Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Juli 2024, Page: 1308-1316
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1308
Kerin Nadila Amanda et.al (Pengaruh Kesadaran Lingkungan Mahasiswa.)
Pengaruh Kesadaran Lingkungan Mahasiswa Tata
Rias UNJ terhadap Minat Beli Produk Green Cosmetic
Kerin Nadila Amanda
a,1
, Mari Okatini Armandari
b,2
, Neneng Siti Silfi Ambarwati
c,3
a,b,c
Pendidikan Tata Rias, Fakultas Teknik, Univrsitas Negeri Jakarta
Jl. Rawamangun Muka Raya No. 11, Rawamangun, Kecamatan Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur, 13220
1
kerin.nadilaamanda@gmail.com;
2
mariearmandari@gmail.com;
3
neneng_ambarwa[email protected].id
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Sejarah Artikel:
Diterima: 22 Maret 2024
Direvisi: 30 April 2024
Disetujui: 29 Juni 2024
Tersedia Daring: 10 Juli 2024
Kerusakan dan pencemaran lingkungan yang terjadi menimbulkan efek
negatif bagi makhluk hidup di dalamnya Oleh karena itu, berbagai upaya
dilakukan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan masyarakat. Salah
satu ciri bahwa seseorang memiliki kesadaran lingkungan yang tinggi adalah
adanya upaya untuk mengonsumsi produk ramah lingkungan. Salah satu
produk yang banyak dikonsumsi saat ini adalah produk kosmetik. Dengan
adanya pergeseran pola konsumsi masyarakat ke produk ramah lingkungan
maka pelaku industri kosmetik mulai memakai prinsip green cosmetic pada
produknya. Produk ini diminati oleh generasi muda karena baik bagi
kesehatannya dan lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui
pengaruh kesadaran lingkungan mahasiswa Tata Rias UNJ terhadap minat
beli produk green cosmetic. Metode penelitian yang digunakan yaitu
kuantitatif asosiatif. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini yaitu
kesadaran lingkungan mahasiswa Tata Rias UNJ berpengaruh terhadap
minat beli produk green cosmetic.
Kata Kunci:
Green Cosmetic
Kesadaran Lingkungan
Minat beli
ABSTRACT
Keywords:
Environmental Awareness
Green Cosmetic
Purchase Interest
Environmental damage and pollution have negative effects on living
creatures in it. Therefore, various efforts are made to increase people's
environmental awareness. A characteristic that someone has environmental
awareness is their efforts to consume environmentally friendly products.
One of the products that is widely consumed today is cosmetic products.
With the shift in people's consumption patterns towards environmentally
friendly products, cosmetics industries are starting to use green cosmetic
principles in their products. This product is in demand by the younger
generation because it is good for their health and the environment. The aim
of this research is to determine the influence of UNJ Cosmetology students'
environmental awareness on their interest in purchasing green cosmetic
products. The research method used is associative quantitative. The results
obtained from this research are that UNJ Cosmetology students'
environmental awareness influences their interest in buying green cosmetic
products.
©2024, Kerin Nadila Amanda, Mari Okatini Armandar, Neneng Siti Silfi Ambarwati
This is an open access article under CC BY-SA license
1. Pendahuluan
Lingkungan merupakan sebuah tempat bagi makhluk yang hidup di dalamnya. Berbagai
sumber daya yang dibutuhkan oleh makhluk hidup tersedia di dalam ruang yang disebut
lingkungan (Dewata, et al., 2023). Keadaan lingkungan berpengaruh pada makhluk hidup,
begitupun sebaliknya. Keadaan lingkungan bisa menjadi buruk karena upaya manusia untuk
memenuhi kesejahteraannya dengan cara pengelolaan lingkungan hidup yang tidak tepat.
Kecenderungan manusia untuk mengutamakan kepentingan ekonomi tanpa memerhatikan
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Juli 2024, Page: 1308-1316
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1309
Kerin Nadila Amanda et.al (Pengaruh Kesadaran Lingkungan Mahasiswa.)
perlindungan sosial dan budaya saat proses pengelolaan lingkungan hidup dapat berdampak
negatif bagi keadaan lingkungan (Efendi, 2012).
