Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 1063-1071
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1063
Nurhayatia et.al (Integrasi AI dalam collaborative learning....)
Integrasi AI dalam collaborative learning untuk
meningkatkan efektivitas pembelajaran
Nurhayati
a,1
, Magdalena Suliyem
b,2
, Ivan Hanafi
c,3
, Teguh Trianung Djoko Susanto
c,4
ab
Educational Technology in Doctoral Program, Universitas Negeri Jakarta
cd
Educational Technology in, Universitas Negeri Jakarta
1
2
magdalena.suliyem@mhs.unj.ac.id;
3
4
teguhtrianungdjokos@unj.ac.id
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Sejarah Artikel:
Diterima: 20 Februari 2024
Direvisi: 29 Maret 2024
Disetujui: 1 Mei 2024
Tersedia Daring: 2 Juni 2024
Pembelajaran kolaboratif (collaborative learning) sangat dibutuhkan dalam
proses pembelajaran untuk memacu motivasi belajar peserta didik.
Collaborative learning merupakan model pembelajaran yang mengutamakan
kerja sama dan interaksi antarpeserta didik. Selain itu, menumbuhkan
keterampilan berpikir kritis saat peserta didik mengeksplorasi pengetahuan
dan menemukan solusi suatu masalah dalam kelompok belajar. Pada
penerapan collaborative learning sering menemui beberapa kendala yakni
kesulitan pengelompokkan peserta didik yang memiliki kebutuhan belajar
berbeda-beda. Kecerdasan buatan (AI) merupakan salah satu alternatif yang
memiliki potensi mengatasi kesulitan pendidik untuk mempersonalisasi
pembelajaran. Pada penelitian ini akan menemukan paparan pemanfaatan
AI bagi pendidik agar lebih mudah membuat program pembelajaran dan
peta kompetensi peserta didik. Hal ini akan membantu pendidik menyusun
materi pembelajaran yang lebih menarik dan interaktif sesuai kebutuan
peserta didik. Pada penelitian literatur review ini akan menunjukkan bahwa
Integrasi AI dalam Collaborative learning sangat efektif untuk meningkatkan
motivasi peserta didik dalam memahami materi yang dipelajari.
Kata Kunci:
Collaboretive learning
kecerdasan buatan
efektivitas pembelajaran
ABSTRACT
Keywords:
Collaborative learning
artificial intelligence
learning effectiveness
Collaborative learning is really needed in the learning process to stimulate
students' learning motivation. Collaborative learning is a learning model that
prioritizes cooperation and interaction between students. In addition, it fosters
critical thinking skills when students explore knowledge and find solutions to
problems in study groups. When implementing collaborative learning, several
obstacles are often encountered, namely the difficulty of grouping students
who have different learning needs. Artificial intelligence (AI) is an alternative
that has the potential to overcome educators' difficulties in personalizing
learning. This research will provide an explanation of the use of AI for
educators to make it easier to create learning programs and student
competency maps. This will help educators develop more interesting and
interactive learning materials according to students' needs. This literature
review research will show that the integration of AI in collaborative learning is
very effective in increasing students' motivation in understanding the material
being studied.
©2024, Authors Nurhayatia, Magdalena Suliyemb, Ivan Hanafic,
Teguh Trianung Djoko Susantoc
This is an open access article under CC BY-SA license
1. Pendahuluan
Perkembangan teknologi semakin canggih dan pendidikan mengalami transformasi yang
semakin kompleks. Kemunculan berbagai teknologi baru merambah ke dunia pendidikan salah
satunya kecerdasan buatan (AI). Hadirnya AI tentu saja memengaruhi seluruh aspek
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 1063-1071
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1064
Nurhayatia et.al (Integrasi AI dalam collaborative learning....)
pendidikan, salah satunya pada penerapan Collaborative Learning sebagai alternatif model
pembelajaran peserta didik dalam meningkatkan keterampilan abad ke-21. Integrasi AI dalam
Collaborative Learning dapat memberi peluang baru dalam meningkatkan kualitas belajar
mengajar di kelas sehingga menciptakan hasil belajar yang maksimal.
