendidikan. Salah satu tantangan utama
adalah keterbatasan infrastruktur teknologi di sekolah-sekolah, terutama di daerah terpencil.
Selain itu, kurangnya pelatihan dan pendampingan bagi staf pengelola keuangan menyebabkan
mereka kesulitan dalam mengoperasikan sistem yang ada. Penggunaan sistem manual yang
masih dominan juga disebabkan oleh ketidakmampuan sekolah untuk berinvestasi dalam
perangkat lunak keuangan yang lebih canggih dan efisien (Wahyuni, 2021).
Meskipun teknologi telah membuat kemajuan besar dalam mendukung berbagai aspek
manajemen, lembaga pendidikan di Indonesia masih menghadapi tantangan signifikan dalam
mengimplementasikan SIM-K. Tantangan ini bisa dikategorikan menjadi beberapa kelompok,
yaitu tantangan teknis, sumber daya manusia, dan kebijakan.
1.Tantangan Teknis
Di banyak lembaga pendidikan, infrastruktur teknologi masih menjadi salah satu kendala
utama dalam penerapan SIM-K yang efektif. Banyak sekolah, terutama yang berada di daerah
terpencil atau yang memiliki anggaran terbatas, tidak memiliki akses yang memadai terhadap
teknologi informasi. Ketidakmampuan untuk mengakses perangkat keras dan lunak yang
diperlukan menghambat sekolah dalam menerapkan sistem informasi yang kompleks seperti
SIM-K. Selain itu, jaringan internet yang tidak stabil juga menjadi penghalang bagi
implementasi sistem berbasis cloud yang membutuhkan koneksi internet yang kuat dan
konsisten (Wahyuni, 2021).
Lebih lanjut, banyak sistem informasi keuangan yang saat ini digunakan di sekolah-
sekolah masih berbasis pada teknologi yang sudah usang. Sistem manual, seperti pencatatan
dengan menggunakan buku besar atau penggunaan spreadsheet sederhana seperti Microsoft
Excel, masih sangat umum ditemukan. Hal ini menyebabkan proses pencatatan dan pelaporan
menjadi kurang efisien, rentan terhadap kesalahan manusia, dan sulit untuk diaudit secara
efektif. Padahal, dengan adopsi teknologi yang lebih canggih, sekolah dapat mengotomatisasi
banyak proses, mengurangi kesalahan, dan meningkatkan akurasi serta kecepatan dalam
pelaporan keuangan (Purwanto, 2021).
2. Tantangan Sumber Daya Manusia
Keterbatasan sumber daya manusia yang memiliki keahlian dalam pengelolaan
keuangan dan teknologi informasi juga merupakan tantangan yang signifikan. Banyak sekolah
tidak memiliki staf yang terlatih dalam menggunakan sistem informasi keuangan yang
canggih. Sebagian besar tenaga pengelola keuangan di sekolah-sekolah Indonesia berlatar
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, July 2024, Page: 1515-1525
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1519
Arina Santi, et.al (Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan di….)
belakang pendidikan yang tidak terkait langsung dengan keuangan atau teknologi informasi,
yang membuat mereka kurang kompeten dalam mengoperasikan SIM-K yang lebih kompleks.
Pelatihan dan pengembangan kapasitas untuk staf keuangan di sekolah sangat
diperlukan. Namun, seringkali pelatihan semacam ini kurang tersedia atau tidak diakses oleh
staf karena berbagai alasan, termasuk keterbatasan waktu, biaya, atau kurangnya dukungan
dari manajemen sekolah. Akibatnya, meskipun ada sistem informasi keuangan yang baik,
implementasinya tidak optimal karena kurangnya pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan untuk mengelolanya (Neuman, 2014).
3. Tantangan Kebijakan dan Regulasi
Tantangan kebijakan juga memainkan peran penting dalam keberhasilan implementasi
SIM-K. Di banyak lembaga pendidikan, kebijakan dan regulasi yang mengatur pengelolaan
keuangan tidak selalu mendukung adopsi teknologi baru. Sering kali, kebijakan yang ada tidak
fleksibel dan tidak memungkinkan adaptasi terhadap teknologi baru, atau tidak memberikan
insentif yang memadai bagi sekolah untuk mengadopsi SIM-K.
