Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, January 2024, Page: 902-911
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
902
Fuadiyah Irfiana et.al (Pengaruh kepemimpinan Kepala Sekolah ....)
Pengaruh kepemimpinan Kepala Sekolah dan disiplin
Guru terhadap kinerja Guru
Fuadiyah Irfiana
a,1
, Romi Siswanto
b,2
a
Institut Pesantren KH. Abdul Chalim Pacet Mojokerto, Jawa Timur
b
Universitas Terbuka
1
2
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Sejarah Artikel:
Diterima: 14 Desember 2023
Direvisi: 21 Januari 2024
Disetujui: 3 Maret 2024
Tersedia Daring: 15 April 2024
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui ada atau tidak pengaruh
kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru; 2) mengetahui
ada atau tidak pengaruh disiplin guru terhadap kinerja guru; 3)
mengetahui ada atau tidak pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dan
disiplin guru terhadap kinerja guru. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1)
terdapat pengaruh positif yang sangat signifikan antara gaya
kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru; 2) terdapat
pengaruh positif yang sangat signifikan antara kepuasan kerja terhadap
kinerja guru; 3) terdapat pengaruh positif antara komitmen organisasi
dan kepuasan kerja secara bersama-sama terhadap kinerja guru.
Kata Kunci:
Kepemimpinan Kepala Sekolah
Disiplin Guru
Kinerja Guru
ABSTRACT
Keywords:
Principal Leadership
Teacher Discipline
Teacher Performance
This research aims to: 1) determine whether or not there is an influence of
school principal leadership on teacher performance; 2) knowing whether or
not there is an influence of teacher discipline on teacher performance; 3)
determine whether or not there is an influence of the principal's leadership
and teacher discipline on teacher performance. The research method used is
a quantitative method. The results of this research show that: 1) there is a
very significant positive influence between the principal's leadership style on
teacher performance; 2) there is a very significant positive influence between
job satisfaction and teacher performance; 3) there is a positive influence
between organizational commitment and job satisfaction together on teacher
performance.
©2024, Fuadiyah Irfiana, Romi Siswanto
This is an open access article under CC BY-SA license
1. Pendahuluan
Dalam implementasinya di sekolah, tujuan tersebut di atas dapat diperankan oleh kepala
sekolah dalam mengelola pendidikan, baik dalam perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan, dan pengendalian pendidikan di sekolah. Kepala sekolah dituntut
untuk dapat mengembangkan berbagai potensi dan kemampuannya dalam aspek
kepemimpinan dalam mengelola sumber daya sekolah sesuai dengan kemampuan dan
kebutuhannya(Juniarti et al., 2020). Sumber daya sekolah yang sangat penting dalam
mengembangkan mutu sekolah adalah guru, dimana seorang guru memiliki tugas dan peran
yang sangat besar untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik(Arifudin,
2022; Widiyaningsih & Narimo, 2023).
Kepala Sekolah yang berhasil apabila mereka memahami keberadaan sekolah sebagai
organisasi yang kompleks dan unik, serta mampu melaksanakan peranan kepala sekolah
sebagai seseorang yang diberi tanggung jawab untuk memimpin sekolah (Suryana &
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, January 2024, Page: 902-911
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
903
Fuadiyah Irfiana et.al (Pengaruh kepemimpinan Kepala Sekolah ....)
Iskandar, 2022). Guru merupakan salah satu faktor penentu tinggi rendahnya kualitas
pendidikan. Guru merupakan agen belajar karena seorang guru dituntut sebagai fasilitator,
motivator, pemacu dan pemberi inspirasi. Guru juga dapat memberikan kemudahan belajar
kepada peserta didik sehingga bangkit rasa ingin tahunya dan terjadilah proses belajar
yang tenang dan menyenangkan(Hartati et al., 2023).
Keberhasilan pendidikan di sekolah salah satunya ditentukan oleh motivasi kepala
sekolah untuk meningkatkan kinerja dan disiplin guru dalam mengelola sistem
persekolahan. Kepala sekolah sebagai pelaksanaan bertanggungjawab atas penyelenggaraan
kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga kependidikan lainnya dan
pendayagunaan serta pemeliharaan(Tyas et al., 2023) (Susanto, 2016).
Education is the most important indicator of a country’s progress (Asvio et al, 2019).
Education is a conscious effort to build quality human resources to compete (Tobari et al,
2018). Quality human resources are more important than the wealth of natural resources,
because the wealth of natural resources cannot guarantee the welfare and success of a nation
(Asvio et al, 2019).
