Kondisi ini sebagian besar muncul dari konflik internal Di antara generasi muda, Indonesia
sedang menghadapi salah satu tantangan atau konflik (Ferry & Angkrek, 2020).
Di tengah era globalisasi yang sedang berlangsung saat ini, Indonesia menghadapi salah
satu tantangan atau konflik, seharusnya generasi muda menjadi tulang punggung harapan bagi
Indonesia. Namun, kenyataannya, semangat patriotisme di kalangan mereka menurun,
terutama dalam memahami dan menghargai nilai-nilai Pancasila. Banyak anak muda saat ini
menunjukkan perilaku yang tidak patut, yang mungkin dipengaruhi oleh dampak negatif
globalisasi, termasuk pergaulan dengan lingkungan yang tidak sehat, konsumsi barang
terlarang, dan berbagai aspek negatif lainnya (Widiyono, 2019).
Situasi ini memang mengkhawatirkan dan menyedihkan. Maka, perlu memberikan
perhatian khusus kepada generasi muda. Mereka adalah tulang punggung pembangunan
negara dan akan menjadi pewaris serta pelaku utama pembangunan di masa depan Indonesia.
Meskipun Indonesia merupakan lingkungan yang baik bagi generasi muda yang masih
bersekolah atau baru lulus, tantangan besar tetap ada. Pendidikan memainkan peran kunci
dalam membentuk cita-cita bangsa. Namun, perwujudan cita-cita nasional tidak lepas dari
hambatan, permasalahan, dan bahaya, Salah satu aspeknya adalah tren globalisasi, yang dapat
membawa konsekuensi positif maupun negatif, namun yang negatif harus dapat disaring
dengan bijak. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi kunci untuk
membangun hubungan antarnegara secara global dengan memanfaatkan teknologi yang terus
berkembang pesat (Asmaroini & Pd, 2017).
Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, lahir dari kesepakatan para pendiri bangsa saat
negara ini didirikan. Walaupun dihadapkan pada era globalisasi, Pancasila tetap menjadi dasar
negara. Sebagai dasar nasional, Pancasila harus dijadikan pedoman dalam menghadapi
berbagai tantangan global yang terus berkembang. Di tengah arus globalisasi, peran Pancasila
menjadi sangat vital dalam menjaga keunikan identitas bangsa Indonesia.
Proses globalisasi, yang meruncingkan batas-batas antar budaya, memfasilitasi infiltrasi
berbagai nilai ke dalam masyarakat. Fenomena ini dapat menghasilkan konsekuensi baik dan
buruk bagi Indonesia. Generasi muda diharapkan mampu mengkritisi pengaruh globalisasi,
sehingga dampaknya dapat memberikan kontribusi positif dalam hal pengetahuan dan
memperkuat hubungan antar negara. Sebaliknya, sisi negatif dari globalisasi bisa mengancam
moralitas dan keberlanjutan budaya Indonesia (Regiani et al., 2021).
Dengan terus meluasnya dampak pengaruh negara asing atau luar di Indonesia, terutama
Dengan kemajuan teknologi, modernisasi, dan globalisasi, kesadaran masyarakat terhadap
pemeliharaan negara cenderung mengalami penurunan, terutama di kalangan anak muda.
Karenanya, di era globalisasi yang sangat dipengaruhi oleh budaya luar, menjadi sangat
esensial untuk memberikan pendidikan kepada generasi muda mengenai patriotisme,
khususnya dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
2. Metode
Pancasila berperan sebagai fondasi pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) dan sangat penting untuk disampaikan kepada generasi muda sebagai penerus bangsa
Indonesia melalui proses pendidikan. Memiliki tanggung jawab untuk melestarikan warisan
budaya luhur mereka, dan pendidikan Pancasila merupakan langkah signifikan dalam usaha
tersebut, terutama melalui sistem pendidikan formal di sekolah. Sebagai lembaga negara,
Pancasila memiliki kekuatan hukum yang mengikat. Sebagai aturan, segala bentuk kehidupan
yang tidak sejalan dengan Pancasila pada prinsipnya dianggap tidak sah dan perlu dieliminasi.
Oleh karena itu, menegaskan Pancasila sebagai dasar falsafah nasional. adalah sebuah
komitmen untuk berbangsa dan bernegara. Namun, pendekatan ini kadang-kadang dapat