ChatGPT menjadi salah satu bentuk kecerdasan buatan yang dapat memberi bantuan bagi
pendidik dalam membuat slide presentasi untuk media pembelajaran. Pendidik hanya perlu
menuliskan detail topik atau konten slide yang ingin dibuat sehingga ChatGPT mpu membuat
contoh slide atau menawarkan panduan dalam penyusunan konten media pembelajaran
(Sudrajat, et al., 2023). Penerapan ChatGPT dalam konteks pembelajaran memberikan
dukungan dalam memahami berbagai topik (Merentek, at al., 2023).
Sorden dan Munene (2013) mengonfirmasi hubungan yang kuat antara persepsi kolaborasi
peserta didik dan kepuasan peserta dididk dengan kehadiran sosial yang dirasakan sebagai
dasar kolaborasi. Komponen pembelajaran sosial dan kognitif saling terkait dan saling
bergantung dalam kerja kelompok. Komponen sosial atau unsur interpersonal dalam aktivitas
kelompok, berkaitan dengan cara berdialog dan monolog anggota kelompok, serta kesiapan
mereka untuk bekerja sama dan saling memengaruhi satu sama lain sehingga menciptakan
hasil belajar yang maksimal (Plešec, et al., 2016).
Penggunaan ChatGPT sebagai alat pembelajaran memungkinkan respon dan umpan balik
otomatis terhadap jawaban peserta didik, yang dapat meningkatkan pemahaman mereka
terhadap materi yang diajarkan oleh tenaga pendidik. Penerapan ChatGPT dalam konteks
pembelajaran memberikan dukungan dalam memahami berbagai topik (Merentek, et al.,
2023). Oleh karena itu, melalui pemanfaatan teknologi AI pendidik dapat merancang
pembelajaran yang memungkinkan terciptanya inovasi yang dapat menarik minat dan
semangat belajar peserta didik.
Pemanfaatan AI dalam pembelajaran kolaborasi memberikan ruang kepada pendidik
memilih materi yang dapat dipersonlisasi untuk meningkatkan kerja sama. Ada banyak cara
untuk merancang pembelajaran online yang bermakna yang mencakup keterlibatan aktif,
interaksi antara instruktur dan peserta didik, dan pengalaman pembelajaran berkualitas tinggi
dengan menggunakan berbagai strategi pengajaran dan dukungan teknologi (Wibawa and
Erwin, 2017). Pembelajaran kolaboratif (selanjutnya disebut CL) akan dipahami dalam karya
ini sebagai pendekatan pendidikan untuk belajar mengajar yang melibatkan kelompok pelajar
yang bekerja sama untuk memecahkan masalah, menyelesaikan tugas atau membuat produk.
Sebagaimana dikualifikasikan Calzadilla, (2002, p. 4) kehadiran kerja kelompok tidak berarti
bahwa itu adalah praktik kolaboratif yang sesungguhnya, kelompok harus menjadi sebuah tim,
ada nilai tambah dari kerja sama tersebut. Dengan melakukan hal ini, pembelajar mulai
membuat kerangka konseptualnya sendiri sehingga tidak bergantung pada kerangka pakar atau
kerangka teks (Rodríguez, 2017).
Proses pembelajaran kolaboratif yang dimediasi secara teknologi bergantung pada tiga
faktor mendasar: lingkungan pembelajaran virtual yang digunakan untuk mendukung
kolaborasi, karakteristik interaksi sosial dan kelompok kerja (Suárez & Gros, 2012), dan
situasi pembelajaran. Mendorong peralihan ke pembelajaran virtual kolaboratif memerlukan
pertimbangan kemampuan teknologi, sosial, dan pendidikan dari konteks pengajaran dan
pembelajaran kolaboratif yang dimediasi komputer di mana organisasi sosial adalah
kelompoknya (Herrera-Pavo, 2021).
Dalam kolaborasi kelompok harus mempunyai kesepakatan yang jelas bahwa tujuan usaha
mereka adalah untuk melihat hasil pekerjaan peserta didik dengan tujuan merefleksikan
praktik pengajaran dan pembelajaran untuk memandu percakapan secara efisien dan
menciptakan kesetaraan dan kepercayaan peserta didik (Kuh, 2016). CLR tidak hanya
bertujuan untuk meningkatkan proses belajar mengajar dalam tim, namun juga untuk
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 1063-1071
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1065
Nurhayatia et.al (Integrasi AI dalam collaborative learning....)
meningkatkan proses belajar mengajar secara lebih luas. Oleh karena itu, CLR harus
mencakup struktur atau proses untuk menyebarkan apa yang dipelajari dari setiap
pembelajaran penelitian kepada komunitas yang lebih luas (Takahashi, 2016).
