Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 421-429
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
421
Christanto Syam et.al (Strategi Guru Bahasa Indonesia....)
Strategi Guru Bahasa Indonesia pada pembelajaran
berbasis teks sebagai pengembangan kemampuan
berpikir Siswa SMA Negeri Di Kota Pontianak
Christanto Syam
a,1
, Yudhistira Oscar Olendo
b,2
, Zakarias Aria Widyatama
c,3
a
Program Magister Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Tanjungpura, Jl. Prof. H. Hadari Nawawi, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak 78124, Indonesia
bc
Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Tanjungpura, Jl. Prof. H. Hadari Nawawi, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak 78124, Indonesia
1
christanto.syam@fkip.untan.ac.id;
2
3
zakarias.aria@fkip.untan.ac.id
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Sejarah Artikel:
Diterima: 21 Maret 2023
Direvisi: 1 Juni 2023
Disetujui: 9 September 2023
Tersedia Daring: 1 Januari 2024
Penelitian ini memiliki tujuan untuk menginterpretasikan, mengetahui, dan
mendeskripsikan proses pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis teks yang
dilakukan oleh guru-guru SMA Negeri se-Kota Pontianak. Menggunakan
metode deskriptif dengan bentuk kualitatif, penelitian ini juga menyasar
pada guru Bahasa Indonesia dengan pengambilan sampel pada lima SMA
Negeri di kota Pontianak sebagai representasinya. Proses pengumpulan data
digunakan teknik observasi langsung dan wawancara dengan instrumen
pengumpul data berupa lembar pengamatan dan daftar wawancara.
Selanjutnya, dilakukan triangulasi teknik untuk kesahihan data baru di tahap
akhir proses analisis data menggunakan pengumpulan data, kondensasi
data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil
pengamatan dan wawancara didapatkan strategi guru Bahasa Indonesia
pada pembalajaran berbasis teks dapat menciptakan suasana pembelajaran
bahasa Indonesia lebih efektif dan efisien. Penelitian dapat memberikan
kajian dan telah bagi kurikulum Merdeka Belajar agar tetap memberikan
rekomendasi strategi pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks.
Kata Kunci:
Strategi
Berbasis Teks
Kemampuan Berpikir
Guru
Bahasa Indonesia
ABSTRACT
Keywords:
Strategy
Text-Based
Thinking Skills
Teacher
Indonesian Language
This research aims to interpret, understand and describe the text-based
Indonesian language learning process carried out by state high school
teachers throughout Pontianak City. Using a descriptive method with a
qualitative form, this research also targets Indonesian language teachers by
taking samples from five public high schools in the city of Pontianak as
representatives. The data collection process used direct observation and
interview techniques with data collection instruments in the form of
observation sheets and interview lists. Next, technical triangulation was
carried out for the validity of new data at the final stage of the data analysis
process using data collection, data condensation, data presentation, and
drawing conclusions. Based on the results of observations and interviews, it
was found that Indonesian language teachers' strategies for text-based
learning can create a more effective and efficient Indonesian language
learning atmosphere. Research can provide studies and has been used for
the Merdeka Belajar curriculum so that it continues to provide
recommendations for text-based Indonesian language learning strategies.
©2024, Authors: Christanto Syam, Yudhistira Oscar Olendo, Zakarias Aria Widyatama
This is an open access article under CC BY-SA license
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 421-429
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
422
Christanto Syam et.al (Strategi Guru Bahasa Indonesia....)
1. Pendahuluan
Pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis teks acap kali menjadi pondasi dan dasar atas
keterampilan siswa dalam memahami teks. Apalagi dalam era sekarang (revolusi industri 4.0)
sudut pandang Bahasa Indonesia berbasis teks (K13) dipandang sebagai sarana untuk
mengembangkan keterampilan (Aprilliani et al., 2020). Sementara itu, pembelajaran Bahasa
Indonesia berbasis teks dipandang sebagai sarana pembentuk pikiran manusia sehingga
mampu berpikir secara metodologis; yang diartikan berpikir sistematis, terkontros, empirik,
dan kritis (Mahsun, 2018). Pembelajaran berbasi teks juga merupakan suatu kegiatan belajar
untuk menjadikan teks sebagai landasan dan asas (Suaryo et al., 2023). Sekali lagi
pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis teks dapat membentuk karakter positif pada siswa
utamanya dalam penguatan literasi yang ada sehingga, siswa di era sekarang lebih kritis dan
tajam khususnya dalam literasi digital yang mengutamakan basis bahasa didalamnya. Karena
keterkaitan literasi digital dan pembelajaran bahasa Indonesia dapat menangkal disrupsi dan
mempersiapkan konstruk pemebelajaran lebih mendalam (Muhammadiah et al., 2023). Secara
tekstual dalam Kurikulum 2013, pembelajaran bahasa Indonesia pada jenjang SMA
menghendaki untuk diterapkannya dengan menggunakan pendekatan saintifik sehingga proses
pengamatan dan memahami teks lebih spesifik dan terkerucutkan (Syam et al., 2023). Dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia, terdapat proses mengamati yang mana hal itu berupa melihat
objek, memperhatikan gambar, atau membaca sebuah teks.
