Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Juli 2024, Page: 1412-1417
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1412
Muhammad Zuhaery et.al (Penerapan Ice Breaking dalam proses Pembelajaran ....)
Penerapan Ice Breaking dalam proses Pembelajaran
sebagai Pengalaman Belajar yang Menyenangkan
Muhammad Zuhaery
a,1
, Dian Hidayati
b,2
, Muhammad Hidayat
c,3
abc
Universitas Ahmad Dahlan, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, DIY, Indonesia
*
muhammad.zuhaery@mp.uad.ac.id
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Sejarah Artikel:
Diterima: 14 Maret 2024
Direvisi: 20 April 2024
Disetujui: 2 Juni 2024
Tersedia Daring: 31 Juli 2024
Penerapan teknik ice breaking dalam praktek pembelajaran telah banyak
dilakukan oleh para guru di sekolah. Tulisan ini antara lain akan menjawab
pertanyaan: bagaimana kemampuan dan pemahaman guru tentang
pembelajaran dengan teknik Ice Breaking; dan bagaimana langkah-langkah
dalam pembelajaran yang menyenangkan. Tujuan tulisan ini adalah
membantu guru memahami pembelajaran dengan memanfaatkan teknik
Ice Breaking; dan membantu guru dalam menguasai dan menerapkan
langkah-langkah dalam pembelajaran yang menyenangkan. Penelitian ini
menggunakan jenis penelitian kualitatif yang berdasarkan studi lapangan
yang bersifat studi kasus dengan mengambil objek studi pada
implementasi kurikulum merdeka di dua sekolah. Penelitian diskriptif
kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang digunakan ialah observasi,
wawancara dan dokumentasi. Metode analisis yang digunakan yaitu
mengumpulkan data, reduksi data, penyajian data serta verifikasi. Hasil
dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan ice breaking dalam
pembelajaran peserta didik di sekolah dasar dapat berpengaruh dalam
meningkatkan konsentrasi belajar peserta didik selama proses
pembelajaran yang menyenangkan berjalan dengan baik dan cukup efektif.
Kata Kunci:
Ice Breaking
Proses Belajar
Pembelajaran Menyenangkan
ABSTRACT
Keywords:
Ice Breaking
Learning process
Fun Learning
The application of ice breaking techniques in learning practices has been
widely used by teachers in schools. This article will, among other things,
answer the questions: what is the teacher's ability and understanding of
learning using the Ice Breaking technique; and what are the steps in
enjoyable learning. The purpose of this article is to help teachers understand
learning by utilizing the Ice Breaking technique; and assist teachers in
mastering and implementing steps in enjoyable learning. This research uses a
type of qualitative research based on field studies in the form of case studies,
taking the object of study as the implementation of the independent
curriculum in two schools. Qualitative descriptive research with data
collection techniques used namely observation, interviews and
documentation. The analytical methods used are data collection, data
reduction, data presentation and verification. The results of this research
show that the application of ice breaking in students' learning in elementary
schools can have an effect on increasing students' learning concentration
during a fun learning process that runs well and is quite effective.
©2024, Muhammad Zuhaery, Dian Hidayati, Muhammad Hidayat
This is an open access article under CC BY-SA license
1. Pendahuluan
Studi tentang pembelajaran dan metode pembelajaran dalam dunia Pendidikan terus
berkembang seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan di bidang lain. Banyak metode
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Juli 2024, Page: 1412-1417
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1413
Muhammad Zuhaery et.al (Penerapan Ice Breaking dalam proses Pembelajaran ....)
pembelajran lahir untuk memberikan alternatif bagi guru dalam kegiatan belajar mengajar.
Ragam metode tersebut tujuan akhirnya adalah tercapainya tujuan pembelajaran secara umum.
