Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 581-589
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
581
Bagus Lintang Ashari, Reza Widhar Pahlevi (Pengembangan bisnis jasa ....)
Pengembangan bisnis jasa “kaluna badminton club
menggunakan business model canvas
Bagus Lintang Ashari
a,1
, Reza Widhar Pahlevi
b,2
ab
Program Studi Kewirausahaan Universitas Amikom Yogyakarta
1
bagus.ashari@students.amikom.ac.id
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Sejarah Artikel:
Diterima: 14 Juli 2023
Direvisi: 27 Oktober 2023
Disetujui: 1 Desember 2023
Tersedia Daring: 12 Februari 2024
Kaluna Badminton Club merupakan sebuah bisnis jasa yang memberikan
wadah bagi para anak-anak usia dini hingga remaja untuk menjadi atlet
yang berberbakat dan berprestasi dengan berlatih menggunakan teknik
dasar badminton yang benar. Tujuan didirikannya bisnis ini karena
belum ada satupun klub yang mewadahi anak- anak usia dini hingga
dewasa agar mahir bermain badminton dengan teknik dasar yang benar
di Kecamatan Imogiri. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
bagaimana pengelolaan dan strategi mengembangkan bisnis pada Kaluna
Badminton Club dengan menggunakan konsep Business Model Canvas.
Kerangka Business Model Canvas digunakan sebagai alat untuk mencapai
target bisnis secara rinci dan terstruktur. Dengan menggunakan studi ini
proses bisnis menjadi lebih mudah mencapai tujuannya. Hasil penelitian
dari identifikasi Business Model Canvas ini dapat memberikan pilihan
strategi bisnis yang tepat untuk Kaluna Badminton Club dimasing-masing
blok. Blok pada Business Model Canvas meliputi customer segments, value
propositions, channels, customer relationships, key resources, key activities,
key partners, cost structure, revenue streams. Pada masing-masing blok
tersebut memiliki perannya tersendiri yang sangat peting untuk
mencapai model bisnis.
Kata Kunci:
Business Model Canvas
Pengembangan Bisnis
Strategi Bisnis
ABSTRACT
Keywords:
Business Model Canvas
Business Development
Business Strategy
Kaluna Badminton Club is a service business that provides a platform for
young children to teenagers to become talented and accomplished athletes
by practicing using the correct basic badminton techniques. The purpose of
establishing this business is because there is not yet a single club that
accommodates children from young age to adults to become proficient at
playing badminton with the correct basic techniques in Imogiri District.
This research was conducted to find out how to manage and develop
business strategies at the Kaluna Badminton Club using the Business Model
Canvas concept. The Business Model Canvas framework is used as a tool to
achieve business targets in a detailed and structured manner. By using this
study, it becomes easier for business processes to achieve their goals. The
research results from this Business Model Canvas identification can provide
the right business strategy choices for the Kaluna Badminton Club in each
block. The blocks on the Business Model Canvas include customer segments,
value propositions, channels, customer relationships, key resources, key
activities, key partners, cost structure, revenue streams. Each of these blocks
has its own role which is very important for achieving the business model.
©2024, Bagus Lintang Ashari, Reza Widhar Pahlevi
This is an open access article under CC BY-SA license
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 581-589
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
582
Bagus Lintang Ashari, Reza Widhar Pahlevi (Pengembangan bisnis jasa ....)
1. Pendahuluan
Indonesia termasuk negara yang memiliki banyak pulau pulau, tentunya dengan
mempunyai tanah dan lahan yang luas nan subur hingga menjadikan tempat yang kosong untuk
membuat suatu usaha. Tentu saja ini menjadi peluang besar bagi pengusaha yang mempunyai
keahlian di bidang olahraga badminton untuk membangun bisnisnya. Badminton merupakan
salah satu olahraga yang paling terkenal di dunia. Olahraga ini menarik minat berbagai
kelompok umur dan berbagai tingkat keterampilan. Laki-laki maupun perempuan memainkan
olahraga ini. Olahraga ini dapat dilakukan di dalam maupun di luar ruangan untuk ajang rekreasi
dan ajang persaingan. Selain sebagai olahraga rekreasi, bulutangkis merupakan olahraga prestasi
yang mampu membawa bangsa Indonesia ke prestasi tingkat dunia.
