Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, January 2024, Page: 773-786
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
773
Dewvy Nur Anisa et.al (Implementasi kepemimpinan digital pada.)
Implementasi Kepemimpinan Digital Pada
Keterampilan Abad 21 Life and Career Skills di SMK
Dewvy Nur Anisa
a,1
, Dian Hidayati
b,2
a, b
Universaitas Ahmad Dahlan, Jalan Pramuka No. 42, Sidikan, Yogyakarta 55161, Indonesia
1
2
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Sejarah Artikel:
Diterima: 30 Juli 2023
Direvisi: 29 November2023
Disetujui: 28 Januari 2024
Tersedia Daring: 22 Maret 2024
Pembiasaaan penggunaan teknologi digital di sekolah khususnya di SMK yang langsung
terhubung dengan dunia industri digital menjadi salah satu tugas kepala sekolah untuk
menyiapkan dan memastikan bahwa SDM yang dimiliki telah sesuai dengan kebutuhan
Lembaga pendidikannya. Pembiasaan Digital life and career skills sangat penting di
penerapan pendidikan SMK untuk mempersiapkan siswa bagi masa depan yang terhubung
dan terdigitalisasi serta meningkatkan efektivitas kerja di sekolah. Pentingnya pembiasaan
digital life and career skills masih mendapatkan respon yang kurang baik pada penerapan
pembiasaannya. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan strategi yang dilakukan kepala
sekolah sebagai pemimpin pada keterampilan Abad 21 Life and Career Skills di SMK
Muhammadiyah 1 Yogyakarta. penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif
dengan triangulasi data. Penerapan Kepemimpinan Digital Pada Keterampilan Abad 21 Life
and Career Skills di SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta telah terbukti meningkatkan mutu
sekolah dan mutu lulusan. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya kecakapan digital
lulusan yang mendapatkan respon positif dari dunia industri. Ketertarikan industri
terhadap SDM yang dihasilkan berdampak pada kolaborasi yang erat dengan sekolah,
dibuktikan dengan banyaknya industri yang bermitra dan melibatkan SDM sekolah dalam
proyek-proyek industri. Kesuksesan ini dicapai melalui kolaborasi bersama antara kepala
sekolah, guru, staf, siswa, dan orang tua. Kepemimpinan digital kepala sekolah berperan
penting dalam merancang pembiasaan digital pada setiap program sekolah. Kesadaran akan
kebutuhan digitalisasi menjadi dasar pembaharuan berkelanjutan pada sistem manajemen
sekolah dan kegiatan belajar mengajar. Kebiasaan digital di seluruh warga sekolah,
termasuk penggunaan sistem digital dan inovasi dalam sistem digital sekolah, menjadi bukti
nyata transformasi digital yang sukses di SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta.
Kata Kunci:
Kepemimpinan Digital
Sekolah Digital
SMK
Keterampilan Abad 21
ABSTRACT
Keywords:
Digital Leadership
Digital School
Vocational school
21 century skills
The habitual use of digital technology in schools, especially in SMKs that are directly
connected to the digital industrial world, is one of the tasks of the school principal to
prepare and ensure that the human resources they have are in accordance with the needs of
their educational institutions. Digital life and career skills habituation is very important in
the implementation of SMK education to prepare students for a connected and digitized
future and increase work effectiveness in schools. The importance of habituation of digital
life and career skills still gets a poor response to the application of habituation. This study
aims to describe the strategies carried out by the principal as a leader on 21st Century Life
and Career Skills at SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta. this research uses descriptive
qualitative methods with data triangulation. The implementation of Digital Leadership on
21st Century Life and Career Skills at SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta has been proven to
improve school quality and graduate quality. This is evidenced by the increase in digital
skills of graduates who get a positive response from the industrial world. The industry's
interest in the human resources produced has an impact on close collaboration with
schools, as evidenced by the number of industries that partner and involve school human
resources in industrial projects. This success is achieved through joint collaboration
between the principal, teachers, staff, students and parents. The principal's digital
leadership plays an important role in designing digital habituation in every school program.
Awareness of the need for digitalization is the basis for continuous renewal of the school
management system and teaching and learning activities. Digital habits throughout the
school community, including the use of digital systems and innovations in the school's
digital systems, are tangible evidence of successful digital transformation at SMK
Muhammadiyah 1 Yogyakarta.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, January 2024, Page: 773-786
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
774
Dewvy Nur Anisa et.al (Implementasi kepemimpinan digital pada.)
©2024, Dewvy Nur Anisa, Dian Hidayati
This is an open access article under CC BY-SA license
1. Pendahuluan
Era digital telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk
dunia Pendidikan. Perubahan tersebut membawa arah baru pada penggunaan tekologi digital
dengan mengoptimalkan penggunaan teknologi terbaru pada setiap proses pendidikan sekolah
(Alfi et al., 2023; NURYADIN, 2017; Sutarni et al., 2020). Untuk menanggapi perkembangan
digital di dunia Pendidikan Yusuf Eryandi & Nuryanto (2020) & Wijaya et al., (2016)
memberiknan pandangan bahwa lembaga pendidikan secara sadar harus berkontribusi dalam
menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki keterampilan relevan dalam
mengeksplorasi dunia abad ke-21 untuk dapat bertahan dan bersaing. Kebutuhan dalam
persaingan terhadap penyesuaian dan pembaharuan teknologi sebagai bukti bahwa sekolah
siap bersaing dalam menghasilkan lulusan yang bermutu dan memiliki keterampilan sumber
daya manusia yang sesuai dengan tuntutan era digital.
Perkembangan digitalisasi pendidikan sangat dirasakan khususnya di SMK. SMK menjadi
salah satu jenjang sekolah yang terlibat langsung dengan pembaharuan teknologi digital
disebabkan peran dan tujuan SMK pada standar kebutuhan dunia industri saat ini sehingga
memiliki lulusan yang terampil pada kebutuhan dunia industri (Mahasin & Suyitno, 2022).
Tujuan SMK juga dijelaskan pada Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1990 bahwa misi dan
tujuan SMK adalah menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan
sikap profesional, menyiapkan siswa agar mampu memiliki karir, mampu berkompetisi dan
mampu mengembangkan diri, menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi
kebutuhan dunia usaha atau dunia industri pada saat sekarang atau masa yang akan datang,
menyiapkan tamatan agar menjadi warga negara yang produktif, adaptif, dan kreatif
(Indonesia, 1990). SMK diharapkan dapat bersaing menghasilkan SDM yang sesuai dengan
dunia industri dan dunia kerjanya sebagaimana amanat Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia Nomor 34 tahun 2018, yang menyebutkan bahwa standar kompetensi
lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah menghasilkan lulusan yang memiliki
kemampuan produktif sesuai dengan bidang keahliannya baik untuk bekerja atau
berwirausaha, serta berkontribusi dalam pengembangan industri Indonesia yang kompetitif
menghadapi pasar global dengan didukung oleh tenaga pengajar dan sistem yang mendukung
dalam tujuan tersebut (Pendidikan, 2018). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk
menghasilkan lulusan sehingga mempunyai keterampilan untuk menangani suatu pekerjaan
tertentu.
