Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Juli 2024, Page: 1260-1271
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1260
Muh Wahyunto et.al (Strategi branding Sekolah di era digital dalam.)
Strategi branding Sekolah di era digital dalam
meningkatkan animo masyarakat melalui
pemanfaatan digital marketing
Muh Wahyunto
a,1
, Dian Hidayati
b,2
, Sukirman
c,3
a
Universitas Ahmad Dahlan, Jl. Pramuka No. 42, Yogyakarta 55161, Indonesia
b
Universitas Ahmad Dahlan, Jl. Pramuka No. 42, Yogyakarta 55161, Indonesia
c
Universitas Ahmad Dahlan, Jl. Pramuka No. 42, Yogyakarta 55161, Indonesia
1
2
dian.hidayati@mp.uad.ac.id;
3
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Sejarah Artikel:
Diterima: 17 Maret 2024
Direvisi: 29 April 2024
Disetujui: 18 Juni 2024
Tersedia Daring: 1 Juli 2024
Dalam dunia bisnis sekolah dapat dikatakan sebagai brand atau merk dagang. Brand yang
dibangun dengan baik akan membuat orang tua tertarik untuk memasukkan anaknya ke
sekolah tersebut. Agar merk dagang atau brand tersebut sampai ke pelanggan sekolah
perlu memanfaatkan perkembangan teknologi yang sangat pesat di jaman industri 4.0 ini.
Salah satu ciri era industri 4.0 adalah berkembangnya digital marketing. Digital marketing
atau Pemasaran digital melibatkan penggunaan teknologi digital membangun saluran bagi
calon penerima, dengan tujuan mencapai tujuan bisnis dengan lebih efektif memuaskan
kebutuhan pelanggan. Penelitian ini bertujuan menguraikan strategi branding sekolah
sejak TK, SD, SMP, SMA, sampai SMK. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode
library research atau studi literatur. Dari kajian dan pembahasan diperoleh hasil bahwa
strategi branding sekolah di era digital dalam meningkatkan animo masyarakat adalah
sebagai berikut:1)melakukan analisis SWOT sekolah,2)sekolah perlu membentuk tim
humas yang mumpuni dalam menguasai baik media cetak maupun elektronik serta media
sosial, 3)meningkatkan prestasi akademik dan non akademik, 4)sekolah perlu
mengembangkan media sosial meliputi web sekolah, facebook, Instagram, maupun Tiktok,
5)menerapkan strategi WOM (Word of Mouth) yang melibatkan semua guru dan pegawai
serta orang tua wali murid, 6) memaksimalkan nilai akreditasi program keahlian dan
sekolah dengan nilai A, 7) meningkatkan kualitas guru serta mengajar sesuai keahlian, 8)
mewujudkan mutu karakter atau tingkah laku lulusan, 9)sekolah membuat kegiatan
unggulan yang mempunyai nilai beda dengan sekolah lain, 10)melakukan branding
personality melalui sosok tokoh terkenal.
Kata Kunci:
Strategi
Branding sekolah
Era digital
Digital marketing
ABSTRACT
Keywords:
Strategy
Scholl branding
Digital marketing
In the business world, schools can be considered as a brand or a trademark. A well-crafted
brand will attract the interest of parents to enroll their children in that school. To ensure that
the brand reaches the school's target audience, it is necessary to leverage the rapid
technological developments in the era of Industry 4.0. One characteristic of the Industry 4.0
era is the growth of digital marketing. Digital marketing involves the use of digital
technology to create channels for potential recipients, with the goal of effectively achieving
business objectives and satisfying customer needs. This research aims to outline school
branding strategies, starting from preschool (TK), elementary school (SD), junior high school
(SMP), senior high school (SMA), to vocational high school (SMK). The research employs a
literature study or library research method. From the analysis and discussion, the results
show that school branding strategies in the digital era to enhance community interest are as
follows: 1) conducting a SWOT analysis of the school, 2) establishing a competent public
relations team proficient in both print and electronic media as well as social media, 3)
improving academic and non-academic achievements, 4) developing social media presence
including the school's website, Facebook, Instagram, and TikTok, 5) implementing Word of
Mouth (WOM) strategies involving all teachers, staff, and parents, 6) maximizing the
accreditation value of expertise programs and schools with an A rating, 7) enhancing the
quality of teachers and teaching according to their expertise, 8) realizing the quality of
graduates' character or behavior, 9) creating flagship activities that differentiate the school
from others, 10) establishing a brand personality through the portrayal of a well-known
figure.
©2024, Muh Wahyunto, Dian Hidayati, Sukirman Sukirman
This is an open access article under CC BY-SA license
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Juli 2024, Page: 1264-1276
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1261
Muh Wahyunto et.al (Strategi branding Sekolah di era digital dalam.)