Di luar metode-metode yang sudah ada tersebut, guru juga dituntut untuk menciptakan situasi
pembelajaran yang menyenangkan sehingga siswa tidak cepat bosan, dan tidak kehilangan
focus selama proses pembelajaran berlangsung. Merujuk pada pendapat Lestari (2022),
pembelajaran menyenangkan meliputi beberapa hal yaitu suasana yang rileks, bebas dari
tekanan, aman, menarik, membangkitkan motivasi belajar, semangat belajar, lingkungan
belajar yang menarik.
Salah satu cara menciptakan pembelajaran menyenangkan yang banyak dikaji dan
dikembangkan para akademisi dan praktisi pendidikan adalah ice breaking. Ice breaking
adalah kegiatan yang diterapkan oleh setiap orang untuk menarik fokus perhatian serta
mencairkan suasana di dalam ruangan menjadi keadaan yang semula yaitu keadaan yang
bersemangat (kembali kondusif) (Harianja & Sapri, 2022). Ice breaking adalah permainan atau
kegiatan yang berfungsi untuk mengubah suasana kebekuan dalam kelompok. Ice breaking
memiliki peran yang sangat penting khususnya untuk merefresh siswa agar tidak bosan/jenuh,
tidak tegang, atau kondisi lain yang tidak mendukung pembelajaran (Robert & Brown, 2004).
Ice breaking dapat diterapkan sebelum suatu acara berlangsung guna memecah kebekuan
situasi di awal belajar mengajar di kelas.
Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat disimpulkan pengertian dari ice breaking
adalah kegiatan yang bersifat spontan atau tanpa persiapan khusus untuk menarik focus
perhatian serta dapat mencairkan suasana agar tetap kondusif. Dengan memiliki kemampuan
dalam menerapkan ice breaking dalam pembelajaran di kelas khususnya SD, guru sebagai
tenaga pendidikan dapat menerapkan atau melakukan ice breaking di kelas secara tepat,
mengetahui kondisi siswa yang sudah tidak konsentrasi, tidak memperhatikan penjelasan guru,
melamun atau memikirkan hal lain di luar materi pembelajaran ketika sedang belajar di kelas.
Tidak dapat dipungkiri ketika siswa siswi sudah merasa jenuh, maka konsentrasi dan motivasi
belajarpun akan turun, sehingga guru harus memiliki kemampuan dan pemahaman untuk
membuat siswa kembali bersemangat belajar, salah satunya dengan metode ice breaking.
Mengingat pentingnya Ice breaking dalam proses pembalajaran di kelas, maka perlu dilakukan
sosialisasi dan pelatihan bagi para guru untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan
menerapkan metode ice breaking dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Melalui tulisan ini,
penulis akan membahas tentang ice breaking dalam proses pembelajaran sebagai pengalaman
belajar yang menyenangkan. Tulisan ini merupakan hasil kegiatan pengabdian masyarakat
kerjasama Kampus Universitas Ahmad Dahlan dengan Kelompok Kerja Guru Muhammadiyah
Kapanewon Tempel.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengembalikan konsentrasi peserta didik dalam
pembelajaran dalam hal ini menggunakan penerapan ice breaking yang diterapkan disela-sela
pembelajaran peserta didik. Dengan adanya penerapan ice breaking dapat memudahkan guru
dalam mengkondisikan kelas serta peserta didik yang tidak bersemangat dalam belajar didalam
ruang kelas. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis tertarik untuk mengangkat
permasalahan yang ada untuk melakukan penelitian mengenai “Analisis Penerapan Ice
Breaking dala Pembelajaran Kurikulum Merdeka Peserta Didik Kelompok Kerja Guru
Muhammadiyah di SD Muhammadiyah Domaban 1 dan 2 Kapanewon Tempel Sleman
Yogyakarta.
2. Metode
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yang berdasarkan studi lapangan
(field research) yang bersifat studi kasus dengan mengambil objek studi pada implementasi
kurikulum merdeka di dua sekolah. Mappasere & Suyuti (2019) menyatakan bahwa
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Juli 2024, Page: 1412-1417
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1414
Muhammad Zuhaery et.al (Penerapan Ice Breaking dalam proses Pembelajaran ....)
