Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 278-287
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
278
Putri Syahril et.al (Implementasi modernisasi agama….)
Implementasi moderenisasi agama di Kampus UIN
Raden Fatah Palembang dengan tujuan bisa saling
menghargai antar budaya dan agama
Putri Syahri
a, 1
, Satriyadi
b, 2
, Topan Iskandar
c, 3
, Zukkarnen
d, 4
, Umi Kulsum
e, 5
, Yusuf Hadijaya
f, 6
a
Universitas Al Washliyah (UNIVA), Medan
b
STAI Syekh H. Abdul Halim Hasan Al-Islahiyah, Binjai
c
STAI Nurul Ilmi (STAINI), Tanjungbalai
d
Yayasan Amanah Ummat Madani, Aceh
e
Universitas Islam Sumatera Utara (UISU), Medan
f
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU), Medan
1
putrisyahri428@gmail.com,
2
satriyadi@ishlahiyah.ac.id,
3
topaniskandar@staini.ac.id,
4
zulkarnen.ga@gmail.com,
5
6
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Sejarah Artikel:
Diterima: 27 Juli 2023
Direvisi: 14 Oktober 2023
Disetujui: 18 November 2023
Tersedia Daring: 1 Januari 2024
Agama merupakan pondasi kehidupan bagi setiap pemeluknya. Pondasi
tersebut diibaratkan seperti sebuah bangunan rumah, yang mana kekuatan
rumah tersebut bertumpu pada pondasinya. Namun semakin
berkembangnya zaman toleransi terhadap sesame manusia semakin
menurun diakibatkan tidak ada pencegahan lebih dini. Dalam penelitian
bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi moderenisasi
beramaga di kampu UIN Raden Fatah Palembang dalam meningkatkan
toleransi antar budaya dan agama. Penelitian ini memakai metode penelitian
kualitatif deskriptif. Hasil dalam penelitian ini menunjukan bahwa (1) alasan
krusial moderasi beragama di ajarkan kepada mahasiswa UIN Raden Fatah
Palembang adalah untuk menciptakan suasana kampus yang rukun dan
damai, meminimalisir adanya konflik dan gesekan antar mahasiswa yang
berbeda agama dan suku, serta membekali mahasiswa dengan wawasan
kemoderatan. (2) pemahaman moderasi beragama yang di ajarkan kepada
mahasiswa lebih mengarah pada konsep tawassuth yaitu dengan mengambil
jalan tengah ketika mengambil sebuah tindakan untuk menghadapi adanya
perbedaan yang terjadi dan lebih mengarah kepada toleransi, hal ini
didukung juga oleh beberapa unsur seperti penggunaan prinsip, indikator,
landasan serta fungsi moderasi beragama yang sesuai sebagaimana yang
distandarkan dalam teori. (3) proses implementasi moderasi beragama
dalam meningkatkan sikap sosio-religius dan toleransi beragama di UIN
Raden Fatah Palembang dilakukan melalui empat tahap yaitu proses
perencanaan, strategi, pelaksanaan/implementasi dan evaluasi.
Kata Kunci:
Impelemntasi
Mederenisasi Agama
Toleransi
ABSTRACT
Keywords:
Implementation
Modernization of Religion
Tolerance
Religion is the foundation of life for every believer. The foundation is likened to
a house building, where the strength of the house rests on its foundation.
However, as the era progresses, tolerance towards fellow humans decreases
due to the lack of early prevention. The research aims to find out how religious
modernization is implemented at the UIN Raden Fatah Palembang campus in
increasing tolerance between cultures and religions. This research uses
descriptive qualitative research methods. The results of this research show that
(1) the crucial reason religious moderation is taught to students at UIN Raden
Fatah Palembang is to create a harmonious and peaceful campus atmosphere,
minimize conflict and friction between students of different religions and
ethnicities, and equip students with insight into moderation. . (2) the
understanding of religious moderation that is taught to students is more
directed towards the concept of tawassuth, namely by taking a middle path
when taking action to deal with differ ences that occur and lead more towards
tolerance, this is also supported by several elements such as the of principles,
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 278-287
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
279
Putri Syahril et.al (Implementasi modernisasi agama….)
indicators, the foundation and function of appropriate religious moderation as
standardized in theory. (3) the process of implementing religious moderation
in improving socio-religious attitudes and religious tolerance at UIN Raden
Fatah Palembang is carried out through four stages, namely the planning,
strategy, implementation/implementation and evaluation processes.
©2024, Putri Syahril, Satriyadi, Topan Iskandar, Zulkarnen, Umi Kulsum, Yusuf Hadijaya
This is an open access article under CC BY-SA license
1. Pendahuluan
Agama merupakan pondasi kehidupan bagi setiap pemeluknya. Pondasi tersebut diibaratkan
seperti sebuah bangunan rumah, yang mana kekuatan rumah tersebut bertumpu pada pondasinya.
