Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, January 2024, Page: 959-968
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
959
Sheyla Fitriananda Mamesah et.al (Manajemen praktek kerja kapangan....)
Manajemen praktek kerja lapangan pada program
keahlian teknik komputer dan jaringan di SMK
Prima Sejahtera Kotamobagu
Sheyla Fitriananda Mamesah
a,1
, Shelty D. M. Sumual
b,2
, Jeffry S. J. Lengkong
c,3
a,b,c
Manajemen Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Manado, Jl. IKIP, Matani I, Tomohon,
Sulawesi Utara 95445, Indonesia
1
sheylafitrianandamamesah@gmail.com;
2
sumualshelty7@gmail.com;
3
jeffrylengkong@unima.ac.id
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Sejarah Artikel:
Diterima: 27 Januari 2024
Direvisi: 23 Februari 2024
Disetujui: 17 April 2024
Tersedia Daring: 5 Mei 2024
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis
manajemen Praktek Kerja Lapangan (PKL) Program Keahlian Teknik
Komputer dan Jaringan (TKJ) di SMK Prima Sejahtera Kotamobagu, yang
ditinjau dari segi Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi. Penelitian ini
merupakan jenis penelitian kualitatif dengan prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif. Metode yang di gunakan peneliti untuk
mengumpulkan data adalah observasi, wawancara dan studi dokumentasi.
Subjek penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Wakil Bidang Humas, Ketua
Jurusan TKJ, Guru Pembimbing. Setelah data terkumpul Kemudian data
dianalisis meliputi reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan
hasil penelitian menunjukan bahwa tahap perencanaan PKL dinilai cukup
baik, meliputi: 1) Pembentukan dan koordinasi panitia PKL, 2) Pemetaan
industri, 3) Persiapan administrasi (seperti: pembuatan surat pengajuan dan
prosedur pengajuan, pembuatan surat penyerahan dan penarikan,
pembuatan jadwal kegiatan PKL), 4) Penentuan tempat PKL, 5) Pembekalan.
Adapun tahapan kegiatan pelaksanaan telah sesuai jadwal: 1) Penyerahan
siswa/i PKL, 2) Proses pelaksanaan PKL di DU/DI, 3) Monitoring program
PKL, 4) Penyusunan Jurnal kegiatan harian PKL, dan 5) Penarikan siswa/i
PKL. Tahap evaluasi PKL meliputi: 1) Penyelesaian jurnal yang dilaksanakan
setelah penjemputan peserta didik, 2) Penilaian PKL berdasarkan hasil
koordinasi oleh pihak industri dan pembimbing sekolah dan berdasarkan
hasil laporan/jurnal.
Kata Kunci:
Manajemen,
Praktek Kerja Lapangan
(PKL),
Pendidikan
ABSTRACT
Keywords:
Management,
Field Work Practice,
Education
The purpose of this study was to determine and analyze the management of
Field Work Practice (PKL) Computer and Network Engineering Expertise
Program at SMK Prima Sejahtera Kotamobagu, in terms of Planning,
Implementation and Evaluation. This research is a type of qualitative research
with research procedures that produce descriptive data. The methods used by
researchers to collect data are observation, interviews and documentation
studies. The subjects of this research are the Principal, Deputy for Public
Relations, Head of the Computer and Network Engineering Department (TKJ),
Supervising Teacher. After the data is collected, the data is analyzed including
data reduction, and conclusion drawing. Based on the results of the study, it
shows that the PKL planning stage includes: 1) PKL committee formation and
coordination, 2) Industry mapping, 3) Administrative preparation (such as:
making submission letters and submission procedures, making submission and
withdrawal letters, making PKL activity schedules), 4) Determination of PKL
place, 5) Debriefing. The stages of implementation activities: 1) Delivery of PKL
students, 2) PKL implementation process in the Business World/ Industrial
World (DUDI), 3) PKL program monitoring, 4) Journal preparation of daily
PKL activities, and 5) Withdrawal of PKL students. The PKL evaluation stage
includes: 1) Completion of the journal which is carried out after the pick-up of
students, 2) PKL assessment based on the results of coordination by industry
and school supervisors and based on the results of reports/journals.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, January 2024, Page: 959-968
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
960
Sheyla Fitriananda Mamesah et.al (Manajemen praktek kerja kapangan....)
©2024, Sheyla Fitriananda Mamesah, Shelty D. M. Sumual, Jeffry S. J. Lengkong
This is an open access article under CC BY-SA license
1. Pendahuluan
Di era Persaingan Global saat ini menuntut generasi muda untuk meningkatkan kualitas
SDM, dan mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman yang ada. Dalam upaya
persaingan global di era sekarang maka pengembangan SDM-lah yang paling utama sebab
adanya SDM yang berkualitas maka nantinya kita dapat bersaing dengan Negara Negara
lainya baik dari segi faktor ekonomi, politik dan yang terpenting bersaing dalam masalah
pendidikan (Heatubun et al., 2023). Adanya SDM yang berkualitas tidak luput dari yang
namanya mempersiapkan SDM yang ada dalam sektor pendidikannya sebab terciptanya SDM
Yang berkualitas di mulai dari pendidikannya (S. D. M. Sumual, 2023). Mengapa demikian?