“penelitian kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung
menggunakan analisis. Proses dan makna lebih ditampilkan. Landasan teori digunakan
sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan”.
Tempat dalam penelitian ini adalah SD Muhammmadiyah Domban 1 dan 2 Tempel
Sleman yang beralamat di dusun Karanggawang 04/08 Mororejo Tempel Sleman dan di Jl.
Karanggawang, Moro Rejo, Kec.Tempel Sleman Yogyakarta. Adapun pelaksanaan
Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret - April 2024.
3. Hasil dan Pembahasan
Pembelajaran sebagai aktivitas latihan yang dilakukan antara pengajar dan siswa dan
antara siswa dan siswa membutuhkan strategi tertentu agar tujuan pembelajaran tersampaikan.
Agar tujuan tersebut tercapai, maka guru dituntut untuk memanfaatkan segala sumberdaya
yang ada untuk mengoptimalkan hasil akhir dari kegiatan pembelajaran. Salah satunya yaitu
dengan memperkaya metode dan teknik selama kegiatan pembelajaran tersebut berlangsung.
Diantara teknik yang saat ini semakin banyak digunakan dalam kegiatan pembelajaran yaitu
teknis ice breaking. Teknik Ice Breaking dalam kegiatan pembelajaran pada prinsipnya untuk
memecah kebekuan, atau dengan kata lain teknik ini digunakan untuk mencairkan suasana
ketika pembelajaran berlangsung denan tujuan agar kegiatan tersebut menjadi lebih rileks atau
tidak tegang, serta tidak membosankan. Penelitian yang dilaksanakan kurang lebih selama 2
minggu, pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Ice
breaking ialah pemecah situasi kebekuan berpikir peserta didik yang diartikan dapat
membangun suasana belajar yang menyenangkan, penuh semangat dan antusiasme (Sunarto,
2019).
Penerapan Ice breaking dalam pembelajaran sangat dinantikan oleh peserta didik karena
dengan adanya kegiatan Ice breaking dapat membuat peserta didik menjadi semangat dalam
belajar serta berkonsentrasi dalam menerima materi yang didampaikan oleh guru. Penerapan
Ice breaking guru memerlukan kreativitas serta pengetahuan yang luas tentang Ice breaking.
Penerapan Ice breaking yang diberikan guru dapat diberikan disela-sela pembelajaran bahkan
bisa juga diterapkan di awal pembelajaran, inti pembelajaran dan akhir pembelajaran sebagai
penutup untuk mengakhiri pembelajaran dengan suasana yang menyenangkan serta
menceriakan. Riya Susanah (2014:43) mendefinisikan Ice Breaking merupakan sebagai suatu
tindakan yang dilakukan untuk melunakkan iklim belajar yang melelahkan, tidak fleksibel, dan
tidak melibatkan diri menjadi tindakan belajar yang menyenangkan, menghidupkan kembali,
dinamis dan menciptakan inspirasi untuk belajar dengan lebih bersemangat. Prosedur
pembelajaran Ice Breaking memfokuskan pada lingkungan belajar mengajar yang dinamis,
bersemangat, dan tidak melelahkan yang diselesaikan secara eksklusif dan dalam kelompok.