Pembiasaaan penggunaan teknologi digital di sekolah khususnya di SMK yang langsung
terhubung dengan dunia industri digital menjadi salah satu tugas kepala sekolah untuk
menyiapkan dan memastikan bahwa SDM yang dimiliki telah sesuai dengan kebutuhan
Lembaga pendidikannya (Handoko, 2023; Kirani, 2022; Ubaedila et al., 2023). Hal tersebut
sesuai dengan pandangan mengenai pemimpin kepala sekolah digital (digital leader) bahwa
sebagai orang yang dapat menentukan arah, memengaruhi orang lain, memulai perubahan
berkelanjutan dengan informasi, dan membangun hubungan untuk mengantisipasi perubahan
yang penting bagi keberhasilan sekolah di masa depan (Agustina et al., 2020). Pemimpin
digital harus fleksibel dalam mengikuti revolusi global yang sedang berlangsung (Fitriyah &
Santosa, 2020; Musa et al., 2022; Reddy, 2018). Penilaian kepemimpinan digital memiliki
kriteria yang dapat dijadikan alternatif dalam penilaian, dan kriteria tersebut adalah
kepemimpinan visioner, budaya pembelajaran era digital, pengembangan profesional,
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, January 2024, Page: 773-786
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
775
Dewvy Nur Anisa et.al (Implementasi kepemimpinan digital pada.)
perbaikan sistemik, dan kewarganegaraan digital (Doğan, 2018; Zhong, 2016, 2017).
Digital Life and career skills menjadi salah satu focus keterampilan digital kepala sekolah
SMK dalam menyesuaikan kebutuhan sekolah juga siswa dengan industry digital
(Muhammad, 2018; Ratri et al., 2023; Yulianisa et al., 2018). Pembiasaan Digital life and
career skills sangat penting di penerapan pendidikan SMK untuk mempersiapkan siswa bagi
masa depan yang terhubung dan terdigitalisasi, meningkatkan peluang kerja, mengembangkan
kemampuan abad ke-21, meningkatkan literasi digital, dan mencegah cyberbullying dan
penipuan online, serta meningkatkan efektivitas kerja di sekolah (Muhammad, 2018; Riyanto
et al., 2023; Sutianah, 2021). Penerapan digital life and career skills di SMK membantu siswa
untuk menjadi pembelajar yang mandiri dan sukses di masa depan, hal ini menentukan kualitas
Pendidikan yang dihasilkan sekolah dari keterampilan yang dibawa oleh siswa. keterampilan
siswa dalam menyesuaikan diri pada lingkungan digital saat ini dapat membawa inovasi serta
kecakapan pada penyesuaian pembaharuan di masa depan (Nurtanto et al., 2020; Octavia,
2021; Wahyuningsih, 2020). Hal tersebut dapat meningkatkan kepercayaan industry terhadap
sekolah serta mendorong adanya kerjasama antara industry dengan sekolah dan meningkatkan
penyerapan kerja lulusan lebih tinggi di dunia industri (Miladiah et al., 2021; Murniati et al.,
2021).
Pentingnya pembiasaan digital life and career skills masih mendapatkan respon yang
kurang baik pada penerapan pembiasaannya, masih kurangnya kesadaran dan pemahaman
tentang pentingnya digital life and career skills di kalangan siswa, orang tua, dan pemangku
kepentingan lainnya. Hal tersebut terungkap dari penelitian yang dilakukan oleh Ma’ruf &
Alfurqan (2022) bahwa suplai sarana prasarana teknologi yang ada kurang dimanfaatkan
sehingga siswa kaku dalam penerapannya seperti pemanfaatan aplikasi pembelajaran yang
masih jarang diberikan. Permasalahan tersebut tidak menjadi satu-satunya pada kasus terkait
pembiasaan digital life and career di sekolah. Kurangnya respon positif terhadap teknologi
pembelajaran baru, penolakan terhadap pembaharuan, kurangnya kesadaran akan pentingnya
pembiasaan kecakapan digital dan karir hingga pada proses implementasi yang tidak konsisten
sehingga siswa dan warga sekolah tidak terbiasa menggunakan teknologi digital yang ada
(Ma’ruf & Alfurqan, 2022; Rahayuningsih & Muhtar, 2022; Tantri, 2021, 2021).
Yogyakarta sebagai salah satu kiblat pendidikan di Indonesia telah melakukan
penyesuaian pada digitalisasi khususnya di bidang pendidikan, salah satu penerapannya yaitu
pada museum pusat pendidikan budaya kota Yogyakarta yang mulai menggunakan konsep
penyesuaian digitalisasi (Sitepu & Atiqah, 2022). SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta sebagai
salah satu role model SMK di Yogyakarta dengan prestasi nasional dalam ajang
Communication Festival (COMMFEST) 2022 serta prestasi pada beberapa lomba di tahun
yang sama (Adit, 2022) prestasi yang didapatkan tentunya tidak lepas dari peran kepala
sekolah sebagai pemimpin dan penggerak utama di SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta,
selain itu keberhasilan penerapan teknologi dan yang digunakan di sekolah dan proses belajar
mengajar yang sangat baik dan relevan dengan kebutuhan sekolah mendapatkan respons baik
oleh Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan Dirjen Pendidikan Vokasi Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan dengan menunjuk SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta menjadi
SMK Pusat Keunggulan atau Center of Excellence sejak tahun 2021 (Ivan, 2020) tidak hanya
itu budaya digitalisasi yang dikembangkan kepala sekolah juga tertuang pada visi sekolah
yang memiliki 6 (enam) jurusan yang berkaitan dengan kompetensi keahlian bergerak bidang
informasi teknologi (IT). Menimbang dari prestasi SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta yang
tidak lepas dari peran utama kepala sekolah dalam pencapaiannya serta pentingnya penelitian
terkait best practice kepemimpinan kepala sekplah pada penerapan pembiasaan life and career
skills , oleh karena itu, penelitian dilaksanakan di SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta untuk
menyajikan deskripsi dan gambaran faktual mengenai model penerapan model digital
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, January 2024, Page: 773-786
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
776
Dewvy Nur Anisa et.al (Implementasi kepemimpinan digital pada.)
leadership di SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta dengan tujuan dapat menjadi referensi bagi
kepala sekolah khususnya jenjang SMK dalam penyesuaikan digitalisasi di lingkungan
sekolah.