Teks yang akan dibaca sebagai sarana pembelajaran haruslah dipersiapkan dengan baik
oleh guru bahasa tak terkecuali di tingkat satuan menengah atas (SMA). Teks yang dijadikan
sebagai medium aau bahan pembelajaran Bahasa Indonesia menuntut siswa untuk lebih aktif
untuk menggunakan penalarannya dalam belajar; karena hal ini sebagai modal dasar
kemampuan memahami isi bacaan dan kemampuan menerjemahkan dalam sebuah tulisan
(Admin, 2021). Adapun dalam pembelajaran bahasa (secara umum) kompetensi pengetahuan
merupakan reflektif dari penguasaan terhadap unsur-unsur bahasa seperti huruf, kosa kata, dan
tata bahasa; sementara itu, komptensi keterampilkan dimunculkan dalam bentuk seperti
mendengar, berbicara, membaca, dan menulis (Zalman, 2019). Lebih lanjut menjadi tujuan
utama dari bingkai Kurikulum 2013 sebagai paying dari pembelajaran berbasis teks ini adalah
utnuk menumbuhkembangkan kemampuan kognitif, emosional, dan psikomotor siswa secara
menyeluruh (Oktavia, 2023). Guna melihat kelengkapan daripada tujuan pembelajaran
berbasis teks, diperukan iklim pembelajaran yang harus disesuaikan dengan kondisi kegiatan
belajar mengajar oleh guru. Kembali pada teks yang juga pada akhirnya harus dievaluasi
keberadannya oleh guru sebagai sumber informasi dalam mengambil keputusan atau
melakukan tindak lanjut pembelajaran. Apakah guru sudah merencanakan, mengkondisikan
siswa untuk memahami, dan mengevaluasi teks dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada
jejnang SMA? Pada akhirnya guru perlu menyadari betapa pentingnya bahasa dalam
kehidupan sehari-hari; diartikan berbarti guru Bahasa Indonesia perlu memahami secara real
time dan benar akan tujuan akhir pembelajaran Bahasa Indonesia agar siswa terampil berpikir
dan berbahasa (Hidayat et al., 2022). Oleh karena itu strategi guru Bahasa Indonesia perlu
dikaji dan diperdalam dalam praktiknya terkhusus pada pembelajaran berbasis teks.
Fakta juga mengungkap bahwa berdasarkan kurtilas, siswa mengaplikasikan Bahasa
Indonesia tidak sekedar sebagai sarana komuniukasi melainkan juga sebagai pengembangan
kemampuan berpikir (Arnawa, 2021). Apalagi pembelajaran abad 21, menawarkan
pembelajaran Bahasa Indonesia dimana siswa untuk berpikir kritis dan kreatif (Himawan,
2022). Pembelajaran berbasis teks memberikan ruang yang luas untuk pembelajaran bahasa
Indonesia karena intisari dari bahasa adalah teks. Ruang yang luas tersebut menjadikan siswa
lebih tertantang dan mendalami pembelajaran berbasis teks karena luaran yang dihasilkannya
akan berdampak pada pemikiran yang lebih luas (kritis dan kreatif). Penguasaan akan
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 421-429
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
423
Christanto Syam et.al (Strategi Guru Bahasa Indonesia....)
pembelajaran berbasis teks juga perlu melibatakan peran guru yang mana di era serba
teknologi ini juga dapat mengembangkan produk dari pelajaran bahasa Indonesia sehingga
dapat sebagai jembatan bagi siswa untuk memiliki keterampilan berpikir kritis; Seperti halnya
pengembangan buku teks Bahasa Indonesia berbasis media komik digital bermuatan
keterampilan berpikir kritis (Zakiyah et al., 2022). Pada akhirnya rujukan pembelajaran
berbasis teks menjadi cikal atas tumbuhkembangkanya kemampuan berpikir siswa tak
terkecuali siswa SMA yang secara kesiapan dalam hal belajar memiliki tingkat konsentrasi
lebih daripada siswa pada jenjang SD-SMP.