1. Pendahuluan
Dalam dunia bisnis sekolah dapat dikatakan sebagai brand atau merk dagang. Brand yang
dibangun dengan baik akan membuat orang tua tertarik untuk memasukkan anaknya ke sekolah
tersebut(Susilo, 2022). Agar merk dagang atau brand tersebut sampai ke pelanggan sekolah perlu
memanfaatkan perkembangan teknologi yang sangat pesat di jaman industri 4.0 ini. Ada banyak
tanda era industri 4.0 diantaranya adalah pesatnya perkembangan digital marketing. Pemasaran
digital atau digital marketing melibatkan penggunaan teknologi digital membangun saluran bagi
calon penerima, dengan tujuan mencapai tujuan bisnis dengan lebih efektif memuaskan
kebutuhan pelanggan (Nalbant & Aydin, 2023). Industri 4.0 juga secara khusus menggabungkan
teknologi otomatisasi dan cyber tecnology, mencakup tren otomatisasi serta pertukaran data
dalam konteks teknologi bisnis, yang melibatkan aspek-aspek seperti komputasi kognitif,
komputasi awan dan Internet of Things (IoT) dalam (Setia Wibowo et al., 2020).
Pada kenyataannya, sangat disayangkan masih banyak sekolah yang belum memaksimalkan
branding sekolah ini melalui digital marketing. Padahal ada banyak manfaat yang diperoleh
sekolah jika mau membranding sekolahnya. Kegunaan branding sekolah yaitu: meningkatkan
kepercayaan masyarakat pada sekolah, membangun image sekolah berkualitas serta, sebagai
wahana promo dan daya pikat masyarakat, mengubah perilaku siswa menjadi lebih baik, dan
meningkatkan mutu layanan, serta dapat meningkatkan minat dan kesadaran masyarakat.
Adapun tujuan branding sekolah yaitu membangun kepercayaan masyarakat dengan persepsi
yang baik serta membentuk rasa cinta masyarakat kepada brand (Burhan Jamaluddin, 2020).
Dampak yang akan terjadi apabila sekolah tidak membranding sekolah dengan mengikuti
perkembangan teknologi khususnya digital marketing adalah sekolah akan ditinggalkan
pelanggannya yaitu orang tua. Orang tua meninggalkan sekolah tersebut karena tidak
mengetahui atau mengenal brand sekolah tersebut. Orang tua akan menilai sekolah tersebut
sekolah yang ketinggalan zaman karena sekolah tidak mengikuti perkembangan teknologi.
Beberapa penelitian sebelumnya telah menyelidiki aspek branding pada institusi pendidikan.
Sebagai contoh, penelitian telah dilakukan di SMP 3 Slahung Ponorogo yang menitikberatkan
pada karakter Islami dan konsep sekolah Adiwiyata. Selain itu, ada studi yang fokus pada
branding sebagai sekolah entrepreneur di TK Khalifah Sewon Yogyakarta (Mushlih, 2019), serta
strategi branding yang diterapkan di SDI Plus Masyitoh Kroya Cilacap(Jamaluddin, 2021).
Penelitian lainnya menyoroti strategi branding yang diimplementasikan di Madrasah
Tsanawiyah Negeri Kabupaten Purbalingga dari tahun 2018 hingga 2020, dengan penekanan
pada kepercayaan masyarakat(Karsono et al., 2021).
Selain itu, terdapat penelitian yang mengeksplorasi konsep branding untuk pendidikan
formal selama pandemi COVID-19(Ayunisa, 2022), serta strategi komunikasi merek di SD
Terpadu Ainul Ulum Pulung Ponorogo. Contoh lain mencakup penelitian tentang strategi
branding di TK ABA Kalangan Bantul Yogyakarta (Hutami, 2020), dan penelitian lainnya yang
serupa. Urgensi penelitian sebagian besar penelitian yang dapat ditemukan memokuskan diri
pada konten atau produk sedangkan penelitian ini akan memokuskan diri pada cara sekolah
membranding memanfaatkan teknologi pemasaran yaitu digital marketing.