Jika pondasi pemahaman agama kuat, maka keimanan terhadap agama juga kuat. Agama
menjadi pedoman bagi setiap pemeluknya karena agama merupakan petunjuk bagi setiap
pemeluknya untuk menentukan tujuan dan arah hidup mereka ketika di dunia (Zulham et al.,
2023).
Pada dasarnya, manusia hanya mengakui satu Tuhan yang paling tinggi yaitu yang telah
menciptakan seluruh jagat raya ini dan yang telah menentukan takdir manusia sebelum manusia
dilahirkan. Ketika manusia rindu terhadap Tuhannya, maka manusia akan mengungkapkannya
melalui doa karena selain media interaksi dengan Tuhan, manusia juga percaya Tuhan akan
mengawasi dan menghukum mereka dari setiap dosa mereka (Casram, 2018).
Toleransi yang biasa disebut dengan istilah saling menghargai sebenarnya bukan hanya
sekedar menerima perbedaan tetapi saling mengakui, saling terbuka, dan saling mengerti adanya
perbedaan dan tidak mempersoalkan perbedaan tersebut meski mereka tidak sepakat. Toleransi
antar umat beragama merupakan suatu mekanisme sosial yang dilakukan manusia dalam
menyikapi keragaman dan pluralitas agama. Dalam kehidupan sehari-hari, toleransi dapat dilihat
secara nyata dari aktivitas-aktivitas sosial yang dilakukan sehari-hari di lingkungan masyarakat
secara gotong royong baik itu kegiatan yang berkaitan dengan kepentingan umum maupun
kepentingan perseorangan (Ali-Fauzi et al., 2018).
Indonesia merupakan negara multikultural dengan beragam suku, bahasa, budaya dan
Agama. Kondisi tersebut memungkinkan terjadinya berbagai konflik dan kepentingan. Hal ini
nampak dalam penelitian Ulfah Fajar yang melaporkankan bahwa akhir-akhir ini banyak konflik
yang terjadi di masyarakat dengan mengatasnamakan agama sebagai alasan utamanya. Dalam
penelitiannya, Ulfah menyatakan bahwa dalam lingkup satu agama saja masih sangat sering
terjadi konflik antar masyarakat rekana dianggap berbedaaliran/madzhab (Fajarini, 2019). Hal ini
sejalan dengan pendapat Mega, menurutnya banyak faktor yang menyebabkan berbagai konflik
yang terjadi, diantaranya sentimen budaya, serta etnis dan agama, namun sentimen agama
menduduki posisi paling dominan (Hidayati, 2018).
Terdapat keberagaman adat istiadat Di Negara Indonesia yaitu suku, budaya dan juga agama
yang yang sudah menjadi karakteristik bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia yang masyarakatnya
terbiasa berkelompok dan dengan beraneka budaya memiliki keinginan menunjukkan identitas
agama yang dianut masing-masing masyarakat, sehingga dapat berpotensi menimbulkan konflik
(Aly, 2019).
Terutama keberagaman yang ada di kampus UIN Raden Fatah Palembang yang majemuk
tidak dapat ditolak. keberadaannya harus diakui setiap manusia. Tetapi, penerimaan terhadap
keberagaman ini dalam kenyataanya belum secara utuh seiring dengan penerimaan secara
teoritik serta masalah masih sering ditemukan di lapangan. Bersamaan dengan perubahan zaman.
Maka kesadaran yang tulus terhadap keberagaman sangat perlu untuk dimengerti oleh setiap
beragama.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 278-287
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
280
Putri Syahril et.al (Implementasi modernisasi agama….)
Melihat banyaknya sikap intoleran, radikal, serta fanatisme yang terjadi akhir-akhir ini
terutama dilingkungan kampus Universitas Sriwijaya maka moderasi beragama sangat
diperlukan sebagai jalan keluar dalam menciptakan kehidupan keagamaan yang cinta damai dan
minim kekerasan. Selain kepada masyarakat, moderasi beragama harus ditanamkan kepada para
generasi muda agar tercipta penerus bangsa yang mampu bersikap moderat dalam kehidupannya.
Oleh karena itu, nilai-nilai moderasi beragama harus diterapkan dimanapun salah satunya
melalui lembaga pendidikan (Kementerian Agama RI, 2019).
