pembelajaran lebih bermakna dan hidup (Ponidi et al., 2021).
Kemajuan teknologi yang begitu pesat mendorong siswa lebih banyak tahu, oleh sebab itu
seorang guru harus mampu mengikuti keadaan dan ritme dari perkembangan teknologi itu
sendiri. Dengan keadaan seperti itu sebagai seorang guru harus dapat membuat suasana kelas
menjadi lebih baik denga cara pelaksanaan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan serta
dapat merancang desain pesan pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa.
Dalam proses pembelajaran seorang guru akan menjadi pusat perhatian anak didik dan
sekaligus menjadi seorang perantara dalam penyampaian pesan ilmu pengetahuan melalui
komunikasi dan penyampaian informasi dngan menciptakan pembelajaran yang kreatif dan
menyenangkan, sehingga siswa dengan mudah menyerapnya (Sujana & Sopandi, 2020). Untuk
dapat menciptakan proses pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan diperlukan berbagai
keterampilan, diantaranya adalah keterampilan dalam mengajar dan pesan yang akan
disampaikan kepada siswa dapat didesain seefektif mungkin agar lebih mudah menarik bagi
siswa (Listiana et al., 2023).
Terdapat beberapa guru yang mengeluh, ketika mengajar karena siswa-siswanya kurang
bersemangat, kurang tertarik pada materi pelajaran karena kurang memahami pesan yang
disampaikan oleh guru. Siswa cenderung pasif dan kurang termotivasi dalam belajar. Pesan
pelajaran yang kurang menarik, maka seorang guru perlu mengkaji ulang penataan dan penyajian
desain pesan tentang materi pelajaran yang akan disampaikan kepada siswanya. Bagaimana
penataan pesan pembelajaran agar siswa belajar benar-benar memahami apa yang dipelajari dan
bagaimana penataan pesan pembelajaran agar menarik dan tidak mudah dilupakan (Takdir et al.,
2023). Pesan-pesan pembelajaran yang ditata dengan menggunakan prinsip-prinsip desain pesan
diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah di atas.
Desain pembelajaran sebagai proses merupakan pengembangan sistematis tentang
spesifikasi pembelajaran dengan menggunakan teori pembelajaran dan teori belajar untuk
menjamin mutu pembelajaran (Setyosari, 2020). Desain pembelajaran merupakan proses
keseluruhan tentang kebutuhan dan tujuan belajar serta sistem penyampaiannya (Laksana et al.,
2021). Termasuk di dalamnya adalah pengembangan bahan dan kegiatan pembelajaran, uji coba
dan penilaian bahan, serta pelaksanaan kegiatan pembelajarannya (Sugiono & Hardori, 2020).
Sebagai implementasi dari proses pembelajaran kepada siswa, maka guru dituntut untuk lebih
kreatif dan inovatif serta menyenangkan, hal ini akan lebih menarik dan jelas pelaksanaannya
jika seorang guru dapat merancang atau desain pesan pembelajaran yang dilengkapi dengan
media yang tepat dan menarik, maka rumusan masalahnya yaitu bagaimanakah cara pelaksanaan
pembelajaran kreatif dan menyenangkan dengan desain pesan pembelajaran yang disiapkan bagi
guru di daerah terpencil Kabupaten Bengkayang.
2. Metode
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Dengan menggunakan sebuah pendekatan
kualitatif, peneliti bisa fokus pada perhatian dan juga kejadian yang alamiah yang terjadi
(Nurgiansah & Widyastuti, 2020). Peneliti dapat mendalami konteks secara menyeluruh,
memahami dinamika yang kompleks, dan mengeksplorasi makna-makna yang muncul dari
perspektif partisipan. Metode kualitatif memungkinkan peneliti untuk menggali pemahaman
mendalam tentang fenomena yang diteliti. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk
memberikan wawasan yang mendalam dan komprehensif tentang subjek yang diteliti, yang
diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi pengetahuan dan pemahaman di
bidang tersebut. Dengan memperhatikan konteks yang beragam dan kompleksitas individu,
penelitian ini dapat menghasilkan temuan yang lebih kontekstual dan relevan bagi praktik
lapangan serta kebijakan yang terkait.