Teks yang tidak dipersiapkan dengan baik akan berdampak pada berbagai hal seperti tidak
relevannya dengan perangkat/ adminsitrasi pembelajaran (modul), bahkan sampai pada
indikator maupun tujuan pembelajaran. Dapat pula terjadi suatu peristiwa bahwa teks tidak
jelas strukturnya maupun kaidah kebahasannya. Siswa yang telah berhadapan dengan teks
perlu untuk dikondisikan sedemikian rupa oleh guru sehingga siswa benar-benar berada dalam
kondisi siap membaca dan memahami teks. Demikian pun teks yang sudah dibaca dan
dipahami oleh siswa perlu untuk direfleksikan mengenai isi, struktur, dan ciri kebahasaannya
agar benar-benar merupakan teks yang siap pakai ketika digunakan kembali dan dapat
dijadikan sebagai sumber informasi dalam kaitannya dengan upaya menindaklanjuti
pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Oleh karena itu, eksistensi teks itulah pembelajaran
bahasa Indonesia dikatakan sebagai pembelajaran berbasis teks. Masalah yang berkaitan
dengan teks diantaranya adalah teks yang dipersiapkan oleh guru mungkin saja tidak relevan
dengan perangkat/ adminsitrasi pembelajaran (modul). Dapat pula terjadi teks tidak jelas
struktur dan kaidah kebahasaannya.
Perlu dibahasa dan dikaji secara mendalam akan keterkaitan sehingga menjadikan gap
research dalam penelitian ini. Bahwasanya penelitian ini ingin mengungkap strategi guru
Bahasa Indonesia dalam menyiapkan pembelajaran berbasis teks untuk siswa SMA Negeri di
lima sekolah Pontianak. Selain itu, dampak luaran dari pembelajaran teks ini pada segmentasi
pengembangan kemampuan berpikir siswa yang ditunjukan pada analisis siswa setelah
membaca dan memahami teks. Pentingnya pengungkapan pada penelitian ini juga tidak
terlepas akan berbagai penelitian yang mengungkapkan bahwa teks menjadi bagian yang tak
terpisahkan dari pembelajaran Bahasa Indonesia (Hall-Mills & Marante, 2023; Mahmoud et
al., 2023). Selain itu, yang membedakan dari berbagai penelitian terdahulu (Saragih, 2016;
Sofia Agustina, 2017) yaitu pengkajian dan pengungkapan akan strategi guru Bahasa
Indoneisia dalam pembelajaran berbasis teks sebagai pengembangan kemampuan berpikir
siswa SMA Negeri se-Kota Pontianak. Penelitian-penelitian terdahulu hanya mengungkap
secara tekstual pembelajaran bahasa berbasis teks dalam telaah kurikulum 2013. Namun perlu
dikaji secara sikap dan kontekstualnya bahwa bagaimana pembelajaran Bahasa Indonesia
berbasis teks diimplementasikan oleh guru Bahasa Indonesia sehingga dapat dikatakan juga
sebagai jembatan pengembangan bagi siswa untuk berpikir kritis.
2. Metode
Penelitian ini menggunakan metode deksriptif yang mana digunakan untuk mengungkap
data-data berdasarkan berbagai kata, gambar, tindakan orang, dan bukan berdasarkan angka
(Sukmadinata, Nana, 2011). Hal ini juga sejalan dengan jenis penelitian yang digunakan yaitu
dengan kualitatif; di mana dari data yang telah dikumpulkan peneliti memberikan deskripsi
tentang situasi yang kompleks dan arah bagi penelitian selanjutnya (Sukmadinata, Nana,
2011). Arah dan kerangka penelitian ini adalah bahwa strategi guru Bahasa Indonesia pada
pembelajaran berbasis teks perlu diungkap berdasarkan tindakan guru tersebut selain itu, data
berupa transkripsi wawancara bersamaan dengan guru maupun siswa menjadi kunci tersendiri
untuk mengungkap pengembangan kemampuan berpikir kritis oleh siswa di SMA Negeri se-
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 421-429
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
424
Christanto Syam et.al (Strategi Guru Bahasa Indonesia....)
Kota Pontianak. Adapun sumber data dari penelitian ini adalah SMA Negeri 1, 2, 3, 4, dan 8 di
Kota Pontianak. Alasan pemilihan sumber data adalah bahwa telah diterapkannya
pembelajaran berbasis teks pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah tersebut.
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terbagi atas buku pencatat data
lapangan, daftar wawancara, kamera foto, tape recorder, alat/ instrumen observasi. Selain itu,
peneliti dalam penelitian juga menjadi instrumen penelitian utama yaitu memaknai teks dan
konteks proses pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis teks. Guna menguji kesahihan
instrumen data yang berupa alat observasi maupun daftar wawancara maka digunakan
triangulasi teknik sebagai pembuktiannya. Triangulasi teknik mengedepankan pengumpulan
data yang bervarian dan berbeda untuk mendapatkan satu kejelasan data dari sumber yang
relevan atau sama. Bagian terakhir untuk mengungkap hasil penelitian ini dilakukan dengan
cara analisis data.
