Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Juli 2024, Page: 1210-1220
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1210
Andini Damayanthi Purba et.al (Strategi Layanan Konseling Kelompok Pada.)
Strategi Layanan Konseling Kelompok Pada Remaja
Terhadap Pornografi
Andini Damayanthi Purba
a,1
, Nurhayani
b,2
a, b
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Medan, Indonesia
1
andini0303201027@uinsu.ac.id;
2
*
andini030320[email protected]
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Sejarah Artikel:
Diterima: 7 Maret 2024
Direvisi: 27 April 2024
Disetujui: 15 Juni 2024
Tersedia Daring: 1 Juli 2024
Konseling kelompok merupakan sebuah prosedur diantara pribadi individu yang
terpusat, dinamis pada pemikiran serta perilaku yang terjaga dan mempartisipasikan
fungsi-fungsi antara lain berorientasi terhadap kenyataan, berkeyakinan satu sama
lain, menerima satu lain, dan menopang satu sama lainnya. Tujuan penelitian ini
yaitu untuk mengetahui strategi pemberian layanan konseling kelompok pada
remajanya terhadap pornografi. Penulisan artikel ini menggunakan metode penelitian
studi kasus dengan mengumpulkan data adalah observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Untuk menguji keabsahan data
menggunakan triangulasi data, triangulasi metode, dan triangulasi sumber. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa strategi pelayanan konseling kelompok terhadap
pornografi di desa mesan krio berhasil dengan menggunakan layanan konseling
kelompok. Peneliti ini menyoroti pentingnya memahami dampak negatif pornografi
terhadap kesehatan mental dan emosional. Dengan adanya konseling kelompok, para
remaja mempunyai wadah yang tepat untuk membahas permasalahan dan
mendapatkan informasi yang mendalam serta saling bertukar pikiran dan pendapat
terutama dalam meningkatkan rasa percaya diri remaja. dalam konseling kelompok
dibahas dalam masalah pribadi yang dialami oleh masing-masing anggota kelompok.
Masalah pribadi dibahas melalui Pornografi yang terdapat di kelompok yang intens
dan konstruktif, diikuti oleh semua anggota kelompok di bawah bimbingan guru
Bimbingan dan Konseling (Konselor). Konselor mengembangkan strategi untuk
mencegah atau menangani masalah terkait pornografi, termasuk kesadaran diri,
identifikasi emosi, ekpresi emosional, perhatian dan menciptakan lingkungan yang
mendukung.
Kata Kunci:
Layanan
Konseling
Kelompok
Pornografi
Menghadiri
ABSTRACT
Keywords:
Service
Counseling
Group
Narcolemma
Attending
Group counseling is a procedure between individuals that is centered, dynamic in
thought and behavior that is maintained and participates in functions including being
oriented towards reality, believing in each other, accepting each other, and
supporting each other. The aim of this research is to determine strategies for
providing group counseling services to teenagers regarding pornography. This
article was written using a case study research method by collecting data, namely
observation, interviews and documentation. The methods used to analyze data are
data reduction, data presentation, and drawing conclusions. To test the validity of the
data using data triangulation, method triangulation, and source triangulation. The
research results showed that the group counseling service strategy for pornography
in Mesan Krio village was successful by using group counseling services. These
researchers highlight the importance of understanding the negative impact of
pornography on mental and emotional health. With group counseling, teenagers have
the right forum to discuss problems and get in-depth information and exchange
thoughts and opinions, especially in increasing teenagers' self-confidence. In group
counseling, personal problems experienced by each group member are discussed.
Personal problems are discussed through pornography in intense and constructive
groups, attended by all group members under the guidance of the Guidance and
Counseling teacher (Counselor). Counselors develop strategies to prevent or treat
pornography-related problems, including self-awareness, emotional identification,
emotional expression, mindfulness and creating a supportive environment.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Juli 2024, Page: 1210-1220
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1211
Andini Damayanthi Purba et.al (Strategi Layanan Konseling Kelompok Pada.)
©2024, Andini Damayanthi Purba, Nurhayani
This is an open access article under CC BY-SA license
1. Pendahuluan
Bimbingan dan konseling kelompok adalah suatu upaya memberikan pertolongan
terhadap individu yang memiliki permasalahan. Bimbingan kelompok juga menjadi tempat
untuk proses menempa perilaku, keahlian juga kematangan sosial untuk saling berempati.
Layanan konseling kelompok merupakan layanan konseling perindividu yang dilakukan secara
bersamaan, yang Dimana jumlah anggota paling sedikit terdiri dari dua orang. Proses ini
meliputi pengungkapan, penjelasan tentang masalah yang dialami, analisis pada penyebab
masalah, pencarian Solusi, kemudian evaluasi dan tindak lanjut (Yusni Saputri et al., 2022).
Konseling kelompok merupakan sebuah prosedur diantara pribadi individu yang
terpusat, dinamis pada pemikiran serta perilaku yang terjaga dan mempartisipasikan fungsi-
fungsi antara lain berorientasi terhadap kenyataan, berkeyakinan satu sama lain, menerima satu
lain, dan menopang satu sama lainnya. Layanan konseling kelompok merupakan layanan
konseling perindividu yang dilakukan secara bersama-sama, yang dimana proses bimbingan
kelompok ini sendiri ialah memberikan menempa perilaku, keahlian juga kematangan sosial
untuk saling berempati, pertolongan terhadap setiap individu yang memiliki masalah,
berorientasi terhadap kenyataan, berkeyakinan satu sama lain menerima dan menopang satu
sama lainnya (Mudhokhi, 2022). Dalam kegiatan konseling kelompok, tahapan pertama yang
harus dilakukan konselor adalah tahap pembentukan. Tahap ini merupakan tahap pengenalan,
tahap perlibatan diri atau tahap memasukan diri ke dalam suatu kelompok konseling. Salah satu
tugas dari konselor dalamkegiatan ini adalah menampilkan tingkah laku dan komunikasi yang
mengandung unsur-unsur penghormatan kepada orang lain, ketulusan hati, kehangatan dan
empati (Afriyati et al., 2021).