Berdasarkan paparan sebelumnya, penelitian mengenai branding sekolah masih perlu
dilakukan karena berbeda waktu dan tempat berbeda penerapannya. Oleh karena itu, sangat
menarik untuk diteliti mengenai branding sekolah dalam menghadapi kemajuan teknologi yang
sangat cepat di era digital ini. Tujuan penelitian adalah menguraikan penerapan branding
sekolah di era digital dalam menarik animo masyarakat melalui digital marketing
2. Metode
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yang menggunakan metode
studi literatur. Menurut Zed (2003), dalam pelaksanaan penelitian studi literatur, terdapat
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Juli 2024, Page: 1260-1271
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1262
Muh Wahyunto et.al (Strategi branding Sekolah di era digital dalam.)
setidaknya empat aspek utama yang harus dilakukan oleh peneliti. Pertama, peneliti akan
berinteraksi secara langsung dengan literatur berupa teks atau data angka yang telah ada, yang
berarti penelitian ini tidak melibatkan eksplorasi langsung di lapangan. Kedua, data yang
diakses berupa referensi literatur yang sudah ada dan dapat digunakan tanpa perlu terlibat
secara langsung di lapangan. Artinya, peneliti tidak terlibat langsung dalam pengumpulan data
di lapangan, melainkan menghadapi sumber data utama yang telah tersedia di internet atau
perpustakaan. Ketiga, umumnya data dari literatur dianggap sebagai sumber sekunder, yang
berarti peneliti mendapatkan informasi dari sumber kedua dan tidak memperoleh data asli
secara langsung dari lapangan. Keempat, kondisi data pustaka tidak terbatas oleh batasan
ruang dan waktu. Dalam penelitian ini, pada tahap awal, peneliti mencari sumber data berupa
artikel melalui Publish and Perish dengan kata kunci branding sekolah. Dari 200 artikel yang
muncul terdapat 20 artikel. Dari 20 artikel tersebut penulis mengambil 18 artikel yang paling
relevan dengan penelitian penulis. 18 artikel tersebut kemudian dianalisis dengan dibaca
secara seksama kemudian dideskripsikan dengan memfokuskan pada strategi branding sekolah
dalam menarik animo masyarakat kemudian disimpulkan (Miles et al., 2014).
Tabel 1. Studi Literatur
No
Judul
Penulis,
Tahun
Hasil Penelitian
1
STRATEGI
PEMASARA
N SEKOLAH
DI SMA
MUHAMMA
DIYAH 2
SURABAYA
(Sholicha,
2018)
(1) Langkah pertama adalah analisis
SWOT, setelah itu baru menentukan
strategi pemasaran. Strategi yang diambil
adalah pemasaran melalui media masa
baik cetak maupun elektronik maupun
media sosial, mengikutkan guru di
kegiatan seminar serta perluasan jaringan
antar sekolah baik dalam maupun luar
negeri semacam sister school; (2) Dalam
pemasaran harus melibatkan semua
stakholder baik internal maupun
eksternal.
2
STRATEGI
LEMBAGA
PENDIDIKA
N FORMAL
DALAM
MENINGKA
TKAN
SCHOOL
BRANDING
PADA MASA
PANDEMI
COVID-19
(Laily
Nuril
Ayunisa,
2022)
Kesimpulannya adalah bahwa strategi
branding dalam masa pandemi yang tepat
adalah manajemen humas yang baik agar
komunikasi dengan masyarakat dapat
lancar.
3
STRATEGI
BRANDING
DALAM
MENINGKA
TKAN
KEPERCAY
(Karsono
et al.,
2021)
a. Strategi branding sekolah melalui:
Meningkatkan prestasi akademik dan non
akademik, publikasi ke media cetak
maupun media sosial. (Surat kabar,
majalah, Tabloi) serta ke media sosial
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Juli 2024, Page: 1260-1271
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1263
Muh Wahyunto et.al (Strategi branding Sekolah di era digital dalam.)
AAN
MASYARAK
AT
TERHADAP
MADRASAH
TSANAWIY
AH NEGERI
(Fb, IG,
YouTube, Website dan lainya)
4
Strategi
Komunikasi
Word Of
Mouth (Wom)
Sebagai
Upaya
Promosi
Sdit Alam
Biruni
(Kusrini,
2021)
Penelitian ini menyimpulkan bahwa
SDIT Alam Biruni sukses menggunakan
strategi komunikasi WOM sebagai upaya
promosi dan menyebarkan informasi
PPDB dengan memberdayakan semua
warga sekolah termasuk wali murid.
5
STRATEGI
MEMBANG
UN SCHOOL
BRANDING
DALAM
MENINGKA
TKAN DAYA
SAING
SEKOLAH
DI SMK DR.
SOETOMO
SURABAYA
(Mustika,
2020)
Langkah-langkah strategi school
branding meliputi: Meningkatkan nilai
akreditasi program keahlian,ISO
9001, mewujudkan perilaku siswa yang
positif, meningkatkan prestasi akademik
maupun
Non akademik, menjaga mutu lulusan,
membuat keahlian unggulan.
