Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 1082-1092
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1082
Selanova Citra Mandagie et.al (Pengaruh penggunaan learning...)
Pengaruh penggunaan learning management system
dan motivasi berprestasi terhadap hasil belajar siswa
program international baccalaureate di Sekolah Pelita
Harapan Lippo Cikarang
Selanova Citra Mandagie
a,1
, Shelty D. M. Sumual
b,2
, Viktory N. J. Rotty
c,3
abc
Manajemen Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Manado, Jl. IKIP, Matani I, Tomohon,
Sulawesi Utara 95445
1
2
sumualshelty7@gmail.com;
3
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Sejarah Artikel:
Diterima: 10 Maret 2024
Direvisi: 6 April 2024
Disetujui: 5 Mei 2024
Tersedia Daring: 13 Juni 2024
Tujuan penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui pengaruh penggunaan
Learning Management System terhadap hasil belajar siswa, 2) Untuk
mengetahui pengaruh motivasi berprestasi terhadap hasil belajar siswa, 3)
Untuk mengetahui pengaruh penggunaan LMS dan motivasi berprestasi
secara simultan terhadap hasil belajar siswa. Metode penelitian yang
digunakan adalah penelitian kuantitatif. Sampel penelitian berjumlah 32
orang yang merupakan seluruh populasi siswa pada program IB (Sampling
jenuh). Hasil penelitian menunjukkan 1) Penggunaan LMS (X1) berpengaruh
positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa (Y). Hal ini dibuktikan
dengan hasil uji statistik dimana penggunaan LMS memiliki nilai
siginifikansi sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai t hitung > t tabel (4,771 > 2,045);
2) Motivasi berprestasi (X2) tidak berpengaruh positif dan signifikan
terhadap hasil belajar siswa. Uji statistik menunjukkan bahwa variabel
Motivasi berprestasi memiliki nilai siginifikansi sebesar 0,309 > 0,05 dan
nilai t hitung < t tabel (-1,037 > 2,045); 3) Penggunaan LMS (X1) dan
Motivasi berprestasi (X2) secara simultan berpengaruh positif dan signifikan
pada hasil belajar siswa (Y). Dibuktikan dengan hasil uji statistik dimana
nilai Sig. 0.000 < 0,05 dan nilai F hitung 12,687 > 3,32. Hasil uji Koefisien
Determinasi menghasilkan 0,467 atau 46,7%. Artinya, variabel penggunaan
LMS (X1) dan Motivasi berprestasi (X2) memiliki pengaruh sebesar 46,7%
terhadap hasil belajar siswa (Y), sisanya 53,3% dipengaruhi oleh faktor lain.
Kata Kunci:
Learning Management System
Motivasi Berprestasi
Hasil Belajar
Siswa
ABSTRACT
Keywords:
Learning Management System
Achievement Motivation
Learning Outcomes
Students
The objectives of this research are 1) To determine the effect of using the
Learning Management System on student learning outcomes, 2) To
determine the effect of achievement motivation on student learning
outcomes, 3) To determine the effect of using LMS and achievement
motivation simultaneously on student learning outcomes. The research
method used is quantitative research. The research sample consisted of 32
people, which was the entire student population in the IB program
(saturated sampling). The research results show 1) The use of LMS (X1) has
a positive and significant effect on student learning outcomes (Y). This is
proven by the results of statistical tests where the use of LMS has a
significance value of 0.000 < 0.05 and a calculated t value > t table (4.771 >
2.045); 2) Achievement motivation (X2) does not have a positive and
significant effect on student learning outcomes. Statistical tests show that
the achievement motivation variable has a significance value of 0.309 > 0.05
and a calculated t value < t table (-1.037 > 2.045); 3) The use of LMS (X1)
and achievement motivation (X2) simultaneously have a positive and
significant effect on student learning outcomes (Y). Proven by the results of
statistical tests where the Sig value. 0.000 < 0.05 and the calculated F value
is 12.687 > 3.32. The Coefficient of Determination test results produce 0.467
or 46.7%. This means that the variables LMS use (X1) and achievement
motivation (X2) have an influence of 46.7% on student learning outcomes
(Y), the remaining 53.3% is influenced by other factors.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 1082-1092
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1083
Selanova Citra Mandagie et.al (Pengaruh penggunaan learning...)