Pornografi yang biasanya dilihat manusia melalui mata dan lebih merusak otak
dibandingkan pengguna narkoba, dapat merusak 5 bagian otak manusia sekaligus, namun
pecandu narkoba hanya merusak 3 bagian otak penggunanya, sehingga neuromembran sangat
berbahaya. Hasil penelitian yang dilakukan Supriati dan Fikawati (2008) di Kota Pontianak
menunjukkan bahwa 83,3% remaja sekolah menengah di Pontianak terpapar pornografi dan
79,5% mengalami dampak dari paparan tersebut. 19,8% berada dalam tahap kecanduan dan
31,8% berada dalam tahap penarikan diri (Yunita et al., 2021). Menurut (Setyaningrum et al.,
2023) tentang paparan material Pornografi dan Seksualitas Pelajar Sekolah Menengah Kelas 7
dan 8 Kota Mataram, Penelitian menunjukkan 91% siswa telah terpapar Terutama materi
pornografi laki-laki dan terbuka ketika mereka pertama kali Kelas lima. Paparan konten
pornografi Semakin cepat dampaknya Mengenai perilaku seksual siswa yaitu. 14% siswa telah
melakukan ini Masturbasi, 45% siswa berkencan, 13% siswa pernah berciuman mulut,
meskipun dalam penelitian ini Belum ada informasi yang diungkapkan mereka berhubungan
seksual. Begitu juga dengan pengguna Narkoba yang bisa di alami Pengguna kecanduan
pornografi (Narcolema) juga bisa dialami Kecanduan (Winarti & Sunarti, 2020).
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), remaja adalah seseorang yang berusia
antara 12 dan 20 tahun. Masa remaja merupakan masa pembentukan kepribadian yang sangat
penting karena merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa
(Radjagukguk and Yayu Sriwartini 2020). Peralihan seseorang memasuki masa remaja ditandai
dengan perubahan fisik dan emosional akibat perubahan hormonal dalam tubuh. Ciri perubahan
yang paling kentara dan menonjol dari masa kanak-kanak ke masa remaja adalah perubahan
hasrat seksual, masa yang sering disebut dengan masa remaja. Pada masa ini terjadi perubahan
fisik, remaja putri akan mengalami menstruasi yang merupakan tanda kematangan reproduksi.
Perubahan Sistem Tubuh dan Bentuk Tubuh Saat payudara mulai berkembang, masalah fisik
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Juli 2024, Page: 1210-1220
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1212
Andini Damayanthi Purba et.al (Strategi Layanan Konseling Kelompok Pada.)
juga mungkin muncul pada anak perempuan. Sementara itu, k9etika anak laki-laki memasuki
masa pubertas, mereka akan mengalami perubahan fisik seperti munculnya rambut halus di
bagian tubuh tertentu, spermatorrhea, jerawat, perubahan bau badan, dan suara yang lebih
dalam dan bulat (Hasiholan et al., 2023).
Menurut ahli bedah saraf Dr. Donald Hilton, orang yang pertama kali terpapar pornografi
dapat didorong untuk mengonsumsinya lagi di lain waktu. Sean dan lainnya berpendapat
bahwa keadaan yang berulang-ulang ini tidak hanya akan mengakibatkan berbagai gangguan
fungsi otak, tetapi juga aktivitas seksual yang tidak normal, seperti masturbasi dan kesulitan
mengendalikan hasrat seksual, serta kurangnya perhatian dan kesulitan mengendalikan
keinginan menonton konten pornografi. Jika tidak segera diatasi, hal ini akan mengarah pada
tahap kecanduan atau adiksi, yang lebih merusak otak dibandingkan kecanduan narkoba.
Kerusakan utama pada bagian terpenting otak adalah bagian depan otak, yang disebut
prefrontal cortex (PFC) (Nasution, 2021). Sistem limbik di otak, yang mengatur suasana hati,
makan, dan naluri seksual, mengaktifkan zat kimia otak yang disebut dopamin, yang
menyebabkan perasaan senang, ingin tahu, dan kecanduan. Dopamine juga akan aktif jika
seseorang mengkonsumsi narkoba sehingga candu narkoba sama dengan candu pornografi.
Pecandu pornografi akan mengalami penyimpangan seksual, menganggap pernikahan tidak
penting dan orang lain hanya dianggap sebagai obyek seksual (Winarti et al., 2021).
Adapun penelitian terdahulu oleh Frieska Putrima Tadung (2023) dan Resmin Manik
(2020) menyimpulkan bahwa dari penelitian mereka hanya sekedar membahas secara umum
mengenai pornografi sedangkan penelitian yang saya lakukan saya membantu para remaja
dalam memilih dan mengendalikan kehidupan mereka sendiri, serta mengurangi kecanduan
terhadap konten pornografi.
Penelitian terdahulu mereka hanya sekedar membahas gambaran secara umum mengenai
pornografi dan memberikan gambaran dampak dampak apa saja yg terjadi terhadap orang yang
kecanduan pornografi sedangkan penelitian yang saya lakukan saya membantu para remaja
dalam memilih dan mengendalikan kehidupan mereka sendiri, serta mengurangi kecanduan
terhadap konten pornografi. Peneliti melakukan bimbingan kelompok kepada mereka selama 7
pertemuan yang dimana didalam setiap pertemuan saya memberikan tema yang berbeda setiap
minggunya dan saya juga bekerja sama kepada aparat desa dan masyarakat dalam mengatasi
hal tersebut, seperti mengurangi akses terhadap konten pornografi dan membantu remaja dalam
mengembangkan keterampilan keterampilan mereka
Medan Krio merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli
Serdang, provinsi Sumatera Utara. Sebelum Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia
Tahun 1945, medan krio merupakan daerah kedatukan yang bernama Kedatukan Serbanyaman
yang dikepalai oleh seorang datuk yang tunduk kepada Kesultanan Deli. Sejak berdirinya
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, kekuasaan Datuk Serbanyaman berubah menjadi
asisten wedanan yang tunduk kepada wedanan Deli Hilir yang berkedudukan di Labuhan Deli.
