Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 624-632
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
624
Jamaluddin Hasibuan et.al (Peran Media Pembelajaran dalam...)
Peran Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan
Kemampuan Bahasa Arab Siswa di Yayasan
Pendidikan An - Nauri Madrasah Darul Madani
Jamaluddin Hasibuan
a,1
, Fahrurrozi
b,2
ab
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Medan, Indonesia
1
jamalguntur1412@gmail.com ;
2
fahrurrozi.z@uinsu.ac.id
*
jamalguntur1412@gmail.com
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Sejarah Artikel:
Diterima: 10 November 2023
Direvisi: 15 Desember 2023
Disetujui: 15 Januari 2024
Tersedia Daring: 18 Februari
2024
Penelitian ini membahas mengenai Peran Media Pembelajaran Dalam
Meningkatkan Kemampuan Bahasa Arab Siswa di Yayasan Pendidikan An-
Nuari Madrasah Darul Madani yang mana penelitian ini dimaksudkan untuk
mengetahui bagaimana peran pembelajaran dalam meningkatkan
kemampuan Bahasa Arab pada Siswa serta untuk mengetahui peran dari
penggunaan media pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan Bahasa
Arab pada siswa. Penelitian ini memakai metode penelitian kualitatif
deskriptif. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder.
Lokasi penelitian dilaksanakan di Yayasan Pendidikan An-Nuari Madrasah
Darul Madani. Hasil dalam penelitian ini menunjukan bahwa peran media
pemebelajaran dapat meningkatkan kemampuan belajar bahasa Arab
peserta didik. Hal tersebut didapatkan melalui pengamatan kegiatan peserta
didik di dalam kelas selama proses pembelajaran dan melalui hasil tes
evaluasi ulangan harian peserta didik setelah proses pembelajaran. Yang
mana tenaga pengajar di Yayasan Pendidikan An-Nuari Madrasah Darul
Madani memakai media pembelajaran berupa papan tulis, gambar,
kartukaru, benda-benda yang ada di dalam dan diluar kelas dan buku paket.
Media penunjang yang disediakan pihak sekolah yaitu Infocus dalam
meningkatkan Bahasa Arab Siswa di Yayasan Pendidikan An-Nuari
Madrasah Darul Madani.
Kata Kunci:
Media Pembelajaran
kemampuan
Bahasa Arab
ABSTRACT
Keywords:
Learning Media
Ability
Arabic
This research discusses the role of learning media in improving students'
Arabic language skills at the An-Nuari Madrasah Darul Madani Education
Foundation. This research is intended to find out the role of learning in
improving students' Arabic language skills and to find out the role of using
learning media in improving abilities. Arabic language for students. This
research uses descriptive qualitative research methods. This research uses
primary data and secondary data. The research location was carried out at the
An-Nuari Madrasah Darul Madani Education Foundation. The results of this
research show that the role of learning media can improve students' Arabic
language learning abilities. This was obtained through observing students'
activities in the classroom during the learning process and through the results
of students' daily evaluation tests after the learning process. The teaching staff
at the An-Nuari Madrasah Darul Madani Education Foundation use learning
media in the form of whiteboards, pictures, cards, objects inside and outside
the classroom and textbooks. The supporting media provided by the school is
Infocus in improving the Arabic language of students at the An-Nuari
Madrasah Darul Madani Education Foundation.
©2024, Jamaluddin Hasibuan, Fahrurrozi
This is an open access article under CC BY-SA license
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 624-632
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
625
Jamaluddin Hasibuan et.al (Peran Media Pembelajaran dalam...)