6
Strategies To
Build A
Branding
School In
Efforts To
Improve The
Competitiven
ess Of
Islamic
Education
Institutions
(Rizkiyah,
2020)
Faktor pembangun branding sekolah
yaitu :Akreditasi sekolah,
terjaganya standar mutu sekolah, karakter
prestasi siswa dan kualitas lulusan.
Manfaat branding school yaitu:
terwujudnya mutu layanan pendidikan,
animo masyarakat untuk memasukkan
putra putrinya meningkat,karakter
peserta didik makin
baik, dan melahirkan lulusan berkualitas.
7
STRATEGI
PEMASARA
N DALAM
(Purnamas
ari et al.,
n.d.)
Penelitian ini menyatakan bahwa sekolah
perlu melakukan branding sekolah
dengan cara memperbarui strategi
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Juli 2024, Page: 1260-1271
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1264
Muh Wahyunto et.al (Strategi branding Sekolah di era digital dalam.)
MEMBANG
UN BRAND
IMAGE
PADA
SEKOLAH
ALUNA
MONTESSO
RI JAKARTA
promosi melalui media cetak maupun
media sosial serta meningkatkan mutu
SDM.
8
IMPLEMENT
ASI
STRATEGI
BRANDING
ENTERPRE
NEUR
DI TK
KHALIFAH
SEWON
YOGYAKAR
TA
(Mushlih,
2019)
hasil penelitian menunjukkan bahwa TK
Khalifah Sewon Bantul Yogyakarta telah
menerapkan strategi branding sekolah
sebagai sekolah enterpreneur dan
menguatkan identitas sekolah dengan
logo, jingle, nama, slogan serta warna
sekolah juga branding menggunakan
tokoh terkenal
9
Strategi
Branding Di
Sekolah
Dasar Islam
Masyitoh
Kroya
Cilacap
(Jamaluddi
n, 2021)
Penelitian ini menyatakan bahwa:
strategi branding yang diambil SD Islam
Masyitoh adalah pemenuhan 8 standar
nasional yang baik sehingga memperoleh
nilai akreditasi A, prestasi sekolah,
membiasakan kedisiplinan,
menyelenggarakan pembelajaran yang
menyenangkan terwujudnya karakter
siswa yang baik, sehingga menjadi
lulusan yang beriman, berilmu sholeh
dan cendekia. Dengan branding tersebut,
kualitas guru meningkat sehingga hasil
pembelajaran juga meningkat terutama
perilaku siswa sehingga animo
masyarakat untuk memasukkan anaknya
ke sekolah menjadi tinggi.
10
PENGEMBA
GAN
DIGITALISA
SI
SEKOLAH
MELALUI
WEBSITE
UNTUK
MEMBANG
UN
(Susanti &
Trihantoyo,
2023)
Sekolah telah mengembangkan website
sekolah dengan serius dengan dinilaikan
pada ahli media dan memperoleh nilai
92,2 % sedangkan nilai materinya 85,7
%. Serta memperoleh angka penerimaan
dari subjek penelitian sebagai pengguna
sebesar 100 %.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Juli 2024, Page: 1260-1271
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1265
Muh Wahyunto et.al (Strategi branding Sekolah di era digital dalam.)
BRANDING
SDN
JAMBANGA
N I/413
SURABAYA
11
STRATEGI
BRAND
IMAGE DI
SEKOLAH
DASAR
ISLAM
TREPADU
LUQMAN
AL HAKIM
SLEMAN
(Utami.
MY, 2022)
Strategi Sekolah dalam
membentuk brand image yaitu dengan
motto teratur, terstruktur, dan terukur.
SDIT Luqman Al Hakim Sleman
membranding sekolah sebagai fullday
school, tahfidz school, green school,
serta sekolah rujukan.
12
"STRATEGI
BRANDING
SEKOLAH
DALAM
MENINGKA
TKAN
ANIMO
SISWA DAN
AWARENES
S
MASYARAK
AT"
(Susilo,
2022)
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa implementasi
branding sekolah yang bisa
meningkatkan masyarakat
antara lain: nilai akreditasi sekolah A
serta akreditasi manajemen mutu ISO;
mutu lulusan terbukti baik, mempunyai
slogan, motto, jargon yang menarik dan
dibutikan padakegiatan sekolah;
mempunyai program unggulan yang
differesiatif; ada kerjasama sekolah
dengan masyarakat, sesama sekolah,
maupun instansi kedinasan;
13
STRATEGI
MEMBANG
UN BRAND
IMAGE
DALAM
MENINGKA
TKAN DAYA
SAING
LEMBAGA
PENDIDIKA
N"
(Zakaria et
al., 2023)
Sekolah mampu mempertahankan
kompetensi
Pertanian, promosi sekolah, mengadakan
kegiatan swakarya, peduli lingkungan,
membangun kemitraan dengan pihak
ketiga
14
STRATEGI
BRANDING
SEKOLAH
DALAM
MENINGKA
TKAN
KEPERCAY
AAN
(Budiarti et
al., n.d.)