Pendidikan adalah upaya untuk menjadikan manusia agar lebih cerdas, kreatif, mandiri, dan
mampu bersaing dan bersinergi dalam dunia usaha guna untuk kemajuan (Doringin et al.,
2023). Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran. Peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (Rotty et
al., 2021).
Pendidikan berperan besar dalam penciptaan tenaga kerja ahli bahkan pendidikan
dianggap sebagai kegiatan utama dalam komunitas sosial untuk mengimbangi laju
perkembangan sosial dan teknologi (Giroth et al., 2023). Dilihat dari segi pengaruh
pendidikan, masyarakat Indonesia termasuk ke dalam golongan masyarakat pencari kerja
(buruh) atau yang biasa disebut dengan worker society, belum menjadi masyarakat kerja
dengan keahlian yang mampu sebagai penggerak dalam menciptakan lapangan pekerjaan di
masyarakat atau disebut sebagai employee society (Retno, 2013). Menurut UU RI No. 20
Tahun 2003 pasal 15 tentang sistim pendidikan nasional indonesia menjelaskan bahwa
pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik
untuk siap kerja di bidang tertentu (Indonesia, 2003).
Sekolah Menengah kejuruan atau SMK merupakan salah satu wadah untuk memfasilitasi
SDM yang berkualitas yang berorientasi ke dunia kerja baik industry ataupun perkantoran.
SMK Sebagai pula wahana pengembangan sumber daya manusia yang kompeten pada bidang
keahlianya masing masing, serta menyiapkan siswa siswinya untuk memasuki lapangan
pekerjaan, mengembangkan sikap professional, mampu berkompetensi, serta mampu mengisi
kebutuhan dunia usaha atau dunia industri pada masa sekarang ini (Wibowo, 2016).
Program pendidikan kejuruan dilaksanakan di dua tempat yaitu di sekolah dan juga di
DUDI atau dunia industri. Program yang dilaksanakan di sekolah yaitu teori dan juga praktek
dasar kejuruan yang di laksanakan di sekolah itu sendiri seperti adanya Laboratorium untuk
menunjang aktifitas praktek siswa, adapun bengkel sekolah sebagai fasilitas untuk siswa agar
belajar dasar dasar mesin ataupun otomotif. Sesuai program di DUDI yaitu Keterampilan
produktif pada masing masing keahlian yang di lihat dan kemudian di kembangkan. Salah satu
faktor dan kesiapan kerja siswa sangat menetukan dan sangat berpengaruh bagi siswa yang
masuk dalam dunia industry, tergantung dari pengalamanya, kemauannya untuk bekerja sama
dengan orang lain (S. Sumual et al., 2023). Beberapa pembekalan dan pelatihan akan sekolah
berikan kepada siswa sebelum terjun ke dunia usaha yaitu berupa praktek, cara berwiraswasta,
budaya kerja serta melatih mental para siswa agar bisa mengikuti budaya kerja yang ada di
tempat atau dunia kerja nantinya.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, January 2024, Page: 959-968
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
961
Sheyla Fitriananda Mamesah et.al (Manajemen praktek kerja kapangan....)
Berbicara tentang percaya diri memang menjadi problem ketika siswa mulai terjun ke
dunia kerja, mengapa tidak mereka akan bertemu dengan suasana baru yang nantinya akan
memaksa mereka untuk beradaptasi dan mengikuti aturan yang ada. Pool dan Sewell (2007)
dalam (Muspawi & Lestari, 2020) menyatakan bahwa orang yang kepercayaan dirinya tinggi
lebih pasti dan terasa kehadirannya. Adanya sikap percaya diri akan sangat menunjang
keterampilan siswa dalam kinerja di bidangnya masing masing. Dan tak kalah berpengaruh
juga pada aktifitas kerja siswa yaitu lingkungan keluarga yang sangat mendukung. Hamalik
(2014) dalam (Azhar et al., 2022) menyebutkan bahwa Keluarga merupakan aspek penting
sebagai pendukung yang memiliki posisi penting dalam menangani karakter siswa
sebagaimana kita ketahui bersama bahwa peran orang tua di rumah lebih banyak di
bandingkan guru di sekolah.
Penanaman karakter dari rumah sejak dini kepada anak anak pada akhirnya menjadi
budaya dan karakter yang sesungguhnya, dan akan di pegang teguh oleh siswa sampai akhir
hayatnya (Lonto et al., 2018). Keadaan keluarga mempengaruhi siswa yaitu tingkat pendidikan
orang tua, tingkat ekonomi, hubungan antara keluarga yang baik, masalah social, dan lainnya.
jelas bahwa banyak faktor yang akan mempengaruhi siswa untuk terjun pada praktek kerja
industry yang nantinya akan merasa sangat beda ketika berada di lapangan dan ketika berada
di sekolah sendiri dan pasti ada yang percaya diri dan adapun yang masih belajar dan
meradaptasi dengan lingkungan praktek kerja industry tergantung siswa itu sendiri.