©2024, Authors Selanova Citra Mandagie, Shelty D. M. Sumual, Viktory N. J. Rotty
This is an open access article under CC BY-SA license
1. Pendahuluan
Dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, proses kegiatan belajar mengajar
di sekolah merupakan kegiatan yang sangat penting. Proses belajar mengajar merupakan suatu
proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal
balik (Sanjani, 2020). Interaksi atau hubungan timbal balik disini bukan hanya sekedar
hubungan antara guru dengan siswa saja, tetapi berupa interaksi edukatif. Sementara masalah
yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses pembelajaran.
Diagram 1. Presentase Lima Tingkat Pendidikan
(Sumber: Worldtop20.org)
Bersumber grafik di atas, diketahui bahwa di tahun 2023, kondisi pendidikan Indonesia
berada di peringkat 67 dari 203 negara di dunia. Hal ini menyampaikan bahwa kondisi
Pendidikan Indonesia memang tidak baik-baik saja. Dengan strategi yang tepat inilah maka
proses pembelajaran akan berjalan secara efektif, efesien dan relevan. Relevan di sini baik
dalam sisi kebutuhan belajar anak, perkembangan zaman serta sesuai dengan berbagai unsur-
unsur penting lainnya.
Metode pembelajaran yang efektif adalah metode yang digunakan pengajar untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan akan menghasilkan pembelajaran maksimal
(Nasution, 2017). Metode diskusi yaitu salah satu dari beberapa metode pembelajaran yang
umum digunakan dalam dunia pendidikan karena disana antara siswa saling berinteraksi lebih
dekat, bekerja sama antar tim belajar, dan saling mengutarakan pendapat yang sangat berguna
serta dapat mewujudkan sesuatu hal yang baru jika disatukan dalam suatu sistem yang berguna
bagi kelangsungan pembelajaran dalam kelas.
Seorang anak akan baik dalam prestasi belajarnya jika ia mau belajar. Kemauan atau
keinginan untuk belajar yang berasal dari diri sendiri ini dinamakan dengan motivasi (Masni,
2017). Beberapa ahli pendidikan mengatakan di dalam motivasi belajar ada dua faktor yang
penting untuk diketahui: pertama, motivasi belajar adalah kemampuan mental seseorang untuk
menumbuhkan semangat belajar dari diri sendiri untuk melakukan kegiatan belajar hingga
mencapai satu tujuan (Jannah et al., 2021). Kebiasaan belajar timbul karena adanya proses
hilangnya respon terhadap stimulasi yang dilakukan secara berulang-ulang. Di dalam proses
belajar, kebiasaan dapat juga meliputi menghilangkan prilaku yang tidak diperlukan (Arianti,
2019). Tentang kebiasaan belajar yakni sikap belajar seseorang yang sudah ada tertanam
didalam waktu yang cukup lama sampai dapat menampakkan ciri sikap di dalam aktifitas
belajar. Poerwanto (2015) dalam (Abnisa, 2020) menjelaskan bahwa, untuk mencapai hasil
pembelajaran yang efesien ketika:Memiliki tujuan belajar yang jelas. agar membiasakan
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 1082-1092
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1084
Selanova Citra Mandagie et.al (Pengaruh penggunaan learning...)
belajar yang efesien sehingga memperoleh prestasi belajar yang baik harus; memiliki tujuan
belajar yang pasti. Prayitno (2018) dalam (Palittin et al., 2019) mencontohkan atau
mengumpamakan motivasi seperti bahan bakar dalam berjalanya mesin gasoline, maksudnya
apapun bentuk mesin gasoline tersebut jika tidak ada penggeraknya maka tidak akan berarti.