1. Pendahuluan
Di Abad ke 21 ini, manusia dituntut untuk mampu menguasai teknologi. Faktanya mulai
dari kalangan anak-anak sampai dewasa tidak asing lagi dengan teknologi. Tidak hanya di
perkotaan, bahkan di pelosok desa pun sudah akrab dengan teknologi. Kemajuan teknologi pun
semakin hari semakin canggih. Oleh sebab itu di setiap sekolah dituntut adanya penguasaan
teknologi baik dari tenaga pendidik, kependidikan, maupun para peserta didiknya. Pendidikan di
zaman modern dengan pendidikan zaman dahulu jauh berbeda, baik dari segi kualitasnya
maupun dari segi teknologinya. Jika dulu proses belajar mengajar hanya bergantung pada buku
dan papan tulis maka sekarang proses pembelajaran lebih canggih dengan banyak memanfaatkan
teknologi sebagai media yang bersumber dari laptop/komputer dan handphone/smartphone
(Marpaung & Siagian, 2016). Dengan adanya teknologi, maka sekolah dituntut untuk
menyediakan sarana dan prasarana pembelajaran yang beragam demi untuk meningkatkan
kualitas belajar. Belajar merupakan aktifitas peserta didik dalam memperoleh pengetahuan,
meningkatkan keterampilan, dan memperbaiki perilaku maupun sikap.
Sedangkan yang dimaksud dengan mengajar adalah memberikan pemahaman terhadap
peserta didik mengenai suatu materi pelajaran dengan harapan adanya perubahan sikap atau
pengetahuan yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Pendidik dalam
menjalankan tugasnya sebagai pengajar memiliki tuntutan pengembangan empat kompetensi,
yakni pertama kompetensi Paedagogik yang dimana guru harus memiliki kemampuan dalam
memahami peserta didik, mampu melakukan perancangan pembelajaran, dan melakukan
evaluasi hasil belajar. Kedua, Kompetensi kepribadian dimana pendidik mencerminkan perilaku
yang dewasa dan mampu menjadi teladan bagi peserta didik. Ketiga, kompetensi sosial yaitu
kemampuan pendidik dalam bergaul dengan peserta didik, sesama pendidik, maupun dengan
orang tua peserta didik. Keempat, kompetensi profesional yakni kemampuan pendidik dalam
penguasaan materi, memiliki wawasan yang luas sehingga mampu melakukan variasi
pembelajaran. Kompleksnya, pendidik dituntut untuk mampu menggabungkan materi, strategi,
metode, teknologi, dan media dalam proses pembelajaran (Hasibuan & Mudjiono, 2019).
Dengan demikian, salah satu komponen penting dalam pembelajaran adalah media
pembelajaran. Media adalah semua jenis atau bentuk yang dapat dijadikan alat untuk
menyampaikan pesan, ide/gagasan yang berfungsi sebagai perantara antara pembawa pesan
dengan yang menerimanya. Penggunaan media pembelajaran diharapkan mampu memperjelas
penyajian materi sehingga menimbulkan motivasi belajar bagi peserta didik. Media
pembelajaran terbagi menjadi 3, yaitu media visual, media audio, dan media audio-visual
(Hasibuan & Mudjiono, 2019). Media visual adalah media yang dapat dilihat, misalnya pada
gambar atau papan tulis. Media audio adalah media yang dapat ditangkap oleh indera
pendengaran, misalnya penggunaan tape recorder. Sedangkan media audio-visual adalah media
yang dapat dilihat dan dapat didengar, contohnya film atau video pembelajaran (Tarigan, 2019).
Dari penjelasan di atas dapat dilihat bahwa peran media pembelajaran sangat penting dalam
meningkatkan kemampuan peserta didik. Terlebih lagi dalam pembelajaran bahasa Arab, dimana
pendidik harus menggabungkan kemampuan mendengar (), berbicara (), membaca
(), dan menulis (). Dalam pembelajaran bahasa Arab, peserta didik lebih sulit
memahami materi karena bahasa Arab merupakan bahasa Asing. Media yang sesuai dengan
tuntutan hasil belajar bahasa Arab yaitu multimedia. Penggunaan media yang baik apabila
dilakukan dengan menggabungkan gambar, grafik, dan audio menjadi satu sehingga lebih
menarik dan mudah.
