Pengembangan sumber daya manusia bertujuan untuk menjamin keberadaan individu-
individu berkualitas dalam organisasi guna mencapai sasaran organisasional demi peningkatan
kinerja dan perkembangan. Mencapai tujuan ini melibatkan aspek memastikan bahwa semua
anggota organisasi memiliki pengetahuan dan keterampilan yang sesuai untuk menjalankan
tugas mereka dengan efisien (Mukhlison Effendi, 2021).
Pengembangan sumber daya manusia dapat diukur melalui beberapa indikator. Seperti
penilaian kinerja individu, partisipasi pelatihan dan pengembangan, peningkatan keterampilan
dan peningkatan, promosi, tingkat retensi Tingkat kepuasan, adopsi perubahan dan inovasi,
ketersediaan karyawan yang siap mengisi posisi strategis dan terakhir tingkat keterlibatan
karyawan (Septiowati, 2023).
Kepempimpinan Transformasional
Kepemimpinan transformasional merupakan jenis kepemimpinan yang mampu
menginisiasi perubahan yang fundamental dengan memperhatikan nilai-nilai agama, sistem,
dan budaya, dengan tujuan menggalang inovasi serta kreativitas dari para pengikutnya untuk
mencapai visi yang telah ditetapkan (Iqbal, 2021). Bass, seperti yang dikutip dalam Suriagiri,
menggambarkan kepemimpinan transformasional sebagai kondisi di mana para pengikut
mempercayai, mengagumi, setia, dan menghormati pemimpin mereka, serta termotivasi untuk
memberikan kontribusi yang lebih dari yang diharapkan (Suriagiri, 2020).
Kepemimpinan transformasional menonjolkan empat dimensi utama yang menjadi pilar
dalam membentuk dan menginspirasi perubahan positif dalam organisasi. Pertama, "Idealized
Influence" menekankan pada kemampuan pemimpin untuk menjadi teladan yang diidolakan
oleh pengikutnya, menciptakan kepercayaan, integritas, dan keberanian. Kedua, "Inspirational
Motivation" melibatkan kemampuan pemimpin untuk menginspirasi dan memotivasi
pengikutnya dengan visi yang jelas dan memotivasi. Ketiga, "Intellectual Stimulation"
mendorong pemimpin untuk merangsang pemikiran kreatif dan inovatif dalam pengikutnya,
mempertanyakan konvensionalitas dan mendorong eksplorasi ide baru. Terakhir,
"Individualized Consideration" menitikberatkan pada perhatian yang diberikan oleh pemimpin
kepada kebutuhan dan aspirasi individu, memastikan bahwa setiap anggota tim merasa
dihargai dan didukung secara personal. Dengan menggabungkan keempat dimensi ini,
kepemimpinan transformasional menciptakan lingkungan kerja yang membangun, inklusif,
dan berorientasi pada pertumbuhan bagi seluruh anggota organisasi (Suriagiri, 2020).
Pengaruh Kepemimpinan Transformasional terhadap Pengembangan SDM
Kepemimpinan transformasional melibatkan pemimpin yang mampu memotivasi dan
menginspirasi bawahan mereka untuk mencapai tingkat kinerja yang tinggi, serta
mengembangkan potensi mereka secara keseluruhan.
Dalam konteks pendidikan, kepemimpinan transformasional dapat memiliki dampak yang
signifikan pada pengembangan SDM, terutama karena pendidikan melibatkan proses
pembelajaran yang kontinu dan perkembangan individu. Berikut beberapa pengaruh positif
dari kepemimpinan transformasional terhadap pengembangan SDM di sebuah satuan
Pendidikan ((Muktamar et al., 2023)):
Pertama, motivasi yang tinggi. Kepemimpinan transformasional mendorong motivasi
tinggi di antara staf dan anggota tim. Pemimpin yang memotivasi dapat menginspirasi individu
untuk mencapai potensi mereka yang sebenarnya, mendorong mereka untuk belajar dan
tumbuh secara berkelanjutan.
Kedua, pengembangan keterampilan dan kemampuan. Pemimpin transformasional sering
kali berperan sebagai mentor dan pembimbing bagi staf mereka. Mereka dapat membantu
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan individu, serta menyediakan pelatihan dan
pengembangan yang dibutuhkan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan mereka.