Sebelum perluasan Kota Medan pada tahun 1972, Desan medan krio meiliki luas ± 11 km²
dengan jumlah 200 KK. Anak remaja yang ada di medan kerio berjumlah 35 Anak, diantara
yang terkena nerkolema berjumlah 17% (6 anak), jumlah lainnya yaitu 28 anak di katakan
normal (tidak terkena nerkolema).
Dalam hal ini pornografi menjadi momok yang menakutkan bagi Pendidikan di Indonesia
saat ini sebab dampak yang didapat akibat pornografi sama halnya dengan narkotika yang
mana hal tersebut membuat orang-orang kecanduan terutama remaja. Dampak dari pornografi
dapat menurunkan kualitas remaja akibat rusaknya system saraf otak karena pornografi. Hal ini
serupa dengan penelitian (Hasiholan et al., 2023), yang mana dalam penelitiannya, dijelaskan
jika Pornografi tidak dapat lagi dipisahkan dari kehidupan manusia. Terutama di era digital saat
ini yang memungkinkan semua orang dapat mengakses internet yang sudah menjadi sarana
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Juli 2024, Page: 1210-1220
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1213
Andini Damayanthi Purba et.al (Strategi Layanan Konseling Kelompok Pada.)
penyebaran pornografi. Sehingga kemampuan orang tua dan pengajar menyikapi pornografi
dengan perspektif yang baru akan membantu banyak remaja mengetahui pornografi namun
tidak terikat dengan pornografi. Kecanduan remaja terhadap pornografi bukanlah hal yang
mustahil untuk disembuhkan. Namun butuh keseriusan dari berbagai pihak terkait untuk
mengembalikan remaja pada keadaan yang seharusnya.
Seperti halnya narkoba, kecanduan pornografi juga mengakibatkan kerusakan otak yang
cukup serius. Pornografi bukan hanya merusak otak dewasa tetapi juga otak anak. Kerusakan
otak tersebut sama dengan kerusakan otak pada orang yang mengalami kecelakaan mobil
dengan kecepatan sangat tinggi. Kerusakan otak yang diserang oleh pornografi adalah Pre
Frontal Korteks (PFC), bagi manusia bagian otak ini merupakan salah satu bagian yang paling
penting karena bagian otak ini hanya dimiliki oleh manusia sehingga manusia memiliki etika
bila dibandingkan binatang. Bagian otak ini berfungsi untuk menata emosi, memusatkan
konsentrasi, memahami dan membedakan benar dan salah, mengendalikan diri, berfikir kritis,
berfikir dan berencana masa depan, membentuk kepribadian, dan berperilaku sosial. Pornografi
dapat menimbulkan kecanduan, dimana kecanduan merupakan penyakit kronis pada jaringan
sistem syaraf otak yang berhubungan dengan penghargaan, motivasi dan daya ingat (Yunita et
al., 2021). Untuk itu anak memerlukan edukasi mengenai kesehatan seksual dari lingkungan
sekitarnya, baik itu guru ataupun orang tua.
Dampak negatif pornografi juga tidak dapat dihindari, karena kurangnya pemahaman dan
pengetahuan bagi para peserta didik tentang bahaya pornografi tersebut. Sehingga mereka
dapat dengan mudah mengakses situs-situs porno melalui computer ataupun handphone dengan
menggunakan internet, mereka dengan leluasa memperoleh data porno yang mereka inginkan,
sifat internet yang bebas dan terbuka membuat kita kesulitan untuk mencegah hal seperti ini
terjadi. Mencapai kehidupan yang baik, harus ada bimbingan yang terarah. Bimbingan yang
terarah dalam hal ini adalah proses perkembangan dengan melalui proses belajar dengan
disebut pengajaran. Namun Pengajarantidak dapat menjangkau psikologis yang bersifat pribadi
(Saputri et al., 2022).
Kriteria anak yang terkena pornografi adalah: 1) Prestasi akademik menurun, 2) Malu
tidak pada tempatnya, 3) Mengurung diri dan menghabiskan waktu dengan bermain gadget di
kamar, 4) Sulit berkonsentrasi. Pada umumnya Individu harus mampu memecahkan dan
mengatasi kesulitan-kesulitan yang dialaminya agar terwujud pribadi yang mampu
bersosialisasi dan berperilaku yang positif dengan lingkungannya secara optimal. Didalam
psikologi perkembangan, Pada masa sekolah banyak siswa yang memasuki tahap masa remaja.
Peserta didik mulai berusaha mengembangkan diri sebagai individu yang unik, tidak
tergantung pada orang lain, dan fokus pada penerimaan diri terhadap bentuk dan kondisi fisik
serta adanya konformitas yang kuat dengan teman sebaya (Nova Erlina, 2020).
Demikian pula halnya yang terjadi, hal ini didasarkan pada hasil survei penulis Saat
survei pra penelitian di Desa Medan Krio, penulis menemukan bahwa masih banyak para
remaja yang kecanduan mengkonsumsi konten pornografi, yang dimana diantaranya ada
beberapa anak yang kurang percaya diri, prestasi akademik menurun, dan sulit berkonsentrasi,
salah satu faktornya yaitu karena teman sebaya, pengaruh lingkungan, peranan media sosial,
serta kurangnya perhatian dan pengawasan oleh keluarga. Berdasarkan latar belakang masalah
yang telah penulis paparkan di atas maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini
adalah " Strategi Layanan Konseling Kelompok Terhadap Pornografi Pada Remaja Dengan
Teknik Attending"
2. Metode
Penelitian ini adalah penelitian lapangan atau field research yakni penelitian yang
dilaksanakan secara sistematis untuk mengambil data di lapangan dengan menggunakan
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Juli 2024, Page: 1210-1220
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1214
Andini Damayanthi Purba et.al (Strategi Layanan Konseling Kelompok Pada.)
pendekatan kualitatif (Septiani, 2022). Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilaksanakan
dalam menemukan dan mendeskripsikan suatu kegiatan yang dilakukan. Untuk metode
penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. metode deskriptif kualitatif merupakan
suatu metode yang melukiskan, mendeskripsikan, serta memaparkan apa adanya kejadian objek
yang diteliti berdasarkan situasi dan kondisi ketika penelitian itu dilakukan (Yuyun Sulistianti,
2023). Dalam purposivesampling, setiap subjek yang mempunyai pertimbangan tertentu,
mempunyai peluang yang sama untuk dijadikan Data dan sumber data, adapun yang menjadi
subjek dari penelitian ini adalah konselor, remaja dan kepala desa. Alasan meggunakan teknik
purposive sampling ini karena sesuai untuk digunakan untuk penelitian ini, atau penelitian-
penelitian yang tidak melakukan generalisasi (Sugiyono,2018).