Regulasi yang rumit dan birokrasi yang kaku juga bisa menjadi penghalang. Sekolah
sering kali harus menghadapi prosedur administratif yang panjang dan membingungkan untuk
mendapatkan persetujuan atau pendanaan untuk mengimplementasikan sistem informasi baru.
Dalam beberapa kasus, regulasi yang tidak jelas atau tumpang tindih dapat menyebabkan
kebingungan dan ketidakpastian, yang menghambat inisiatif untuk meningkatkan sistem
manajemen keuangan di sekolah (Rachman, 2020).
Peran Audit Internal dalam Pengelolaan Keuangan
Subsistem audit internal memainkan peran penting dalam memastikan bahwa sistem
informasi keuangan berjalan dengan benar dan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Auditor
internal bertugas untuk memeriksa dan mengevaluasi keakuratan serta efektivitas sistem
keuangan yang digunakan oleh lembaga pendidikan. Namun, penelitian ini menemukan bahwa
banyak sekolah tidak memiliki auditor internal yang kompeten, sehingga pengawasan terhadap
pengelolaan keuangan kurang optimal. Peningkatan kompetensi auditor internal melalui
pelatihan dan sertifikasi sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan
di sekolah (Rohman & Saudin, 2022).
Pentingnya Sistem Informasi Akuntansi dalam SIM-K
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) merupakan komponen kunci dalam SIM-K, karena
menyediakan data keuangan yang akurat dan relevan untuk digunakan oleh manajemen dalam
pengambilan keputusan. Dalam konteks lembaga pendidikan, SIA membantu dalam
pencatatan transaksi keuangan, penyusunan laporan keuangan, dan pengendalian anggaran.
Namun, masih banyak sekolah yang belum memanfaatkan SIA secara maksimal, karena
kurangnya pemahaman tentang pentingnya sistem ini. Oleh karena itu, pendidikan dan
pelatihan bagi staf keuangan mengenai penggunaan SIA perlu ditingkatkan untuk memastikan
bahwa sistem ini dapat berfungsi dengan baik (Romney & Steinbart, 2020).
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) merupakan bagian integral dari SIM-K, karena
menyediakan data keuangan yang diperlukan untuk berbagai fungsi manajemen. SIA
mencakup semua aktivitas yang terkait dengan pengumpulan, pencatatan, pemrosesan, dan
pelaporan data keuangan. Dalam konteks lembaga pendidikan, SIA memainkan peran yang
sangat penting dalam memastikan bahwa semua transaksi keuangan dicatat dengan benar dan
bahwa laporan keuangan disusun sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
1. Integrasi SIA dengan SIM-K
Integrasi antara SIA dan SIM-K sangat penting untuk memastikan bahwa data keuangan
yang dihasilkan dapat digunakan secara efektif untuk mendukung pengambilan keputusan
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, July 2024, Page: 1515-1525
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1520
Arina Santi, et.al (Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan di….)
manajemen. SIA memberikan informasi yang rinci tentang transaksi keuangan, seperti
penerimaan dan pengeluaran kas, yang kemudian dapat dianalisis lebih lanjut dalam SIM-K
untuk keperluan perencanaan, penganggaran, dan pengendalian keuangan.
Integrasi ini juga memungkinkan sekolah untuk melacak dan memantau kinerja
keuangan secara real-time, yang penting untuk menjaga keseimbangan antara pendapatan dan
pengeluaran. Dengan menggunakan SIA yang terintegrasi dengan baik dalam SIM-K,
manajemen sekolah dapat mengidentifikasi potensi masalah keuangan lebih awal dan
mengambil tindakan korektif sebelum masalah tersebut menjadi lebih besar (Romney &
Steinbart, 2020).