Belum adanya penelitian yang membahas mengenai Implementasi Kepemimpinan Digital
Pada Keterampilan Abad 21 Life and Career Skills di SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta
dengan menggunakan fokus proses kepemimpinan (leadership) kepala sekolah yang
dikemukakan oleh Anggito & Setiawan (2018) yaitu pada tiga tahapan proses (mempengaruhi,
menggerakan dan membimbing) yang sesuai dengan perkembangan teknologi sekolah, pada
fokus keterampilan digital leadership. Serta urgensi terkait penelitian ini. karena itu
pentingnya penelitian ini untuk mendeskripsikan aspek-aspek yang dilakukan kepala sekolah
sebagai pemimpin pada Keterampilan Abad 21 Life and Career Skills di SMK
Muhammadiyah 1 Yogyakarta yang telah menerapkan pembiasaan terhadap digital life and
career skills di sekolah khususnya SMK untuk menjadi contoh bagi sekolah lainnya dalam
membiasakan dan membawa arah bagi sekolah dalam pembiasaan digital dan respon terhadap
perkembangan digital teknologi saat ini .
2. Metode
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif studi kasus mengenai
Implementasi Kepemimpinan Digital Pada Keterampilan Abad 21 Life and Career Skills di
SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta, Penelitian deskriptif yakni penelitian yang
menggambarkan keadaan, atau mendeskripsikan suatu keadaan yang diteliti (Anggito
& Setiawan, 2018). Kategorisasi sumber data penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu data
primer dan sekunder. Data primer bersumber dari wawancara oleh kepala sekolah, wakil
kepala sekolah terkait Langkah serta kebijakan kepala sekolah, guru serta siswa, dokumen
kebijakan penggunaan sarana-prasarana teknologi sekolah dan lain-lain, serta observasi.
Kegiatan pengamatan dilakukan pada proses manajemen kepala sekolah berbasis digital,
proses belajar-mengajar, serta penerapan budaya digitalisasi di lingkungan sekolah. Data yang
diperoleh divalidasi melalui teknik triangulasi, dengan membandingkan data dari beberapa
sumber yang berbeda serta melakukan konfirmasi melalui wawancara kepada partisipan terkait
secara langsung. Sedangkan proses analisis data dilakukan secara interaktif dan berkelanjutan
selama proses pengambilan data, sehingga hasil reduksi data dapat langsung dikonfirmasi dan
disimpulkan.
Teknik triangulasi dengan sumber, teknik dan waktu merupakan tehnik dalam
pemeriksaan keabsahan data yang sedang diteliti (Sugiyono, 2020) Peneliti membandingkan
hasil wawancara yang diperoleh dari masing-masing sumber atau informan penelitian sebagai
pembanding untuk mengecek kebenaran informasi yang didapatkan. Selain itu peneliti juga
melakukan pengecekan derajat kepercayaan melalui teknik triangulasi, yaitu dengan
melakukan pengecekan hasil penelitian dengan teknik pengumpulan data yang berbeda yakni
wawancara, observasi, dan dokumentasi sehingga derajat kepercayaan data dapat valid.
3. Hasil dan Pembahasan
Digital leadership kepala sekolah dalam mempengaruhi, membimbing dan menggerakkan life and
career skills di SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta
Digital Life and career skills menjadi salah satu focus keterampilan digital kepala sekolah
SMK dalam menyesuaikan kebutuhan sekolah juga siswa dengan industry digital (Muhammad,
2018; Ratri et al., 2023; Yulianisa et al., 2018). fokus proses kepemimpinan (leadership) kepala
sekolah yang dikemukakan oleh Anggito & Setiawan (2018) yaitu pada tiga tahapan proses
(mempengaruhi, menggerakan dan membimbing) yang sesuai dengan perkembangan teknologi
sekolah, pada fokus keterampilan digital leadership.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, January 2024, Page: 773-786
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
777
Dewvy Nur Anisa et.al (Implementasi kepemimpinan digital pada.)
A. Deskripsi Data Penelitian
Kepala sekolah dalam digital life and career skills berperan mempengaruhi, membimbing,
dan menggerakkan bawahannya terhadap kemampuan untuk berperilaku adaptif dan positif yang
memungkinkan masyarakat sekolah mampu menghadapi berbagai tuntutan dan tantangan dalam
keseharian maupun pekerjaannya secara efektif. Strategi yang dilakukan kepala sekolah untuk
meningkatkan hal tersebut dirangkum dalam mind map menggunakan aplikasi pengolahan data
kualitatif Atlas.ti 9 adalah:
Gambar 1. Pemetaan Life and career skills di SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta
1) Mempengaruhi life and career skills
a) Melakukan penguatan terhadap visi misi hal ini sesuai dengan apa yang telah
disampaikan oleh informan 1 selaku kepala sekolah sebagai berikut:
... untuk menciptakan habit maka adanya penguatan itu kunci utama, artinya
apa.. bahwa kemudian guru, manajemen kami dan anak-anak juga harus sadar
bahwa visi-misi kita itu tidak hanya untuk hafal saja tetapi juga dimaknai,
pengamalan sehingga tidak ada kebingungan dalam menentukan tujuan dan
tindakan mana yang kami tuju. apa saja yang menjadi target, dan itu semua mbak
selalu saya sampaikan setiap pertemuan bergabung menjadi keluarga besar SMK
Muhammadiyah 1 berarti konsekuen pada setiap peraturan yang ada dan ikut aktif
dalam siap berproses disini...”
Hal tersebut diperkuat dengan informasi yang disampaikan oleh informan lain
yaitu dari Waka kesiswaan juga disampaikan bahwa:
... saya sesuai intruksi kepala sekolah juga dalam visi perkembangan dan
pengembangan iptek selalu membiasakan anak-anak dalam pembelajaran
kemudian kita juga dimana-mana dipasang visi misi dipampang agar selalu
mengingat itu.. itu visi kita, misi kita, tujuan yang harus selalu kita upgread
tujuannya kesana...”
b) Melakukan penyelarasan kebutuhan IT digital dengan visi misi sekolah hal ini sesuai
dengan apa yang telah disampaikan oleh informan 1 selaku kepala sekolah sebagai
berikut :
memang salah satu penyesuaian digital adalah memang pada pemprosesan,
penguratan dan komunikasi dalam bentuk digital sementara kan dalam halnya
yang berkaitan dengan kesiswaan kita mulai dari PPDB, PPDB itu tadi berkaitan
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, January 2024, Page: 773-786
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
778
Dewvy Nur Anisa et.al (Implementasi kepemimpinan digital pada.)
kesiswaan dan humas nah PPDB ini kami sudah dalam bentuk digitalisasi yaitu
aplikasi kemudian juga di promosinya kalau di promosi jelas kami mengikuti
trand saat ini sosmed yang mau gak mau harus terus dilakukan ...