Menurut hasil observasi awal pada pelaksanaan praktek pengalaman (PPL) yang
dilaksanakan beberapa waktu yang lalu, di Yayasan Pendidikan An - nauri Madrasah Darul
Madani memiliki media pembelajaran yang cukup memadai, hanya saja pendidik jarang
menggunakan media dalam proses pembelajaran sehingga prestasi belajar peserta didik juga
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 624-632
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
626
Jamaluddin Hasibuan et.al (Peran Media Pembelajaran dalam...)
menjadi kurang dalam pembelajaran bahasa Arab. Oleh karena itu, penulis mengangkat topik
Peran Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan Kamampuan Bahasa Arab Siswa di Yayasan
Pendidikan An-nauri Madrasah Darul Madani untuk melihat apakah ada peningkatan prestasi
belajar peserta didik dalam menggunakan media pada pembelajaran bahasa Arab.
2. Metode
Metode penelitian yang digunakan dalam study ini adalah jenis penelitian kualitatif
deskriptif, yaitu data yang dikumpulkan berbentuk kata-kata bukan angka (J. Moleong, 2018).
Penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari hasil wawancara dan perilaku yang diamati. Sedangkan
penelitian deskriptif ialah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan
ataupun menggambarkan fenomena-fenomena yang ada baik itu fenomena ilmiah ataupun
rekayasa manusia (Sugiyono, 2017). Penelitian ini menggunakan data primer dan data
sekunder, data primer menurut (Nawawi, 2020) adalah data yang didapat secara langsung dari
sumber pertama (sumber asli tidak melalui perantara), baik dari individu atau kelompok, dan
didapat dari hasil wawancara atau pengisian kuesioner oleh responden. Data sekunder
adalah sekumpulan informasi yang telah ada sebelumnya dan digunakan sebagai pelengkap
kebutuhan data penelitian. Data sekunder adalah data yang berhubungan dengan informasi dari
sumber yang telah ada sebelumnya seperti dokumen-dokumen penting, situs web, buku, dan
sebagainya (Rijali, 2019). Penelitian ini dilaksanakan di Yayasan Pendidikan An - Nauri
Madrasah Darul Madani.
3. Hasil dan Pembahasan
Belajar bahasa Arab minimal didukung oleh tiga media utama yaitu: media audio, media
visual, dan media audiovisual. Dalam sistem pendidikan, fungsi guru sebagai penyampai pesan-
pesan pendidikan perlu dibantu dengan media agar proses belajar mengajar dapat berlangsung
secara efektif. Penyajian materi pelajaran pada pokok bahasan dengan menggunakan media
audio, visual dan audiovisual akan membangkitkan gairah siswa untuk mempelajari materi yang
disajikan melalui media tersebut, dan disertai dengan mengunakan berbagai warna dan gambar
yang mampu menarik minat belajar siswa (Azhari, 2019). Hasil dalam penelitian ini menunjukan
bahwa peran penggunaan media yakni dapat meningkatkan prestasi belajar bahasa Arab peserta
didik. Hal tersebut didapatkan melalui pengamatan kegiatan peserta didik di dalam kelas selama
proses pembelajaran dan melalui hasil tes evaluasi ulangan harian peserta didik setelah proses
pembelajaran.
3.1 Peran Media Pembelajaran
Media pada hakekatnya merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran. Sebagai
komponen, media hendaknya merupakan bagian integral dan harus sesuai dengan proses
pembelajaran secara menyeluruh. Ujung akhir dari pemilihan media adalah penggunaaan media
tersebut dalam kegiatan pembelajaran, sehingga memungkinkan siswa dapat berinteraksi dengan
media yang dipilih.Menurut AECT (Association of Education and Communication Technology)
yang dikutip oleh (Asnawir & Usman, 2022) Media adalah segala bentuk yang dipergunakan
untuk proses penyaluran informasi. Sedangkan menurut (Adam, 2018) bahwa media
pembelajaran adalah segala sesuatu baik berupa fisik maupun teknis dalam proses pembelajaran
yang dapat membantu guru untuk mempermudah dalam menyampaikan materi pembelajaran
kepada siswa sehingga memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
Media pembelajaran secara umum adalah “alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu
yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau
keterampilan pelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses.” (A. S. Sadiman, 2019).