Keadaan lingkungan yang buruk tentu berdampak negatif bagi kesehatan manusia, baik
kesehatan fisik maupun kesehatan mental. Dampak negatif bagi kesehatan fisik yang dapat
dirasakan oleh seseorang akibat buruknya keadaan lingkungan adalah timbulnya berbagai
penyakit seperti gangguan sistem endokrin, sistem syaraf dan meningkatnya risiko kanker
(Landrigan et al., 2020). Seseorang yang hidup dalam lingkungan yang tercemar cenderung
mengalami peningkatan kecemasan dan depresi yang berdampak negatif bagi kesehatan
mental seseorang (Castells-Quintana et al., 2021).
Dampak negatif baik bagi lingkungan maupun yang dirasakan oleh manusia sebenarnya
merupakan akibat dari rendahnya kesadaran lingkungan masyarakat (Sembel, 2015).
Kesadaran lingkungan yang rendah membuat masyarakat tidak sadar bahwa mereka turut
berperan dalam pencemaran dan kerusakan lingkungan. Contoh pencemaran yang kerap
dilakukan oleh manusia adalah pencemaran tanah, pencemaran air, pencemaran udara,
pencemaran suara, pencemaran cahaya (light pollution), dan lain sebagainya.
Pemerintah berusaha meningkatkan kesadaran lingkungan masyarakat lewat Peraturan
Pemerintah (PP) Nomor 4 Tahun 2001 Tentang Pengendalian Kerusakan Dan Atau
Pencemaran Lingkungan Hidup Yang Berkaitan Dengan Kebakaran Hutan Dan Atau Lahan.
Di dalam peraturan tersebut disebutkan bahwa masyarakat bisa mendapatkan pelatihan dan
apresiasi bagi masyarakat yang aktif dalam pengendalian kerusakan lingkungan hidup. Melalui
peraturan tersebut, diharapkan kesadaran masyarakat akan meningkat. Salah satu contoh dari
timbulnya kesadaran lingkungan adalah upaya masyarakat untuk mengonsumsi produk ramah
lingkungan (Lukiarti, 2019).
Dalam legalitasnya, produk ramah lingkungan memerlukan label khusus untuk menandai
bahwa produk tersebut memenuhi syarat sebagai produk yang ramah lingkungan. Label ramah
lingkungan diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
Indonesia Nomor P.5/MENLHK/SETJEN/KUM.1/2/2019 tentang Tata Cara Penerapan Label
Ramah Lingkungan Hidup Untuk Pengadaan Barang dan Jasa Ramah Lingkungan Hidup.
Salah satu produk yang banyak dikonsumsi saat ini adalah produk kosmetik. Salah satu
Walaupun bukan termasuk dalam kebutuhan primer, konsumsi kosmetik meningkat karena
adanya peningkatan kualitas dan promosi yang gencar dilakukan oleh brand kosmetik (Safira,
et al., 2020). Berdasarkan kutipan dari situs Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Republik Indonesia jumlah industri kosmetik di Indonesia mengalami pertumbuhan dari 913
perusahaan di tahun 2022 menjadi 1.010 perusahaan pada pertengahan tahun 2023 hal ini
menunjukan bahwa terdapat peningkatan sebesar 21,9% pada industri kosmetik nasional
(Limanseto, 2024).
Permintaan yang meningkat membuat produsen kosmetik harus meningkatkan frekuensi
produksi dari kosmetik tersebut. Hal ini menjadi perhatian khusus karena terdapat pergeseran
pola konsumsi masyarakat yang beralih ke produk yang lebih ramah lingkungan. Oleh karena
itu, pelaku industri kosmetik mulai mengintegrasikan prinsip green cosmetic pada produknya.
Green cosmetic atau kosmetik hijau merupakan produk kosmetik yang menggunakan
bahan-bahan alami yang berasal dari mineral dan tanaman, berkiblat pada kelestarian
lingkungan dengan meminimalisir penggunaan sumber daya yang tak dapat diperbaharui,
menggunakan kemasan ramah lingkungan, serta secara umum bersifat sustainable
(berkelanjutan) menurut (Limbu & Ahamed, 2023).