Moderenisasi beragama pada saat ini tengah menjadi arus utama dalam keislaman di
Indonesia terutama dalam hal Pendidikan, karena dengan bermunculannya aliran-aliran yang
semakin hari semakin meresahkan masyarakat awam, ajaran Islam atau Islam moderat harus di
ajarkan secara tuntas dari usia dini agar tidak salah pemahaman dalam mengamalkan ajaran
Islam. Bangunan literatur mengatakan bahwa Islam sebagai agama rahmat memiliki keunggulan
yakni ajaranya yang serba berimbang (Moderat). Agama yang moderat harus diajarkan secara
tuntas di masyarakat awam dan terlebih kepada para peserta didik dimulai dari tingkat dasar.
Moderat memiliki makna berkecenderungan ke arah dimensi atau jalan tengah. Moderat adalah
keseimbangan antara keyakianan tetentu tetapi tetap mempuyai toleransi yang seimbang dengan
keyakinan orang lain (Rusmayani, 2018).
Program implementasi moderasi saat ini mendapat perhatian serius dari pemerintah,
terutama dari Kementerian Agama Republik Indonesia, secara khusus melalui Direktorat
Jenderal Pendidikan Islam. Program tersebut secara formal terwujud dalam Renstra (rencana
strategis Kementerian Agama) tahun 2015-2019 yang sekaligus menjadi payung regulasi
pengembangan moderasi beragama di lembaga pendidikan.
Moderenisasi beragama mengajarkan umat beragama agar tidak tertutup, tidak menyendiri,
melainkan melebur, beradaptasi, terbuka, bersosialisasi dalam masyarakat. Sehingga dengan
adanya moderasi beragama akan mendorong setiap pemeluk agama tidak bersifat berlebihan
dalam menyikapi pluralitas, termasuk pluralitas agama serta tafsir agama, akan tetapi selalu
berprilaku berimbang dan adil sehingga bisa hidup berdampingan (m. a. k. Hasan, 2018).
Berasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Implementasi
Moderenisasi Agama di Kampus UIN Raden Fatah Palembang Dengan Tujuan Bisa Saling
Menghargai Antar Budaya dan Agama”. Dalam hal ini penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana implementasi moderenisasi agama di UIN Raden Fatah Palembang.
2. KajianTeori
Moderenisasi Beragama
a. Alasan Moderenisasi Beragama Perlu Diterapkan
Secara umum, alasan moderenisasi beragama perlu diterapkan khususnya di Indonesia
adalah karena keragaman dalam beragama itu niscaya, tidak mungkin dihilangkan. Jika
dielaborasikan lebih lanjut ada tiga alasan utama mengapa moderenisasi beragama perlu
diterapkan (Kementerian Agama RI, 2019).
1) Pertama, moderenisasi beragama menjadi cara untuk mengembalikan praktik beragama
agar sesuai dengan esensinya, dan agar agama benarbenar berfungsi menjaga harkat dan
martabat manusia.
2) Kedua, moderenisasi agama penting untuk menyelamatkan peradaban manusia agar
tidak musnah akibat konflik berlatar belakang agama.
3) Ketiga, khusus dalam konteks Indonesia moderenisasi beragama diperlukan sebagai
strategi kebudayaan dalam merawat keindonesiaan. Indonesia bukan negara agama,
namun juga tidak memisahkan agama dari kehidupan sehari-hari warganya.
Dalam lingkup pendidikan islam, alasan penting moderasi beragama perlu dikuatkan
adalah karena pemahaman keagamaan memiliki hubungan yang tidak bisa dipisahkan
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 278-287
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
281
Putri Syahril et.al (Implementasi modernisasi agama….)
dengan upaya untuk menanggulangi munculnya pemikiran keagamaan konservatif yang
masih enggan menerima relitas keragaman dan perbedaan. Untuk itu moderasi beragama
hadir sebagai narasi penyeimbang untuk menjembatani kemunculan wacana-wacana
paham keagamaan yang membawa paham radikal, ekstrem, dan intoleran (Akhmadi,
2019).
b. Konsep Moderenisasi Beragama
Moderasi beragama merupakan istilah yang sering di dengar beberapa kurun waktu
terakhir ini. Moderasi dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah al-wasathiyah dimana
kata al-Wasath bermakna terbaik dan paling sempurna. Sementara dalam bahasa latin kata
moderasi berasal dari moderation yang artinya kesedang-an (tidak kurang dan tidak lebih)
(Akhmadi, 2019).
Menurut Lukman Hakim Saifuddin moderasi beragama adalah proses memahami dan
mengamalkan ajaran agama sekaligus secara adil dan seimbang, sikap seperti ini bertujuan
agar terhindar dari prilaku ekstrem atau berlebih-lebihan saat megimplementasikan agama.
Sikap dan cara pandang yang moderat dalam beragama ini sangat penting bagi masyarakat
multikultural seperti di Indonesia, sebab dengan sikap dan cara pandang yang moderat
sebuah keragaman dapat disikapi dengan bijak, serta keadilan dan toleransi dapat terwujud
(Rahmah, 2020).