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 624-632
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
627
Jamaluddin Hasibuan et.al (Peran Media Pembelajaran dalam...)
Media pembelajaran berfungsi bukan hanya sebagai sarana untuk membuat pembelajaran
yang menyenangkan, tetapi juga membantu anak memahami sesuatu yang bersifat abstrak. Lebih
jelasnya menurut Gerlach & Ely dalam (Ibrahim, 2018) kelebihan media adalah: Pertama,
memiliki kemampuan fiksatif, artinya dapat menangkap, menyimpan, dan menampilkan kembali
suatu obyek atau kejadian. Dengan kemampuan ini, obyek atau kejadian dapat digambar,
dipotret, direkam, difilmkan, kemudian dapat disimpan dan pada saat diperlukan dapat
ditunjukkan dan diamati kembali seperti kejadian aslinya. Kedua, memiliki kemampuan
manipulatif, artinya media dapat menampilkan kembali obyek atau kejadian dengan berbagai
macam perubahan (manipulasi) sesuai keperluan, misalnya diubah ukurannya, kecepatannya,
warnanya, serta dapat pula diulang-ulang penyajiannya. Ketiga, memiliki kemampuan
distributif, artinya media mampu menjangkau anak didik yang besar jumlahnya dalam satu kali
penyajian secara serentak.
Dengan itu Media pembelajaran yang baik adalah media yang dapat memberi kesempatan
untuk mendapatkan dan memperkaya pengetahuan anak secara langsung. Dapat meningkatkan
kemampuan berbahasa, berpikir kritis dan positif, membantu mengenal lingkungan dan
kemampuan dirinya, menumbuhkan motivasi dan meningkatkan perhatian belajar pada anak-
anak usia dini, guru profesional mesti memiliki pemahaman ini, (Nurhafizah, 2021). Dalam hal
ini guru guru bertanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan pendidikan di sekolah artinya
memberikan bimbingan dan pengajaran kepada siswa”, (Hamalik, 2019). Peran guru menjadi
kunci “keberhasilan dalam mengembangkan misi pendidikan dan pengajaran di sekolah selain
bertanggung jawab untuk mengatur, mengarahkan dan menciptakan suasana kondusif yang
mendorong siswa untuk melaksanakan kegiatan di kelas.(Majid, 2019).
Oleh karena itu, sebelum guru memanfaatkan media pembelajaran terlebih dahulu harus
membekali diri dengan pengetahuan tentang media pembelajaran, karena banyak guru yang
belum mengerti tentang media pembelajaran.Demam teknologi ternyata menyerang sebagian
dari guru-guru. Ada beberapa guru yang “takut” dengan peralatan elektronik.Selain itu, guru
tidak cukup hanya memiliki pengetahuan tentang media saja, “akan tetapi juga harus memiliki
keterampilan memilih dan menggunakan media tersebut dengan baik.” (Hamalik, 2018).
Guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut
untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media pengajaran yang akan digunakan
apabila media tersebut belum tersedia. Kata media berasal dari kata “medium” yang berasal dari
bahasa latin “perantara”. Pengertian lebih jauh tentang media adalah “sesuatu yang membawa
informasi dari sumber untuk dilanjutkan kepada penerima.” (Marisa & Dkk, 2019). Dalam
praktek pembelajaran yang dilaksanakan guru seringkali didapati gejala bahwa proses
pembelajaran berjalan monoton dan verbalitas yaitu siswa hanya diberi jalan dan menerima, dan
guru melaksanakan pengajaran dengan penuturan (verbal) semata-mata. Jarang dijumpai
keaktifan belajar yang lebih jauh seperti berdiskusi atau melakukan penemuan. Secara sederhana
situasi pengajaran demikian dapat di gambarkan dengan mendengarkan, catat dan hafalkan.