Hal tersebut diperkuat dengan informasi yang disampaikan oleh informan waka
kesiswaan yaitu:
...ada IG, Timtok, Fb, web sebagai bentuk penyesuaian pada informasi digital
sekolah, dan untuk itu kesekolah memang kami melakukan penyeleksian, saya
melakukan pemantauan semua jadi saya sebagai kesiswaan ikut memantau dan
memberikan arahan untuk itu ya karena pengemasan dan konten itu harus seuai
dangan visi misi dan itu balik lagi karena trand medsos sekarang lebih berbahaya
jadi disana kami adakan pemantauan semampu kami. Kalau web kami saring
artinya ada kriteria berita, informasi begitu apa lagi di kamuhi TV itu sangat
saringan sekali mereka kan sudah punya rundownnya sendiei acaranya apa saja
jadi begitu mereka memang sudah dibatasi dan dipantau
c) Melakukan pembiasaan budaya digital sekolah hal ini sesuai dengan apa yang telah
disampaikan oleh informan 1 selaku kepala sekolah sebagai berikut:
bahkan sebelum pandemi saya sudah membiasakan digital karena saya sudah
membiasakan paperless jadi mereka semuanya mengakses google classroom,
pembelajaran juga saya intruksikan unutk minimal pembuatan ppt, sudah LMS..
surat menyurat juga sudah basis data digital, hampir semua aspek memang kita
usahakan digital agar pelan-pelan jadi biasa dengan digitalisasi ini ...
Hal tersebut diperkuat dengan informasi yang disampaikan oleh guru aktif yaitu :
...kalau di kelas itu ya, kita kan PjBL itu karena itu pokoknya mereka projek”
terus dan diakhir smesternya nanti ada uji karya jadi gaada ujian tulis tu mereka
jadi uji karya kalau pembejalarannya selain LMS itu menggunakan aplikasi
aplikasi seperti quiziz per pertemuan jadi gini ketika kita semua gini kan
pembelajaran jelas ada sumatif jadi memancing mereka saat kuis dan ada banyak
aplikasi lain apalagi musuh kita ketika matilpu itu bikin kuis dan aplikasi lainnya
yang ada di internet dan projeknya jelas digital sekali membuat laporan jelas
digital semuanya kalau misalnya yang lain di word kami sudah di google doc,
sheed dan lain sebagainya, nah begitu kalau saya modelnya selain lms dan
aplikasi” di internet lainnya plus untuk siswa saya pastikan sudah menggunakan
by dic yang online jadi gak buka word atau excel jadi sudah mengerjakan sudah
mudah, diskusinya by whatsapp atau doc asal linknya berbagi begitu jadi
penerapnnya merwk sudah sejauh itu dan itu semua tidak lepas dari apa yang
disampaikan kepala sekolah bahwa ayo sama-sama dalam satiap aspek kalau bisa
itu kita sudah digital karena kita SMK teknik ini jadi harus di onjolkan bahwa kita
up to date dengan apa perkembangannya ...
d) Pro aktif terhadap perubahan hal ini sesuai dengan apa yang telah disampaikan oleh
informan 1 selaku kepala sekolah sebagai berikut :
...saya selalu suport setiap perlombaan setiap perubahan pembaharuan baik
sarana prasarana, digitalisasi sekolah...
Hal tersebut diperkuat dengan informasi yang disampaikan oleh informan waka
ismuba yaitu:
terkait digitalisasi beliau itu gencar untuk terus menyesuaikan dengan ayolah
kita ini sekolah IT harus diaesuaikan terus dengan itu dan beliau selalh
menasehati, mendorong lah kami dalam setiap penyesuaian itu dan juga
memberikan contoh dalam setiap perubahan yang ada
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, January 2024, Page: 773-786
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
779
Dewvy Nur Anisa et.al (Implementasi kepemimpinan digital pada.)
e) melakukan penyelarasan program dengan industri hal ini sesuai dengan apa yang telah
disampaikan oleh informan 1 selaku kepala sekolah sebagai berikut:
... industri itu kebutuhannya apa itu kan harus nyambung, jadi kita itu
memnyambungkan kurikulum, mendatangkan guru dari industri ke sekolah,
memagangkan guru saya belajar ke industri ben pinter.. termaksut kami sertifikasi
kompetensi yang mengukur dari industri sembari mengukur bahwa selama dua
tahun setengah anak kami di godok di sekolah anak-anak saya itu kompeten,
ketika anak saya itu kompeten berarti ini sudah maching dengan tujuan kita, itu ya
... kemudian kita juga adakaitannya dengan digital itu misal PKL, PKL itu sudah
tidak ada penilaian pakai lembaran itu jadi kami punya aplikasi yang itu untuk
menilai anak-anak PKL, dan itu aplikasi dikembangkan oleh sekolah sendiri...
Hal tersebut diperkuat dengan informasi yang disampaikan oleh waka kurikulum
yaitu :
Kita punya tefa (teaching factory) SMK Muh 1 YK. Mereka itu, ya itu semuanya
dilibatkan bersama bagaimna apa yang sudah kami godog di sekolah selaras
dengan kebutuhan industri itu akan terlihat di TeFa itu. Semua jurusan. Misalnya
ada RPL, di RPL itu kan kita punya misalnya jasa bikin sistem sekolah atau
instansi manapun begitu. Biasanya pesanan dari instansi...”
f) memperbanyak jaringan mitra hal ini sesuai dengan apa yang telah disampaikan oleh
informan 1 selaku kepala sekolah sebagai berikut:
... harus lengkap, disini mitra kita sudah 64 industri untuk anak-anak PKL...
Hal tersebut diperkuat dengan informasi yang disampaikan oleh informan guru
aktif yaitu:
kemudian seperti berbagi praktek baik dan lain-lain. Kita kan punya jaringan jadi
kita berbagi itu juga untuk membangun jaringan relasi...”
Banyaknya jaringan mitra juga dijelaskan oleh interviwer siswa yaitu:
ada cukup banyak sih ada dari PDM kota jogja, terus dari balai tekomdik itu tadi
terus sama Adi Tv, terus TVRI, cukup banyak kalau untuk jaringan kerjasamadari
luar jadi projek kita yang dari luar juga cukup banyak karena berkaitan dengan
teaching factory itu juga kan ya”
g) mencontohkan digitalisasi sekolah pada pribadi kepala sekolah hal ini sesuai dengan apa
yang telah disampaikan oleh informan 1 selaku kepala sekolah sebagai berikut:
...jadi memang saya selaku pimpinan harus mendorong teman-teman saya
meskipun saya bukan besicnya IT Cuma saya sebagai pimpinan juga harus
belajar. Jangan sampai saya sebagai kepala sekolah Cuma bisanya ngomong
tok gak begitu, lah itu jangan sampai bisanya nyuruh tapi nggak bisa apa itu
memberikan keteladanan jadi saya harus belajar juga sebelumnya begitu
mbak...”