Bisnis ini diminati karena badminton tidak memiliki resiko yang cukup tinggi akan
terjadinya cidera. Permainannya yang sederhana dan alat yang dibutuhkan juga tidak sulit untuk
dicari dan mudah untuk digunakan. Alat yang digunakan untuk bermain badminton adalah raket
sebagai alat pemukul serta shuttlecock sebagai bola yang dipukul. Selain itu waktu untuk
bermain bisa kapan saja tergantung dengan waktu senggang dan kemauan kita sendiri.
Pemerolehan prestasi olahraga harus dilakukan melalui pembinaan yang terencana,
teratur, dan sistematis. Dalam proses latihan, atlet tidak hanya mendapatkan latihan teknik dan
taktik saja, tetapi kererampilan psikologis juga dilatih secara simultan. Kondisi faktual
menunjukkan bahwa pembinaan prestasi olahraga saat ini terutama di tingkat klub, khususnya
pembinaan aspek keterampilan psikologis merupakan latihan yang sangat penting dalam
pembinaan olahraga. Kesabaran, keberanian, sportivitas, kepercayaan diri, motivasi, pengelolaan
emosi, termasuk penetapan tujuan, dan imajeri mental merupakan aspekaspek psikologis yang
sangat penting dalam pembinaan olahraga dan harus dilatihkan sejak usia dini seperti halnya
latihan fisik atau teknik.
Olahraga prestasi menurut Undang-Undang RI No.3 Tahun 2005 adalah olahraga yang
membina dan mengembangkan olahragawan secara terencana, berjenjang, dan berkelanjutan
melalui kompetisi untuk mencapai prestasi dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi
keolahragaan. Merujuk dari undang-undang tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi suatu
olahraga dalam hal ini olahraga bulutangkis akan tercapai, apabila latihan yang dilakukan
melalui program yang terencana, berjenjang, dan berkelanjutan. Oleh karena itu, atlet yang
memiliki motivasi yang tinggi akan terdorong untuk menjalankan semua program latihan yang
ada untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perkembangan bisnis jasa yang memberikan
wadah bagi para anak-anak usia dini hingga remaja untuk menjadi atlet yang berberbakat dan
berprestasi dengan berlatih menggunakan teknik dasar badminton yang benar dengan
menggunakan Business Model Canvas. Business Model Canvas menyediakan kerangka kerja
komprehensif untuk memahami bisnis, termasuk Customer Segments, Value Proposition,
Channels, Customer Relationships, Revenue Streams, Key Resources, Key Activities, Key
Partners, dan Cost Structure (Holdford et al., 2022). Studi ini menggunakan Kanvas Model
Bisnis sebagai alat untuk menganalisis studi kasus bisnis jasa Kaluna Badminton Club dan
mengidentifikasi kekuatan dan peluang pertumbuhannya. Model bisnis yang dirancang dengan
baik dapat mengarah pada pengembangan dan pertumbuhan bisnis yang sukses di industri,
kemudian hasil penelitian ini menyoroti pentingnya penggunaan pendekatan sistematis seperti
Business Model Canvas untuk menganalisis perkembangan bisnis dalam layanan bisnis jasa
Kaluna Badminton Club. Perkembangan bisnis jasa sangat dipengaruhi oleh faktor internal dan
eksternal perusahaan (Hammam & Pahlevi, 2022). Oleh karena itu, perusahaan harus terus
memantau dan meningkatkan faktor-faktor tersebut untuk meningkatkan daya saing bisnis
(Wardana & Sitania, 2023).
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 581-589
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
583
Bagus Lintang Ashari, Reza Widhar Pahlevi (Pengembangan bisnis jasa ....)