Beberapa penelitian melaporkan bahwa beragam teknologi dan media telah digunakan
bersama untuk mendukung kolaborasi, sebagai cara untuk memberikan pilihan kepada pelajar
(Ilic, 2015; Ogunduyile, 2013) dan untuk meningkatkan keaslian melalui akses ke berbagai
media populer atau kesempatan untuk menciptakan media baru dalam pembelajaran
(Kukulska-Hulme and Viberg, 2018). Teknologi Artificial Intelligence (AI) memberikan
instruksi atau petunjuk yang lebih mendetail, dapat melakukan analisis terhadap feedback
peserta didik saat melakukan interaksi dengan objek virtual, dapat menganalisis kemajuan
peserta didik, dan memberikan konten-konten pembelajaran yang lebih menarik. Dengan
demikian, adanya Artificial Intelligence dapat meningkatkan motivasi dan minat dalam proses
belajar peserta didik (Amanda, et al., 2023). Integrasi AI dalam pembelajaran kolaboratif
memberi peluang masa depan pendidikan dengan melahirkan berbagai inovasi pembelajaran
yang menarik dan lebih efektif.
2. Metode
Penelitian ini menggunakan pendekatan Systematic literature review (SLR) adalah salah
satu jenis metode studi pustaka. SLR merupakan sebuah usaha untuk membuat studi pustaka
yang seringkali subyektif menjadi lebih obyektif untuk mengurangi bias dari peneliti.
Walaupun tentu saja, tingkat obyektifitasnya masih dapat dipertentangkan karena pada studi
pustaka, peneliti juga bertindak sebagai alat penelitian (Priharsari, 2022). Peneliti
menggunakan literatur dari jurnal bereputasi dan berindeks dalam rentang 2015 sampai dengan
2024. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana AI memudahkan pendidik untuk
merancang pembelajaran kolaboratif yang efektif. Pencarian literatur yang dilakukan oleh
peneliti adalah dengan menggunakan google schoolar dan publish or perish yakni penelusuran
kajian yang membahas tentang pembelajaran kolaboratif terintegrasi AI. Pada penelusuran
peneliti menemukan 860 artikel yang kemudian mengerucut menjadi 50 artikel yang sangat
relevan dengan fokus penelitian.
3. Hasil dan Pembahasan
Hasil peneitian ini menjelaskan tentang integrasi AI dalam pembelajaran kolaboratif yang
dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran. Penerapan AI dalam pembelajaran kolaboratif
bisa dikategorikan sebagi tahap awal dan pengenalan, namun memberi peluang meningkatkan
efektivitas pembelajaran. Melalui kolaborasi antarpeserta didik dan pendidik, AI dapat
dipersonalisasi dalam menciptakan pengalaman belajar yang lebih menarik dan bermanfaat.
AI Mendorong Kolaborasi yang Efektif dalam Pembelajaran
Tabel 1. Integrasi AI dalam Pembelajaran
No
Author (Year)
Discussion
1
Lijia Chen, Pingping Chen,
Zhijian Lin
(2020)
Kecerdasan Buatan
dalam Pendidikan.
2
Theo Chanra Merentek, Elni Jeini
Usoh, Jeffri Sonny Junus
Lengkong (2023)
Implementasi
Kecerdasan Buatan
ChatGPT dalam
Pembelajaran
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 1063-1071
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1066
Nurhayatia et.al (Integrasi AI dalam collaborative learning....)