Untuk menanggulangi keadaan tersebut, maka seorang guru harus memanfaatkan media
pembelajaran. Karena, salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah “sebagai alat bantu
mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang di tata dan di
ciptakan oleh guru. (Arsyad, 2020).
3.2 Penggunaan Media Dalam Pembelajaran Bahasa Arab
Menurut konsep dan kawasan teknologi pembelajaran, media termasuk sumber belajar.
Sumber belajar meliputi pesan, orang, bahan, alat, tekhnik, dan lingkungan. Sumber belajar
dapat dibedakan menjadi sumber belajar yang direncanakan dan digunakan. Karena sengaja
dibuat dan dimanfaatkan untuk pembelajaran maka media pembelajaran termasuk dalam media
yang direncanakan(Gafur, 2018). Secara umum media merupakan kata jamak dari medium yang
berarti pengantar atau perantara. Kata media berlaku dalam berbagai kegiatan dalam
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 624-632
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
628
Jamaluddin Hasibuan et.al (Peran Media Pembelajaran dalam...)
penyampaian pesan. Sedangkan secara etimologi media berasal dari bahasa Latin medius yang
secara harfiah berarti „tengah‟, „perantara‟ atau „pengantar‟. Dalam bahasa Arab, media adalah
perantara (ل
ىاسو) atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan(Munir, 2019). Jadi,
media adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan suatu informasi sehingga informasi itu
tersaji dengan lebih menarik(Christina et al., 2023).
Media dapat dikombinasikan dengan berbagai bentuk elemen informasi, seperti teks, grafik,
animasi, video, maupun suara sebagai pendukung untuk menyampaikan informasi agar lebih
menarik. Alasan digunakannya berbagai kombinasi media dalam proses komunikasi karena
informasi masuk melalui kelima pancaindera sehingga proses informasi akan lebih efektif.
Menurut Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education Association/NEA) memiliki
pengertian yang berbeda. Media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun
audiovisual serta peralatannya(R. Sadiman & Dkk, 2018). Pada dasarnya media seharusnya
dapat dilihat, didengar dan dibaca. Meskipun tiap-tiap media mempunyai batasan, tetap memiliki
persamaan diantara batasan tersebut yaitu bahwa media merupakan segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian peserta didik sedemikian rupa sehingga
terlaksananya proses belajar.
Pada mulanya media hanya dianggap sebagai alat bantu mengajar guru sehingga media yang
digunakan hanya media visual, misalnya gambar, buku atau alat-alat lainnya. Namun dengan
masuknya pengaruh teknologi audio pada abad 20 maka sekarang ada perkembangan media
visual menjadi audio visual. Kemudian pada akhir tahun 1950 teori komunikasi memberi
pengaruh terhadap perkembangan media dimana media tidak hanya berfungsi sebagai alat bantu
tetapi juga dapat memberi informasi belajar. Pada dasarnya, pendidik dan ahli audio visual
menyambut baik perubahan ini. Guru-guru mulai merumuskan tujuan pembelajaran dengan
melihat berbagai sudut pandang tingkah-laku peserta didik. Untuk mencapai tujuan tersebut,
pendidik mulai menggunakan beberapa format media. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa
macam media yang digunakan dalam pembelajaran:
1. Media visual yaitu media yang mengandalkan indera penglihatan. Pesan yang disampaikan
dituangkan ke dalam simbol-simbol visual. Simbol-simbol tersebut harus benar-benar
dipahami agar proses penyampaian menjadi efektif dan efisien. Selain itu media visual
mampu memperjelas materi, mengilustrasikan dan menarik perhatian peserta didik dalam
proses pembelajaran. Ada dua jenis media visual yaitu media visual diam dan media visual
gerak. Media visual diam contohnya gambar/foto, sketsa, diagram, bagan, grafik, kartun,
dan peta. Sedangkan media visual gerak contohnya gambar-gambar proyeksi bergerak
seperti film bisu dan sebagainya.