2. Efektivitas SIA dalam Pengelolaan Keuangan Sekolah
Efektivitas SIA dalam pengelolaan keuangan sekolah sangat bergantung pada bagaimana
sistem ini diimplementasikan dan digunakan. Di banyak sekolah, SIA sering kali hanya
digunakan untuk pencatatan transaksi dasar, sementara potensi penuh dari sistem ini tidak
dimanfaatkan. Misalnya, SIA dapat digunakan untuk melakukan analisis keuangan yang lebih
mendalam, seperti analisis anggaran versus realisasi, analisis arus kas, dan peramalan
keuangan, yang semuanya dapat memberikan wawasan berharga bagi manajemen sekolah.
Selain itu, SIA juga dapat membantu sekolah dalam memenuhi persyaratan pelaporan
keuangan yang ditetapkan oleh otoritas pendidikan dan pemerintah. Dengan menggunakan
SIA, sekolah dapat memastikan bahwa semua laporan keuangan disusun dengan benar dan
diserahkan tepat waktu, yang penting untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam
pengelolaan dana publik (Rahman & Saudin, 2022).
Peran Subsistem Intelejen Keuangan
Subsistem intelejen keuangan bertanggung jawab untuk mengumpulkan dan
menganalisis data keuangan dari berbagai sumber, baik internal maupun eksternal. Data ini
digunakan untuk memprediksi kebutuhan keuangan di masa depan dan membantu manajemen
dalam merencanakan strategi keuangan yang efektif. Namun, penelitian ini menemukan bahwa
banyak sekolah belum memiliki sistem yang memadai untuk mengelola dan menganalisis data
keuangan secara efektif. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan sumber daya manusia yang
memiliki keahlian dalam analisis data keuangan dan keterbatasan perangkat lunak yang
mampu mendukung analisis tersebut (Rachman, 2020).
Manajemen Dana dan Pengendalian Keuangan
Subsistem manajemen dana dan pengendalian keuangan adalah komponen penting
dalam SIM-K, yang bertujuan untuk memastikan bahwa dana yang ada dikelola dengan efisien
dan sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan. Penelitian ini menemukan bahwa banyak
sekolah menghadapi kesulitan dalam mengelola arus kas dan memastikan bahwa pengeluaran
sesuai dengan rencana anggaran. Selain itu, kurangnya pengawasan terhadap penggunaan dana
juga menyebabkan terjadinya pemborosan dan inefisiensi dalam pengelolaan keuangan
(Purwanto, 2021).
Pengelolaan Keuangan yang Efektif di Lembaga Pendidikan
Pengelolaan keuangan yang efektif di lembaga pendidikan memerlukan pendekatan yang
holistik, yang melibatkan perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan evaluasi yang
sistematis. Berdasarkan hasil penelitian ini, ditemukan bahwa banyak sekolah yang belum
memiliki mekanisme yang jelas untuk mengelola keuangan mereka secara menyeluruh.
Implementasi manajemen keuangan yang baik akan membantu sekolah dalam mencapai tujuan
pendidikan mereka dengan lebih efektif dan efisien. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk
meningkatkan kapasitas manajerial di sekolah, terutama dalam hal pengelolaan keuangan
(Santoso, 2022).
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, July 2024, Page: 1515-1525
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1521
Arina Santi, et.al (Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan di….)
Peran Kepemimpinan dalam Pengelolaan Keuangan Sekolah
Kepemimpinan yang kuat merupakan faktor kunci dalam keberhasilan pengelolaan
keuangan di lembaga pendidikan. Kepala sekolah yang memiliki wawasan keuangan yang baik
akan mampu mengarahkan dan mengawasi pengelolaan keuangan dengan lebih efektif.
Penelitian ini menunjukkan bahwa kepala sekolah yang memiliki latar belakang pendidikan
keuangan atau yang telah mendapatkan pelatihan manajemen keuangan cenderung lebih
berhasil dalam mengelola anggaran dan memastikan bahwa semua sumber daya keuangan
digunakan secara optimal (Yusuf, 2022).