Dalam setiap metode pembelajaran yang diberikan pastinya akan memiliki kelebihan
ataupun kekurangan, sehingga para pengajar harus memahami berbagai metode pembelajaran
dan menggunakan metode yang tepat sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran nya
(Hasriadi, 2022). Diharapkan mampu meningkatkan kemampuan peserta didik dalam proses
berpikir dan mengungkapkan pendapat. Perkembangan teknologi IT yang semakin
berkembang, Sekolah diharuskan melakukan inovasi dalam melaksanakan kegiatan akademik
(Pangalila et al., 2024). Dalam hal ini sistem pembelajaran yang diimplementasikan perlu
adanya sebuah inovasi baru, yakni diciptakannya pembelajaran yang tidak lagi menggunakan
kertas sebagai medianya. Sehingga lebih praktis dan efisien (Ulfa & Saifuddin, 2018).
Dalam suatu sistem media informasi penyampaiannya masih menggunakan website, baik
itu secara personal maupun teamwork. Namun mengingat semakin meningkatnya kebutuhan
siswa dan kualitas media informasi semakin baik, maka informasi yang dibutuhkan pun
semakin meningkat khususnya mengenai media yang disampaikan dan media yang digunakan
untuk penyampaian informasi, sehingga kualitas dan kuantitas sistem yang berjalan saat ini
jauh lebih baik (Sari et al., 2023). Sekolah Pelita Harapan Lippo Cikarang dapat berfungsi
melayani beberapa lapisan masyarakat yang beraneka ragam latar belakang dengan beberapa
keragaman yang terdapat di dalamnya. Keragaman tersebut mencakup aspek antara lain
kesempatan belajar, ketersediaan sarana dan prasarana untuk belajar, cara belajar, kecepatan
belajar serta motivasi belajar.
Sebagai salah satu sekolah yang mengimplementasikan penggunaan teknologi dan juga
program IB Diploma, dimana program IB tidak hanya berfokus pada perkembangan kognitif
namun juga pada perkembangan sosial, emosional dan fisik, sehingga fokus ini bertujuan
untuk mengembangkan generasi muda yang memiliki rasa keingintahuan yang tinggi, cerdas,
peduli, dan kemampuan beradaptasi untuk menghadapi tantangan masyarakat yang kompleks,
serta berkontribusi dalam menciptakan dunia yang lebih baik. Dalam proses pembelajaran,
program IB di Sekolah Pelita Harapan Lippo Cikarang menekankan nilai pembelajaran
sebagai bagian yang penting dan integral dalam kehidupan sehari-hari siswa. Program IB
mendorong kemajuan sekolah yang menginspirasi siswa untuk berani bertanya, mengejar
aspirasi mereka, menetapkan tujuan yang menantang, dan mengembangkan ketekunan siswa
untuk mencapai tujuan tersebut. Juga mendorong kemajuan sekolah yang mengembangkan
pengetahuan siswa sehingga mampu memberi penilaian yang etis dan rasional serta memiliki
fleksibilitas, ketekunan dan kepercayaan diri untuk membawa perubahan yang berarti,
memiliki hubungan yang sehat, tanggung jawab individu dan bersama, serta kerja sama tim
yang efektif. Metode Learning Management System (LMS) menjadi pendukung pemfasilitasan
siswa dan guru dalam menjalani program IB. Di Sekolah Pelita Harapan Lippo Cikarang,
penggunaan LMS sendiri sudah diterapkan sejak 2018. Sejak pengenalan pada 2018 lalu,
penggunaan LMS dilihat oleh Sekolah Pelita Harapan Lippo Cikarang sangat bermanfaat
untuk manajemen administrasi kesiswaan dan juga bermanfaat untuk guru sebagai sarana
perencanaan pembelajaran, pengorganisasian pembelajaran, pengarahan pembelajaran,
koordinasi pembelajaran dan pengendalian pembelajaran.
Metode Learning Management System (LMS) adalah Aplikasi perangkat lunak untuk
kegiatan dalam jaringan, atau program pembelajaran elektronik dan secara Online (e-learning
program), dan berisikan bahan pembelajaran serta pelatihan secara Online (Sudiana, 2016).
Dengan memudahkan mahasiswa dalam proses pembelajaran secara Online dimana saja dan
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 1082-1092
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1085
Selanova Citra Mandagie et.al (Pengaruh penggunaan learning...)
kapan saja dimana saja. Di Sekolah Pelita Harapan, Lippo Cikarang, LMS yang digunakan ada
dua, yakni: Google Classroom dan Managebac.