Hal tersebut diperkuat dengan informasi yang disampaikan oleh informan
waka kesiswaan yaitu:
... beliau itu kalau memberikan tugas untuk kemajuan sekolah tidak asal
jadi beliau maju lebih dulu, mencontohkan, sehingga kami juga ikut
terdampak semuanya ...”
2) Dalam membimbing life and career skills
a) Melakukan penyelarasaan terhadap tujuan bersama hal ini sesuai dengan apa yang telah
disampaikan oleh informan selaku waka kesiswaan kepala sekolah sebagai berikut:
ada tim ahli tim IT namanya, di tengah pimpinan itu sebagai tim media dan
manajemen sistem ya dan 2021 kemudian kita selain pembelajaran berbasis
di LMS itu. Nah di situ awal itu kan belum ada tersedia zoom apa itu belum
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, January 2024, Page: 773-786
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
780
Dewvy Nur Anisa et.al (Implementasi kepemimpinan digital pada.)
ada ya . Sekolah kita punya jurusan brodcaseting Nah akhirnya kita
pembelajaran, kita bikin video ini bapak ibu guru itu saya jadwalkan masuk
hari ini, hari ini mapel ini, mapel ini, guru itu ibaratnya kayak ngajar ada
siswa di dalam kelas. Tapi nanti kita buat dalam pembelajaran video
pembelajaran. Jadi model modelnya Quipper ya Ruangguru ya. Jadi nanti kita
masuk ke anak-anak itu kita kirim kayak itu. Ada juga yang model langsung
interaktif dengan video jadi kita buka di youtube nanti anak-anak tanya
seperti itu.kemudian 2022 sudah agak mending ya, dan pertemuan tatap muka
terbatas itu sebagian anak masuk sebagai roling itu bagian di kelas kita anak
masuk. Jadi ketika anak anak masuk, bagaimana kita memang menjelaskan
hal hal yang detail, hal hal yang memang dibutuhkan untuk anak anak.
Selebihnya kita masuk kembali ke dalam LMS, penugasan apa, materi dan
sebagainya. sampai dengan kemudian kita. Itu sudah biasa ya penggunaan
zoom kita lakukan bahwa itu memang harus ada. Sehingga kita nggak setiap,
nggak setiap pertemuan juga minimal dalam satu atau tiga kali pertemuan ada
zoomnya satu. Itu yang kita minta baik untuk support juga, karena nanti dari
kurikulum akan dicek
Hal tersebut diperkuat dengan informasi yang disampaikan oleh informan
waka kesiswaan yaitu
yang jelas omelan dari kurikulum dan kepala sekolah kalau pembimbingan
itu tetap dilakukan selama masih diperluhkan, alhamdulillah teman-teman
saya disini tegurannya itu gak sampai dalam ya nanti misal ditegua sedikit
sudah itu langsung melakukan perubahan karena komitmennya ya itu tadi
kuat komitmennya ke sekolah sehingga itu mbak fokus pada perubahan
positif. Intinya teguran gapernah sampai berulang kali sampai keluar SP itu
gapernah. Udah beres sendiri biasanya gasampai kepala sekolah paling
sampai kurikulum sudah ada perubahan pembenahan
b) Melakukan penguatan SDM hal ini sesuai dengan apa yang telah disampaikan oleh
informan kepala sekolah sebagai berikut:
pelatihan penggunaan LMS, kemudian pelatihan wali kelas juga raport
misale, bahkan dulu kementerian itu waktu belum mengeluarkan yang
namanya rapot P5 itu atau apa itu sebelumnya saya lupa namanya itu belum
dikeluarkan.. kita bingung padahal wes ono projek , waka bilang ke saya
bagaimana ini wes ono projek moso rono rapote, kemudian saya bilang tetap
harus ada rapot jadi sebelum ada rapot P5 itu kita sudah nyusun sendiri rapot
P5 nggeh ... jadi begitu mbak kita harus berinovasi jadi kita punya standar
yaitu peningkatan iptek maka kita harus laksanakan bahkan saya sampaikan
bahwa kita tu jangan sampai ketinggalan.. kita harus satu langkah lebih maju
dimana besic kita adlah IT. Sehingga kita harus terus berkembang setiap
tahun setiap smester maka LMS juga sama mbak.. kita terus mengembangkan
LMS itu .. termaksut ujian itu sekarang sudah tidak pakai kertas lagi pakai
sistem kita dan bisa kita blokir anak yang melakukan kecurangan . sampai
perkembangannya seperti itu mbak.. jadi kita sisati jadi kalau UTS kita uraian
bahkan kalau pilihan ganda ada uraian singkatnya, kita tidak boleh
ketinggalan maka dari itu saya lakukan pembekalan dan pelatihan kita seting
panggilkan dari orang luar misal kita tidak bisa, namun kita maksimalkan
yang ada di internal dulu kalau tidak bisa baru saya panggilkan dari luar
misalnya kan ini tadi media pembelajaran maka saya datangkan dari luarjuga,
e-raport juga tim kami bisa namun biar mantep itukan saya datangkan juga
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, January 2024, Page: 773-786
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
781
Dewvy Nur Anisa et.al (Implementasi kepemimpinan digital pada.)
dari luar . latihan begitu... termaksut ituloh mbak ada platform media
mengajar koyo opo to.. begitu kan aa kita sabtu pertam ayo bagaimana
caranya kita buka PMM, sabtu kedua bagaimana caranya ngapload, sabtu
berikutnya juga harus terus ada peningkatan dan terus menerus begitu .. jadi
memang saya selaku pimpinan harus mendorong teman-teman saya meskipun
saya bukan besicnya IT....
Hal tersebut diperkuat dengan informasi yang disampaikan oleh informan
waka kesiswaan yaitu:
jadi sesuai dengan kebutuhan , misalnya keuangan itu kan harus pakai arkas
dan itukan harus tahu cara input dan lain-lain ada pelatihannya ke TU dan
bendahara. Termaksud dari yayasan juga ada, jadi dari kurikulum kita nanti
juga ada pelatihan IHT (in house training) dilakukan 10 hari in on in begitu
jadi ada materi, pengerjaaan dan kembali lagi besok seperti itu...
c) melakukan penyediaan bibingann personal hal ini sesuai dengan apa yang telah
disampaikan oleh informan selaku kepala sekolah sebagai berikut:
...akan saya bina, jadi ada raport untuk teman-teman itu mbak disini, akan
saya bimbing saya panggil itu ngobrol kenapa alasannya dan kita cari
solusinya sama-sama dengan kesepakatan bersama, jadi mereka menulis
sendiri raport dan solusi dari permasalahannya itu, kalau kebangetan disini itu
tidak pernah.