Penerapkan Ice breaking berupa tepuk- tepuk, nyanyian, lagu serta memutar badan atau
senam. Kegiatan ini guru memberikan contoh kemudian peserta didik mengikuti sesuai arahan
yang guru berikan. Kesesuaian waktu pelaksanakan pada penerapan Ice breaking sekitar 2-3
menit saja. Kemudian penerapan Ice breaking juga sangat berpengaruh dalam mengembalikan
konsentrasi peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. Penerapan Ice breaking
dapat membuat perasaan menjadi senang, gembira serta membuat pikiran menjadi segar
kembali. Teknik penerapan Ice breaking yang digunakan guru yaitu dengan spontan, hal ini
dilakukan ketika peserta didik sudah terlihat bosan, jenuh serta tidak fokus lagi dalam belajar
kemudian guru akan memberikan ice breaking yang dapat membuat suasana kelas menjadi
menyenangkan sert peserta didik menjadi fokus dan berkonsentrasi dala belajar. Penerapan Ice
breaking tentu saja ada beberapa kendala baik it peserta didik sulit diatur bahkan tidak mau
berpartisipas dalam kegiatan yang diberikan oleh guru di dalam kelas. kendala yang sering
dihadapai guru didalam kelas seperti peserta didik merasa malu atau segan untuk mengikuti
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Juli 2024, Page: 1412-1417
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1415
Muhammad Zuhaery et.al (Penerapan Ice Breaking dalam proses Pembelajaran ....)
kegiatan yang guru berikan didalam kelas. Pembelajaran memusat pada proses, pengetahuan,
pemahaman, keterampilan serta sikap melalui pengalaman maupun interaksi dengan
lingkungan sekitar (Wibowo, 2023). Pembelajaran yang sudah direncanakan di kelas oleh guru
tidak selamanya dapat berjalan dengan lancar tentu ada faktor yang dapat menghambat proses
pembelajaran tersebut. Pembelajaran yang sulit bagi peserta didik seperti matematika akan
membuat suasana kelas menjadi gaduh serta peserta didik sudah tidak fokus, tidak
berkonsentrasi, mengantuk, sibuk bermain serta tidak mendengarkan penjelasan dari guru.
Penggunaan Ice breaking dalam proses belajar terlihat sangat mudah tetapi tidak semudah
yang dibayangkan hal ini masih membutuhkan keterampilan serta kreativitas dan pelatihan
agar dapat tercapainya tujuan pembelajaran yang diinginkan (Harianja & Sapri, 2022).
Ice Breaking yang diterapkan oleh guru bisa pada saat awal pembelajaran, tengah
pembelajaran atau akhir pembelajaran. Pada dasarnya Teknik penerapan Ice Breaking yang
sering dilakukan guru yaitu secara langsung atau spontan ketika peserta didik sudah mulai
tidak fokus dan berkonsentrasi dalam belajar atau menerima materi yang diajarkan oleh guru.
Walaupun pada penerapan Ice Breaking dilakukan secara spontan tanpa ada perencanaan
terlebih dahulu mempunyai nilai positif terhadap proses maupun hasil pembelajaran. Dalam
penerapan Ice Breaking yang dilakukan secara spontan tentu tidak tercantum dalam RPP yang
dibuat sebelumnya. Penerapan Ice Breaking yang diterapkan pada akhir pembelajaran dapat
membuat peserta didik menjadi bersemangat walaupun sudah diakhir pembelajaran (Algivari
& Mustika, 2022). Ice Breaking juga sangat berpengaruh dalam mengembalikan konsentrasi
peserta didik. Karena dengan Ice Breaking dapat membuat suasana kelas menjadi
menyenangkan dan peserta didik bersemangat dalam belajar didalam kelas.
Ice Breaking guru menerapkan dengan berbagai cara dintaranya berupa pijat secara
bergantian dengan teman sebangku. Hal ini dilakukan untuk merefleksikan otot serta badan
agar peserta didik menjadi bersemangat serta rileks kembali dalam belajar didalam kelas. Ice
Breaking sangat berperan penting dalam menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dan
membuat peserta didik bersemangat selama proses pembelajaran berlangsung. Hal ini terlihat
ketika selama proses belajar berlangsung apabila peserta didik sudah mulai bosan, mengantuk,
tidak semangat dalam belajar maka peserta didik akan sibuk sendiri serta mengajak temannya
untuk bermain- main tidak mendengarkan penjelasan materi dari guru. Ice Breaking sangat
berpengaruh dalam menumbuhkan minat belajar peserta didik, daya serap materi peserta didik,
motivasi dalam belajar lebih giat serta model pembelajaran yang terbantu dengan adanya
kegiatan Ice Breaking adanya efek positif dalam menunjukkan hasil belajar.