Tugas dan fungsi kepala sekolah tentunya tidak sedikit salah satunya adalah sebagai
motivator yang kita artikan disini adalah sebagai pendorong atau penggerak yaitu
bagaimana kepala sekolah dapat mendorong atau menggerakkan bawahannya tenaga
pendidik dan kependidikan dalam pemenuhan tugas. Tugas tersebut tentunya dapat
diselesaikan tepat pada waktunya dan dikerjakan semaksimal mungkin dalam rangka mencapai
suatu keberhasilan bersama yaitu keberhasilan dalam melaksanakan visi dan misi sekolah yang
telah disepakati bersama.
Keberhasilan sekolah ditentukan oleh berbagai faktor, diantaranya kepemimpinan kepala
sekolah. Menurut Danim dan Suparno (2019) bahwa kepemimpinan adalah kemampuan
mempengaruhi suatu kelompok ke arah pencapaian tertentu. Pengaruh itu dihasilkan dari
interaksi atas dasar posisi formal ataupun informal.
Menurut Mulyasa (2011) kepala sekolah sedikitnya mempunyai peran dan fungsi
sebagai Edukator, Manajer, Administrator, Supervisor, Leader, Inovator dan Motivator.
Kemampuan yang harus diwujudkan kepala sekolah sebagai pimpinan dapat dianalisis dari
kepribadian, pengetahuan terhadap kependidikan, visi dan misi sekolah, kemampuan
mengambil keputusan, dan kemampuan berkomunikasi(Wardani, Lasmawan, & Suastra,
2023).
Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru berupa penciptaan iklim
sekolah yang dapat memacu atau menghambat efektifitas kerja guru. Sebagai pemimpin suatu
instansi pendidikan, kepala sekolah harus menjadi motor penggerak bagi berjalannya proses
pendidikan. Kepala sekolah selalu berupaya mencurahkan kemampuannya dalam menjalankan
tugasnya untuk mencapai tujuan. Kemampuan yang harus dimiliki seorang pemimpin dalam
hal ini kepala sekolah adalah memiliki kepribadian yang menjadi teladan bagi bawahannya,
kemampuan memotivasi, pengambilan keputusan, komunikasi dan pendelegasian
wewenang(Wardani, Lasmawan, & Kertih, 2023).
Pada sisi lain faktor disiplin dapat pula meningkatkan kinerja guru. Toha (2014)
menyatakan disiplin kerja sebagai pelaksanaan manajemen untuk memperteguh
pedoman-pedoman dipandang erat keterkaitannya dengan kinerja. Pernyataan tersebut
didukung oleh pendapat Malthis dan Jackson bahwa disiplin kerja berkaitan erat dengan
perilaku karyawan dan berpengaruh terhadap kinerja. Kepemimpinan kepala sekolah adalah
motivator bagi kepatuhan diri pada disiplin kerja para guru. Walaupun disiplin ini hanya
merupakan salah satu bagian dari ciri kinerja guru dan berkaitan dengan
prosentasi kehadiran, ketidakpatuhan pada aturan, menurunnya produktivitas kerja dan apatis,
tetapi ternyata hal ini membawa dampak yang sangat besar terutama pada sistem pendidikan
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, January 2024, Page: 902-911
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
904
Fuadiyah Irfiana et.al (Pengaruh kepemimpinan Kepala Sekolah ....)
kita yang masih memerlukan keberadaan guru secara dominan dalam proses
pembelajaran(Wardani et al., 2022). Pada tahap inilah kepemimpinan kepala sekolah dituntut
untuk mampu memimpin atau mengelola sekolah, juga dituntut untuk mampu menciptakan
suasana yang kondusif di lingkungan kerja sehingga dapat mencegah timbulnya desintegrasi
dan mampu memberikan dorongan agar semua komponen yang ada di sekolah bersatu
mencapai tujuan yang ingin dicapai.
Berdasarkan pengamatan peneliti dilapangan bahwa kepala sekolah SMP N 2 Sukasada
jarang sekali berada disekolah, hal ini dikarenakan banyaknya tugas diluar sekolah seperti
rapat dengan berbagai instansi yang harus dihadiri guna menentukan kemajuan sekolah harus
dihadiri oleh kepala sekolah. Dengan jarangnya keberadaan kepala sekolah tersebut, tentunya
dapat memberi jarak komunikasi antara kepala sekolah dengan guru. Komunikasi yang kurang
dari kepala sekolah akan dapat mempengaruhi kinerja guru, karena kurangnya arahan langsung
dari kepala sekolah sebagai sarana bagi guru. Dengan jarangnya kepala sekolah berada di
sekolah memicu beberapa guru sering datang terlambat, tidak hadir bahkan ketika
disekolahpun mereka tidak menjalankan tugasnya mengajar hanya memberikan catatat
terhadap siswa. Ini salah satu faktor yang membuat gurukurang meningkatkan kinerjanya dan
disiplin. Padahal keberhasilan yang dicapai guru dalam bekerja ditentukan oleh motivasi yang
dimilikinya. Sedangkan untuk menjadikan sekolah agar dapat mencetak lulusan yang
berkualitas diperlukan kinerja yang baik dari guru untuk dapat meningkatkan
produktivitas di sekolah tersebut.