Dari uraian-uraian diatas, maka pembelajaran dapat ditingkatkan dengan menggunakan
model pembelajaran dengan eksperimen. Untuk dapat mengetahui hal tersebut, penulis tertarik
mengadakan penelitian dengan judul Pengaruh penggunaan LMS dan motivasi berprestasi
terhadap hasil belajar siswa program IB di Sekolah Pelita Harapan Lippo Cikarang. Tujuan
penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui pengaruh penggunaan Learning Management
System (LMS) terhadap hasil belajar siswa, 2) Untuk mengetahui pengaruh motivasi
berprestasi terhadap hasil belajar siswa, 3) Untuk mengetahui pengaruh penggunaan LMS dan
motivasi berprestasi secara simultan terhadap hasil belajar siswa pada program Internasional
Baccalaureate (IB) di Sekolah Pelita Harapan Lippo Cikarang.
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Hipotesis Penelitian
2. Metode
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Lokasi penelitian adalah di
Sekolah Pelita Harapan Lippo Cikarang. Dalam penelitian ini seluruh anggota populasi
diambil atau bisa disebut sebagai sampel jenuh. Sampel jenuh adalah teknik penentuan sampel
apabila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2016). Total sampling
berjumlah 32 orang yang merupakan seluruh siswa pada program Internasional Baccalaureate
(IB). Teknik pengumpulan data yaitu melalui angket/kuesioner yang sebelum disebarkan telah
dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Adapun teknik analisis data terdiri dari uji validitas,
reliabilitas, uji asumsi klasik (normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas), model regresi
linear berganda, uji t, uji F dan uji Koefisien Determinasi (R2).
3. Hasil dan Pembahasan
Uji Validitas dan Reliabilitas
Tabel 1. Uji Validitas Variabel Penggunaan LMS (X1)
Item
R hitung
R tabel
X1.1
0,631
0,349
X1.2
0,906
0,349
X1.3
0,746
0,349
X1.4
0,691
0,349
X1.5
0,711
0,349
Penggunaan
LMS (X1)
Hasil belajar (Y)
(Y)
Motivasi
Berprestasi (X2)
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 1082-1092
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1086
Selanova Citra Mandagie et.al (Pengaruh penggunaan learning...)
Berdasarkan tabel hasil uji validitas X1 di atas, disimpulkan bahwa data kelima indikator
pertanyaan yang dipakai dalam variable X1 valid. Hal ini dibuktikan dengan hasil R hitung >
R tabel.
Tabel 2. Uji Validitas Variabel Motivasi Berprestasi (X2)
Item
R hitung
R tabel
X2.1
0,660
0,349
X2.2
0,755
0,349
X2.3
0,801
0,349
X2.4
0,587
0,349
X2.5
0,570
0,349
X2.6
0,445
0,349
X2.7
0,119
0,349
X2.8
0,576
0,349
X2.9
0,346
0,349
X2.10
0,596
0,349
X2.11
0,678
0,349
X2.12
0,681
0,349
X2.13
0,293
0,349
X2.14
0,304
0,349
Berdasarkan tabel hasil uji validitas X2 di atas, disimpulkan bahwa dari 14 butir indikator
pertanyaan, terdapat 4 butir pertanyaan yang tidak valid karena menghasilkan nilai R hitung <
R tabel. Sedangkan, data yang valid berjumlah 10 di mana hasil R hitung > R tabel.
Tabel 3. Uji Validitas Variabel Hasil Belajar (Y)
Item
R hitung
R tabel
Kesimpulan
Y1.1
0.689
0,349
Valid
Y 1.2
0.700
0,349
Valid
Y 1.3
0,676
0,349
Valid
Y 1.4
0,632
0,349
Valid
Y 1.5
0,704
0,349
Valid
Tabel hasil uji validitas Y di atas menunjukkan bahwa 5 indikator pertanyaan variabel Y
telah valild di mana hasil R hitung > R tabel.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 1082-1092
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1087
Selanova Citra Mandagie et.al (Pengaruh penggunaan learning...)