Pengembangan Kebijakan Pengelolaan Keuangan di Sekolah
Pengembangan kebijakan pengelolaan keuangan yang komprehensif merupakan langkah
penting untuk memastikan bahwa semua kegiatan di sekolah didanai dengan baik dan sesuai
dengan tujuan pendidikan. Kebijakan ini harus mencakup prosedur yang jelas untuk
pengelolaan dana, pengawasan, dan pelaporan keuangan. Penelitian ini menggarisbawahi
pentingnya keterlibatan semua pemangku kepentingan dalam proses pengembangan kebijakan
ini, termasuk guru, staf keuangan, dan perwakilan dari komite sekolah (Haryono, 2020).
Pengembangan kebijakan dan prosedur yang jelas dan komprehensif adalah langkah
penting dalam mengoptimalkan penggunaan SIM-K di lembaga pendidikan. Kebijakan
pengelolaan keuangan harus mencakup semua aspek operasional, mulai dari perencanaan dan
penganggaran hingga pelaporan dan audit. Kebijakan ini harus dirancang untuk mendukung
implementasi SIM-K dan memastikan bahwa semua kegiatan keuangan dilakukan sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan.
1. Kebijakan Perencanaan Keuangan
Perencanaan keuangan merupakan salah satu aspek penting dalam pengelolaan keuangan
sekolah. Kebijakan perencanaan keuangan harus memastikan bahwa semua sumber daya
keuangan diidentifikasi dan dialokasikan secara efisien untuk mendukung pencapaian tujuan
pendidikan. Dalam konteks SIM-K, perencanaan keuangan yang baik memungkinkan sekolah
untuk merencanakan anggaran dengan lebih akurat, mengidentifikasi kebutuhan keuangan di
masa depan, dan memastikan bahwa dana yang tersedia digunakan dengan cara yang paling
efektif (Santoso, 2022).
Kebijakan perencanaan keuangan juga harus mencakup mekanisme untuk mengatasi
perubahan atau ketidakpastian yang mungkin timbul, seperti perubahan dalam pendanaan dari
pemerintah atau fluktuasi dalam biaya operasional. Dengan menggunakan data dan alat analisis
yang tersedia dalam SIM-K, sekolah dapat mengembangkan skenario keuangan yang berbeda
dan menyiapkan rencana kontingensi untuk mengatasi tantangan yang mungkin terjadi.
2. Penganggaran dan Pengendalian Keuangan
Penganggaran adalah proses penting dalam pengelolaan keuangan sekolah, dan
kebijakan penganggaran harus dirancang untuk mendukung penggunaan anggaran yang efektif
dan efisien. Dalam SIM-K, penganggaran dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai alat
dan teknik, seperti analisis varians, peramalan anggaran, dan model anggaran berbasis
aktivitas. Penggunaan alat-alat ini memungkinkan sekolah untuk membuat anggaran yang
lebih realistis dan mendetil, yang pada gilirannya membantu dalam mengelola dana yang
tersedia dengan lebih baik.
Pengendalian keuangan juga merupakan komponen penting dari kebijakan pengelolaan
keuangan. Pengendalian keuangan mencakup semua tindakan yang dilakukan untuk
memastikan bahwa dana digunakan sesuai dengan anggaran yang telah disetujui dan bahwa
tidak terjadi pemborosan atau penyalahgunaan dana. Dalam SIM-K, pengendalian keuangan
dapat dilakukan dengan menggunakan laporan keuangan real-time, audit internal, dan alat
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, July 2024, Page: 1515-1525
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1522
Arina Santi, et.al (Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan di….)
monitoring lainnya yang membantu manajemen dalam memantau penggunaan dana secara
berkelanjutan (Yusuf, 2022).
3. Kebijakan Pelaporan dan Audit
Pelaporan dan audit adalah elemen kunci dari akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan
sekolah. Kebijakan pelaporan harus memastikan bahwa semua laporan keuangan disusun
dengan tepat waktu, akurat, dan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Dalam SIM-K,
pelaporan dapat dilakukan secara otomatis dengan menggunakan template dan format yang
sudah ditentukan, yang memudahkan sekolah dalam memenuhi persyaratan pelaporan yang
ditetapkan oleh pemerintah atau otoritas pendidikan lainnya.