Proses analisis data dimulai dengan data yang dikondensasi berdasarkan catatan lapangan,
pengumpulan hasil wawancara, maupun hasil observasi. Catatan lapangan yang memuat
aktivitas dan tindakan guru Bahasa Indonesia di lima SMA Negeri se-Kota Pontianak. Catatan
lapangan tersebut juga untuk mengungkap strategi pembelajaran yang dilakukan oleh guru
tersebut dalam pembelajaran berbasis teks. Hasil wawancara dilakukan dengan siswa maupun
guru terkait. Daftar pertanyaan yang dilontarkan, dilakukan secara natural, tidak terstruktur,
dan mendalam. Selanjutnya hasil observasi juga mengacu pada pengamatan dan kolom
checklist. Data yang telah terkumpul selanjutnya dilakukan coding untuk dilakukan
pengerucutan dan disajikan. Klasifikasi strategi dan pengembangan berpikir kritis siswa
terbagi dalam teks narasi masing-masing. Tahapan terakhir, data ditarik kesimpulan yang
mana peneliti juga menggunakan interpretasi hasil analisis pada data-data yang terungkap.
Semua proses analisis data ini menggunakan model dari Miles dan Huberman (Miles &
Huberman, 2014).
3. Hasil dan Pembahasan
Strategi Guru dalam Pembelajaran Berbasis Teks Bahasa Indonesia
Strategi guru Bahasa Indonesia dalam pembelajaran berbasis teks diawali dengan
perencanaan pembelajaran. Pemilihan jenis teks, sumber teks dan aspke perencanaan teks telah
diatur oleh guru-guru Bahasa Indonesia se-Kota Pontianak. Pemilihan jenis teks yang dipilih
oleh kelima guru secara serempak menggunakan jenis teks eksposisi dan anekdot. Alasan
pemilihan teks eksposisi dikarenakan mengacu pada tingkat pemahaman siswa di tingkat
sekolah menengah atas yaitu mengenai tulisan yang memuat mengenai informasi maupun
pengetahuan. Sementara pemilihan teks anekdot berdasarkan tingkat pemahaman siswa
mengenai makna dan intisari pada sebuah cerita maupun kisah yang mengandung dengan sifat
lucu. Adapun jenis teks yang digunakan dalam pembelajaran berbasis teks mengacu pada
sumber teks pada buku pelajaran Bahasa Indonesia dan sumber dari internet. Jenis teks yang
dipilih juga memiliki relevansi atas admininstrasi pelajaran Bahasa Indonesia seperti indikator
dan tujuan pembelajaran. Hal itu dibuktikan guru melihat pedoman ajar terlebih dahulu
sebelum memilih jenis teks yang akan disampaikan pada siswa. Struktur teks dan ciri
kebahasaan yang menjadi inidkator pemahaman mahasiswa juga telah disesuaikan oleh guru
dalam memilih jenis teks eksposisi dan anekdot.
Pada pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis teks, tindakan guru dalam hal
kreativitas dan inovasi untuk mencptakan iklim pembelajaran Bahasa Indonesia terbagi ke
dalam tiga bagian yaitu bagian pembuka, inti pembelajaran, dan penutup. Skema atau alur
pembelajaran masih menggunakan sistem kurtilas yang terbagi dari kegiatan mengamati,
menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan. Arah pembelajaran konstruktivistik
diterapkan oleh guru bukan tanpa alasan, karena perlunya pemahaman dasar pada siswa
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 421-429
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
425
Christanto Syam et.al (Strategi Guru Bahasa Indonesia....)
mengenai materi teks eksposisi dan teks anekdot pada pembelajaran berbasis teks. Tindakan
guru yang juga sebagai strategi guru dalam kegiatan mengamatai atau membaca teks pada
awal pembelajaran adalah sebagai berikut: a) guru memberikan instruksi kepada siswa untuk
menyebutkan jenis teks yang akan diamati oleh siswa; b) guru memberikan instruksi kepada
siswa mengenai batas waktu yang diberikan dalam mengamati teks; dan c) guru memberikan
arahan dan mengondisikan kesiapan fisik dan mental siswa. Instruksi awal ini begitu jelas dan
detil karena ketika dilakukannya pengamatan di kelas guru dapat menuntun siswa dalam
kesiapan pembelajaran berbasis teks secara sistematis dan tertata. Selanjutnya instruksi guru
pada bagian inti pembelajaran pada kegiatan mengamati atau membaca teks adalah sebagai
berikut: a) guru menjelaskan struktur dan ciri/ kaidah kebahasaan teks; b) guru memberikan
penegasan bahwa teks mulai dibaca dan dipahami oleh siswa; dan c) guru mengawasi dari
berbagai arah. Tindakan guru yang menciptakan kondisi pembelajaran pada tahap inti yang
demikian ini dapat menumbuhkan dan memotivasi pada siswa sehingga terlihat sikap
partisipatif dalam pembelajaran dan kesungguhan dalam membaca dan memahami teks.