Praktik kerja lapangan (PKL) adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan kejuruan yang memadukan kegiatan belajar di sekolah dan kegiatan belajar melalui
bekerja langsung pada bidang serta suasana yang sesungguhnya dan relevan di dunia
kerja/industri (Dewi et al., 2023). Prakek kerja lapangan merupakan kegiatan yang bersifat
wajib tempuh bagi siswa SMK yang merupakan bagian dari program PSG. Prakek kerja
lapangan adalah bagian dari kurikulum pembelajaran SMK dimana penerapan Prakek kerja
lapangan ini memiliki maksud dan tujuan tertentu, yaitu pengalaman yang diperoleh dari
kegiatan Prakek kerja lapangan memberikan wawasan dan perkembangan ilmu pengetahuan
kepada siswa untuk siap kerja setelah lulus SMK (Chotimah & Suryani, 2020). Hal ini, karena
siswa telah melihat dan terbiasa dengan keadaan dunia kerja yang sebenarnya terbiasa dengan
keadaan dunia kerja yang sebenarnya. dilihat begitu penting suatu lembaga pendidikan salah
satunya SMK Untuk melaksanakan Praktek Kerja diberbagai DUDI dan juga Instansi
sebagaimana menjadi bekal bagi siswa kedepanya mengingat praktek kerja industry adalah
program wajib para siswa SMK untuk menentukan naik tidaknya siswa di kelas berikutnya
sebab praktek kerja industry adalah nilai semester 3 yang nantinya akan di masukan ke dalam,
laporan hasil belajar siswa.
Berdasarkan pengamatan awal yang dilaksanakan oleh peneliti diketahui bahwa sangat
pentingnya Manajemen Praktik Kerja Lapangan (PKL) SMK Prima Sejahtera Kotamobagu,
walaupun selalu diselenggarakan setiap tahun namun dalam pelaksanaannya masih
mengahadapi berbagai kendala, antara lain; belum optimalnya perencanaan program Praktik
Kerja Lapangan (PKL), sulitnya mencari tempat Praktik Kerja Lapangan (PKL), dikarenakan
banyak pihak industri yang menolak dijadikan tempat pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
(PKL) karena tidak sesuai antara jurusan dengan kebutuhan pihak industri, adanya ketidak
cocokkan antara bidang keahlian peserta didik dengan pekerjaan yang dilakukan di tempat
praktik bahkan ada beberapa peserta didik melakukan kegiatan seperti halnya pesuruh
perusahaan. Permasalahan yang lain adalah adanya siswa yang masih kurang dalam
memahami job description yang akan dilaksanakannya selama pelaksanaan praktik kerja
lapangan tersebut berlangsung yang mengakibatkan siswa tidak dapat menyelesaikan
pekerjaan yang diberikan dengan baik. banyak juga siswa yang masih kurang mampu
beradaptasi dengan dunia kerja nyata sehingga cenderung melakukan kesalahan dalam
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, January 2024, Page: 959-968
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
962
Sheyla Fitriananda Mamesah et.al (Manajemen praktek kerja kapangan....)
melasanakan pekerjaan. Hal tersebut disebabkan kurangnnya pembimbingan dan pengawasan
dari guru pembimbing praktik kerja lapangan. Dengan kata lain bahwa dalam kegiatan praktik
kerja lapangan tersebut, peserta didik tidak dapat menguasai standar kompetensi dunia kerja,
atau efek yang lebih luasnya ialah lulusan SMK tidak siap kerja.
Melalui proses yang dilakukan dalam mengevaluasi program kebijakan praktik kerja
lapangan, pihak sekolah dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan dari pelaksanaan program
praktik kerja lapangan yang telah dilaksanakan tersebut. Hasil penilaian tersebut akan
memunculkan aspek program yang membutuhkan perhatian khusus, yang dalam hal ini akan
dijadikan sebagai acuan dalam program praktik kerja lapangan selanjutnya yang dilakukan
melalui proses pembekalan dan proses pembelajaran di sekolah sehingga dapat berdampak
terhadap peningkatan kesiapan kerja SMK Prima Sejahtera Kotamobagu di masa yang akan
datang.
Atas dasar latar belakang masalah ini, penulis kemudian tertarik untuk meneliti lebih
lanjut tentang Manajemen Praktik Kerja Lapangan (PKL) di SMK Prima Sejahtera dengan
tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis manajemen Praktek Kerja
Lapangan (PKL) Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) di SMK Prima
Sejahtera Kotamobagu, yang ditinjau dari segi Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi.
2. Metode
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan
kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala,
peristiwa, kejadian yang telah terjadi saat sekarang. Melalui peneltian deskriptif, peneliti
berusaha mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa
memberikan perlakuan khusus terhadap peristiwa tersebut, dengan menggunakan penelitian
deskriptif peneliti akan mendeskripsikan implementasi program dari beberapa tahapan yaitu
persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Menurut Bogdan dan Taylor dalam (Moleong, 2013)
pendekatan penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Dalam
penelitian kualitatif manusia adalah sebagai sumber data utama dan hasil penelitiannya berupa
kata-kata atau pernyataan yang sesuai dengan keadaan sebenarnya (empiris).
Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Prima Sejahtera
Kotamobagu. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tiga metode yang biasa digunakan
dalam penelitian kualitatif pada umumnya, yaitu (1) wawancara, (2) observasi, dan (3) studi
dokumentasi. Sedangkan sumber data yaitu Kepala Sekolah, Kepala Jurusan Teknik Komputer
dan jaringan, WakaHUMAS Pokja Dan PKL, Siswa Praktek Kerja Lapangan, DUDI Dan
Instansi.
Peneliti menggunakan teknik analisis model interaktif Miles dan Huberman. Model
interaktif ini terdiri dari proses pengumpulan data (data collection), reduksi data (data
reduction), penyajian data (data display), dan kesimpulan atau verifikasi (conclusion &
verifying) (Masengi et al., 2023). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua triangulasi
yaitu triangulasi sumber dan triangulasi cara (teknik), hal ini didukung pendapat Sanapiah
Faisal (1990:31) dalam (Rismawanda & Khasanah, 2021) bahwa untuk mencapai standar
kredibilitas hasil penelitian setidak-tidaknya menggunakan tringulasi sumber dan cara (teknik).
3. Hasil dan Pembahasan
a. Perencanaan Praktik Kerja Lapangan
Berhubungan dengan perencanaan praktik kerja lapangan (PKL) maka sebagaimana
temuan peneliti pada Perencanaan praktek kerja lapangan di SMK prima sejahtera kotamobagu
maka sekolah mempunyai perencanaan yang matang sebab mempersiapkan beberapa
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, January 2024, Page: 959-968
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
963
Sheyla Fitriananda Mamesah et.al (Manajemen praktek kerja kapangan....)
keperluan serta menyusun beberapa kegiatan menjadi program prektek kerja lapangan
beberapa tahapan kegiatan yaitu di antaranya di awali dengan rapat pembentukan panitia di
mana adanya koordinasi antara kepala sekolah dan pihak terkait lainya, kemudian membuat
pemetaan industry di mana nantinya siswa akan mengetahui tempat praktek yang akan mereka
tuju nanti adapun industry biasanya adalah rekanan yang tiap tahunya menjadi tempat praktek
siswa persiapan administrasi (seperti:, pembuatan surat pengajuan dan prosedur pengajuan,
pembuatan surat penyerahan dan penarikan, pembuatan jadwal kegiatan praktik kerja lapangan
(PKL), penentuan tempat praktik kerja lapangan persiapan administrasi (seperti: pembuatan
surat pengajuan dan prosedur pengajuan, pembuatan surat penyerahan dan penarikan,
pembuatan jadwal kegiatan praktik kerja lapangan (PKL), penentuan tempat praktik kerja
lapangan dan pembekalan Melalui analisis penulis bahwa dalam perencanaan program praktik
kerja lapangan (PKL) yang dilakukan oleh panitia praktik kerja lapangan (PKL) dalam hal
mempersiapkan segala macam kebutuhan dan membangun kerjasama dengan beberapa
industry untuk menunjang program praktik kerja lapangan (PKL) sudah dilakukan dengan baik
melalui pemetaan DU/DI yang selalu dilakukan berdasarkan kesesuian Kompetensi dasar
jurusan masing-masing, Koordinasi Pokja praktik kerja lapangan (PKL) yang membahas hal-
hal seperti (Menganalisis kebutuhan, seperti siapa yang akan menjadi pembimbing disetiap
jurusan, Bagaimana penyerahannya, Bagaimana monitoring, dan Penarikannya), serta
sosialisasi yang menjadi momen penting pihak sekolah terutama panitia Praktik Kerja
Lapangan yang melibatkan orangtua peserta didik untuk dapat memberikan beberapa
informasi dan pengarahan penting mengenai Kurikulum yang umumnya sekolah kejuruan
terapkan dan informasi seputar Praktik Kerja Lapangan maupun DU/DI yang memiliki peran
penting dalam keberlangsungan Pendidikan dan pengalaman peserta didik. tempat praktek
diutamakan harus berdasarkan letak tempat tinggal terdekat peserta didik, hal tersebut sesuai
dengan perencanaan sebagai salah satu fungsi manjemen dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan serta di dalamnya selalu terdapat tahap yang menjadi dasar terlaksananya
perencanaan yaitu antara lain mempertimbangkan efisiensi, praktis dapat dilaksanakan, dan
fleksibel artinya mudah disesuaikan dengan perubahan lingkungan.