Audit keuangan, baik internal maupun eksternal, adalah alat penting untuk memastikan
bahwa kebijakan dan prosedur keuangan diikuti dengan benar. Audit internal dilakukan oleh
auditor yang berada di dalam sekolah, dan berfungsi untuk memeriksa dan mengevaluasi
efektivitas dari sistem dan prosedur keuangan yang ada. Audit eksternal dilakukan oleh pihak
ketiga yang independen, dan berfungsi untuk memberikan penilaian yang objektif tentang
keakuratan laporan keuangan dan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku (Rohman &
Saudin, 2022).
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia di Bidang Keuangan
Salah satu tantangan utama dalam pengelolaan keuangan di lembaga pendidikan adalah
kurangnya kapasitas sumber daya manusia yang memiliki keahlian di bidang keuangan.
Penelitian ini menemukan bahwa banyak sekolah masih mengandalkan staf yang memiliki
latar belakang pendidikan yang tidak relevan untuk mengelola keuangan mereka. Oleh karena
itu, diperlukan program pelatihan dan pengembangan yang berkelanjutan untuk meningkatkan
kapasitas staf keuangan di sekolah, sehingga mereka dapat menjalankan tugasnya dengan lebih
efektif dan efisien (Neuman, 2014).
Pengaruh Kebijakan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) terhadap Pengelolaan
Keuangan
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) adalah kebijakan yang memberikan otonomi lebih
besar kepada sekolah untuk mengelola sumber daya mereka, termasuk keuangan, sesuai
dengan kebutuhan dan prioritas lokal. Kebijakan ini mendorong partisipasi yang lebih besar
dari komunitas sekolah, termasuk guru, siswa, orang tua, dan masyarakat setempat, dalam
proses pengambilan keputusan. MBS bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
dalam pengelolaan sumber daya sekolah, termasuk dalam pengelolaan keuangan (Yusuf,
2022).
1. Dampak MBS terhadap Efisiensi Pengelolaan Keuangan
Dengan diberikannya otonomi lebih besar melalui kebijakan MBS, sekolah memiliki
lebih banyak kebebasan dalam mengelola anggaran mereka. Hal ini memungkinkan sekolah
untuk menyesuaikan alokasi dana dengan kebutuhan spesifik mereka, seperti memperbaiki
fasilitas sekolah, meningkatkan kesejahteraan guru, atau mengembangkan program
pembelajaran yang inovatif. SIM-K memainkan peran penting dalam mendukung pengambilan
keputusan yang lebih terinformasi dalam konteks MBS, dengan menyediakan data keuangan
yang akurat dan real-time yang dapat digunakan oleh manajemen sekolah untuk merencanakan
dan mengalokasikan sumber daya dengan lebih baik (Rahman & Saudin, 2022).
2. Tantangan dalam Implementasi MBS
Meskipun MBS menawarkan banyak manfaat, implementasinya juga menghadapi
berbagai tantangan. Salah satu tantangan utama adalah memastikan bahwa semua pemangku
kepentingan memiliki pemahaman yang cukup tentang bagaimana mengelola keuangan
sekolah dengan baik dalam kerangka MBS. Kurangnya pelatihan dan dukungan bagi kepala
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, July 2024, Page: 1515-1525
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1523
Arina Santi, et.al (Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan di….)
sekolah dan staf keuangan dapat menghambat efektivitas MBS. Selain itu, tidak semua sekolah
memiliki kapasitas yang sama untuk mengelola otonomi yang lebih besar, terutama di daerah
yang kekurangan sumber daya atau memiliki infrastruktur yang kurang memadai (Wahyuni,
2021).
Peningkatan Kapasitas Manajerial dan Sumber Daya Manusia di Sekolah
Pengelolaan keuangan yang efektif di sekolah memerlukan sumber daya manusia yang
terampil dan berpengetahuan luas. Oleh karena itu, peningkatan kapasitas manajerial dan
sumber daya manusia di sekolah adalah kunci untuk memastikan bahwa SIM-K dapat
digunakan dengan efektif dan efisien.