Sementara menurut Nasaruddin Umar moderasi beragama merupakan sikap yang
mengarah pada pola hidup berdampingan dalam kemajemukan dan keberagaman dalam
beragama dan bernegara (Umar, 2019). Hal ini sejalan pula dengan pendapat Ali
Muhammad Ash-Shallabi, diamana beliau memaknai moderasi beragama sebagai
wasathiyyah adalah hubungan yang melekat antara makna khairiyah dan baniyah baik
yang bersifat inderawi dan maknawi (Ash-Shallabi, 2020).
Jika dilihat dari pengertiannya secara umum, moderasi beragama mengutamakan
keseimbangan moral, keyakinan dan watak sebagai ekspresi sikap keagamaan kelompok
ataupun individu. Nilai-nilai keseimbangan yang mendasari perilaku keagamaan bersifat
konsisten dalam mengakui kelompok maupun individu lain yang berbeda. Dari pemaparan
di atas sehingga dapat disimpulkan bahwa Moderasi beragama adalah cara pandang dan
cara bersikap tegas dalam menyikapi dan menghargai perbedaan dalam beragama, dan
juga perbedaan ras, suku, budaya, serta adat istiadat agar dapat menjaga kesatuan antar
umat beragama dan mampu memelihara kesatuan NKRI.
c. Prinsip-Prinsip Moderenisasi Beragama
Dalam penelitian (Hasan, 2021), prinsip moderasi beragama meliputi 6 hal berikut:
1) Tawasuth (mengambil jalan tengah) Yaitu pandangan yang mengambil jalan
pertengahan dengan tidak berlebih lebihan dalam beragama dan tidak mengurangi
ajaran agama, jalan tengah ini dapat berarti pemahaman yang memadukan antara
teks ajaran agama dan konteks kondisi masyarakat (Miftah, 2023).
2) Tawazun (seimbang) merupakan pandangan keseimbangan tidak keluar dari dari
garis yang telah di tetapkan. Jika di telusuri istilah tawazun berakar dari kata mizan
yang berarti timbangan (Setiyadi, 2022).
3) I’tidal (lurus dan tegas) Istilah I’tidal berasal dari kata bahasa arab yaitu adil yang
berarti sama, dalam kamus besar bahasa Indonesia adil berarti tidak berat sebelah,
tidak sewenang wenang.
4) Tasamuh (toleransi) Tasamuh jika ditinjau dari bahasa arab berasal dari kata samhun
yang berarti memudahkan (Sholeh, 2014). Sedangkan menmurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia toleransi berarti bersifat menghargai, membiarkan, membolehkan,
sesuatu berbeda ataupun berlawanan dengan pendirian sendiri (Arifin, 2016).
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 278-287
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
282
Putri Syahril et.al (Implementasi modernisasi agama….)
5) Musawah (persamaan) berarti persamaan derajat, islam tidak pernah membeda
bedakan manusia dari segi personalnya semua manusia memiliki derajat yang sama
diantara manusia lainya tidak pandang jenis kelamin, ras, suku, tradisi, budaya,
pangkat karena semuanya telah ditentukan oleh sang pencipta manusia tidak dapat
hak untuk merubah ketetapan yang telah di tetapkan (Maarif, 2019).
6) Syuro (musyawarah) Istilah Syuro berakar dari kata Syawara Yusawiru yang
memiliki arti memberikan penjelasan, menyatakan atau mengambil sesuatu (Pratomo
& Firdaus, 2018). Dalam konteks moderasi, musyawarah merupakan solusi untuk
meminimalisir dan mengilangkan prasangka dan perselisihan antar individu dan
kelompok, karena musyawarah mampu menjalin komunikasi, keterbukaan,
kebebasan berpendapat, serta sbegai media silaturahmi sehingga akan terjalin sebuah
hubungan persaudaraan (Imran, 2015).
3. Metode
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif Adapun Teknik yang dipakai
pengumpulan data merupakan dokumentasi, wawancara, dan observasi. Menurut (Sugiyono,
2019), metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat post
positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah
sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan
snowball, teknik pengumpulan dengan gabungan, analisis data bersifat induktif atau kualitatif,
dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi.