Untuk persiapan praktik kerja lapangan (PKL), pihak sekolah selalu berupaya
memberikan yang terbaik dari mulai persiapan yaitu adanya pembekalan yang matang yang
akan di berikan oleh guru guru sebelum turun di tempat praktek emantapan dan arahan
kesiapan belajar sebelum terjun langsung dalam proses magang di DU/DI. Adapun materi
yang disampaikan kepada peserta didik antara lain sebagai berikut: 1) Motivasi diri, 2)
Penjelasan umum seputar praktik kerja lapangan (PKL), 3) Motivasi Kerja, 4) Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3), 5) Etika, Tata Tertib di Dunia Usaha dan Industri, 6) Pengisian
jurnal, absensi dan kerangka penilaian, serta 7) Tata cara penulisan laporan. Sebagaimana
penjelasan oleh Lukman Hakim dan Mukhtar dalam buku Dasar-Dasar Manajemen, bahwa
proses perencanaan pada program praktik kerja lapangan (PKL) dapat dipahami sebagai
langkah awal dalam proses manajemen, karena dengan merencanakan aktivitas program
ataupun organisasi kedepan, maka segala sumber daya dalam organisasi difokuskan pada
pencapaian tujuan organisasi (Walukow et al., 2023). Berdasarkan pengertian di atas maka
dapat disimpulkan bahwa perencanaan merupakan rangkaian kegiatan yang disusun, dipola
dan diprogramkan tentang beberapa hal dan keperluan yang akan dikerjakan untuk mencapai
tujuan yang diharapkan. Dengan bukti terlaksananya beberapa tahapan perencanaan
manajemen program praktik kerja lapangan (PKL) di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
program perencanaan telaksana dengan baik dengan koordinasi semua pihak dengan baik.
b. Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
Berdasarkan temuan data yang peneliti dapatkan, pelaksanaan praktik kerja lapangan
(PKL) semua rangkaian kegiatan program praktik kerja lapangan (PKL) dapat berjalan sesuai
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, January 2024, Page: 959-968
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
964
Sheyla Fitriananda Mamesah et.al (Manajemen praktek kerja kapangan....)
jadwal yang sebelumnya telah ditentukan oleh panitia praktik kerja lapangan (PKL) mulai dari
awal pembentukan panitia sampai dengan evaluasi program praktik kerja lapangan (PKL)..
antara lain: Penyerahan siswa/i praktik kerja lapangan (PKL) proses pelaksanaan praktik kerja
lapangan (PKL) di DU/DI, Monitoring program praktik kerja lapangan (PKL), Penyusunan
Jurnal kegiatan harian praktik kerja lapangan (PKL), dan penarikan siswa/i praktik kerja
lapangan (PKL).
PKL bentuk penyelenggaraan yang membekali peserta didik dengan kompetensi yang
dimiliki pada masing-masing jurusan atau program keahlian sehingga tidak hanya sekedar
memberikan pengetahuan tetapi juga pengalaman serta pengenalan mengenai budaya dan
dunia kerja pada saat terjun langsung ke lapangan. Dalam proses pelaksanaan praktik kerja
lapangan (PKL) peserta didik dibawah pengawasan dan arahan pembimbing industry diberikan
kesempatan yang luas untuk dapat berkreasi mengembangkan dan mengasah beberapa
keahlian serta keterampilan yang mereka miliki yang mungkin sebelumnya belum pernah
mereka dapatkan di sekolah artinya pelaksanaan praktik kerja lapangan (PKL) diharapkan
dapat menambah kompetensi peserta didik di luar kompetensi yang didapatkan di sekolah.
Dalam proses pelaksanaan praktik kerja lapangan (PKL), guru pembimbing sekolah tidak
hanya bertugas menyerahkan peserta didik begitu saja di DU/DI, namun berkewajiban
memonitoring peserta didik tentang beberapa hal seperti kegiatan, absensi, dan sikap. Serta
yang tidak kalah penting monitoring dilakukan pada saat peserta didik mengalami masalah
atau kendala. Kemudian peserta didik juga berkewajiban menyusun jurnal harian sebagai
bentuk laporan kegiatan selama melaksanakan praktik kerja lapangan (PKL) di DU/DI. Dan
diakhiri dengan penarikan peserta didik setelah berakhirnya proses pelaksanaan praktik kerja
lapangan (PKL).
Istilah implementasi biasanya dikaitkan dengan suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk
mencapai tujuan tertentu. Salah satu upaya mewujudkan dalam suatu sistem adalah
implementasi (Mogonta et al., 2023). Sebagaimana penjelasan pada bab 2 pelaksanaan pada
program praktik kerja lapangan (PKL) merupakan implementasi dari perencanaan dan
pengorganisasian yang sebelumnya dirancang, dimana praktik kerja lapangan (PKL) sendiri
merupakan salah satu pendidikan dan pelatihan yang akan membentuk kompetensi peserta
didik melalui penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional yang memadukan secara
sistematis dan sinkron antara pendidikan sekolah dan penguasaan keahlian dan keterampilan
tertentu melalui kegiatan bekerja langsung pada kondisi nyata dunia kerja untuk mencapai
keahlian yang profesional sesuai dengan program studinya. Pernyataan tersebut diperkuat
dengan adanya Permendikbud Nomor 50 tahun 2020 tentang “Praktik Kerja Lapangan bagi
Peserta Didik adalah pembelajaran bagi Peserta Didik pada SMK/MAK, SMALB, dan LKP
yang dilaksanakan melalui praktik kerja di dunia kerja dalam jangka waktu tertentu sesuai
dengan kurikulum dan kebutuhan dunia kerja.