2. Media audio yaitu media yang berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang
disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif baik verbal maupun non verbal.
Ada beberapa jenis media audio yaitu radio, alat perekam, dan laboratorium Bahasa.
3. Media audio-visual yaitu media yang digunakan untuk menyampaikan materi dengan
menggunakan bahan-bahan elektronik. Jadi pengajaran melalui audio-visual menggunakan
materi yang penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran. Berikut beberapa contoh
dari media audio-visual seperti televisi, video bersuara, dan lain-lain.
4. Hyperlink dalam softwere powerpoint diartikan sebagai media presentasi yang dapat
menghubungkan sebuah file yang berbeda atau menghubungkan slideslide pada satu file
powerpoint. Penggunaan hyperlink memberikan kemudahan menari file atau slide yang kita
lihat. Selain itu juga hyperlink mampu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengontrol kecepatan belajarnya sendiri(Daryanto, 2019).
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 624-632
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
629
Jamaluddin Hasibuan et.al (Peran Media Pembelajaran dalam...)
Menurut Taksonomi Leshin bahwa ada beberapa penggunaan dan pengembangan media
pembelajaran yakni media berbasis manusia (guru, instruktur, tutor, main peran, kegiatan
kelompok, dan lain-lain), media berbasis cetakan (buku, buku kerja, dan lembaran lepas), media
berbasi visual (buku, bagan, grafik, peta, transparansi, film bingkai/slide), media berbasis audio-
visual (video, film, slide bersama tape, televisi), media berbasis komputer (pengajaran dengan
bantuan komputer dan video interaktif)(Marpaung & Siagian, 2016). Dalam hal ini Bahasa Arab
menjadi salah satu mata pelajaran wajib di Yayasan An-Nuari Madrasah Darul Madani.
Pelajaran Bahasa Arab yang diajarkan di Yayasan An-Nauri Madrasah Darul Madani berfungsi
sebagai Bahasa Agama dan Ilmu Pengetahuan. Di Yayasan An-Nuari Madrasah Darul Madani,
media yang disediakan pihak sekolah yakni Infocus dan buku paket. Akan tetapi guru belum
memanfaatkan secara maksimal karena guru lebih sering menggunakan media sederhana
dibandingkan dengan media infocus atau laptop.
Pada pembelajaran bahasa Arab, guru lebih sering menggunakan media papan tulis, gambar,
dan buku. Hal itu dikarenakan laptop yang disediakan oleh sekolah rusak sehingga tidak lagi
menggunakan infocus. Menurut hasil observasi, guru menggunakan beberapa variasi media
pembelajaran. Terkadang hanya menggunakan papan tulis, menggunakan kartukartu, gambar,
juga benda-benda yang ada di dalam kelas dan di luar kelas. Pemilihan medianya dilakukan
berdasarkan kesiapan guru dalam menggunakannya, media tersebut mudah didapatkan, dan
media tersebut dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama.
Penggunaan media pembelajaran direncanakan sebelum masuk ke dalam ruangan kelas yang
tertuang ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), agar guru bisa menentukan
skenario pembelajaran di dalam kelas. Hanya saja, tidak semua media yang tertulis di RPP
diaplikasikan pada saat pembelajaran bahasa Arab. Contohnya, guru menulis di RPP akan
menggunakan media kartu mufrodat dan power point akan tetapi pada pengaplikasiannya hanya
menggunakan media kartu mufrodat. Kartu mufrodat digunakan setelah guru selesai
menjelaskan materi. Kartu mufrodat berfungsi untuk menambah kosa kata bahasa Arab peserta
didik tentang materi yang baru saja diberikan. Sistem pembelajaran ini terbagi menjadi dua yaitu
tebak gambar dan membuat kalimat. Peserta didik yang lulus pada sesi pertama akan lanjut ke
sesi dua. Walaupun pembelajaran menggunakan media terkesan santai, akan tetapi interaksi
antara guru dan peserta didik terlaksana dengan baik. Penggunaan media juga mampu
merangsang ingatan peserta didik terhadap materi yang diwakili dengan simbol-simbol.
