Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Juli 2024, Page: 1221-1228
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1221
Fitri Anysa et.al (Keefektifan konseling kelompok menggunakan.)
Keefektifan konseling kelompok menggunakan teknik
art therapy untuk meningkatkan student engagement
Siswa Kelas IX SMP Negeri 22 Pontianak
Fitri Anysa
a,1
, Yuline
b,2
, Luhur Wicaksono
c,3
a, b, c
Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat, Indonesia
*
Corresponding Author: fanysa23@gmail.com
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Sejarah Artikel:
Diterima: 7 Maret 2024
Direvisi: 27 April 2024
Disetujui: 15 Juni 2024
Tersedia Daring: 1 Juli 2024
Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan layanan konseling kelompok
menggunakan teknik art therapy yaitu mindfulness based art therapy. Metode
penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan Quasi Experimental
Design, rancangan penelitian Pola One Group Pre-Test dan Post-Test Design.
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu dengan teknik Purposive
Sampling dan peneliti mendapatkan enam peserta didik. Dalam metode
pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan angket student engagement.
Kemudian dalam teknik analisis menggunakan analisis presentase dan T-Test for
Paired Sample. Kegiatan konseling kelompok dilakukan dengan teknik
mindfulness based art therapy yang dibagi menjadi 9 sesi dengan evaluasi di
pertemuan terakhir. Hasil penelitian menunjukan bahwa layanan konseling
kelompok menggunakan teknik art therapy efektif dalam meningkatkan student
engagement, hal ini dibuktikan dengan hasil T- Test for Paired Sample dengan nilai
t= -27,732 dan signifikansi sebesar 0,000<0,5 serta perhitungan Effect Size
mendapatkan hasil sebesar 11,406 >1,00 yang termasuk pada kategori efek kuat
(strong effect). Sehingga disimpulkan bahwa pemberian perlakukan layanan
konseling kelompok menggunakan teknik Art Therapy memberikan keefektifan
yang sangat kuat dalam meningkatkan student engagement pada peserta didik
kelas IX di SMP Negeri 22 Pontianak.
Kata Kunci:
Konseling Kelompok
Teknik Art Therapy
Student Engagement
ABSTRACT
Keywords:
Group Counselling
Art Therapy
Student Engagement
The research aims to test the effectiveness of group counselling services using
art therapy techniques that is mindfulness based art therapy. The research
method uses a quantitative approach with the Quasi Experimental Design, the
One Group Pre-Test and Post-test Design research design. The sampling
technique in this research is Purposive Sampling and the researchers obtained
six pupils. In the data collection method used is by elevating student
engagement. Then in the analysis techniques using presentation analysis and
T-Test for Paired Sample. Group counselling activities were carried out with
mindfulness based art therapy techniques divided into 9 sessions with
evaluation at the last meeting. The results of the study showed that group
counselling services using art therapy techniques were effective in improving
student engagement, this was proven by the T-Test for Paired Sample with a
value of t= -27,732 and a significance of 0,000<0,5 and the Effect Size
calculation obtained a result of 11,406 >1,00 which belongs to the category of
strong effects. (strong effect). Thus it was concluded that the provision of
group counselling services using art therapy techniques provides a very strong
effectiveness in increasing student engagement in the students of Class IX in
the 22nd Pontianak state high school.
©2024, Fitri Anysa, Yuline, Luhur Wicaksono
This is an open access article under CC BY-SA license
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Juli 2024, Page: 1221-1227
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1222
Fitri Anysa et.al (Keefektifan konseling kelompok menggunakan.)
1. Pendahuluan
Keterlibatan siswa atau student engagement sangat berpengaruh terhadap prestasi akademik
peserta didik. Prestasi akademik sangat dibutuhkan siswa karena dianggap dapat
menggambarkan kemampuan siswa dari hasil perilaku belajar berupa adanya perubahan positif
pada siswa dan menghasilkan keterampilan, kecakapan serta pengetahuan baru (Haque, 2015).