3
Dadang Sudrajat, Ririt Dwiputri
Permatasari, Made Sondra Wijaya,
Antonius Edy Setyawan, Novi
Rahayu
(2023)
Pemanfaatan
Kecerdasan Buatan
sebagai Upaya
Pengembangan Media
Pembelajaran Berbasis
Multimedia
4
Salsabila Rheinata Rhamadani,
Putri Supriadi, Sulistiyani,
Muhammad Minan Chusni
(2022)
Inovasi pembelajaran
berbasis teknologi
Artificial Intelligence
dalam Pendidikan di
era industry 4.0 dan
society 5.0
5
Velda Aurelia Putri, Kadek
Carissa Andjani Sotyawardani,
Raihan Andre Rafael
(2023)
Peran Artificial
Intelligence dalam
Proses Pembelajaran
6
Ita Soegiarto, Sitti Hasnah, Annisa
Nuraisyah Annas, Sri Sundari,
Erwin Dhaniswara
(2023)
Inovasi Pembelajaran
Berbasis Teknologi
Artificial Intelligences
(AI)
7
Yan Qing DuanA, John
S.Edwards, Yogesh K Dwivedi
(2019)
Kecerdasan buatan
untuk pengambilan
keputusan di era Big
Data
8
Nanny Mayasari, Rizki
Dewantara, Yocki Yuanti
(2023)
Pengaruh Kecerdasan
Buatan dan Teknologi
Pendidikan terhadap
Peningkatan
Efektivitas Proses
Pembelajaran
Tinjauan literatur yang peneliti lakukan menemukan bahwa integrasi AI dalam setiap
kegiatan pembelajaran memberikan dampak positif dengan hasil yang maksimal. Peserta didik
secara mandiri dapat menemukan solusi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan
kompetensi diri. Dijelaskan bahwa personalisasi pendidikan ini tidak hanya meningkatkan
motivasi peserta didik, tetapi juga menghasilkan pemahaman yang lebih dalam. Ada
fleksibilitas dalam hal waktu dan tempat, peserta didik tidak lagi terikat pada jadwal kelas
fisik. Mereka dapat belajar kapan saja, di mana saja, dan dari perangkat yang terhubung ke
internet (Sugiarto et al., 2023).
Penelitian selanjutnya menjelaskan bahwa implementasi Artificial Intelligence (AI) dalam
pembuatan media pembelajaran berbasis Augmented Reality (AR) dapat memberikan
pengalaman belajar yang lebih interaktif dan personal kepada peserta didik. Melalui
penggunaan Artificial Intelligence, media pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 1063-1071
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1067
Nurhayatia et.al (Integrasi AI dalam collaborative learning....)
dan kemampuan masing-masing peserta didik. Artificial Intelligence dapat menganalisis data
mengenai pemahaman peserta didik dan memberikan konten pembelajaran yang sesuai dengan
tingkat pemahaman mereka (Amanda et al., 2023). Motivasi lebih lanjut untuk berfokus pada
proses kelompok terkait dengan perubahan dalam masyarakat yang menekankan perlunya
belajar bekerja sama dengan orang lain di dalam dan di luar sekolah, terutama di dunia yang
semakin mengglobal, didorong oleh teknologi internet dan perubahan dalam struktur otoritas
di tingkat masyarakat yang mengizinkan suara para peserta didik untuk didengarkan di dalam
kelas (Baker, 2015).
Pembelajaran kolaboratif melibatkan keterlibatan timbal balik para peserta dalam upaya
terkoordinasi untuk melaksanakan proyek atau memecahkan masalah bersama. Aktivitas CL
dapat menjadi sangat berarti ketika menggunakan alat digital yang memediasi akses ke konten
bersama dan memungkinkan pengguna untuk melihat, menyukai, berkomentar, berjejaring,
dan bertukar ide (Blau & Shamir-Inbal, 2017; Doyle & Nagle, 2019). Hal ini mengarah pada
kolaborasi dan keterlibatan antar anggota tim (Al Samarraie & Saeed, 2018). Misalnya,
dengan menggunakan platform cloud seperti Google Apps for Education, siswa dan guru dapat
berbagi ide dengan cepat dan efisien (Blau, Shamir-Inbal, & Avdiel, 2020; Ishii, 2014;
Shamir-Inbal & Blau, 2016) (Shamir-Inbal, 2021).
AI Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik
Perkembangan teknis AI pada perangkat seluler membawa pendidikan ke tingkat yang
lebih tinggi, yang memberikan motivasi dan kemudahan dengan membantu peserta didik
dalam waktu yang lebih singkat mencapai pembelajaran yang interaktif dan personal. Chatbot
berbasis AI menyediakan pembelajaran online yang dipersonalisasi, dan juga mengubah
instruktur menjadi percakapan obrolan. Teknologi ini dapat menilai tingkat pemahaman
peserta didik (Chen, 2020). Temuan oleh Edwards dkk. (2000) menyarankan bahwa AI
(misalnya sistem pakar) dapat digunakan untuk menggantikan pengambil keputusan manusia
dalam memotivasi keputusan terstruktur atau semi terstruktur (Duan, 2019). Oleh karena itu,
pembelajaran kolaboratif terintegrasi AI memberikan peluang tanggung jawab mandiri kepada
peserta didik dan pendidik untuk mengambil keputusan atas materi apa yang akan dipelajari
sesuai dengan kebutuhan.