Menurut (Azhari, 2019) menyatakan bahwa penggunaan media audio mampu meningkatkan
prestasi belajar siswa dan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis bahasa Arab.
Adapun penggunaan media visual dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mengarang
dengan mengandalkan imajinasi siswa. Selanjutnya melalui media audio visual, siswa dapat
mendapatkan pengalaman baru yang langsung menyentuh motivasi mereka untuk mempelajari
bahasa Arab.
3.3 Hasil Penggunaan Media Dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Arab Siswa
Dalam mengukur hasil prestasi belajar peserta didik, guru memberikan nilai melalui ulangan
harian, tugas (PR) di setiap akhir pertemuan, ulangan tengan semester, dan ulangan semester.
Sistem penilaiannya dilakukan dengan melihat kualifikasi ketuntasan yang biasa disebut dengan
Kriteria Ketuntasan Minimun (KKM). Adapun KKM untuk mata pelejaran bahasa Arab yang
diberlakukan di Yayasan Madrasah Darul Madani yaitu 75. Jika nilai peserta didik 75 atau
melebihi standar maka prestasi dikatakan meningkat. Namun sebaliknya, jika nilai peserta didik
di bawah nilai KKM maka prestasi peserta didik dikatakan rendah.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 624-632
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
630
Jamaluddin Hasibuan et.al (Peran Media Pembelajaran dalam...)
Hal ini dapat di tinjau dari hasil ulangan harian para siswa siswi di Yayasan Madrasah
Darul Madani:
NO
NAMA
KKM
KUALIFIKASI
1
Andi Zulkifli
75
Tuntas
2
Deden Supriyadi
75
Belum Tuntas
3
Hasan
75
Tuntas
4
Ilham
75
Belum Tuntas
5
Nur Alamsyah
75
Tuntas
6
Putri Nur
Aisyah
75
Tuntas
7
Safira
75
Tuntas
Sumber: Guru Mata Pelajaran
Dari hasil membercheck di atas, dapat diketahui bahwa dari 7 siswa, ada 5 peserta didik
yang mampu menyerap materi bahasa Arab dengan baik. Sedangkan untuk 2 peserta didik
lainnya mengalami masalah belajar. Sehingga berdasarkan hal tersebut dapat disimpukan
bahwasanya peran media pembelajaran mempengaruhi kemampuan Bahasa Arab para
siswa/siswi di Yayasan Pendidikan An-Nuari Madrasah Darul Madani. Seperti halnya dikatakan
oleh (Amal, 2022) media merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses pembelajaran
demi mencapai tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada
khususnya. Pemanfaatan media pembelajaran pada hakekatnya bertujuan untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas kegiatan belajar mengajar. Penggunaan media dalam proses belajar
menjadi salah satu motivasi bagi siswa dalam belajar. Dengan penggunaan media proses belajar
mengajar akan menjadi lebih aktif, afektif dan kreatif. Suasana kelas juga akan terhindar dari
kejenuhan dan kebosanan, kerana tidak bersifat monoton. Kemampuan guru dalam
memanfaatkan berbagai macam bentuk media juga menentukan keberhasilan dalam mengajar.
Kemampuan berinovasi dan kreatif dalam memanfaatkan media sangat dianjurkan untuk
dikuasai oleh setiap guru.
4. Kesimpulan
Peran media pembelajaran yakni dapat meningkatkan prestasi belajar bahasa Arab peserta
didik. Hal tersebut di dapatkan melalui pengamatan kegiatan peserta didik di dalam kelas
selama proses pembelajaran dan melalui hasil tes evaluasi ulangan harian peserta didik setelah
proses pembelajaran. Dalam hal ini tenaga pengajar di Yayasan Pendidikan An-Nuari Madrasah
Darul Madani memakai media pembelajaran berupa papan tulis, gambar, kartukaru, benda-
benda yang ada di dalam dan diluar kelas dan buku paket. Media penunjang yang disediakan
pihak sekolah yaitu Infocus dalam meningkatkan Bahasa Arab Siswa di Yayasan Pendidikan
An-Nuari Madrasah Darul Madani.