4. Hasil dan Pembahasan
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif Adapun Teknik yang dipakai
pengumpulan data merupakan dokumentasi, wawancara, dan observasi. Menurut (Sugiyono,
2019), metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat post
positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah
sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan
snowball, teknik pengumpulan dengan gabungan, analisis data bersifat induktif atau kualitatif,
dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) alasan krusial moderasi beragama di ajarkan
kepada mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang adalah untuk menciptakan suasana kampus
yang rukun dan damai, meminimalisir adanya konflik dan gesekan antar mahasiswa yang
berbeda agama dan suku, serta membekali mahasiswa dengan wawasan kemoderatan. (2)
pemahaman moderasi beragama yang di ajarkan kepada mahasiswa lebih mengarah pada konsep
tawassuth yaitu dengan mengambil jalan tengah ketika mengambil sebuah tindakan untuk
menghadapi adanya perbedaan yang terjadi dan lebih mengarah kepada toleransi, hal ini
didukung juga oleh beberapa unsur seperti penggunaan prinsip, indikator, landasan serta fungsi
moderasi beragama yang sesuai sebagaimana yang distandarkan dalam teori. (3) proses
implementasi moderasi beragama dalam meningkatkan sikap sosio-religius dan toleransi
beragama di UIN Raden Fatah Palembang dilakukan melalui empat tahap yaitu proses
perencanaan, strategi, pelaksanaan/implementasi dan evaluasi.
Alasan Pemahaman Moderenisasi Beragama diajarkan pada UIN Raden Fatah
Palembang.
Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu peneliti melakukan survey. Dalam konteks
ini peneliti memastikan bahwa moderasi beragama benar-benar telah di implementasikan di UIN
Raden Fatah Palembang. Dari beberapa kali survey peneliti menemukan alasan mengapa
moderasi beragama ini di implementasikan di sana. Alasan moderasi beragama dilaksanakan di
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 278-287
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
283
Putri Syahril et.al (Implementasi modernisasi agama….)
kampus heterogen ini adalah untuk menciptakan suasana kampus yang damai dan dapat
menerapkan ajaran islam rahmatan lil alamin.
Suasana damai yang tercipta di kampus dapat terwujud jika tidak ditemukan konflik baik
internal maupun eksternal di kampus dalam hal ini selain alasan di atas penliti juga
mengungkapkan alasan moderenisasi beragama di terapkan di Unmer adalah untuk
meminimalisir adanya konflik dan gesekan antar umat beragama, dan menurut beliau tidak
pernah ditemui konflik yang mengatasnamakan agama maupun budaya di UIN Raden Fatah
bukan hanya itu untuk menciptakan suasana rukun di kampus, maka anak-anak bangsa yang ada
di sana harus dibekali dengan wawasan kemoderatan yakni melalui moderasi beragama,
sehingga mereka dapat hidup berdampingan baik antar suku maupun antar agama (Bahri, 2018).
Sehingga bisa disimpulkan jika alasan mengapa moderasi beragama di implementasikan di
UIN Raden Fatah adalah: (1) Untuk menciptakan suasana kampus yang rukun dan damai
sehingga dapat tercipta suasana belajar yang aman dan nyaman, (2) Meminimalisir adanya
konflik dan gesekan antar mahasiswa yang berbeda agama dan suku, (3) Membekali mahasiswa
dengan wawasan kemoderatan.
Pemahaman Moderenisasi Beragama yang di Ajarkan di UIN Raden Fatah
Palembang.
a. Konsep Moderenisasi Beragama di UIN Raden Fatah Palembang
Perguruan tinggi dianggap sebagai wahana yang paling berperan dalam pembentukan
moral dan karakter anak bangsa, termasuk dalam membentuk sikap moderat dan toleransi
mahasiswa. Pemahaman moderasi beragama perlu ditanamkan kepada mahasiswa di
lingkungan perguruan tinggi, baik perguruan tinggi keagamaan islam maupun perguruan
tinggi umum, termasuk di UIN Raden Fatah Palembang. Kampus heterogen ini secara
struktural telah mengimplementasikan konsep moderasi beragama kepada para mahasiswa
melalui pemahaman moderasi beragama dari para dosennya (Masykhur et al., 2019).
Yang mana dalam hal ini peneliti mengetahui bahwa konsep moderenisasi beragama yang
dipahami oleh dosen UIN Raden Fatah Palembang lebih mengarah pada konsep tawassuth
dan sikap moderat yaitu dengan mengambil jalan tengah ketika menetapkan atau mengambil
sebuah tindakan untuk menghadapi adanya perbedaan yang terjadi dan lebih mengarah
kepada toleransi, terutama dalam lingkup keberagamaan dan keberagaman yang ada di UIN
Raden Fatah Palembang. Selanjutnya pemahaman ini di sosialisasikan kepada mahasiswa
melalui pembelajaran setiap hari dengan tujuan supaya mereka menghargai dan menyadari
adanya perbedaan dan keberagaman yang ada di dalam kehidupan sehari-hari, khususnya di
lingkungan kampus.