Pembelajaran yang melibatkan kecanggihan AI memberikan dampak motivasi yang
signifikan bahkan menjalar ke bidang disiplin ilmu lainnya. Kecerdasan buatan adalah revolusi
industri keempat dalam sejarah umat manusia (Ting, 2019). Untuk mencapai pembelajaran
yang berkualitas dan efektif dibutuhkan dedikasi dan pengorbanan yang maksimal dari semua
pihak yang terlibat sehingga proses pembelajaran dapat mencapai standar jauh di atas rata-rata
(Muarif et al., 2019). Penggunaan AI dalam pendidikan menjanjikan potensi yang besar untuk
meningkatkan motivasi, efektivitas, personalisasi, dan keterlibatan pembelajar. Meskipun
begitu, diperlukan upaya penelitian dan pengembangan yang lebih mendalam untuk
memahami secara lebih komprehensif implementasi dan dampak penggunaan AI dalam
konteks pembelajaran. Dengan pendekatan yang berhati-hati, AI dapat menjadi alat yang kuat
untuk mendukung proses pendidikan dan meningkatkan kualitas pendidikan di era digital
(Batusalu, 2023).
AI Memberikan Umpan Balik dan Kemajuan dalam Pembelajaran Kolaboratif
AI memiliki potensi besar untuk merevolusi pembelajaran kolaboratif dengan
memberikan umpan balik yang dipersonalisasi, mendorong kolaborasi, dan memotivasi
pembelajaran. Jenis umpan balik yang dapat diberikan AI dalam pembelajaran kolaboratif
seperti umpan balik real-time, umpan balik berdasarkan data, dan umpan balik adaptif.
Kehadiran teknologi otomatis AI membantu pendidik memberikan feedback yang sesuai
kepada peserta didik. Kemampuan peserta didik untuk belajar dapat difasilitasi oleh pendidik
dengan menggunakan taktik yang sesuai juga (Lestari et al., 2024). Hal lain yang
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 1063-1071
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1068
Nurhayatia et.al (Integrasi AI dalam collaborative learning....)
menunjukkan bahwa penggunaan AI dalam hasil belajar peserta didik dapat meningkatkan
pengalaman belajar yang personal, memberikan umpan balik yang cepat, dan membantu
peserta didik dalam mencapai hasil belajar yang lebih baik (Yassir and Saharuna 2024) dan
juga dapat meningkatkan motivasi belajar (Siregar et al., 2023).
Pendidik bisa memberikan umpan balik dalam memberdayakan peserta didik untuk
menavigasi lanskap AI yang dinamis secara efektif dengan menyesuaikan pendekatan
pendidikan untuk memfasiltasi kebutuhan setiap pelajar (Alhur et al. 2023). AI sangat
mempermudah kolaborasi, membantu memfasilitasi komunikasi dan kolaborasi antarpeserta
didik, dengan menyediakan platform yang memungkinkan mereka untuk bertukar ide,
menyelesaikan tugas bersama, dan saling belajar. Misalnya, alat-alat kolaboratif berbasis AI
dapat memfasilitasi proyek seni kelompok dan mendukung pembelajaran bersama-sama
(Sahnir et al., 2023). AI merupakan sistem pembelajaran adaptif yang dapat menganalisis data
peserta didik, menyesuaikan konten instruksional, dan memberikan umpan balik yang
dipersonalisasi untuk mengoptimalkan hasil belajar (Upadhayaya 2023).
Pada penelitian lain, menunjukan bahwa umpan balik merupakan elemen penting dalam
upaya meningkatkan pemahaman peserta didik. Dalam hal ini, Artificial Intelligences dapat
digunakan untuk memberikan umpan balik tersebut secara terperinci dan relevan bagi peserta
didik. Teknologi AI memiliki keampuan memberikan penjelasan yang tepat dan saran
perbaikan yang direkomendasikan, serta materi terkait dan tugas tambahan yang telah
disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik setelah dilakukan analisis kebutuhan untuk
peningkatan efektivitas pembelajaran (Kisno et al. 2023).
