Iskandar, 2022). Guru merupakan salah satu faktor penentu tinggi rendahnya kualitas
pendidikan. Guru merupakan agen belajar karena seorang guru dituntut sebagai fasilitator,
motivator, pemacu dan pemberi inspirasi. Guru juga dapat memberikan kemudahan belajar
kepada peserta didik sehingga bangkit rasa ingin tahunya dan terjadilah proses belajar
yang tenang dan menyenangkan(Hartati et al., 2023).
Keberhasilan pendidikan di sekolah salah satunya ditentukan oleh motivasi kepala
sekolah untuk meningkatkan kinerja dan disiplin guru dalam mengelola sistem
persekolahan. Kepala sekolah sebagai pelaksanaan bertanggungjawab atas penyelenggaraan
kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga kependidikan lainnya dan
pendayagunaan serta pemeliharaan(Tyas et al., 2023) (Susanto, 2016).
Education is the most important indicator of a country’s progress (Asvio et al, 2019).
Education is a conscious effort to build quality human resources to compete (Tobari et al,
2018). Quality human resources are more important than the wealth of natural resources,
because the wealth of natural resources cannot guarantee the welfare and success of a nation
(Asvio et al, 2019).
Tugas dan fungsi kepala sekolah tentunya tidak sedikit salah satunya adalah sebagai
motivator yang kita artikan disini adalah sebagai pendorong atau penggerak yaitu
bagaimana kepala sekolah dapat mendorong atau menggerakkan bawahannya tenaga
pendidik dan kependidikan dalam pemenuhan tugas. Tugas tersebut tentunya dapat
diselesaikan tepat pada waktunya dan dikerjakan semaksimal mungkin dalam rangka mencapai
suatu keberhasilan bersama yaitu keberhasilan dalam melaksanakan visi dan misi sekolah yang
telah disepakati bersama.
Keberhasilan sekolah ditentukan oleh berbagai faktor, diantaranya kepemimpinan kepala
sekolah. Menurut Danim dan Suparno (2019) bahwa kepemimpinan adalah kemampuan
mempengaruhi suatu kelompok ke arah pencapaian tertentu. Pengaruh itu dihasilkan dari
interaksi atas dasar posisi formal ataupun informal.
Menurut Mulyasa (2011) kepala sekolah sedikitnya mempunyai peran dan fungsi
sebagai Edukator, Manajer, Administrator, Supervisor, Leader, Inovator dan Motivator.
Kemampuan yang harus diwujudkan kepala sekolah sebagai pimpinan dapat dianalisis dari
kepribadian, pengetahuan terhadap kependidikan, visi dan misi sekolah, kemampuan
mengambil keputusan, dan kemampuan berkomunikasi(Wardani, Lasmawan, & Suastra,
2023).
Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru berupa penciptaan iklim
sekolah yang dapat memacu atau menghambat efektifitas kerja guru. Sebagai pemimpin suatu
instansi pendidikan, kepala sekolah harus menjadi motor penggerak bagi berjalannya proses
pendidikan. Kepala sekolah selalu berupaya mencurahkan kemampuannya dalam menjalankan
tugasnya untuk mencapai tujuan. Kemampuan yang harus dimiliki seorang pemimpin dalam
hal ini kepala sekolah adalah memiliki kepribadian yang menjadi teladan bagi bawahannya,
kemampuan memotivasi, pengambilan keputusan, komunikasi dan pendelegasian
wewenang(Wardani, Lasmawan, & Kertih, 2023).
Pada sisi lain faktor disiplin dapat pula meningkatkan kinerja guru. Toha (2014)
menyatakan disiplin kerja sebagai pelaksanaan manajemen untuk memperteguh
pedoman-pedoman dipandang erat keterkaitannya dengan kinerja. Pernyataan tersebut
didukung oleh pendapat Malthis dan Jackson bahwa disiplin kerja berkaitan erat dengan
perilaku karyawan dan berpengaruh terhadap kinerja. Kepemimpinan kepala sekolah adalah
motivator bagi kepatuhan diri pada disiplin kerja para guru. Walaupun disiplin ini hanya
merupakan salah satu bagian dari ciri kinerja guru dan berkaitan dengan
prosentasi kehadiran, ketidakpatuhan pada aturan, menurunnya produktivitas kerja dan apatis,
tetapi ternyata hal ini membawa dampak yang sangat besar terutama pada sistem pendidikan