1. Pentingnya Pelatihan dan Pengembangan Staf Keuangan
Staf keuangan di sekolah harus dilengkapi dengan pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan untuk mengoperasikan SIM-K. Ini termasuk pemahaman tentang prinsip-prinsip
akuntansi, kemampuan untuk menggunakan perangkat lunak keuangan, dan pengetahuan
tentang regulasi keuangan yang berlaku. Pelatihan berkelanjutan harus menjadi bagian integral
dari strategi manajemen sekolah untuk memastikan bahwa staf keuangan tetap kompeten dan
mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi dan perubahan regulasi (Neuman,
2014).
2. Peran Kepemimpinan dalam Pengelolaan Keuangan
Kepemimpinan yang efektif adalah salah satu faktor penentu keberhasilan dalam
pengelolaan keuangan sekolah. Kepala sekolah harus mampu memberikan arahan yang jelas
dan mendukung staf mereka dalam mengelola keuangan. Mereka juga harus memiliki
pemahaman yang baik tentang bagaimana menggunakan SIM-K untuk mendukung
pengambilan keputusan dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya. Kepemimpinan yang
kuat dapat membantu menciptakan budaya akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan
keuangan sekolah (Santoso, 2022).
3. Kolaborasi dengan Pemangku Kepentingan
Kolaborasi dengan pemangku kepentingan seperti orang tua, komite sekolah, dan
masyarakat setempat juga penting dalam pengelolaan keuangan sekolah. Dengan melibatkan
berbagai pihak dalam proses pengambilan keputusan, sekolah dapat memastikan bahwa semua
kebutuhan dan prioritas lokal diperhitungkan dalam pengelolaan keuangan. SIM-K dapat
digunakan untuk menyediakan data yang diperlukan untuk diskusi dan perencanaan bersama,
sehingga semua pemangku kepentingan memiliki informasi yang lengkap dan akurat untuk
mendukung keputusan mereka (Rahman & Saudin, 2022).
Masa Depan SIM-K di Lembaga Pendidikan
Dengan kemajuan teknologi yang terus berlanjut, masa depan SIM-K di lembaga
pendidikan tampak menjanjikan. Pengembangan sistem yang lebih canggih dan terintegrasi,
seperti penggunaan kecerdasan buatan (AI) dan analitik data besar (big data), dapat membuka
peluang baru untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan keuangan di sekolah.
1. Penerapan Teknologi Baru dalam SIM-K
Penerapan teknologi baru seperti AI dapat membantu dalam mempercepat proses
pengolahan data dan memberikan rekomendasi otomatis berdasarkan analisis data yang
mendalam. Teknologi ini dapat membantu manajemen sekolah dalam membuat keputusan
yang lebih tepat dan berdasarkan data yang lebih akurat. Selain itu, analitik big data dapat
digunakan untuk mengidentifikasi tren keuangan dan mengantisipasi masalah sebelum mereka
muncul, yang sangat penting untuk perencanaan keuangan jangka panjang (Purwanto, 2021).
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, July 2024, Page: 1515-1525
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1524
Arina Santi, et.al (Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan di….)
2. Tantangan dalam Adopsi Teknologi Baru
Namun, adopsi teknologi baru juga membawa tantangan tersendiri. Salah satu tantangan
terbesar adalah kebutuhan akan investasi yang signifikan dalam infrastruktur teknologi dan
pelatihan sumber daya manusia. Selain itu, ada juga risiko terkait keamanan data dan privasi
yang harus diperhatikan. Sekolah harus memastikan bahwa sistem baru yang diadopsi
dilindungi dengan baik dari ancaman siber dan bahwa data keuangan sensitif tidak jatuh ke
tangan yang salah (Rachman, 2020).
