yang telah dikembangkan dinilai valid, praktis, dan efektif. Oleh karena itu, modul
ajar materi pesawat sederhana berbasis problem based learning dianggap layak
untuk digunakan di sekolah.
4. Kesimpulan
Penelitian dan pengembangan ini menghasilkan sebuah produk berupa modul ajar berbasis
problem based learning untuk materi pesawat sederhana kelas IV. Produk pengembangan
berbasis problem based learning ini telah divalidasi oleh dosen ahli, yaitu ahli materi, ahli media,
dan ahli bahasa. Hasil validasi rata-rata mencapai 83,56%, yang menunjukkan bahwa produk
pengembangan ini valid dan layak untuk digunakan. Berdasarkan tingkat kepraktisan keterbacaan
modul ajar oleh guru dengan presentasi 92,03% dan peserta didik 96,56% memiliki keterbacaan
yang baik. Uji normalitas juga diperoleh nilai kelas eksperimen yaitu 0,008 > 0,005. Oleh karena
itu, data angket minat belajar peserta didik berdistribusi normal. Selanjutnya, diperoleh nilai t-test
one sampel negatif jika t hitung < t tabel maka Ho (hipotesis nihil) ditolak dan Ha (hipotesis
alternatif) diterima. Karena nilai t hitung (-5,594) < nilai t tabel (1,970) maka Ho ditolak dan Ha
diterima. Artinya terdapat pengaruh penggunaan modul ajar berbasis PBL oleh peserta didik kelas
IV SDK Santa Agnes Ruteng IV.
Selain itu, bahan ajar berupa modul berbasis problem based learning ini terbukti efektif dalam
pembelajaran. Keefektifan ini tercermin dari rata-rata nilai pre-test sebesar 48,26, yang meningkat
menjadi 84,35 pada post-test. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan pemahaman peserta didik
atau siswa sebelum dan setelah menggunakan modul ajar tersebut. Keterlaksanaan pembelajaran
dengan persentase 93,74% dikategorikan sebagai ‘sangat baik’. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa produk pengembangan berbasis problem based learning ini valid, praktis, dan
efektif untuk digunakan dalam proses pembelajaran.
5. Daftar Pustaka
Ahmadi, F., Witanto, Y., & Ratnaningrum, I. (2017). Pengembangan media edukasi “Multimedia
Indonesian Culture” (MIC) Sebagai Penguatan Pendidikan Karakter Siswa Sekolah Dasar.
Jurnal Penelitian Pendidikan, 34(2), 127–136.
Almarzooq, Z. I., Lopes, M., & Kochar, A. (2020). Virtual Learning During the COVID-19
Pandemic: A Disruptive Technology in Graduate Medical Education. Journal of the
American College of Cardiology, 75(20), 2635–2638.
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.jacc.2020.04.015
Borich, G. D. (1994). Observation Skills for Effective Teaching. Mac Millan Publishing
Company.
Fatonah, S., & Assingkily, M. S. (2020). Quo Vadis Materi Pesawat Sederhana Dalam
Pembelajaran Ipa Sekolah Dasar Di Era Disrupsi. Edu Sains Jurnal Pendidikan Sains &
Matematika, 8(1), 46–60. https://doi.org/10.23971/eds.v8i1.1899
Handayani, D., Anwar, Y. A. S., Junaidi, E., & Hadisaputra, S. (2022). Pengembangan Modul
Pembelajaran Kimia Materi Asam Basa Berbasis Problem Based Learning (PBL) untuk
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. Chemistry Education Practice, 5(1), 107–114.
https://doi.org/10.29303/cep.v5i1.2765
Hendrayana, S. (2017). Meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa Melalui Model
Sains Teknologi Masyarakat Pada Konsep Sumber Daya Alam. Pendas : Jurnal Ilmiah
Pendidikan Dasar, 2(1), 73. https://doi.org/10.23969/jp.v2i1.471