Generasi muda lebih tertarik untuk membeli produk ramah lingkungan karena mereka
memilih untuk mengonsumsi produk yang baik bagi dirinya dan lingkungan (Kapoor et al.,
2019). Minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana untuk membeli
produk tertentu serta jumlah unit yang dibutuhkan pada periode tertentu (Durianto et al.,
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Juli 2024, Page: 1308-1316
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1310
Kerin Nadila Amanda et.al (Pengaruh Kesadaran Lingkungan Mahasiswa.)
2003). Pada situasi ini, konsumen masih menimbang untuk membeli produk tersebut dan
belum sampai pada keputusan pembelian. Maka penelitian ini dilakukan untuk mencari tahu
lebih lanjut apakah kesadaran lingkungan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
minat beli produk green cosmetic dengan subjek penelitian yang berbeda yaitu mahasiswa
Tata Rias Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Dari hasil survei pendahuluan yang telah dilakukan pada mahasiswa Program Studi
Pendidikan Tata Rias UNJ angkatan tahun 2020 yang berjumlah 14 orang, diketahui bahwa
yang telah mengetahui tentang kosmetik ramah lingkungan atau green cosmetic sebanyak
100% dari responden survei, lalu persentase responden yang sudah pernah membeli atau
menggunakan produk green cosmetic adalah 85,7%, sedangkan persentase responden yang
berminat untuk menambahkan produk green cosmetic dalam kelengkapan kosmetiknya adalah
100%. Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu mengetahui pengaruh kesadaran lingkungan
mahasiswa Tata Rias UNJ terhadap minat beli produk green cosmetic.
2. Metode
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif kausal dengan pendekatan
kuantitatif. Penelitian asosiatif kausal merupakan penelitian yang mempunyai ciri
mempertanyakan hubungan sebab akibat antara variabel bebas dan variabel terikat (Sugiyono,
2019). Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang hasilnya diambil dari kumpulan data
empirik yang telah diukur dan hasil akhirnya disimpulkan dari hasil uji hipotesis secara statistika
(Djaali, 2020).
Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa Tata Rias UNJ dari program studi S1
Pendidikan Tata Rias angkatan tahun 2021-2023 sebanyak 122 orang. Jumlah sampel ditentukan
menggunakan rumus slovin sehingga didapat jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 54,95495
orang yang dibulatkan menjadi 55 orang. Teknik sampling yang digunakan yaitu purposive
sampling. Dalam penelitian ini, kriteria sampel yang diambil adalah mahasiswa aktif Tata Rias
UNJ angkatan tahun 2021-2023 dan sudah mengikuti Mata Kuliah Pengantar Ilmu Lingkungan
Keluarga.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data primer. Data primer
adalah data yang diperoleh dari sumber pertama yaitu seorang individu yang didapatkan dengan
cara wawancara atau pengisian kuesioner yang dilakukan oleh peneliti (Balaka, 2022). Data
primer dalam penelitian ini diperoleh dengan cara memberikan kuesioner (angket) untuk diisi
oleh mahasiswa Tata Rias UNJ. Kuesioner merupakan instrumen yang telah dibuat oleh peneliti
yang nantinya akan diberikan kepada responden lalu dikembalikan lagi pada peneliti.
Teknik analisis data terdiri dari uji prasyarat analisis data yaitu uji normalitas Kolmogorov-
Smirnov dan uji linearitas. Uji Hipotesis terdiri dari uji korelasi Pearson Product Moment, uji t,
dan koefisien Determinasi.
3. Hasil dan Pembahasan
Tabel 1. Deskripsi Data
N
Min
Sum
Mean
Std. Deviation
Variance
Kesadaran Lingkungan
55
106
7627
138,67
13,58
184,52
Minat Beli Green Cosmetic
55
61
4436
80,65
9,29
86,34
Valid N (listwise)
55
Sumber: Data diolah peneliti menggunakan SPSS 22, 2024
Data variabel X yaitu kesadaran lingkungan diperoleh dari hasil jawaban kuesioner yang
berjumlah 34 item dan diisi oleh 55 orang mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Rias
UNJ angkatan tahun 2021-2023 dan sudah mengikuti Mata Kuliah Pengantar Ilmu Lingkungan
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Juli 2024, Page: 1308-1316
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1311
Kerin Nadila Amanda et.al (Pengaruh Kesadaran Lingkungan Mahasiswa.)