Strategi untuk Menghadapi Tantangan Masa Depan
Untuk mengatasi tantangan ini, sekolah perlu mengembangkan strategi yang
komprehensif yang mencakup investasi dalam infrastruktur teknologi, pelatihan berkelanjutan
untuk staf, dan pengembangan kebijakan keamanan yang kuat. Selain itu, kolaborasi dengan
pemerintah dan sektor swasta juga dapat membantu sekolah dalam mengakses sumber daya
yang diperlukan untuk mengadopsi teknologi baru. Dengan strategi yang tepat, sekolah dapat
memastikan bahwa mereka siap menghadapi tantangan masa depan dan memanfaatkan
peluang yang ditawarkan oleh teknologi baru untuk meningkatkan pengelolaan keuangan
mereka (Rahman & Saudin, 2022).
4. Kesimpulan
Pengembangan dan implementasi Sistem Informasi Manajemen Keuangan (SIM-K) di
lembaga pendidikan merupakan langkah penting dalam memastikan pengelolaan keuangan
yang efektif, efisien, dan transparan. Melalui integrasi berbagai subsistem, seperti audit
internal, sistem informasi akuntansi, dan intelejen keuangan, SIM-K mampu memberikan data
yang akurat dan real-time, yang mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik di tingkat
manajemen. Meskipun demikian, tantangan seperti keterbatasan infrastruktur teknologi,
kurangnya sumber daya manusia yang terampil, dan hambatan kebijakan masih menjadi
kendala utama yang harus diatasi untuk mengoptimalkan manfaat dari SIM-K.
Untuk menghadapi tantangan ini, diperlukan upaya peningkatan kapasitas manajerial
dan sumber daya manusia di sekolah, serta pengembangan kebijakan dan prosedur pengelolaan
keuangan yang komprehensif. Dengan dukungan dari pemerintah, sektor swasta, dan seluruh
pemangku kepentingan, serta adopsi teknologi baru yang canggih, sekolah dapat
memaksimalkan potensi SIM-K untuk mendukung keberhasilan operasional dan pencapaian
tujuan pendidikan secara keseluruhan.
5. Daftar Pustaka
Bowen, G. A. (2009). Document analysis as a qualitative research method. Qualitative
Research Journal, 9(2), 27-40.
Creswell, J. W. (2018). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods
Approaches. 5th Edition. SAGE Publications.
Haryono, A. (2020). Pengelolaan Keuangan di Lembaga Pendidikan. Jurnal Manajemen
Pendidikan, 15(2), 55-63.
Merriam, S. B. (2009). Qualitative Research: A Guide to Design and Implementation. Jossey-
Bass.
Neuman, W. L. (2014). Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches.
7th Edition. Pearson.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, July 2024, Page: 1515-1525
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1525
Arina Santi, et.al (Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan di….)
Purwanto, T. (2021). Efektivitas Sistem Informasi Keuangan di Sekolah Menengah. Jurnal
Administrasi Pendidikan, 18(1), 89-97.
Rachman, S. (2020). Tantangan Pengelolaan Keuangan di Sekolah Dasar. Jurnal Ekonomi
Pendidikan, 12(3), 33-42.
Rahman, M., & Saudin, M. (2022). Sistem Informasi Keuangan di Lembaga Pendidikan. Jurnal
Sistem Informasi, 10(3), 139-145.
Romney, M. B., & Steinbart, P. J. (2020). Accounting Information Systems. 14th Edition.
Pearson.
Rohman, S., & Saudin, M. (2022). Model Sistem Informasi Manajemen Keuangan. Jurnal
Akuntansi dan Keuangan, 15(4), 139-145.
Santoso, D. (2022). Strategi Pengelolaan Keuangan dalam Peningkatan Mutu Pendidikan.
Jurnal Pendidikan dan Manajemen Sekolah, 20(4), 112-119.
Wahyuni, R. (2021). Analisis Masalah Keuangan di Sekolah Menengah. Jurnal Ilmiah
Pendidikan, 16(1), 75-83.
Yin, R. K. (2018). Case Study Research and Applications: Design and Methods. 6th Edition.
SAGE Publications.
Yusuf, A. (2022). Manajemen Berbasis Sekolah dan Optimalisasi Pengelolaan Keuangan.
Jurnal Kebijakan dan Manajemen Pendidikan, 14(2), 90-98.