5. Ucapan Terima Kasih
Periset mengetahui kalau ada banyak orang yang berfungsi dibalik selesainya riset ini.
Tidak terdapat persembahan terbaik yang bisa pengarang bagikan tidak hanya rasa terima kasih
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 624-632
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
631
Jamaluddin Hasibuan et.al (Peran Media Pembelajaran dalam...)
pada pihak-pihak yang sudah banyak menolong penulis. Secara spesial, pengarang melafalkan
dapat kasih pada pihak kampus, serta dosen pembimbing yang sudah adem dan mengosongkan
waktu dalam membagikan masukan serta dampingan sepanjang aktivitas ini.
6. Daftar Pustaka
Adam, S. (2018). Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi Bagi Siswa
Kelas X SMA Ananda Batam. CBIS Journal, 11(3).
Amal, I. (2022). Peranan Media Dalam Pengajaran Dan Pembelajaran Bahasa Arab.
Arsyad, A. (2020). Media Pengajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Asnawir, & Usman, M. B. (2022). Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers.
Azhari. (2019). Peran Media Pendidikan Dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa
Arab Siswa Madrasah. Jurnal Ilmiah Didaktika, 16(1), 4360.
Christina, E., Deo Sandeva, S., Trivinita L. B, D., Bayu S, A., & Aldo, D. (2023).
Pengembangan Media Pembelajaran Penyakit Langka Berbasis Multimedia Interaktif
Dengan Metode Luther. Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi (JUKANTI), 6(1), 2740.
https://doi.org/10.37792/jukanti.v6i1.856
Daryanto. (2019). Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.
Gafur, A. (2018). Desain Pembelajaran. Yogyakarta: Ombak.
Hamalik, O. (2018). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Hamalik, O. (2019). Psikologi Belajar dan Mengajar. Jakarta: Sinar Baru.
Hasibuan, & Mudjiono. (2019). Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Ibrahim. (2018). Inovasi Pendidikan. Jakarta: Depdikbud.
J. Moleong, L. (2018). Metodologi penelitian kualitatif (Revisi, Ce). Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Majid, A. (2019). Perencanaan Pembelajaran (Mengembangkan Standar Kompetensi Guru).
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Marisa, & Dkk. (2019). Komputer dan Media Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.
Marpaung, I. Y. O., & Siagian, S. (2016). Pengembangan Media Pembelajaran Bahasa
Indonesia Berbasis Macromedia Flash Proffesional 8 Kelas V Sd Swasta Namira. Jurnal
Teknologi Informasi & Komunikasi Dalam Pendidikan, 3(1), 2840.
https://doi.org/10.24114/jtikp.v3i1.5003
Munir. (2019). Multimedia Konsep Dan Aplikasi Dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Nawawi, H. (2020). Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. CV Pustaka Ilmu.
Nurhafizah. (2021). Kemampuan Berkomunikasi sebagai Pilar Profesionalisme guru dalam
membimbing Anak Usia Dini. Bandung: UPI.
Rijali, A. (2019). ANALISIS DATA KUALITATIF. Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah,
17(33), 81. https://doi.org/10.18592/alhadharah.v17i33.2374
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 624-632
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
632
Jamaluddin Hasibuan et.al (Peran Media Pembelajaran dalam...)
Sadiman, A. S. (2019). Media Pembelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Tenaga Kependidikan.
Sadiman, R., & Dkk. (2018). Media Pendidikan (Cet. ke-15). Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada.
Sugiyono. (2017). Metode penelitian pendidikan:(pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R & D).
In Bandung: Alfabeta.
Tarigan, H. G. (2019). Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.