Keluarga. Berdasarkan deskripsi data di atas didapatkan hasil rata-rata sebesar 138,67,
simpangan baku sebesar 13,58, varians sebesar 184,52, nilai minimum sebesar 106, nilai
maksimum sebesar 170, dan jumlah total sebesar 7627.
Data variabel Y yaitu minat beli produk green cosmetic diperoleh dari hasil jawaban
kuesioner yang berjumlah 21 item dan diisi oleh 55 orang mahasiswa Program Studi
Pendidikan Tata Rias UNJ angkatan tahun 2021-2023 dan sudah mengikuti Mata Kuliah
Pengantar Ilmu Lingkungan Keluarga. Berdasarkan tabel tersebut diketahui nilai rata-rata
sebesar 80,65, simpangan baku sebesar 9,29, varians 86,34, nilai minimum sebesar 61, nilai
maksimum 105, dan jumlah total sebesar 4436.
Tabel 2. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov (Exact Sig.)
Unstandardized Residual
N
55
Normal Parameters
a,b
Mean
.0000000
Std. Deviation
6.49712681
Most Extreme Differences
Absolute
.133
Positive
.071
Negative
-.133
Test Statistic
.133
Asymp. Sig.
.016
c
Exact Sig.
.259
Point Probability
.000
Sumber: Data diolah peneliti menggunakan SPSS 22, 2024
Uji normalitas data menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan tingkat kepercayaan 5%
atau 0,05. Syarat yang harus dipenuhi jika data berdistribusi normal adalah nilai signifikansi >
0,05, sedangkan jika nilai signifikansi < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal. Setelah
dilakukan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov menggunakan aplikasi SPSS 22 diperoleh nilai
signifikansi 0,259 sehingga dapat disimpulkan bahwa 0,259 > 0,05 yang berarti data
berdistribusi normal.
Tabel 3. Uji Linearitas
Sum of
Squares
df
Mean
Square
F
Sig.
Minat Beli
Green
Cosmetic*
Between
Groups
(Combined)
3971.353
30
132.378
4.597
.000
Linearity
2382.953
1
2382.953
82.755
.000
Kesadaran
Lingkungan
Deviation
from
Linearity
1588.400
29
54.772
1.902
.056
Within
Groups
691.083
24
28.795
Total
4662.436
54
Sumber: Data diolah peneliti menggunakan SPSS 22, 2024
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui hubungan antar variabel penelitian. Terdapat
syarat yang harus dipenuhi dalam menguji linearitas yaitu jika nilai signifikansi > 0,05 maka
data berbentuk linear dan jika nilai signifikansi < 0,05 maka data tidak berbentuk linear.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Juli 2024, Page: 1308-1316
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1312
Kerin Nadila Amanda et.al (Pengaruh Kesadaran Lingkungan Mahasiswa.)
Melalui uji linearitas menggunakan aplikasi SPSS 22 diperoleh nilai signifikansi 0,056 maka
dapat disimpulkan bahwa data berbentuk linear.
Tabel 4. Uji Korelasi Pearson Product Moment
Kesadaran
Lingkungan
Minat Beli Green
Cosmetic
Kesadaran
Lingkungan
Pearson Correlation
1
.715**
Sig. (2-tailed)
.000
N
55
55
Minat Beli Green
Cosmetic
Pearson Correlation
.715**
Sig. (2-tailed)
.000
N
55
55
Sumber: Data diolah peneliti menggunakan SPSS 22, 2024
Melalui uji korelasi tersebut maka diperoleh nilai signifikansi 0,000 sehingga dapat
disimpulkan bahwa 0,000 < 0,05 yang berarti terdapat hubungan antara variabel X dan variabel
Y. Didapat juga nilai derajat hubungan sebesar 0,715 yang berarti variabel X dan variabel Y
mempunyai korelasi kuat dan berbentuk positif.