Hal tersebut diperkuat dengan informasi yang disampaikan oleh informan
waka ismuba yaitu:
...pernah mencoba pemantauan sholat anak dan baca al-qur’an itu kami
punya digital jadi mereka membuka dan membaca disana dan itu pemantauan
dari kami jadi itu juga terobosan selama cobid hingga saat ini untuk
memantau akhlaq dan kebiasaan anak dan sempat dipakai dalam kegiatan
PKL karena tidak semua tempat PKL itu sesuai dengan nilai” kita kadi untuk
tetap menjaga dan memangau anak-anak kami adakan itu pemantauan dan
bimbingan online...
3) Menggerakkan life and career skills
a) Melakukan pengoptimalan sarana pada digital life hal ini sesuai dengan apa yang telah
disampaikan oleh informan selaku guru aktif sebagai berikut:
fasilitas yang digunakan anak itu harus berstandar industri. Percuma dong
saya mengadakan alat tapi tidak berstandar industri, kemudian bagaimana
caranya anak bisa menjembatani kesana itu harus banyak mendatangkan guru
tamu. Itu salah satunya kan Cuma sejauh mana industri itu kebutuhannya apa
itu kan harus nyambung, jadi kita itu memnyambungkan kurikulum,
mendatangkan guru dari industri ke sekolah, memagangkan guru saya belajar
ke industri ben pinter..... kalau sarana prasarana saya sudah puas namun
memang akan ada peningkatan yang menyesuaikan dengan anggaran, kalau
ruang kelas ada 14 sudah diats 50% sekitar 70% lengkap tanpa harus
peminjaman alat dari kelas lain, peminjaman alat juga sudah digital disini ada
link google form yang disediakan kemudian submit kemudian akan
ditindaklanjuti, kami melihat dari beberapa universitas broadcasting karena
untuk studio aja harus minimal peminjaman dari jauh-jauh hari namun ya
tetap ada yang dadakan peminjaman dll begitu ya gak apa-apa, selain system
pembelajaran kami peminjaman alat juga sudah digital begitu... dan ini sudah
auto dipakai anak-anak kalau ada sarana prasarana baru, anak-anak sudah
otak atik sendiri..
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, January 2024, Page: 773-786
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
782
Dewvy Nur Anisa et.al (Implementasi kepemimpinan digital pada.)
Hal tersebut diperkuat dengan informasi yang disampaikan oleh informan
waka sarana prasarana yaitu
ya selain sarana untuk menunjang belajar mengajar, LMS, beberapa aplikasi
juga ada penyimpanan cloud seperti google drive begitu... Kita punya drive
khusus itu termaksut dokumentasi, peralatan pembelJaran dll disana,
pertahun itu... dan kami sedikan karena memang sesuai dengan
kebutuhansehingga untuk memastikan bahwa sarana prasarana pasti
digunakan itu sudah mudah...”
b) Melakukan program kolaborasi internal hal ini sesuai dengan apa yang telah
disampaikan oleh informan selaku kepala sekolah sebagai berikut:
... saya selalu memaksimalkan sumber daya yang saya punya itu SDM saya
maka bagaimana saya memaksimalkannya itu dengan saya buatkan
kolaborasi ssuai dengan kebutuhan misal di it, nanti kurikulum perlu apa
untuk menunjang pembelajaran kolaborasi dengan tim IT, tidak dengan pihak
luar kaena kami sudah ada timnya, kemudian di guru misalnya ada
namanyamagang di internal nanti ada guru dari DKV magang ke animasi
begitu juga ada programnya, kalau anak itu ada kolaborasi ya walau ada juga
individu namanya gelar karya itu.. dan saya suka untuk mengaktifkan SDM
saya dalam kebutuhan internal sekolah misale wifi nanti digarap komputer
jaringan anak-anak dengan gurunya yo kolaborasi artinya apa walau itu bisa
dikerjakan individu namun kolaborasi penting untuk kemudian SDM itu juga
pertumbuhannya merata dan menyeluruh ...
c) Melakukan interaksi langsung dengan industri hal ini sesuai dengan informasi yang
disampaikan oleh informan guru aktif yaitu:
projekan bareng industri langsung tentu melalui saya juga ada, kemudian
saya lempar di grup ini ada projek jalan santai kita bersama adi tv misal ayoo
siapa yang mau ikut dibutuhkan ini ini ini….kemudian saat dilapangan
atau sebelum itu ada komunikasi dengan mereka itu aak-anak bisa banyak
tahu tentang industri dari sana juga. Program itu dengan syarat komitmen dan
tidak ada remidi .. Karenakan ini lagi pada remidi langsung 5 menit pada
nulis semua list penuh karena mereka pingin sekali projeknya itu terjun di
lapangan.. mungkin kalau langsung di industri ya adi tv rekanan kita setara
pressnya juga setara industri..nah itu dia kalau rahasia bisa PK itu kepala
sekolah sih karena dari beliau yang mengarahkan kami ikut semua, dan kami
juga punya potensi yang dikembangkan kepala sekolah bersama kami
semua...”
d) Melakukan kolaborasi dengan industri hal ini sesuai dengan apa yang telah
disampaikan oleh informan selaku siswa sebagai berikut:
ada cukup banyak sih ada dari PDM kota jogja, terus dari balai tekomdik itu
tadi terus sama Adi Tv, terus TVRI, cukup banyak kalau untuk jaringan
kerjasamadari lusr jadi projek kita yang dari luar juga cukup banyak karena
berkaitan dengan teaching factory itu juga kan ya
B. Pembahasan Temuan
Peran kepala sekolah pada digital life and career skills untuk berperilaku adaptif dan
positif yang memungkinkan masyarakat sekolah mampu menghadapi berbagai tuntutan
dan tantangan dalam keseharian maupun pekerjaannya secara efektif (Hidayat, 2021) .
Pemetaan life and career skills di SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta:
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, January 2024, Page: 773-786
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
783
Dewvy Nur Anisa et.al (Implementasi kepemimpinan digital pada.)
1) Adapun strategi yang dilakukan kepala sekolah dalam hal ini adalah mempengaruhi
warga sekolah dengan penguatan visi misi, pembiasaan budaya digital, penyelarasan
dengan industri, pro aktif terhadap perubahan, dan memperbanyak jaringan mitra,
mencontohkan penggunaan digital pada keseharian dan memberikan contoh konkrit
pemanfaatan efisien digitalisasi pada karir industri (Prakosa & Qhodarus, 2021) .