Didalam penerapan Ice Breaking tentu guru banyak menemui kendala tetapi guru mampu
mengatasi kendala tersebut. Adapun kendala selama penerapan Ice Breaking berlangsung
diantaranya peserta didik malu, tidak mau mengikuti, diam, pasif, tidak semangat, dan lebih
asyik bermain sendiri atau dengan mengajak teman yang lainnya. Dalam penerapan Ice
Breaking adanya kendala terhadap kurangnya referensi dari guru terhadap jenis Ice Breaking
yang akan diterapkan, sehingga guru hanya menggunakan jenis Ice Breaking yang itu-itu saja
tidak adanya variasi yang lainnya. Dalam menghadapi kendala tersebut guru tentunya tahu
cara mengatasi kendala yang ada yaitu dengan cara memberikan motivasi bahwa Ice Breaking
itu menyenangkan, tidak menakutkan, tidak membahayakan, ajak bermain seperti teman serta
memberikan pengertian bahwa Ice Breaking sangat menyenangkan, mengembirakan dan
membuat jam pembelajaran terasa lebih cepat dibandingkan tidak adanya penerapan Ice
Breaking pada saat pembelajaran. Untuk mengatasi kendala serta kekurangan dalam
penerapan. Ice Breaking di dalam kelas tentunya guru harus banyak-banyak membaca
referensi tentang penerapan Ice Breaking. Guru harus mempunyai kreativitas serta semangat
yang tinggi karena hal itu bisa berdampak pada peserta didik, jika guru semangat dalam
memberikan materi di dalam kelas maka peserta didik juga akan merasakan energi positif yang
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Juli 2024, Page: 1412-1417
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1416
Muhammad Zuhaery et.al (Penerapan Ice Breaking dalam proses Pembelajaran ....)
diberikan oleh guru dan peserta didik akan merasakan hal yang sama yaitu semangat serta
fokus dalam belajar dengan menyenangkan.
Nilda (dalam Algha Sanjaya 2017:6) menyebutkan tujuan Ice Breaking yaitu: a. Produksi
kondisi yang setara antara siswa individu dalam suatu gerakan. b. Buang batasan antara siswa
yang berbeda. c. Terbentuknya kondisi dinamis antar mahasiswa. d. Membangkitkan semangat
(inspirasi) pada siswa untuk mengikuti pelatihan secara terus menerus dan menasihati. Dengan
demikian, pemanfaatan teknik ice breaking dalam kegiatan belajar mengajar ini menciptakan
suatu kondisi dan situasi yang membuat peserta dalam kegiatan menjadi bersemangat kembali.
Berdasarkan hasil penelitian, para guru menyadari pentingnya penggunaan ice breaking
dalam kegiatan belajar menajar di kelas. Selama kegiatan Pembelajaran berlangsung, dan
setelah dilakukan simulasi teknik ice breaking yang digunakan untuk mencairkan suasana
sangat efektif dan menyenangkan.
4. Kesimpulan dan Saran
Kompetensi tenaga pendidik dalam meningkatkan Manajemen optimalisasi pembelajaran
dalam meningkatkan pemimpin kreatif dan inovatif sehingga pembelajaran di sekolah lebih
menyenangkan dan memberikan dampak terhadap lulusannya menjadi cerdas, kreatif dan
inovatif. Penerapan Ice breaking dalam pembelajaran Ice breaking sangat berpengaruh dalam
mengembalikan konsentrasi belajar peserta didik terutama pada pelajaran matematika maupun
yang lainnya. kelebihan dan kekurangan pada penerapan Ice breaking dalam pembelajaran
yang dilakuka guru didalam kelas yaitu masih kurangnya kreativitas dalam mengembangkan
jenis Ice breaking. Guru hanya menggunakan jenis-jenis Ice breaking yang sudah ada hanya
menambahkan dengan bahasa daerah atau bahasa yang digunakan sehari-hari. Kelebihan dari
penerapan Ice breaking sendiri dapat menciptakan kondisi kelas menggembirakan.