Pada penelitian ini penulis mengambil sampel 12 anak laki-laki yang berusia 13-17 Tahun.
Alasan memilih anak laki-laki adalah siswa laki laki lebih mengenal istilah istilah pornografi
dan peneliti lebih leluasa saat melakukan wawancara. selain itu anak yang kecanduan
pornografi di Desa medan krio semuanya berjenis kelamin laki laki. Penelitian ini dilaksanakan
pada tanggal 12 Januari 2023 sampai dengan tanggal 20 Desember 2023 di lingkungan Desa
Krio kecamatan medan sunggal kabupaten Deli Serdang.
Untuk mendapatkan data yang sesuai dengan pokok permasalahan yang di teliti, maka
peneliti menggunakan beberapa metode pengumpulan data yaitu Teknik pengumpulan data
yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Observasi,Wawancara dan Dokumentasi, yang
dimana peneliti mengobservasi terlebih dahulu terkait remaja tersebut sebelum melakukan
layanan bimbingan kelompok sampai selesai melakukan bimbingan kelompok, lalu peneliti
melakukan sesi wawancara kepada remaja tersebut terkait pertanyaan pertanyaan yang sudah
peneliti persiapkan lalu peneliti melakukan dokumentasi dengan mencatat proses, merekam
semua informasi serta memfoto dokumen dokumen yang relevan. Dokumentasi ini penting
untuk memastikan transparansi, reproduktibilitas, dan akuntabilitas dalam penelitian.
Dalam penelitian kualitatif, pengujian keabsahan data mengacu pada upaya untuk
memastikan bahwa temuan atau interpretasi yang dihasilkan dari analisis data kualitatif dapat
dianggap valid, andal, dan terpercaya. Berikut beberapa strategi yang umum digunakan untuk
menguji keabsahan data dalam penelitian kualitatif: Mengadakan Member Checking
melibatkan partisipan atau narasumber dalam proses analisis data untuk memverifikasi temuan
atau interpretasi yang dihasilkan. Ini memastikan bahwa interpretasi peneliti sesuai dengan
pengalaman dan perspektif partisipan dan diskusi dengan rekan sejawat atau ahli dalam bidang
penelitian untuk memvalidasi temuan dan interpretasi. Peer debriefing dapat membantu
mengidentifikasi bias atau kesalahan dalam analisis data.
3. Hasil dan Pembahasan
Hasil dan pembahsan mengenai strategi pelaksanaan layanan konseling kelompok
terhadap pornografi pada remaja di desa medan krio perlu dilakukan oleh guru bimbingan dan
konseling atau konselor bersama pihak terkait. Semua pihak mempunyai kewajiban untuk
mendukung setiap program yang ada dalam upaya pelaksanaan layanan konseling kelompok
pornografi terhadap remaja. Selain itu, setiap orang yang terkena pornografi baik orang tuanya
dan juga guru serta prangkat desa ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan
kelompok. Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan di desa medan krio ditemukan hal-hal
sebagai berikut:
Perencanaan
Berikut adalah perencanaan pelaksanaan konseling kelompok untuk mengatasi masalah
pornografi pada remaja, serta beberapa referensi yang dapat mendukung:
Hasil dari penelitian peneliti menyimpulkan bahwa konselor ataupun guru bk membantu
remaja memahami dampak negatif konsumsi pornografi pada kesehatan mental dan emosional
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Juli 2024, Page: 1210-1220
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1215
Andini Damayanthi Purba et.al (Strategi Layanan Konseling Kelompok Pada.)
mereka merupakan langkah penting dalam upaya pencegahan dan pemulihan. Guru bk
memulai dengan memberikan penjelasan yang jelas dan faktual tentang bagaimana otak
bereaksi terhadap pornografi. Kemudian membahas tentang pelepasan dopamin,
neurotransmitter yang terlibat dalam perasaan kenikmatan, dan bagaimana paparan berulang
terhadap pornografi dapat menyebabkan desensitisasi dopamin dan perubahan neurobiologis
dalam otak (Corey, G. 2015).
Kemudian guru bk mengembangkan strategi pengendalian diri untuk mengurangi atau
menghentikan konsumsi pornografi yakni dengan kesadaran diri, identifikasi pemicu,
mengelola emosi, meningkatkan perhatian, membuat lingkungan yang mendukung,
menetapkan tujuan dan merencakan tindakan dan trakhir membangun dukungan sosial dan
saling pengertian antara anggota kelompok. Sesuai dengan hasil penelitian penilit
menyimpulkan bahwa sebelum melaksanakan layanan kelompok terhadap penderita pornografi
dengan teknik attending, guru bk benar-benar menyusun strategi untuk mencapai hasil yang
maksimal dalam pelayanan konseling kelompok, tidak hanya guru bk melainkan juga
masyarakat sekitar juga ikut berpartisipasi dalam strategi guru bk tersebut.
Perencanaan yang telah direncakan guru bk tersebut sesuai dengan teori terdahulu yakni
Memahami alasan di balik keinginan untuk mengonsumsi pornografi merupakan langkah
pertama yang penting. Penelitian telah menunjukkan bahwa memiliki kesadaran diri yang
tinggi tentang pemicu dan motivasi untuk melihat pornografi dapat membantu individu dalam
mengendalikan perilaku tersebut (Laier & Brand, 2014). Juga mendapat dukungan social dari
masyarakat dan juga teman sebaya, keluarga, atau profesional kesehatan mental juga terbukti
efektif dalam membantu individu dalam mengatasi masalah konsumsi pornografi (Hald, 2014).