Dari hasil analisis penulis berdasarkan teori dan temuan di atas bahwa fungsi manajemen
pada tahap pelaksanaan praktik kerja lapangan (PKL) sudah sesuai dengan konsep Praktik
Kerja Lapangan yaitu sebagai kombinasi antara penyelenggaraan Pendidikan dan pelatihan
keahlian di sekolah (SMK) dengan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan keahlian (PKL)
melalui bekerja langsung di DU/DI.
c. Evaluasi Praktik Kerja Lapangan
Evaluasi merupakan serangkaian kegiatan atau aktivitas yang bertujuan untuk dapat
mengukur tingkat keberhasilan pada suatu program pendidikan (Roti et al., 2020). Berdasarkan
temuan data yang peneliti dapatkan, evaluasi praktik kerja lapangan (PKL) dilakukan dengan
beberapa tahapan: pertama tahapan penyelesaian jurnal yang dilaksanakan setelah
penjemputan peserta didik dari tempat magangnya, peserta didik wajib menyelesaikan laporan
berupa jurnal harian sesuai stnadar dan arahan pada saat pembekalan, Jurnal menjadi syarat
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, January 2024, Page: 959-968
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
965
Sheyla Fitriananda Mamesah et.al (Manajemen praktek kerja kapangan....)
yang panitia praktik kerja lapangan (PKL) berikan yang kemudian dikumpulkan pada guru
pembimbing masingmasing guna mempermudah proses penilaian yang dilakukan selanjutnya.
Kedua tahapan penilaian praktik kerja lapangan (PKL), dalam penilaian program praktik kerja
lapangan (PKL) pertama penilaian yang diberikan berdasarkan hasil koordinasi oleh pihak
industri dan pembimbing sekolah terhadap proses kegiatan baik itu sikap, kedisiplinan,
absensi, pengetahuan dan keterampilan siswa/I selama pelaksanaan praktik kerja lapangan
(PKL). Dan yang kedua penilaian yang diberikan oleh pihak sekolah berdasarkan hasil
Laporan/Jurnal melalui kegiatan Tes Jurnal yang sebelumnya telah disusun oleh masing-
masing siswa. Setelah penilaian selesai maka peserta didik berhak mendapakan sertifikat
sebagai bukti telah selesai mengikuti rangkaian pelaksaaan praktik kerja lapangan (PKL).
Analisis penulis pada tahap evaluasi praktik kerja lapangan (PKL) sudah sesuai
berdasarkan pedoman yang panitia tetapkan sebelumnya yaitu penilaian praktik kerja lapangan
(PKL) tidak hanya berasal dari guru pembimbing sekolah namun berdasarkan hasil koordinasi
dengan pembimbing industry dilanjutkan dengan proses penilaian akhir berupa laporan atau
yang biasa disebut dengan Tes Jurnal. Adapun tes jurnal akan langsung diujikan oleh guru
pembimbing dan panitia, terakhir peserta didik dapat memperoleh sertifikat setelah dinyatakan
lulus mengikuti beberapa proses kegiatan praktik kerja lapangan (PKL) sampai pada tahap
penilaian magang itu sendiri. Tahapan evaluasi sendiri tidak hanya sekedar penilaian yang
dilakukan pembimbing lapangan maupun guru pembimbing sekolah kepada siswa/I, namun
evaluasi juga merupakan tahap penilaian kegiatan praktik kerja lapangan (PKL) secara
keseluruhan apakah pelaksanaan program praktik kerja lapangan (PKL) sudah seperti yang
diharapkan atau belum. Pelaksanaan Evaluasi sendiri dilakukan melalui wawancara
pembimbing sekolah dengan pihak DU/DI mengenai keperluan program ke depan dan apa saja
kekurangannya dengan pembimbing lapangan, untuk nantinya dilakukan perbaikan evaluasi
dan semua unsur dilibatkan terutama penanggungjawab.
Dan mengenai pola kerjasama yang terjalin, sejauh ini lancar dan tidak ada masalah. Pola
kerja sama untuk industri mulai dari sinkronisasi kurikulum, tempat-tempat untuk Praktik
Kerja Lapangan, kunjungan industri dan ada beberapa yang sampai ke perekrutan lulusan.
Selain itu sekolah juga berinteraksi terutama masalah kurikulum dengan DU/DI biasanya
sekolah minta saran dan masukan mengenai program yang disusun sebelumnya dan jika perlu
diperbaiki maka pihak sekolah menyesuaikan untuk menyempurnakan kurikulum. hal tersebut
sesuai dengan proses evaluasi yang terdiri atas tiga langkah universal, yaitu (1) mengukur
perbuatan (2) membandingkan perbuatan dengan standar yang ditetapkan dan menetapkan
perbedaannya jika ada, dan (3) memperbaiki penyimpangan dengan tindakan Dari hasil
analisis penulis berdasarkan teori dan temuan di atas bahwa fungsi manajemen pada tahap
evaluasi praktik kerja lapangan (PKL) di SMK Prima sejahtera dengan adanya komponen
proses wawancara pembimbing sekolah dengan pihak DU/DI mengenai keperluan program ke
depan dan apa saja kekurangan sebelumnya, dapat mempermudah pihak panitia praktik kerja
lapangan (PKL) untuk perbaikan program sebelumnya yang telah terjadi dan dapat dijadikan
masukan atau saran perbaikan untuk program ke depannya.