Dampak AI terhadap Keterampilan Abad ke-21
Keterampilan Abad ke-21 mengacu pada kemampuan dan kecakapan yang dianggap
penting untuk berkembang di era digital dan global ini. Berkaitan dengan perkembangan abad
ke-21, pada bidang pendidikan dituntut berbagai keterampilan harus dimiliki peserta didik
terutama keterampilan berpikir kritis, kreatif, inovatif, dan kolaboratif, serta komunikatif
(Odah and Yuniarti 2023). Pendidikan abad ke-21 harus mempersiapkan peserta didik untuk
keterampilan yang relevan dengan masa depan, dan saat ini peran AI menjadi salah satu wadah
dari keterampilan tersebut (Yassir and Saharuna 2024). Seiring dengan kemajuan AI, hal
tersebut dipredikasi akan terjadi dan membentuk masa depan dengan berbagai cara,
berkontribusi terhadap pembangunan manusia dan menjadikan hidup kita lebih baik, nyaman
dan efisien (Kumar 2023).
Salah satu penerapan AI dalam bidang pendidikan yaitu menggunakan Chat bot seperti
Chat GPT atau AI generative lainnya yang digunakan untuk merespon pertanyaan dan
memberikan jawaban dalam bentuk teks. Maka dapat dikaji bahwa AI sangat membantu dalam
meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah (Prastika et al. 2024). AI
membantu mempersiapkan pendidik untuk menghadapi tuntutan pendidikan abad ke-21 dan
memaksimalkan manfaat teknologi AI dalam proses pembelajaran (Hakeu et al. 2023).
Dampak lain integrasi AI yaitu meningkatnya otomasi dan efisiensi, seperti nyata dalam suatu
kesimpulan penelitian di mana penggunaan kecerdasan buatan, big data, dan otomasi
memiliki dampak yang signifikan pada kinerja SDM di era digital (Pratama et al. 2023).
Evaluasi otomatis dengan bantuan kecerdasan buatan mengurangi beban kerja pendidik dalam
penilaian peserta didik dan memungkinkan umpan balik yang lebih cepat dan akurat (Rifky
2024).
AI memiliki potensi besar untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem pendidikan
(Afrita 2023). Di tengah berkembang pesatnya dampak AI dalam semua bidang kehidupan di
abad ke-21 ini, kecerdasan buatan telah berkembang pesat dan membawa transformasi dan
kemajuan yang tak terbendung. Namun, di tengah kemajuan ini, penting untuk menekankan
bahwa penggunaan AI harus selalu mengutamakan etika. Untuk itu pemahaman etika
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 1063-1071
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1069
Nurhayatia et.al (Integrasi AI dalam collaborative learning....)
penggunaan AI harus terus digalakkan bagi setiap pelajar, seperti pada penelitian yang
diadakan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman etika AI di kalangan peserta didik
sekolah menengah (Eguchi et al,. 2021).
4. Kesimpulan
Integrasi AI dalam pembelajaran kolaboratif memberikan potensi untuk meningkatkan
efektivitas dan motivasi belajar peserta didik. Pendidik mempunyai peluang dalam
mempersonalisasi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Pendidik harus lebih peka
memilih dan menggunakan berbagai fitur AI untuk menarik minat peserta didik.
Menumbuhkan semangat mandiri dan tanggung jawab menghadapi zaman teknologi yang
semakin modern. Para pendidik mempersiapkan diri merancang pembelajaran abad ke-21,
sehingga menjadi aset-aset pedagogis dengan ikut berperan dalam perspektif pendidikan yang
inovatis dan kreatif. Pemahanan materi pelajaran lebih mudah dicerna dan menumbuhkan
kemampuan berinteraksi dengan orang lain dengan baik. Dari sekian kajian yang telah
dijelaskan para peneliti pada intinya menyatakan bahwa peserta didik mendapatkan banyak
manfaat pembelajaran kolaboratif. Peserta didik lebih semangat memformulasikan
pengalaman dan pemikiran teman-teman mereka dalam suatu konsep baru. Melalui integrasi
AI peserta didik dan pendidik dapat menjalin keharmonisan dalam proses pembelajaran
sehingga tercipta suasana belajar yang menarik dan menyenangkan.
