ini dikelola dengan baik. Peningkatan efektivitas dan efisiensi pendidikan merupakan indikator
dari kursus berkualitas tinggi ini. Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) merupakan metode
administrasi pendidikan yang terkenal dan banyak digunakan di Indonesia. Selain keterampilan
yang diperlukan, para profesional pendidikan dan pendidik harus memiliki rencana untuk
mengatur dan memberdayakan layanan manajemen. Menurut penelitian Muniarti Ar (2009:126),
strategi administrasi sekolah dimulai dengan penetapan tujuan, misi, visi, sasaran, dan sasaran
sekolah. di sisi lain, taktik pemberdayaan manajemen dapat diterapkan melalui kesempatan
pendidikan, membangun hubungan melalui kolaborasi, menciptakan sumber daya, dan
menyebarkan informasi tentang institusi.
Pendanaan pendidikan merupakan peraturan selanjutnya yang harus dilaksanakan setelah
pengelolaan kesiswaan. Salah satu bidang yang memerlukan transparansi dan akuntabilitas
dalam administrasi sekolah adalah pendanaan pendidikan. Memiliki kendali atas operasional
keuangan pendidikan berarti memiliki kendali atas pendanaan pendidikan secara keseluruhan.
Pemrosesan dan sumber daya adalah bagian dari fungsi keuangan. Triwiyanto, Menelaah
Dampak Manajemen Pendidikan Terhadap Mutu Manajemen Berbasis Sekolah Menilai 127
anggaran sekolah dan penyalurannya. Faktor-faktor berikut ditentukan oleh Fuller dan Clarke
memiliki dampak besar terhadap kinerja akademik siswa di negara berkembang (McMahon, et
al., 2001:42). Anggaran per siswa, rasio siswa-guru, bahan ajar (buku teks, bacaan tambahan,
dll.), perabot kelas, perpustakaan sekolah, program makan siang, pelatihan guru, keahlian materi
pelajaran, pengalaman bertahun-tahun, dan total waktu kelas adalah faktor-faktor yang
berpengaruh. ke dalam sistem pendidikan sekolah. Menurut Fattah (2000: 130), variabel biaya
pendidikan berikut ini sangat mempengaruhi kualitas proses dan hasil pembelajaran: gaji dan
tunjangan guru, pengembangan profesional guru, biaya bahan ajar, biaya pembinaan siswa, dan
biaya pendidikan. biaya administrasi sekolah.
Salah satu bagian terpenting dari pendidikan modern adalah administrasinya. Alasannya,
manajemen pendidikan kini dipandang sebagai fitur dan indikator pendidikan berkualitas tinggi,
serta aktivitas yang berkontribusi terhadapnya. Manajemen pendidikan bukanlah bagian
terpenting dalam pendidikan, namun lazim dijadikan tolok ukur penilaian mutu pendidikan.
Untuk meningkatkan mutu pendidikan perlu diupayakan pengelolaan pendidikan yang efektif
(Wahyudin 2021).
Menurut Arif Furchan (2004: 67), bukan suatu kebetulan bahwa lembaga madrasah
tertentu berhasil maju dan berkembang hingga mengungguli sekolah non-madrasah dalam hal
pilihan orang tua, kemajuan, dan bahkan kemauan harga. Tampaknya ada sejumlah langkah
progresif yang diambil oleh madrasah-madrasah ini. Beberapa orang menciptakan sistem untuk
mengalokasikan dana, yang lain untuk mengembangkan sumber daya manusia dan
kepemimpinan, dan yang lain lagi untuk mengatur waktu masyarakat. Sebagai hasil dari
perubahan ini, muncullah sistem administrasi pendidikan yang efektif.
Selain itu, pendidikan manajemen memberikan lebih banyak bukti bahwa ilmu
pengetahuan dan teknologi manajemen tumbuh dalam pikiran manusia, yang diperkuat dengan
kemampuan memikirkan segala sesuatu berdasarkan pengalaman pribadi dan menalarnya untuk
memberikan penjelasan atau argumentasi. Bidang manajemen pendidikan mengkaji pendidikan
melalui kacamata kolaborasi dalam mencapai tujuan pendidikan, menggambarkan fenomena
yang dilihat dari kacamata individu yang terlibat (Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI,
2011: 10). Untuk mencapai keberhasilan tersebut, proses kolaborasi ini memerlukan kontribusi
penuh dari semua pihak terkait, baik secara material (seperti uang dan fasilitas), spiritual (seperti
kepercayaan dan nilai), ilmiah (seperti ilmu pengetahuan dan teknologi), dan manusia (manusia).
). Untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, berbagai sumber daya digunakan secara efisien dan