Instruksi selanjutnya yang dilakukan oleh guru pada tahap penutup dalam kegiatan mengamati
dan membaca teks adalah sebagai berikut: a) guru meminta agar siswa tetap berkonsentrasi
untuk mengingat dan memahami isi, struktur, dan ciri kebahasaan teks; dan b) guru meminta
siswa untuk menyiapkan diri menemukan struktur dan ciri kebahasaan teks. Instruksi tersebut
dapat membangkitkan semangat pada siswa untuk terus mengingat isi teks yang telah dibaca
dan selalu siap melanjutkan proses pembelajaran pada tahap berikutnya.
Kegiatan menanya, strategi guru diawali pada instruksi awal yaiut: a) guru mengarahkan
siswa untuk menanyakan struktur dan ciri kebahasan teks; b) guru mengondisikan agara siswa
bertanya pada diri sendiri, dan kepada teman sekelas; dan c) guru mengondisikan agar siswa
juga dapat menanyakan materi tersebut kepada guru. Tindakan guru dalam pengamatan
peneliti sudah cukup efektif sebab tindakan tersebut dapat membangun suasan berpikir kritis
pada siswa. Rangsangan dan stimulus yang diberikan guru cukup untuk membantu siswa tidak
hanya berpangku tangan dan menerima materi semata-mata dengan tangan kosong melainkan
perlu adanya reaktif dan komunikasi dua arah antara guru dan siswa. Pada tahap inti
pembelajaran, instruksi guru pada kegiatan menanya adalah sebagai berikut: a) mengondisikan
untuk menanya dan mencari struktur teks; b) mengondisikan untuk menanya dan menukan ciri
kebahasan teks; dan c) mengondisikan untuk menanya dan menemukan isi teks. Instruksi guru
beruapa arahan dan pengondisian iklim menanya yang demikian ini cukup efektif.
Berdasarkan hasil pengamatan, siswa menjadi semakin bersemangat untuk melakukan
kegiatan menanya karena siswa memperoleh bimbingan daperhatian langsung dari guru dalam
upaya menemukan isi, struktur, dan ciri-ciri kebahasaan sebuah teks yang mereka baca.
Bagian akhir pada kegiatan menanya, guru memberikan instruksi berupa arahan kepada siswa
untuk meneruskan proses menanya hingga memasuki tahap mengumpulkan bahan.
Pengamatan peneliti akan tindakan guru ini, memiliki dampak baik bagi siswa yang mana
siswa terus merasa diperhatikan dan diingatkan bahwa mereka segera melakukan kegiatan
mengumpulkan bahan atau mencoba.
Bagian kegiatan mengumpulkan bahan, pada instruksi awal guru memberikan rangsangan
berupa: a) menjelaskan proses kerja pengumpulan bahan; dan b) mengatur kelompok kerja.
Strategi yang dilakukan guru pada tahap awal ini memunculkan respon positif pada siswa
karena siswa dibimbing mengenai langkah-langkah mengumpulkan bahan yang berkaitan
dengan teks yang dibaca, bahkan ingga pada persoalan teknsi seperti pengaturan kelompok
kerja, guru mengarahkan siswa dan siswa merasakan effort dan antusias yang luar biasa atas
instruksi guru. Pada bagian inti pembelajaran dalam kegiatan pengumpulan bahan guru
memberikan instruksi sebagai berikut: a) mengarahkan untuk menemukan struktur dan ciri
kebahasaan teks; dan b) menugaskan untuk mencatat struktur dan ciri kebahasaan teks.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 421-429
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
426
Christanto Syam et.al (Strategi Guru Bahasa Indonesia....)
Tindakan guru dengan instruksi seperti ini dalam pengamatan peneliti memberikan dampak
positif karena siswa terlihat antusias menemukan struktur dan aspek kebahasaan pada teks.
Siswa juga tampak aktif mencatat bahan dan sudah mereka temukan melalui proses
pengumpulan bahan. Tahap penutup dalam kegiatan pengumpulan bahan, strategi guru tampak
dalam memberikan instruksi sebagai berikut: a) memintas siswa untuk menuliskan draft akhir
struktur dan ciri kebahasaan teks; dan b) meminta menuliskan isi teks. Tindakan guru ini
dinilai dapat mempersiapkan siswa dalam melanjutkan kegiatan menalar atau mengasosiasi.