Keterlibatan siswa atau student engagement merupakan hal mendorong peserta untuk
mengerjakan tugas sekolah, memperhatikan kegiatan belajar dikelas, dan mematuhi peraturan
sekolah. Menurut Kuh (dalam Sa'adah & Ariati, 2020) Student Engagement merupakan waktu
dan usaha yang diberikan untuk kegiatan belajar berdasarkan hasil yang diinginkan sekolah
untuk mendorong siswa berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Namun fenomena yang tampak yaitu student engagement peserta didik yang tergolong
rendah. Hal ini berpotensi membuat nilai peserta didik rendah sehingga sulit untuk mencapai
pretasi akademik yang diinginkan. Pencapaian prestasi akademik yang optimal dalam proses
pembelajarannya, dapat didukung dengan mengembangkan engagement/ keterlibatan siswa di
sekolah terutama di kelasnya (Sa’adah, 2018).
Fredircks dalam Jim Parsons dan Leah Taylor mengemukakan bahwa terdapat tiga dimensi
dalam student engagement yaitu pertama adalah behavioral engagement yang menunjukan
bagaimana kualitas motivasi siswa yang nampak saat proses pembelajaran di dalam kelas
maupun diluar kelas dan bersifat akademik untuk mencapai keberhasilan akademik. Kedua
yaitu emotional engagement yang menunjukan keadaan siswa yang menikmati, antusias, senang
dan puas dalam kegiatan akademik. Terakhir yaitu cognitive engagement yang menunjukan
bahwa tidak hanya siswa hadir fisiknya saja melainkan pikirannya juga hadir mengikuti yang
ditampilkan, siswa memperhatikan, konsentrasi, menyerap, fokus, berpartisipasi serta siswa
berusaha melebihi standar yang dimiliki sebelumnya.
Student engagement yaitu dengan teknik art therapy. Representasi realitas dalam art therapy
menggunakan metode art sebagai sarana ekspresi (visual art) yang berarti menggambar,
melukis, membuat patung, dan bentuk seni lainnya untuk mengatasi dan mengungkapkan
perasaan, pikiran, serta kenangan (Schouten, et al., 2014). diperkuat dengan hasil dari
penelitian Hidayah, F. N. (2022) menyimpulkan bahwa mindfulness dan student engagement
pada mahasiswa memiliki keterkaitan yang bersifat positif. Mahasiswa yang memiliki tingkat
mindfulness tinggi cenderung memiliki tingkat student engagement yang tinggi pula dalam
belajar.
Tahapan dari teknik art therapy yang dipilih yaitu mindfulness based art therapy menurut
Jennifer Brown (dalam Saputra, dkkk 2022) yaitu :1) Pengenalan Meditasi The body scan dan
silent contemplation & menggambar scribble. 2) Meditasi dengan teknik pernafasan &
pengenalan tentang seni menggambar dengan mengarahkan menggambar manusia. 3)
Pengenalan mengenai Loving Kindness Meditation& meditasi mengenai hubungan di tubuh
dan pikiran. 4) Implementasi The Nature of Mind Meditation dilanjutkan dengan
menggambar bebas sesuai dengan kondisi saat sedang melakukan sesi MBAT. 5) Kembali
melakukan meditasi Sitting with Whatever Arises dan menggambar kolase. 6) Pengenalan
tentang Psycho-Education on Stress: Reacting vs. Responding dan menggambar tentang
kondisi klien dengan body scan”. 7) Melakukan meditasi dengan waktu yang lebih Panjang
dari sebelumnya Day-Long Silent Retreat dan menggambar bebeas dengan mandala. 8)
Memandu klien dengan membuat tempat aman Guided imagery to a place of healing dan
menggambar self place tersebut. 9) Kembali melakukan meditasi dengan waktu lebih Panjang
Guided Meditation dan focus memvisualisasikan diri dengan menggambar. Kemudian peneliti
juga menyesuaikan dengan sesi didalam teknik MBAT dengan waktu yang diberikan oleh
peneliti. Pelaksanaan layanan konseling kelompok menggunakan teknik MBAT dilakukan
secara bertahap sesuai dengan urutan yaitu, pertemuan pertama selama 2x 45 menit dengan sesi
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Juli 2024, Page: 1221-1228
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1223
Fitri Anysa et.al (Keefektifan konseling kelompok menggunakan.)
