1. Pendahuluan
Pendidikan berperan krusial dalam membentuk karakter, mental, dan kemajuan ilmu
pengetahuan (Suryana, dkk., 2021) dalam (Apriansah, dkk., 2024). Pada abad ke-21,
pendidikan harus fokus pada pengembangan kemampuan yang dibutuhkan, termasuk
kemampuan memahami konsep dan kreativitas dalam pembelajaran sebagai aspek yang perlu
ditekankan (Apriansah, dkk., 2024). Kemampuan pemahaman konseptual adalah keterampilan
di mana siswa dapat menjelaskan suatu hal atau konsep pengetahuan dengan pemahaman
pribadi mereka. Mereka dapat mengartikan dan menarik kesimpulan dari informasi tersebut,
yang dapat diwujudkan dalam bentuk angka, huruf, atau gambar. Jika seorang siswa mampu
menjelaskan suatu konsep menggunakan bahasanya sendiri, maka itu menandakan bahwa
siswa tersebut dianggap telah memahaminya menurut (Annisa Nur Hidayat, Jajang Bayu
Kelana, 2023).
Maka dari itu diharapkan agar guru mampu memperhatikan juga memilih model, metode
dan media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar untuk
meningkatkan pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran. Hal tersebut berkaitan dengan
pendapat (Khasanah & Abduh, 2023) dalam (Apriansah dkk., 2024) yang mengatakan penting
untuk menerapkan strategi atau model pengajaran yang dapat meningkatkan pemahaman
konseptual dan kreativitas siswa, oleh karena itu guru harus lebih mampu membuat desain
pembelajaran agar lebih menarik dan bermakna, kegiatan belajar mengajar harus diperluas
jangan sampai terbatas oleh ruang kelas.
Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan di kelas V SDN Karangpawulang, Kec.
Cimalaka, Kab. Sumedang. Peneliti melakukan wawancara bersama guru wali kelas
didapatkan hasil bahwa pengetahuan siswa terkait pembelajaran IPA, khususnya pada materi
tentang sistem pernapasan manusia, masih kurang. Hal ini disebabkan oleh pelaksanaan
pembelajaran di sekolah tersebut, di mana guru berperan sebagai pusat pembelajaran dengan
hanya mengandalkan buku sebagai pedoman. Dalam kegiatan pembelajaran, tidak digunakan
model pembelajaran tertentu, sehingga pemahaman konsep yang diperoleh siswa masih sangat
rendah, terutama pada pembelajaran IPA dengan fokus pada materi sistem pernapasan
manusia. Sementara itu, tujuan pembelajaran seharusnya tercapai secara maksimal. Jika tidak
tercapai, hal ini dapat mengakibatkan kurangnya minat siswa dalam proses pembelajaran dan
juga dapat memengaruhi kemampuan belajar siswa (Aisyah & Hawaliyah, 2021) dalam (Sari
& Sukmawati, 2023).
Berdasarkan hasil observasi yang diperoleh, tindakan yang dapat dilakukan untuk
mengatasi masalah tersebut yaitu dengan menciptakan pembelajaran yang aktif dan melibatkan
siswa dalam pembelajaran agar siswa lebih memahami konsep materi sistem pernapasan
manusia. Salah satu model pembelajaran yang dapat melibatkan siswa dalam pembelajaran
yaitu dengan menggunakan model pembelajaran RADEC. Menurut penelitian oleh Nengsih
dkk. (2023), metode pembelajaran RADEC dianggap dapat meningkatkan pemahaman
konseptual siswa. Model pembelajaran RADEC diketahui dapat memberikan motivasi kepada
siswa untuk menerapkan pengetahuannya secara aktif dan kreatif. Model ini juga dianggap
sebagai pendekatan pembelajaran yang mendorong siswa untuk terlibat dalam berbagai
kegiatan belajar, termasuk membaca, merespons, mengklarifikasi, menganalisis, mencari
solusi terhadap masalah, dan menghasilkan karya (Maulana, dkk., 2022) dalam (Apriansah,
dkk., 2024).
Terdapat penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini yaitu pada penelitian
yang dilakukan (Sari & Sukmawati, 2023) Temuan dari penelitian ini mengindikasikan bahwa
model pembelajaran RADEC memiliki pengaruh positif terhadap pemahaman materi sistem
peredaran darah manusia. Hasil tes awal menunjukkan nilai rata-rata sebesar 46, sementara
pada tes akhir nilai rata-rata meningkat menjadi 82 dari total 100. Selain itu, penelitian dari