Penelitian ini mengacu pada beberapa hasil penelitian sebelumnya yang meneliti
mengenai konsep bisnis kanvas model, penelitian yang dilakukan Pitrang & Pahlevi (2023)
bahwa pesaing Digitalead sudah memiliki lebih banyak portfolio hasil kerja dan memiliki merk
yang lebih kuat akan tetapi value yang diberikan di produk mereka tidak spesialis untuk UMKM
yang baru memulai pemasaran digital.
Penelitian yang dilakukan Abghani, et al (2022),
perencanaan model bisnis terbaik usaha Skincare Muriglow terletak pada komponen value
proposition pada model bisnis kanvas adalah nilai yang ditawarkan Muriglow sebagai produsen
masker wajah organik yang diolah dari fermentasi susu kefir kambing etawa yang mengandung
lactobacillus yang mampu membersihkan wajah dari kotoran serta mampu merangsang produksi
kolagen pada kulit, dan banyak manfaat lainya. Penelitian Putra & Pahlevi (2022) bahwa tujuan
rencana pengembangan souvenir “thebembeb” bukan hanya untuk menjual produk tetapi
memberikan manfaat bagi masyarakat dengan adanya ketersediaan lapangan pekerjaan serta
memberikan peluang bagi mitra bisnis seperti UMKM sehingga dapat meningkatkan penjualan
serta membangun hubungan relasi yang harmonis. Disisi lain dengan adanya souvenir
“thebembeb” diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadapat menopang pendapatan daerah
terutama pendapatan masyarakat dari kalangan ekonomi menengah ke bawah.
Kaluna Badminton Club adalah klub yang melatih anak usia dini hingga dewasa agar
mahir dalam bermain badminton yang berada di Kecamatan Imogiri. Klub ini merupakan
pencetak atlet-atlet badminton yang ada di Kecamatan Imogiri. Atlet yang mengikuti pelatihan
di klub ini berawal dari berbagai macam latar belakang. Ada yang berawal dari keinginan orang
tua agar anaknya bisa menjadi seperti atlet yang mereka idolakan. Ada juga keinginan orang tua
yang ingin anaknya memiliki kegiatan yang positif dan bermanfaat. Ada juga yang berawal dari
keinginannya sendiri karena memang menyukai olahraga badminton.Pendekatan yang dilakukan
adalah dengan menggunakan Business Model Canvas (BMC).
2. Landasan Teori
Business Model Canvas
Kepopuleran konsep model bisnis di mulai sejak tahun 1990 ke atas ketika internet
mulai banyak membahas tentang konteks model bisnis dalam sebuah perusahaan dan
bagaimana perubahan lingkungan bisnis (Keane et al., 2018). Konsep model bisnis digunakan
sebagai cara yang umum untuk menjelaskan bagaimana perusahaan berinteraksi dengan
pemasok, mitra kerja, dan pelanggan, serta untuk menggambarkan dasar pemikiran tentang
bagaimana organisasi menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai (Joyce & Paquin,
2016). Buku yang berjudul Business Model Generation oleh Osterwalder dan Pigneur
dengan membuat suatu kerangka business model yang berbentuk kanvas dan terdiri dari
sembilan kotak yang saling berkaitan (Hu, 2023). Kotak-kotak ini berisikan elemen penting
yang menggambarkan bagaimana organisasi menciptakan nilai dan mendapatkan manfaat dari
para pelanggannya. Penjelasan kesembilan kotak tersebut antara lain (Manning & Renzi,
2023):
a. Customer Segments adalah masyarakat yang menggunakan jasa/produk dari organisasi dan
mereka yang berkontribusi dalam memberikan penghasilan bagi organisasi. Segmentasi
pelanggan juga dapat dipilah berdasarkan perilaku, umur, profesi, penghasilan dan geografi.
b. Value Propositions merupakan satu keunikan yang menentukan mengapa produk atau jasa
tersebut pantas dipilih oleh pelanggan. Hal ini memberi tawaran untuk memecahkan
masalah pelanggan dan semaksimal mungkin memenuhi keinginan pelanggan.