Adapun strategi yang di rancang oleh guru bk di desa medan krio untuk pelayanan
bimbingan kelompok terhadap pornografi pada remaja yakni; Meningkatkan kesaran diri
terhadap masyarakat dan remaja yang ada di desa medan krio (Jacobs, E. E., Schimmel, C. J.,
& Masson, R. L. 2015). Seleksi Peserta yakni memilih remaja yang mengalami masalah
dengan konsumsi pornografi, tetapi juga memperhatikan kelompok yang heterogen untuk
memungkinkan beragam pengalaman dan pandangan, memastikan anggota kelompok merasa
nyaman untuk berbagi pengalaman mereka. Kemudian fasilitator, guru bk memiliki keahlian
dalam mengelola kelompok, memfasilitasi diskusi terbuka, guru bk juga memiliki pengetahuan
yang memadai tentang pornografi dan masalah terkait Jacobs, E. E., Schimmel (C. J., &
Masson, R. L. 2015). Jadwal dan Durasi Sesi, kemudian guru bk mengatur jadwal rutin untuk
pertemuan kelompok, seminggu sekali selama dua jam. Kemudian konselor juga menetapkan
jumlah sesi yang memadai untuk mencakup topik yang relevan dan memberikan waktu untuk
intervensi yang efektif (Gladding, S. T. 2019). Struktur Sesi, guru bk juga mnetapkan setiap
sesi dimulai dengan pemeriksaan kehadiran dan pembahasan aturan dan norma kelompok,
kemudian Sesi berlanjut dengan presentasi topik terkait pornografi, diskusi kelompok, latihan
keterampilan, dan refleksi (Yalom, I. D., & Leszcz, M. 2005).
Kemudian guru menggunakan beberapa cara, seperti kontak mata, bahasa tubuh terbuka,
mendengarkan aktif, dan refleksi perasaan, diterapkan secara konsisten dalam interaksi dengan
anggota kelompok, dan guru bk juga memberikan umpan balik positif dan dorongan kepada
anggota kelompok untuk menerapkan teknik tersebut dalam interaksi mereka (American
Counseling Association. 2014). Tahap akhir guru bk melaksanakan Evaluasi dan Tindak
Lanjut, guru bk melaksanakan evaluasi teratur dilakukan untuk memantau kemajuan anggota
kelompok dalam mencapai tujuan konseling, dan menyesuaikan rencana tindak lanjut
berdasarkan kebutuhan individu dan dinamika kelompok (American Psychological
Association. 2014).
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Juli 2024, Page: 1210-1220
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1216
Andini Damayanthi Purba et.al (Strategi Layanan Konseling Kelompok Pada.)
Pelaksanaan
Pelaksanaan adalah keseluruhan proses pemberian motivasi kerja kepada bawahan
sedemikian rupa sehingga mereka bersedia bekerja dengan ikhlas menuju tercapainya
organisasi yang efisien dan ekonomis (Hertanti et al., 2019). Hasil penelitian pelaksanaan
bimbingan kelompom pornografi pada remaja peneliti menyimpulkan dari seluruh data bahwa
pelaksaan sudah berjalan sesuai dengan apa yang di rencakan oleh guru bk di desa medan krio,
selama pelaksanaan pelayanan bimbingan kelompok para peserta juga antusias dalam
mengikuti layanan bimbingan kelomok terhadap pornografi, dapat dibuktikan bahwa
banyaknya peserta yang hadir juga menyimak dan mengamati yang dilaksanakan guru bk,
adapun jadwal-jadwal pelaksanaan guru bk dalam melaksanakan pelayanan konseling kelomok
yakni:
Pertama sekali dilaksanakannya pelayanan bimbingan kelompok terhadap pornografi
pada remaja tepat pada 12 Januari 2024 di aula desa medan krio dengan jumlah peserta 12
orang remaja, dan 20 orang tua yang hadir untuk mendapingin anaknya dalam layanan
bimbingan konseling terhadap pornografi remaja, dapat di simpulkan bahwa disaat pertama
kali dilaksanakannya sosialisasi dalam layanan bimbingan kelompok para peserta sangat
antusias dalam mengikuti acara tersebut dengan banyaknya peserta yang hadir dan juga peserta
menyimak materi dari guru bk tersebut, serta prangkat desa juga ikut berpartisipasi dalam
kegiatan tersebut demi berjalannya bimbingan kelompok terhadap pornografi.
Kemudia pada minggu kedua tepat pada tanggal 07 Januari tahun 2024 di aula desa
medan krio dengan jumlah peserta 12 remaja yang hadir, tanpa di dampingin orang tua karena
pada saat minggu ke dua guru bk melaksanakan pembagian kelompok untuk mempermudah
pelayanan terhadap pornografi, adapun kelompok yang dibagi menjadi dua kelompok, dan
setiap kelompok berjumlah 6orang, namun setiap kegiatan prangkat desa selalu berpartisipasi
membantu dalam kelancaran kegiatan pelayanan bimbingan kelompok terhapat remaja yang
terkena pornografi.
Kemudian diminggu ketiga tepat pada tanggal 14 Januari 2024 guru bk melaksanakan
bimbingan klompok pertama kalinya, dan dihadiri oleh 12 orang atau dua kelompok yang telah
dibagi pada minggu sebelumnya, pada minggu ketiga ini guru bk melakasakan kegiatan dengan
tema kesadaran diri, yang dimana pada tahapan ini guru bk menyuruh para remaja terlebih
dahulu memahami alasan dibalik keingin mereka untuk mengkonsumsi pornografi, guna
membantu para remaja dalam mengendalikan perilaku pornografi tersebut, pada regu pertama
para remaja sangat antusias pada saat guru bk menjelaskan mengenai kesadaran diri, dan para
remaja mulai memahami, dan sadar bahwasanya yang mereka lakukan itu salah serta para
remaja mulai termotivasi untuk mebuat perubahan di diri mereka. Namun,pada regu kedua
para remaja tidak terlalu antusias disaat guru bk menjelaskan mereka bukan semakin tersadar
tetapi malah mempertanyakan bahwa “kenapa si pornografi harus diatasi? Padahal juga bukan
sesuatu yang mengerikan” dan sebagian remaja lagi ada yang mengatakan hal tersebut sudah
biasa karena dijaman sekarang itu bukan aib lagi. (Laier & Brand, 2014).