pertama dan kedua. Pertemuan kedua selama 3x45 menit dengan sesi ketiga, keempat dan
kelima. Pertemuan ketiga selama 3x45 menit dengan sesi keenam, ketujuh dan kedelapan.
Pertemuan terakhir selama 1x45 menit dengan sesi kesembilan dan evaluasi serta diskusi.
Dalam tahap pelaksanaan akan menggunakan setting konseling kelompok.
konseling kelompok merupakan layanan yang berfungsi untuk memecahkan kesulitan-
kesulitan yang serupa satu sama lain. Dina & Irwan (2020) menjelaskan bahwa Melalui
penggunaan dinamika kelompok, konseling kelompok memberikan klien kesempatan untuk
membicarakan dan mengatasi masalah yang mereka alami.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada Guru BK SMP Negeri
22 Pontianak menunjukan bahwa terdapat peserta didik yang memiliki tingkat student
engagement rendah yang ditunjukan dengan nilai akademik yang dibawah rata-rata ketuntasan.
Hal ini berkaitan juga dengan keterlibatan kognitif, keterlibatan perilaku dan emosi yang
kurang ditunjukan peserta didik dalam proses pembelajaran dikelas. Menurut Hendricks,dkk
(dalam Khairat & Adiyanti, 2015) mengungkapkan pengukuran prestasi akademik dan kegiatan
siswa di sekolah dianggap cukup dilihat dari nilai siswa selama satu tahun atau di pertengahan
tahun. Kenyataan yang tampak adalah nilai akademik peserta didik dikelas IX C masih
tergolong rendah dibandingkan dengan kelas IX lainnya.
Kemudian perilaku yang ditampakan peserta didik seperti tidak sopan terhadap guru mata
Pelajaran, tidur dikelas, tidak menyimak proses pembelajaran dikelas dan kurang terlibat dalam
kegitan akademik dan non akademik di kelas maupun diluar kelas. Permasalahan tersebut
menunjukan kurangnya emotional engagement peserta didik.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, adanya penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui tingkat student engagement peserta didik sebelum dan setelah diberikan treatment
berupa teknik art therapy, serta menguji keefektifan konseling kelompok dengan art therapy
terhadap peningkatan peningkatan student engagement peserta didik kelas XI SMP Negeri 22
Pontianak.
2. Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Menurut
Sugiyono (2019, h.111) metode eksprimen merupakan metode penelitian kuantitatif yang
digunakan untuk mengetahui pengaruh dari suatu perlakuan yang menjadi variabel independen
terhadap hasil perlakuan yang menjadi variabel dependen. Penelitian ini termasuk ke dalam
bentuk pre-experimental design dengan rancangan penelitian berupa one-group pretest-post tes
designt.
Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas IXC di SMP Negeri 22 Sungai
Pontianak. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik non
probability sampling. Sampel dalam penelitian ini diambil berdasarkan skor pre-test terendah
sebanyak 6 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner atau
angket. Instrumen pengumpulan data yang digunakan berupa angket student engagement dengan
sasaran 6 orang sampel terpilih. Sebelum angket tersebut digunakan untuk mengumpulkan data,
terlebih dahulu peneliti melakukan uji validitas dan uji reliabilitas.