c. Channel, sebuah elemen seperti komunikasi, distribusi dan saluran penjualan yang
menyatakan bagaimana cara organisasi berkomunikasi dengan pelanggan segmennya dan
menyampaikan value propositionnya.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 581-589
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
584
Bagus Lintang Ashari, Reza Widhar Pahlevi (Pengembangan bisnis jasa ....)
d. Customer Relationship, pembinaan hubungan dengan pelanggan, dengan tujuan untuk
mendapatkan pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan lama.
e. Revenue Streams atau aliran dana masuk yang menggambarkan bagaimana organisasi
memperoleh penghasilan berupa uang dari setiap customer segments. Aliran dana inilah
yang membuat sebuah perusahaan tetap hidup atau survive.
f. Key Resources menggambarkan aset-aset terpenting yang menentukan keberhasilan
pengoperasian model bisnis, seperti bangunan, kendaraan, intelektual dan tenaga kerja.
g. Key Activities merupakan kegiatan utama yang menunjang keberhasilan suatu model bisnis
dalam mengirimkan value propotitions-nya kepada pelanggan.
h. Key Partnership, suatu kesepakatan kerja sama bisnis yang diprakarsai secara sukarela
antara dua atau lebih perusahaan untuk menyelesaikan proyek tertentu. Kerjasama ini dapat
menimbulkan penghematan biaya, mengurangi resiko dan memperoleh sumber daya yang
tidak dimiliki perusahaan.
i. Cost Structure menggambarkan semua biaya yang muncul sebagai akibat dioperasikannya
model bisnis ini guna mewujudkan value propotitions melalui channel, key resource, key
activities yang tepat dan dapat diandalkan.
Osterwalder dan Pigneur mengemukakan bahwa business model canvas merupakan
sebuah template berupa grafik visual berbentuk tabel yang berisi sembilan blok bangunan yang
digunakan untuk menciptakan bisnis inovatif (Musrifin & Pahlevi, 2022). Kesembilan blok
bangunan tersebut mencakup empat bidang utama dalam suatu bisnis yaitu pelanggan,
penawaran, infrastruktur dan kelangsungan finansial (Murphy et al., 2023). Model kanvas ini
merupakan cetak biru dari sebuah strategi yang diterapkan melalui struktur organisasi, proses
dan sistem. Business model canvas dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1. The Business Model Canvas by Alexander Osterwalder
Sumber : Murphy et al (2023)
Setelah merumuskan model bisnis, selanjutnya dirumuskan desain transformasi model
bisnis sebagai strategi untuk mengembangkan perusahaan dengan pendekatan yang juga
menggunakan business model canvas (Aliwinoto et al., 2022). Osterwalder dan Pigneur bahwa
business model canvas tidak hanya dapat digunakan untuk memotret model bisnis perusahaan
saat ini, namun juga dapat digunakan sebagai alat untuk memberikan usulan rancangan model
bisnis yang baru. Untuk merumuskan desain transformasi model bisnis, digunakan peta empati
konsumen (customer empathy map) (Herawati et al., 2019). Peta empati konsumen dibuat
untuk menghasilkan model bisnis yang lebih kuat, karena profil pelanggan memandu
perancangan proposisi yang lebih baik, cara pendekatan kepada pelanggan yang lebih nyaman,
dan berhubungan dengan pelanggan yang sesuai yang pada akhirnya memberikan pengertian
yang lebih mendalam tentang bagaimana pelanggan mendapatkan kepuasan terhadap nilai
produk/jasa jika dibandingkan dengan harga yang ditawarkan (Sunendar et al., 2021). Pada
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 581-589
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
585
Bagus Lintang Ashari, Reza Widhar Pahlevi (Pengembangan bisnis jasa ....)
tahapan ini dilakukan diskusi terfokus antara peneliti dan beberapa konsumen yang pernah
mencoba produk perusahaan. Fokus diskusi diarahkan pada apa yang dilihat, didengar,
dipikirkan dan dirasakan, dikatakan dan dilakukan, dikorbankan serta yang diperoleh sebagai
konsumen (Sukarno & Ahsan, 2021).