Kemudian diminggu keempat tepat pada tanggal 21 januari 2024 guru bk melaksanakan
bimbingan kelompok kedua kalinya, yang dihadiri oleh 12 orang atau 2 kelompok, pada
minggu keempat ini guru BK melaksanakan kegiatan dengan tema “mengelola stress dan
emosi” yang dimana pada pembahasan ini guru bk melakukan pengembangan keterampilan
dalam mengelola stress seperti melakukan meditasi dan terapi kognitif guna untuk membantu
para remaja dalam mengurangi ketergantungan pornografi. Namun ada sedikit perbedaan
dalam penyikapan setiap regu pada saat diberikan materi yang dimana pada regu pertama para
remaja tidak terlalu focus mengikuti kegiatan yang berlangsung, mereka menganggap
mengontrol stress dan emosi tidak terlalu penting, sehingga pada saat meditasi dilaksanakan
mereka tidak mengikuti tahap tahapan yang dilakukan. Hal ini berbanding terbalik dengan regu
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Juli 2024, Page: 1210-1220
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1217
Andini Damayanthi Purba et.al (Strategi Layanan Konseling Kelompok Pada.)
kedua, mereka sangat begitu antusias, dan mengikuti tahapan meditasi dengan khidmat, karena
menurut mereka mengelola stress dan emosi itu sangat penting agar mereka bisa lebih
mengendalikan stress dan emosi mereka (Grubbs et al., 2015).
Kemudian diminggu kelima tepat pada tanggal 28 januari 2024, guru bk melaksanakan
bimbingan kelompok ketiga kalinya, yang dihadiri oleh 12 orang atau 2 kelompok, pada
minggu kelima ini guru bk melaksanakan kegiatan dengan tema “pengalihan perhatian” yang
dimana pada pembahasan ini guru bk meencoba memberikan strategi kepada para remaja,
pada tahapan ini dilaksanakan selama 3 minggu, yang dimana pada setiap pertemuan
memberikan kegiatan yang diberikan berbeda-beda, seperti membuat kajian tentang agama,
bershawalat, membuat prakarya, karya tulis, memasak, membuat seni,. Nah pada pertemuan
ini para remaja begitu semangat dalam mengikuti kegiatan ini karena menurut mereka kegiatan
ini sangat menyenangkan dan tidak membuat mereka jenuh (Wéry & Billieux, 2017).
Kemudian diminggu keenam tepat pada tanggal 4 februari 2024 guru bk melaksanakan
bimbingan kelompok ke empat kalinya, yang dihadiri oleh 12 orang remaja, pada minggu
keenam ini guru bk melaksanakan kegiatan dengan tema " Blokir akses dan lingkungan yang
mendukung" Yang dimana pada pembahasan ini guru bk menyuruh para remajanya untuk
menginstal ulang handphone mereka, dan menghapus situs situs pornografi, dan guru bk
melakukan pengecekan ulang terhadap handphone para remaja, guna untuk mengechek
kembali apakah para remaja tersebut sudah bener benar menghapus nya atau belum, serta guru
bk juga memberi arahan kepada orangtua untuk selalu mengechek handphone anaknya dan
selalu memantau anaknya dalam hal pergaulan, serta guru bk juga berkerjasama dengan pihak
kepala desa terkait untuk memblokir seluruh akses akses yang berkaitan dengan pornografi dan
aparat desa, ini dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak atau layanan untuk mem
filter atau memblokir akses akses ke situs tersebut. Gunanya untuk melindungi para remaja,
dari paparan yang tidak pantas dan berpotensi merugikan (Griffiths, 20122).
Diminggu ketujuh tepat pada tanggal 11 februari 2024, guru bk melaksanakan kembali
bimbingan kelompok ketujuh kalinya, yang dihadiri oleh 12 orang remaja, 20 orangtua serta
aparat desa, pada minggu ketujuh ini guru bk melaksanakan kegiatan dengan tema "Dukungan
Sosial" Yang dimana pada pembahasan ini guru bk menyuruh para remaja untuk aktif
dibidang-bidang yang positif, serta guru bk juga memberikan masukan kepada para orangtua
untuk selalu mendukung anaknya dalam kegiatan kegiatan yang positif dan guru bk juga
bekerjasama dengan kepala desa agar para remaja tersebut selalu diikut kan dalam kegiatan
kegiatan yang ada dimasyarakat seperti perlombaan, remaja masjid, melakukan gotong royong
setiap minggunya (Hald, 2014).
Evaluasi
Evaluasi strategi pengendalian diri untuk mengurangi atau menghentikan konsumsi
pornografi yang dilaksanakan guru bk langkah-langkah yang diambil dalam mengatasi masalah
tersebut yakni. Memahami alasan di balik keinginan untuk mengonsumsi pornografi
merupakan langkah pertama yang penting. Peneliti telah menunjukkan bahwa memiliki
kesadaran diri yang tinggi tentang pemicu dan motivasi untuk melihat pornografi dapat
membantu individu dalam mengendalikan perilaku tersebut (Laier & Brand, 2014). Oleh sebab
itu guru bk dan para orang tua serta perangkat desa selalu memberi memotivasi para peserta
bimbingan kelompok agar selalu meningkatkan kesadaran diri untuk tidak kembalinya kehal
yang berbau fornografi kembali, dengan cara mengalihkan perhatian seperti kegiatan-kegiatan
yang bermanfaat selama pelatihan tersebut peserta di latih menjadi lebih kreatif, oleh sebab itu
peserta bimbingan kelompok lebih banyak menyibukan diri dengan berkarnya. Sesuai dengan
penelitian terdahulu menyimpulkan bahwa Mengalihkan perhatian dari keinginan untuk
mengonsumsi pornografi ke aktivitas yang positif dan bermanfaat juga merupakan strategi
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Juli 2024, Page: 1210-1220
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1218
Andini Damayanthi Purba et.al (Strategi Layanan Konseling Kelompok Pada.)
yang efektif. Penelitian menunjukkan bahwa pengalihan perhatian dapat membantu individu
dalam mengurangi intensitas keinginan untuk melihat pornografi (Wéry & Billieux, 2017).