Setelah melakukan uji Validitas selanjutnya dilakukan uji reliabilitas.
Tabel 4. Uji Reliabilitas Variabel X1, X2 dan Y
Variabel
Alpha
Keterangan
Penggunaan LMS (X1)
0,770
Reliabel
Motivasi Berprestasi (X2)
0.817
Reliabel
Hasil Belajar (Y)
0,700
Reliabel
Berdasarkan hasil olahan data reliabilitas, dinyatakan bahwa data yang di uji memiliki
nilai variabel reliabilitas yang baik karena keseluruhan nilai Cronbach’s Alpha menunjukan
hasil yang lebih besar dari batas kritis yang ditentukan yaitu 0.6.
Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas, maka analisis dilanjutkan ke pengujian
asumsi klasik yang terdiri dari uji Normalitas, Multikolinearitas, Heteroskedastisitas, dan
Autokorelasi.
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Gambar 2. Histogram (kiri) dan Grafik P-Plot (Kanan)
Dua gambar hasil uji normalitas melalui Histogram test dan P-Plot test di atas
menunjukkan bahwa data penelitian terdistribusi dengan normal. Yang pertama, histogram
menunjukkan hasil kurva yang melengkung seperti gunung (mountain shape). Selanjutnya
hasil p-plot test menunjukkan titik-titik sebaran data yang mengikuti garis diagonal. Hal ini
telah memenuhi kriteria pengambilan keputusan sehubungan dengan pembuktian uji
normalitas data.
Tabel 5. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
32
Normal Parameters
a,b
Mean
.0000000
Std. Deviation
1.92536074
Most Extreme Differences
Absolute
.125
Positive
.125
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 1082-1092
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1088
Selanova Citra Mandagie et.al (Pengaruh penggunaan learning...)
Negative
-.098
Test Statistic
.125
Asymp. Sig. (2-tailed)
.200
c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Untuk pembuktian uji normalitas lebih lanjut dilakukan dengan One-Sample Komogorov-
Smirnov test. Hasil uji di atas menunjukkan nilai Asymp. Sig sebesar .200 dimana > 0.05.
Berdasarkan hasil ini, dapat disimpulkan bahwa data penelitian telah terdistribusi dengan
normal.
Uji Multikolinearitas
Tabel 6. Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficients
a
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t
Sig.
Collinearity Statistics
B
Std. Error
Beta
Tolerance
VIF
1
(Constant)
9.603
2.748
3.495
.002
Penggunaan LMS
.511
.107
.652
4.771
.000
.986
1.014
Motivasi
berprestasi
-.043
.041
-.142
-1.037
.309
.986
1.014
a. Dependent Variable: Hasil belajar
Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa pada bagian collinierity statistic, nilai VIF pada
seluruh variabel independen lebih kecil dari 10 dan nilai tolerance diatas 3.495. Dari hasil uji
mulitikolinieritas diatas dapat diartikan bahwa seluruh variabel independen pada penelitian ini
tidak ada gejala multikolinieritas.
Uji Heteroskedastisitas
Gambar 3. Grafik Scatter Plot
Dari grafik di atas terlihat titik-titik meluas di atas serta di bawah angka 0 serta menjauhi
sumbu Y serta titik-titik tersebut meluas secara acak. Mampu disampaikan yakni data studi
bukan menunjukkan adanya gejala heteroskedastisitas.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 1082-1092
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1089
Selanova Citra Mandagie et.al (Pengaruh penggunaan learning...)
Pengujian Hipotesis
Uji Signifikansi secara Parsial (Uji t)
Penggunaan uji signifikansi secara parsial atau uji statistik t. Hal ini dilakukan untuk
memeriksa dampak variabel dependen. Menggunakan uji SPPS dalam melakukan
pengujiannya, dan pengujian dijalankan pada tingkan signifikan 0,05 (a = 5%). Berikut adalah
uji signifikan secara parsial dalam penelitian ini:
Tabel 7. Uji Parsial (Uji Statistik t)
Coefficients
a
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t
Sig.