Dalam kasus pada SMP N 2 Sukasada pada saat ini masih banyak hal yang harus
ditingkatkan, baik dari kinerja guru, kedisiplinansampai gaya kepemimpinan kepala sekolah.
Hal ini juga diperkuat oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Rusneli dkk (2018) yang
berjudul Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Disiplin Kerja, dan Konsep Diri terhadap
Kompetensi Profesional Guru SD Negeri,berdasarkan hasil penelitiannya bahwa terdapat
pengaruh kepemimpinan kepala sekolah, disiplin kerja, dan konsep diri secara bersama-sama
terhadap kompetensi profesional guru guru di SDN Daerah Binaan I Kecamatan Baradatu.
Produktivitas kinerja guru akan baik, bila didukung oleh suasana iklim sekolah yang
nyaman, kondusif dan kompetitif. Situasi ini mendorong guru lebih bergairah, berdisiplin dan
memberikan kinerja yang baik dalam mengajar. Bila suasana iklim sekolah tidak mendukung,
sepertikepemimpinan kepala sekolah bersikap acuh terhadap guru yang rajin dan yang malas,
guru sering mangkir atau datang terlambat, mengurangi jam mengajar kepada siswa, hal ini
akan berdampak pada pekerjaan atau kinerja guru yang menurun. Berdasarkan latar belakang
di atas maka peneliti melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Kepemimpinan Kepala
Sekolah dan Disiplin Guru terhadap Kinerja Guru di SMP N 2 Sukasada.
2. Metode
Metode dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan survey. Sejalan
dengan penelitian ini, menurut Sugiyono (2015) mengemukakan bahwa metode survey
digunakan untuk mendapatkan data-data tempat terentu yang alamiah bukan buatan, tetapi
peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data misalnya dengan mengedarkan
angket/kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya.
Populasi dalam penelitian ini ialah penelitian ini adalah seluruh guru SMP N 2 Sukasada
yang berjumlah 38 orang termasuk Kepala Sekolah dan guru honorer. Teknik pengumpulan
data melalui angket/kuesioner dan dokumentasi. Sebelum angket/kuesioner didistribusikan
kepada responden dilakukan uji validitas dan reliabilitas terlebih dahulu.
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan Teknik analisis data korelasi
sederhana dan regresi berganda dengan bantuan program SPSS For Windows Versi 21.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, January 2024, Page: 902-911
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
905
Fuadiyah Irfiana et.al (Pengaruh kepemimpinan Kepala Sekolah ....)
Adapun tahap pelaksanaan analisis meliputi: (1) analisis deskriptif, (2) uji persyaratan analisis:
uji normalitas, uji homogenitas dan uji linearitas, dan (3) uji hipotesis.
3. Hasil dan Pembahasan
A. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap
Kinerja
Guru
Hasil pengujian hipotesis pertama dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif
antara gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru.Kesimpulan tersebut
menunjukkan bahwa semakin tinggi efektif gaya kepemimpinan kepala sekolah, maka akan
semakin tinggi pula kinerja guru. Kuadrat koefesien korelasi anara kedua variabel sebesar
0,684. dapat diinterpretasikan bahwa bila tidak dilakukan kontrol terhadap variabel lain,
maka 68,40% proporsi variansi kinerja guru dapat dijelaskan oleh tingkat gaya kepemimpinan
kepala sekolah.
Tabel 1 Hasil
Uji
F Regresi dengan Variabel
Ki
ne
r
j
a
Guru
sebagai Variabel
D
e
pe
nd
e
n
ANAVA
a
Model
Sum of Squares
df
F
Sig.
1 Regression Residual
Total
551,067
2
14,105
,000
b
625,104
32
1176,171
34
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X2, X1
Tabel 2. Hasil Uji t Regresi dengan Variabel Kinerja Guru sebagai Variabel Dependen
Coefficientsa
Unstandardize
d
C
o
e
ffic
ie
n
t
s
S
tan
dardi
z
e
d
C
o
e
ffic
i
e
n
ts
C
o
ll
inea
ri
t
y
S
tatis
tics
Mo
de
l
B
Std.
E
rr
o
r
B
e
ta
t
S
ig
.