Tabel 5. Uji t
Unstardardized
Coefficients
Standirdized
Coefficients
Model
B
Std.
Error
Beta
t
Sig.
1
(Constant)
12.839
9.154
1.403
.167
Kesadaran
Lingkungan
.489
.066
.715
7.444
.000
Sumber: Data diolah peneliti menggunakan SPSS 22, 2024
Uji t dilakukan untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel X terhadap variabel Y
sehingga uji t pada penelititan ini digunakan untuk menguji hipotesis penelitian.
Berdasarkan tabel tersebut diperoleh nilai signifikansi 0,000 < 0,05 dan nilai t hitung
sebesar 7,444 > t tabel 2,006 sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan diterima
yang dapat diartikan bahwa kesadaran lingkungan mahasiswa Tata Rias UNJ (X) berpengaruh
signifikan terhadap minat beli produk green cosmetic (Y).
Tabel 6. Koefisien Determinasi
R
R
2
KD
0,715
0,511
51,1%
Sumber: Data diolah peneliti menggunakan SPSS 22, 2024
Berdasarkan uji koefisien determinasi tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel kesadaran
lingkungan mahasiswa Tata Rias UNJ (X) berpengaruh sebanyak 51,1% terhadap variabel
minat beli produk green cosmetic (Y).
Merujuk pada hasil uji korelasi didapatkan hasil r = 0,715 dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05
yang berarti variabel kesadaran lingkungan mahasiswa Tata Rias UNJ (X) dan variabel minat
beli produk green cosmetic (Y) mempunyai hubungan yang signifikan dan berbentuk positif.
Korelasi yang positif menunjukan bahwa semakin tinggi kesadaran lingkungan mahasiswa Tata
Rias UNJ maka semakin tinggi pula minat beli produk green cosmetic.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Juli 2024, Page: 1308-1316
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1313
Kerin Nadila Amanda et.al (Pengaruh Kesadaran Lingkungan Mahasiswa.)
Pada pengujian hipotesis yaitu uji t, didapatkan hasil bahwa nilai t hitung 7,444 > t tabel
2,006 dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 sehingga dapat diambil kesimpulan variabel
kesadaran lingkungan mahasiswa Tata Rias UNJ (X) berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel minat beli produk green cosmetic (Y).
Kadar pengaruh variabel kesadaran lingkungan mahasiswa Tata Rias UNJ (X) terhadap
minat beli produk green cosmetic (Y) yang diuji dengan koefisien determinasi didapatkan hasil
sebesar 51,1%. Hal ini menunjukan bahwa variabel kesadaran lingkungan mahasiswa Tata Rias
UNJ (X) berpengaruh sebesar 51,1% terhadap variabel minat beli produk green cosmetic (Y)
dan 48,9% dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian ini.
Dengan adanya pencemaran lingkungan yang terjadi, upaya-upaya dilakukan oleh pihak
yang berwenang untuk meningkatkan kesadaran lingkungan masyarakat. Kesadaran
masyarakat yang tinggi tercermin dalam meningkatnya konsumsi produk hijau atau green
product. Salah satu produk yang kerap dikonsumsi oleh masyarakat saat ini adalah produk
kosmetik. Timbulnya rasa kesadaran lingkungan pada masyarakat, produsen kosmetik mulai
mengintegrasikan prinsip green cosmetic pada produknya. Generasi muda yang mempunyai
kesadaran lingkungan yang tinggi cenderung lebih berminat untuk membeli produk green
cosmetic (Kapoor, dkk., 2019:12933).
Dalam penelitian ini, variabel kesadaran lingkungan mahasiswa Tata Rias UNJ (X)
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat beli produk green cosmetic (Y), hasil
penelitian yang serupa juga diperoleh oleh penelitian terdahulu, diantaranya: (1) Penelitian
yang dilakukan oleh Arlanti, dkk (2019) yang berjudul “Analisis Kesadaran, Pengetahuan, dan
Sikap Konsumen Tentang Lingkungan Serta Pengaruhnya Terhadap Minat Beli Green Product
Cosmetics diperoleh hasil bahwa kesadaran lingkungan, pengetahuan lingkungan, dan
sikap lingkungan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat beli green product
cosmetic sebesar 75,4%. (2) Penelitian yang dilakukan oleh Intansari (2023) yang berjudul
“Faktor-faktor yang Melatarbelakangi Minat Beli Konsumen pada Kosmetik
Ramah Lingkungan di Indonesia” diperoleh hasil bahwa variabel kemampuan membayar dan
kesadaran lingkungan berpengaruh signifikan terhadap minat beli kosmetik ramah lingkungan.
