1. Pendahuluan
Masyarakat merupakan sekumpulan manusia yang berkumpul yang saling menghargai,
menghormati, dan bergaul. Dalam masa ini, generasi muda mengalami masa pertumbuhan
dan perkembangan psikisnya untuk menentukan masa depannya nanti atau masa mencari
jati diri atau identitas bagi dirinya lemah. Oleh sebab itu, menurut Bung Karno (dalam
Samani dan Hariyanto, 2011:1) bangsa Indonesia harus dibangun dengan mendahulukan
pembangunan karakter karena pembangunan karakterlah yang akan membuat Indonesia
menjadi negara yang besar dan bermartabat. Kondisi kehidupan generasi muda saat ini
memang cukup memprihatinkan. Salah satunya dilihat dari kepedulian terhadap lingkungan.
Menurut Syaukani (dalam Ismail Sumampouw, 2018) “implementasi merupakan suatu
rangkaian aktifitas dalam rangka menghantarkan kebijakan kepada masyarakat sehingga
kebijakan tersebut dapat membawa hasil sebagaimana diharapkan”. menurut hanifah
Harsono, (dalam Novan Mamonto, 2018) mengemukakan bahwa implementasi adalah suatu
proses untuk melaksanakan kegiatan menjadi tindakan kebijakan dari politik administrasi.
Berdasarkan pernyataan di atas, implementasi merupakan tidak hanya menyangkut
perilaku badan administratif yang bertangguh jawab untuk melaksanakan program dan
menimbulkan ketaatan pada diri kelompok sasaran, melainkan menyangkut jaringan
kekuatan politik, ekonomi, dan social yang langsung atau tidak langsung dapat
mempengaruhi perilaku dari semua pihak yang terlibat untuk menetapkan arah agar tujuan
kebijakan publik dapat direalisasikan sebagai hasil kegiatan pemerintah.
Menurut Berkowitz & Bier (dalam Binti Maunah, 2015), “Pendidikan karakter
merupakan penciptaan lingkungan sekolah yang membantu siswa dalam perkembangan
etika, tanggung jawab melalui model, dan pengajaran karakter yang baik melalui nilai-nilai
universal. Menurut Lickona (dalam Zulfitria, 2017), karakter merupakan sifat alami
seseorang dalam merespons situasi secara bermoral. Sifat alami itu, dimanifestasikan dalam
tindakan nyata melalui tingkah laku yang baik, jujur, bertanggungjawab, menghormati dan
menghargai oranglain, dan karakter mulia lainnya. Dapat disimpulkan bahwa pendidikan
karakter, Menciptakan lingkungan sekolah yang membantu siswa menumbuhkan etika,
menumbuhkan rasa tanggung jawab melalui teladan, dan menumbuhkan karakter yang baik
melalui nilai-nilai universal. Nilai-nilai karakter tersebut harus ditanamkan kepada siswa
agar dapat menerapkannya dalam kehidupan rumah, sekolah, masyarakat, dan negaranya,
sehingga memberikan kontribusi positif bagi lingkungan.
Menurut pendapat di atas, karakter adalah Karakter adalah sifat respons moral
seseorang terhadap suatu situasi. Naluri alamiah ini diwujudkan dalam tindakan nyata
melalui perilaku yang baik, kejujuran, tanggung jawab, rasa hormat dan hormat kepada
orang lain, serta sifat-sifat luhur lainnya. Karakter adalah sifat yang benar dan berbeda yang
ditampilkan oleh setiap orang, atau cara berpikir dan berperilaku, yang menjadi ciri setiap
orang yang hidup dan bekerja sama dalam keluarga, masyarakat, dan negara.
Suyadi (2013: 9) mengatakan bahwa “peduli sosial adalah sikap dan perbuatan yang
mencerminkan kepedulian terhadap orang lain maupun masyarakat yang membutuhkan”.
Menurut Astutik, Endri Dwi (2013) “Pendidikan karater kepedulian sosial menjadi sangat
penting kaitannya dengan kehidupan masyarakat”. Menurut Novi Setiawatri, (2019) “peduli
sosial sebagai salah satu inti dalam implementasi pendidikan karakter adalah sikap dan
tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang
membutuhkan”. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa peduli sosial adalah
Mewujudkan kesadaran manusia sebagai pribadi sosial yang tidak dapat hidup sendiri.
Upaya menanamkan karakter merupakan hal yang penting yang harus dipikirkan dan
diterapkan secara sungguh-sungguh. Karena dengan menanamkan karakter diharapkan
mampu menjadikan generasi muda yang mempunyai idealisme dalam hidupnya dan