T
o
le
ra
nce
VIF
(
C
ons
tan
t
)
13
,
003
4
,5
95
2
,8
30
,0
08
x1
,2
41
,1
43
,2
67
1
,6
88
,1
01
,6
63
1
,5
08
x2
,3
70
,1
19
,4
94
3
,1
22
,0
04
,6
63
1
,5
08
a. Dependent Variable: Y
Sedangkan dari bentuk pengaruh antara gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap
kinerja guru ditunjukkan oleh persamaan garis regresi sederhana Ŷ = 138,57 + 1,65X1.
Persamaan garis regresi tersebut menunjukkan kebermaknaannya yang berarti pada taraf
signifikansi 5%. Persamaan garis tersebut dapat diinterpretasikan bahwa perubahan satu unit
skor kinerja guru akan diikuti oleh perubahan skor gaya kepemimpinan kepala sekolah
sebesar 1,65 unit pada arah yang sama dengan konstanta sebesar 138,57. Gaya kepemimpinan
ialah seorang pemimpin yang melakukan koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan
orang lain, sehingga sasaran- sasaran organisasi dapat dicapai dengan gaya dan prilaku
pemimpin tersebut. Pemimpin yang baik bukanlah menyelesaikan tugas pribadinya,
melainkan berupaya membantu orang lain menyelesaikan tugas-tugasnya mereka dengan
baik.
Berdasarkan pengertian di atas, bahwa gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh kepala
sekolah sebagai pimpinan di sekolah harus dapat menggerakkan, mengarahkan perilaku
guru untuk berbuat dan bekerja sebaik mungkin guna mencapai tujuan bersama yang telah
ditetapkan, sesuai dengan gaya dan karakteristik iklim dan personal guru sebagai bawahan.
Untuk dapat melaksanakan kepemimpinannya, seorang kepala sekolah dituntut mempunyai
pengetahuan dan keterampilan sebagai pemimpin. Pengetahuan dan keterampilan ini dapat
diperoleh melalui pengalaman belajar secara teori ataupun dari pengalamannya dalam praktek
selama menjadi pemimpin. Dan perlunya langkah-langkah evaluasi dari setiap cara atau gaya
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, January 2024, Page: 902-911
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
906
Fuadiyah Irfiana et.al (Pengaruh kepemimpinan Kepala Sekolah ....)
kepemimpinan yang diterapkan, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Keseimbangan dan kesesuaian gaya kepemimpinan yang diterapkan, akan menciptakan tujuan
yang hendak dicapai. Unsur kepemimpinan kepala sekolah adalah pengaruh yang
dimilikinya dan kemampuan menggunakan pengaruh tersebut serta akibat pengaruh itu bagi
orang yang hendak dipengaruhi yaitu para guru, pegawai, dan warga sekolah lainnya.
Pengelolaaan fungsi kepemimpinan kepala sekolah tersebut dapat memberikan pengaruh
terhadap kinerja guru, dengan demikian keberhasilan tujuan pendidikan akan mudah tercapai.
Maka indikator evaluasi dari gaya kepemimpinan kepala sekolah memeroleh skor tertinggi.
Korelasi antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru yang
diperoleh pada penelitian ini menunjukkan kebermaknannya, baik melalui korelasi product
moment maupun korelasi parsial. Hasil analisis ini memberikan petunjuk bahwa gaya
kepemimpinan kepala sekolah merupakan salah satu faktor utama yang berkonstribusi
terhadap kinerja guru. Dari hasil itu pula dapat diinterpretasikan bahwa peningkatan
efektivitas gaya kepemimpinan kepala sekolah akan memberikan konstribusi yang berarti
terhadap kinerja guru. Hasil penelitian ini terkait pengaruh gaya kepemimpinan kepala sekolah
dengan kinerja guru, telah sesuai dengan pendapat dari Sutisna (Sutanto, 2016) mengatakan
bahwa peran dari kepala sekolah sebagai seorang pemimpin adalah menjadi kunci dari
peningkatan atau perkembangan sekolah. Peningkatan kinerja dapat tercapai apabila kepala
sekolah sebagai pemimpin mampu membimbing dan sanggup membina warga lingkungan
sekolah terutama guru, sebab guru merupakan salah satu faktor penentu tinggi rendahnya
mutu hasil pendidikan. Jika guru telah mendapatkan perhatian yang lebih dalam kegiatan
pengajaran yang dilakukannya, maka hal itu akan meningkatkan kinerja, khususnya kinerja
mengajarnya.