3. Metode
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yakni
menjelaskan dan menggambarkan secara mendalam tentang situasi atau proses yang diteliti
(Moleong, 2012). Penelitian ini ditujukan pada bisnis jasa Kaluna Badminton Club
menggunakan Business Model Canvas. Dalam Business Model Canvas para pelaku bisnis dapat
mudah mengelompokkan target pasar yang akan dituju. Sasaran dalam penelitian ini adalah
orang tua dari atlet Kaluna Badminton Club. Peneliti juga mengambil data sekunder melalui
media sosial. Analisis data bersifat induktif kualitatif dan hasil dari penelitian ini bertujuan untuk
mencari informasi faktual yang detail mengenai gejala yang ada, mengidentifikasi masalah -
masalah yang terjadi dan praktik - praktik yang sedang berlangsung sehingga dapat memberikan
gambaran yang jelas mengenai penerapan Business Model Canvas pada bisnis Kaluna
Badminton Club.
4. Hasil dan Pembahasan
A. Gambaran Umum Perusahaan
Kaluna Badminton Club adalah bisnis yang bergerak di bidang jasa pelatihan badminton
yang melatih anak- anak usia dini hingga dewasa usia 7-14 tahun. Tujuan didirikannya bisnis ini
karena belum ada satupun klub yang mewadahi anak-anak usia dini hingga dewasa agar bisa
menjadi atlet badminton dengan teknik latihan dasar yang benar serta berprestasi di Kecamatan
Imogiri.Tujuan lain yaitu dapat menjadikan kegiatan yang positif dan bermanfaat bagi generasi
milenial jaman sekarang.
Bisnis ini mulai beroperasi pada tanggal 6 November 2023, walaupun tergolong masih
baru tetapi Kaluna Badminton Club perkembangan yang cukup pesat, seperti jumlah pelanggan
bertambah dan para atlet yang semakin berkembang dalam bermain badminton. Hal ini
disebabkan karena promosi yang dilakukan di sosial media serta mempunyai pelatih-pelatih
yang berpengalaman di bidang ilmu keolahragaan dan tentunya di bidang badminton.
B. Ketersediaan Pasar
Ketersediaan pasar Kaluna Badminton Club sangat terbuka lebar dan sebuah peluang yang
sangat menjanjikan, karena belum ada satupun klub badminton untuk anak- anak usia dini
hingga dewasa di Kecamatan Imogiri. Jika ada maka harus menempuh jarak yang cukup jauh
dengan tempat tinggalnya dan itu sangat memakan waktu, maka dengan itu adanya klub ini
membantu para pecinta badminton yang ingin belajar bermain badminton dengan teknik dasar
yang benar. Selain itu banyaknya permintaan dari orang tua yang ingin ada satu klub di
Kecamatan Imogiri yang menaungi anak-anak mereka agar mahir bermain badminton.
C. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran yang dilakukan Kaluna Badminton Club untuk menghadapi pesaing
yaitu
dengan memberikan pelayanan yang baik selalu menaikkan kualitas jasa dan keahlian
para pelatih agar melatih dengan baik dan benar. Dengan ini pelanggan akan merasa di
perhatikan dan nyaman, kemudian mereka menyarakan rekan lain untuk menggunakan jasa
Kaluna Badminton Club tentunya
. Adapun strategi pemasaranlain yang digunakan yaitu
dengan memanfaatkan pemasaran melalui media sosial dengan cara melakukan promosi,
membuat konten yang menarik dan bermanfaat untuk menarik minat calon pelanggan.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 581-589
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
586
Bagus Lintang Ashari, Reza Widhar Pahlevi (Pengembangan bisnis jasa ....)