4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Dalam proses perencanaan Manajemen Praktek Kerja Lapangan (PKL) Pada Program
Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan di SMK Prima Sejahtera Kotamobagu secara
keseluruhan proses perencanan dinilai cukup baik. Hal ini dapat dinilai dari adanya dua
tahap awal yang di lakukan yaitu adanya perencanaan dan persiapan. Sebelum
pelaksanaan segala sesuatunya direncanakan terlebih dahulu setelah direncanakan
kemudian dimusyawarahkan bersama pihak terkait untuk hasil kesepakatan bersama,
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, January 2024, Page: 959-968
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
966
Sheyla Fitriananda Mamesah et.al (Manajemen praktek kerja kapangan....)
Perencanaan praktik kerja lapangan (PKL) sudah terlaksana baik melalui beberapa
tahap kegiatan yang dilakukan antara lain meliputi: pembentukan dan koordinasi panitia
praktik kerja lapangan (PKL), persiapan pembekalan oleh guru pembimbing dan
perwakilan industry dan dudi, pemetaan industry, persiapan administrasi (seperti:
pembuatan surat pengajuan dan prosedur pengajuan, pembuatan surat penyerahan dan
penarikan, pembuatan jadwal kegiatan praktik kerja lapangan (PKL)), penentuan tempat
praktik kerja lapangan (PKL), sosialisasi, dan pembekalan.pada tahap perencanaan
yaitu bagian HUMAS membuat program kerja terlebih dahulu selanjutnya membuat
panitia yang akan di sahkan dalam surat keputusan yang di tanda tangani oleh kepala
sekolah. Pada tahap perencanaan, meyusun program kerja, pembentukan panitia,
sampai mengumpulkan data- data yang merupakan komponen penting dalam
pelaksanaan PKL salah satunya data instansi yang akan di lakukan survey. Pada tahap
persiapan panitia mempersiapkan untuk terlaksananya pembekalan siswa. Proses
perencanaan dilakukan agar dalam pelaksanaannya nanti sesuai dengan apa yang
diharapkan.
2. Pelaksanaan PKL yang dilaksanakan merupakan implementasi dari kurikulum SMK,
Pelaksanaan PKL sesuai dengan jadwal yang sudah di tentukan oleh bagian Humas
adapun pelaksanaan PKL di mulai dari survey lapangan atau lokasi praktek seperti
instansi pemerintahan ataupun Dudi atau dunia industry. Setelah survey sudah di
laksanakan selanjutnya mengantar siswa pada instansi yang sudah di survey
sebelumnya pekerjaan yang diberikan menyesuaikan dengan kondisi industri tempat
siswa bekerja dan bidang usaha yang dijalankan di industri. Manfaat adanya PKL
tentunya dirasakan oleh mereka yang melaksanakan program PKL tidak hanya sekolah
dan peserta PKL, manfaat juga dirasakan oleh Du/Di sebagai mitra sekolah, karena
dengan adanya PKL pihak Du/Di terbantu dalam melaksanaan pekerjaan.,setelah itu
siswa di monitoring setiap satu bulan sekali dengan tetap di control melalui
pembimbing instansi dan juga grup siswa setelah melakukan monitor secara langsung
selama pelaksaan PKL. Selanjutnya setelah pelaksaan PKL selesai sesuai jadwal yang
ditentukan maka siswa sudah berada di tahap penarikan atau selesai PKL.
3. Dalam Evaluasi, setelah proses perencanaan dan pelaksanaan, Evaluasi praktik kerja
lapangan (PKL) meliputi beberapa tahap yaitu: pertama tahapan penyelesaian jurnal
yang dilaksanakan setelah penjemputan peserta didik, kedua tahapan penilaian praktik
kerja lapangan (PKL) berdasarkan hasil koordinasi oleh pihak industri dan pembimbing
sekolah dan penilaian yang diberikan oleh pihak sekolah berdasarkan hasil
Laporan/Jurnal melalui kegiatan Tes Jurnal. Selanjutnya dilakukan tahap penilaian
kegiatan praktik kerja lapangan (PKL) secara keseluruhan untuk mengetahui apakah
pelaksanaan program praktik kerja lapangan (PKL) sudah seperti yang diharapkan atau
belum. Dilakukan melalui proses wawancara pembimbing sekolah dengan pihak DU/DI
mengenai keperluan program ke depan dan apa saja kekurangan program sebelumnya
sehingga dapat dijadikan masukan atau saran perbaikan untuk program ke depannya.
5. Daftar Pustaka
Azhar, P. N., Widiada, I. K., & Affandi, L. H. (2022). Analisis Kesulitan Pembelajaran IPS
dalam Materi Peran Ekonomi di Masyarakat Pada Siswa Kelas V di SDN 30 Ampenan
Tahun Ajaran 2022. Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 7(2b), 507515.