b. Prinsip Moderenisasi Beragama di UIN Raden Fatah Palembang
Dari hasil observasi peneliti mendapati bahwa perancangan insersi moderasi beragama
dalam mata kuliah di lingkungan UIN Raden Fatah Palembang berpedoman pada aturan
yang dibuat oleh rektor salah satunya SK tentang penataan beban SKS mata kuliah wajib
dasar (MKWD) dan pendalaman agama di lingkungan UIN Raden Fatah Palembang. Dalam
SK tersebut telah tertera secara rinci mengenai tujuan, landasan dan juga hasil mengenai
penetapan SK tersebut. Sehingga peneliti menangkap bahwasanya prinsip moderenisasi
beragama di UIN Raden Fatah Palembang dilandaskan pada penguatan karakter bangsa,
dengan tujuan untuk mewujudkan generasi yang berakhlak mulia, cinta tanah air, bela
negara, dan mampu meningkatkan jati diri bangsa.
Implementasi Moderenisasi Beragama dalam Meningkatkan Toleransi (Saling
Menghargai) Berbudaya dan Beragama di UIN Raden Fatah Palembang
a. Perencanaan Implementasi Moderenisasi Beragama di UIN Raden Fatah Palembang
Proses implementasi moderasi beragama membutuhkan beberapa tahap agar implikasi
yang dihasilkan sesuai dengan apa yang diharapkan. Diantaranya tahap-tahap tersebut
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 278-287
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
284
Putri Syahril et.al (Implementasi modernisasi agama….)
adalah tahap perencanaan, strategi yang digunakan dalam implementasi, dan yang terakhir
adalah proses implementasi itu sendiri.
Dalam hal ini peneliti mendapati jika tahap perencanaan implementasi moderasi
beragama di Unmer dilakukan melalui 3 tahap yaitu (1) adanya SK Rektor yang berisi
tentang imbauan mengenai MKWD, kemudian (2) rapat koordinasi yang dilakukan oleh
para dosen MKWD yang tergabung dalam FPA untuk membahas materi perkuliahan terkait
moderasi beragama. (3) Penyususunan RPS dalam mata kuliah terkait (Pendidikan Agama I,
Pendidikan Agama II, dan Pendalaman Agama)
b. Strategi Implementasi Moderenisasi Beragama di UIN Raden Fatah Palembang
Strategi merupakan sebuah tindakan yang dirancang untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam strategi terdapat sebuah cara atau metode yang digunakan untuk mengefektifkan
tindakan yang dilakukan (Turmudi, 2018). Strategi yang digunakan dalam implementasi
moderasi beragama di UIN Raden Fatah Palembang diantaranya adalah dengan
menanamkan sikap toleran kepada mahasiswa sesuai agamanya masing-masing dan tidak
membedakan budaya setiap orang.
c. Proses Implementasi Moderenisasi Beragama di UIN Raden Fatah Palembang
Proses implementasi moderasi beragama merupakan tahapan paling utama untuk
mencapai tujuan yaitu menanamkan sikap moderat kepada para mahasiswa di UIN Raden
Fatah Palembang. Dalam proses implementasi moderasi beragama di Unmer dilakukan
melalui pembelajaran dalam perkuliahan sehari-hari. Hal ini dilakukan melalui insersi di
Mata Kuliah Wajib Dasar yaitu pada mata kuliah pendidikan agama I, pendidikan agama II,
kewarganegaraan dan pendalaman agama. Namun sebelum itu semua di sampaikan kepada
mahasiswa melalui pembelajaran, terlebih dahulu pihak pimpinan yang bersangkutan
mensosialisasikan kepada para dosen dan juga tendik mengenai rencana implementasi
moderasi beragama kepada para mahasiswa.
d. Evaluasi Proses Implementasi Moderenisasi Beragama di UIN Raden Fatah Palembang
Setelah terlaksana proses perencanaan, strategi, dan proses implementasi moderasi
beragama di UIN Raden Fatah Palembang, maka tahap terakhir untuk menilai dan melihat
apakah proses pelaksanaan tersebut telah membuahkan hasil atau belum adalah dengan
evaluasi. Evaluasi proses implementasi moderasi beragama di Unmer Malang tidak hanya
dilakukan melalui tes tulis saja, namun juga dilakukan melalui kegiatan pantauan baik oleh
dosen maupun melalui forum-forum terkait pelaksanaan moderasi beragama disana.
5. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan di atas peneliti mendapati kesimpulan bahwa Alasan penting
Moderenisasi Beragama di ajarkan pada mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang yaitu sebagai
berikut: 1) Untuk menciptakan suasana kampus yang rukun dan damai sehingga dapat tercipta
suasana belajar yang aman dan nyaman; 2) Meminimalisir adanya konflik dan gesekan antar
mahasiswa yang berbeda agama dan suku; 3) Membekali mahasiswa dengan wawasan
kemoderatan, serta agar tetap terpelihara kerukunan antar seluruh civitas akademika dibawah
realitas kampus yang heterogen.