Hasil penelitian ini pun di dukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ismarini
dkk (2014) dengan judul “Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Disiplin Kerja dan Iklim
Kerja Sekolah Terhadap Kinerja Guru SMP Negeri Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten
Lampung Utara. Hasil penelitian memberi kesimpulan bahwa: 1) terdapat pengaruh positif
dan signifikan kepemimpinan kepala sekolah dengan konstribusi sebesar 30,1% terhadap
kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara, 2)
terdapat pengaruh positif dan signifikan disiplin kerja dengan kontribusi sebesar 31,1%
terhadap kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung
Utara, 3) terdapat pengaruh positif dan signifikan iklim kerja sekolah dengan kontribusi
sebesar 33,5% terhadap kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten
Lampung Utara, 4) terdapat pengaruh kepemimp inan kepala sekolah, disiplin kerja dan iklim
kerja sekolah secara bersama-sama dengan konstribusi sebesar 35,9% terhadap kinerja guru
SMP Negeri di Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara
B. Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Guru
Hasil pengujian hipotesis kedua dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara
disiplin kerja terhadap kinerja guru. Kesimpulan tersebut menunjukkan bahwa semakin
tinggi disiplin kerja, maka akan semakin tinggi Pula kinerja guru. Kuadrat koefesoan
korelasi antara kedua variabel (r2y2) sebesar 0,5069 dapat diinterpretasikan bahwa bila
tidak dilakukan kontrol terhadap variabel lain, maka 50,69% proporsi variansi kinerja guru
dapat dijelaskan oleh tingkat disiplin kerja.
Sedangkan dari bentuk pengaruh antara disiplin kerja terhadap kinerja guru
ditunjukkan oleh persamaan garis regresi sederhana Ŷ = 73,05 + 1,62X2. Persamaan garis
regresi menunjukkan kebermaknaan yang berarti pada taraf signifikansi 5%. Persamaan garis
regresi tersebut dapat diinterpretasikan bahwa perubahan satu unit skor kinerja guru akan
diikuti oleh perubahan skor disiplin kerja sebesar 1,62 unit pada arah yang sama dengan
konstanta sebesar 73,05.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, January 2024, Page: 902-911
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
907
Fuadiyah Irfiana et.al (Pengaruh kepemimpinan Kepala Sekolah ....)
Disiplin kerja merupakan suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses
serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetian, keteraturan
dan atau ketertiban. Karena sudah menyatu dengan dirinya, sikap atau perbuatan yang
dilakukannya bukan lagi atau sama sekali tidak dirasakan sebagai beban, bahkan sebaliknya
akan membebani dirinya bilamana ia berbuat tidak sebagaimana lazimnya.
Dalam kaitanya dengan pekerjaan, disiplin merupakan suatu sikap dan perilaku yang
menunjukkan ketaatan terhadap peraturan. Sikap disiplin akan muncul manakala bila telah
muncul niat dari dalam diri guru itu sendiri, hal ini akan lebih kuat mendorong sikap dan
perilaku untuk patuh dan mentaati peraturan sekolah. Sikap dan perilaku disiplin muncul
ditandai oleh berbagai inisiatif, kemauan dan kehendak dalam mentaati segala peraturan yang
berlaku. Sementara Kinerja guru merupakan suatu hasil yang dicapai dari apa yang telah
diemban dan diamanatkan kepada guru dan dapat dipertanggungjawabkan hasilnya.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah hasil kerja
seseorang atau pegawai dalam suatu bidang pekerjaan sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan berdasarkan standar yang telah ditetapkan sesuai dengan moral dan etika yang
berlaku.
Korelasi antara disiplin kerja dengan kinerja guru yang diperoleh pada penelitian ini
menunj ukkan kebermaknannya, baik melalui korelasi product moment maupun korelasi
parsial. Hasil analisis ini memberikan petunjuk bahwa disiplin kerja merupakan salah satu
faktor utama yang berkonstribusi terhadap kinerja guru. Dari hasil itu pula dapat
diinterpretasikan bahwa peningkatan disiplin kerja akan memberikan konstribusi yang berarti
terhadap kinerja guru. Hasil penelitian ini terkait pengaruh disiplin kerja dengan kinerja
guru, telah sesuai dengan pendapat dari Sutisna (Sutanto, 2016) yang mengatakan bahwa
disiplin positif merupakan suatu sikap dan iklim organisasi yang setiap anggotanya mematuhi
peraturan-peraturan organisasi atas kemauannya sendiri. Artinya apabila mereka patuh
pada tata tertib, memahami, dan menerapkannya karena kepatuhan bukan karena takut.
Apabila melanggar tata tertib organisasi artinya mereka akan memperoleh hukuman. Guru
yang mempunyai disiplin kerja yang positif tentunya akan berdampak pada performa dan
kinerja guru sebab keadaan tersebut berpengaruh terhadap suasana kerja. Disiplin kerja yang
baik akan menciptakan suasana kerja yang kondusif. Melalui disiplin pula timbul keinginan
dan kesadaran untuk menaati peraturan organisasi dan norma sosial. Namun tetap
pengawasan terhadap pelaksanaan disiplin tersebut perlu dilakukan. Jadi disiplin kerja bagi
guru adalah persepsi guru terhadap sikap pribadi guru dalam hal ketertiban dan keteraturan diri
yang dimiliki oleh guru dalam bekerja di sekolah tanpa ada pelanggaran-pelanggaran yang
merugikan dirinya.