D. Akuisisi Pasar
Pangsa pasar Kaluna Badminton Club adalah anak-anak usia dini hingga dewasa yang
berusia 7-14 tahun. Dengan melakukan promosi memanfaatkan sosial media seperti Instagram,
Tiktok, Whatsapp, brosur dan dari mulut ke mulut ini cukup membantu marketing yang akan
kami jalankan. Adapun cara Kaluna Badminton Club mengakuisisi pelanggan adalah sebagai
berikut:
1. Dengan menawarkan jasa akademi badminton kepada lingkungan sekitar seperti klub
badminton usia 25 tahun keatas yang ada di Kecamatan Imogiri untuk anak atau saudara
mereka.
2. Memberikan pelayanan yang baik serta manajemen yang terstruktur secara matang. Karena
masih ada klub badminton yang buruk dengan manajemennya sehingga banyak atlet yang
keluar.
3. Menjaga kepercayaan pelanggan dengan cara selalu menaikkan kualitas keahlian pelatih
yang ada di Kaluna Badminton Club.
E. Business Model Canvas Pada Bisnis Jasa Kaluna Badminton Club
Bisnis Model Canvas merupakan kerangka manajemen sebuah bisnis yang dibuat untuk
merancang bagaimana strategi bisnis akan dijalankan. Plan bisnis nantinya dikelompokkan
menjadi 9 elemen yang masing-masing block memiliki perannya masing-masing.
Tabel 1. Business Model Canvas Kaluna Badminton Club
Key Partners
a) Supplier
Kock
b) Toko
olahraga
Key Activities
a) Melatih dasar
bermain
Bulutangkis
b) Mengadakan
Tournament lingkup
Kecamatan Imogiri
c) Persahabatan rutin
dengan klub lain
Value Propotions
a) Gedung indoor
yang bagus serta
memiliki tempat
latihan outdoor
yang luas
b) Pembayaran bisa
menggunakan Q-
RIS
c) Pelatih yang
sudah
berpengalaman di
bidang badminton
Customer
Segments
a) Anak-anak
usia 7-14
Tahun
b) Anak-anak
hobi
bermain
badminton
c) Rumahnya
berada di
Kecamatan
Imogiri
Key Resources
a) Pelatih yang
berpengalaman di
bidang badminton
b) Gedung Indoor
Cost Structure
a) Anggaran untuk pemasaran dan promosi
b) Gaji Tenaga Kerja
c) Pengadaan alat-alat latihan
d) Sewa gedung dan keperluan lokasi
Revenue Streams
a) Penjualan Grip
b) Jasa melatih
c) Menerima les privat
d) Sponsor
1. Customer Segment
Anak-anak usia 7-14 tahun yang hobi bermain olahraga badminton serta tempat
tinggalnya yang berada di kecamatan Imogiri.
2. Value Proposition
Mempunyai Gedung Olahraga yang bagus serta tempat latihan outdoor yang
luas, kemudian pelatih yang berpengalaman di bidang ilmu keolahragaan dan
khususnya badminton.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 581-589
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
587
Bagus Lintang Ashari, Reza Widhar Pahlevi (Pengembangan bisnis jasa ....)
3. Channels
Dalam melakukan promosi dan pemasaran kepada konsumen, Kaluna
Badminton Club menggunakan beberapa platform antara lain:
a. Instagram
Digunakan untuk menjangkau pelanggan yang lebih luas dengan cara
menggunakan hastag untuk mempermudah konsumen menemukan bisnis
kita. Selain itu digunakan untuk membuat feed dan story serta melakukan
iklan berbayar pada Instagram Ads.
b. Tiktok
Digunakan untuk membuat video konten yang menarik dan bermanfaat
dengan tujuan membangun brand image yang kuat.
c. Whatsapp
Digunakan untuk menawarkan bisnis jasa secara langsung melalui chat
Whatsapp dan promosi yang targetnya teman atau kerabat terdekat.
d. Brosur
Digunakan untuk promosi dengan cara memberikan selebaran atau
menempelkan di papan tertentu yang menjadi target bisnis.