Aspek kesadaran lingkungan yang diukur dalam penelitian ini menggunakan teori dari
Notoatmodjo, (2007). Aspek-aspek tersebut yaitu: aspek pengetahuan dengan indikator tahu
(know), memahami (comprehension), aplikasi (application), analisis (analysis), sintesis
(synthesis), evaluasi (evaluation), aspek sikap dengan indikator menerima (receiving),
merespon (responding), menghargai (valuing), bertanggung jawab (responsible), dan aspek
tindakan dengan indikator persepsi (perception), respon terpimpin (guided response),
mekanisme (mechanism), adaptasi (adaptation). Teori ini dipilih untuk mengukur variabel
kesadaran lingkungan karena mencakup tahapan-tahapan yang harus dilalui seseorang dalam
mencapai kesadaran lingkungan, mulai dari pengetahuan yang akan tercerminkan melalui sikap
dan akhirnya berkembang menjadi tindakan nyata.
Aspek minat beli yang dijadikan sebagai acuan dalam mengukur minat beli dalam penelitian
ini adalah aspek minat beli menurut Lucas & Britt (2012), yaitu: aspek perhatian dengan
indikator produk dapat menyita perhatian konsunen, aspek ketertarikan dengan indikator
timbulnya rasa ketertarikan terhadap produk dan adanya rasa ingin untuk mencari tahu lebih
dalam tentang produk, aspek keinginan dengan indikator timbulnya keinginan untuk memiliki
produk, serta aspek keyakinan dengan indikator timbulnya rasa keyakinan pada konsumen
untuk membeli produk tersebut. Dalam mengukur variabel minat beli, teori ini digunakan
karena aspek satu dengan yang lainnya saling berkaitan, aspek perhatian dapat memunculkan
rasa ketertarikan, melalui ketertarikan, keingingan akan timbul pada diri konsumen, lalu
konsumen merasa yakin untuk membeli produk yang diinginkannya sehingga tiba pada tahap
akhir yaitu pembelian produk tersebut.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Juli 2024, Page: 1308-1316
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1314
Kerin Nadila Amanda et.al (Pengaruh Kesadaran Lingkungan Mahasiswa.)
4. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kesadaran lingkungan
mahasiswa Tata Rias UNJ mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat beli produk
green cosmetic. Hal ini ditunjukan oleh hasil uji korelasi, uji t, dan uji koefisien determinasi
terhadap masing-masing variabel. Dari hasil uji korelasi terhadap variabel X dan Y didapatkan
nilai r sebesar 0,715 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang berarti terdapat hubungan yang
kuat antara variabel kesadaran lingkungan mahasiswa Tata Rias UNJ dengan minat beli produk
green cosmetic. Berdasarkan uji t didapatkan nilai t hitung sebesar 7,444 dan nilai signifikansi
sebesar 0,000 yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel X terhadap variabel
Y. Hasil koefisien determinasi menunjukan hasil 51,1% minat beli produk green cosmetic
dipengaruhi oleh kesadaran lingkungan mahasiswa Tata Rias UNJ dan sisanya dipengaruhi oleh
faktor lain.
Melalui penelitian ini diharapkan akan ada implikasi atau dampak yang positif yang
diberikan oleh penelitian ini pada masa mendatang. Implikasi dari penelitian yang berjudul
“Pengaruh Kesadaran Lingkungan Mahasiswa Tata Rias Universitas Negeri Jakarta terhadap
Minat Beli Produk Green Cosmetic adalah sebagai berikut:
1. Mendorong mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Tata Rias untuk membahas atau
meneliti lebih lanjut tentang topik green cosmetic, green chemistry, dan sustainability
dan kaitannya di dalam industri kosmetik.