Analisis data dalam peneilitian ini menggunakan: 1) teknik analisis persentase untuk
mengetahui tingkat student engagement peserta didik kelas IX SMP Negeri 22 Pontianak
sebelum pemberian konseling kelompok dengan teknik art therapy dan tingkat student
engagement peserta didik kelas IX SMP Negeri 22 Pontianak setelah pemberian konseling
kelompok dengan teknik art therapy , 2) dan analisis data uji parametrik Paired Sample T Test
untuk mengetahui efektivitas pemberian konseling kelompok dengan teknik art therapy untuk
meningkatkan student engagement peserta didik kelas VII SMP Negeri 7 Sungai Ambawang.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Juli 2024, Page: 1221-1228
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1224
Fitri Anysa et.al (Keefektifan konseling kelompok menggunakan.)
3. Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan hasil pre-test dengan angket student engagement yang didapatkan hasil rata-rata
sebesar 34,66. Dari hasil tersebut diketahui bahwa aspek student engagement yang memiliki
presentase rata-rata pre-test terendah hingga tertinngi yaitu pertama, emotional engagement
sebesar 9,16%. Kedua yaitu behavioral engagement sebesar 10,66%. Ketiga yaitu kognitive
engagement sebesar 14,83%.
Berdasarkan hasil post-test yang dilakukan setelah pemberian treatment, diketahui bahwa
terdapat perubahan pada hasil pre-test dan post-test tersebut. Hasil rata-rata post-test dengan
angket student engagement yang didapatkan sebesar 62,16. Dari hasil tersebut diketahui bahwa
aspek student engagement yang memiliki presentase rata-rata post-test terendah hingga tertinngi
yaitu pertama, emotional engagement sebesar 14,5%. Kedua yaitu behavioral engagement
sebesar 9,33%. Ketiga yaitu kognitive engagement sebesar 32%.
Terdapat peningkatan sebesar 27,5 setelah diberikan perlakukan layanan konseling kelompok
menggunakan teknik Art Therapy Selain itu, bukti adanya peningkatan setelah diberikan
perlakuan, dapatdibuktikan dengan Paired Samples Test, yang memperoleh nilai t=-27.732 dan
signifikansi pada Pre-Test dan Post-Test sebesar 0,000. Sehingga dapat diartikan bahwa H0
ditolak dan Ha diterima karena nilai Sig. (2-tailed) 0,000 < 0,05 yang membuktikan bahwa
layanan konseling kelompok menggunakanteknik art therapy efektif untuk meningkatkan
student engagement.
Untuk lebih memastikan, dapat dilihat juga dari hasil perhitungan Effect Size yang
memperoleh nilai sebesar 11,406 > 1,00 yang termasuk pada kriteria efek kuat (strong effect).
Aspek student engagement dengan peningkatan tertinggi sampai dengan terendah yaitu,
kognitive engagement terdapat peningkatan sebesar 11,50%. Dalam aspek ini terdapat perbedaan
persentase antara pre-test dan post-test Behavioral engagement terdapat peningkatan sebesar
7,47%. Emotional engagement terdapat peningkatan sebesar 4,60.
Peneliti mendapatkan kesimpulan akhir dari peserta didik penyebab dari rendahnya
student engagement mereka diakibatkan oleh stres didalam diri yang sulit mereka kelola.
Beberapa faktor penyebab stres tersebut diakibatkan oleh persaingan dikelas yang ketat. Dengan
kegiatan mindfulnes dan art therapy yang dikolaborasikan membantu peserta didik untuk
mendapatkan cara dalam mengelola stress yang mereka miliki. Alasan peserta didik dapat
melakukan peningkatan yang signifikan yaitu karena stress yang mereka alami sudah mulai
berkurang.
Hal ini berkaitan dengan pernyataan Musradinur (dalam atasya, Yusuf, &
Malkisedek,2022) yaitu stres merupakan sebuah stimulus yang ada di dalam lingkungan
seseorang. Contoh kasus dalam pandangan ini adalah lingkungan yang penuh persaingan. Dari
kegiatan MBAT membuktikan bahwa dapat mengurangi stress peserta didik sehinggan dapat
meningkatkan student engagement.