Kegiatan menalar, tindakan yang dilakukan guru pada instruksi awal adalah sebagai
berikut: a) memberikan pengerahan mengenai persiapan menalar; dan b) menjelaskan teknik
menalar. Penjelasan teknik menalar dapat menguraikan pemahaman siswa akan hal-hal yang
dilakukan ketika siswa dapat mengarahkan cara menghubungkan dan dengan teknik
menemukan struktur, ciri kebahasaan, dan isi/ makna teks. Sementara itu, dalam kegiatan
terakhir yaitu menyajikan dan mengomunikasikan, instruksi yang diberikan guru pada siswa
adalah sebagai berikut: a) mengelola persiapan kelompok diskusi kelas; dan b) mengondisikan
kelas sebelum siswa mempresentasikan hasil kerja. Tindakan guru memberikan gambaran
pada siswa untuk mempersiapkan pada tahapan inti pembelajaran yang mana guru
memberikan instruksi: a) mengelola kelas dalam proses presentasi; dan b) mengarahkan proses
diksusi kelas. Tindakan guru dalam hal ini adalah sebagai moderator dan fasilitator. Guru
membentuk iklim focus group discussion agar pembahasan mengenai teks lebih mendalam dan
memiliki brbagai persepketif. Pada bagian penutup guru memberikan penguatan berupa: a)
simpulan bersama siswa tentang struktur dan ciri kebahasaan teks; dan b) konfirmasi
keberadaan struktur dan ciri kebahasaan teks. Guru melibatkan siswa dalam menarik
kesimpulan atas hasil pembelajaran berbasis teks.
Pengembangan Kemampuan Berpikir Siswa atas Pembelajaran Berbasis Teks dan
Strategi Guru Bahasa Indonesia
Strategi yang dilakukan oleh guru Bahasa Indonesia dengan pembelajaran berbasis teks
dapat mengembangkan kemampuan berpikir siswa. Berdasarkan wawancara yang dilakukan
dengan guru-guru Bahasa Indonesia di lima SMA Negeri se-Kota Pontianak disimpulkan
temuan hasil bahwa siswa secara perlahan dan dinamis dapat mengkonstruksi teks dalam
tahapan pemahaman kritis. Terkhusus pada bagian menanya, menalar, mengasosiasi, dan
menyimpulkan. Guru mengajak siswa bersama-sama untuk mengasah kemampuan berpikir
kritis dan kreatif pada bagian menanya. Hal apa saja yang kurang dikuasai mengenai struktur
dan ciri kebahasaan dalam sebuah teks eksposisi dan anekdot ditanyakan dapat ditanyakan
oleh siswa. Walau belum secara komprehensif atau keseluruhan dari masing-masing siswa
bertanya, namun beberapa pertanyaan dari siswa terkait materi-materi pembelajaran berbasis
teks telah merepresentasikan kemampuan berpikir siswa.
Pada bagian menalar, siswa juga dihadapkan pada kedalaman materi teks eksposisi dan
anekdot yang telah diterima. Penalaran yang membutuhkan logika berpikir menuntut siswa
tidak hanya mencari struktur dan ciri kebahasaan secara tersurat melainkan juga secara tersirat.
Selanjutnya, siswa secara pemikiran sistematis dapat menyusun dan mengasosiasi bahan-
bahan teks kedalam kelompok jenis teks. Hal itu menandakan bahwa siswa menggunakan
kemampuan berpikir kritis untuk dapat melakukannya. Terakhir pendapat siswa dalam proses
kesimpulan bersama guru, siswa diajak untuk terlibah aktif dan memberikan sumbangsih
pemikirannya terhadap konklusi dan benang merah pembelajaran. Kesemua hal itu menjadi
indikator bahwa kemampuan berpikir siswa-siswa SMA Negeri se-Kota Pontianak dalam
pembelajaran berbasis teks Bahasa Indonesia telah berkembang.
Berdasarkan hasil wawancara yang didapat dengan perwakilan siswa dari tiap-tiap
sekolah, siswa memiliki antusiasme yang tinggi terhadap strategi yang diterapkan oleh guru
untuk mengasah cara berpikir mereka. Hal itu dikuatkan pernyataan salah satu siswa yang
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 421-429
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
427
Christanto Syam et.al (Strategi Guru Bahasa Indonesia....)
berpendapat bahwa kemajuan teknologi dan aksesbilitas internet yang semakin canggih
menjadi salah satu daya kreativitas siswa untuk melakukan observasi dan penemuan konsep
akan teks eksposisi maupun anekdot. Siswa juga merasakan hal yang berbeda ketika
mengungkapkan gagasan dan idenya dalam andil memberikan kesimpulan atas pembelajaran.
Kebaharuan ini menjadi modal siswa untuk lebih berani dan termotivasi lagi untuk belajar dan
mengembangkan pemikirannya menjadi lebih luas.
Pembahasan
Strategi guru Bahasa Indonesia pada pembelajaran berbasis teks sebagai pengembangan
kemampuan berpikir siswa se-Kota Pontianak dapat dikonklusikan berjalan secara dinamis dan
efisien serta dianggap berhasil. Peran guru dalam pembelajaran ini dibahas dalam (Husni,
2021) bahwa guru dapat dikatakan sebagai pengembang budjaya sekolah artinya diperlukan
pengondisian pembelajaran yang interakitf, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,
dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa.