5. Daftar Pustaka
Afrita, Juwika. 2023. “Peran Artificial Intelligence Dalam Meningkatkan Efisiensi Dan
Efektifitas Sistem Pendidikan.” Comserva : Jurnal Penelitian Dan Pengabdian
Masyarakat 2 (12): 318187. https://doi.org/10.59141/comserva.v2i12.731.
Alhur, Anas,Arwa Alhur, Afrah Alhur, Kholod Almalki, Reem Aljoudi, Huda Aloqla, Sara
Alkayyal, et al. 2023. British Journal of Teacher Education and Pedagogy Evaluating
Computer Science Students Experiences and Motivation Towards Learning Artificial
Intelligence Ministry of Education, Saudi Arabia.” https://doi.org/10.32996/bjtep.
Amanda, A. et al. (2023) ‘Implementasi Artificial Intelligence dalam Pembuatan Media
Pembelajaran Berbasis Augmented Reality Amelya’, Seminar Nasional FPMIPA 2023
IKIP PGRI Bojonegoro, (2022), pp. 240243.
Baker, M.J. (2015) ‘Collaboration in collaborative learning’, Interaction Studies, pp. 451473.
Available at: https://doi.org/10.1075/is.16.3.05bak.
Batusalu (2023) ‘Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Dengan Ai Sebagai Asisten
Pembelajaran’, Seminar Nasional Teknologi Pendidikan UKI Toraja, 3(3), pp. 8496.
Chen, L. (2020) ‘Artificial Intelligence in Education: A Review’, IEEE Access, 8, pp. 75264
75278. Available at: https://doi.org/10.1109/ACCESS.2020.2988510.
Duan, Y. (2019) ‘Artificial intelligence for decision making in the era of Big Data evolution,
challenges and research agenda’, International Journal of Information Management, 48,
pp. 6371. Available at: https://doi.org/10.1016/j.ijinfomgt.2019.01.021.
Eguchi, Amy, Hiroyuki Okada, and Yumiko Muto. 2021. “Contextualizing AI Education for
K-12 Students to Enhance Their Learning of AI Literacy Through Culturally Responsive
Approaches.” KI - Kunstliche Intelligenz 35 (2): 15361.
https://doi.org/10.1007/s13218-021-00737-3.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 1063-1071
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1070
Nurhayatia et.al (Integrasi AI dalam collaborative learning....)
Hakeu, Febrianto, Idan I Pakaya, Djahuno, Ridwanto, Zakarina, Uznul, Tangkudung,
Mutmain, and Ichsan. 2023. “Workshop Media Pembelajaran Digital Bagi Guru Dengan
Teknologi AI (Artificial Intelligence).” Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2 (2): 1
14.
Hanum Siregar, Farida, Babby Hasmayni, and Andre Hasudungan Lubis. 2023. “The Analysis
of Chat GPT Usage Impact on Learning Motivation among Scout Students.”
International Journal of Research and Review 10 (7).
https://doi.org/10.52403/ijrr.20230774.
Herrera-Pavo, M.Á. (2021) ‘Collaborative learning for virtual higher education’, Learning,
Culture and Social Interaction, 28. Available at:
https://doi.org/10.1016/j.lcsi.2020.100437.
Hobbs, R. (2016) ‘Everyone Learns from Everyone: Collaborative and Interdisciplinary
Professional Development in Digital Literacy’, Journal of Adolescent and Adult
Literacy, pp. 623629. Available at: https://doi.org/10.1002/jaal.502.
Jamridafrizal, Wibawa, B. and Ibrahim, N. (2019) ‘Leveraging social media in
accommodating collaborative learning in Indonesian Islamic higher education’,
International Journal of Recent Technology and Engineering, 8(2 Special Issue 9), pp.
151158. Available at: https://doi.org/10.35940/ijrte.B1033.0982S919.
Kisno, Kisno, Nia Fatmawati, Revina Rizqiyani, Siti Kurniasih, and Eka Mei Ratnasari. 2023.
“Pemanfaatan Teknologi Artificial Intelligences (Ai) Sebagai Respon Positif Mahasiswa
Piaud Dalam Kreativitas Pembelajaran Dan Transformasi Digital.” IJIGAEd: Indonesian
Journal of Islamic Golden Age Education 4 (1): 44.
https://doi.org/10.32332/ijigaed.v4i1.7878.