Collinearity Statistics
B
Std. Error
Beta
Tolerance
VIF
1
(Constant)
9.603
2.748
3.495
.002
Penggunaan LMS
.511
.107
.652
4.771
.000
.986
1.014
Motivasi
berprestasi
-.043
.041
-.142
-1.037
.309
.986
1.014
a. Dependent Variable: Hasil belajar
Hasil perhitungan diatas dapat dijelaskan bahwa variabel penggunaan LMS memiliki nilai
siginifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 yang berarti bahwa penggunaan LMS secara
parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar. Atau dalam tabel Coefficient
diperoleh nilai t tabel sebesar 2,045 diperoleh dengan cara mencari nilai df = n k 1 atau 32
2 -1 = 29, dan pengujian ini menggunakan tingkat kesalahan 5% dibagi dua (0,05 / 2 =
0,025) dan nilai t hitung sebesar 4.771. Karena nilai t hitung > t tabel yaitu 4.771> 2,045 maka
hipotesis 1 teruji yang berarti penggunaan LMS memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
hasil belajar.
LMS merupakan alat yang sangat berguna untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pembelajaran (Andriani & Daroin, 2022). Berdasar hasil analisis diketahui bahwa pengunaan
LMS mempunyai pengaruh positif signifikan dengan hasil belajar siswa di Sekolah Pelita
Harapan Lippo Cikarang. Hasil analisis ini dapat diartikan jika makin baik penggunaan LMS
yang ada di Sekolah Pelita Harapan Lippo Cikarang, maka akan baik pula hasil belajar siswa
di Sekolah Pelita Harapan Lippo Cikarang. Penting untuk dicatat bahwa keberhasilan
penggunaan LMS dalam meningkatkan hasil belajar siswa sangat tergantung pada pendekatan
pengajaran guru, dukungan institusi pendidikan, serta kesiapan dan partisipasi siswa dalam
menggunakan teknologi tersebut. Dengan adanya penggunaan LMS yang baik, diharapakan
dapat membantu menciptakan hasil belajar siswa yang baik karena hasil belajar siswa yang
baik merupakan indikator kualitas pendidikan. Hasil belajar siswa juga dapat dijadikan
indikator efektivitas pengajaran. Dengan memonitor hasil belajar, sekolah dapat mengevaluasi
dan meningkatkan metode pengajaran yang digunakan. Dengan mencapai tujuan dan
mendapatkan manfaat dari hasil belajar siswa yang baik, suatu sekolah dapat memberikan
kontribusi positif terhadap perkembangan siswa dan menciptakan lingkungan pendidikan yang
unggul (Wiragunawan, 2022).
Kemudian, Hasil perhitungan diatas dapat dijelaskan bahwa variabel motivasi berprestasi
memiliki nilai siginifikansi sebesar 0,309 lebih besar dari 0,05 yang berarti bahwa motivasi
berprestasi secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar. Atau
dalam tabel Coefficient diperoleh nilai t tabel sebesar 2,045 diperoleh dengan cara mencari
nilai df = n k 1 atau 32 2 -1 = 29, dan pengujian ini menggunakan tingkat kesalahan 5%
dibagi dua (0,05 / 2 = 0,025) dan nilai t hitung sebesar -1.037. Karena nilai t hitung < t tabel
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 1082-1092
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1090
Selanova Citra Mandagie et.al (Pengaruh penggunaan learning...)
yaitu -1.037< -2,045 maka hipotesis 2 tidak teruji yang berarti motivasi berprestasi tidak
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat konsumsi hasil belajar.
Motivasi berprestasi adalah dorongan internal yang mendorong seseorang untuk mencapai
tujuan yang ditetapkan, meningkatkan kinerja, dan meraih keberhasilan. Pada konteks siswa
sekolah, motivasi berprestasi berkaitan erat dengan keinginan untuk mencapai hasil akademis
yang tinggi, meraih pencapaian, dan tumbuh sebagai individu yang berkualitas. Berdasarakan
hasil analisis diketahui jika motivasi berprestasi berpengaruh positif signifikan terhadap hasil
belajar siswa. Hasil ini mengindikasikan jika makin baik motivasi berprestasi siswa makan
akan makin baik pula hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa yang baik merupakan indikator
kualitas pendidikan. Hasil belajar yang baik dapat meningkatkan daya saing siswa di berbagai
bidang. Siswa yang mencapai hasil belajar yang baik cenderung memiliki prestasi akademis
yang tinggi, mencerminkan keberhasilan sekolah dalam memberikan pendidikan yang efektif.