Hasil penelitiannya;langkah-langkah
membangun school branding yaitu; nilai
akreditasi sekolah A, membuat Program
unggulan, ISO 9001, prestasi sekolah
akademik dan non akademik.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Juli 2024, Page: 1260-1271
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1266
Muh Wahyunto et.al (Strategi branding Sekolah di era digital dalam.)
MASYARAK
AT DI
INDONESIA
15
STrategi
BRanding
SeKolah
MeNengah
KEjuruan
SMK IT
SMART
INFORMATI
KA Dan SMK
Muhammadiy
ah 4
Surakarta
Menghadapi
Persaingan
Penyelenggar
aan
Pendidikan
(Utamining
sih, 2020)
Kedua sekolah membranding sekolahnya
sebagai sekolah islami.
Faktor-faktor pembentuk brand kedua
sekolah yaitu mutu sekolah(guru,
lulusan, layanan, biaya, punya program
unggulan, sarpras lengkap. Program
branding yang dilakukan adalah: brand
dengan identitas, brand dengan tokoh,
bran dengan posisioning, dan brand
dengan komunikasi
16
PEnanaman
KarakteR
Islami
Berbasis
School
Branding Di
Smpn 3
Slahung
Ponorogo
(Arifin,
2019)
Strategi penumbuhan karakter yang
islami dengaan berbasis school branding
di SMPN 3
Slahung melalui kegiatan ibadah dan
pembinaan akhlaq serta melalui
pendidikan adiwiyata yang islami
17
IMAGE
BRANDING
SEKOLAH
NUMBERON
E MELALUI
PUBLIC
SPEAKING
(Dwiyanti,
2020)
hasil penelitian menunjukan bahwa
public speaking merupakan cara sekolah
Numberone broadcasting school
membangun image branding.
18
STRATEGi
KePALA
SEKOLaH
DaLAM
MeMBANG
UN CiTRA
(Qibtiyah,
2018)
Strategi sekolah meningkatkan image
sekolah swasta menjadi sekolah
unggulan yaitu menerapakan pelayanan
prima, juga dengan prestasi baik
akademik dan non akademik, melalui
sertifikasi internasional ISO,
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Juli 2024, Page: 1260-1271
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1267
Muh Wahyunto et.al (Strategi branding Sekolah di era digital dalam.)
SEKOLaH
SWaSTA
MENuJU
SEKOLaH
UNGGuL
BERKOMPE
TITIF DI
SMP Ar
RAHMAH
PuTRI
MaLANG
mempercantik bangunan sekolah,
membangun jejaring dengan sekolah
sejenis lainnya dan pihak ketiga
3. Hasil dan Pembahasan
a. Strategi Branding Sekolah
Lembaga pendidikan berupaya membangun citra positif untuk menarik perhatian calon
siswa. Saat seseorang membeli produk, kebutuhan bukan hanya faktor utama, tetapi juga
harapan terhadap citra yang dibentuk oleh lembaga tersebut. Oleh karena itu, memberikan
informasi kepada publik menjadi sangat penting bagi organisasi guna membentuk citra
positif. Deskripsi tersebut juga dapat diartikan sebagai citra yang harus dipertahankan atau
bahkan ditingkatkan melalui strategi pemasaran. Proses branding untuk sekolah memiliki
manfaat dalam membantu calon siswa menemukan institusi pendidikan yang sesuai dengan
kebutuhan mereka. Branding ini melibatkan seleksi janji, nilai, dan unsur-unsur yang
mencerminkan identitas sekolah. Oleh karena itu, upaya branding yang dilakukan oleh
sekolah memiliki tujuan untuk menarik perhatian dan menjadi pilihan utama masyarakat
(Dwiyanti, 2020).
Lembaga pendidikan, yang dianggap baik oleh masyarakat, memainkan peran kunci dalam
mencapai tujuan pendidikan nasional. Umumnya, lembaga pendidikan memanfaatkan media
massa cetak, elektronik, dan online untuk menunjukkan keberadaannya. Saat ini, persaingan
dalam rangka memperoleh kepercayaan masyarakat dilakukan dengan mengedepankan
gedung, prestasi siswa, jaringan alumni yang luas dan aspek-aspek lainnya.