Kuh, L.P. (2016) ‘Teachers talking about teaching and school: Collaboration and reflective
practice via Critical Friends Groups’, Teachers and Teaching: Theory and Practice,
22(3), pp. 293314. Available at: https://doi.org/10.1080/13540602.2015.1058589.
Kukulska-Hulme, A. and Viberg, O. (2018) ‘Mobile collaborative language learning: State of
the art’, British Journal of Educational Technology, 49(2), pp. 207218. Available at:
https://doi.org/10.1111/bjet.12580.
Kumar, Om. 2023. “Investigating the Impact of Artificial Intelligence AI and Technology in
English Language Learning.” Advances in Social Behavior Research 3 (1).
https://doi.org/10.54254/2753-7102/3/2023026.
Merentek, T.C., Usoh, E.J. and Lengkong, J.S.J. (2023) Implementasi Kecerdasan Buatan
ChatGPT dalam Pembelajaran’, Jurnal Pendidikan Tambusai, 7(3), pp. 2686226869.
Nurachmy Sahnir, Jamilah, and Heriyati Yatim. 2023. “Pengenalan Teknologi Artificial
Intelligence (AI) Dalam Meningkatkan Pengalaman Belajar Seni Di Era Digitalisasi
Pendidikan.” Seminar Nasional Dies Natalis 62 1: 24556.
https://doi.org/10.59562/semnasdies.v1i1.811.
Odah, Ai, and Yeni Yuniarti. 2023. “Budaya Literasi Sekolah Untuk Mengembangkan
Keterampilan Abad 21.” Basic Edu 7 (6): 41934203.
https://doi.org/10.31004/basicedu.v7i6.6730.
Plešec, R. et al. (2016) Analisis Diskusi Daring Asinkron sebagai Model yang Mendukung
Kolaborasi Sebaya dan Refleksi dalam Pendidikan Guru Abstrak’, 15, pp. 377401.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 1063-1071
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
1071
Nurhayatia et.al (Integrasi AI dalam collaborative learning....)
Priharsari, D. (2022) ‘Systematic Literature Review di Bidang Sistem Informasi dan Ilmu
Komputer’, Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, 9(2), p. 263. Available at:
https://doi.org/10.25126/jtiik.2022923884.
Rifky, Sehan. 2024. “Dampak Penggunaan Artificial Intelligence Bagi Pendidikan Tinggi.”
Indonesian Journal of Multidisciplinary on Social and Technology 2 (1): 3742.
Rodríguez, A.I. (2017) ‘Collaborative learning and mobile devices: An educational experience
in Primary Education’, Computers in Human Behavior, 72, pp. 664677. Available at:
https://doi.org/10.1016/j.chb.2016.07.019.
Shamir-Inbal, T. (2021) ‘Characteristics of pedagogical change in integrating digital
collaborative learning and their sustainability in a school culture: e-CSAMR
framework’, Journal of Computer Assisted Learning, 37(3), pp. 825838. Available at:
https://doi.org/10.1111/jcal.12526.
Sudrajat, D. et al. (2023) ‘Pemanfaatan Kecerdasan Buatan sebagai Upaya Pengembangan
Media Pembelajaran Berbasis Multimedia’, Jurnal Kridatama Sains Dan Teknologi,
5(02), pp. 590598. Available at: https://doi.org/10.53863/kst.v5i02.999.
Sugiarto, I. et al. (2023) ‘Inovasi Pembelajaran Berbasis Teknologi Artificial Intelligences
(AI) Pada Sekolah Kedinasan Di Era Revolusi Industri 4.0 Dan Society 5.O’, Journal
Of Social Science Research, 3(5), pp. 1054610555.
Takahashi, A. (2016) ‘Collaborative lesson research: maximizing the impact of lesson study’,
ZDM - Mathematics Education, 48(4), pp. 513526. Available at:
https://doi.org/10.1007/s11858-015-0752-x.
Ting, D.S.W. (2019) ‘Artificial intelligence and deep learning in ophthalmology’, British
Journal of Ophthalmology, pp. 167175. Available at:
https://doi.org/10.1136/bjophthalmol-2018-313173.
Upadhayaya, Parshu Ram. 2023. “Information Communication Technology in Education:
Bringing Innovation in Classroom.” | Ganeshman Darpan. Vol. 8.
Wibawa, B. and Erwin, T.N. (2017) ‘Development of Collaborative-Creative Learning
Model’. Available at: https://doi.org/10.1063/1.4995109.