2. Menumbuhkan kesadaran pada pembaca terkait pentingnya pengelolaan lingkungan
hidup dan meningkatkan perhatian pembaca terkait pencemaran lingkungan dan
akibatnya sehingga dapat memunculkan kesadaran lingkungan pada diri pembaca.
Saran yang dapat diberikan dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Kesadaran
Lingkungan Mahasiswa Tara Rias Universitas Negeri Jakarta terhadap Minat Beli Produk
Green Cosmetic” ini yaitu:
1. Bagi mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Tata Rias agar mendalami atau
mempelajari tentang jenis-jenis kosmetik khususnya produk green cosmetic.
2. Bagi pembaca agar meningkatkan rasa kesadaran lingkungan melalui pengetahuan,
sikap, dan tindakan yang dilakukan.
3. Bagi pembaca agar beralih ke produk yang lebih ramah bagi lingkungan.
5. Daftar Pustaka
Ahidin, U. (2020). The Effect between Product Quality and Promotional Activities on
Consumer Purchase Interest (A Case Study of Garuda Peanut Products Produced by PT.
Garudafood, Tbk). Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-
Journal): Humanities and Social Sciences, 3(4), 38213830.
https://doi.org/10.33258/birci.v3i4.1448
Arlanti, E., & Suyanto, A. M. A. (2019). Analisis kesadaran, pengetahuan, dan sikap konsumen
tentang lingkungan serta pengaruhnya terhadap minat beli green product cosmetics.
Almana: Jurnal Manajemen Dan Bisnis, 3(3), 485.
http://journalfeb.unla.ac.id/index.php/almana/article/view/1252
Balaka, M. Y. (2022). METODOLOGI PENELITIAN TEORI DAN APLIKASI.
Castells-Quintana, D., Dienesch, E., & Krause, M. (2021). Air pollution in an urban world: A
global view on density, cities and emissions. Ecological Economics, 189, 107153.
https://doi.org/10.1016/j.ecolecon.2021.107153
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Juli 2024, Page: 1308-1316
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1315
Kerin Nadila Amanda et.al (Pengaruh Kesadaran Lingkungan Mahasiswa.)
Dewata, I., & Danhas, Y. H. (2023). Pencemaran Lingkungan. PT. RajaGrafindo Persada-
Rajawali Pers.
Djaali. (2020). Metodologi Penelitian Kuantitatif (B. S. Fatmawati, Ed.; Cetakan pertama).
Bumi Aksara.
Durianto, D., Widjaja Sugiarto, A. W., & Supratikno, H. (2003). Inovasi Pasar Dengan Iklan
Efektif. Cetakan Gramedia Pustaka.
Efendi, E. (2012). Penerapan Prinsip Pengelolaan Lingkungan Hidup dalam Peraturan
Perundang-Undangan Bidang Sumberdaya Alam (Kajian dari Perspektif Politik
Pembangunan Hukum). Kanun Jurnal Ilmu Hukum, 14(3), 346.
Fauziah, N., & Mubarok, D. A. A. (2019). Pengaruh Citra Merek Terhadap Minat Beli: Studi
Pada Produk Kecantikan. Image: Jurnal Riset Manajemen, 8(1), 39.
Franca, C. C. V., & Ueno, H. M. (2020). Green cosmetics: perspectives and challenges in the
context of green chemistry. Desenvolvimento e Meio Ambiente, 53, 134142.
Ham, M., Mrčela, D., & Horvat, M. (2016). Insights for measuring environmental awareness.
Ekonomski Vjesnik: Review of Contemporary Entrepreneurship, Business, and Economic
Issues, 29(1), 122. https://hrcak.srce.hr/161021
Hartanto, B., & Indriyani, L. (2022). Minat Beli Di Marketplace Shopee. PT Inovasi Pratama
Internasional.