Guru bk juga berhasil pelan-pelan membelokir semua akses dan lingkungan yang
mendukung di desa medan krio tersebut tidak dapat mengakses situs pornograi lagi, bekerja
sama dengan masyarakat setempat, sesuai dengan penelitian terdahulu peneliti menyimpulkan
bahwa Mem buat lingkungan yang mendukung dengan memblokir akses ke situs web
pornografi atau mengurangi paparan terhadap materi yang merangsang secara seksual juga
dapat membantu individu dalam mengendalikan konsumsi pornografi (Griffiths, 2012).
Pada akhirnya peserta bimbingan kelompok selalu mendapat dukungan social yang ada
disekeliling mereka dengan kegiatan2 yang bermanfaat baik di dunia pendidikan maupun
dikalangan masyarakat, sesuai dengan penelitian oleh Hald (2014) menunjukkan bahwa
dukungan sosial dapat memberikan motivasi tambahan dan bantuan praktis dalam menjalankan
strategi pengendalian diri untuk mengurangi atau menghentikan konsumsi pornografi. Guru bk
juga selalu mengevaluasi kegiatan2 yang telah berjalan seperti memberi games saat bimbingan
kelompok agar tidak jenuh, serta juga guru bk selalu mengevaluasi mengenai pendidikan para
peserta bimbingan kelompok dengan cara selalu melihat nilai pelajaran di sekolah.
Hasil Strategi
Adapun hasil dari Pelayanan Konseling Kelompok Terhadap Pornografi Pada Remaja,
peneliti menyimpulkan dari hasil penelitian bahwa telah berhasilnya guru bk mengubah pola
piker para peserta bimbingan kelompok yang awalnya para remaja sibuk dengan pornografi
dan dimana-mana situs wab fornografi bisa diakses bebas di desa medan krio, kini telah
berubah setelah dilaksanakan bimbingan kelompok dengan teknik attending, yang mana dapat
dibuktikan dengan nilai-nikai pelajaran mereka di sekolah semakin meningkat, dan juga para
remaja di desa medan krio semakin kreatif serta banyak manfaatnya baik di sekolah maupun
dilingkungan masyarakat, serta pengabdian kepada orang tua yang awalnya malas menjadi
rajin. Oleh sebab itu peneliti menyimpulkan beta pentingnya untuk melaksakan perubahan
tidak hanya dengan kekerasan melainkan dengan kasih sayang akan lebih efektif. Karena
peserta merasa sangat dihargai dan juga merasa dirangkul.
4. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa penelitian mengenai strategi konseling kelompok terhadap
pornografi di desa Medan krio berhasil dengan menggunakan layanan konseling kelompok,
dengan adanya layanan konseling kelompok ini para remaja mempunyai wadah yang tepat
untuk membahas permasalahan dan mendapatkan informasi yang mendalam serta saling
bertukar pikiran dan pendapat terutama dalam meningkatkan rasa kepercayaan diri remaja.
Selain itu semua pihak juga mempunyai tanggung jawabnya masing-masing untuk mendukung
setiap program dalam layanan konseling. Yang di mana penelitian ini menyoroti pentingnya
memahami dampak negatif pornografi terhadap kesehatan mental dan emosional. Konselor
sendiri memberikan informasi yang jelas dan faktual tentang dampak pornografi. Konselor
mengembangkan strategi untuk mencegah atau menangani masalah terkait pornografi,
termasuk kesadaran diri, identifikasi emosi, ekspresi emosional, perhatian dan menciptakan
lingkungan yang mendukung. Konselor juga mempertimbangkan konteks sosial dan -peran
profesional kesehatan mental dalam mengatasi masalah ini. Strategi konselor mencakup
mengatasi kebutuhan kelompok yang beragam, memfasilitasi diskusi kelompok, dan
menggunakan teknik kehadiran. Konselor juga menekankan pentingnya rencana interaksi
kelompok yang jelas dan ringkas, yang melibatkan komunikasi terbuka, mendengarkan secara
aktif dan sikap positif terhadap penggunaan teknik kehadiran.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Juli 2024, Page: 1210-1220
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1219
Andini Damayanthi Purba et.al (Strategi Layanan Konseling Kelompok Pada.)
4 Ucapan Terima Kasih
Secara khusus, penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak pihak yang
telah membimbing, membantu dan berperan penuh demi terwujud nya artikel ini, yaitu:
Kepada bapak Alfin julyansyah cinta pertama saya, beliau memang tidak sempat merasakan
pendidikan sampai dibangku perkuliahan, namun beliau dapat mendidik, mendoakan dan
memberikan semangat yang tiada henti kepada penulis, Kepada Ibu Nur Aminah, seseorang
yang selalu saya sebut mamak, Saya persembahkan karya tulis sederhana ini untuk mamak,
terimakasih sudah melahirkan, merawat dan membersarkan saya dengan penuh cinta, yang
selalu berjuang untuk saya, menjadi tulang punggung keluarga hingga saya bisa tumbuh
dewasa dan berada diposisi saat ini. Terimakasih untuk semua doa dan dukungan mamak,
sehat selalu dan hiduplah lebih lama lagi. Ibu Nurhayani M. Si selaku dosen pembimbing
yang telah sabar, meluangkan waktu, merelakan tenaga dan pikiran serta turut memberi
perhatian dalam memberikan pendampingan selama proses penulisan artikel ini. Terimakasih
juga kepada Kepala Desa Medan Krio Bapak R Chairul Azmi yang telah mengizinkan saya
melakukan penelitian di sana. My best partner yang tidak bisa saya sebutkan namanya, yang
telah banyak berkontribusi dalam penulisan artikel ini, yang telah meluangkan waktu dan
tenaga serta menemani. Terimakasih kepada Teman-teman seperjuangan dari semester satu
sampai detik ini Nuria Arifah Nanda, Dina Indriany dan Dinda Nabilla Syahputri yang terus
memberikan segala sesuatu yang baik dalam keadaan apapun, terimakasih selalu memberikan
semangat sehingga membuat motivasi dalam mengerjakan penelitian ini.