Sebagai lembaga pendidikan, sekolah, seyogyanya merancang strategi branding yang
konsisten, efektif, tepat sehingga menjadikan sekolah diminati oleh masyarakat. Sangat
penting baik untuk produk barang , jasa maupun lembaga tertentu memperoleh pengakuan
masyarakat., khususnya dalam konteks sekolah swasta yang menghadapi persaingan
menghadapi merekrut peserta didik baru setiap tahunnya. Momen penerimaan peserta didik
baru merupakan momen rutin yang sangat menjadi perhatian setiap lembaga pendidikan
khususnya sekolah swasta agar tetap diminati masyarakat sehingga memperoleh siswa yang
banyak.
Membangun merek atau upaya untuk mencapai image yang baik bagi lembaga pendidikan
merupakan hal serius bagi sekolah. Membangun branding sekolah yang baik, terrencana,
terukur dan pas dengan visi dan misi lembaga akan memberikan peluang yang besar pada
lembaga untuk tetap eksis dan memperoleh siswa yang ditargetkan. Untuk mencapai sasaran
tersebut, diperlukan keterampilan seperti kemampuan berkomunikasi, menyebarkan
informasi, melaksanakan sosialisasi, dan melakukan promosi lembaga sekolah dengan efisien.
Hal ini dimaksudkan agar informasi yang diteruskan kepada masyarakat dapat diterima secara
akurat dan tidak menimbulkan perbedaan persepsi.
Namun, lembaga pendidikan harus menyadari bahwa saat ini terdapat persaingan ketat
antar-sekolah dalam menjaga kualitas pendidikan dan menarik minat siswa baru yang berada
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Juli 2024, Page: 1260-1271
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1268
Muh Wahyunto et.al (Strategi branding Sekolah di era digital dalam.)
di sekitar atau dalam wilayah tertentu. Oleh karena itu, upaya promosi tidak cukup, lembaga
pendidikan juga perlu membentuk citra sekolah yang positif di mata masyarakat.
b. School Branding melalui Digital Marketing menarik animo masyarakat
Brand image sekolah melibatkan usaha yang dilakukan oleh institusi pendidikan untuk
meningkatkan daya tarik atau mempromosikan sekolah, sambil tetap mempertahankan daya
saing positif dan penerimaan dalam masyarakat. Dalam membangun reputasi positif sekolah,
penerapan strategi yang sesuai menjadi suatu keharusan. Hal ini disebabkan karena, melalui
strategi yang tepat, akan terbentuk hubungan yang seimbang dan positif antara sekolah dan
komunitas (Hasim, 2020).
Branding sekolah yang dapat dilakukan oleh sekolah dalam menarik animo masyarakat
antara lain:
1. Menyelenggarakan kegiatan terkait penerimaan peserta didik baru sebagai ajang promosi
misalnya mengadakan Try Out Ujian untuk siswa SD/ MI seperti yang dilakukan MTsN
2 Purbalingga (Karsono et al., 2021).
2. Membuat program unggulan sekolah yang menjadi cirikhas sekolah(Rizkiyah,
2020)seperti sekolah alam (Kusrini, 2021), sekolah tahfidzul Quran (Arifin, 2019)dan
Setiawati 2021, Hasim 2020), sekolah Adiwiyata. Damsar, Miko, 2020).
3. Menerapkan manajemen mutu dengan standar baik melalui akreditasi sekolah (Rizkiyah,
2020). Hal ini juga dilkukan ole SDI Masyitoh Kroya Cilacap (Jamaluddin, 2021).
Menerapkan juga standar baik untuk akreditasi program keahlian standar ISO 9001
seperti yang dilakukan oleh SMK Dr. Soetomo Surabaya (Mustika, 2020).
4. Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik (Rizkiyah, 2020) dan dipublikasikan
ke media cetak dan media sosial seperti yang dilakukan di MTsN 1 Purbalingga (Karsono
et al., 2021), SMP Ar Rahmah Putri Malang (Qibtiyah, 2018).
5. Menerapkan strategi komunikasi WOM (Word of Mouth) atau dalam bahasa Indonesia
diartikan dari mulut ke mulut seperti diprogramkan di SDIT Alam Biruni. Program ini
melibatkan semua stakeholder internal sekolah mulai guru, karyawan serta orang tua
murid (Kusrini, 2021).
6. Melakukan penerapan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats) atau
Evaluasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman dalam strategi branding sekolah,
kemudian menggembangkan upaya pemasaran melalui berbagai platform media massa
(seperti videotron, situs web sekolah, radio, dan media cetak) yang mampu menarik
perhatian masyarakat dari berbagai wilayah secara efektif dan efisien, seperti yang telah
dilakukan oleh SMA Muhammadiyah 2 Surabaya (Sholicha, 2018).
7. Membuat tagline, jargon ataupun slogan sekolah sebagai identitas sekolah kemudian
direalsasikan dengan program-program sekolah misalnyaslogan SDIT Alam Biruni
“Pribadi Cerdas, Soleh dan Menyanyangi” (Kusrini, 2021).
8. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia/guru serta menempatkan posisi guru
sesuai kehliannya seperti yang dilaksanakan di SMK Dr. Soetomo Surabaya (Mustika,
2020), (Rizkiyah, 2020). Demikian pula yang dilakukan oleh Sekolah Aluna Montessori
Jakarta (Purnamasari et al., n.d.).
9. Mewujudkan mutu karakter siswa serta lulusan dengan kompetensi di bidang agama
misalnya mengaji, ceramah agama di kampungnya seperti yang diprogramkan oleh
MTsN 2 Purbalingga (Karsono et al., 2021).
10. Mengembangkan sekolah melalui brandingpersonality yaitu branding dengan
memanfaatkan tokoh terkenal seperti yang dilakukan oleh TK Khalifah Sewon
Yogyakarta menggunakan tokoh terkenal ippo Santoso (Mushlih, 2019).
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Juli 2024, Page: 1260-1271
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1269
Muh Wahyunto et.al (Strategi branding Sekolah di era digital dalam.)
4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis data data yang ada dapat disimpulkan bahwa
sekolah membutuhkan strategi branding sekolah apalagi di era digital ini. Sekolah dapat
membuat strategi branding antara lain:
1. Melakukan analisis SWOT sekolah,
2. Sekolah perlu membentuk tim humas yang mumpuni dalam menguasai baik media
cetak maupun elektronik serta media sosial,
3. Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik,
4. Sekolah perlu mengembangkan media sosial meliputi web sekolah, facebook,
Instagram, maupun Tiktok,
5. Menerapkan strategi WOM (Word of Mouth) yang melibatkan semua guru dan
pegawai serta orang tua wali murid,
6. Memaksimalkan nilai akreditasi program keahlian dan sekolah dengan nilai A, 7)
meningkatkan kualitas guru serta mengajar sesuai keahlian,
7. Mewujudkan mutu karakter atau tingkah laku lulusan,
8. Sekolah membuat kegiatan unggulan yang mempunyai nilai beda dengan sekolah
lain, dan
9. Melakukan branding personality melalui sosok tokoh terkenal.
5. Ucapan Terima Kasih
Puji syukur penulis panjatkan kehadiratAllah SWT yang telah memberikan begitu banyak
karunia kepada saya sehingga dapat meyelesaikan jurnal ini. Penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada Ibu Dr. Dian Hidayati, M. Pd. dan Bapak Dr. Sukirman, M.Pd. yang telah
mengajar dan membimbing dalam penulisan jurnal ini semoga Allah SWYT memberikan
balasan yang lebih baik lagi.
6. Daftar Pustaka
Arifin, S. (2019). Penanaman Karakter Islami Berbasis School Branding di SMPN 3 Slahung
Ponorogo. AL-IDARAH: JURNAL KEPENDIDIKAN ISLAM, 8(2), 324337.
https://doi.org/10.24042/alidarah.v8i2.3423
Ayunisa, LN. S. M. (2022). STRATEGI LEMBAGA PENDIDIKAN FORMAL DALAM
MENINGKATKAN SCHOOL BRANDING PADA MASA PANDEMI COVID-19 Laily
Nuril Ayunisa.
Budiarti, E., Anggreini, D., Agus Panca Susanti, D., Damayanti, Y., & kunci, K. (n.d.). Strategi
Branding Sekolah dalam meningkatkan Kepercayaan Masyarakat di Indonesia.
http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id
Burhan Jamaluddin, M. (2020). STRATEGI BRANDING DI SEKOLAH DASAR ISLAM PLUS
MASYITOH (YAYASAN MIFTAHUL HUDA) KROYA CILACAP TESIS Diajukan kepada
Institut Agama Islam Negeri Purwokerto untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Strata Dua (S-2).
Dwiyanti, N. (2020). IMAGE BRANDING SEKOLAH NUMBERONE MELALUI PUBLIC
SPEAKING.
Hutami, M. (2020). IMPLEMENTASI STRATEGI BRANDING PAUD DALAM
MENINGKATKAN IMAGE SEKOLAH. Jurnal Pelita PAUD, 4(1), 113.
https://doi.org/10.33222/pelitapaud.v4i1.780
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Juli 2024, Page: 1260-1271
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1270
Muh Wahyunto et.al (Strategi branding Sekolah di era digital dalam.)
Jamaluddin, M. (2021). STRATEGI BRANDING DI SEKOLAH DASAR ISLAM PLUS
MASYITOH (YAYASAN MIFTAHUL HUDA) KROYA CILACAP.