Siswa dengan hasil belajar yang baik memiliki peluang lebih baik untuk melanjutkan
pendidikan ke tingkat perguruan tinggi dan mengejar karir yang sukses (Dakhi, 2020).
Dari hasil penelitian disampaikan bahwa hipotesis pada penelitian ini dinyatakan
signifikan yaitu terdapat pengaruh penggunaan LMS signifikan terhadap hasil belajar. Dan
variabel motivasi berprestasi tidak signifikan terhadap hasil belajar.
Uji Anova (Uji F)
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independent secara bersama-sama
(simultan) berpengaruh terhadap variabel dependen. Uji F dilakukan dengan membandingkan
Fhitung dan Ftabel. Hasil uji simultan F dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 8. Uji Anova (Uji F)
ANOVA
a
Model
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
1
Regression
100.551
2
50.276
12.687
.000
b
Residual
114.917
29
3.963
Total
215.469
31
a. Dependent Variable: Hasil belajar
b. Predictors: (Constant), Motivasi berprestasi, Penggunaan LMS
Nilai F tabel diketahui bahwa nilai signifikansi yang dihasilkan yaitu 0,000 yang dimana
nilai signifikansi uji F < 0,05. Kesimpulan yang didapatkan adalah ada pengaruh secara
stimultan antara variabel dependen dengan variabel independen. Sedangkan untuk perhitungan
F tabel diperoleh nilai 3,32 dengan cara melihat n k = 32 2 = 30 (sisi kiri dalam tabel) dan
k=2 (sisi atas tabel). Untuk F hitung (12.687) > F tabel (3,32). Jika dilihat dari F hitung dan F
tabel maka penggunaan LMS (X1) dan motivasi berprestasi (X2) berpengaruh secara statistik
terhadap hasil belajar siswa (Y). Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan LMS dan
motivasi berprestasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar.
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 9. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model
R
R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1
.683
a
.467
.430
1.991
a. Predictors: (Constant), Motivasi berprestasi, Penggunaan LMS
b. Dependent Variable: Hasil belajar
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 1082-1092
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1091
Selanova Citra Mandagie et.al (Pengaruh penggunaan learning...)
Berdasarkan data tabel di atas, terlihat bahwa nilai R square koefisien determinasi (KD)
adalah sebesar 0,467. Nilai 0,467 adalah penguadratan dari koefisien korelasi atau R yaitu
0,683 x 0,683 = 0,467. Selanjutnya digunakan perhitungan Koefisien Determinasi (KD). KD =
R2 x 100% = 0,467 x 100%= 46,7%. Besarnya angka koefisien determinasi (R Square) 46,7%.
Angka tersebut mengandung arti bahwa penggunaan LMS (X1) dan motivasi berprestasi (X2)
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa (Y) sebesar 46,7%. Sedangkan sisanya 53,3% (100%
- 46,7%) dipengaruhi oleh variabel lain di luar variabel yang digunakan. Besarnya nilai
koefisien determinasi atau R Square berkisar antara 0 sampai 1. Semakin kecil nilai koefisien
determinasi (R Square), maka pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat semakin
lemah. Jika nilai R Square semakin mendekati 1, maka akan semakin berpengaruh kuat.
4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka disimpulkan sebagai berikut:
1. Penggunaan Learning Management System (X1) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap hasil belajar siswa (Y) di Sekolah Pelita Harapan Lippo Cikarang. Variabel
penggunaan LMS memiliki nilai siginifikansi sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai t hitung >
t tabel (4,771 > 2,045) yang berarti bahwa penggunaan LMS secara parsial memiliki
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa di Sekolah Pelita
Harapan Lippo.