4. Revenue Streams
Pemasukan yang diperoleh yaitu dari hasil penjualan grip, jasa melatih, les
privat dan sponsor.
5. Key Resources
Pelatih yang berpengalaman di bidang ilmu keolahragaan dan badminton serta gedung
indoor.
6. Customer Relationships
Grup Whatsapp orangtua atau wali para atlet kemudian rutin konsultasi kepada
orangtua atau wali terkait kepuasan pelanggan.
7. Key Activities
Melatih badminton dengan teknik dasar yang benar kemuadian persahatan rutin
dengan klub lain agar skill atlet terus berkembang.
8. Key Partners
Agar proses bisnis dapat berjalan lancar maka diperlukan partner, antara lain :
a. Supplier kock.
b. Toko olahraga untuk memenuhi kebutuhan operasional.
9. Cost Structure
Anggaran untuk promosi, gaji tenaga kerja, pengadaan alat-alat latihan dan sewa
gedung serta keperluan lokasi.
5. Kesimpulan
Kaluna Badminton Club adalah bisnis yang bergerak di bidang jasa pelatihan
badminton yang melatih anak- anak usia dini hingga dewasa usia 7-14 tahun. Hasil penelitian
menyimpulkan bahwa pelaksanaan pengembangan bisnis jasa Kaluna Badminton Club menuai
banyak manfaat positif yaitu membuat para atlet senang, makin sehat secara fisik dan karakter
pribadi semakin kuat. Beberapa kendala yang dihadapi oleh Kaluna Badminton Club adalah
pesaing sudah memiliki merk yang lebih kuat karena sudah beroperasional sejak lama,
manajemen yang buruk. Adapun upaya yang dilakukan oleh Kaluna Badminton Club untuk
menghadapi kendala tersebut yaitu dengan memanfaatkan media sosial untuk membuat konten
yang menarik agar membentuk brand image yang kuat.
Dengan mengidentifikasi menggunakan Business Model Canvas dapat memberikan
pilihan strategi bisnis yang tepat untuk Kaluna Badminton Club dimasing-masing blok. Blok
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 581-589
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
588
Bagus Lintang Ashari, Reza Widhar Pahlevi (Pengembangan bisnis jasa ....)
customer segments yaitu anak-anak usia 7-14 Tahun, anak-anak yang hobi bermain badminton
serta tempat tinggalnya yang berada di kecamatan Imogiri. Blok value propotions yaitu gedung
yang bagus serta tempat latihan outdoor yang luas kemudian pelatih yang berpengalaman di
bidang ilmu keolahragaan dan badminton. Blok channels yaitu sosial media, brosur. Blok
customer relationships yaitu grup whatsapp orangtua atau wali atlet kemudian rutin konsultasi
kepada orangtua atau wali terkait kepuasan pelanggan. Blok key resources yaitu pelatih dan
gedung. Blok key activities yaitu melatih dasar bermain Bulutangkis mengadakan Tournament
lingkup Kecamatan Imogiri. Blok key partners supplier kock dan toko olahraga. Blok cost
structure yaitu anggaran untuk pemasaran dan promosi, pengadaan alat-alat latihan, gaji tenaga
kerja, sewa gedung dan keperluan lokasi. Blok revenue streams yaitu penjualan grip, jasa
melatih, menerima les privat, dan sponsor.
6. Daftar Pustaka
Abdullah Hammam, R. W. P. (2022). Analisis Perkembangan Usaha Dandellion Menggunakan
Pendekatan Business Model Canvas. Jurnal Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi,
1(6), 105123.