Pada penelitian ini juga terdapat dua peran yang terlibat tidak hanya guru yang memaparkan
secara tekstual konsep pembelajaran berbasis teks melainkan siswa juga turut membangun
konteks atas pemikiraannya dalam menganalisis struktur dan ciri kebahasaan (Vidya Dharma
et al., 2019). Siswa dalam strategi pembelajaran yang diterapkan guru ini juga dapat
mengkonstruksi olmu pengetahuannya melalui kemampuan mengobservasi, mempertanyakan,
menganalisis, dan menyajikan hasil analisis secara memadai (Wibowo, 2022). Hanya saja
perlu menemukenali kembali kemajuan teknologi dan moderenisasi dalam dunia pendidikan,
langkah penelitian ini memang penting sebagai ground atau dasar pijakan untuk memahamkan
siswa dalam hal konsep namun, konsep konstruktivistik perlu diubahnya menjadi behavioristik
yang mana belajar tidak cukup dari sebuah rangsangan atau stimulus melainkan dari
kemerdekaan pribadi siswa dalam menguliti materi-materi pembelajaran.
4. Kesimpulan
Pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis teks menjadi wadah dan medium tersendiri bagi
siswa dalam keterpahamannya untuk memaknai sebuah isi daripada teks tersebut. Berbagai
kendala yang dihadapi tak terkecuali dari pihak guru maupun siswa terkadang terlalu
menyepelekan pembelajaran berbasis teks sehingga siswa kurang memahami secara mendalam
dan guru tidak mempersiapkan jenis teks secara benar dan detil yang tidak sesuai dengan
indikator dan tujuan pembelajaran. Pengungkapan penelitian ini mengenai strategi guru
Bahasa Indonesia pada pembelajaran berbasis teks sebagai pengembangan kemampuan
berpikir siswa se-Kota Pontianak telah merepresentasikan hasil dan luarannya secara efektif,
efisien, tepat sasaran dan berhasil. Para guru yang mewakili lima sekolah SMA Negeri, telah
melakukan tahapan yang sesuai dengan skema kuritlas dan memilih jenis teks secara tepat dan
benar sesuai relevansi teks pada indikator dan tujuan pembelajaran serta struktur dan ciri
kebahasaan teks. Instruksi-instruksi yang diberikan guru pada siswa sebagai strategi telah
dilakukan secara optimal dan timbul respon positif oleh siswa terhadap strategi pembelajaran
tersebut. Namun perlu diungkap secara mendalam dan komprehensif mengenai keterdalaman
penelitian ini akan aspek dan faktor pengembangan kemampuan berpikir siswa dalam
pembelajaran berbasis teks. Bagi peneliti selanjutnya atau dengan obyek penelitian yang sama
dapat melanjutkan hal tersebut (aspek dan faktor) secara lebih detil. Selanjutnya, bagi guru
Bahasa Indonesia di era kurikulum merdeka belajar, bahwasanya kurikulum 13 juga dapat
diadaptasi dari berbagai aspek strategi maupun model pembelajarannya. Tidak hanya berpaku
bahwa guru sebagai fasilitator melainkan guru juga dapat menjadi sumber dan rujukan
terpercaya mengingat komptensi pedagogic dan profesionalitas guru dapat teruji dari
penyampaian materi yang diberikan sehingga memberikan juga rasa nyaman dan aman bagi
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 421-429
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
428
Christanto Syam et.al (Strategi Guru Bahasa Indonesia....)
siswa yang ingin memperdalam materi Bahasa Indonesia khususnya pembelajaran berbasis
teks.
5. Ucapan Terima Kasih
Terima kasih diucapkan kepada pihak Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah
memberikan wadah dosen untuk meneliti dengan suber dana PNBP. Selain itu, kepada tim
peneliti dan pihak mitra penelitian yaitu SMA Negeri 1, 2, 3, 4 dan 8 Kota Pontianak yang
telah memberikan kepercayaan dan informasi data penelitian.
6. Daftar Pustaka
Admin. (2021). Pembelajaran Menyenangkan Melalui Metode Think-Pair-Share. SMA Negeri
2 Sekayu Web Page. www.sman2skayu.sch.id
Aprilliani, W., Sudrajat, R. T., & Kamaludin, T. (2020). Sudut Pandang Baru Kurikulum 2013
Terhadap Bahasa Indonesia Di Era Revolusi Industri 4 .0. Parole (Jurnal Pendidikan
Bahasa Dan Sastra Indonesia), 3(November), 881891.
https://doi.org/https://doi.org/10.22460/p.v3i6p881-891.5629
Arnawa, N. (2021). Pengajaran Bahasa Berbasis Teks dan Penguatan Gerakan Literasi Sekolah.
Seminar Bahasa, Sastra Dan Pengajaranya (PEDALITRA I) "Penguatan Literasi
Melalui Pengajaran Bahasa Dan Sastra, 1522.