2. Motivasi berprestasi (X2) tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil
belajar siswa (Y) di Sekolah Pelita Harapan Lippo Cikarang. Variabel Motivasi
berprestasi memiliki nilai siginifikansi sebesar 0,309 > 0,05 dan nilai t hitung < t tabel
(-1,037 > 2,045) yang berarti bahwa Motivasi berprestasi secara parsial tidak memiliki
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa di Sekolah Pelita
Harapan Lippo.
3. Penggunaan LMS (X1) dan Motivasi berprestasi (X2) memiliki pengaruh positif dan
signifikan pada hasil belajar siswa (Y) di Sekolah Pelita Harapan Lippo Cikarang. Hal
ini dibuktikan dengan hasil uji statistik dimana nilai Sig. 0.000 < 0,05 dan nilai F
hitung 12,687 > 3,32. Kemudian, hasil uji Koefisien Determinasi menghasilkan 0,467
atau 46,7%. Artinya, variabel penggunaan LMS (X1) dan Motivasi berprestasi (X2)
memiliki pengaruh sebesar 46,7% terhadap hasil belajar siswa (Y), sisanya 53,3%
dipengaruhi oleh faktor lain.
5. Daftar Pustaka
Abnisa, A. P. (2020). Konsep Motivasi Pembelajaran. Jurnal Asy-Syukriyyah, 21(02), 124
142.
Andriani, D. N., & Daroin, A. D. (2022). Analisis Faktor Keberhasilan Pembelajaran
Menggunakan Learning Management System (LMS). Jurnal Pendidikan Edutama, 9(1),
110.
Arianti, A. (2019). Peranan guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Didaktika:
Jurnal Kependidikan, 12(2), 117134.
Dakhi, A. S. (2020). Peningkatan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Education and Development,
8(2), 468.
Hasriadi, H. (2022). Metode Pembelajaran Inovatif di Era Digitalisasi. Jurnal Sinestesia,
12(1), 136151.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 1082-1092
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1092
Selanova Citra Mandagie et.al (Pengaruh penggunaan learning...)
Jannah, D. M., Hidayat, M. T., Ibrahim, M., & Kasiyun, S. (2021). Pengaruh Kebiasaan
Belajar dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa di Sekolah Dasar. Jurnal
Basicedu, 5(5), 33783384.
Masni, H. (2017). Strategi Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa. Jurnal Ilmiah
Dikdaya, 5(1), 3445.
Nasution, M. K. (2017). Penggunaan Metode Pembelajaran dalam Peningkatan Hasil Belajar
Siswa. Studia Didaktika: Jurnal Ilmiah Bidang Pendidikan, 11(01), 916.
Palittin, I. D., Wolo, W., & Purwanty, R. (2019). Hubungan Motivasi Belajar dengan Hasil
Belajar Siswa. Magistra: Jurnal Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, 6(2), 101109.
Pangalila, T., Paka, N., Pombaile, E., Abdul, A., & Sampel, F. L. (2024). Pemanfaatan
Aplikasi Canva sebagai Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa
Kelas X-4 SMA Negeri 1 Tondano. Academy of Education Journal, 15(1), 415420.
Sanjani, M. A. (2020). Tugas dan Peranan Guru dalam Proses Peningkatan Belajar Mengajar.
Serunai: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 6(1), 3542.
Sari, I. P., Kurnia, W., & Hendrastuty, N. (2023). Sistem Informasi Pembelajaran Berbasis
Web (Studi Kasus SDN 1 Tanjung Senang). Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi,
4(1), 5460.
Sudiana, R. (2016). Efektifitas Penggunaan Learning Management System Berbasis Online.
Jurnal Penelitian dan Pembelajaran Matematika, 9(2).
Sugiyono, M. P. P. (2016). Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D (cetakan ke-23). In
Alfabeta.
Ulfa, M., & Saifuddin, S. (2018). Terampil Memilih dan Menggunakan Metode Pembelajaran.
Suhuf, 30(1), 3556.
Wiragunawan, I. G. N. (2022). Pemanfaatan Learning Management System (LMS) dalam
Pengelolaan Pembelajaran Daring pada Satuan Pendidikan. EDUTECH: Jurnal Inovasi
Pendidikan Berbantuan Teknologi, 2(1), 8289.