5 Daftar Pustaka
Afriyati, V., Herawati, A. A., Mishbahuddin, A., & Bengkulu, U. (2021). PENINGKATAN
KEMAMPUAN ATTENDING MAHASISWA BKMELALUI LAYANAN
KONSELING KELOMPOK MENGUNAKAN TEKNIK ROLE PLAYING. JURNAL
PSIKODIDAKTIKA, 6(1), 198210.
Anggraini, N., Arsini, Y., & Dazura, W. (2023). Penerapan Pendekatan Humanistik Dengan
Teknik Attending dalam Keberlangsungan Konseling yang Efektif. Nurdelita Anggraini,
Dkk) Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin, 1(11).
https://doi.org/10.5281/zenodo.10446325
Amaliyah, Hamzah, F. (2018). Jurnal Mahasiswa BK An-Nur : Berbeda , Bermakna , Mulia
Volume 4 Nomor 1 Tahun 2018 Tersedia Online : https://ojs.uniska-
bjm.ac.id/index.php/AN-NUR UNTUK MENGURANGI PERILAKU SISWA
MEMBOLOS DI SMPN 29 Dipublikasikan Oleh : UPT Publikasi dan Pengelolaan Jur.
Ojs Uniska, 4, 17.
Dewi, R. (2019). Upaya Pencegahan Pornografi (pornografi) pada Peserta Didik dengan
Layanan Informasi di SMP 2 Hulu Sungkai Lampung Utara. Bimbingan Dan Konseling
Pendidikan Islam.
Djaali. (2020). Metode Penelitian Kuantitatif. Bumi Aksara.
Hasiholan, A. M., Manik, J., Tanga, M., & Setyobekti, A. B. (2023). EDUKASI DINI
TENTANG PORNOGRAFI BAGI USIA REMAJA AWAL BAGI SISWA/I SMA PRESTASI
PRIMA JAKARTA. https://jurnal.sttsetia.ac
Hifsy, I., Hariko, R., & Karneli, Y. (2022). MENCIPTAKAN KONSELING YANG KONDUSIF
MELALUI TEKNIK-TEKNIK DASAR KONSELING (ATTENDING, LISTENING DAN
STRUCTURING) (Vol. 7, Issue 2).
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 2, Juli 2024, Page: 1210-1220
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1220
Andini Damayanthi Purba et.al (Strategi Layanan Konseling Kelompok Pada.)
Mudhokhi, F. (2022). OPTIMALISASI LAYANAN BK DI SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN
CYBERCOUNSELING SEBAGAI UPAYA MEREDUKSI PORNOGRAFI PADA
PELAJAR (Vol. 2, Issue 1).
Nasution, M. A. (2021). PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DALAM MENGATASI
SISWA KECANDUAN MENONTON PORNOGRAFI DI SMK AL-WASHLIYAH
TEBINGTINGGI [Skripsi]. Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
Nguyen, L., Tran, T., Nguyen, T., Nguyen, D., Beazley, H., & Giang, M. (2020). Exposure to
sexually explicit Internet material among adolescents: a study in Vietnam. Health
Psychology Report, 9(3), 227239. https://doi.org/10.5114/hpr.2020.99394
Winarti, Y., Damaiyant, M., Agung, W., Alamsyah, B., Reza, A., & Jumanti, S. (2021).
Perbedaan Sikap Tutor Sebaya dalam Peer Education Training Mencegah Pornografi di
Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur Differences in Peer Tutor Attitudes in
Peer Education Training Prevent Narcolema at Universitas Muhammadiyah Kalimantan
Timur. In Jurnal Dunia Kesmas (Vol. 10, Issue 2). Online.
http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/duniakesmas/index
Winarti, Y., & Sunarti, S. (2020). Pendidik Sebaya Sebagai Metode alternatif dalam
Peningkatan Pengetahuan Mencegah Pornografi (Narkoba Lewat Mata) (Vol. 9, Issue
2). Online. http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/duniakesmas/index
Yunita, A., Eka, A., Yuneta, N., Prodi, ), Kebidanan, I., & Vokasi, S. (2021). Penyuluhan
Tentang Pornografi Pada Remaja di Kelurahan Wonorejo Kabupaten Karanganyar The
Health Education of Pornografi for Adolescents In Wonorejo Karanganyar.
PLACENTUM Jurnal Ilmiah Kesehatan Dan Aplikasinya, 9(2), 2021.
Yusni Saputri, E., Pasila Putra, D., Rahmi, A., Studi Bimbingan Dan Konseling, P., & Tarbiyah
Dan Ilmu Keguruan, F. (2022). Upaya Guru Bimbingan dan Konseling Mengatasi
Perilaku Pornografi pada Siswa di SMP Negeri 1 Palupuh Kabupaten Agam. Jurnal
Pendidikan Tambusai, 6(1), 44924599.
Setyaningrum, C. U., Damiri, D. S., & Sari, R. P. (2023). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan
dan Konseling STKIP PGRI Bandar Lampung CONTRACT DALAM MENGATASI
PERILAKU MEMBOLOS PADA SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 1 KATIBUNG
PENDAHULUAN Pendidikan sangatlah penting serta menjadi kebutuhan dasar pada
manusia . Dengan m. Stkippgribl.