Pemahaman Moderenisasi Beragama yang di Ajarkan di UIN Raden Fatah Palembang yaitu:
1) Konsep moderasi yang di internalisasikan: Lebih mengarah pada konsep tawassuth yaitu
dengan mengambil jalan tengah ketika menetapkan atau mengambil sebuah tindakan untuk
menghadapi adanya perbedaan yang terjadi dan lebih mengarah kepada toleransi, terutama dalam
lingkup keberagamaan dan keberagaman yang ada di UIN Raden Fatah Palembang; 2) Prinsip
pelaksanaan moderasi beragama di Unmer: lebih megarah kepada prinsip-prinsip kebangsaan
dan pacasila.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 278-287
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
285
Putri Syahril et.al (Implementasi modernisasi agama….)
Proses implementasi moderasi beragama dalam meningkatkan sikap sosio-religius dan
toleransi beragama di UIN Raden Fatah Palembang dilakukan melalui 4 tahap yaitu: 1)
Perencanaan: Adanya himbauan mengenai penanaman sikap moderat dan toleran yang disahkan
melalui SK Rektor tentang MKWD di lingkungan UIN Raden Fatah Palembang, kemudian
dilakukan rapat koordinasi untuk membahas lebih lanjut mengenai hal tersebut; 2) Strategi:
Dosen berhak menggunakan strategi apa saja, namun pada intinya dalam proses tersebut tujuan
utamanya adalah menanamkan dan menguatkan karakter moderat kepada para mahasiswa; 3)
Pelaksanaan (Implementasi): Melalui 2 cara yaitu kegiatan intra dan ekstra. Kegiatan intra
berupa insersi pada mata kuliah wajib dasar (MKWD) yang meliputi pendidikan agama I,
pendidikan agama II, kewarganegaraan dan pendalaman agama. Sementara kegiatan ekstra
melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Keagamaan; 4) Evaluasi: Dilakukan melalui 2 cara
yaitu secara akademis dan nonakademis. Evaluasi akademis melalui tes tulis berupa UTS, UAS,
pantauan dosen di dalam kelas, dan makalah/paper mahasiswa. Kemudian secara non-akademis
melalui evaluasi atmosfer kehidupan beragama secara nyata di kampus melalui forum-forum
bersama seperti FPA (Forum Pengkajian Agama).
6. Daftar Pustaka
Akhmadi, A. (2019). Moderasi Beragama Dalam Keragaman Indonesia Religious Moderation in
Indonesia’s Diversity. Jurnal Diklat Keagamaan, 13(2).
Ali-Fauzi, Ihsan, & Dkk. (2018). Kebebasan, Toleransi dan Terorisme: Riset dan Kebijakan
Agama di Indonesia. Jakarta Selatan: Pusat Studi Agama dan Demokrasi Yayasan
Paramadina.
Aly, N. D. (2019). Tantangan bagi Guru Pendidikan Agama Islam Menerapkan Konsep
Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural. Zawiyah: Jurnal Pemikiran Islam, 1(1),
1938.
Ash-Shallabi, A. M. (2020). Wasathiyah Dalam Al-Qur’an Nilai-Nilai Moderasi Islam Dalam
Akidah, Syariat, Dan Akhlak. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.
Bahri, S. (2018). Pengembangan Kurikulum Berbasis Multikulturalisme Di Indonesia (Landasan
Filosofis Dan Psikologis Pengembangan Kurikulum Berbasis Multikulturalisme). Jurnal
Ilmiah DIDAKTIKA, 19(1).
Casram. (2018). Membangun Sikap Toleransi Beragama dalam Masyarakat Plural. Jurnal Ilmiah
Agama Dan Sosial Budaya, 1(2).
Fajarini, U. (2019). Potret Konflik Keagamaan Masyarakat Tangerang Banten Dan Resolusi
Konflik Berbasis Multikulturalisme Dalam Islam. Al-Tahrir: Jurnal Pemikiran Islam,
14(2), 343361.
Hasan, M. (2021). Prinsip Moderasi Beragama Dalam Kehidupan Berbangsa. Jurnal Mubtadiin,
7(2).
Hasan, M. A. K. (2018). Merajut Kerukunan dalam Keberagaman Agama di Indonesia. Jurnal
Studi Islam, 14(1).
Hidayati, M. (2018). Jurang Di Antara Kita: Tentang Keterbatasan Manusia Dan Problema
Dialog Dalam Masyarakat Multikultur. Yogyakarta: Kanisius.
Kementerian Agama RI. (2019). Moderasi Beragama. Jakarta: Balitbang dan Diklat Kementerian
Agama RI.