Hasil pretest dan post-test menggunakan angket student engagement sebelum dan sesudah
pemberian treatment pada peserta didik menunjukkan tingkat dari setiap aspek student
engagement sebagai berikut:
Tabel 1. Peningkatan Setiap Aspek Student Engagement Kelas IX C SMP Negeri 22
Pontianak
Aspek
No.
Inisial
Emotional Engagement
Kognitive engagement
Pre-test
Post-
test
progres
Pre-
test
Post-
test
progres
Pre-test
Post-
test
progres
1.
AL
9,48%
14,65%
5,17%
7,75%
8,62%
0,87%
12,06%
27,58%
15,52%
2.
AI
9,48%
20,65%
11,2%
7,75%
12,93%
5,18%
13,79%
18,96%
5,17%
3.
CA
7,75%
15,51%
7,76%
6,03%
11,20%
5,17%
14,65%
25%
10,35%
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Juli 2024, Page: 1221-1228
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1225
Fitri Anysa et.al (Keefektifan konseling kelompok menggunakan.)
4.
PA
10,34%
17,24%
6,9%
8,62%
15,51%
6,88%
11,20%
24,13%
12,93%
5.
LO
8,62%
14,65%
6,03%
8,62%
12,93%
4,31%
13,79%
25,86%
12,07%
6.
RN
9,48%
17,24%
7,76%
8,62%
13,79%
5,17%
11,20%
24,13%
12,93%
Rata-rata
10,66%
19,33%
7,47%
9,16%
14,5%
4,60%
14,83%
32%
11,50%
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa terdapat skor rata-rata pada ssetiap aspek setelah
diberikan treatment. Pada aspek behavioral engagement mendapatkan hasil rata-rata pre-test
sebesar 10,66% dan rata-rata post-test 19,33% dengan peningkatan sebesar 7,47%. Pada aspek
emotional engagement mendapatkan hasil rata-rata pre-test sebesar 9,16% dan rata-rata post-
test 14,5% dengan peningkatan sebesar 4,60%. Pada aspek kognitive engagement mendapatkan
hasil rata-rata pre-test sebesar 14,83% dan rata-rata post test 32% dengan peningkatan sebesar
11,50%.
Dari ketiga aspek student engagement, aspek kognitive engagement mendapatkan hasil
peningkatan yang paling tinggi, kemudian behavioral engagement dan terakhir emotional
engagement. Agar dapat dilihat lebih rinci maka disajikan presentase perbandingan Pre-Test
dan Post-Test student Engagement dalam bentuk Grafik sebagai berikut:
Gambar 1. Perbandingan Pre-Test dan Post-Test student engagement
Adapun hasil T-Test for Paired Samples Statistics pada skor pretest dan post-test dapat
dilihat pada tabel 2.
Tabel 2 Hasil T-Test for Paired Samples
Mean
N
Std. Deviation
Std. Error
Mean
Pre-Test
34.66
6
1.211
.494
Post-Test
62.16
6
2.401
.980
Setelah dilakukan penyajian data hasil pretest dan post-test selanjutnya dilakukan
pengujian hipotesis dengan melakukan uji parametrik Paired Sample T-test. Adapun hasil T-
Test for Paired Samples Statistics adalah sebagaimana tertera pada Tabel 3.
Tabel 3 Hasil Paired Samples Test
Paired
Samples Test
Paired Differences
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
AL
AI
CA
PA
LO
RN
Pre-Test Post-
Test
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Juli 2024, Page: 1221-1228
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1226
Fitri Anysa et.al (Keefektifan konseling kelompok menggunakan.)
95%
Confidence
Interval of the
Difference
Mean
Std.
Devi
a
tion
Std.
Erro
r
Mean
Lower
Upper
t
df
Sig.
(2-
taile
d)
Pai
r1
Pre
&
Pos
-
27.