Intansari, M. M. (2023). Faktor-faktor yang Melatarbelakangi Minat Beli Konsumen pada
Kosmetik Ramah Lingkungan di Indonesia [Doctoral dissertation, Universitas Islam
Indonesia]. https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/42847
Kapoor, R., Singh, A. B., & Misra, R. (2019). Green Cosmetics - Changing Young Consumer
Preference and Reforming Cosmetic Industry. International Journal of Recent
Technology and Engineering, 8(4), 1293212939.
https://doi.org/10.35940/ijrte.D6927.118419
Khrushch, O., & Karpiuk, Y. (2021). Psychological Aspects of Building Environmental
Consciousness. Grassroots Journal of Natural Resources, 4(2), 120135.
https://doi.org/10.33002/nr2581.6853.040209
Landrigan, P. J., Stegeman, J. J., Fleming, L. E., Allemand, D., Anderson, D. M., Backer, L.
C., Brucker-Davis, F., Chevalier, N., Corra, L., Czerucka, D., Bottein, M.-Y. D.,
Demeneix, B., Depledge, M., Deheyn, D. D., Dorman, C. J., Fénichel, P., Fisher, S.,
Gaill, F., Galgani, F., Rampal, P. (2020). Human Health and Ocean Pollution. Annals
of Global Health, 86(1), 151. https://doi.org/10.5334/aogh.2831
Lee, Y.-H., & Chen, S.-L. (2019). Effect of Green Attributes Transparency on WTA for Green
Cosmetics: Mediating Effects of CSR and Green Brand Concepts. Sustainability, 11(19),
5258. https://doi.org/10.3390/su11195258
Limanseto, H. (2024, February 3). Hasilkan Produk Berdaya Saing Global, Industri Kosmetik
Nasional Mampu Tembus Pasar Ekspor dan Turut Mendukung Penguatan Blue
Economy. SIARAN PERS HM.4.6/38/SET.M.EKON.3/02/2024.
Limbu, Y. B., & Ahamed, A. F. M. J. (2023). What Influences Green Cosmetics Purchase
Intention and Behavior? A Systematic Review and Future Research Agenda.
Sustainability, 15(15), 11881. https://doi.org/10.3390/su151511881
Lucas, D. B., & Britt, S. H. (2012). Measuring advertising effectiveness. McGraw-Hill.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Juli 2024, Page: 1308-1316
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1316
Kerin Nadila Amanda et.al (Pengaruh Kesadaran Lingkungan Mahasiswa.)
Lukiarti, M. M. (2019). Pengaruh kepedulian lingkungan dan sikap terhadap minat beli produk
hijau (Studi kasus pada konsumen produk hijau di kabupaten rembang). BBM (Buletin
Bisnis & Manajemen), 5(1), 1820.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.47686/bbm.v5i1.240
McMullen, R. L., & Dell’Acqua, G. (2023). History of Natural Ingredients in Cosmetics.
Cosmetics, 10(3), 71. https://doi.org/10.3390/cosmetics10030071
Neolaka, A. (2008). Kesadaran lingkungan. Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Rineka Cipta.
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR P.5/MENLHK/SETJEN/KUM.1/2/2019 TENTANG TATA
CARA PENERAPAN LABEL RAMAH LINGKUNGAN HIDUP UNTUK
PENGADAAN BARANG DAN JASA RAMAH LINGKUNGAN HIDUP (2019).
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 4 Tahun 2001 Tentang Pengendalian Kerusakan Dan Atau
Pencemaran Lingkungan Hidup Yang Berkaitan Dengan Kebakaran Hutan Dan Atau
Lahan (2001). https://peraturan.bpk.go.id/Details/52709
Puspasari, L., & Milenia, D. P. (2022). Pengaruh Environmental Awareness, Green Product
Features, Green Product Price, Green Product Promotion terhadap Keputusan Pembelian
Konsumen The Body Shop di DKI Jakarta. Journal of Economics and Business UBS,
11(2), 100.
Safira, A. M., & Prabowo, P. S. (2020). PENGARUH KULITAS DAN PROMOSI
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KOSMETIK WARDAH, MAKEOVER
DAN EMINA. Jurnal Ekonomika dan Bisnis Islam, 3(2), 139151.
https://doi.org/10.26740/jekobi.v3n2.p139-151
Sembel, D. T. (2015). Toksikologi lingkungan. Penerbit Andi.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.