2) Kepala sekolah juga melakukan pembimbingan dengan menyelaraskan tujuan
bersama terhadap digitalisasi dengan kebutuhan karir, penguatan SDM, dan
menyediakan bimbingan personal mengenai kebutuhan dan respon terhadap
digitalisasi pada keseharian dan karir (Harun, 2022).
3) Kepala sekolah juga menggerakkan seluruh warga sekolah untuk ikut serta
menguatkan life and career skill dengan membuat program kolaborasi internal untuk
tujuan perkembangan sekolah dan memberikan ruang pembiasaan digitalisasi,
mengintensifkan interaksi langsung dengan industri, melakukan kolaborasi dengan
industri, mengoptimalkan sarana pada penggunaan harian (Pratiwi et al., 2019).
4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil data dan temuan dapat disimpulkan bahwa penerapan dan Implementasi
Kepemimpinan Digital Pada Keterampilan Abad 21 Life and Career Skills di SMK
Muhammadiyah 1 Yogyakarta telah berhasil meningkatkan mutu sekolah dan juga mutu
lulusan, kecakapan lulusan mendapatkan respon positif dari dunia industri. Ketertarikan
industri terhadap SDM yang dihasilkan juga berdampak pada kolaborasi sekolah dengan
industri, hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya industri yang bermitra dengan sekolah
serta keaktifan industri dalam mengikuti kegiatan sekolah ataupun melibatkan SDM dari
sekolah pada proyek-proyek yang ada di industri serta seluruh warga sekolah yang sudah
terbiasa hingga berinovasi pada sistem digital sekolah. Kesuksesan dalam menjalankan dan
membiasakan digital life dan career skills harus didasarkan pada kolaborasi bersama, kepala
sekolah sebagai pemimpin berperan penting dalam merancang pembiasaan digital serta nilai-
nilai pembiasaan digital pada setiap program sekolah. kesadaran akan kebutuhan terkait
digitalisasi selayaknya muncul dan mendasari pembaharuan berkelanjutan pada sistem
manajemen sekolah hingga kegiatan belajar mengajar khusnya di SMK untuk dapat
menghasilkan luusan yang dapat bersaing dalam percepatan digitalisasi industri dan
meningkatkan penyerapan lulusan pada dunia kerja.
5. Ucapan Terima Kasih
Alhamdulillah puji serta syukur terucap kepada Allah SWT atas berkah dan rahmatnya
sehingga penelitian ini dapat selesai dengan baik. Tak lupa juga terimakasih banyak kepada
Ibu Dr. Dian Hidayati, MM sebagai dosen pembimbing yang banyak memberikan bantuan,
masukkan, serta saran juga sebagai motivator hingga penelitian ini dapat selesai. Terimakasih
juga kepada jejeran dosen Manajemen Pendidikan Universitas Ahmad Dahlan dalam
memberikan ilmu dan membentuk pola pikir kritis hingga penelitian ini dapat dilaksanakan.
6. Daftar Pustaka
Adit, A. (2022). Film Garapan Siswa SMK Muhammadiyah 1 Yogya Borong 3 Penghargaan
Nasional. Kompas.Com. https://www.kompas.com/edu/read/2022/12/30/173737671/film-
garapan-siswa-smk-muhammadiyah-1-yogya-borong-3-penghargaan-nasional
Agustina, R., Kamdi, W., Hadi, S., Muladi, M., Nurhadi, D., & Umniati, S. (2020). Leadership
Selection at Vocational Education Based on Digital Leadership Model Using AHP
Method. 4th International Conference on Vocational Education and Training, ICOVET,
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, January 2024, Page: 773-786
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
784
Dewvy Nur Anisa et.al (Implementasi kepemimpinan digital pada.)
3640. https://doi.org/10.1109/ICOVET50258.2020.9230124
Alfi, A., Febriasari, A., & Azka, J. (2023). Transformasi Pendidikan Agama Islam Melalui
Teknologi. Jurnal Religion: Jurnal Agama, Sosial, Dan Budaya, 1(4), 282.
Anggito, A., & Setiawan, J. (2018). Metodologi penelitian kualitatif. CV Jejak (Jejak
Publisher).
Doğan, İ. (2018). Examination of the Technology Leadership Self-Efficacy Perceptions of
Educational Managers in terms of the Self-Efficacy Perceptions of Information
Technologies (Malatya Province Case). Participatory Educational Research, 5(2), 5166.
https://doi.org/10.17275/per.18.9.5.2
Fitriyah, I., & Santosa, A. B. (2020). Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Menghadapi Era
Revolusi Industri 4.0 Untuk Meningkatkan Mutu Sekolah. JMKSP (Jurnal Manajemen,
Kepemimpinan, Dan Supervisi Pendidikan), 5(1), 65.
https://doi.org/10.31851/jmksp.v5i1.3538
Handoko, D. C. T. (2023). Strategi Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Daya Saing
Lembaga Pendidikan di MTs Uyun Al-Hikam Ponorogo (Analisis Fungsi-Fungsi
Manajemen). IAIN Ponorogo.
Harun, S. (2022). Pembelajaran di era 5.0. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Dasar.
Hidayat, U. S. (2021). Urgensi Penguatan Pendidikan Karakter Dalam Menyiapkan Generasi
Emas 2045: Strategi Membangun Generasi Cerdas, Berkarakter dan Berdaya Saing di
Abad 21. Nusa Putra Press.
Indonesia, R. (1990). Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990, tentang Pendidikan
Menengah (Tujuan Pendidikan Menengah) pasal 3. Sekretariat Negara. Jakarta.
Ivan. (2020). SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta Ditunjuk jadi CoE Bidang Animasi.
KRJOGJA.Com. https://www.krjogja.com/pendidikan/read/286945/smk-muhammadiyah-
1-yogyakarta-ditunjuk-jadi-coe-bidang-animasi
Kirani, C. (2022). Peran Manajerial Kepala Sekolah dalam Mewujudkan Sekolah Unggul
Berkarakter (Studi Kasus di SDIT Darul Falah). IAIN Ponorogo.
Maruf, A., & Alfurqan, A. (2022). Analisis Penggunaan Aplikasi Kahoot sebagai Digital
Game Based Learning dalam Evaluasi Pembelajaran PAI di SMA Negeri 2 Padang. AS-
SABIQUN, 4(5), 12761287.
Mahasin, A., & Suyitno. (2022). Pengaruh Budaya Industri 5R/S Terhadap Peningkatan
Efektivitas Praktik Siswa Kelas XII Ototronik 4, di Laboratorium SMK Taman Karya
Madya Pertambangan Kebumen. Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif Universitas
Muhammadiyah Purworejo, 17(01), 2937.