Hasil penelitian ini pun didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Rifai (2018)
dengan judul “Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Disiplin Kerja Guru di SDN
060794 Kecamatan Medan Area. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana
kepemimpinan negara kepala sekolah di
060794 sekolah dasar Medan, bagaimana keadaan disiplin guru pendidikan agama
Islam yang bekerja di sekolah dasar 060794 wilayah Medan, dan apakah ada pengaruh
yang signifikan antara kepemimpinan Disiplin Kepala Sekolah terhadap Guru Pendidikan
Agama Islam di SD Negeri 060794 Medan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui Status kepemimpinan kepala sekolah pada sekolah dasar 060794
Medan, untuk mengetahui keadaan disiplin kerja guru pendidikan Islam di sekolah dasar
060794 Medan, dan untuk mengetahui signifikan pengaruh antara kepemimpinan disiplin
kerja kepala sekolah terhadap guru pendidikan agama Islam di SD Negeri 060794 Medan.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Instrumen penelitian
menggunakan IE sekarang dan observasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa keterampilan
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, January 2024, Page: 902-911
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
908
Fuadiyah Irfiana et.al (Pengaruh kepemimpinan Kepala Sekolah ....)
mengajar guru sekolah dasar di 060794 Kecamatan Medan cukup baik, hal ini ditandai dengan
adanya upaya guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran bagi siswa, melaksanakan
Sejatinya sehingga pembelajaran tujuan dapat dicapai. Berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan disiplin kerja
kepala sekolah terhadap guru pendidikan agama Islam, ini dibuktikan berdasarkan
perhitungan bahwa nilai yang diperoleh rxy = 0,50 dengan kategori sedang.
C. Pengaruh Interaksi antara Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Disiplin
Kerja terhadap Kinerja Guru
Hasil pengujian hipotesis ketiga dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan kepala
sekolah dan disiplin kerja secara bersama-sama mempunyai pengaruh positif terhadap
kinerja guru. Koefisien korelasi ganda antara kedua variabel bebas dengan variabel terikat
Ry.12 sebesar 0,684. Dari koefisien korelasi tersebut, dapat dihitung koefisien determinasi
(R2) sebesar 0,684 berarti bahwa 68,40% proporsi varaians kinerja guru dapat dijelaskan
secara bersama-sama oleh gaya kepemimpinan kepala sekolah serta disiplin kerja.
Kinerja merefleksikan kesuksesan suatu organisasi, maka dipandang penting untuk
mengukur karakteristik tenaga kerjanya. Kinerja guru merupakan kulminasi dari tiga elemen
yang saling berkaitan yakni keterampilan, upaya sifat keadaan dan kondisi eksternal. Tingkat
keterampilan merupakan bahan mentah yang dibawa seseorang ke tempat kerja seperti
pengalaman, kemampuan, kecakapan-kecakapan antar pribadi serta kecakapan teknik. Upaya
tersebut diungkap sebagai motivasi yang diperlihatkan karyawan untuk menyelesaikan tugas
pekerjaannya. Sedangkan kondisi eksternal adalah tingkat sejauh mana kondisi eksternal
mendukung produktivitas kerja.
Kepemimpinan di bidang pendidikan memiliki pengertian bahwa pemimpin harus
memiliki keterampilan dalam mempengaruhi, mendorong, membimbing, mengarahkan dan
menggerakkan orang lain yang ada hubungannya dengan pelaksanaan dan pengembangan
pendidikan dan pengajaran ataupun pelatihan agar segenap kegiatan dapat berjalan secara
efektif dan efisien yang pada gilirannya akan mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran yang
telah ditetapkan. Sementara disiplin kerja adalah kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui
proses serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetian,
keteraturan dan atau ketertiban. Karena sudah menyatu dengan dirinya, sikap atau perbuatan
yang dilakukannya bukan lagi atau sama sekali tidak dirasakan sebagai beban, bahkan
sebaliknya akan membebani dirinya bialamana ia berbuat tidk sebagaimana lazimnya. Hasil
penelitian memperlihatkan kepemimpinan kepala sekolah salah satu variabel bebas penelitian
memiliki hubungan yang positif dengan disiplin dan kinerja guru. Semakin tinggi
kepemimpinan kepala sekolah semakin tinggi pula disiplin kerja yang berpengaruh terhdap
kinerja guru, namun sebaliknya semakin rendah kepemimpinan kepala sekolah
mengakibatkan disiplin dan kinerja guru menjadi rendah.