Chotimah, K., & Suryani, N. (2020). Pengaruh Praktek Kerja Lapangan, Motivasi Memasuki
Dunia Kerja, dan Efikasi Diri Terhadap Kesiapan Kerja. Economic Education Analysis
Journal, 9(2), 391404.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, January 2024, Page: 959-968
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
967
Sheyla Fitriananda Mamesah et.al (Manajemen praktek kerja kapangan....)
Dewi, N. K. C., Dantes, K. R., & Widiana, I. W. (2023). Evaluation on The Implementation of
Field Work Practice (PKL) Program for Students of Xi Grade in Culinary Department.
Jurnal Administrasi Pendidikan Indonesia, 14(1), 5465.
Doringin, F., Umami, N. Z., Sasia, K., & Pangalila, T. (2023). Towards the Model of Learning
Management System for Elementary and Secondary Education. Technium Social
Sciences Journal, 49, 330337.
Giroth, L. G. J., Lengkong, J. S. J., Lumapow, H. R., Tuerah, R. M. S., Sumual, S. D. M.,
Tiwa, T. M., & Rotty, V. N. J. (2023). Implementation of Digitalization Education Policy
in Indonesia in the Era of Pandemic. Promoting Adaptive System to the Current
Turbulence within Crisis Environments, 34.
Heatubun, A., Mua, M. M., Sumual, T., & Sumual, S. D. M. (2023). Perencanaan Sumber
Daya Manusia Di Zaman Kompetitif Dalam Dunia Pendidikan. Jurnal Review
Pendidikan Dan Pengajaran (JRPP), 6(4), 43924396.
Indonesia, P. R. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003.
Pemerintah Republik Indonesia.
Lonto, A. L., Wua, T., Pangalila, T., & Sendouw, R. H. E. (2018). Moral work, teaching
profession and character education in Forming Students Characters. SPC.
Masengi, E. E., Lumingkewas, E., & Supit, B. F. (2023). Implementasi Kebijakan Sertifikasi
Guru Dalam Meningkatkan Kinerja Guru Di SMA Negeri 2 Tondano. Academy of
Education Journal, 14(2), 10841095. https://www.atlantis-
press.com/proceedings/unicssh-22/125984016
Mogonta, E. A. P., Lengkong, J. S. J., & Sumual, S. D. M. (2023). Implementasi Kebijakan
Ujian Sekolah Berbasis Proyek Pada SMA Kristen 1 Tomohon Di Kota Tomohon. Jurnal
Mirai Management, 8(3).
Moleong, L. J. (2013). Metode Penelitian Kualitatif (Revisi). Remaja Rosdakarya.
Muspawi, M., & Lestari, A. (2020). Membangun kesiapan kerja calon tenaga kerja. Jurnal
Literasiologi, 4(1).
Retno, E. K. (2013). Pengaruh pendidikan dan kemiskinan terhadap pertumbuhan ekonomi di
Indonesia. Jurnal Pendidikan Ekonomi (JUPE), 1(3).
Rismawanda, R., & Khasanah, L. A. I. U. (2021). Penerapan Metode Kooperatif pada
Kompetensi Afektif dan Kongnitif Siswa Kelas IV MI Muhammadiyah 1 Sukodadi.
MANAZHIM, 3(2), 253262.
Roti, R. S., Lumapow, H. R., & Sumual, S. D. (2020). Implementation academic supervision of
principals at Taraitak public elementary school Langowan district, Indonesia. IJAR, 6(7),
106111.
Rotty, V. N. J., Giroth, L. G. J., Ruata, K. E., Undap, T. R., & Tengker, A. C. C. (2021).
Typology of teacher development. JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia), 7(4),
670677.
Sumual, S. D. M. (2023). Implementasi manajemen berbasis sekolah dalam peningkatan mutu
pembelajaran. Jurnal Bahana Manajemen Pendidikan, 12(1), 9599.
Sumual, S., Kewo, C. L., Dengah, L., Solang, J., & Koloay, D. S. (2023). Peningkatan
Kesiapan Siswa SMK Negeri 3 Bitung Dalam Memasuki DUnia Usaha dan Dunia
Industri (DUDI). BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(4), 24892495.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, January 2024, Page: 959-968
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
968
Sheyla Fitriananda Mamesah et.al (Manajemen praktek kerja kapangan....)
Walukow, M. R., Steward, L. E., Sumual, S. D. M., Sumual, T. E. M., & Mandey, L. J. (2023).
Manajemen Sumber Daya Manusia Inovatif Dan Kreatif Pembelajaran Seni Budaya Studi
Kasus: Pentas Seni Siswa Kelas XII SMA Negeri 1 Tomohon 2023. Jurnal Review
Pendidikan Dan Pengajaran (JRPP), 6(4), 36073617.
Wibowo, N. (2016). Upaya memperkecil kesenjangan kompetensi lulusan sekolah menengah
kejuruan dengan tuntutan dunia industri. Jurnal Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan,
23(1), 4559.