50
0
00
2.428
9
9
.99163
-
30.049
0
7
-
24.95
0
93
-27.732
5
,000
T
Test
Berdasarkan tabel 4.9 memperoleh nulai t = -27,732 dan signifikansi pada 0,000. Oleh
karena itu , H0 ditolak dan Ha diterima karena nilai Sig. (2- tailed) 0,000 < 0,05. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa pemberian perlakuan layanan konseling kelompok menggunakan teknik art
therapy efektif untuk meningkatkan student engagement pada peserta didik kelas IX di SMP
Negeri 22 Pontianak.
4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari Pre-Test angket student engagement sebelum diberikan perlakuan
layanan konseling kelompok menggunakan teknik art therapy, memiliki hasil rata-rata sebesar
34,66 yang tergolong dalam kategori rendah. Setelah diberikan perlakuan layanan konseling
kelompok menggunakan teknik art therapy, memiliki hasil rata-rata sebesar Post-test sebesar
62,16 yang tergolong dalam kategori sedang.
Tingkat keefektifan konseling kelompok dengan teknik art therapy untuk meningkatkan
student engagement tergolong tinggi dan masuk dalam kategori strong effect. Hal ini
dikarenakan adanya perbedaan student engagement antara sebelum dan sesudah diberikan
perlakuan. Setiap aspek student engagement terdapat peningkatan yang signifikan yaitu,
kognitive engagement terdapat peningkatan sebesar 11,50%. Behavioral engagement terdapat
peningkatan sebesar 7,47% dan emotional engagement terdapat peningkatan sebesar 4,60%.
Rekomendasi bagi peneliti selanjutnya yang akan melaksanakan kegiatan penelitian dengan
teknik dan permasalahan yang serupa, diharapkan dapat mengembangkan penelitian untuk lebih
baik lagi dalam membuat perencanaan penelitian yang matang. Beberapa aspek yang perlu
ditingkatkan lagi yaitu Upaya dalam pelaksanaan teknik MBAT dalam meningkatkan setiap
dimensi student engagement, diharapkan dapat mengimplementasikannya dengan lebih baik
lagi agar setiap indicator dapat meningkat lebih tinggi dari sebelumnya.
5. Ucapan Terima Kasih
Peneliti mengucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada, Ibu Dra. Hj. Yuline, M.Pd
selaku dosen pembimbing pertama dan Bapak Dr. Luhur Wicaksono, M.Pd selaku dosen
pembimbing kedua yang sudah membimbing peneliti dalam pelaksanaan penelitian serta
penulisan dalam pembuatan skripsi dan artikel.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Juli 2024, Page: 1221-1228
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1227
Fitri Anysa et.al (Keefektifan konseling kelompok menggunakan.)
6. Daftar Pustaka
Anggraini, DP, & Chusairi, A (2022). Pengaruh academic self-efficacy dan student engagement
terhadap academic burnout mahasiswa dalam pembelajaran daring. Journal of Community
Mental …, cmhp.lenterakaji.org,
https://cmhp.lenterakaji.org/index.php/cmhp/article/view/70
Ansyar, A, Siswanti, DN, & Akmal, N (2023). Hubungan antara Self-Efficacy dengan Student
Engagement pada Siswa MAN Pinrang. : Jurnal Pendidikan, Sosial …, journal-
nusantara.com, http://journal-nusantara.com/index.php/PESHUM/article/view/2202
Bariyah, I. (2017). Keterlibatan siswa (student engagement) terhadap prestasi belajar. E-
Societas, 6(1).
Hadisusana, NH (2021). Konseling Kelompok dengan Penerapan Art Therapy untuk
Mengurangi Stres Belajar pada Remaja Awal dimasa Pandemi,(Studi di Kampung Pondok
Kahuru Desa …., repository.uinbanten.ac.id, http://repository.uinbanten.ac.id/7747
Kartika, D, Indiati, I, & Yuhenita, NN (2021). The Pengaruh Art Therapy Menggambar Dalam
Layanan Konseling Kelompok Dapat Meningkatkan Pengelolaan Emosi Marah.