Berdasarkan penelitian ini, dapat diartikan bahwa kinerja guru akan tinggi
apabila gaya kepemimpinan kepala sekolah efektif dan jika guru memiliki disiplin kerja yang
tinggi pula. Kinerja guru dapat dioptimalkan dengan gaya kepemimpinan kepala sekolah yang
dapat mendorong guru untuk memiliki disiplin yang tinggi terhadap sekolah agar mereka
selalu menunjukkan performa terbaik dalam mencapai tujuan sekolah. Dengan demikian
temuan penelitian ini mendukung pendapat bahwa interaksi antara disiplin kerja dan gaya
kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh langsung positif terhadap kinerja guru.
Hasil penelitian ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Supriadi (2017)
dengan judul Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Madrasah dan Disiplin Kerja Terhadap
Kinerja Guru Di Madrasah Tsanawiyah Diniyyah Putri Lampung, Kecamatan Gedong
Tataan, Kabupaten Pesawaran Tahun 2016. Penelitian ini bertujuan untuk; a) Menganalisis
pengaruh gaya kepemimpinan kepala madrasah terhadap kinerja guru MTs Diniyyah Putri
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, January 2024, Page: 902-911
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
909
Fuadiyah Irfiana et.al (Pengaruh kepemimpinan Kepala Sekolah ....)
Lampung. b) Menganalisis pengaruh disiplin guru terhadap kinerja guru MTs Diniyyah Putri
Lampung. c) Menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan kepala madrasah dan disiplin guru
secara bersama-sama terhadap kinerja guru MTs Diniyyah Putri Lampung. Penelitian
ini merupakan penelitian kuantitatif. Populasi penelitian adalah tenaga pendidik dan
kependidikan Madrasah Tsanawiyah Diniyyah Putri Lampung yang berjumlah 55 orang.
Seluruh anggota populasi menjadi sampel dalam penelitian ini total sampling Tehnik
pengumpulan data menggunakan metode angket, observasi, dokumentasi. Sedangkan
analisis data menggunakan analisis kuantitatif. Untuk menguji pengaruh gaya
kepemimpinan kepala madrasah terhadap kinerja guru dan disiplin kerja terhadap kinerja guru
digunakan regresi sederhana, sedangkan Analisis regresi berganda digunakan untuk mengukur
seberapa jauh pengaruh gaya kepemimpinan kepala madrasah, sikap guru dan disiplin kerja
guru terhadap kinerja guru. Hasil penelitian ini di dukung juga oleh penelitian yang dilakukan
oleh Rohma et al (2020) dan Murkatik et al (2020).
4. Kesimpulan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) terdapat pengaruh positif yang sangat
signifikan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru yang
ditunjukkan oleh persamaan garis regresi sederhana Ŷ = 138,57 + 1,65X1. Ini berarti, bahwa,
peningkatan efektivitas gaya kepemimpinan kepala madrasah akan mengakibatkan
meningkatnya kinerja guru. 2) terdapat terdapat pengaruh positif yang sangat signifikan antara
kepuasan kerja terhadap kinerja guru yang ditunjukkan oleh persamaan garis regresi
sederhana Ŷ = 73,05 + 1,62X2. dengan konstanta sebesar 73,05. Ini berarti, peningkatan
disiplin kerja guru akan mengakibatkan meningkatnya kinerja guru. 3) terdapat pengaruh
positif antara komitmen organisasi dan kepuasan kerja secara bersama-sama terhadap kinerja
guru yang ditunjukkan oleh koefisien korelasi ganda antara kedua variabel bebas dengan
variabel terikat Ry.12 sebesar 0,833. Ini berarti, bila terjadi kenaikan pada efektivitas gaya
kepemimpinan kepala madrasah dan dilakukan kontrol terhadap disiplin kerja guru, maka
kenaikan tersebut akan diikuti oleh kenaikan pada kinerja guru.
5. Ucapan Terima Kasih
Penulis mengucapkan terima kasih diberikan kepada semua pihak yang membantu
penulisan dan penerbitan jurnal ini sehingga artikel ini dapat dipublikasikan.
6. Daftar Pustaka
Arifudin, O. (2022). Optimalisasi kegiatan ekstrakurikuler dalam membina karakter peserta
didik. JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 5(3), 829837.
Asvio, N., Yamin, M., & Risnita. (2019). Influence of Leadership Style, Emotional
Intelligence and Job Satisfaction toward Organizational Commitment (Survey at SMA
Muhammadiyah South Sumatera). International Journal of Scientific & Technology
Research 8 (8).
Danim, S., & Suparno. (2019). Manajemen dan Kepemimpinan Transformasional
ekepalasekolahan. Jakarta: Rineka Cipta.