Miladiah, S. S., Syaodih, C., & Permadi, D. (2021). Manajemen pembelajaran teaching factory
dalam meningkatkan kompetensi lulusan SMK Negeri 3 dan SMK Negeri 15 di Kota
Bandung. PeTeKa, 4(3), 441454.
Muhammad, Y. (2018). Era industri 4.0: Tantangan dan peluang perkembangan pendidikan
kejuruan Indonesia.
Murniati, A. R., Usman, N., & Ulfah Irani, Z. (2021). Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan
Kejuruan Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Sebagai Sekolah Berbasis Sistem
Ganda (Dual-Based-System) Dan Kewirausahawan (School-Based Entrepreneurship).
Deepublish.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, January 2024, Page: 773-786
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
785
Dewvy Nur Anisa et.al (Implementasi kepemimpinan digital pada.)
Musa, S., Nurhayati, S., Jabar, R., Sulaimawan, D., & Fauziddin, M. (2022). Upaya dan
Tantangan Kepala Sekolah PAUD dalam Mengembangkan Lembaga dan Memotivasi
Guru untuk Mengikuti Program Sekolah Penggerak. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan
Anak Usia Dini, 6(5), 42394254. https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i5.2624
Nurtanto, M., Fawaid, M., & Sofyan, H. (2020). Problem based learning (PBL) in Industry 4.0:
Improving learning quality through character-based literacy learning and life career skill
(LL-LCS). Journal of Physics: Conference Series, 1573(1), 12006.
NURYADIN, N. (2017). Strategi Pendidikan Islam Di Era Digital. FITRAH:Jurnal Kajian
Ilmu-Ilmu Keislaman, 3(1), 209. https://doi.org/10.24952/fitrah.v3i1.637
Octavia, S. A. (2021). Profesionalisme guru dalam memahami perkembangan peserta didik.
Deepublish.
Pendidikan, K. (2018). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 34 Tahun 2018 tentang Standar Pendidikan Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan. Jakarta.
Prakosa, S., & Qhodarus, D. S. (2021). Analysis of Project Learning in Electrical Engineering
Students as an Effort to Improve Student Life and Career Skills: Analisis Pembelajaran
Proyek Pada Mahasiswa Teknik Elektro Sebagai Upaya Peningkatan Keterampilan Hidup
Dan Berkarir Mahasiswa. Jurnal Pendidikan, Elektro Dan Informatika (EDUKASI
ELEKTROMATIKA), 2(02), 2545.
Pratiwi, D. P., Risnani, L. Y., & Nofiana, M. (2019). Profil Life and Career Skills Siswa
Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Banyumas dalam Konteks 21st Century
Skills. BIOEDUKASI (Jurnal Pendidikan Biologi), 10(2), 112132.
Rahayuningsih, Y. S., & Muhtar, T. (2022). Pedagogik Digital Sebagai Upaya untuk
Meningkatkan Kompetensi Guru Abad 21. Jurnal Basicedu, 6(4), 69606966.
Ratri, T. M., Iskandar, S., & Kurniawan, D. T. (2023). Membangun Karakter Peserta Didik
Abad 21 Melalui Selidig (Sekolah Literasi Digital). Jurnal Lensa Pendas, 8(1), 6276.
Reddy, P. (2018). A critical review on leadership in the digital age. International Journal of
Academic Research and Development, 3(1), 467468. www.academicsjournal.com
Riyanto, J., Lestari, L. P. S., & Suranata, K. (2023). Pengembangan Panduan Bimbingan Karir
Berbasis Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill) dengan Pendekatan Teori Karir Super
untuk Meningkatkan Perencanaan Karir Siswa di SMK Negeri 2 Singaraja. Jurnal
EDUCATIO: Jurnal Pendidikan Indonesia, 9(1), 479486.
Sitepu, F. A. B., & Atiqah, A. N. (2022). Pengaruh penerapan konsep digitalisasi di Museum
Sonobudoyo Yogyakarta. Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah, 16(1), 110.
Sugiyono. (2020). No Title.
Sutarni, N., Ramadhany, M. A., Hufad, A., & Handayani, D. (2020). Change Management of
Education Institutional in the Digital Era 1. Ced Science and Technology Vol. 29, No. 5,
(2020), Pp. 11959-11966 Change, 29(5), 1195911966.
https://www.academia.edu/download/64397118/25392-Article Text-38839-1-10-
20200619.pdf
Sutianah, C. (2021). Peningkatan kompetensi kerja berbasis integrasi soft skills, hard skills dan
entrepreneur skills program keahlian kuliner melalui penerapan teaching factory smk.
Jurnal Ekonomi, Sosial & Humaniora, 2(08), 152167.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, January 2024, Page: 773-786
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
786
Dewvy Nur Anisa et.al (Implementasi kepemimpinan digital pada.)
Tantri, N. N. (2021). Memanfaatkan digitalisasi pendidikan dalam pengembangan potensi
siswa. Prosiding Seminar Nasional IAHN-TP Palangka Raya, 3, 225238.
Ubaedila, I., Merthayasa, A. A. A., Khariri, A., Sayudin, S., & Tamamiyah, L. (2023).
Manajemen Tenaga Pendidik dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SMPIT Ibnu
Khaldun Cirebon. Jurnal Pendidikan Indonesia, 4(10), 10491067.
Wahyuningsih, E. S. (2020). Model pembelajaran mastery learning upaya peningkatan
keaktifan dan hasil belajar siswa. Deepublish.
Wijaya, E. Y., Sudjimat, D. A., & Nyoto, A. (2016). Transformasi pendidikan abad 21 sebagai
tuntutan pengembangan sumber daya manusia di era global. Prosiding Seminar Nasional
Pendidikan Matematika, 1(26), 263278.
Yulianisa, Y., Rizal, F., Oktaviani, O., & Abdullah, R. (2018). Tinjauan Keterampilan Abad 21
(21st Century Skills) Di Kalangan Guru Kejuruan (Studi Kasus: Smk Negeri 2 Solok).
CIVED, 5(3).
Yusuf Eryandi, K., & Nuryanto, A. (2020). 21st Century Skills of Life Career Skills in
Productive Learning of Vocational High School of Technical Expertise Engineering in
Yogyakarta City. American Journal of Educational Research, 8(7), 480484.
https://doi.org/10.12691/education-8-7-5
Zhong, L. (2016). The Effectiveness Of Digital Leadership At K-12 Schools In Mississippi
Regarding Communication And Collaboration During Ccrs Implementation. ProQuest
LLC.
Zhong, L. (2017). Indicators of Digital Leadership in the Context of K-12 Education. Journal
of Educational Technology Development and Exchange, 10(1), 2740.
https://doi.org/10.18785/jetde.1001.03