Karsono, K., Purwanto, P., & Salman, A. M. Bin. (2021). Strategi Branding Dalam
Meningkatkan Kepercayaan Masyarakat Terhadap Madrasah Tsanawiyah Negeri. Jurnal
Ilmiah Ekonomi Islam, 7(2). https://doi.org/10.29040/jiei.v7i2.2649
Kusrini. (2021). Strategi Komunikasi Word Of Mouth (WOM) Sebagai Upaya Promosi SDIT
ALAM BIRUNI.
Laily Nuril Ayunisa, S. M. (2022). STRATEGI LEMBAGA PENDIDIKAN FORMAL DALAM
MENINGKATKAN SCHOOL BRANDING PADA MASA PANDEMI COVID-19.
Miles, M. B., Huberman, A Michael, & Saldaña, J. (2014). Qualitative Data Analysis A
Methods Sourcebook Edition.
Mushlih, A. (2019). Implementasi Strategi Branding Enterpreneur di TK Khalifah Sewon
Yogyakarta. GOLDEN AGE: JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, 2(2).
https://doi.org/10.29313/ga.v2i2.4292
Mustika. (2020). STRATEGI MEMBANGUN SCHOOL BRANDING DALAM
MENINGKATKAN DAYA SAING SEKOLAH DI SMK DR. SOETOMO
SURABAYA. Jurnal Manajerial Bisnis, 4(1), 1119.
https://doi.org/10.37504/jmb.v4i1.278
Nalbant, K. G., & Aydin, S. (2023). Development and Transformation in Digital Marketing
and Branding with Artificial Intelligence and Digital Technologies Dynamics in the
Metaverse Universe. Journal of Metaverse, 3(1), 918.
https://doi.org/10.57019/jmv.1148015
Purnamasari, Y., Setyadji, V., & Ashfahani, S. (n.d.). Strategi Pemasaran dalam Membangun
Brand Image pada Sekolah Aluna Montessori Jakarta. In JIKOM (Vol. 12).
Qibtiyah, M. (2018). STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBANGUN CITRA
SEKOLAH SWASTA MENUJU SEKOLAH UNGGUL BERKOMPETITIF.
Rizkiyah, R. (2020). Strategi Membangun Branding School dalam Upaya Meningkatkan Daya
Saing Lembaga Pendidikan Islam. In Proceedings of The ICECRS (Vol. 7).
Setia Wibowo, B., Haryokusumo, D., YKPN Yogyakarta bambangsetia, S., & YKPN
Yogyakarta, S. (2020). CAPITAL JURNAL EKONOMI DAN MANAJEMEN.
Sholicha, N. (2018). STRATEGI PEMASARAN SEKOLAH DI SMA MUHAMMADIYAH 2
SURABAYA.
Susanti, S. W., & Trihantoyo, S. (2023). PENGEMBANGAN DIGITALISASI SEKOLAH
MELALUI WEBSITE UNTUK MEMBANGUN BRANDING SDN JAMBANGAN
I/413 SURABAYA. In Journal Edu Learning (Vol. 2).
http://sdnjambangan1sby.mysch.id/
Susilo, M. J. (2022). STRATEGI BRANDING SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN ANIMO
SISWA DAN AWARENESS MASYARAKAT.
Utami. MY. (2022). STRATEGI BRAND IMAGE DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU
LUQMAN AL HAKIM SLEMAN.
Utaminingsih, T. (2020). STRATEGI BRANDING SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK
IT SMART INFORMATIKA DAN SMK MUHAMMADIYAH 4.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Juli 2024, Page: 1260-1271
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1271
Muh Wahyunto et.al (Strategi branding Sekolah di era digital dalam.)
Zakaria, W., Yuniati, U., Puspitasari, E. E., Komunikasi, J. I., Sosial, F., Humaniora, D., &
Bandung, U. M. (2023). Indonesian Journal of Digital Public Relations (IJDPR)
STRATEGI MEMBANGUN BRAND IMAGE DALAM MENINGKATKAN DAYA
SAING LEMBAGA PENDIDIKAN STRATEGY TO BUILD BRAND IMAGE IN
INCREASING THE COMPETITIVENESS OF EDUCATIONAL INSTITUTIONS. In
Indonesian Journal of Digital Public Relations (IJDPR) (Vol. 1, Issue 2).
https://journals.telkomuniversity.ac.id/IJDPR
Ayunisa, L. N., & Sholeh, M. (2022). Strategi Lembaga Pendidikan Formal Dalam
Meningkatkan School Branding Pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Inspirasi
Manajemen Pendidikan, 10(01), 59-72.
http://journal.umg.ac.id/index.php/dedikasimu/article/view/4721
https://jurnal.minartis.com/
https://doi.org/10.36312/10.36312/vol2iss9pp470-480