Hartati, S., Aslamiyah, N., Wulandari, A., & Afifah, A. L. (2023). Pelatihan penulisan dan
pengembangan budaya literasi diri untuk guru-guru PAI Madarasah Tsanawiyah
Lampung Selatan. Laporan Pengabdian Masyarakat, 7(2), 17.
Ismarini, E., Djasmi, S., & Suntoro, I. (2014). Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah,
Disiplin Kerja dan Iklim Kerja Sekolah terhadap Kinerja Guru SMP Negeri Kecamatan
Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara. Jurnal Manajemen Mutu Pendidikan 2 (1).
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, January 2024, Page: 902-911
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
910
Fuadiyah Irfiana et.al (Pengaruh kepemimpinan Kepala Sekolah ....)
Juniarti, E., Ahyani, N., & Ardiansyah, A. (2020). Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan
Disiplin Guru terhadap Kinerja Guru. Journal of Education Research, 1(3), 193199.
Mulyasa, E. (2011). Menjadi Kepala Sekolah Yang Profesional. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Murkatik, K., Harapan, E., & Wardiah, D. (2020). The Influence of Professional and Pedagogic
Competence on Teacher’s Performance. Journal of Social Work and Science
Education,1(1), 58-69. Retrieved from
https://ejournal.karinosseff.org/index.php/jswse/article/view/10.
Professionalism toward Teacher’s Performance. Journal of Social Work and Science
Education,1(1),13-23.Retrieved from
https://ejournal.karinosseff.org/index.php/jswse/article/view/6
Rusneli., Sumadi., & Karwan, H. (2018). Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Disiplin
Kerja, dan Konsep Diri Terhadap Kompetensi Profesional Guru SD Negeri. Jurnal
Manajemen Mutu Pendidikan FKIP Unila 6 (1).
Rifa’i, M. (2018). Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Disiplin Kerja Guru di SD
Negeri 060794 Kecamatan Medan Area. HIJRI- Jurnal Manajemen Pendidikan dan
Keislaman, 7 (1).
Rohma, S., Harapan, E., & Wardiah, D. (2020). The Influence of School-Based Management
and Teacher’s
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R &
D. Bandung: Alfabeta.
Supriadi. (2017). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Madrasah dan Disiplin Kerja terhadap
Kinerja Guru di Madrasah Tsanawiyah Diniyyah Putri Lampung, Kecamatan
Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran. UIN Raden Intan Lampung: Tesis.
Sutanto, A. (2016). Manajemen Peningkatan Kinerja Guru Konsep, Strategi, dan
Implementasi. Jakarta: Kencana.
Suryana, C., & Iskandar, S. (2022). Kepemimpinan kepala sekolah dalam menerapkan konsep
merdeka belajar di sekolah dasar. Jurnal Basicedu, 6(4), 73177326.
Tobari., Kristiawan, M. & Asvio, N. (2018). The Strategy of Headmaster on Upgrading
Educational Quality in Asean Economic Community (AEC) Era. International Journal of
Scientific & Technology Research 7 (4).
Toha, M. (2014). Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: PT Raja Grapindo.
Tyas, D. R. M., Miyono, N., & Kusumaningsih, W. (2023). Pengaruh supervisi akademik dan
kepuasan kerja guru terhadap profesionalisme Guru Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan
Kembang Kabupaten Jepara. Didaktik: Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang, 9(5), 3854
3862.
Wahjosumidjo. (2013). Kepemimpinan Kepala Sekolah (Tinjauan Teoritik dan
Permasalahannya). Jakarta: Rajawali Press.
Wardani, I. U., Aziz, A., Husni, M., & Aslehatun, M. (2022). Implementasi Pembelajaran Peta
Konsep Terhadap Kreativitas dan Hasil Belajar Peserta Didik. Jurnal DIDIKA: Wahana
Ilmiah Pendidikan Dasar, 8(2), 277290.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, January 2024, Page: 902-911
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
911
Fuadiyah Irfiana et.al (Pengaruh kepemimpinan Kepala Sekolah ....)
Wardani, I. U., Lasmawan, I. W., & Kertih, I. W. (2023). Implementasi Pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) dalam Membentuk Karakter Siswa. EDUKASIA: Jurnal
Pendidikan Dan Pembelajaran, 4(1), 667672.
Wardani, I. U., Lasmawan, I. W., & Suastra, I. W. (2023). Guru dan tantangan kurikulum baru:
analisis peran guru dalam kebijakan kurikulum baru. Jurnal Darma Agung, 31(5), 301
313.
Widiyaningsih, P., & Narimo, S. (2023). Peran Guru dalam Memaksimalkan Semangat Belajar
Peserta Didik pada Implementasi Program Kurikulum Merdeka di SMK Negeri 1
Boyolali. JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 6(8), 63256332.