Maarif, N. H. (2019). Islam Mengasihi Bukan Membenci. Bandung: PT. Mizan Pustaka.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 278-287
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
286
Putri Syahril et.al (Implementasi modernisasi agama….)
Masykhur, A., Sugara, R., Ulfa, M., Salim, A., Milatin, K., Hanif, Azhar, Kholilurrohman, O., &
Mustofa, I. (2019). Gerak Langkah Pendidikan Islam Untuk Moderasi Beragama.
Tangerang: IMCC.
Rahmah, M. (2020). Moderasi Beragama Dalam Alquran: Studi Pemikiran M. Quraish Shihab
Dalam Buku Wasathiyyah: Wawasan Islam Tentang Moderasi Beragama. UIN Sunan
Ampel Surabaya.
Rusmayani. (2018). Penanaman Nilai-Nilai Moderasi Islam Siswa Disekolah Umum. Jurnal
Kopertais Wilayah Iv Surabaya, 7(21).
Setiyadi, A. C. (2022). Pendidikan Islam Dalam Lingkaran Globalisasi. Jurnal At-Ta’dib, 7(2).
Sugiyono. (2019). Metodelogi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Dan R&D. Alfabeta.
Turmudi, I. (2018). Strategi Peningkatan Mutu Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta (Cet. 1).
Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
Umar, N. (2019). Islam Nusantara Jalan Panjang Moderasi Beragama Di Indonesia. Jakarta: PT
Elex Media Komputindo.
Zulham, Nadila, N., Luthfia, N., Wardi, W., & Nasution, W. H. (2023). Implementasi Moderasi
Beragama dalam Bingkai Toleransi di Desa Denai Sarang Burung Kabupaten Deli
Serdang. Modeling: Jurnal Program Studi PGMI, 10(1), 1739.
http://jurnal.stitnualhikmah.ac.id/index.php/modeling/article/view/1263
Akhmadi, A. (2019). Moderasi Beragama Dalam Keragaman Indonesia Religious Moderation in
Indonesia’s Diversity. Jurnal Diklat Keagamaan, 13(2).
Arifin, B. (2016). Implikasi Prinsip Tasamuh (Toleransi) dalam Interaksi Antar Umat Beragama.
Fikri: Jurnal Kajian Agama, Sosial Dan ….
https://journal.iaimnumetrolampung.ac.id/index.php/jf/article/view/20
Ash-Shallabi, A. M. (2020). Wasathiyah Dalam Al-Qur’an Nilai-Nilai Moderasi Islam Dalam
Akidah, Syariat, Dan Akhlak. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.
Hasan, M. (2021). Prinsip Moderasi Beragama Dalam Kehidupan Berbangsa. Jurnal Mubtadiin,
7(2).
Imran, M. (2015). Sistem Syuroâ€Tm Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Islam. Jurnal IUS
Kajian Hukum Dan Keadilan.
https://www.jurnalius.ac.id/ojs/index.php/jurnalIUS/article/view/203
Kementerian Agama RI. (2019). Moderasi Beragama. Jakarta: Balitbang dan Diklat Kementerian
Agama RI.
Maarif, N. H. (2019). Islam Mengasihi Bukan Membenci. Bandung: PT. Mizan Pustaka.
Miftah, M. (2023). Interpretasi Amaliah Tawasuth dalam Konsep Dasar Pemahaman Pendidikan
Islam Wasathiyyah dan Relevansinya di Masa Kini. ULIL ALBAB: Jurnal Ilmiah
Multidisiplin. https://journal-nusantara.com/index.php/JIM/article/view/2693
Pratomo, K. T., & Firdaus, L. Al. (2018). Sidang syuro: Melacak praktik community governance
di masyarakat Desa Jumo Kabupaten Temanggung. Journal of Politic and Government
…. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jpgs/article/view/22611
Rahmah, M. (2020). Moderasi Beragama Dalam Alquran: Studi Pemikiran M. Quraish Shihab
Dalam Buku Wasathiyyah: Wawasan Islam Tentang Moderasi Beragama. UIN Sunan
Ampel Surabaya.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 278-287
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
287
Putri Syahril et.al (Implementasi modernisasi agama….)
Setiyadi, A. C. (2022). Pendidikan Islam Dalam Lingkaran Globalisasi. Jurnal At-Ta’dib, 7(2).
Sholeh, A. (2014). Pemahaman Konsep Tasamuh (Toleransi) Siswa dalam Ajaran Islam. J-PAI:
Jurnal Pendidikan Agama Islam. http://repository.uin-malang.ac.id/10693/
Umar, N. (2019). Islam Nusantara Jalan Panjang Moderasi Beragama Di Indonesia. Jakarta: PT
Elex Media Komputindo.