Hall-Mills, S. S., & Marante, L. M. (2023). Teaching Expository Text Management and
Proficiency Skills for Comprehension for Students With Language/Learning Disabilities.
Learning Disability Quarterly, 0(0), 07319487221145689.
https://doi.org/10.1177/07319487221145689
Hidayat, T., Agustini, R., Imiazrin, F. N., & Lestari, A. (2022). Media Pembelajaran Berbasis
Web Dan Aplikasi Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Diglosia: Jurnal Pendidikan,
Dan Kesusastraan Indonesia, 6(2), 408415.
Himawan, R. (2022). Implementasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Teks Di Smpn 1
Bambanglipuro Bantul. Jurnal Penelitian Kebijakan Pendidikan, 15(1), 918.
https://doi.org/10.24832/jpkp.v15i1.589
Husni, T. (2021). Pembelajaran Bahasa Indonesia, Berbasisteks Dalam Kurikulum 2013. Balai
Penjaminan Mutu Provinsi Aceh.
Mahmoud, H. A. H., Hafez, A. M., & Alabdulkreem, E. (2023). Language-Independent Text
Tokenization Using Unsupervised Deep Learning. Intelligent Automation and Soft
Computing, 35(1), 321334. https://doi.org/10.32604/iasc.2023.026235
Mahsun. (2018). Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Teks (Edisi 2). Raja Grafindo
Persada.
Miles, M., & Huberman, A. (2014). Miles and Huberman. In Qualitative Data Analysis: An
expanded sourcebook.
Muhammadiah, M., Novelti, Jasiah, Safar, M., & Nuramila. (2023). Transformasi
Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Literasi Digital Untuk Mewujudkan Pendidikan
Karakter di Era Disrupsi 4.0. INNOVATIVE: Journal Of Social Science Research, 3(2),
22762288. https://doi.org/https://doi.org/10.31004/innovative.v3i2.564
Oktavia, N. (2023). Analisis Kurikulum K13 untuk Pembelajaran Bahasa Indonesia.
Kompasiana. www. kompasiana.com
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 421-429
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
429
Christanto Syam et.al (Strategi Guru Bahasa Indonesia....)
Saragih, A. (2016). Pembelajaran Bahasa Berbasis Teks Dalam Kurikulum 2013. Medan
Makna, 14(2), 197214.
Sofia Agustina, E. (2017). Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Teks: Representasi
Kurikulum 2013. Aksara Jurnal Bahasa Dan Sastra, 18(1), 8499.
http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/aksara
Suaryo, A., Lurina, R. O., & Isnaini, H. (2023). Problematika Pembelajaran Bahasa Indonesia
Pada Kurikulum Merdeka Di SMA Negeri 1 Pamanukan, Kabupaten Subang. Jurnal
Bintang Pendidikan Dan Bahasa, 1(3), 29628687.
https://doi.org/https://doi.org/10.59024/bhinneka.v1i3.187
Sukmadinata, Nana, S. (2011). Metode Peneliatian Pendidikan: Penelitian memberikan
deskripsi, eksplanasi, prediksi, inovasi, dan juga dasar-dasar teoritis bagi
pengembangan pendidikan. PT Remaja Rosdakarya.
Syam, C., Olendo, Y. O., & Putra, Z. A. W. (2023). Pemanfaatan Prosedur Stimulasi Bagi
Guru Bahasa Indonesia. Academy of Eduation Journal, 14(2), 13181327.
https://doi.org/10.47200/aoej.v14i2.2036
Vidya Dharma, P. S., Ariesta, R., & Purwadi, A. J. (2019). Implementasi Pembelajaran Bahasa
Indonesia Berbasis Teks Di Sma Negeri 1 Bengkulu Tengah Kelas Xi. Jurnal Ilmiah
KORPUS, 3(1), 6674. https://doi.org/10.33369/jik.v3i1.7347
Wibowo, P. A. (2022). Kreatifitas Guru dalam Menggunakan Strategi Pembelajaran Bahasa
Indonesia di Kurikulum 2013. Kompasiana.
Zakiyah, Z., Arisandi, M., Oktora, S. D., Hidayat, A., Karlimah, K., & Saputra, E. R. (2022).
Pengembangan Buku Teks Bahasa Indonesia Berbasis Media Komik Digital Bermuatan
Keterampilan Berpikir Kritis. Jurnal Basicedu, 6(5), 84318440.
https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i5.3869
Zalman, H. (2019). Pendidikan 4.0 dan Pembelajaran Bahasa Jepang Berbasis Teks. Inovasi
Pembelajaran Bahasa Jepang Serta Implementasinya Menjawab Tantangan Revolusi
Industri 4.0 MINASAN I, 923.
http://repository.unp.ac.id/25003/%0Ahttp://repository.unp.ac.id/25003/1/HENDRI
ZALMAN.pdf.