Bagi guru sebaiknya dapat meningkatkan kemampuan serta penguasaan terhadap
penerapan Ice Breaking di kelas dan mengembangkan kreativitas atau mencari tahu tentang
Ice Breaking agar dalam penggunaan Ice Breaking tidak monoton. Agar dalam penerapan Ice
Breaking menjadi lebih bervariatif dan berwarna. Bagi Peserta didik agar dapat selalu
berkonsentrasi dalam mengikuti pembelajaran dengan baik dan penuh semangat selama
belajar didalam kelas. Peserta didik sebaiknya mengikuti arahan atau mengikuti kegiatan Ice
Breaking yang diberikan guru. Karena dengan Ice Breaking dapat membuat kondisi belajar
menjadi menggembirakan. Bagi peneliti berikutnya dinantikan bisa menerapkan serta mencari
tahu tentang Ice Breaking yang dapat mengatasi kejenuhan peserta didik serta dapat
mengembalikan konsentrasi peserta didik dalam belajar. Karena Ice Breaking sangat
berpengaruh dalam proses belajar peserta didik. Banyak-banyak mencari referensi tentang
jenis-jenis serta penerapan Ice Breaking dalam pembelajaran tentunya pembelajaran yang
menyenangkan peserta didik.
5. Daftar Pustaka
Amalia, A. (2020). Ice Breaking dalam Pembelajaran Bahasa Arab. Shaut Al Arabiyyah,
8(1), 75. https://doi.org/10.24252/saa.v8i1.11551
Algivari, A., & Mustika, D. (2022). Teknik Ice Breaking pada Pembelajaran Tematik di
Sekolah Dasar. Journal of Education Action Research, 6(4), 433439
https://doi.org/10.23887/jear.v6i4.53917
Harianja, M. M., & Sapri, S. (2022). Implementasi dan Manfaat Ice Breaking untuk
Meningkatkan Minat Belajar Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 6(1), 13241330.
https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i1.2298
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Juli 2024, Page: 1412-1417
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1417
Muhammad Zuhaery et.al (Penerapan Ice Breaking dalam proses Pembelajaran ....)
Lestari, S. (2022). Pelatihan Ice Breaking Dalam Meningkatkan Keterampilan Guru. Jurnal
Pendidikan Dan Konseling, 4, 13491358.
Mayasari, E. (2022). Konsep Contextual Teaching And Learning Dalam Upaya Menciptakan
Iklim Belajar Mengajar Menyenangkan Dan Bermakna Eka Mayasari Dosen Fakultas
Agama Islam. Jurnal Pendidikan Dan Pengajaran, 1(1), 5866.
http://pedirresearchinstitute.or.id/index.php/Jurpen
Robert, B., & Brown, E. B. (2004). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pelatihan. 1, 114.
Sunarto. (2019). Ice Breaker dalam Pembelajaran Aktif (R. Muhammad (ed.); 2
nd
ed.).
Cakrawala Media.
Susanah, Riya, dan Dedy Hidayatullah Alarifin. “Penerapan Permainan Penyegar (Ice
Breaking) Dalam Pembelajaran Fisika Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil
Belajar.” Jurnal Pendidikan Fisika 2, no. 1 (2014): 49.
Wibowo, H. S. (2023). Ice Breaker dan Pembelajaran. In W. Anita (Ed.), Ice Breaker dan
Pembelajaran (p. 69). Tiram Media