Borobudur Counseling …, journal.unimma.ac.id,
https://journal.unimma.ac.id/index.php/bcr/article/view/5741
Komussudin, A (2021). Hubungan Student Engagement dengan Prestasi Akademik Mahasiswa
STIT At-Taqwa Ciparay Bandung. JURNAL SYNTAX IMPERATIF: Jurnal …,
jurnal.syntaximperatif.co.id, https://jurnal.syntaximperatif.co.id/index.php/syntax-
imperatif/article/view/104
Mahardika, B. (2017). Implementasi metode dalam mencerdaskan emosional siswa. utile:
Jurnal Kependidikan, 3(2), 114-125
Mayanti, N, Riffani, R, & Akmal, N (2022). Kontribusi Dukungan Sosial Teman Sebaya
Terhadap Keterlibatan Siswa (Student Engagement) di SMAN 1 Kabupaten Pangkep.
Hybrid: Jurnal Pendidikan dan …, etdci.org,
https://www.etdci.org/journal/hybrid/article/view/683
Natasya, C., Yusuf, V., & Malkisedek, M. H. (2022). Leap Community Engagement
Pemanfaatan Mindfulness-Based Art Therapy Bagi Anak SMP Di Panti Asuhan Tarekat
Maria Mediatrix Surabaya. Jurnal DKV Adiwarna, 1, 9.
Nurbaiti, AT (2019). Pengaruh teknik art therapy terhadap pengelolaan emosi marah pada siswa
kelas XI SMA Negeri 3 Bantul. Riset Mahasiswa Bimbingan Dan Konseling,
journal.student.uny.ac.id, https://journal.student.uny.ac.id/index.php/fipbk/article/view/15901
Nurmalita, T, Yoenanto, NH, & ... (2021). The effect of subjective well-being, peer support, and
self-efficacy on student engagement of class x students of four high schools in sidoarjo
regency. ANIMA Indonesian , academia.edu,
https://www.academia.edu/download/108874018/3067.pdf
Putri, NPW, Saputra, INPH, & ... (2021). Student Engagement on the Implementation of Online
English Learning. Jurnal Pendidikan …, ejournal.undiksha.ac.id,
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPBI/article/view/40165
Putriani, L (2021). Konselor Dalam Bimbingan Dan Konseling Kelompok Dengan Expressive Arts
Therapy. AS SYAMIL: Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling …, e-journal.iainptk.ac.id,
http://e-journal.iainptk.ac.id/index.php/as-syamil/article/view/480
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Juli 2024, Page: 1221-1228
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1228
Fitri Anysa et.al (Keefektifan konseling kelompok menggunakan.)
Rosyid, A (2023). STUDENT ENGAGEMENT UNTUK PEMBELAJARAN YANG MENARIK
DAN BERKUALITAS DI BULAN PUASA. Nusantara Hasana Journal,
nusantarahasanajournal.com,
https://nusantarahasanajournal.com/index.php/nhj/article/view/983
Sa'adah, U., & Ariati, J. (2020). Hubungan antara student engagement (keterlibatan siswa) dengan
prestasi akademik mata pelajaran matematika pada siswa kelas XI SMA Negeri 9 Semarang.
Jurnal Empati, 7(1), 69-75.
Sari, P, Utami, FP, Prasetyo, A, & ... (2022). Reinforcement positif: Teknik untuk
Meningkatkan Academic Engagement Siswa pada Pandemi Covid-19. of Counseling
and …, journal.kurasinstitute.com,
https://journal.kurasinstitute.com/index.php/bocp/article/view/307
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif. Penerbit Alfabeta: Bandung
Zurriyati, E, & Mudjiran, M (2021). Kontribusi perhatian orang tua dan motivasi belajar
terhadap keterlibatan siswa dalam belajar (student engagement) di sekolah dasar. Jurnal
Basicedu, jbasic.org, https://jbasic.org/index.php/basicedu/article/view/889