Aliwinoto, C., Hediyani, M., & Malinda, M. (2022). Analisis Business Model Canvas Usaha
Mikro Kecil Menengah Toko Jif Bandung, Indonesia. Seminar Nasional Pariwisata Dan
Kewirausahaan (SNPK), 1, 173182. https://doi.org/10.36441/snpk.vol1.2022.35
Herawati, N., Lindriati, T., & Suryaningrat, I. B. (2019). Penerapan Bisnis Model Kanvas
Dalam Penentuan Rencana Manajemen Usaha Kedelai Edamame Goreng. Jurnal
Agroteknologi, 13(01), 42. https://doi.org/10.19184/j-agt.v13i01.8554
Holdford, D. A., Pontinha, V. M., & Wagner, T. D. (2022). Using the Business Model Canvas
to Guide Doctor of Pharmacy Students in Building Business Plans. American Journal of
Pharmaceutical Education, 86(3), 243253. https://doi.org/10.5688/ajpe8719
Hu, X. (2023). Using the business model canvas for nursing student career planning. Nurse
Education in Practice, 71, 103725. https://doi.org/10.1016/j.nepr.2023.103725
Ichsan Ananda Putra, R. W. P. (2022). Pengembangan Usaha Souvenir “Thebembeb” Bahan
Baku Resin Di Kota Pangkalpinang. Jurnal Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi,
1(4), 105123.
Joyce, A., & Paquin, R. L. (2016). The triple layered business model canvas: A tool to design
more sustainable business models. Journal of Cleaner Production, 135, 14741486.
https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2016.06.067
Keane, S. F., Cormican, K. T., & Sheahan, J. N. (2018). Comparing how entrepreneurs and
managers represent the elements of the business model canvas. Journal of Business
Venturing Insights, 9(February), 6574. https://doi.org/10.1016/j.jbvi.2018.02.004
Manning, M. Lou, & Renzi, J. (2023). The Business Model Canvas: A Tool to Enhance Nurse
Business Acumen. Nurse Leader, 15. https://doi.org/10.1016/j.mnl.2023.10.003
Moleong, L.J. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Muhammad Kahfi Ridho Abghani, Suyatmi. dan Reza Widhar Pahlevi. (2022). Analisis
Business Model Canvas Pada Perkembangan Bisnis Skincare Muriglow. Segmen Jurnal
Manajemen Dan Bisnis, 18(1), 87101.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 581-589
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
589
Bagus Lintang Ashari, Reza Widhar Pahlevi (Pengembangan bisnis jasa ....)
Murphy, C., Carew, P. J., & Stapleton, L. (2023). Innovation Process Modelling for Human-
Centred Cultural Heritage Spaces: Developing a Business Model Canvas for Smart Digital
Immersion. IFAC-PapersOnLine, 56(2), 99549959.
https://doi.org/10.1016/j.ifacol.2023.10.695
Musrifin, M., & Pahlevi, R. W. (2022). Analisis Usaha Tami Farm Dengan Analisis Kanvas.
Journal Competency of Business, 6(2), 141152.
Pitrang, H. T., & Pahlevi, R. W. (2023). Pengembangan Bisnis Jasa Pemasaran Digital
“Digitalead” Dengan Business Model Canvas. Journal Competency of Business, 6(02),
167177. https://doi.org/10.47200/jcob.v6i02.1628
Sukarno, B. R., & Ahsan, M. (2021). Implementasi Strategi Pengembangan Bisnis Dengan
Business Model Canvas. Jurnal Manajemen Dan Inovasi (MANOVA), 4(2), 5161.
https://doi.org/10.15642/manova.v4i2.456
Sunendar, S., Novia, R. A., & Zulkifli, L. (2021). Analisis Bisnis Model Kanvas Pada Umkm
Pengolahan Melinjo Di Kecamatan Limpung Kabupaten Batang. Agricore: Jurnal
Agribisnis Dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad, 5(2), 115124.
https://doi.org/10.24198/agricore.v5i2.29907
Wardana, M. H., & Sitania, F. D. (2023). Strategi Pengembangan Bisnis Melalui Pendekatan
Business Model Canvas pada Kedai Kabur Bontang. Jurnal Teknik Industri (JATRI), 1(1),
1017. https://doi.org/10.30872/jatri.v1i1.492